metode hplc untuk pemisahan obat
-
Upload
lika-muslichah -
Category
Documents
-
view
17 -
download
10
description
Transcript of metode hplc untuk pemisahan obat
Metode High Performance Liquid
Chromatography untuk Pemisahan
NSAIDs dan Analgesik Opioid padaNSAIDs dan Analgesik Opioid pada
Sistem Penghantaran Obat dan
Plasma Manusia
Larasati
Pendahuluan
• Penanganan rasa sakit telah berkembang
• Kombinasi NSAIDs dan analgesik opioid sering
diresepkan untuk mengurangi rasa sakit yang
hebat, misalnya pada kanker dan pascahebat, misalnya pada kanker dan pasca
operasi
• Penting untuk mengetahui kadar analgesik di
dalam darah untuk memonitor efek klinis dan
ketoksikannya
Pendahuluan
• Na diklofenak (derivat asam arilpropionat)
adalah NSAIDs yang memiliki efek analgesik,
antipiretik, dan antiinflamasi
• Mekanisme aksi yaitu menghambat COX dan• Mekanisme aksi yaitu menghambat COX dan
menekan biosintesis prostaglandin
• Flurbiprofen (derivat asam propionat) adalah
NSAIDs untuk menangani rematik
• Tramadol HCl adalah agonis opioid yang
memblok reseptor µ
Struktur kimia sampel
DFS = Na diklofenakDFS = Na diklofenakFLP = FlurbiprofenTMD = Tramadol HCl
Sistem dan kondisi kromatografi• The Sykam GmbH HPLC system consisted of S-2100 solvent
delivery system (Germany)
• VE 3210 variable UV/Vis detector
• Rheodyne sample injector with a 20 µl loop
• Hypersil ODS column (250mm x 4.6mm); 5µm particle size of
internal packinginternal packing
• S 4011 column thermo controller (30˚C)
• Pemisahan isokratik dengan komposisi fase gerak yang telah
dioptimasi
• Fase gerak asetonitril-bufer NaH2PO4 (pH 3.5; 10mM) :
asetonitril (33 : 67 v/v)
• Flow rate 1.0 ml/minute
• 242 nm (0-5 min) dan 274 nm (5-11 nm)
Penyiapan Larutan Baku
• Larutan standar DFS, FLP, TMD 100 µg/ml
dibuat dengan melarutkan 100 mg @ obat
dalam 100 ml asetonitril
• Range pengenceran baku 10 ng/ml – 20 • Range pengenceran baku 10 ng/ml – 20
µg/ml untuk DFS dan 20 ng/ml – 10 µg/ml
untuk FLP dan TMD
• Pengenceran plasma manusia setelah di-
spiking dengan konsentrasi obat tertentu
Penetapan kadar analgesik dalam obat
paten
• 10 tablet DFS, FLP, TMD dan 10 kapsul
sustained release DFS, FLP ditumbuk,
ditimbang setara dengan berat tertentu, dan
dilarutkan dalam 100 ml asetonitrildilarutkan dalam 100 ml asetonitril
• Sampel disonikasi 5 menit dan disaring
dengan filter 0.45 µm
• 1 ml filtrat dilarutkan 50 ml asetronitril
• 20 µl diinjeksi ke sistem HPLC
Penetapan kadar analgesik dalam
sistem penghantaran obat
• Microcapsule (liposom) DFS, FLP, TMD setara
dosis tertentu ditimbang, dilarutkan dengan
asetonitril, disentrifugasi, dan disaring dengan
filter 0.45 µmfilter 0.45 µm
• 1 ml filtrat dilarutkan 50 ml asetronitril
• 20 µl diinjeksi ke sistem HPLC
Penetapan kadar NSAIDs dalam
plasma manusia
• Sampel darah diambil, disentrifugasi, dan
disimpan pada suhu -20˚C
• Sampel diekstraksi dan supernatanSampel diekstraksi dan supernatan
diinjeksikan ke dalam HPLC
Hasil dan Pembahasan
Pemilihan sistem
kromatografi
Penetapan kadar analgesik dalam sediaan obat
Akurasi dan presisi within day
Penetapan kadar analgesik dalam sediaan obat
Akurasi dan presisi inter day
Penetapan kadar analgesik dalam sediaan obat
Recovery
Penetapan kadar analgesik dalam plasma
Linearitas Kurva Baku
Penetapan kadar analgesik dalam plasma
Akurasi dan presisi within day
Penetapan kadar analgesik dalam plasma
Akurasi dan presisi inter day
Penetapan kadar analgesik dalam plasma
stabilitas
Penetapan kadar analgesik dalam plasma
stabilitas
Conclusion
• A simple and inexpensive simultaneous HPLCmethod for the determination of analgesicsemploying UV detection was developed and foundsuccessful in analysis of marketed brands, drugdelivery systems and human plasma samples.delivery systems and human plasma samples.
• The validation parameters were also found inacceptable limits of FDA and ICH.
• The method was found accurate, precise and stablethat makes it applicable for quality controloperations in pharmaceutical industry,pharmacokinetics studies and therapeutic drugmonitoring of these drugs in clinical settings.