Meski PandeMi seMangat BerkurBan tetaP tinggi · Doa Para UlaMa Terjebak Dalam Pusaran Riba Pertama...

24
e-mail : [email protected] assajidin fb: assajidin Alamat iklan & Redaksi:Jl.R.Sukamto No.1332 Sekip Ujung Palembang 30127 Telp.(0711) 824936 -Fax.(0711) 825361 Iklan & Sirkulasi: - (0711) 819339 Website: http://www.assajidin.com As SAJIDIN As SAJIDIN MEDIA ISLAM l EDISI 76 l 24 HALAMAN l DZULHIJJAH, 1441 H, AGUSTUS 2020 M l HARGA ECERAN RP 9.000,-/EKS Menebar lmu meraih hikmah n TERBIT SEJAK 2 RADJAB 1435 H / 2 MEI 2014 M, PENDIRI: H. DJULIAR RASYID MESKI PANDEMI SEMANGAT BERKURBAN TETAP TINGGI Prestasi Ditengah Pandemi FIRMANSYAH GURU SDIT AL FURQON CATATKAN REKOR “SEAMEO” ASIA TENGGARA PENDUDUK MISKIN BERTAMBAH FITRIANTI MINTA DOA PARA ULAMA TERJEBAK DALAM Pusaran Riba PERTAMA KALI TERJADI PADA HAJI 2020

Transcript of Meski PandeMi seMangat BerkurBan tetaP tinggi · Doa Para UlaMa Terjebak Dalam Pusaran Riba Pertama...

  • e-mail : [email protected] assajidinfb: assajidinAlamat iklan & Redaksi:Jl.R.Sukamto No.1332 Sekip Ujung Palembang 30127 Telp.(0711) 824936 -Fax.(0711) 825361 Iklan & Sirkulasi: - (0711) 819339 Website: http://www.assajidin.com

    As SAJIDINAs SAJIDINMedia islaM

    l Edisi 76 l 24 Halamanl dZUlHiJJaH, 1441 H, aGUsTUs 2020 m

    lHarGa EcEran rp 9.000,-/EksMenebar lmu meraih hikmahn TerbiT Sejak 2 radjab 1435 H / 2 Mei 2014 M, Pendiri: H. djuliar raSyid

    Meski PandeMiseMangat BerkurBan

    tetaP tinggi

    Prestasi Ditengah Pandemi

    Firmansyah Guru sDiT al Furqon CaTaTkan rekor “seameo” asia TenGGara

    Penduduk MiSkin berTaMbaHFitrianti Minta Doa Para UlaMa

    Terjebak Dalam

    Pusaran RibaPertama Kali terjadi Pada Haji 2020

  • 1. Mardiana ST.,MT, Politehnik Negeri Sriwijaya. 2. Drs. H. Imron Rosyidi, (0711-377022) Masjid Nurul Ikhwan PT. PLN WS2JB.3. H. Argindi Ismail, (081271732559) Koperasi PT. Mesrania.

    4. Ir.Pilosopis Rusli (Makasar) (081343925411)5. Amiruddin, (085379019786) Prabumulih timur.6. Nurlis Hamzah (Buyung), (081373318020/ 0711-7000540 / 0711-312920)

    Masjid Nurul Khair.7. Shofwan R. Tjatudjaya, (081273451924) Macan Kumbang IX Demang Lebar Daun8. Mufti Audha, S.Pd.I, (081278107817) Baturaja OKU-Sumsel9. Drs.H.Ridwan Nawawi.Msi

    Jl.Yudo Atmojo Rt.03 Rw.01 Sembawa Banyuasin Pangkalanbalai Km.28 Banyuasin Jl.Mandi Api Kec.Alang-alang Lebar Plg.10. H. M. Yamin Jl. Opi III Cendrawasih II Blok

    H.50 - 62

    11. Ikhsan Alian (Jakarta) (082187616161)12. Muhammad Aksa, Jl. Demang Lebar Daun Lrg. Sei Sahang No. 21 Palembang

    081272323402)

    No Rekening As SAJIDIN - Bank Syariah Mandiri a.n: PT Al Mudatsir Media Komunikasi : 7891011223, Bank SumselBabel Nomor Rekening: 1400991888 Alamat Agen As SAJIDIN

