METODE dan PENGUKURAN...

31
0 PETUNJUK PRAKTIKUM METODE dan PENGUKURAN KERJA Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S. Ratih Hardiyanti, S.T.P., M.Eng. Diklusari Isnarosi Norsita, S.T.P., M.Si. PROGRAM DIPLOMA III AGROINDUSTRI SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2019

Transcript of METODE dan PENGUKURAN...

Page 1: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

0

PETUNJUK PRAKTIKUM

METODE dan PENGUKURAN KERJA

Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S.

Ratih Hardiyanti, S.T.P., M.Eng.

Diklusari Isnarosi Norsita, S.T.P., M.Si.

PROGRAM DIPLOMA III AGROINDUSTRI

SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 1

HALAMAN PENGESAHAN

MODUL PRAKTIKUM

Nama Mata Kuliah : Metode Pengukuran Kerja

Kode (sks) : V3AI 126 P

Pelaksanaan : Semester ganjil

Prasyarat : -

Dosen Pengampu :Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S.

Ratih Hardiyanti, S.T.P., M.Eng.

Diklusari Isnarosi Norsita, S.T.P., M.Si.

Asisten Laboratorium :

Program Studi : Diploma III Agroindustri

Fakultas : Sekolah Vokasi

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Diploma III Agroindustri SV UGM

Dr. Moh Affan Fajar Falah, S.T.P., M.Agr

Yogyakarta, Agustus 2019

Ketua Tim Penyusun Modul Metode

Pengukuran Kerja

Wildan Fajar Bachtiar, S.T., M.S.

Page 3: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 2

TATA TERTIB PRAKTIKUM UNTUK PRAKTIKAN

Praktikum Keamanan Pangan dilaksanakan terintegrasi dengan pelaksanaan kuliah

Keamnaan Pangan. Aturan-aturan umum yang harus diikuti oleh praktikan adalah sebagai

berikut :

1. Praktikan wajib mengisi daftar hadir sebelum pratikum dimulai. Keterlambatan

praktikum :

a. 5 menit dipersilahkan mengikuti pretest tetapi tidak ada penambahan waktu dan

masih diperkenankan untuk mengikuti praktikum

b. 10 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti pretest tetapi diperkenankan

mengikuti praktikum

c. 15 menit tidak diperkenankan untuk mengikuti praktikum dan dianggap GUGUR.

2. Praktikan wajib memakai pakaian yang sopan dan rapi (pakaian berkerah dan celana

atau rok panjang) sepatu tertutup, dilarang keras memakai perhiasan yang berlebihan,

sandal, sandal jepit, berjaket maupun kaos oblong selama praktikum berlangsung. Bagi

praktikum Laboratorium Kimia (Lab. Pengawasan Mutu, Lab. Rekayasa Proses, dan

Lab. Uji Sensoris) wajib memakai jas laboratorium, mengenakan masker, sarung

tangan, membawa kain lap, dan kalkulator scientific.

3. Praktikan dilarang merokok, membawa makanan, minuman, atau bahan yang sifatnya

dapat merusak alat/peralatan percobaan ke dalam laboratorium.

4. Praktikan yang berambut panjang diharapkan mengikat atau menutup rambutnya agar

tidak mengganggu pelaksanaan praktikum.

5. Praktikan yang berjilbab diharapkan untuk mengatur jilbab sehingga tidak mengganggu

pelaksanaan praktikum.

6. Praktikan wajib membuat TIKET MASUK sesuai dengan ketentuan masing-masing

praktikum.

7. Praktikan DILARANG menggunakan Handphone dan menyentuh alat praktikum yang

tidak ada hubungannya dengan acara praktikum.

8. Praktikan WAJIB MEMPELAJARI MODUL SEBELUM PRAKTIKUM dimulai.

9. Praktikan wajib menjaga kebersihan, kerapihan dan keutuhan alat laboratorium

sebelum dan setelah praktikum selesai.

10. Jika terjadi kerusakan atau kehilangan alat dalam pelaksanaan praktikum maka menjadi

tanggung jawab pemakai dan wajib mengganti dengan barang/ alat yang sama

maksimal 2 hari setelah kejadian.

11. Praktikan diwajibkan mengikuti semua rangkaian acara praktikum tanpa terkecuali,

apabila perlu adanya INHAL dikarenakan sakit harus menyertakan:

a. Sakit (rawat inap) adanya bukti rawat inap

b. Lelayu keluarga inti (bapak, ibu, saudara kandung, kakek, nenek kandung) adanya

bukti dan surat keterangan

c. Apabila sakit maka maksimal 30 menit sebelum masuk praktikum, harus

konfirmasi ke teknisi, koass dan menyusulkan surat keterangan sakit maksimal

H+2

d. Jika tidak memenuhi syarat di atas maka dianggap GUGUR pada acara tersebut,

dan apabila 1 mahasiswa INHAL 3 acara atau lebih maka dianggap GUGUR pada

mata praktikum tersebut. Mata Praktikum yang gugur berarti praktikan

mendapatkan Nilai E.

e. Mekanisme INHAL:

1) Apabila dalam 1 minggu masih ada shift yang dapat sebagai pengganti, maka

bisa ikut shift lain untuk menggantikan praktikum

Page 4: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3

2) Apabila praktikum INHAL tidak dapat dilakukan/ dilaksanakan maka akan

diberikan tugas dengan nilai maksimal 50%

3) Praktikan yang dinyatakan melanggar tata tertib ini dan atau terbukti berlaku

curang, dapat dikenakan sanksi, paling berat dinyatakan TIDAK LULUS

PRAKTIKUM. 4) Semua praktikan maupun asisten harus mematuhi semua peraturan yang telah

disepakati.

12. MINIMAL KEHADIRAN untuk dapat mengikuti responsi adalah 75% seluruh acara.

13. Wajib mengisi kuesioner yang telah diberikan oleh asisten instruktur sebagai tiket

masuk responsi.

14. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur kemudian.

Ketentuan :

1. Mahasiswa yang dapat melakukan inhal adalah yang memenuhi 3 persyaratan sesuai

ketentuan.

2. Jika memenuhi persyaratan, dan diberikan tugas maka nilai maksimal adalah 50%.

3. Tugas pengganti hanya boleh diberikan oleh Dosen Pengampu (bukan teknisi, aslab,

ataupun koas).

4. Jika tidak mengikuti acara, maka tidak ada nilai untuk seluruh rangkaian praktikum

(pre-test, laporan akhir, keaktifan, dll).

5. Bobot asistensi sama dengan 1 acara praktikum.

6. Minimal kehadiran untuk dapat mengikuti response adalah 75% seluruh acara.

Page 5: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 4

ACARA 1

STUDI WAKTU

A. TUJUAN PRAKTIKUM :

Praktikan dapat menentukan waktu siklus, waktu normal, rating factor, allowance factor dan

waktu baku bagi pekerjaan tertentu

B. TINJAUAN PUSTAKA :

Studi gerak adalah suatu studi untuk menganalisa gerakan yang diperlukan oleh seorang pekerja

untuk menyelesaikan pekerjaannya. Studi gerak biasanya dilanjutkan dengan studi waktu, yang

dilakukan untuk menentukan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu pekerjaa tertentu

secara normal oleh pekerja yang handal / terampil. Apabila dalam studi gerak dihasilkan gerakan kerja

yang efektif dan efisien, maka dalam studi waktu dihasilkan waktu standar.

