metoda-penelitian-pertemuan-4-5-6-dan-7

48
METODA PENELITIAN Pertemuan 4 , 5, dan 6 Kerangka Kerangka Teoretis Teoretis

Transcript of metoda-penelitian-pertemuan-4-5-6-dan-7

METODA PENELITIANPertemuan 4 , 5, dan 6

Kerangka TeoretisKerangka Teoretis

Daftar IsiDaftar Isi

A. Definisi Teori

B. Konsep – Construct

C. Variabel

D. Tipe-Tipe Variabel Penelitian

E. Definisi Operasional

F. Teori dan Penelitian

G. Hipotesis

Pertemuan 4

A. Definisi TeoriA. Definisi Teori

• Menurut Kerlinger (1986), teori merupakan suatu kumpulan construct atau konsep, definisi, dan proposisi yang menggambarkan fenomena secara sistematis melalui penentuan hubungan antar variabel dengan tujuan untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena alam.

B. Konsep – B. Konsep – ConstructConstruct • Konsep

merupakan abstraksi dari realitas yang tersusun dengan mengklasifikasi fenomena-fenomena (antara lain berupa: obyek, kejadian, atribut atau proses) yang memiliki kesamaan karakteristik.

Contoh:

Prestasi akademik merupakan konsep yang mengekspresikan abstraksi dari kemampuan belajar mahasiswa, yang antara lain:–Mengerjakan matematika ekonomi–Menyusun laporan keuangan

B. Konsep – B. Konsep – ConstructConstruct • Construct

Adalah konsep-konsep yang lebih abstrak, yang memiliki makna tambahan yang sengaja diadopsi untuk keperluan ilmiah

Contoh:

Construct kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena psikologis seseorang terhadap pekerjaan yang dapat diamati berdasarkan persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai dimensi lingkungan kerja seperti:

1.Kepuasan kepada tugas

2.Kepuasan kepada atasan

3.Kepuasan kepada rekan

4.Kepuasan kepada kompensasi

5.Kepuasan kepada promosi

B. Konsep – B. Konsep – ConstructConstruct ConstructKepuasan

KerjaDimensi

Kepuasan pada Tugas

KonsepRutinitas,

Kompleksitas

DimensiKepuasan pada Atasan

DimensiKepuasan pada Rekan

DimensiKepuasan pada Kompensasi

DimensiKepuasan pada Promosi

KonsepPengaruh, Perhatian

KonsepLoyalitas, Tanggungjawab

KonsepKesesuaian, Nilai

KonsepKesempatan, Keadilan

C. Variabel C. Variabel • Variabel

Adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai

• Jika:–Teori mengekspresikan fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel–Construct adalah abstraksi dari fenomena kehidupan nyata yang diamati

• Sehingga:–Variabel merupakan proksi (proxy) atau representasi dari construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai

C. Variabel C. Variabel • Nilai Variabel

Dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau skala dalam suatu kisaran nilai.

• Contoh:Variabel Prestasi akademik mahasiswa

Dapat diukur dengan:

Sangat memuaskan, memuaskan, cukup, atau kurang

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian • Variabel penelitian dapat diklasifikasi berdasarkan

beberapa pendekatan, yaitu:1. Fungsi variabel

2. Skala nilai variabel

3. Perlakuan terhadap variabel

1. FUNGSI VARIABELTipe-tipe variabel dapat diklasifikasi berdasarkan fungsi variabel

dalam hubungan antar variabel, yaitu:

a. Variabel independen

b. Variabel dependen

c. Variabel moderating

d. Variabel intervening

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian • Variabel Independen

– tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain

– Ia juga dinamakan sebagai variabel yang diduga sebagai sebab (presumed cause variable)

– Juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului (antecedent variable)

• Variabel Dependen– tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen– Ia juga dinamakan sebagai variabel yang diduga sebagai

akibat (presumed effect variable)– Juga dapat disebut sebagai variabel konsekuensi

(consequent variable)

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian • Contoh:

« Pengaruh Pemecahan Saham terhadap Perubahan Harga Saham  »

–Ada 2 variabel yang diuji dalam penelitian ini, yaitu

1.Pemecahan saham (variabel independen)

2.Harga saham (variabel dependen)