    Penerbit: PT AL-MUDATSIR MEDIA KOMUNIKASI Percetakan: CV. LINNGA JATI

    isi di luar tanggung jawab percetakan

    PT Al Mudatsir Media KomunikasiKomisaris/ Pendiri : H.Djuliar Rasyid

    Direktur : H. Emil Rosmali

    Dewan Syariah: H. Arfan M.Alwy

    H. Umar Said, Amran Anwar, Reza Esfan, Bangun Lubis

    Dewan Redaksi : H. Djuliar Rasyid (Ketua), H. Arfan M. Alwy, H. Emil Rosmali,

    Amran Anwar, Aspani Yasland, Bangun Lubis

    Alamat iklan & Redaksi:Jl.R.Sukamto No.1332 Sekip Ujung Palembang 30127

    Telp.(0711) 824936 -Fax.(0711) 825361 Iklan & Sirkulasi: - (0711) 819339

    No Rekening As SAJIDIN a.n: PT Al Mudatsir Media Komunikasi

    7891011223Bank SumselBabel

    Nomor Rekening: 1400991888

    As SAJIDINThe Moslem News Leader

    Pemimpin Perusahaan: H. Emil Rosmali Manager Bisnis: Hj.Desmawati Djuliar

    Manager Litbang: Ir. Salamah, MP Manager Iklan :Chairil Abdillah Bagian Pemasaran : Dwi Murni

    Manager Sirkulasi : H.R. Muhammad Ibrahim Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi & Penanggungjawab: Bangun Lubis

    Wakil Pemimpin Redaksi : Agus Priyatmono Redaktur Pelaksana : Aspani Yasland Sekretaris Redaksi : Jemmy Saputra

    Sekretaris Perusahaan: Wilda AwwaliyyahStaf Redaksi: Jemmy Saputra, Wilda Awwaliyah,

    Salamah, Dwi Murni, Tri Jumartini, Zahid,

    Khoiri Susanto, Dadang Al Akrom, Sugiarto, pitria,

    Ikhsan Ibnu Ali (Perwakilan Jakarta), Mufti Auda (Baturaja)

    Koresponden di Frankfurt, German: Hamzah Hasyim, Bambang Sutanto (OKU,OKUT, dan OKUS)

    Bagian Iklan: Wilda Awwaliyah Sirkulasi : Yogi, Merry

    Bagian IT: Ade Agustian, Jaka Pratama Desain Grafis & Layout : Surya

    Wartawan As SAJIDIN selalu dibekali press card ( kartu pers ) Wartawan As SAJIDIN tidak boleh menerima/meminta apa pun

    dari nara sumber

    0895 6004 277230811 715 752

    Hp:

    Membarakan Nilai-Nilai Kurban

    Pandemi Covid-19 memang men-gukirkan sejarah baru dalam per-jalanan ibadah haji dan Idul Adha. Ada dua ibadah yang menjadi penyangga perayaan Idul Adha yaitu ibadah kurban dan haji. Pandemi Covid-19 di tahun 2020 atau 1441 H ini, sudah berlangsung lima bulan dan ketika musih haji dan hari raya Idul Kurban masih berlangsung. Oleh se-bab itu, ritual ibadah haji tahun ini sama sekali tidak seramai atau semeriah diband-ing tahun-tahun terdahulu, lantaran jumlah jamaahnya hanya 10.000 saja dan harus mematuhi protokol kesehatan.

    Bersamaan dengan itu, umat islam juga merayakan Hari Raya Idul Adha 1441 H juga dalam suasana Covid-19.

    Sebagaimana diketahui bahwa hari raya kurban ditandai dengan pemotongan hewan kurban seperti sapi dan kambing. Jadi ibadah haji dan ibadah kurban me-mang sama-sama mengandung nilai-nilai

    pengorbanan yang amat tinggi. Ibadah kurban adalah simbol dari kualitas ketak-waan muslim kepada Allah Swt. Oleh sebab itu, ketakwaan itu harus terpatri di setiap hati sanubari tanpa memandang situasi dan kondisi yang berlangsung saat itu.

    Musim Pandemi Covid-19 ini tentu tak mengurangi nilai ketakwaan kepada Allah Swt, karena animo berkurban tetap tidak berubah alias menurun, walaupun dari segi para pedagang hewan kurban omzet penjualan tahun ini tidak seban-yak tahun-tahun sebelumnya. Jadi spirit pengorbanan yang diruhi oleh nilai-nilai keikhlasan, tidak akan pernah surut.

