Metabolisme.doc e
-
Upload
mutmainnah-dhr -
Category
Documents
-
view
428 -
download
4
Transcript of Metabolisme.doc e
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Metabolisme Hewan
2.1.2 Anabolisme
Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Selain
itu juga anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa
kimia yang sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi
yang digunakan dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia.
Energi tersebut, selanjutnya digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
tersebut menjadi senyawa yang lebih kompleks. Jadi, dalam proses ini energi yang
diperlukan tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia
pada senyawa kompleks yang terbentuk.
Selain dua macam energi diatas, reaksi anabolisme juga menggunakan energi dari hasil
reaksi katabolisme, yang berupa ATP. Agar asam amino dapat disusun menjadi protein,
asam amino tersebut harus diaktifkan terlebih dahulu. Energi untuk aktivasi asam amino
tersebut berasal dari ATP. Agar molekul glukosa dapat disusun dalam pati atau selulosa,
maka molekul itu juga harus diaktifkan terlebih dahulu, dan energi yang diperlukan juga
didapat dari ATP. Proses sintesis lemak juga memerlukan ATP.Anabolisme meliputi
tiga tahapan dasar yaitu;
1. Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan nukleotida.
2. Pengaktivasian senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif menggunakan
energi dari ATP.
3. Penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks, seperti protein,
polisakarida, lemak, dan asam nukleat. Anabolisme yang menggunakan energi
cahaya dikenal dengan fotosintesis, sedangkan anabolisme yang menggunakan
energi kimia dikenal dengan kemosintesis.
Senyawa kompleks yang disintesis organisme tersebut adalah senyawa organik atau
senyawa hidrokarbon. Heterotrof, seperti manusia dan hewan, tidak dapat menyusun
senyawa organik sendiri. Jika organisme yang menyintesis senyawa organik
menggunakan energi cahaya disebut fotoautotrof, sementara itu organisme yang
menyintesis senyawa organik menggunakan energi kimia disebut kemoautotrof.
Reaksi anabolisme menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat dibutuhkan oleh
banyak organisme, baik organisme produsen (tumbuhan) maupun organisme konsumen
(hewan, manusia). Beberapa contoh hasil anabolisme adalah glikogen, lemak, dan
protein berguna sebagai bahan bakar cadangan untuk katabolisme, serta molekul
protein, protein-karbohidrat, dan protein lipid yang merupakan komponen struktural
yang esensial dari organisme, baik ekstrasel maupun intrasel.
Beberapa macam proses anabolisme yang terjadi pada hewan diantaranya:
1. Kemosintesis
Merupakan proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia,
dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya
bakteri. Organisme disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan
mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk
asimilasi karbon.Misalnya bakteri sulfur, bakteri nitrat, bakteri nitrit, bakteri besi
dan lain-lain. Bakteri-bakteri tersebut memperoleh energi dari hasil oksidasi
senyawa-senyawa tertentu.
Bakteri besi memperoleh energi kimia dengan cara oksidasi Fe2+ (ferro) menjadi
Fe3+ (ferri). Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus memperoleh energi
dengan cara mengoksidasi NH3, tepatnya Amonium Karbonat menjadi asam nitrit
dengan reaksi: Contoh, bakteri nitrit: Nitrosomonas, Nitrosococcus.
Nitrosomonas
(NH4)2CO2 + 3 O2 ———-> 2 HNO2 + CO2 + 3 H2O + Energi
2. Sintesis Lemak
Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme,
ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya
berlangsung melalui pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim
A. Akibatnya ketiga macam senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan
pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat dibentuk dari protein dan karbohidrat,
karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan seterusnya.
Sintesis Lemak dari Karbohidrat:
Glukosa diurai menjadi piruvat —> gliserol
Glukosa diubah —> gula fosfat —> asetilKo-A —> asam lemak.
Gliserol+ asam lemak .—> lemak.
Sintesis Lemak dari Protein:
Protein——–> Asam Amino protease
Sebelum terbentuk lemak asam amino mengalami deaminasi lebih dabulu, setelah itu
memasuki daur Krebs. Banyak jenis asam amino yang langsung ke asam piravat —>
Asetil Ko-A. Asam amino Serin, Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin dapat terurai menjadi
Asam pirovat, selanjutnya asam piruvat –> gliserol –> fosfogliseroldehid
Fosfogliseraldehid dengan asam lemak akan mengalami esterifkasi membentuk lemak.
