Metode Kalibrasi Alat Ukur

6
METODE KALIBRASI ALAT UKUR 1. Kecepatan Metode kalibrasi alat ukur kecepatan dengan menggunakan rumus mencari kecepatan yaitu: Kecepatan = Jarak di bagi waktu tempuh. Dalam proses pengukuran kecepatan , misal menggunakan jarak 100 meter dan dalam waktu 30 detik, 200 meter dan dalam waktu 60 detik, 300 meter dan dalam waktu 90 detik, 400 meter dan dalam waktu 120 detik dan 500 meter dan dalam waktu 150 detik. Catat nilai output dari sensor meliputi besar dari nilai output dan kestabilan dari sensor terhadap jarak yang di tempuh. Lalu hasil dari perhitungan itu di bandingkan dengan alat pengukur kecepatan yang terdapat pada sepeda motor sebagai pembanding. 2. Regangan Suatu metode sederhana untuk pengukuran regangan ialah dengan menempatkan semacam penandaan berupa kisi pada permukaan benda uji dan kemudian mengukur deformasi kisi ini bila spesimen itu diberi beban. Sensitivitas metode kisi bergantung pada ketelitian pengukuran anjakan garis-garis kisi. Untuk pengukuran itu seringkali digunakan mikroskop mikrometer. Metode kisi ini berlaku untuk bahan dan proses dimana terdapat deformasi yang cukup besar karena beban. Metode ini dapat diterapkan untuk mengkaji regangan yang terjadi pada proses membentuk logam lembaran. Deformasi kisi sesudah