Model penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dapat digambarkan sbb:

PEMECAHAN SAHAM(variabel independen)

HARGA SAHAM(variabel dependen)

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian • Variabel Moderating

– Hubungan langsung antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan dipengaruhi oleh variabel-variabel lain

– Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen

– Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat dan arah hubungan antar variabel

– Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif, yang dalam hal ini tergantung pada variabel moderating

– Oleh karena itu, variabel moderating juga dikenal sebagai variabel contingency

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian • Contoh:

« Pengaruh Struktur Organisasional (Desentralisasi atau Sentralisasi) terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dengan Kinerja »

Jadi:–Struktur organisasional (Desentralisasi atau Sentralisasi) adalah faktor moderating yang mempengaruhi hubungan antara Partisipasi dengan Kinerja.

Model penelitian yang menunjukkan pengaruh hubungan variabel moderating terhadap hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah sbb:

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian

PARTISIPASI(variabel independen)

KINERJA(variabel dependen)

STRUKTUR ORGANISASIONAL

(variabel moderating)

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian • Variabel Intervening

– adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung

– Merupakan variabel yang terletak di antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen, sehingga variabel independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi variabel dependen

Contoh:

« Hubungan antara Motivasi, Partisipasi , dan Kinerja »

PARTISIPASI(variabel

independen)

MOTIVASI(variabel

intervening)

KINERJA(variabel dependen)

Pertemuan 5

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian 2. SKALA NILAI VARIABEL

Variabel umumnya diukur dengan skala dalam kisaran tertentu. Berdasarkan skala nilainya, variabel penelitian diklasifikasi menjadi:

a.Variabel Kontinu• Adalah tipe variabel penelitian yang memiliki kumpulan nilai

yang teratur dalam kisaran tertentu• Nilai dalam variabel kontinu menggambarkan peringkat atau

jarak berdasarkan skala pengukuran tertentu• Tipe skala ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian

teori keperilakuan

Contoh:• Perbedaan lebih atau kurang: tinggi-sedang-rendah• Skor nilai yang berbeda dan mempunyai jarak: 1 s/d 7

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian

b. Variabel Kategoris• Adalah tipe variabel penelitian yang memiliki nilai

berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan sebutan skala nominal

• Skala nilai dalam variabel ini hanya merupakan label untuk mengidentifikasi kategori atau kelompok variabel yang bersangkutan

Contoh:• Variabel kategoris dikotomi: jenis kelamin (pria-wanita),

perilaku (baik-buruk), sikap (positif-negatif), dll• Variabel kategoris politomis: agama, tingkat pendidikan,

kewarganegaraan

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian 3. PERLAKUAN TERHADAP VARIABEL

– Karakteristik penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi terhadap variabel tertentu

– Manipulasi dalam hal ini berarti memberikan perlakuan yang berbeda kepada kelompok yang berbeda

– Klasifikasi variabel berdasarkan pada perlakuan peneliti terhadap variabel penelitian bermanfaat untuk mengetahui perbedaan antara variabel yang dimanipulasi dengan variabel yang tidak dimanipulasi

Variabel penelitian dapat diklasifikasi berdasarkan perlakuan peneliti terhadap suatu variabel, yaitu:

1. Variabel Aktif

2. Variabel Atribut

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian D. Tipe-tipe Variabel Penelitian 3. PERLAKUAN TERHADAP VARIABEL

Variabel penelitian dapat diklasifikasi berdasarkan perlakuan peneliti terhadap suatu variabel, yaitu:

1.Variabel Aktif

Adalah variabel penelitian yang dimanipulasi untuk keperluan penelitian eksperimen

2.Variabel Atribut

Adalah variabel yang tidak mungkin atau sulit untuk dimanipulasi.

Contohnya adalah variabel-variabel yang berkaitan dengan karakteristik manusia : intelegensi, sikap, jenis kelamin, status sosial-ekonomi

E. Definisi Operasional Variabel E. Definisi Operasional Variabel DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL•Adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur•Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.