Lemak berperan sebagai sumber tenaga (kalori) cadangan. Nilai kalorinya lebih tinggi
daripada karbohidrat. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori, sedangkan 1 gram
karbohidrat hanya menghasilkan 4,1 kalori saja.
3. Sintesis Protein
Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk
molekul polipeptida. Pada dasarnya protein adalah suatu polipeptida. Setiap sel dari
organisme mampu untuk mensintesis protein-protein tertentu yang sesuai dengan
keperluannya. Sintesis protein dalam sel dapat terjadi karena pada inti sel terdapat
suatu zat (substansi) yang berperan penting sebagai “pengatur sintesis protein”.
Substansi-substansi tersebut adalah DNA dan RNA.
2.1.2 Katabolisme
Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa
kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan
energi, yang dapat digunakan organisme untuk melakukan aktivitasnya. Termasuk
didalamnya reaksi pemecahan dan oksidasi molekul makanan. Fungsi reaksi
katabolisme adalah untuk menyediakan energi dan komponen yang dibutuhkan oleh
reaksi anabolisme. Pada hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks
yang dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air.
Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat dibedakan menjadi
tiga tahapan utama yaitu;
1. Molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lemak dicerna menjadi
molekul yang lebih kecil di luar sel.
2. Molekul-molekul yang lebih kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih diubah menjadi
molekul yang lebih kecil, biasanya asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan
energi.
3. Kelompok asetil pada KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida pada siklus
asam sitrat dan rantai transpor elektron, dan melepaskan energi yang disimpan
dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid Adenin Dinukleotida (NAD+) menjadi
NADH.
Pada setiap organisme, untuk menghasilkan energi tersebut dapat dibagi dalam dua cara,
yaitu sebagai berikut.
1. Respirasi seluler atau respirasi aerob, yaitu reaksi yang menggunakan oksigen
sebagai bahan bakar organik. Secara umum keseluruhan proses pada respirasi seluler
berlangsung sebagai berikut. Senyawa organik + Oksigen -> Karbon dioksida + Air
+Energi. Respirasi sel secara Aerob berlangsung melalui empat tahap, yaitu :
a. Glikolisis
Berlangsung di sitoplasma
Berlangsung secara anaerob
Mengubah satu molekul glukosa (senyawa berkarbon 6) menjadi dua molekul
asam piruvat (senyawa berkarbon 3)
Dihasilkan energi sebesar 2 ATP dan 2 NADH untuk tiap molekul glukosa.
b. Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat.
Berlangsung pada matriks mitokondria.
Mengubah Asam Piruvat(senyawa berkarbon 3) menjadi Asetil-KoA (senyawa
berkarbon 2).
Dihasilkan 1 NADH dan CO2, untuk tiap molekul Asam Piruvat menjadi
Asetil-KoA.
c. Daur Krebs
Berlangsung pada metriks motokondria
Mengubah Asetil-KoA (senyawa berkarbon 2) menjadi CO2 (senyawa
berkarbon 1).
Untuk tiap molekul senyawa Asetil-KoA dihasilkan IATP, 1 FADH dan3
NADH.
d. Rantai Pengangkutan Elektron
NADH dan FADH merupakan senyawa pereduksi yang menghasilkan ion
hidrogen. Satu molekul NADH akan melepaskan / menghasilkan 3 ATP,
sedangkan satu molekul FADH akan melepaskan / menghasilkan 2 ATP.
2. Fermentasi, atau respirasi anaerob, yaitu proses pemecahan molekul yang
berlangsung tanpa bantuan oksigen. Termasuk ke dalam fermentasi
adalah fermentasi asam laktat,fermentasi alkohol, dan fermentasi asam cuka.
Fermentasi Alkohol :
Aseptornya : Aseltadehid, hasilnya etanol, terjadi pada sel tumbuhan
Reaksi : C6 H 12O6 2 C2 H5 OH + 2 CO2 + 2 ATP
Glukosa Etanol
Fermentasi Laktat
Aseptornya : Asam Piruvat, hasilnya Asam Laktat, terjadi pada sel hewan.
Reaksi : C6 H 12O6 C3 H6 O3 + 2 ATP
Glukosa As, Laktat
Pada hakikatnya, respirasi adalah pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi
energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP digunakan sebagai
sumber energi bagi seluruh aktivitas hidup yang memerlukan energi. Aktivitas hidup
yang memerlukan energi, antara lain sebagai berikut.
