Metode make a match

25

Transcript of Metode make a match

Ahmad Abdurosyad Iim Setyawati Ika Nur RMeita Rizki SZiqri Haq

201213500398201213500324201213500252201213500335201213500120

Adalah model pembelajaran kooperatif yang melibatkan aktivitas peran siswa sebagai tutor sebaya yang mengandung unsur permainan dan reinforcement.Teknik belajar make a match ini pertama kali dikembangkan oleh Lorna Curran pada tahun 1994 (Lie 2010: 55)

1. Guru menyiapkan beberapa kartuyang berisi beberapa konsep atau topikyang cocok untuk sesi review, sebaliknyasatu bagian kartu soal dan bagian lainnyakartu jawaban

2. Setiap siswa mendapat satubuah kartu, kemudian masing masih siswa memikirkanjawaban/soal dari kartu yang dipegang

.

3. Setiap siswa mencari

pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya(soal jawaban) & Setiapsiswa yang dapatmencocokkan kartunyasebelum batas waktudiberi poin

4. Setelah bertemu teman yang

cocok dengan jenis kartunya, siswa berkumpul dalam satu kelompok untuk membahas lebih dalam tentang materi kelompoknya.

5. Setelah waktu yang

sudah ditentukan untuk membahas soal selesai, maka setiap kelompok harus mempresentasikan hasil diskusinya.

6. Untuk kelompok

lainnya, memperhatikan dan mencatat hasil diskusi temannya.

7. Demikan seterusnya untuk kelompok lain.

8. Setelah persentasi

selesai, guru memberikan evaluasi/ penjelasan untuk

memantapkan materi.

teknik pembelajaran make a match mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan

materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa

meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari;

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa

efektif melatih kedisiplinan siswa dalam menghargai waktu untuk belajar

jika guru tidak merancangnya dengan baik, maka akan banyak waktu yang terbuang;

pada awal penerapan teknik ini, banyak siswa bisa yang malu berpasangan dengan lawan jenisnya;

jika guru tidak mengarahkan siswa dengan baik, saat presentasi banyak siswa yang kurang memperhatikan;

SURVEY (S)Melakukan pembacaan sekilas Dapat dilakukan dengan melihat judulnya, gambar, gambar, ringkasan, catatan-catan pinggir,kalimat kunci, istilah, kata kunci dan model penulisanya.

QUESTION (Q) Mengajukan pertanyaan sesuai survey yang telah dilaksanakan. Bertanya terkait 5W + 1 H

READ (R)Membaca dengan cermat dan penuh perhatian dan jika diperlukan dengan membuat catatan.

REVIEW (R)Melakukan review dengan mengungkapkan kembali penafsiran hasil bacaan sesuai pola pikir masing-masing individu.

RECITE (R)Meninjau kembali apakah pertanyaan telah terjawab dengan baik. Jika dirasa belum lengkap perlu dilakukan pendalaman atau pengulangan bacaan.

Lebih bertahan lama dalam ingatan anak Sekolah Dasar kelas rendah karena pola pikir karna menekankan pada pemahaman. anak yang belum kritis

Siswa akan lebih termotivasi untuk belajar

Model pembelajaran SQ3R sulit diterapkan Masih sulitnya membimbing anak dalam

membaca rumus matematika. memunculkan pertanyaan.

Masih sulitnya memotivasi anak dalam model pembelajaran SQ3R.

Dalam pembelajaran matematika sulit jika materinya dibaca secara loncat-loncat, karena terdapat banyak rumus.