Tujuan dilakukan studi waktu antara lain untuk :

a. Perhitungan upah / insentif bagi tenaga kerja langsung maupun tak langsung

b. Penentuan jadwal dan perencanaan tenaga kerja

c. Penentuan biaya standar dan estimasi biaya produksi sebelum diproduksi

d. Menentukan efektiitas mesin, jumlah mesin yang dapat dioperasikan oleh tenaga kerja

Untuk mendapatkan waktu standar, terlebih dahulu harus dikumpulkan waktu siklus yang

merupakan waktu kerja hasil pengamatan. Waktu siklus ini harus diuji keseragaman datanya terlebih

dahulu dengan cara mengitung rata-rata, batas kontrol atas (BKA) dan batas kontrol bawah (BKB) dari

data waktu yang diperoleh. Dengan N banyaknya data waktu siklus dan X adalah nilai waktu siklus,

dihitung :

rata-rata :

standar deviasi :

standar deviasi dari distribusi rata-rata :

data waktu siklus yang diperoleh selanjutnya diplotkan dalam peta kontrol dengan :

batas kontrol atas : batas kontrol bawah :

Untuk menentukan apakah pengamatan waktu siklus yang diamati secara statistic sudah

mencukupi, dilakukan uji kecukupan data dengan menggunakan rumus :

Dengan N’ : jumlah data yang dibutuhkan

k : nilai untuk tingkat kepercayaan tertentu

s : tingkat ketelitian

n : banyaknya data awal yg sudah lolos uji

keseragaman data (nilainya =N)

N

XX

n

ii

1

1

2

1

N

XX i

n

i

xXBKA 3

Nx

xXBKB 3

22

2

1

11

n

i

n

i

n

i

X

XXNs

k

Ni

ii

Page 6: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 5

tingkat kepercayaan dan tingkat ketelitian.

95% tingkat kepercayaan, 5% tingkat ketelitian artinya 95 dari 100 data dipercaya tidak menyimpang

lebih dari 5%

Nilai k :

k = 1 untuk tingkat kepercayaan 68%

k = 2 untuk tingkat kepercayaan 95%

k = 3 untuk tingkat kepercayaan 99%

Bagian tersulit dalam suatu studi gerak dan studi waktu adalah untuk mengevaluasi kecepatan dan

tempo saat pekerja melakukan pekerjaan yang diamati. Oleh sebab itu untuk memperkecil terjadinya

bias, maka hasil yang diperoleh dikalibrasi dengan faktor yang disebut rating factor. Rating : proses

selama studi waktu, analis membandingkan kinerja operator yang diamati dengan operator yang ada

dalam konsepnya dan bekerja pada kondisi normal.

Westinghouse company (1927) mengemukakan faktor yang dipertimbangkan dalam pengukuran

kerja adalah kecakapan (skill), usaha saat bekerja (effort), kondisi kerja (working condition) dan

keajegan (consistency) yang disebut Westinghouse system’s rating. Untuk menormalkan waktu kerja

dengan mengalikan waktu yang diperoleh dari pengukuran kerja dengan jumlah keempat rating faktor

sesuai dengan performansi operator.

performance rating %

Waktu normal = waktu siklusx ----------------------------

100 %

Kemampuan atau skill pekerja dibedakan menjadi 6 kelas dengan ciri masing-masing kelas seperti

dijelaskan di bawah.

Super Skill:

1. Secara bawaan cocok sekali dengan pekerjaannya

2. Bekerja dengan sempurna

3. Tampak seperti telah terlatih dengan sangat baik

Page 7: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 6

4. Gerakan-gerakannya halus tetapi sangat cepat sehingga sangat sulit untuk diikuti

5. Kadang-kadang terkesan tidak berbeda dengan gerakan-gerakan mesin

6. Perpindahan dari satu elemen pekerjaan ke elemen lainnya tidak terlampau terlihat karena

lancarnya

7. Tidak terkesan adanya gerakan-gerakan berpikir dan merencanakan tentang apa yang

dikerjakan (sudah sangat otomatis)

8. Secara umum dapat dikatakan bahwa pekerja yang bersangkutan adalah pekerja yang sangat

baik

Excellent Skill:

1. Percaya pada diri sendiri

2. Tampak cocok dengan pekerjaannya

3. Terlihat tellah terlatih baik

4. Bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran atau pemeriksaan lagi

5. Gerakan-gerakan kerjanya beserta urutan-urutannya dijalankan tanpa kesalahan

6. Menggunakan peralatan dengan baik

7. Bekerjanya cepat tanpa mengorbankan mutu

8. Bekerjanya cepat tetapi halus

9. Bekerjanya berirama dan terkoordinasi

Good Skill

1. Kualitas hasil baik

2. Bekerjanya tampak lebih baik daripada kebanyakan pekerja pada umumnya

3. Dapat memberi petunjuk-petunjuk pada pekerja lain yang keterampilannya lebih rendah

4. Tampak jelas sebagai pekerja yang cakap

5. Tidak memerlukan banyak pengawasan

6. Tiada keragu-raguan

7. Bekerjanya “stabil”

8. Gerakan-gerakannya terkoordinasi dengan baik

9. Gerakan-gerakannya cepat

Average Skill:

1. Tampak adanya kepercayaan pada diri sendiri

2. Gerakannya cepat tetapi tidak lambat

3. Terlihat adanya pekerjaa-pekerjaan perencanaan

4. Tampak sebagai pekerja yang cakap

5. Gerakan-gerakannya cukup menunjukkan tidak ada keragu-raguan

6. Mengkoordinasi tangan dan pikiran dengan cukup baik

7. Tampak cukup terlatih dan karenanya mengetahui seluk-beluk pekerjaannya

8. Bekerja cukup teliti

9. Secara keseluruhan cukup memuaskan

Fair Skill:

1. Tampak terlatih tetapi belum cukup baik

2. Mengenal peralatan dan lingkungannya secukupnya

3. Terlihat adanya perencanaan-perencanaan sebelum melakukan gerakan-gerakan

4. Tidak mempunyai kepercayaan diri yang cukup

5. Tampaknya seperti tidak cocok dengan pekerjaannya tetapi telah dipekerjakan di bagian itu

sejak lama

Page 8: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 7

6. Mengetahui apa-apa yang dilakukan dan harus dilakukan tetapi tampak tidak selalu yakin

7. Sebagian waktunya terbuang karena kesalahan-kesalahan sendiri

8. Jika tidak bekerja secara sungguh-sungguh outputnya akan sangat rendah

9. Biasanya tidak ragu-ragu dalam menjalankan gerakan-gerakannya

Poor Skill:

1. Tidak bisa mengkoordinasikan pikiran dan tangan

2. Gerakan-gerakannya kaku

3. Kelihatan ketidaknyamanan pada urutan-urutan gerakan

4. Seperti yang tidak terlatih untuk pekerjaan yang bersangkutan

5. Tidak terlihat adanya kecocokan dengan pekerjaannya

6. Ragu-ragu dalam melaksanakan gerakan-gerakan kerja

7. Sering melakukan kesalahan-kesalahan

8. Tidak adanya kepercayaan pada diri sendiri

9. Tidak bisa mengambil inisiatif sendiri

Secara keseluruhan tampak pada kelas-kelas di atas bahwa yang membedakan kelas

keterampilan seseorang adalah keragu-raguan ketelitian gerakan, kepercayaan diri, koordinasi, irama

gerakan , “bekas-bekas” latihan, dan hal-hal lain yang serupa. Dengan pembagian ini pengukur akan

lebih terarah dalam menilai kewajaran pekerja dilihat dari segi keterampilannya. karenanya faktor

penyesuaian yang nantinya diperoleh dapat lebih objektif.

