metabolisme-obat1
-
Upload
debieyolanda7180456 -
Category
Documents
-
view
10 -
download
3
Transcript of metabolisme-obat1
03/10/2011
1
METABOLISME OBAT
PENDAHULUAN� Respon fisiologis tubuh terhadap senyawa asing tergantung pada ukurannya
� Senyawa besar (protein, virus, bakteri, dll) memicu respon imun
� Senyawa kecil dapat diubah menjadi senyawa polar oleh enzim spesifik atau voa ekskresi
� First-pass metabolism: liver
� Tergantung rute administrasi
STUDI METABOLISME OBAT
� Mungkin terbentuk metabolit toksik
� Studi metabolisme obat dibutuhkan untuk
perijinan obat baru
� Metabolit harus teridentifikasi
� Metabolit tidak boleh toksik
03/10/2011
2
STUDI METABOLISME OBAT
� Obat yang sudah dilabel radioaktif diberikan pada hewan coba
� Sampel urin dan feses dikumpulkan
� Dilakukan ekstraksi untuk mengisolasi
senyawa radioaktif dalam campuran
� Pemisahan selanjutnya dengan kromatografi
� Senyawa radioaktif diidentifikasi, umumnya dengan spektroskopi massa
Metabolisme Obat
� Tujuan metabolisme : untuk mengubah senyawa asing (xenobiotik) menjadi turunan larut air yang segera dapat dieliminasi melalui
rute renal.
� Beberapa metabolit volatil kecil (CO2, CH3NH2,
tiol, tioeter) bisa dieliminasi via paru-paru.
� Metabolisme xenobiotik secara umum terjadi dalam 2 langkah : fase I dan fase II.
Klasifikasi Metabolisme
Fase I: reaksi fungsionalisasi � gugus polar baru
dimasukkan atau dibentuk �melalui reaksi
oksidasi, reduksi atau hidrolisis.
Fase II: menggabungkan solubilizing moeities (asam glukoronat, asam amino atau asam
sulfat) pada obat asli (jika punya gugus polar) atau pada metabolit fase I.
Metabolisme fase I bisa terjadi sebelum atau setelah fase II.Metabolit fase I bisa diekskresikan tanpa mengalami
fase II.
METABOLISME FASE I
� Fungsionalisasi senyawa induk untuk subjek
fase II, dengan pembentukan gugus fungsi
untuk reaksi fase II.
� Contoh: gugus –CH3 difungsionalisasi
menjadi gugus –CH2OH atau –COOH group.
� Produk menjadi lebih polar dibanding obat
induk, dan bisa menjadi substrat untuk
reaksi fase II.
�Meliputi Reaksi Oksidasi, Reduksi dan
Hidrolisis
03/10/2011
3
METABOLISME FASE I
Oksidasi
Perubahan struktur yang umum terjadi pada
reaksi oksidasi molekul organik?
� Penambahan O
� Hilangnya H2
Reduksi
Perubahan struktur yang umum terjadi pada
reaksi reduksi molekul organik?
� Hilangnya O
�Masuknya H2
METABOLISME FASE I
Reaksi hidrolisis
Perubahan struktur yang khas untuk reaksi
hidrolisis?
� Pengurangan BM (bobot molekul) menjadi
BM pecahannya
� Polaritas lebih tinggi
� Penambahan gugus -OH, H+
METABOLISME FASE II
� Reaksi kondensasi gugus besar (konjugasi)
� Terhadap senyawa induk atau hasil
metabolisme fase I
� Dikatalisis enzim yg sesuai. Pembentukan
turunan yang jauh lebih polar, melalui
konjugasi dengan senyawa endogen
# Glukuronida
# Ester sulfat
# Glutation
# Asam amino, asam asetat
� Produk umumnya diekskresikan via urin
�Metabolit fase I dan II lebih polar dibanding
obat induk, sehingga lebih mudah
diekskresikan via urin (atau empedu),
� Produk metabolisme umumnya (tapi tidak
selalu) tidak mempunyai aktivitas
farmakologi.
�Organ penting yang terlibat dalam
metabolisme : hati, ginjal, saluran cerna.
Beberapa terjadi di paru-paru dan plasma.
�Mikroba dalam saluran cerna berperan
dalam metabolisme obat tertentu (ex.
Reduksi senyawa nitro dan azo).
03/10/2011
4
FASE I
�Oksidasi :
• Hidroksilasi
• Dealkilasi
• Pembentukan oksida
• Desulfurisasi
• Oksidasi (alkohol dan aldehid)
• Deaminasi
FASE I
�Reduksi :
• Reduksi aldehid
• Azoreduksi
• Nitroreduksi
� Hidrolisis :
• Deesterifikasi
• Deamidasi
OKSIDASI
Pertama kali dipelajari secara in vitro 1940
menggunakan homogenat hati tikus
�Membutuhkan NADP+, O2, fraksi mikrosomal
dan NADPH
�Aktif terhadap banyak jenis senyawa
�Memasukkan hanya 1 atom O pada substrat
�Melibatkan protein heme, yang mengabsopsi
cahaya visibel pada 450nm setelah reduksi dan
terpapar CO � disebut cytochrome P-450
SITOKROM P-450
Mengkatalisis reaksi hidroksilasi & epoksidasi
03/10/2011
5
Mekanisme reaksi oksidasi substrat :
NADPH + A + H+ � AH2 + NADP+
AH2 + O2 � oksigen aktif + H2O
oksigen aktif + O2 +RH � ROH + A
RH + O2 + NADPH + H+ � ROH + H2O + NADP+
A adalah bentuk teroksidasi dari sitokrom P-450
Oksidasi oleh P450 yang utama :