1. Kerja mekanis: salah satu bentuk kerja mekanis adalah lokomosi. Kerja mekanis
selalu terjadi jika sel otot berkontraksi.
2. Transpor Aktif: dalam transpor aktif, sel-sel harus mengeluarkan energi untuk
mengangkut molekul zat atau ion yang melawan gradien konsentrasi zat.
3. Produksi Panas, energi panas penting bagi tubuh burung dan hewan menyusui.
Energi panas ini, umumnya timbul sebagai hasil sampingan transformasi energi
dalam sel. Misalnya, pada proses kontraksi otot, terjadi pemecahan ATP.
Disamping timbul energi mekanik, timbul juga energi panas.
Katabolisme Lemak dan Protein
Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Gliserol yang merupakan senyawa dengan 3 atom C dapat dirubah menjadi gliseral
dehid 3-fosfat. Selanjutnya gliseral dehid 3-fosfat mengikuti jalur glikolisis sehingga
terbentuk piruvat. Sedangkan asam lemak dapat dipecah menjadi molekul-molekul
dengan 2 atom C. Molekul dengan 2 atom C ini kemudian diubah menjadi asetil
koenzim A. Kalian dapat menghitung satu.
Asam amino dihasilkan dari proses hidrolisis protein. Setelah gugus amino dari asam
amino dilepas, beberapa asam amino diubah menjadi asam piruvat dan ada juga diubah
menjadi asetil koenzim A. Gugus amino yang dilepas dari asam amino dibawa ke hati
untuk diubah menjadi amoniak (NH3) dan dibuang lewat urine, 1 gram protein
menghasilkan energi yang sama dengan 1 gram karbohirat.
2.2 Jalur Metabolisme Dalam Sel
2.2.1 Jalur Umum
A. Metabolisme Karbohidrat
Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk glukosalah massa
karbohidrat makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk
glukosalah karbohidrat dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk
karbohidrat lain dalam tubuh dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar
metabolik utama bagi jaringan mamalia (kecuali hewan pemamah biak) dan bahan
bakar universal bagi janin. Unsur ini diubah menjadi karbohidrat lain dengan fungsi
sangat spesifik, misalnya glikogen untuk simpanan, ribose dalam bentuk asam
nukleat, galaktosa dalam laktosa susu, dalam senyawa lipid kompleks tertentu dan
dalam bentuk gabungan dengan protein, yaitu glikoprotein serta proteoglikan.
Peristiwa yang dialami unsur-unsur makanan setelah dicerna dan diserap
adalah Metabolisme Intermediat. Jadi metabolisme intermediat mencakup suatu
bidang luas yang berupaya memahami bukan saja lintasan metabolik yang dialami
oleh masing-masing molekul, tetapi juga interelasi dan mekanisme yang mengatur
arus metabolit melewati lintasan tersebut.
Lintasan metabolisme dapat digolongkan menjadi 3 kategori:
1. Lintasan anabolik (penyatuan/pembentukan), merupakan lintasan yang
digunakan pada sintesis senyawa pembentuk struktur dan mesin tubuh. Salah
satu contoh dari kategori ini adalah sintesis protein.
2. Lintasan katabolik (pemecahan), meliputi berbagai proses oksidasi yang
melepaskan energi bebas, biasanya dalam bentuk fosfat energi tinggi atau unsur
ekuivalen pereduksi, seperti rantai respirasi dan fosforilasi oksidatif.
3. Lintasan amfibolik (persimpangan), lintasan ini memiliki lebih dari satu fungsi
dan terdapat pada persimpangan metabolisme sehingga bekerja sebagai
penghubung antara lintasan anabolik dan lintasan katabolik. Contoh dari lintasan
ini adalah siklus asams itrat.
Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat baik yang tergolong sebagai
katabolisme maupun anabolisme, yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam
sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis.
Secara ringkas, jalur-jalur metabolisme karbohidrat dijelaskan sebagai berikut:
1. Glukosa sebagai bahan bakar utama akan mengalami glikolisis (dipecah) menjadi
2 piruvat jika tersedia oksigen. Dalam tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
2. Selanjutnya masing-masing piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Dalam tahap
ini dihasilkan energi berupa ATP.
3. Asetil KoA akan masuk ke jalur persimpangan yaitu siklus asam sitrat. Dalam
tahap ini dihasilkan energi berupa ATP.
