Metabolisme Glikogen Dan Gluconeogenesis

4
SALMI SEPRIANTI 1310411054 Metabolisme Glikogen dan Gluoneogenesis Metabolisme Glikogen Pemea!an Glikogen "Glikogenolisis# Glikogen merupakan bentuk glukosa yang disimpan. Glikogen merupakan polimer dari glukosa yang memiliki dua ikatan glikosidik yaitu α (1 4) D-Glukosa dan α (1 6) D-Glukosa. Ada tiga tahap dalam pemecahan glikogen : 1$ Gl%ogen P!os&!o'%l " Pos(o'ilasi# n!im ini ber"ungsi untuk mem"os"orilasi. #ada tahap ini ikatan glikog didegradasi oleh #i sehingga dilepaskan satu glukosa dari degradasi tersebut. Glukosa yang terdegradasi lalu berikatan dengan #i. $ehingga dihasilkan Glukosa-1-%os"at (G1#) Glikogen (n residue) & #i Glikogen ( n-1 residue) & G1# )$ Gl%ogen *eb'an!ing En+%me #ada tahap ini dilakukan pemutusan cabang dari glikogen. n!im yang digunakan pada tahap ini yaitu Debrancing n!yme. 3$ P!os&!ogluomutase #ada tahap ini dilakukan pengkon'ersian G1# men adi G6# (Glukosa-6- %os"at).Atom 6 pada G1# menyerap gugus phospat pada en!im #hosphoglucomutase atau dilakukan "os"orilasi pada atom 6. Gugus "os"at tersebut lepas dari en!im dan berikatan dengan atom 6 dan menghasilkan Glukosa-1*6-+i"os"at (G1*6#). Gugus "os"at yang terdapat pada atom 1 lalu lepas dan berikatan dengan en!im #hosphoglucomutase kembali. ,arena seperti yang diketahui* en!im akan kembali ke bentuk semulanya ketika produk sudah didapatkan. $ehingga didapatkan hasil akhirnya yaitu G6#. G6# tersebut akan mengasilkan glukosa di hati dengan cara hidrolisis. G6# & / Glukosa & #i Pembuatan Glikogen $intesis glikogen dan pemecahan glikogen harus ter adi pada alur yang terpisah. al ini disebabkan karena en!im yang digunakan pada setiap alurnya berbeda. $ehingga tidak bisa disatukan pada satu alur. +iosentesis glikogen membutuhkan langkah eksergonik. 0erdapat en!im yang berperan pada pembentukan glikogen* yaitu 1$ ,*P-Gluose P%'o&!os&!o'%lase $ebelum memasuki tahap ini*G6# harus diko'ersikantersebih dahulu men adi G1# dengan en!im #hospoglucomutase. #ada tahap ini digunakan 20# sebagai energi. 20# akan bergabung atau bereaksi dengan G1#. 20# akan menyerang atomα -"os"or dan menghasilkan 2D#-Glucose (2D#G). 2D#G ini merupakan senya3a akti" yang dapat mendonasikan unit glukosil yang dapat berkembang men adi rantai glikogen. )$ Gl%ogen S%nt!ase n!im glycogen synthase ini memperpan ang rantai glikogen. #ada tahap ini unit glukosil dari 2D#G ditrans"er ke gugus 4-/ pada satu bagian akhir non-reducing dari glikogen untuk membentuk ikatan glikosidik α (1 4). 2D#G & Glikogen ( n residu) 2D# & Glikogen (n&1 residu) 3$ Gl%ogen .'aning En+%me #ada tahap ini dilakukan penambahan cabang pada glikogen. $intesis glikogen hanya menghasilkan ikatan α (1 4) untuk menghasilkan α amilosa. #ercabangan untuk membentuk glikogen dilakukan dengan en!im yang berebeda atau terpisah* yaitu : Amylo-(1*4 1*6)- transglycosylase