Contoh:•Pengukuran construct keuangan perusahaan: (pendapatan, biaya, laba, aktiva, harga saham, dll)

E. Definisi Operasional Variabel E. Definisi Operasional Variabel Contoh:

« Variabel struktur organisasional diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh Gordon dan Narayanan (1984). Instrumen tersebut berisi lima butir pertanyaan yang mengukur tingkat pendelegasian wewenang manajer dalam pembuatan keputusan, yaitu: pengembangan produk baru, pengangkatan dan pemberhentian karyawan, pemilihan investasi, alokasi anggaran , dan penentuan harga jual.

Responden diminta untuk memilih skala nilai satu sampai dengan tujuh pada setiap pertanyaan sesuai dengan yang dipraktikkan oleh perusahaannya. Berdasarkan jawaban responden, dapat ditentukan (diukur) apakah struktur organisasional pada perusahaan responden menerapkan sentralisasi (ditunjukkan dengan skor rendah) atau desentralisasi (ditunjukkan dengan skor tinggi). »

F. Teori dan Penelitian F. Teori dan Penelitian 1. Peran Penelitian

• Penelitian pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari metoda ilmiah, yaitu metoda yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah

• Teori merupakan bagian dari ilmu yang memberikan penjelasan (atau memprediksi) fenomena alam

• Penelitian merupakan proses yang sistematis untuk mengembangkan teori

2. Posisi dan Peran Ilmu– Ditinjau dari segi tujuan penelitian, paradigma penelitian

kuantitatif dan penelitian kualitatif mempunyai perbedaan yang prinsip, sehingga masing-masing meletakkan posisi dan peran teori dengan perlakuan yang berbeda

F. Teori dan Penelitian F. Teori dan Penelitian 1. Penelitian Kuantitatif

• Memiliki tujuan untuk menguji atau verifikasi teori

• Meletakkan teori secara deduktif menjadi landasan teori dalam penemuan dan pemecahan masalah penelitian

• Teori merupakan kerangka dalam penelitian kuantitatif yang melandasi perumusan maslah atau pertanyaan, pengembangan hipotesis, pengujian data, dan pembuatan kesimpulan

• Posisi dan peran strategis teori dalam penelitian kuantitatif direfleksikan dalam hasil penelitian yang berupa dukungan atau penolakan terhadap teori

1. Penelitian Deduktif dalam Kuantitatif 1. Penelitian Deduktif dalam Kuantitatif

F. Teori dan Penelitian F. Teori dan Penelitian 2. Penelitian Kualitatif

• Mempunyai tujuan untuk menyusun teori

• Memandang teori sebagai hasil proses induksi dari pengamatan terhadap fakta (pengumpulan informasi)

• Teori pada dasarnya merupakan kulminasi dari penelitian kualitatif yang tersusun melalui proses pengumpulan data, kategorisasi data dan pengembangan pola atau susunan (patterns) teori

2. Penelitian Induktif dalam Kualitatif 2. Penelitian Induktif dalam Kualitatif

Pertemuan 6

G. Hipotesis G. Hipotesis • Proposisi

– Proposisi, adalah ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya, mengenai konsep dan construct yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena

– Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris disebut dengan hipotesis.

• Hipotesis– Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis

antara 2 variabel atau lebih dalam rumusan proposisi, yang dapat diuji secara empiris

G. Hipotesis G. Hipotesis • Hipotesis pada Penelitian Kualitatif

– Dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban sementara dari masalah atau pertanyaan penelitian yang memerlukan pengujian secara empiris

• Hipotesis pada Penelitian Kuantitatif1. Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya

secara rasional

2. Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara empiris

3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metoda-metoda pengujian data

4. Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian

1. Pengembangan Hipotesis 1. Pengembangan Hipotesis

• Hipotesis dikembangkan dari telaah teoretis atau literatur

• Sumber literatur dapat berasal dari literatur yang dipublikasikan (jurnal, text books, text-database), atau literatur yang tidak dipublikasikan (skripsi, tesis, disertasi, paper, makalah seminar)

1. Pengembangan Hipotesis 1. Pengembangan Hipotesis • Model Parameter dalam Menelaah Literatur

berkaitan dengan Pengembangan Hipotesis1. Bagian pendahuluan telaah literatur berisi pengenalan

mengenai pokok bahasan dalam telaah literatur dan sistematika pembahasannya

2. Telaah literatur mengenai variabel-variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu macam variabel independen, (termasuk variabel moderating dan variabel intervening), perlu dipertimbangkan untuk menitikberatkan telaah pada satu variabel yang paling penting. Telaah literatur harus dibatasi pada topik-topik yang relevan dengan variabel independen

