Metode Hubungan Viskositas dengan Temperatur

4
V. METODE PERCOBAAN V.1. Alat Alat yang digunakan dalam percobaan Penentuan Berat Molekul Polimer ini adalah viskometer Ostwald, viskometer Hopler, gelas arloji, timbangan analitik, labu takar 100 mL dan 250 mL dan gelas beker 100 mL. V.2. Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan Penentuan Berat Molekul Polimer ini adalah Kristal PVA, larutan asam asetat encer dan akuades. V.3. Cara Kerja Sebanyak 4 gram Kristal PVA ditimbang dan dimasukkan kedalam gelas beker 250 mL dan ditambahkan akuades sampai ¾ penuh. Gelas beker yang berisi PVA tadi dipanaskan sampai polimer larut semua, kemudian didinginkan. Larutan yang sudah jadi dituang ke dalam labu takar 250 mL sampai tanda batas dan tidak terdapat buih. Kemudian diambil sebanyak 50 mL larutan PVA tersebut dan dimasukkan kedalam labu takar 100 mL yang selanjutnya ditambahkan akuades sampai batas tanda. Selanjutnya, dibuat larutan dengan variasi konsentrasi 1,6 g/100 mL, 0,8 g/100 mL, 0,4 g/100 mL, 0,2 g/100 mL dan 0,1 g/100 mL dengan cara pengenceran.Selanjutnya untuk tiap konsentrasi yang dibuat tersebut, dilakukan pengukuran menggunakan viskometer Ostwald dan viskometer Hoppler yang sebelumnya sudah dilakukan pengukuran untuk akuades terlebih dahulu sebagai pembanding. Setiap kali penggantian laruta, cucilah tabung viskometer dengan menggunakan larutan asam asetat encer.

description

Viskositas Pada Temperatur yang berbeda-beda

Transcript of Metode Hubungan Viskositas dengan Temperatur

Page 1: Metode Hubungan Viskositas dengan Temperatur

V. METODE PERCOBAANV.1. Alat

Alat yang digunakan dalam percobaan Penentuan Berat Molekul Polimer ini adalah viskometer Ostwald, viskometer Hopler, gelas arloji, timbangan analitik, labu takar 100 mL dan 250 mL dan gelas beker 100 mL.

V.2. BahanBahan yang digunakan dalam percobaan Penentuan Berat Molekul Polimer ini

adalah Kristal PVA, larutan asam asetat encer dan akuades.

V.3. Cara KerjaSebanyak 4 gram Kristal PVA ditimbang dan dimasukkan kedalam gelas

beker 250 mL dan ditambahkan akuades sampai ¾ penuh. Gelas beker yang berisi PVA tadi dipanaskan sampai polimer larut semua, kemudian didinginkan. Larutan yang sudah jadi dituang ke dalam labu takar 250 mL sampai tanda batas dan tidak terdapat buih.

Kemudian diambil sebanyak 50 mL larutan PVA tersebut dan dimasukkan kedalam labu takar 100 mL yang selanjutnya ditambahkan akuades sampai batas tanda. Selanjutnya, dibuat larutan dengan variasi konsentrasi 1,6 g/100 mL, 0,8 g/100 mL, 0,4 g/100 mL, 0,2 g/100 mL dan 0,1 g/100 mL dengan cara pengenceran.Selanjutnya untuk tiap konsentrasi yang dibuat tersebut, dilakukan pengukuran menggunakan viskometer Ostwald dan viskometer Hoppler yang sebelumnya sudah dilakukan pengukuran untuk akuades terlebih dahulu sebagai pembanding. Setiap kali penggantian laruta, cucilah tabung viskometer dengan menggunakan larutan asam asetat encer.

V.4. Gambar Alat

Viskometer Ostwald Viskometer Hoppler

Page 2: Metode Hubungan Viskositas dengan Temperatur

VI. HASIL DAN PEMBAHASANVI.1. Hasil

Viskometer Hoppler

No.Konsentrasi

(g/mL)t₀ (s) t (s) µr=t/ t₀ µsp=µr-1 µsp/C

1. 1,6 30 58 1,93 0,93 0,5832. 0,8 30 41 1,36 0,36 0,4533. 0,4 30 36 1,2 0,2 0,54. 0,1 30 31 1,03 0,03 0,3

Viskometer Ostwald

No.Konsentrasi

(g/mL)t₀ (s) t (s) µr=t/ t₀ µsp=µr-1 µsp/C

1. 1,6 44 199 4,52 3,52 2,22. 0,8 44 86 1,95 0,95 1,193. 0,4 44 59 1,34 0,34 0,854. 0,2 44 55 1,25 0,25 1,255. 0,1 44 62 1,41 0,41 4,1

Page 3: Metode Hubungan Viskositas dengan Temperatur

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.80

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

f(x) = 0.137245233399079 x + 0.369247205785668R² = 0.733438527284681

Viskometer Hoppler

c

µsp/

C

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.80

0.51

1.52

2.53

3.54

4.5

f(x) = − 0.314065554740954 x + 2.11233428030303R² = 0.021242438829249

Viskometer Ostwald

c

µsp/

C