Untuk usaha atau effort cara Westinghouse membagi juga kelas-kelas dengan ciri-ciri

tersendiri. Yang dimaksud usaha di sini adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau diberikan operator

ketika melakukan pekerjaannya. Berikut ini enam kelas usaha dengan ciri-cirinya, yaitu:

Excessive effort:

1. Kecepatan sangat berlebihan

2. Usahanya sangat bersungguh-sungguh tetapi dapat membahayakan kesehatannya

3. Kecepatan yang ditimbulkannya tidak dapat dipertahankan sepanjang hari kerja

Excellent effort:

1. Jelas terlihat kecepatannya sangat tinggi

2. Gerakan-gerakan lebih ekonomis daripada operator-operator biasa

3. Penuh perhatian pada pekerjaannya

4. Banyak memberi saran

5. Menerima saran-saran petunjuk dengan senang

6. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

7. Tidak bertahan lebih dari beberapa hari

8. Bangga atas kelebihannya

9. Gerakan-gerakan yang salah terjadi sangat jarang sekali

10. Bekerjanya sangat sistematis

11. Karena lancarnya, perpindahan dari suatu elemen ke elemen lainnya tidak terlihat

Good Effort:

1. Bekerja berirama

2. Saat-saat menganggur sangat sedikit, bahkan kadang-kadang tidak ada

3. Senang pada pekerjaannya

4. Kecepatannya baik dan dapat dipertahankan sepanjang hari

5. Percaya pada kebaikan maksud pengukuran waktu

6. Menerima saran-saran petunjuk dengan senang

Page 9: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 8

7. Dapat memberi saran-saran untuk perbaikan kerja

8. Tempat kerjany diatur baik dan rapi

9. Menggunakan alat-alat yang tepat dengan baik

10. Memelihara dengan baik kondisi peralatan

Average effort:

1. Tidak sebaik good, tetapi lebih baik dari poor

2. Bekerja dengan stabil

3. Menerima saran-saran tetapi tidak melaksanakannya

4. Set up dilaksanakan dengan baik

5. Melakukan kegiata-kegiatan perencanaan

Fair Effort:

1. Saran-saran perbaikan diterima dengan kesal

2. Kadang-kadang perhatian tidak ditujukan pada pekerjaannya

3. Kurang sungguh-sungguh

4. Tidak mengeluarkan tenaga dengan secukupnya

5. Terjadi sedikit penyimpangan dari cara kerja baku

6. Alat-alat yang dipakainya tidak selalu yang terbaik

7. Terlihat adanya kecenderungan kurang perhatian pada pekerjaannya

8. Terlampau hati-hati

9. Sistematika kerjanya sedang-sedang saja

10. Gerakan-gerakannya tidak terencana

Poor Effort:

1. Banyak membuang-buang waktu

2. Tidak memperhatikan adanya minat kerja

3. Tidak mau menerima saran-saran

4. Tampak malas dan lambat bekerja

5. Melakukan gerakan-gerakan yang tidak perlu untuk mengambil alat-alat dan bahan

6. Tempat kerjanya tidak diatur rapi

7. Tidak peduli pada cocok/baik tidaknya peralatan yang dipakai

8. Mengubah-ubah tata letak tempat kerja yang telah diatur

9. Set up kerjanya terlihat tidak baik

Untuk penggunaannya, sebagai contoh : pekerja yang bekerja kurang baik dibanding rata-rata,

dengan skill Fair E1, Effort Average, Condition Fair, Consistency Good, maka rating factornya

= (-0,05) + (0) + (-0,03) + (+0,01) =- 0,07

Dalam prakteknya seorang pekerja tidak mungkin bisa bekerja secara terus menerus tanpa ada

interupsi sama sekali. Pekerja sering menghentikan pekerjaan untuk keperluan seperti istirahat melepas

lelah, dan lain lain yang dinyatakan sebagai faktor kelonggaran. Dibedakan menjadi personal

allowance, fatique allowance dan delay allowance. Faktor kelonggaran ini diperoleh dengan

membandingkan waktu pekerja berhenti bekerja (waktu curian) dengan waktu total pekerja seharusnya

bekerja. Waktu baku (waktu standar) diperoleh dengan :

100 %

Waktu baku = waktu normal x -----------------------------

100 % - % allowance

Page 10: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 9

C.PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Lakukan simulasi operasipengemasan kerupuk mentah. Siapkan 4 pekerja. Berikut adalah tugas setiap

pekerja :

Pekerja 1 : Melakukan sortasi kerupuk mentah, pisahkan yang cacat (pecah, bentuk

sangat berbeda, ukuran sangat berbeda) dan kerupuk yang seragam tempatkan

dalam wadah yang ada di atas timbangan. Hentikan sampai berat tertentu,

serahkan hasilnya ke pekerja 2. Lakukan sortasi dan penimbangan lagi.

Pekerja 2 : Menata kerupuk hasil penimbangan pekerja 1 dalam kantong plastik.

Menyerahkan hasilnya pada pekerja 3

Pekerja 3 : Melakukan pengecapan label, pemasukan label dalam kemasan, penutupan

dan sealing plastik kemasan. Menyerahkan hasil pekerjaan ke pekerja 4

Pekerja 4 : Melakukan pengepakan plastik isi kerupuk ke dalam karton, menutup karton

dengan lakban, menyimpan karton pada rak

Amati waktu siklus untuk 1 siklus pekerjaan. Untuk pekerja 1, pengamatan adalah jumlah

bahan hasil sortasi setiap menit (gram / menit). Selanjutnya angka ini dikonversi menjadi satuan (menit

/ gram).

No. Data satuan Pengamatan ke

1 2 15

1 Jumlah produk disortasi / menit (gram/menit)

2 Waktu pengerjaan sortasi &

penimbangan

(menit/100 g)

Data waktu siklus :

No. Pekerja/pekerjaan satuan Pengamatan ke

1 2 15

1 Pekerja 1 / sortasi&

Penimbangan

menit / 250gram

2 Pekerja 2 / packing menit / 250 gram

3 Pekerja 3 / labelling menit / 250 gram

4 Pekerja 4 / packaging menit / 2.500 gram

dengan menggunakan rumus terdahulu, hitung untuk setiap pekerja

keseragaman data untuk pekerja 1 :

hitung rata-rata, standar deviasi, standar deviasi rata-rata, BKA, BKB

plot dalam grafik :

Pengamatan ke

1 2 3 15

Wa

ktu

sik

lus (

/ )

X rata rata

BKA

BKB

buang data yang ada di atas BKA dan di bawah BKB

Page 11: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 10

rekap data yang in control (ada diantara BKA dan BKB)

Data in control untuk pekerja 1 :

No. Pekerja/pekerjaan satuan Pengamatan ke nilai

X rata-rata

baru

1 Pekerja 1 / sortasi& penimbangan menit / 250 g

gunakan nilai X rata-rata baru dan N baru untuk menghitung kecukupan data

kecukupan data untuk pekerja 1 dengan tingkat kepercayaan 95%. Nilai k =

Jika jumlah data belum mencukupi, ambil data lagi, uji keseragaman dan kecukupan data lagi

Tentukan performance rating untuk pekerja 1

Pekerja 1 skor Nilai total

Skill(kemampuan kerja)

Effort(usaha melakukan pekerjaan dg baik)

Condition(Kondisi lingkungan kerja)

Consistency(konsisten dalam menghasilkan produk)

Tentukan allowance factor untuk pekerja 1 dengan mengikuti tabel di halaman berikutnya

Hitung waktu normal dan waktu baku untuk pekerja 1

Waktu normal = waktu siklus x rating factor %

100 %

Waktu baku = waktu normal x 100 %

100 % - % allowance

22

2

1

11

n

i

n

i

n

i

X

XXNs

k

Ni

ii

Page 12: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 11

Tabel faktor kelonggaran Faktor Contoh pekerjaan Kelonggaran (%)