3. Telaah literatur yang berkaitan dengan variabel-variabel dependen. Jika ada lebih dari satu macam variabel dependen, perlu dipertimbangkan untuk menitikberatkan telaah pada satu variabel dependen yang paling penting

1. Pengembangan Hipotesis 1. Pengembangan Hipotesis 4. Telaah literatur yang berkaitan dengan hubungan antara

variabel independen dan variabel dependen (variabel moderating dan variabel intervening, jika ada). • Bagian ini merupakan inti dari proses telaah literatur untuk

mengembangkan hipotesis berdasarkan penalaran deduktif dari teori-teori yang dihasilkan oleh penelitian-penelitian sebelumnya

• Literatur yang ditelaah harus dapat memberikan perspektif teori pada jawaban masalah atau pertanyaan penelitian yang dinyatakan dalam rumusan hipotesis

5. Bagian akhir dari telaah literatur berupa rangkuman yang memberikan penjelasan mengenai pokok bahasan yang penting dalam telaah literatur

1. Pengembangan Hipotesis 1. Pengembangan Hipotesis • Manfaat Telaah Literatur

1. Memperoleh perspektif ilmiah yang menjadi landasan pengembangan hipotesis

2. Menghindari kemungkinan duplikasi dalam penggunaan metoda pengumpulan dan analisis data (peneliti harus mengemukakan argumentasi penggunaan metoda tersebut dan kaitannya dengan metoda yang digunakan dalam penelitian sebelumnya)

3. Dapat melakukan replikasi terhadap penelitian-penelitian sebelumnya dengan pertimbangan untuk konfirmasi terhadap teori-teori tertentu

4. Peneliti dapat melakukan ekstensi dengan tujuan untuk memperbaiki keterbatasan-keterbatasan penelitian terdahulu

5. Telaah literatur juga bermanfaat untuk mengidentifikasi kemungkinanmasalah-masalah penelitian terdahulu yang belum terjawab

1. Pengembangan Hipotesis 1. Pengembangan Hipotesis • Telaah Literatur dan Kerangka Teoretis

Telaah literatur merupakan sumber utama penyusunan kerangka teoretis suatu penelitian

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan kerangka teoretis adalah:

1. Kerangka teoretis membahas identifikasi variabel-variabel yang relevan dengan masalah penelitian dan diberi nama yang jelas dalam pembahasan kerangka teoretis

2. Kerangka teoretis menyatakan sifat atau arah hubungan atau perbedaan antara dua atau lebih variabel yang diteliti

3. Kerangka teoretis menjelaskan hubungan atau perbedaan antar variabel penelitian yang divisualisasikan dalam bentuk diagram

4. Kerangka teoretis menjelaskan perspektif yang menjadi landasan pengembangan hipotesis berdasarkan pada temuan-temuan penelitian sebelumnya

Pertemuan 7

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis KRITERIA HIPOTESIS•Rumusan hipotesis yang baik mempertimbangkan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1. Berupa pernyataan yang mengarah pada tujuan penelitian. Tujuan penelitian adalah memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Hipotesis, dalam penelitian kuantitatif, merupakan jawaban rasional yang dideduksi dari teori-teori yang ada.

2. Berupa pernyataan yang dirumuskan dengan maksud untuk dapat diuji secara empiris. Tujuan penelitian (terutama penelitian dasar) adalah menguji teori atau hipotesis. Agar dapat diuji, hipotesis harus menyatakan secara jelas variabel-variabel yang diteliti dan dugaan mengenai hubungan antar variabel.

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis

3. Berupa pernyataan yang dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lebih kuat dibandingkan dengan hipotesis rivalnya. Beberapa teori kemungkinan saling bertentangan antara yang satu dengan yang lain atau teori yang satu lebih kuat daripada teori yang lain. Hipotesis yang dikembangkan oleh peneliti harus mempunyai dukungan teoritis yang lebih kuat daripada alternatif hipotesis-hipotesis lainnya yang kemungkinan dapat dikembangkan berdasarkan teori-teori yang lain.