    Idul Adha yang dirayakan seluruh umat islam di dunia termasuk di Indone-sia 31 Juli 2020 lalu, tentu mengajarkan kepada kita semua bahwa pengorbanan yang dilakukan Nabi Ibrahim adalah wujud kepasrahan tiada tanding.

    Spirit pengorbanan Nabi Ibrahim dan

    TajukNabi Ismail tentu akan lebih membumi bila diterapkan di kehidupan sehari-hari dan seterusnya.

    Bagi yang diamanahi rakyat untuk memimpin tentu akan berkurban untuk mengutamakan kepentingan rakyat dan kesejahteraannya. Dan rakyat juga harus berkurban juga untuk terus patuh kepada pemimpin yang adil. Jadi spirit berkurban itu teraktualiasi dalam ke-hidupan sehari-hari.

    Dengan spirit berkurban ini, tentu tingkah laku korupsi, suap menyuap, politik kotor yang selama ini masih terjadi di negeri ini, tidak akan membudaya lagi sepanjang setiap warga dan tentu umat islam yang mayoritas memegang teguh nilai-nilai idul kurban dan nilai-nilai ibadah haji.

    Ibadah kurban ditengah Pandemi Covid-19 tentu tidak melunturkan hakikat dan makna dari nilai-nilai yang telah ditunjukan oleh Nabi Ibrahim As, Nabi Ismail As dan tentu sang ibunda Siti Hajar. Spirit pengorbanan harus terus membara di kehidupan umat islam sehari-harinya.(*)

    assajidinSALAM2 EDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 2020

  • assajidinLAPORAN UTAMA3 EDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 2020

    Dan yang paling membanggakan lagi sekaligus bersyukur kepa-da Allah Swt bahwa semangat berkurban di kalangan umat Islam dalam kondisi ancaman virus corona, tetap tinggi dan nyaris tidak jauh beda dengan jumlah hewan kurban dari tahun-tahun sebelumnya.

    Sholat Idul Adha, Jumat, 31 Juli 2020, dipusatkan di lapangan Masjid Agung Sul-tan Mahmud Badaruddin Jayo Wikromo, Palembang. Dengan menjaga protokol kesehatan, tampak hadir antara lain Gu-bernur Sumsel H. Herman Deru yang juga berkurban seekor sapi dengan jenis Sim-ental dengan berat 1 ton, yang disembelih bersamaan dengan sapi kurban Presiden Joko Widodo.

    Gubernur Herman Deru mengemuka-kan, Hari Raya Idul Adha tahun ini tidak bersamaan dengan para Jamah Haji namun tidak mengurangi makna dari Idul Adha itu sendiri.

    “Meskipun Idul Adha tidak bersamaan dengan jamaah haji hal ini telah men-guji ketabaan kita, terpaksa harus di haji berikutnya. Saya bersama Forkompimda Provinsi Sumsel mohon ketabaannya bagi masyarakat Sumsel. Namun Idul Adha tidak mengurangi makna dari ibadah itu sendiri. Kita tetap melaksanakan Idul Qurbannya,”ucapnya.

    Bahkan, lanjut HD, semangat kurban bagi masyarakat Sumsel tahun ini lebih banyak dari tahun -tahun sebelumnya.

    “Kita bersyukur hewan kurban ta-hun ini lebih banyak dari tahun kemarin artinya semangat berkurban itu sangat tinggi,”ungkapnya.

    Spirit Kurban untuk Kesolehan SosialKesolehan sosial dalam Alqurán disebut

    dengan istilah itsar (mendahulukan orang

    lain). Itsar merupakan kemuliaan bagi jiwa yang membuat seseorang menahan dirinya dari keperluan yang dibutuhkan olehnya untuk diberikan kepada orang lain yang lebih membutuhkan. Kesolehan yang ideal menurut Alquran adalah kesolehan yang memadukan secara sinergis antara kesolehan ritual dan kesolehan sosial. Per-paduan tersebut, boleh jadi, karena dalam setiap kesolehan ritual terdapat unsur kesolehan sosial, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, dapat ditegaskan bahwa kesolehan-kesolehan ritual tanpa kesolehan sosial adalah kesolehan yang tidak berarti bagi kehidupan sosial.