A.TENAGA YANG DIKELUARKAN Ekivalen beban Pria Wanita

1.dapat diabaikan Bekerja di meja, duduk Tanpa beban 0,0 – 6,0 0,0 – 6,0

2.Sangat ringan Bekerja di meja, berdiri 0,00 – 2,25 kg 6,0 – 7,5 6,0 – 7,5

3.Ringan Menyekop ringan 2,25 – 9,00 kg 7,5 – 12,0 7,5 – 16,0

4.Sedang mencangkul 9,00 – 18,00 kg 12,0 – 19,0 16,0 – 30,0

5.Berat Mengayun palu yg berat 18,00-27,00 kg 19,0-30,0

6.Sangat Berat Memanggul beban 27,00-50,00 kg 30,0-50,0

7.Luar Biasa berat Memanggul karung berat Di atas 50 kg

B.SIKAP KERJA

1.Duduk Bekerja duduk, ringan 0,0 – 1,0

2.Berdiri di atas dua kaki Badan tegak, ditumpu dua kaki 1,0 – 2,5

3.Berdiri di atas satu kaki Satu kaki mengerjakan alat kontrol 2,5 – 4,0

4.Berbaring Pada bagian sisi, belakang atau depan 2,5 – 4,0

5.Membungkuk Badan membungkuk bertumpu pada dua kaki 4,0 – 10,0

C. GERAKAN KERJA

1.Normal Ayunan bebas dari palu 0

2.Agak terbatas Ayunan terbatas dari palu 0 – 5

3.Sulit Beban berat dibawa satu tangan 0 – 5

4.Pada anggota-anggota badan

terbatas

Bekerja dengan tangan di atas kepala 5 – 10

Bekerja di lorong pertambangan 10 - 15

D.KELELAHAN MATA* Pencahayaa

n yg baik

Kurang

baik

1.Pandangan yg terputus-putus Membaca alat ukur 0 1

2.Pandangan yang hampir terus

menerus

Pekerjaan yang teliti 2 2

3.Pandangan terus menerus

dengan fokus berubah

Memeriksa cacat pada kain 2 5

4.Pandangan terus meneus

dengan fokus tetap

Pemeriksaan yang teliti 4 8

E.KEADAAN TEMPERATUR** Temperatur (0C) Normal Berlebih

1.Beku Di bawah 0 >10 >10

2.Rendh 0 – 13 10 - 5 10 - 5

3.Sedang 13 – 22 5 – 0 5 – 0

4.Normal 22- 28 0 – 5 0 – 5

5.Tinggi 28 – 38 5 – 40 5 – 40

6.Sangat tinggi Di atas 38 >40 >40

F.KEADAAN ATMOSFER***

1.Baik Ruangan berventilasi baik, udara segar 0

2.Cukup Ventilasi kurang baik, ada bau-bauan 0 – 5

3.Kurang Baik Ada debu beracun atau tidak beracun tapi banyak 5 – 10

4.Buruk Adanya bau-bauan yang berbahaya sehingga

mengharuskan menggunakan alat pernafasan

10 - 20

G. KEADAAN LINGKUNGAN YANG BAIK

1.Bersih, cerah, sehat dengan kebisingan yang rendah 0

2.Siklus kerja berulang-ulang kali antara 5-10 detik 0 – 1

3. Siklus kerja berulang-ulang kali antara 0-5 detik 1 – 3

4.Sangat bising 0 – 5

5.Jika faktor-faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kualitas 0 – 5

6.Terasa adanya getaran di lantai 5 – 10

7.Keadaan yang luar biasa (bunyi, kebersihan, dll) 5 – 15

* : kontras antar warna hendaknya diperhatikan

** : tergantung pada keadaan ventilasi

*** : dipengaruhi juga oleh ketinggian tempat kerja dari permukaan laut dan iklim

catatan pelengkap :

kelonggaran untuk kebutuhan pribadi bagi pria 0 – 2,5%, dan wanita 2 – 5%

Page 13: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 12

Ulangi hal yang sama untuk pekerja 2, 3 dan 4

Rekap hasilnya dalam tabel berikut :

satuan Wkt

siklus

Rating

factor

Wkt

normal

Allowance

factor

Wkt

baku

1 Pekerja 1 .....mnt/250 g

2 Pekerja 2 .....mnt/250g

3 Pekerja 3 .....mnt/250 g

4 Pekerja 4 .....mnt/2.500 g

Bandingkan antar pekerjaan mereka.

Gunakan data waktu baku ini untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga kerja di acara

praktikum selanjutnya.

Page 14: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 13

Data seragam ?

Ya

Tidak

222

X

XXNs

k

Ni

ii

Definisikan pekerjaan

Sampaikan tujuan pengukuran pada operator

Pilih operator

mulai

LANGKAH PERSIAPAN

ELEMENTAL BREAKDOWNBagi siklus pekerjaan menjadi elemen pekerjaan

PENGAMATAN DAN PENGUKURAN

Laksanakan pengamatan dan pengukuran aktu

sejumlah N pengamatan untuk setiap elemen

pekerjaan

CEK KESERAGAMAN DATA

Common sense (subyektif)

Batas kontrol ± 3 SD

CEK KECUKUPAN DATA

Buang data

ekstrem

Data cukup ?

N’ <= N ?

Ya

Tidak

N’ = N + n

Tetapkan rating performance

Hitung waktu normal = waktu siklus x r.p

Tetapkan allowance

100%

Hitung waktu baku = waktu normal x -----------------------------

100% - % allowance

selesai

Gambar. Tahap penentuan waktu baku

Page 15: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 14

tahap 3

ACARA 2

PENENTUAN JUMLAH MESIN / PEKERJA MENGGUNAKAN

DATA STUDI WAKTU

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikan dapat menentukan jumlah mesin / jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di tiap tahapan

proses sesuai dengan kapasitas produksinya menggunakan dasar data studi waktu

B. TINJAUAN PUSTAKA

Di dalam pembuatan suatu produk, proses produksi bisa diselenggarakan melalui satu tahapan

proses atau melalui beberapa tahapan proses. Pada umumnya proses terdiri dari beberapa tahapan

proses. Kapasitas produksi antara proses yang satu seringkali tidak sama dengan kapasitas proses yang

lain, sehingga terjadi ketidaklancaran aliran material karena kapasitas yang berbeda-beda.

Suatu langkah dasar dalam pengaturan sistem produksi yang baik adalah dengan menentukan

jumlah mesin atau tenagaa kerja yang dibutuhkan secara tepat. Untuk keperluan penentuan jumlah mesin

atau tenaga kerja yang dibutuhkan maka ada beberapa informasi yang harus diketahui sebelumnya yaitu

volume produksi yang akan dicapai, estimasi scrap (produk yang cacat) dan waktu kerja standard untuk

proses operasi berlangsung.

Rumus umum yang biasa dipakai adalah :

dengan :

N : jumlah mesin atau operator atau pekerja jika proses manual

T : waktu standard pengerjaan yang diperoleh dari studi waktu (menit/unit produk)

P : jumlah produk yang harus dibuat oleh masing-masing mesin per periode

waktu kerja(unit produk /tahun), dikonversikan ke (unit produk/hari)

D : jam operasi kerja mesin yang tersedia, satu shift kerja D = 8 jam/hari, dua

shift kerja D = 16 jam/hari, dan tiga shift kerja D = 24 jam/hari

E : faktor efisiensi kerja mesin yang disebabkan oleh adanya set up, break down,

repair atau hal lain yang menyebabkan idle. Harga berkisar antara 0,8–0,9.

60 : konversi dari jam ke menit = 60 menit/jam

T P

N = -------- -----------

60 D.E

Page 16: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 15

Route sheetadalah suatu tabel, yang digunakan untuk menghitung jumlah mesin yang

dibutuhkan disesuaikan dengan banyaknya bahan terbuang (scrap), kapasitas produksi, dengan

memperhatikan efisiensi mesin. Apabila proses produksi dilakukan secara manual, maka penggunaan

mesin diganti dengan pekerja.