4. Jika sumber glukosa berlebihan, melebihi kebutuhan energi kita maka glukosa
tidak dipecah, melainkan akan dirangkai menjadi polimer glukosa (disebut
glikogen). Glikogen ini disimpan di hati dan otot sebagai cadangan energi jangka
pendek. Jika kapasitas penyimpanan glikogen sudah penuh, maka karbohidrat
harus dikonversi menjadi jaringan lipid sebagai cadangan energi jangka panjang.
5. Jika terjadi kekurangan glukosa dari diet sebagai sumber energi, maka glikogen
dipecah menjadi glukosa. Selanjutnya glukosa mengalami glikolisis, diikuti
dengan oksidasi piruvat sampai dengan siklus asam sitrat.
6. Jika glukosa dari diet tak tersedia dan cadangan glikogenpun akan habis, maka
sumber energi non karbohidrat yaitu lipid dan protein harus digunakan. Jalur ini
dinamakan glukoneogenesis (pembentukan glukosa baru) karena dianggap lipid
dan protein harus diubah menjadi glukosa baru yang selanjutnya mengalami
katabolisme untuk memperoleh energi.
a. Tahap Glikolisis
Keterangan gambar rantai kimia glikolisis adalah:
1. Glukosa masuk lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa-6
fosfat dengan dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada sel
parenkim hati dan sel Pulau Langerhans pancreas. Proses ini
memerlukan ATP sebagai donor fosfat. ATP bereaksi sebagai kompleks Mg-
ATP. Terminal fosfat berenergi tinggi pada ATP digunakan, sehingga
hasilnya adalah ADP. (-1P)
Glukosa + ATP glukosa 6-fosfat + ADP
2. Glukosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 6-fosfat dengan bantuan enzim
fosfoheksosa isomerase dalam suatu reaksi isomerasi aldosa-ketosa. Enzim
ini hanya bekerja pada anomer µ-glukosa 6-fosfat.
µ-D-glukosa 6-fosfat µ-D-fruktosa 6-fosfat
3. Fruktosa 6-fosfat diubah menjadi Fruktosa 1,6-bifosfat dengan bantuan
enzim fosfofruktokinase. Reaksi ini memerlukan ATP sebagai donor fosfat,
sehingga hasilnya adalah ADP.(-1P)
µ-D-fruktosa 6-fosfat + ATP D-fruktosa 1,6-bifosfat
4. Fruktosa 1,6-bifosfat dipecah menjadi 2 senyawa triosa fosfat
yaitu gliserahdehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim aldolase (fruktosa 1,6-bifosfat aldolase).
D-fruktosa 1,6-bifosfat D-gliseraldehid 3-fosfat + dihidroksiaseton
fosfat
5. Gliseraldehid 3-fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan
sebaliknya (reaksi interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan
katalisator enzim fosfotriosa isomerase.
D-gliseraldehid 3-fosfat dihidroksiaseton fosfat
6. Glikolisis berlangsung melalui oksidasi Gliseraldehid 3-fosfat menjadi 1,3-
bifosfogliserat, dan karena aktivitas enzim fosfotriosa isomerase, senyawa
dihidroksi aseton fosfat juga dioksidasi menjadi 1,3-bifosfogliserat melewati
gliseraldehid 3-fosfat.
D-gliseraldehid 3-fosfat + NAD+ + Pi 1,3-bifosfogliserat + NADH +H+
Enzim yang bertanggung jawab terhadap oksidasidi atas adalah gliseraldehid
3-fosfat dehidrogenase, suatu enzim yang bergantung kepada NAD.
7. Energi yang dihasilkan dalam proses oksidasi disimpan melalui
pembentukan ikatan sulfur berenergi tinggi, setelah fosforolisis, sebuah
gugus fosfat berenergi tinggi dalam posisi 1 senyawa 1,3 bifosfogliserat.
Fosfat berenergi tinggi ini ditangkap menjadi ATP dalam reaksi lebih lanjut
dengan ADP, yang dikatalisir oleh enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa
yang dihasilkan adalah 3-fosfogliserat.
1,3-bifosfogliserat + ADP 3-fosfogliserat + ATP
8. 3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan dikatalisir oleh enzim
fosfogliserat mutase. Senyawa 2,3-bifosfogliserat (difosfogliserat, DPG)
merupakan intermediate dalam reaksi ini.