description

Metode Kalibrasi alat ukur

Transcript of Metode Kalibrasi Alat Ukur

METODE KALIBRASI ALAT UKUR

1. KecepatanMetode kalibrasi alat ukur kecepatan dengan menggunakan rumus mencari kecepatan yaitu:Kecepatan = Jarak di bagi waktu tempuh. Dalam proses pengukuran kecepatan , misal menggunakan jarak 100 meter dan dalam waktu 30 detik, 200 meter dan dalam waktu 60 detik, 300 meter dan dalam waktu 90 detik, 400 meter dan dalam waktu 120 detik dan 500 meter dan dalam waktu 150 detik. Catat nilai output dari sensor meliputi besar dari nilai output dan kestabilan dari sensor terhadap jarak yang di tempuh. Lalu hasil dari perhitungan itu di bandingkan dengan alat pengukur kecepatan yang terdapat pada sepeda motor sebagai pembanding.2. ReganganSuatu metode sederhana untuk pengukuran regangan ialah dengan menempatkan semacam penandaan berupa kisi pada permukaan benda uji dan kemudian mengukur deformasi kisi ini bila spesimen itu diberi beban. Sensitivitas metode kisi bergantung pada ketelitian pengukuran anjakan garis-garis kisi. Untuk pengukuran itu seringkali digunakan mikroskop mikrometer. Metode kisi ini berlaku untuk bahan dan proses dimana terdapat deformasi yang cukup besar karena beban. Metode ini dapat diterapkan untuk mengkaji regangan yang terjadi pada proses membentuk logam lembaran. Deformasi kisi sesudah pembentukan memberikan petunjuk kepada perancang mengenai tegangan-tegangan lokal yang terjadi pada bahan itu selama proses pembentukan.3. BebanKalibrasi beban dilakukan dengan metode perbandingan antara alat ukur beban atau neraca merk tertentu yang ada di pasaran dengan alat ukur buatan. Misal kita mengukur 1 kg anak timbangan dengan neraca, kemudian kita lihat output dari alat ukur buatan menunjukkan nilai berapa. Kemudian kita ulangi dengan akumulasi beban 2 kg, 3 kg, 4 kg dan 5 kg. Setelah itu dilakukan perbandingan pada output dari sensor terhadap setiap akumulasi beban.4. TekananKalibrasi alat ukur tekanan dilakukan dengan cara perbandingan. Perbandingan yang dimaksudkan disini adalah membandingkan alat ukur buatan dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran. Kalibrasi dilakukan secara bertahap dengan sistem perbandingan. Perbandigan yang digunakan adalah 10 psi, 20 psi, 30 psi, dan 40 psi pada alat ukur yang ada dipasaran untuk dibandingkan dengan alat ukur buatan.Setelah kalibrasi dilakukan, kemudian data hasil kalibrasi di catat dan langkah berikutnya menentukan perbandingan alat ukur.5. GetaranMetode kalibrasi getaran dilakukan dengan menggunakan bandul matematis. Langkah kalibrasinya sebagai berikut : 1. Membuat bandul dari tali dengan pemberat ( misal batu ) dengan berat tertentu.2. Letakkan sensor pada mistar baja yang letaknya dekat dengan bandul3. Bandul di ayunkan dengan simpangan 30, 60, 90 dan seterusnya sampai bandul tidak bergerak atau kembali pada posisi normal.4. Mencatat nilai frekuensi dan periode.5. Mencatat output dari sensor.6. Menghitung nilai frekuensi dan periode dengan menggunakan teori perhitungan bandul matematis.6. SuhuMetode kalibrasi alat ukur suhu dilakukan dengan cara perbandingan. Maksud perbandingan disini adalan dengan membandingkan antara alat ukur buatan dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran, yaitu thermometer. Kedua alat ukur tersebut kemudian di uji pada udara bebas dan pada air yang dipanaskan secara bertahap.7. GasMetode kalibrasi alat ukur gas dilakukan dengan bantuan gas korek api jenis korek gas. Gas bensol dari korek diambil kemudian disimpan dalam suatu wadah. Kemudian dengan bantu suntikan, dilakukan pengkalibrasian dengan langkah sebagai berikut:1. Ambil 10 cc udara bebas pada suntikan.2. Kemudian ambil gas bensol dari wadah hingga angka pada suntikan mencapai angka 100 cc.3. Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pencampuran gas dilakukan dengan perbandingan 1:9.4. Kemudian campuran dari gas pada suntikan tersebut disemprotan ke alat ukur.5. Mencatat angka yang ditunjukkan oleh alat ukur.6. Menentukan tingkat keakuratan alat ukur7. Mengulangi proses kalibrasi dengan perbandingan gas 2:9, 3:9, 4:9 dan 5:9.8. Mengulangi proses di atas dengan 100 cc gas elpiji dan 100 cc udara bebas.Setelah langkah langkah di atas dilakukan, maka dapat diperoleh data dimana data tersebut merupakan tingkat keakuratan, presisi dan sensitivitas pengukuran dari alat ukur gas.8. Displacement (Perpindahan)Metode kalibrasi alat ukur perpindahan dilakukan dengan cara perbandingan atau menggunakan meteran. Misal di gunakan jarak 100 meter, kita mengukur perpindahannya. Kemudian mengulangi langkah tersebut dengan akumulasi jarak 200 meter, 300 meter, 400 meter dan 500 meter. Langkah berikutnya adalah melakukan perbandingan nilai output dari sensor (besar nilai output dan kestabilan nilai output) terhadap setiap akumulasi jarak.9. JarakMetode kalibrasi alat ukur jarak hampir sama dengan metode pengukuran displacement ( perpindahan ). Jarak adalah panjang lintasan yang di tempuh sedangkan perpindahan adalah letak dari posisi awal ke posisi akhir10. Gaya / Beban PuntirMetode kalibrasi alat ukur Gaya / beban puntir dilakukan dengan menggunakan Timbangan kodok yang menggunakan sistem tuas untuk mengukur gaya yang besar dengan memakai standar berat yang jauh lebih kecil. Batang lengan neraca disembangkan dengan mengkombinasikan dengan tepat pemberat gantung dan tangan tuas pemberat geser sepanjang skala yang sudah dikalibrasi. Timbangan ini dapat mengadakan gerak keseimbangan sendiri dengan menambahkan sensor listrik untuk pergeseran untuk mendeteksi keadaan seimbang dan sebuah sistem penguat motor untuk menggerakkan pemberat geser pada posisi seimbang.11. Gaya / Beban Lentur Metode kalibrasi alat ukur Gaya / beban lentur dilakukan dengan cara sebagai berikut :1. Menyiapkan kawat dengan diameter 5 mm.2. Meletakkan kawat pada penjepit (misal ragum).3. Meletakkan sensor pada 4. Menarik kawat dengan neraca pegas sebagai acuan perbandingan besar gaya yang diberikan pada kawat dengan beban 5 kilogram.5. Mencatat nilai output dari sensor dan nilai gaya yang diberikan untuk menarik kawat.6. Mengulangi langkah langkah diatas dengan akumulasi beban pada neraca pegas sebesar 10 kilogram, 15 kilogram, 20 kilogram dan 25 kilogram.7. Melakukan perbandingan pada nilai output sensor terhadap setiap akumulasi beban yang diberikan pada kawat.