Pada umunya jumlah mesin yang digunakan didasarkan atas waktu yang dibutuhkan untuk

menyelesaikan satu satuan produksi. Ada dua faktor yang akan mengurangi laju produksi yang telah

ditentukan yaitu adanya bahan terbuang (scrap) selama proses produksi berlangsung dan adanya kerja

mesin yang tidak efisien (efisiensi < 100%).

Beberapa proses operasi pembuatan produk perlu diberi kelonggaran bagi scrap. Apabila

inspeksi menyebabkan sampel produk menjadi rusak, maka pada proses inspeksi ini scrap juga harus

dipertimbangkan, sehingga diharapkan jumlah produk jadi jumlahnya sesuai dengan yang

direncanakan.

Nilai efisiensi menggambarkan running time yang terjadi setiap periode waktu (hari). Faktor

efisiensi mesin ini timbul karena adanya set up mesin, down time perbaikan atau hal lain yang

menyebabkan mesin menjadi idle. Besarnya waktu idle bisa ditentukan dengan metode sampling kerja.

Besarnya efisiensi mesin berkisar antara 0,8 – 0,9.

Running time tiap periode

Efisiensi = ----------------------------------------------

Waktu operasi kerja tiap periode

Atau

(down time + set up time tiap periode)

Efisiensi = 1 - -------------------------------------------------------

Waktu operasi kerja tiap periode

Waktu operasi kerja tiap periode umumnya adalah 8 jam / hari jika 1 shift, 16 jam / hari jika 2 shift, 24

jam / hari jika 3 shift.

Untuk pembuatan Route Sheet, buat tabel yang terdiri dari 10 kolom :

Kolom 1 : nomor operasi (dari PPO)

Kolom 2 : nama operasi

Kolom 3 : nama mesin atau stasiun kerja

Kolom 4 : waktu proses atau waktu baku (menit)

Kolom 5 : kapasitas aktual (menit/produk)

Kolom 6 : efisiensi mesin atau pekerja

Kolom 7 : jumlah scrap (%)

Kolom 8 : jumlah diharapkan

Kolom 9 : jumlah harus disiapkan

Kolom 10 : jumlah mesin atau pekerja teoritis

o Data route sheet berdasarkan PPO yang dibuat

o Cara perhitungan dimulai dari operasi terakhir, dan bekerja mundur ke operasi pertama

o Urutan pengisian :

o Masukkan data di kolom 1,2,3,4,5, 7, 8

o Hitung efisiensi (kolom 6) menggunakan rumus sebelumnya

o Pada kolom 8 “jumlah diharapkan”, isi dengan jumlah produk yang ingin dihasilkan

(volume produksi yang diinginkan). Volume produksi pabrik biasanya ditentukan per

Page 17: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 16

tahun, baru dalam perhitungan diturunkan menjadi volume produksi / jam (dengan

ketentuan umum : 1 tahun = 50 minggu, setiap minggu = 40 jam kerja).

o Kolom 9 “jumlah harus disiapkan” diperoleh dengan rumus :

Ks = Ka / (1 - % scrap) Ks : jumlah harus disiapkan

Ka : jumlah diharapkan

o Nilai “jumlah harus disiapkan” pada operasi terakhir besarnya sama dengan nilai

“jumlah diharapkan” di proses operasi sebelumnya.

o Jumlah mesin atau tenaga kerja teoritis yang dibutuhkan :

Ti Pi

Ni = --------- ----------

60 D. Ei

Dengan : Ni : jumlah mesin atau tenaga kerja teoritis

Ti : kapasitas aktual (menit / produk)

Pi : jumlah harus disiapkan (produk / hari)

D : waktu operasi kerja / periode (jam / hari)

Ei : efisiensi mesin atau pekerja

Contoh perhitungan : operasi pengovenan dan pengemasan bakpia pathuk

No.

Op

Operasi Msn/SK Wkt

Baku

(mnt)

Kap aktual

(mnt/prdk)

Eff Scrap

%

Jml

diharap

Jml

disiapkan

Jml

tk

4 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

5 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

6 Pengovenan Oven 60 60 / 300 ... 5 ... ... ...

7 Pengemasan Manual 30 30 / 100 1 10 15.000 ... ...

Jam kerja 8 jam sehari atau 40 jam per minggu

Operasi 7 ;

Efisiensi : proses manual, sehingga efisiensi diasumsikan = 100 %

Jumlah diharapkan = 1600 dos produk / hari = 15.000 produk / hari (ini merupakan kapasitas

produksi yang direncanakan)

Jumlah harus disiapkan = jumlah diharapkan / (1-% scrap)

= 15.000 / (1 – 0,1) = 16.666,7 produk / hari

Jumlah tenaga kerja teoritis =

TiPi (30/100) 16.667

Ni = --------- ---------- = ---------------- --------------- = 10,4

60 D. Ei 60 8 x 1

Jumlah tenaga kerja 10,4 artinya diperlukan tenaga kerja sebanyak 10 orang yang bekerja full time pada

stasiun kerja 7, dan 1 orang tenaga kerja part time yang harus bekerja di stasiun kerja 7 sebanyak 0,4

jam kerja.

0,4 jam kerja artinya = 0,4 x (8 jam x 60 menit/jam) = 192 menit atau 3 jam 12 menit.

Page 18: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 17

Operasi 6 ;

Efisiensi = 1 – (1,5 / 8) = 0,81

Pabrik bekerja 1 shift dengan waktu idle oven 1,5 jam untuk pembersihan alat dan set up oven

sebelum dipakai

Jumlah diharapkan = jumlah harus disiapkan pada operasi 7 = 16.666,7 produk / hari

Jumlah harus disiapkan = jumlah diharapkan / (1-% scrap)

= 16.666,7 / (1 – 0,05) = 17.543,9 produk / hari

Jumlah tenaga kerja teoritis =

Ti Pi (60/300)17.543,9

Ni = --------- ---------- = ------------------- ----------------- = 9,02

60 D. Ei 60 8 x 0,81

Jumlah tenaga kerja 9,02 artinya diperlukan tenaga kerja sebanyak 9 orang yang bekerja full time pada

stasiun kerja 6, dan 1 orang tenaga kerja part time yang harus bekerja di stasiun kerja 6 sebanyak 0,02

jam kerja atau 10 menit.

0,2 jam kerja artinya = 0,02 x (8 jam x 60 menit/jam) = 9,6 menit, dibulatkan 10 menit

Untuk pekerja part time seperti ini, pekerja bisa dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan dari stasiun

kerja yang lain yang tidak memerlukan keahlian khusus. Sebagai contoh, untuk stasiun kerja 6 dan 7,

disediakan 17 pekerja full time dan 1 pekerja part time yang bertugas di stasiun kerja 6 selama 10 menit,

dan di stasiun kerja 7 selama 3 jam 12 menit.

Rekap hasil perhitungan :

No.

Op

Operasi Msn/SK Wkt

Baku

(mnt)

Kap aktual

(mnt/prdk)

Eff Scrap

%

Jml

diharap

Jml

disiapkan

Jml tk

teoritis

4 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

5 ... ... ... ... ... ... ... ... ...

6 Pengovenan Oven 60 60 / 300 0,81 5 16.666,7 17.543,9 9,02

7 Pengemasan manual 30 30 / 100 1 10 15.000 16.666,7 10,4

Persentase produk yang rusak dapat diestimasi dengan cara mengambil sampel hasil keluaran tahapan

proses selama waktu tertentu.

C. PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Gunakan data waktu baku yang anda peroleh di acara 1

No. Op Pekerja Operasi satuan Wkt Baku

1 Pekerja 1 Sortasi menit / 100 gram

2 Pekerja 2 Packing menit / 250 gram

3 Pekerja 3 Labelling menit / 250 gram

4 Pekerja 4 Packaging menit / 2.500 gram

Hitung kebutuhan tenaga kerja di operasi 1, 2 dan 3 jika rencana produksi P = 5.000

karton/hari

Page 19: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 18

No.