3-fosfogliserat 2-fosfogliserat
9. 2-fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan
enzim enolase. Reaksi ini melibatkan dehidrasi serta pendistribusian kembali
energi di dalam molekul, menaikkan valensi fosfat dari posisi 2 ke status
berenergi tinggi.
Enolase dihambat oleh fluoride, suatu unsure yang dapat digunakan jika
glikolisis di dalam darah perlu dicegah sebelum kadar glukosa darah
diperiksa. Enzim ini bergantung pada keberadaan Mg2+ atau Mn2+.
2-fosfogliserat fosfoenol piruvat + H2O
10. Fosfat berenergi tinggi PEP dipindahkan pada ADP oleh enzim piruvat
kinase sehingga menghasilkan ATP. Enol piruvat yang terbentuk dalam
reaksi ini mengalami konversi spontan menjadi keto piruvat. Reaksi ini
disertai kehilangan energi bebas dalam jumlah besar sebagai panas dan
secara fisiologis adalah irreversible.
Fosfoenol piruvat + ADP piruvat + ATP
11. Jika keadaan bersifat anaerob (tak tersedia oksigen), reoksidasi NADH
melalui pemindahan sejumlah unsure ekuivalen pereduksi akan
dicegah. Piruvat akan direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi ini
dikatalisir oleh enzim laktat dehidrogenase.
Piruvat + NADH + H+ L(+)-Laktat + NAD+
Dalam keadaan aerob, piruvat diambil oleh mitokondria, dan setelah
konversi menjadi asetil-KoA, akan dioksidasi menjadi CO2 melalui siklus
asam sitrat (Siklus Kreb’s). Ekuivalen pereduksi dari reaksi NADH +
H+ yang terbentuk dalam glikolisis akan diambil oleh mitokondria untuk
oksidasi melalui salah satu dari reaksi ulang alik (shuttle).
Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:
- hasil tingkat substrat :+ 4P
- hasil oksidasi respirasi :+ 6P
- jumlah :+10P
- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : – 2P
+ 8P
Pada glikolisis anaerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai berikut:
- hasil tingkat substrat :+ 4P
- hasil oksidasi respirasi :+ 0P
- jumlah :+ 4P
- dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P : – 2P
+ 2P
b. Produksi acetyl-CoA / Proses Konversi Pyruvate
Sebelum memasuki Siklus Asam Sitrat (Citric Acid Cycle) molekul piruvat
akan teroksidasi terlebih dahulu di dalam mitokondria menjadi Acetyl-Coa dan
CO . Proses ini berjalan dengan bantuan multi enzim 2 pyruvate dehydrogenase
complex (PDC) melalui 5 urutan reaksi yang melibatkan 3 jenis enzim serta 5
jenis coenzim. 3 jenis enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah enzim
Pyruvate Dehydrogenase (E1), dihydrolipoyl transacetylase (E2) &
dihydrolipoyl dehydrogenase (E3), sedangkan coenzim yang telibat dalam
reaksi ini adalah TPP, NAD+, FAD, CoA & Lipoate.
Gambar 6.3 akan memperlihatkan secarasederhana proses konversi piruvat.
Dari gambar juga dapat dilihat bahwa proses konversi piruvat tidak hanyaakan
menhasilkan CO dan Acetyl-CoA namun juga akan menghasilkan produk
samping berupa NADH yang 2 memiliki nilai energi ekivalen dengan 3xATP.
c. Proses oksidasi Acetyl-CoA (Citric-Acid Cycle)
Molekul Acetyl CoA yang merupakan produk akhir dari proses konversi Pyruvate
kemudian akan masuk kedalam Siklus Asam Sitrat. Secara sederhana persamaan
reaksi untuk 1 Siklus Asam Sitrat (Citric AcidCycle) dapat dituliskan :
Acetyl-CoA + oxaloacetate + 3 NAD+ + GDP + Pi +FAD oxaloacetate +
2 CO2 + FADH2 + 3 NADH + 3 H+ + GTP
Siklus ini merupakan tahap akhir dari proses metabolisme energi glukosa. Proses
konversi yang terjadi pada siklus asam sitrat berlangsung secara aerobik di dalam
mitokondria dengan bantuan 8 jenis enzim. Inti dari proses yang terjadi pada
siklus ini adalah untuk mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul
Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbon dioksida (CO2), membebaskan koenzim A
serta 2 memindahkan energi yang dihasilkan pada siklus ini ke dalam senyawa
NADH, FADH2 dan GTP. Selain 2 menghasilkan CO2 dan GTP, dari persamaan
reaksi 2 dapat terlihat bahwa satu putaran Siklus Asam Sitrat juga akan
menghasilkan molekul NADH & molekul FADH . Untuk melanjutkan proses
metabolisme energi, 2 kedua molekul ini kemudian akan diproses kembali secara
aerobik di dalam membran sel mitokondria melalui proses Rantai Transpor
Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP dan air (H2O).