description

biokimia

Transcript of Metabolisme Glikogen Dan Gluconeogenesis

SALMI SEPRIANTI1310411054

Metabolisme Glikogen dan GluconeogenesisMetabolisme Glikogen Pemecahan Glikogen (Glikogenolisis)Glikogen merupakan bentuk glukosa yang disimpan. Glikogen merupakan polimer dari glukosa yang memiliki dua ikatan glikosidik yaitu (1 4) D-Glukosa dan (16) D-Glukosa. Ada tiga tahap dalam pemecahan glikogen :1. Glycogen Phosphoryl ( Posforilasi) Enzim ini berfungsi untuk memfosforilasi. Pada tahap ini ikatan glikogen didegradasi oleh Pi sehingga dilepaskan satu glukosa dari degradasi tersebut. Glukosa yang terdegradasi lalu berikatan dengan Pi. Sehingga dihasilkan Glukosa-1-Fosfat (G1P) Glikogen (n residue) + Pi Glikogen ( n-1 residue) + G1P2. Glycogen Debranching EnzymePada tahap ini dilakukan pemutusan cabang dari glikogen. Enzim yang digunakan pada tahap ini yaitu Debrancing Enzyme. 3. Phosphoglucomutase Pada tahap ini dilakukan pengkonversian G1P menjadi G6P (Glukosa-6-Fosfat). Atom C6 pada G1P menyerap gugus phospat pada enzim Phosphoglucomutase atau dilakukan fosforilasi pada atom C6. Gugus fosfat tersebut lepas dari enzim dan berikatan dengan atom C6 dan menghasilkan Glukosa-1,6-Bifosfat (G1,6P). Gugus fosfat yang terdapat pada atom C1 lalu lepas dan berikatan dengan enzim Phosphoglucomutase kembali. Karena seperti yang diketahui, enzim akan kembali ke bentuk semulanya ketika produk sudah didapatkan. Sehingga didapatkan hasil akhirnya yaitu G6P. G6P tersebut akan mengasilkan glukosa di hati dengan cara hidrolisis. G6P + H2O Glukosa + Pi

Pembuatan Glikogen Sintesis glikogen dan pemecahan glikogen harus terjadi pada jalur yang terpisah. Hal ini disebabkan karena enzim yang digunakan pada setiap jalurnya berbeda. Sehingga tidak bisa disatukan pada satu jalur. Biosentesis glikogen membutuhkan langkah eksergonik. Terdapat 3 enzim yang berperan pada pembentukan glikogen, yaitu 1. UDP-Glucose PyrophosphorylaseSebelum memasuki tahap ini, G6P harus dikoversikan tersebih dahulu menjjadi G1P dengan enzim Phospoglucomutase. Pada tahap ini digunakan UTP sebagai energi. UTP akan bergabung atau bereaksi dengan G1P. UTP akan menyerang atom -fosfor dan menghasilkan UDP-Glucose (UDPG). UDPG ini merupakan senyawa aktif yang dapat mendonasikan unit glukosil yang dapat berkembang menjadi rantai glikogen. 2. Glycogen Synthase Enzim glycogen synthase ini memperpanjang rantai glikogen. Pada tahap ini unit glukosil dari UDPG ditransfer ke gugus C4-OH pada satu bagian akhir non-reducing dari glikogen untuk membentuk ikatan glikosidik (1 4).UDPG + Glikogen ( n residu) UDP + Glikogen (n+1 residu)3. Glycogen Brancing EnzymePada tahap ini dilakukan penambahan cabang pada glikogen. Sintesis glikogen hanya menghasilkan ikatan (1 4) untuk menghasilkan amilosa. Percabangan untuk membentuk glikogen dilakukan dengan enzim yang berebeda atau terpisah, yaitu : Amylo-(1,4 1,6)- transglycosylase ( branching enzyme). Sebuah cabang dibuat dengan mentrasfer 7 bagian residu dari rantai ujung ke C6-OH dari glukosa residu pada rantai glikogen yang sama atau yang lain.