Op

Operasi Wkt baku = Kap

aktual (mnt/prdk)

Eff Scrap

%

Jml

diharap

Jml

disiapkan

Jml tk

teoritis

1 Sortasi

2 Packing

3 Labelling

4 Packaging

Berapa kebutuhan tenaga kerja total jika pekerjaan tetap dilakukan dengan cara kerja yang

sama?

Page 20: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 19

ACARA 3

PENILAIAN MASALAH MSDs

DENGAN METODE SUBYEKTIF dan OBYEKTIF

A.TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikan dapat mengetahui resiko adanya gangguan tulang belakang (MSDs : musculoskeletal

disorders) pada pekerja dengan mengamati perbedaan hasil kuesioner subyektif dan penilaian

postur kerja

B.TINJAUAN PUSTAKA

Sistem musculoskeletal adalah sistem organ dalam tubuh manusia yang membuat manusia

mampu untuk bergerak menggunakan sistem otot dan tulangnya. Sistem musculoskeletal memberikan

bentuk, mendukung, menstabilkan dan menggerakkan tubuh.

Apa itu musculoskeletal disorders (MSDs) ?

Cedera dan kelainan (ketidaksesuaian) pada jaringan lunak (muscles, tendons, ligaments, joints

and cartilage) dan sistem syaraf

Muscle : otot, tendon : urat daging, ligament : sendi, joint : tulang sendi, cartilage : tulang

rawan

Postur tubuh yang salah dan metode kerja yang “memaksa” dapat menyebabkan kerusakan

permanen pada jaringan tubuh. Pekerja kadang memaksakan tubuh untuk bekerja karena karakteristik

pekerjaan memang menuntut seperti itu dan disain pekerjaan atau stasiun kerja yang tidak ergonomis.

Dua metode yang dapat digunakan oleh pekerja untuk mengevaluasi masalah tulang belakang

adalahBody part discomfort scale dan kuesioner(Helander, 2006).

Corlett dan Bishop (1976) mengemukakan teknik untuk menilai ketidaknyamanan bagian

tubuh. Mereka mengemukakan besarnya ketidaknyamanan yang linier dengan besar dan durasi tekanan

yang diterima. Untuk menunjukkan lokasi spesifik ketidaknyamanan bagian tubuh digunakan peta

tubuh. Tubuh dibagi menjadi beberapa segmen dan pekerja diminta untuk menilai besarnya

ketidaknyamanan. Jika pekerja tidak merasakan sakit maka nilai 0, dan 7 untuk ketidaknyamanan yang

ekstrem (Helander, 2006).sedangkan apabila menggunakan nordic body map, digunakan skala 4.

Nama bagian tubuh Nama bagian tubuh

0 Sakit pd leher atas 14 Sakit pd pergelangan tangan

kiri

1 Sakit pd leher bawah 15 Sakit pd pergelangan tangan

kanan

2 Sakit pd bahu kiri 16 Sakit pd tangan kiri

3 Sakit pd bahu kanan 17 Sakit pd tangan kanan

4 Sakit pd lengan atas kiri 18 Sakit pd paha kiri

5 Sakit pd punggung 19 Sakit pd paha kanan

6 Sakit pd lengan atas kanan 20 Sakit pd lutut kiri

7 Sakit pd pinggang 21 Sakit pd lutut kanan

8 Sakit pd bawah pinggang 22 Sakit pd betis kiri

9 Sakit pd pantat 23 Sakit pd betis kanan

10 Sakit pd siku kiri 24 Sakit pd pergelangan kaki kiri

11 Sakit pd siku kanan 25 Sakit pd pergelangan kaki

kanan

12 Sakit pd lengan bawah kiri 26 Sakit pd telapak kaki kiri

13 Sakit pd lengan bawah

kanan

27 Sakit pd telapak kaki kanan

Gambar 1. Peta tubuh dan nama bagian tubuh

Page 21: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 20

Untuk mengetahui dampak waktu kerja, pekerja diminta untuk menilai ketidaknyaman kerja

beberapa kali dalam satu hari. Seringkali, ketidaknyamanan hanya terlokalisir pada bagian tubuh

tertentu saja. Jika demikian, bagian tubuh lain bisa diabaikan. Ketidaknyamanan akan meningkat linier

dengan waktu yang dihabiskan untuk bekerja.

Kuesioner dilengkapi dengan skala Likert untuk menunjukkan tingkat resiko.

Hal yang dirasakan Lambang Nilai (poin) Warna pada peta tubuh

Tidak sakit A 1 Hijau

Agak sakit B 2 Kuning

Sakit C 3 Oranye

Sangat sakit D 4 merah

Postur tubuh seseorang pada saat bekerja biasanya ditentukan oleh tata letak tempat kerja dan

bentuk peralatan maupun lokasi dari panel kendali suatu sistem kerja. Postur tubuh yang jelek akan

berpengaruh terhadap kenyamanan kerja. Rasa sakit, nyeri pada bagian tubuh tertentu pada waktu

bekerja lebih sering disebabkan oleh postur tubuh yang jelek. Berikut merupakan contoh gambaran hasil

analisis menggunakan NBM.

Sebelum Sesudah

Contoh hasil kuesioner NBM pada pekerja

pemangkasan taman.

(kiri) sebelum bekerja, (kanan) setelah bekerja

Hijau: Tidak sakit

Kuning: Agak Sakit

Oranye : sakit

Merah : sangat sakit

Skor sebelum bekerja = 1 x 28 = 28

Skor sesudah bekerja =

(1x14)+(2x2)+(3x10)+(4x2) = 56

Berarti terjadi peningkatan rasa sakit sebanyak=

((56-28) / (28)) x 100% = 100%

C.PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Metode subyektif

Berikan kuesioner Nordic Body Mappada pekerja operasi 1, 2,3 dan 4

Isi kuesioner sebelum pekerja bekerja.

Simulasikan pekerjaan seperti pada acara 1

Isi kuesioner sesudah pekerja bekerja.

Untuk setiap pekerja, gambarkan hasil kuesioner dalam peta tubuh, beri warna.

Hitung skor ketidaknyamanan akibat kerja

Bahas dan bandingkan sebelum dan sesudah bekerja

Bahas dan bandingkan antara pekerja 1,2,3 dan 4

a (

Page 22: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 21

Kuesioner Nordic Body Map

NORDIC BODY MAP

Nama : Umur :

Lama Bekerja :

Jenis pekerjaan :

Berikan penilaian mengenai rasa sakit yang anda rasakan sebelum / sesudah melakukan pekerjaan.

Berilah tanda √ pada kolom yang menggambarkan rasa sakit yang anda alami.

Anggota tubuh

Tdk

sakit

A

Agak

sakit

B

Sakit

C

Sangat

sakit

D

0 Sakit pd leher atas

1 Sakit pd leher bawah

2 Sakit pd bahu kiri

3 Sakitpd bahu kanan

4 Sakit pd lengan atas kiri

5 Sakit pd punggung

6 Sakit pd lengan atas kanan

7 Sakit pd pinggang

8 Sakit pd bawah pinggang

9 Sakit pd pantat

10 Sakit pd siku kiri

11 Sakit pd siku kanan

12 Sakitpd lengan bawah kiri

13 Sakit pd lengan bawah kanan

14 Sakit pd pergelangan tangan kiri

15 Sakit pd pergelangan tangan kanan

16 Sakit pd tangan kiri

17 Sakit pd tangan kanan

18 Sakit pd paha kiri

19 Sakit pd paha kanan

20 Sakit pd lutut kiri

21 Sakit pd lutut kanan

22 Sakit pd betis kiri

23 Sakit pd betis kanan

24 Sakit pd pergelangan kaki kiri

25 Sakit pd pergelangan kaki kanan

26 Sakit pd telapak kaki kiri

27 Sakit pd telapak kaki kanan

OWAS

OWAS (Ovako Working Posture Analysis System) merupakan suatu metode ergonomi yang

digunakan untuk mengevaluasi postural stress yang terjadi pada seseorang ketika sedang bekerja.