Gambar: Siklus Asam Piruvat
Dari gambar diatas dapat dirincikan energi yang dihasilkan dalam siklus asam
sitrat adalah:
1. Tiga molekul NADH, menghasilkan: 3 X 3P = 9P
2. Satu molekul FADH2, menghasilkan: 1 x 2P = 2P
3. Pada tingkat substrat = 1P
Jumlah = 12P
Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P = 12P
Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan
dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan
menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut:
1. Glikolisis : 8P
2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) : 6P
3. Siklus Kreb’s (2 x 12P) : 24P
Jumlah : 38P
B. Metabolisme Asam Amino
Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino
dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di
dalam tubuh kita. Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena protein di dalam
tubuh secara terus menerus diganti (protein turnover). Contoh dari protein turnover,
tercantum pada tabel berikut.
Contoh protein turnover.
Protein Turnover rate (waktu paruh)
Enzim 7-10 menit
Di dalam hati
Di dalam plasma
Hemoglobin
Otot
Kolagen
10 hari
10 hari
120 hari
180 hari
1000 hari
Asam-asam amino juga menyediakan kebutuhan nitrogen untuk:
- Struktur basa nitrogen DNA dan RNA
- Heme dan struktur lain yang serupa seperti mioglobin, hemoglobin, sitokrom,
enzim dll.
- Asetilkolin dan neurotransmitter lainnya.
- Hormon dan fosfolipid
Selain menyediakan kebutuhan nitrogen, asam-asam amino dapat juga digunakan
sebagai sumber energi jika nitrogen dilepas.
Jalur metabolik utama dari asam amino
Jalur metabolik utama dari asam-asam amino terdiri atas;
1. produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta
sintesis asam amino di hati.
2. Pengambilan nitrogen dari asam amino.
3. Katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea
sebagai proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat
adalah sintesis protein dari asam-asam amino.
2.1.2 Jalur Khusus
A. Katabolisme
Jalur katabolisme yang menguraikan molekul kompleks menjadi senyawa sederhana
mencakup:
Respirasi sel, jalur metabolisme yang menghasilkan energi (dalam
bentukATP dan NADPH) dari molekul-molekul bahan bakar (karbohidrat,lemak,
dan protein). Jalur-jalur metabolisme respirasi sel juga terlibat
dalam pencernaan makanan.
Katabolisme karbohidrat
Glikogenolisis, pengubahan glikogen menjadi glukosa.
Glikolisis, pengubahan glukosa menjadi piruvat dan ATP tanpa
membutuhkan oksigen.
Jalur pentosa fosfat, pembentukan NADPH dari glukosa.
Katabolisme protein, hidrolisis protein menjadi asam amino.
Respirasi aerobik
Transpor elektron
Fosforilasi oksidatif
Respirasi anaerobik,
Daur Cori
Fermentasi asam laktat
Fermentasi
Fermentasi etanol
B. Anabolisme
Jalur anabolisme yang membentuk senyawa-senyawa dari prekursor sederhana
mencakup:
Glikogenesis, pembentukan glikogen dari glukosa.
Glukoneogenesis, pembentukan glukosa dari senyawa organik lain.
Jalur sintesis porfirin
Jalur HMG-CoA reduktase, mengawali pembentukan kolesterol danisoprenoid.
Metabolisme sekunder, jalur-jalur metabolisme yang tidak esensial
bagipertumbuhan, perkembangan, maupun reproduksi, namun biasanya berfungsi
secara ekologis, misalnya pembentukan alkaloid danterpenoid.
Fotosintesis
Siklus Calvin dan fiksasi karbon
2.3 ATP dan Transfer Energi
Secara keseluruhan proses metabolisme Glukosa akan menghasilkan produk
samping berupa karbon dioksida (CO2 ) dan air (H2O). Karbon dioksida dihasilkan dari
siklus Asam Sitrat sedangkan air (H2O) dihasilkan dari proses rantai transport elektron.