Pengendalian dari Metabolisme Glikogen Jika pembentukan dan pemecahan glikogen dihasilkan secara spontan, semua yang dilakukan tersebut memboroskan UTP sehingga metabolisme glikogen harus dikontrol sesuai dengan kebutuhan sel. Enzim utama yang mengendalikan metabolisme glikogen-yaitu glikogen fosforilase dan glikogen sintesa diatur oleh sebuah rangkaian reaksi yang kompleks dan meliputi baik mekanisme alosterik maupun modifikasi konvalen akibat fosforilasi serta defosforilasi protein enzim yang reversible.Glycogen Phosphorylase terdapat dalam 2 bentuk : Phosphorylase a ( enzim lebih aktif) dan Phosphorylase b ( enzim kurang aktif). Masing-maing bentuk juga memilki 2 konformasi: keadaan T (inaktif) dan R ( aktif). AMP memdorong perubahan konformasi T R dan dengan demikian mengaktifkan Phosphorylase B, dimana ATP dan G6P menghalangi perubahan konformasi. Phosphorylase a kurang sensitif pada efektor alosterik dan terutama pada keadaan R. Bagaimanapun, konsentrasi tinggi pada glukosae mendorong perubahan R T. Sintesis glikogen tidak diaktfikan oleh fosforilasi oleh sistem enzim yang sama oleh Phosporylates glycogen phosphorylase. Oleh karena itu, aktivasi Phosphorylase kinase, yang mengaktifkan phosphorylase a, menginaktifkan Glycogen Synthase. Mekanisme ini yang memberikan kontrol yang besar dan cepat pada fluks didalam siklus substrat yang menghubungkan glikogen dan G1P. Aktivitas Glycogen Synthase juga dikontrol oleh kinase yang lain. Hormon, termasuk Glukagon, insulin, epinephrine, dan norepinephrine, secara akhir mengontrol metabolisme glikogen. Hormon ini berikatan pada receptor transmembran protein dan memulai serangkaian reaksi yang mengarah pada produksi molekul yang disebut second messenger (misalnya, cAMP dan Ca2 +), yang memodulasi aktivitas banyak protein intraseluler. Glukagon mengikat reseptor didalam hasil hati pada tingginya cAMP, yang mendukung pemecahan glikogen. Epinefrin dan norepinefrin mengikat - dan - adrenoreseptor dalam hati dan -Adreno reseptor di otot. Pengikatan hormon-hormon ini pada - adrenoreseptor meningkatkan [cAMP]. Dimana ikatana mereka pada - adrenoreseptor meningkatkan cytosolic [Ca2+]. Insulin mengikat reseptor di jaringan selain hati menurun [cAMP] dan mempromosikan sintesis glikogen.

GluconeogenesisGlukoneogenesis merupakan suatu pemebentukan glukosa abru dari prekursor non-karbohidrat seperti asam amino. Hati dan ginjal dapat mensintesis glukosa dari laktat, piruvat dan asam amino. Dalam kondisi puasa, sebagian besa kebutuhan glukosa tubuh dipenuhi oleh gluconeogenesis. Glukoneogenesis mengikuti jalur yang merupakan kebalikan glikolisis kecuali melewati langkah-langkah eksergonik dikatalisis oleh piruvat kinase, fosfofruktokinase, dan heksokinase.Berikut reaksi pembentukan glukosa dari piruvat :1. Piruvat dikonversi menjadi fosfoenolpiruvat Piruvat dikonversikan menajdi oksaloasetat. Pada reaksi ini membutuhkan dua enzim yaitu Pyruvat carboxylase dan PEP carboxykinase (PEPCK). Pyruvat carboxylase mengkatalis ATP untuk pembentukan oksaloastat dari piruvat dan HCO3-. Sedangkan PEP carboxykinase mengubah oksaloasetat menjadi PEP (phosphoenol pyruvate) menggunakan GTP sebagai pendonor gugus fosforil.2. Rute atau jalur dari PEP menjadi fructose-1,6-biphosphat (FBP) dikatalis oleh enzim glikosis yang dilakukan secara terbalik. 3. FBP dihidrolisis oleh fructose-1,6-biphosphatase yang menghasilkan F6P. F6P diisomerasi Phosphoglucose isomerase menjadi G6P yang kemudian dihidrolisis oleh Glucose-6-phosphatase untuk menghasilkan glukosa.