Kegunaan dari metode OWAS adalah untuk memperbaiki kondisi pekerja dalam bekerja, sehingga

performance kerja dapat ditingkatkan terus. Hasil yang diperoleh dari metode OWAS digunakan untuk

merancang metode perbaikan kerja untuk meningkatkan produktivitas.Untuk mengaplikasikan OWAS,

langkah yang harus dilalui adalah :

Observasi untuk pengambilan data postur, beban (tenaga), dan fase kerja.

Melakukan pengkodean

Mengklasifikasi postur kerja

Menghubungkan dengan kategori tindakan yang harus diambil

Hasil dibandingkan menurut tingkat kepentingan dari implementasi perbaikan

pengukuran.

Macam-macam pergerakan yang dianalisis dengan OWAS.

Pergerakan Tubuh Bagian Punggung (back)

Page 23: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 22

Pergerakan Skor

Lurus / tegak 1

Bungkuk ke depan 2

Miring ke samping 3

Bungkuk ke depan dan

miring ke samping

4

Pergerakan Tubuh Bagian Lengan (Arms)

Pergerakan Skor

Kedua lengan di bawah bahu 1

Salah satu lengan di bawah bahu 2

Kedua lengan di atas bahu 3

Pergerakan Tubuh Bagian Kaki (legs)

Pergerakan Skor

Duduk 1

Berdiri dengan kedua kaki lurus 2

Berdiri dengan bertumpu pada satu kaki lurus 3

Berdiri atau jongkok dengan kedua lutut 4

Berdiri atau jongkok dengan satu lutut 5

Berlutut pada satu atau dua lutut 6

Berjalan atau bergerak 7

Beban (load)

kg

< 10

1

kg

10-20

2

kg

> 20

3

Beban (load) Skor

W < 10 kg 1

10 kg < W < 20 kg 2

W > 20 kg 3

Setelah selesai melakukan observasi untuk semua pergerakan dan memperoleh skor masing-

masing pergerakan, masukkan dalam tabel Kategori Tindakan OWAS untuk mengetahui level

(kategori) sikap kerja.

Tabel Kategori Tindakan OWAS

Page 24: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 23

Skor yang diperoleh di tabel Kategori Tindakan OWAS, menunjukkan kategori berat ringannya

beban pekerjaan dan rekomendasi dari masing-masing kategori.

Empat Level (kategori) Sikap Kerja

Level Tindakan perbaikan

Pekerjaan normal (ringan)

(Kategori 1)

Pada sikap ini tidak masalah pada system musculoskeletal sehingga tidak

memerlukan perbaikan

Pekerjaan agak berat

(Kategori 2)

Pada sikap ini berbahaya pada system musculoskeletal (sikap kerja

mengakibatkan pengaruh ketegangan yang signifikan) sehingga memerlukan perbaikan di masa yang akan datang

Pekerjaan berat (Kategori 3) Pada sikap ini berbahaya pada system musculoskeletal (sikap kerja

mengakibatkan pengaruh ketegangan yang sangat signifikan) sehingga memerlukan perbaikan segera mungkin

Pekerjaan sangat berat

(Kategori 4)

Pada sikap ini berbahaya pada system musculoskeletal (sikap kerja

mengakibatkan resiko yang jelas) sehingga memerlukan perbaikan secara

langsung saat itu

REBA (Rapid Entire Body Assessment)

REBA adalah alat untuk evaluasi resiko cedera musculoskeletal yang diasosiasikan dengan

operasi penanganan bahan secara manual. Bebrapa hal yang menjadi pertimbangan dalam REBA yaitu

adanya pengulangan aktivitas, postur yang tidak sesuai, postur yang tetap, getaran dan postur secara

keseluruhan.

Perhitungan REBA dilakukan berdasarkan postur tubuh pekerja, terutama pada bagian batang

tubuh/punggung, kaki, leher yang termasuk bagian A dan lengan bawah, lengan atas serta pergelangan

tangan yang termasuk bagian B. dari bagian A dan bagian B didapatkan score bagian C.

Lengan dan pergelangan tangan dapat bergerak ke berbagai posisi seperti pada gambar di

bawah. Meskipun demikian, beberapa gerakan adalah termasuk gerakan yang tidak wajar yang

membahayakan seperti gerakan adduction.

BAGIAN A:

Amati postur pekerja yang sedang bekerja. Berikan skor sesuai postur kerja yang teramati, dari

pergerakan batang tubuh, leher dan kaki.

TRUNK NECK LEGS

Dari skor yang diperoleh, cari skor A dengan menggunakan tabel di bawah.

Page 25: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 24

Tabel. Perhitungan Nilai Bagian A

Neck

1 2 3

Trunk Legs 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 1 2 3 4 1 2 3 4 3 3 5 6

2 2 3 3 5 3 4 5 6 4 5 6 7

3 2 4 5 6 4 5 6 7 5 6 7 8

4 3 5 6 7 5 6 7 8 6 7 8 9

5 4 6 7 8 6 7 8 9 7 8 9 9

BAGIAN B :

LENGAN ATAS LENGAN BAWAH PERGELANGAN TANGAN

Tabel Perhitungan Nilai Bagian B

Lower arm

1 2

WristUpper arm 1 2 3 1 2 3

1 1 2 2 1 2 3

2 1 2 3 2 3 4

3 3 4 5 4 5 5

4 4 5 5 5 6 7

5 6 7 8 7 8 8

6 7 8 8 8 9 9

Tabel. Berat Beban Yang Diangkat

Skor 0 1 2 +1

Berat Beban < 5 kg 5 – 10 kg >10 kg Terjadi secara tiba-tiba atau kecepatan meningkat

karena ada dorongan

Tabel. Nilai Coupling

Skor Makna Keterangan

0 Good Handel dg pegangan yang baik dan tenaga untuk memegang tidak terlalu banyak

1 Fair Pegangan tangan cukup dapat diterima meski tidak ideal, atau pengangkatan dibantu oleh

bagian tubuh yang lain

2 Poor Pegangan tangan tidak dapat diterima meskipun masih memungkinkan untuk dipakai

mengangkat

3 Unacceptable Kondisi yg tidak wajar, pegangan yg tidak aman, tidak ada pegangan; pengangkatan tidak

dapat dibantu oleh bagian tubuh yg lain

Page 26: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 25

Tabel. Perhitungan Nilai Bagian C

SCORE B

S

C

O

R

E

A

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 7 7

2 1 2 2 3 4 4 5 6 6 7 7 7

3 2 3 3 3 4 5 6 7 7 8 8 8

4 3 4 4 4 5 6 7 8 8 9 9 9

5 4 4 4 5 6 7 8 9 9 9 9 9

6 6 6 6 7 8 8 9 9 10 10 10 10

7 7 7 7 8 9 9 9 10 10 11 11 11

8 8 8 8 9 10 10 10 10 10 11 11 11

9 9 9 9 10 10 10 11 11 11 12 12 12

10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 12 12

11 11 11 11 11 12 12 12 12 12 12 12 12

12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12

Tabel. Aktivitas

+1 Satu atau lebih bagian badan statis atau memegang lebih dari 1 menit

+1 Kegiatan berulang dalam jangka pendek atau kegiatan berulang lebih dari 4x per menit (tidak

termasuk jalan)

+1 Kegiatan yg menyebabkan postur berubah dengan cepat atau menjadi tidak stabil

Tabel. Grand Score REBA

Action Level Skor REBA Level resiko Tindakan perbaikan postur

0 1 Tidak beresiko Tidak dibutuhkan

1 2-3 Rendah Mungkin diperlukan

2 4-7 Sedang Diperlukan

3 8-10 Tinggi Diperlukan segera

4 11-15 Sangat tinggi Diperlukan secepatnya

C.PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Metode obyektif

Amati pelaksanaan kerja 4 orang pekerja seperti di acara 1

Bagi aktivitas kerja tersebut menjadi elemen-elemen kerja

Observasi postur kerja untuk setiap elemen kerja menggunakan OWAS atau REBA, berikan

skor sesuai dengan pergerakan masing-masing anggota badan

Apa kesimpulan aplikasi OWAS dan REBA ?