Melalui proses metabolisme, energi kemudian akan dihasilkan dalam bentuk ATP dan
kalor panas. Terbentuknya ATP dan kalor panas inilah yang merupakan inti dari proses
metabolisme energi. Melalui proses Glikolisis, Siklus Asam Sitrat dan proses Rantai
Transpor Elektron, sel-sel yang tedapat di dalam tubuh akan mampu untuk mengunakan
dan menyimpan energi yang dikandung dalam bahan makanan sebagai energi ATP.
Secara umum proses metabolisme secara aerobik akan mampu untuk menghasilkan
energi yang lebih besar dibandingkan dengan proses secara anaerobik. Dalam proses
metabolisme secara aerobik, ATP akan terbentuk sebanyak 36 buah sedangkan proses
anaerobik hanya akan menghasilkan 2 buah ATP. Ikatan yang terdapat dalam molekul
ATP ini akan mampu untuk menghasilkanenergi sebesar 7.3 kilokalor per molnya.
BAB III
KESIMPULAN
1. Metabolisme sel adalah proses-proses pengubahan biokamis yang terjadi di dalam sel
dan dapat di bedakan menjadi anabolisme atau penyusunan dan katabolisme atau
penguraian. Penyusunan pada sel-sel hewan tidak seperti yang dalam sel tumbuhan, akan
tetapi katabolismenya mempunyai kesamaan dengan sel tumbuhan meliputi peristiwa
respirasi, yaitu pembokaran zat-zat makanan menjadi energi.
A. Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa
kompleks. Beberapa macam proses anabolisme yang terjadi pada hewan diantaranya:
a) Kemosintesis adalah proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi
kimia, dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya
bakteri. Organisme disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi
senyawa-senyawa tertentu dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.
b) Sintesis Lemak. Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam
metabolisme, ketiga zat tersebut bertemu di dalarn daur Krebs.
c) Sintesis Protein. Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA,
RNA dan Ribosom. Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan
membentuk molekul polipeptida.
B. Katabolisme adalah serangkaian reaksi yang merupakan proses pemecahan senyawa
kompleks menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi,
yang dapat digunakan organisme untuk melakukan aktivitasnya.
2. Jalur Umum Metabolisme
a) Metabolisme Karbohidrat
Glukosa merupakan karbohidrat terpenting. Dalam bentuk glukosalah massa karbohidrat
makanan diserap ke dalam aliran darah, atau ke dalam bentuk glukosalah karbohidrat
dikonversi di dalam hati, serta dari glukosalah semua bentuk karbohidrat lain dalam tubuh
dapat dibentuk. Glukosa merupakan bahan bakar metabolik utama bagi jaringan mamalia
(kecuali hewan pemamah biak) dan bahan bakar universal bagi janin.
b) Metabolisme Asam Amino
Kira-kira 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat
diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di dalam tubuh kita.
Degradasi ini merupakan proses kontinu. Karena protein di dalam tubuh secara terus
menerus diganti (protein turnover)
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2009.Health Vitamin-Vitamin. http://blog.its.ac.id/dyah03tc. Diakses tanggal
10 Maret 2009.
Anonymous. 2009.Metabolisme Karbohidrat.http://shilaw.blogsome.com/ . Diakses
tanggal 10 Maret 2009
Anonymous. 2009. Siklus Krebs.http://verafun.multiply.com/ . Diakses tanggal 10 Maret
2009
Anonymous.2009. Peran Adiponektin dalam Gangguan Metabolisme
Lemak.http://multiply.com/ . Diakses tanggal 10 Maret 2009
Anonymous.2009.Anabolisme.http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/Biologi%203.htm. Diakses tanggal 10 Maret 2009
Hendrotomo, Muhardi. 2009. Pemberian Nutrisi Parenteral pada Penderita Gangguan
Pencernaan.http://search.yahoo.com/search?fr=ytff-acd&p=&ei=UTF-8 . Diakses
tanggal 10 Maret 2009
Misbah Djalinz .2009. Pemberian Dini Makanan lewat Pipa pada Pasien Postoperasi
http://search.alot.com/web?
q=&pr=tbar&src_id=11125&client_id=9878683f1c9898a8a42cacb8&camp_id=-
1&install_time=2009-03- . Diakses tanggal 10 Maret 2009