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis

FORMAT HIPOTESIS•Rumusan hipotesis dapat dinyatakan dalam berbagai bentuk, antara lain:

1. Pernyataan « jika – maka » (if – then statement) atau proposisi

2. Hipotesis nol (null hypotheses)

3. Hipotesis anternatif (alternative hypotheses)

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis FORMAT HIPOTESIS

1. Pernyataan « jika – maka » (if – then statement) atau proposisi

Hipotesis penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pernyataan « Jika – Maka » atau berupa proposisi yang menyatakan hubungan antar variabel dan perbedaan antara dua kelompok atau lebih dalam kaitannya dengan variabel-variabel tertentu yang dapat diuji.

Contoh:

Jika karyawan mengalami tekanan dalam bekerja yang lebih rendah, maka mereka akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi

Karyawan yang mengalami tekanan dalam bekerja lebih rendah, akan memperoleh kepuasan kerja yang lebih tinggi

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis

• Hipotesis yang menyatakan hubungan antara dua variabel atau lebih atau perbedaan dua kelompok dengan menggunakan istilah misal: positif, negatif, lebih atau kurang dari, disebut dengan Hipotesis Directional.

• Hipotesis Non-directional, sebaliknya merupakan hipotesis yang tidak menyatakan arah hubungan antar variabel penelitian. Umumnya disebabkan antara lain oleh:

1. Belum ada (ditemukan) teori-teori yang menjadi landasan untuk menentukan arah hubungan antar variabel yang diteliti.

2. Menurut hasil penelitian-penelitian sebelumnya, ada konflik atau ketidakjelasan (equivocal) hubungan antar variabel yang diteliti

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis

Contoh:

Hipotesis Directional

Personal End-User Computer (EUC) yang memiliki sikap pesimis yang relatif rendah terhadap komputer akan memperlihatkan tingkat keahlian komputer yang lebih tinggi.

Hipotesis Non-Directional

Ada hubungan langsung antara kegunaan yang dirasakan dari karakteristik partisipasi penganggaran dengan ketiga variabel yaitu gaya kepemimpinan, ketidakpastian lingkungan yang dirasakan, dan informasi job-relevant.

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis FORMAT HIPOTESIS

2. Format Hipotesis Nol

Hipotesis nol (null hypotheses) merupakan hipotesis yang menyatakan suatu hubungan antar variabel yang definitif atau eksak sama dengan nol, atau secara umum dinyatakan bahwa tidak ada hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti.

Contoh:

Tidak ada perbedaan signifikan antara persepsi akuntan dan mahasiswa terhadap etika bisnis

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis

Pernyataan Hipotesis nol (null hypotheses) dalam contoh tersebut dapat disajikan secara statistik sebagai berikut:

Hₒ : µA = µM

Atau

Hₒ : µA - µM = 0

Hₒ menunjukkan format hipotesis nol

µA adalah rata-rata persepsi akuntan publik terhadap etika bisnis

µM adalah rata-rata persepsi mahasiswa terhadap etika bisnis

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis FORMAT HIPOTESIS

3. Format Hipotesis Alternatif

Hipotesis Alternatif (alternative hypotheses) merupakan lawan pernyataan dari format hipotesis nol yang menunjukkan adanya hubungan atau perbedaan (signifikan) antar variabel yang diteliti.

Contoh:

Ada perbedaan motivasi kerja yang signifikan antara pekerja pada perusahaan asing dengan perusahaan nasional.

Pekerja pada perusahaan asing mempunyai motivasi kerja yang lebih tinggi daripada pekerja pada perusahaan nasional atau pekerja pada perusahaan nasional mempunyai motivasi kerja yang lebih rendah daripada pekerja pada perusahaan asing.

2. Rumusan Hipotesis 2. Rumusan Hipotesis Pernyataan Hipotesis Alternatif dalam contoh tersebut dapat disajikan secara statistik sebagai berikut:

HA : µA ≠ µN

Atau

HA : µA - µN ≠ 0

dapat juga disajikan secara statistik sebagai berikut:

HA : A > N

Atau

HA : N < A

Hₒ menunjukkan format hipotesis alternatif

µA adalah rata-rata motivasi kerja dari pekerja pada perusahaan asing

µN adalah rata-rata motivasi kerja dari pekerja pada perusahaan nasional

Terima Kasih