Evaluasi postur kerja orang tersebut yang ekstrem atau yang berada dalam postur tersebut cukup

lama dengan mengikuti tahapan yang sudah dijelaskan sebelumnya

Buat rekomendasi untuk perbaikan sikap kerja

Page 27: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 26

Lembar Penilaian REBA

Page 28: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 27

ACARA 4

SAMPLING KERJA

Tujuan Praktikum :

Praktikan dapat melakukan sampling kerja pada suatu sistem kerja sehingga dapat mengetahui

persentase kerja dan delay seorang pekerja

Tinjauan Pustaka :

Sampling kerja adalah pengamatan keadaan kerja yang dilakukan tidak secara terus menerus,

tetapi sesaat-sesaat yang waktunya ditentukan secara acak. Sampling kerja dapat dilakukan pada mesin,

proses maupun pekerja.

Sampling kerja dilakukan untuk mengetahui aktivitas atau delay, dan kinerja. Penentuan

persentase kerja per hari seorang tenaga kerja atau mesin didasarkan pada teori bahwa besarnya persen

tenaga kerja atau mesin bekerja adalah sebanding dengan banyaknya tenaga kerja atau mesin teramati

sedang bekerja selama observasi.

Sampling kerja mempunyai kegunaan untuk : (1) mengetahui distribusi pemakaian waktu

sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau mesin, (2) mengetahui tingkat pemanfaatan mesin, (3)

menentukan waktu baku bagi pekerja tak langsung, (4) memperkirakan kelonggaran bagi suatu

pekerjaan. Langkah-langkah melakukan sampling pekerjaan seperti terlihat pada Gambar di bawah ini.

Waktu-waktu sampling ditentukan secara acak dengan menggunakan cara :

Page 29: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 28

Jika 50 data akan dikumpulkan dalam waktu 5 hari, maka satu hari ada (50/5 = 10 kunjungan).

Untuk penentuan sampling hari pertama : dalam satu hari akan dilakukan 10 kali kunjungan, maka

dengan menggunakan tabel bilangan acak dicari angka empat-empat sampai 10 kali. Angka-angka

tersebut tidak boleh : kurang dari 0730 (pukul 07.30 saat dimulainya kerja), antara 1200 sampai

1300 (pukul 12.00 - 13.00 saat jam istirahat), dan lebih dari 15.30 (pukul 15.30 saat persiapan

pulang kerja), serta tidak boleh ada angka yang sama.

Untuk penentuan sampling hari kedua ditentukan dengan cara yang sama dengan hari pertama.

Pembacaan bilangan acak diteruskan, sampai diperoleh jadwal kunjungan untuk hari ke dua sampai

ke lima.

Pelaksanaan Praktikum :

Tentukan jadwal kunjungan. Ambil 50 data. Tentukan jam-jam kunjungan untuk sampling,

dengan hari kerja Senin – Kamis, dengan setiap hari ada 10 kali kunjungan.

Waktu kunjungan

Kunj ke Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5

tgl tgl tgl tgl tgl

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Tentukan tenaga kerja yang akan diamati aktivitasnya.

Identifikasi elemen kerja produktif untuk jenis pekerjaan yang dilakukan pekerja sesuai dengan

TUPOKSI pekerja (diskusikan dengan pekerja)

Nama Pekerja :

Unit kerja :

Kegiatan produktif : a.

b.

c.

Lakukan kunjungan ke pekerja sesuai dengan jadwal yang telah disusun. Amati apa yang sedang

pekerja lakukan pada saat anda berkunjung.

tuliskan hasil pengamatan dalam tabel. Jika pekerja sedang melakukan pekerjaan produktif,

tuliskan P pada baris dan kolom yang sesuai.

Waktu

kunj ke

Jadwal Kunjungan

tgl tgl tgl tgl tgl

P/TP P/TP P/TP P/TP P/TP

1

2

3

10

Keterangan : P produktif, TP: tidak produktif

Page 30: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 29

Setelah selesai pengamatan, buat tabel tabulasi pengamatan sebagai berikut :

Kegiatan Hari ke

Jumlah 1 2 3 4 5

Produktif :

a. ……………………………

b. ...............................

c. ...............................

Non produktif

JUMLAH

% produktif

Cek keseragaman data dengan menggunakan peta kontrol p dalam Statistical Quality Control

Batas kontrol atas dan bawah :

Dengan p persentase kejadian rata-rata, n jumlah pengamatan per siklus

Cek kecukupan data

2

2

)(

)1(

Sp

ppkN

Jika data tidak mencukupi, tambah hari pengamatan

Hitung persentase kegiatan produktif dan non produktif. Gambarkan dalam grafik.

1 2

Hari ke

3 10987654

Pe

rse

nta

se

ke

gia

tan

pro

du

ktif

(%)

20

40

60

80

100

Bahas, cari tahu penyebabnya dengan menggunakan Diagram Sebab Akibat (CEDAC)

n

ppp

)1(3

Page 31: METODE dan PENGUKURAN KERJAagroindustri.sv.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/696/2019/04/...Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 3 2) Apabila praktikum INHAL tidak

Petunjuk praktikum Metode dan Pengukuran Kerja 2019 30

ACARA 5

KUNJUNGAN INDUSTRI

A.TUJUAN PRAKTIKUM

Praktikan dapat mengetahui aplikasi metode dan pengukuran kerja yang telah dipelajari dalam

perkuliahan jika diterapkan di industri dalam rangka meningkatkan kinerja pekerja

B.PELAKSANAAN PRAKTIKUM

Pelajari proses produksi pada industri yang digunakan sebagai obyek kajian. Jika dalam

industri tersebut ada banyak lini produksi, pilih satu lini produksi untuk dipelajari.

Gambarkan urutan proses produksi tersebut dalam suatu Peta Proses Operasi. Beri keterangan

mengenai nama proses, peralatan yang digunakan, nomor operasi dan inspeksi (jika

memungkinkan)

Tulis hasil pengamatan dengan menggunakan komputer (MS Word times new romans 11)

dengan susunan sebagai berikut.

halaman judul : seperti acara praktikum yang lain

Bab I. Sejarah perusahaan (1 lembar)

Bab II. Peta Proses Operasi dan produk yang dihasilkan

Bab III. Evaluasi metode kerja

(Dari banyak operasi yang terjadi, mana operasi yang bisa dievaluasi metode kerjanya

dengan menggunakan studi waktu (untuk menentukan keseimbangan jumlah tenaga

kerja di tiap operasi), Nordic Body Map (untuk mengetahui dampak pekerjaan

terhadap rasa sakit di tubuh pekerja), maupun penilaian postur kerja. Terangkan

dalam sub bab berikut)

A. Penentuan jumlah tenaga kerja atau mesin (terangkan proses yang terjadi)

B. Penilaian kesakitan akibat kerja menggunakan Nordic Body Map

C. Penilaian postur kerja

Bab IV. Kesimpulan