1. Hidroksilasi karbon alifatik jenuh.
2. Hidroksilasi karbon sp3 teraktivasi (dekat dengan
inti sp2 atau sp)
3. Epoksidasi alkena
4. Hidroksilasi aromatik
5. Oksigenasi-N
6. Oksigenasi-S
Hiroksilasi aromatik
03/10/2011
6
Latihan
Bagaimana reaksi metabolisme fase I yang dialami
obat-obat berikut :
� fenobarbital
� fenitoin
� asetaminophen
�Tolbutamid
�Diazepam
�kodein
Metabolisme reduksi
Proses oksidasi merupakan
jalur metabolisme utama,
tapi reaksi reduksi juga
penting, terutama untuk
pembentukan gugus
hidroksil atau amino yang
mengubah obat menjadi
metabolit yang lebih
polar,serta persiapan untuk
konjugasi fase II.
3. Reaksi Hidrolisis� Hidrolisis xenobiotik ester dan amida menghasilkan asam
karboksilat, alkohol dan amina. Beberapa metabolit
merupakan substrat untuk fase II (konjugasi dan
ekskresi).
� Berbagai esterase nonspesifik ditemukan di plasma, hati,
ginjal dan intestinal (kapasitas hidrolisis terbesar di hati,
saluran cerna dan darah).
� Enzim hidrolisis paling penting adalah karboksilesterase,
arilesterase, kolinesterase dan serin endopeptidase.
� Beberapa esterase secara preferensial menghidrolisis
ester alifatik, sementara ester lain lebih spesifik untuk
ester aromatis.
Reaksi Fase II (Konjugasi)• Beberapa reaksi fase II (metilasi dan asetilasi) tidak
menghasilkan metabolit polar tapi lebih untk
menghentikan aktivitas biologi.
• Reaksi konjugasi biasanya terjadi terhadap gugus
nukelofil pada obat, seperti alkohol, asam karboksilat,
amina (termasuk amina heterosiklik) dan tiol. Jika gugus
ini tidak ada pada sebuah obat, biasanya obat tsb
mengalami reaksi fase I terlebih dulu.
-OH, -COOH, -NH2, -NR2, -SH
03/10/2011
7
Gugus pengkonjugasi merupakan molekul endogen yang
mulanya diaktivasi dlm bentuk koenzim utk ditranfer ke
obat. Enzim yg mengkatalisis reaksi ini disebut transferase.
4. Faktor yang mempengaruhi metabolisme
1. Faktor genetik
2. Faktor fisiologis
3. Faktor farmakodinamik
4. Faktor lingkungan
4.1. Faktor genetik• Perbedaan individual efek obat (sensitivitas dan
resistensi obat), interaksi dan toksisitas obat bisa
dipengaruhi oleh ras atau karakteristik etnis karena
terjadi perbedaan gen polimorfik dan ekspresi enzim
pemetabolisme.
• Contoh: etnik Jepang & Cina (Asia) lebih sensitif thd
etanol dibandingkan Caucasian (~20% vs ~3%).
03/10/2011
8
4.2. Faktor Fisiologi• Usia merupakan salah satu faktor fisiologis yg
mempengaruhi metabolisme, terlalu muda atau terlalu
tua dapat menyebabkan kegagalan metabolisme.
• Hormon, jenis kelamin, kehamilan, perubahan
mikroflora intestinal, penyakit (terutama penyakit hati),
dan status nutrisi juga mempengaruhi metabolisme.
• Faktor yg menentukan perbedaan metabolisme pada
penyakit hati adalah: tingkat keparahan penyakit, aliran
darah ke hati, & jenis obat.
4.3. Faktor Farmakodinamika• Usia merupakan salah satu faktor fisiologis yg
mempengaruhi metabolisme, terlalu muda atau terlalu
tua dapat menyebabkan kegagalan metabolisme.
• Hormon, jenis kelamin, kehamilan, perubahan
mikroflora intestinal, penyakit (terutama penyakit hati),
dan status nutrisi juga mempengaruhi metabolisme.
• Faktor yg menentukan perbedaan metabolisme pada
penyakit hati adalah: tingkat keparahan penyakit, aliran
darah ke hati, & jenis obat.
4.4. Faktor Lingkungan
• Senyawa dari lingkungan (karbon monoksida,
pestisida) dapat berkompetisi dgn obat atau
xenobiotik untuk enzim pemetabolisme.
• Selain itu senyawa dari lingkungan dapat juga
menginduksi ekspresi enzim pemetabolisme
(jumlah molekul enzim meningkat, laju tetap).
Induksi dan Inhibisi Enzim Pemetabolisme
Penurunan
kadar &
aktivitas enzim
Peningkatan kadar
& aktivitas
enzim
?
?
03/10/2011
9
Induksi dan Inhibisi Enzim Pemetabolisme
OBAT
Enzim A
Enzim B
Enzim C
Enzim D
Metabolit A
Inaktif
Metabolit B
Aktif
Metabolit C
Toksik
Metabolit D
Tidak terdeteksi
Induksi dan Inhibisi Enzim Pemetabolisme
OBAT
Enzim A
Enzim B
Enzim C
Enzim D
Metabolit A
Inaktif
Metabolit B
Aktif
Metabolit C
Toksik
Metabolit D
Tidak terdeteksi
Induksi dan Inhibisi Enzim Pemetabolisme
OBAT
Enzim A
Enzim B
Enzim C
Enzim D
Metabolit A
Inaktif
Metabolit B
Aktif
Metabolit C
Toksik
Metabolit D
Terdeteksi