Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

5
Metode Inferensi dalam Sistem Pakar Infereansi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclusion) atau implikasi berdasarkan pada informasi yang tersedia. Dal am sis tem paka r, prose s inf ere nsi di lak ukan dal am sua tu modul yang dis ebut  Inference Engine (mesin inferensi). Ketika representasi pengetahuan pada bagian knoledge base telah lengkap, at au pali ng ti dak telah berada pad a le vel cukup akurat, maka refresensi  pengetahuan tersebut telah siap digunakan. Sedangkan inference engine merupakan modul yang  berisi program tentang bagaimana mengendalikan proses reasoning. Sesuai denga n tujuan si st em pakar untuk men gembangkan dan memasyarakat kan serangkaian usulan jaaban dari suatu masalah, untuk itu sistem pakar memiliki suatu strategi  penalaran (inference ) dimana dida lam pros es penala ran itu akan dit emukan ber bagai macam  jaaban. !e rda pat dua met ode umum pena lar an yang dapat diguna kan apabil a peng eta huan dipresentasikan untuk mengikuti aturan"aturan dalam sistem pakar adalah # a.  Backward Chaining $ena lar an ber das arkan tuj uan (  goal-driven), metode ini di mulai den gan membuat  perkiraan dari apa yang akan terjadi, kemudian mencari fakta"fakta ( evidence) yang mendukung (atau membantah) hipotesa tersebut.  backard chaining adal ah # suatu al as an ya ng be rkebal ikan de ngan hypoth es is ,  potensial konklusinya mungkin akan terjadi atau terbukti, karena adanya facta yang mendukung akan h ypothrsis tersebut (%iarratano and &iley, ')

description

Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

Transcript of Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

Page 1: Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

7/17/2019 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

http://slidepdf.com/reader/full/metode-inferensi-dalam-sistem-pakar 1/5

Metode Inferensi dalam Sistem Pakar

Infereansi merupakan proses untuk menghasilkan informasi dari fakta yang diketahui atau

diasumsikan. Inferensi adalah konklusi logis (logical conclusion) atau implikasi berdasarkan pada

informasi yang tersedia.

Dalam sistem pakar, proses inferensi di lakukan dalam suatu modul yang disebut

 Inference Engine  (mesin inferensi). Ketika representasi pengetahuan pada bagian knoledge base

telah lengkap, atau paling tidak telah berada pada level cukup akurat, maka refresensi

 pengetahuan tersebut telah siap digunakan. Sedangkan inference engine merupakan modul yang

 berisi program tentang bagaimana mengendalikan proses reasoning.

Sesuai dengan tujuan sistem pakar untuk mengembangkan dan memasyarakatkan

serangkaian usulan jaaban dari suatu masalah, untuk itu sistem pakar memiliki suatu strategi

 penalaran (inference) dimana didalam proses penalaran itu akan ditemukan berbagai macam

 jaaban.

!erdapat dua metode umum penalaran yang dapat digunakan apabila pengetahuan

dipresentasikan untuk mengikuti aturan"aturan dalam sistem pakar adalah #

a.  Backward Chaining 

$enalaran berdasarkan tujuan ( goal-driven), metode ini dimulai dengan membuat

 perkiraan dari apa yang akan terjadi, kemudian mencari fakta"fakta (evidence) yang

mendukung (atau membantah) hipotesa tersebut.

 backard chaining  adalah # suatu alasan yang berkebalikan dengan hypothesis,

 potensial konklusinya mungkin akan terjadi atau terbukti, karena adanya facta yang

mendukung akan hypothrsis tersebut (%iarratano and &iley, ')

Page 2: Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

7/17/2019 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

http://slidepdf.com/reader/full/metode-inferensi-dalam-sistem-pakar 2/5

Dengan kata lain, prosesnya dimulai dari  Initial Hypotheses or Goal (*ipotesa aal atau

tujuan) melalui intermediate Hypotheses or Sub Goals (hipotesa lanjutan atau bagian dari

tujuan) yang akan memeriksa semua hipotesa yang ada apakah hipotesa itu benar atau

salah sehingga pada akhirnya akan menuju suatu Evidence (fakta).

Sebagai contoh akan diuraikan sebagai berikut, jika suatu masalah mempunyai sederetan

kaidah seperti tertulis dibaah ini #

&' # I+ and -, !*/

&0 # I+ D and -, !*/ +

&1 # I+ 2 and , !*/ +

& # I+ 2 !*/ -

&3 # I+ + !*/ %

Dimana sebagai acuan diketahui, baha fakta dan 2 adalah true(benar), dan % adalah

Goal (tujuan).

Dengan metode backward chaining   kita akan mengambil langkah"langkah sebagai

 berikut #

4angkah ' # mencari dasar kebenaran dari tujuan berdasarkan fakta

yang ada, dimana sebagai acuannya kita sudah

mengetahui baha dan 2 adalah benar.

4angkah 0 # &3 menunjukkan baha jika + benar maka % benar.

5ntuk itu, maka kita akan melihat &0 dan &1.

4angkah 1 # &0 menunjukkan baha D belum tentu benar sebab D

tidak termasuk dalam fakta acuan, sehingga &0 tidak bisa

Page 3: Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

7/17/2019 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

http://slidepdf.com/reader/full/metode-inferensi-dalam-sistem-pakar 3/5

digunakan, maka kita akan melihat ke kaidah yang lainnya yaitu # kaidah

&1.

4angkah # $ada kaidah &1, kita ketahui sesuai fakta acuan yang ada

 baha adalah 2 benar, selanjutnya kita akan melihat apakah benar

4angkah 3 # $ada kaidah &' sangat tergantung dengan kebenaran dan -

4angkah 6 # Karena diketahui sebagai fakta acuan adalah benar,

selanjutnya kita akan melihat apakah - benar, dengan

melihat &.

4angkah 7 # & menunjukkan baha - adalah benar karena 2 adalah

 benar.

Dari langkah diatas didapat kesimpulan baha % adalah benar.

&0

&

&3

  0 '

&1 

&'  6 3 &'

 

28/D2

9& 

- -8D

/D

+

2

D

1

%

/DD 8-D

-

:::::::

2

Page 4: Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

7/17/2019 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

http://slidepdf.com/reader/full/metode-inferensi-dalam-sistem-pakar 4/5

  7 &

Gambar 2.3 Backward Chaining (Turban dan Aronson,1998

 b.  orward chaining 

forard chaining adalah # suatu alasan yang masuk akal dari facta untuk mendapatkan

kesimpulan (conclusion) dari facta tersebut (%iarratano and &iley, '1).

$enalaran ini berdasarkan fakta yang ada (data driven), metode ini adalah kebalikan dari

metode backward chaining , dimana metode dijalankan dengan mengumpulkan fakta"fakta

yang ada untuk menarik suatu kesimpulan. Dengan kata lain, prosesnya dimulai dari

 acts (fakta"fakta yang ada) melalui proses inference facts (penalaran fakta"fakta) menuju

 goal  (suatu tujuan). ;etode ini bisa juga disebut menggunakan aturan I+"!*/ dimana

 !remise "I# menuju conclusion"$HE%# atau dapat juga dituliskan sebagai berikut #

I+ ( premis#

!*/ (konklusi#

da dua pendapat mengenai pelaksanaan metode ini. $ertama dengan cara membaa

seluruh data yang didapat ke sistem pakar. Kedua dengan membaa bagian"bagian

 penting saja dari data yang didapat ke sistem pakar. -ara pertama lebih baik digunakan

 jika sistem pakar terhubung dengan proses otomatis dan menerima seluruh data dari

database. -ara kedua menghemat aktu dan biaya dengan mengurangi data dan

mengambil data yang dianggap perlu.Sebagai contoh, seperti kasus diatas maka

 berdasarkan metode ini langkah"langkah yang diambil adalah #

&'# I+ and -, !*/ .

Page 5: Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

7/17/2019 Metode Inferensi Dalam Sistem Pakar

http://slidepdf.com/reader/full/metode-inferensi-dalam-sistem-pakar 5/5

&0# I+ D and -, !*/ +.

&1# I+ 2 and , !*/ +.

&# I+ 2, !*/ -.

&3# I+ +, !*/ %.

Dan faktanya # adalah benar, 2 benar.

4angkah ' # & menunjukkan baha - adalah benar, karena dan 2

adalah benar.

4angkah 0 # Karena dan - benar, maka adalah benar.

4angkah 1 # Karena 2 dan benar, maka + adalah benar.

4angkah # Karena + adalah benar maka dengan demikian % adalah benar.

Kedua jenis strategi ini akan mengarah pada suatu kesimpulan. /amun efisiensinya

tergantung dari kondisi masalah yang dihadapi, jika suatu masalah memiliki  premis yang

 jumlahnya lebih sedikit dibanding conclusion  maka strategi yang ditaarkan adalah

 orward Chaining , Sebaliknya jika jumlah  premise lebih banyak dibandingkan dari

conclusion, maka strategi yang ditaarkan Backward Chaining (Igni<io, '')