    Dalam perspektif Antropologi Agama, kurban itu merupakan ritualitas simbolik yang kaya makna, simbol-simbol dalam ibadah qurban tidak hanya penting mem-bentuk perilaku keberagamaan konstruktif, tetapi juga signifikan menjalin kekerabatan dan kebersamaan sosial.

    Oleh karena itu, demikian ditulis oleh Dr. Heri Solehudin Atmawidjaja Direktur Heri Solehudin Center, Anggota Forum Doktor Universitas Indonesia, penyembe-lihan hewan kurban itu simbol pendekatan spiritual seorang hamba kepada Tuhannya, sekaligus pendekatan sosial kemanusiaan dengan sesamanya. Pemaknaan seperti inilah yang memberikan spirit esensial yang akan menemukan relevansinya dengan kondisi bangsa kita sekarang yang sedang dalam fase menghadapi pandemik covid New Normal saat ini.

    Pada dasarnya, penyembelihan he-wan qurban itu mengandung dua nilai yakni kesalehan individu dan kesalehan sosial. Kesalehan individu berarti dengan berkurban, ia telah melaksanakan perintah Allah Swt sebagai perwujudan pendekatan diri kepada-Nya. Kurban dikatakan sebagai

    Meski PandeMi, seMangat BerkurBan tetaP tinggi

    menerimanya), tapi terus berlanjut dengan signifikansi peningkatan kualitas pangan dan gizi warga bangsa. Bagi mayoritas fakir miskin, mengonsumsi daging boleh jadi hanya setahun sekali saat menerima daging qurban.

    Tak jarang, atas nama kemiskinan, sebagian penerima daging qurban itu menjual dagingnya kepada pihak lain untuk dapat mencukupi ke-butuhan hidupnya.

    Jadi, melalui ibadah qurban sejatinya kita diimbau kembali mendata, menyantuni, dan memberdayakan para mustahik agar kualitas hidup mereka meningkat, tidak kekurangan pangan dan gizi. Idealnya, ibadah qurban itu menjadi momentum kebangkitan ekonomi kerakyatan. Petani, peternak, dokter hewan, pengusaha, penjagal, perajin kulit binatang, pengelola masjid, dapat bersinergi membuat perencanaan dan pengembangan peternakan hewan yang sehat dan dapat mencukupi kebu-tuhan pequrban. Potensi sosial ekonomi dari mata rantai penyembelihan dan pembagian daging kurban ini perlu dipikirkan bersama untuk dijadikan salah satu solusi pengangguran dan pemberdayaan ekonomi kreatif umat.

    Dampak pandemic Covid-19 seakan meng-goyahkan perekonomian Indonesia karena negara mengalami pelemahan dalam berbagai sektor ekonomi, mayoritas masyarakat yang merasakan dampak ekonomi secara langsung adalah pada tingkat rumah tangga, mayoritas masyarakat saat ini menilai kondisi ekonomi rumah tangga lebih buruk atau jauh lebih buruk dibandingkan dengan tahun lalu, fase New Nor-mal yang di tetapkan oleh pemerintah belum bisa memberikan harapan dan angin segar bagi pertumbuhan ekonomi kita yang terhempas badai covid-19, kondisi berbeda justru ketika kita melihat geliat pasar hewan qurban yang begitu marak, baik dipasar permanen maupun di stand-stand penjualan hewan qurban diping-gir jalan, kondisi yang seakan tidak terpengaruh pandemik covid-19.

    Idul Qurban ini bisa menjadi momentum kebangkitan ekonomi yang terhempas pande-mik di era New Normal ini, petani, peternak, dokter hewan, pengusaha, penjagal, perajin kulit binatang, pengelola masjid, bersinergi, potensi sosial ekonomi dari mata rantai pe-nyembelihan dan pembagian daging qurban ini juga akan sangat dirasakan oleh masyarakat yang terdampak covid-19, baik masyarakat yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung.

    Ibadah qurban mencerminkan akan syarat ibadah ruhiyah dan juga ibadah sosial dalam satu kesatuan yang utuh, ditinjau dalam sudut pandang ekonomi Islam, qurban menjadi salah satu sarana distribusi dimana konsep distribusi dimasukkan di dalamnya unsur keadilan dan pemerataan, pemenuhan kebutuhan fakir dan miskin menjadi pokok utama pendistribusian daging hewan qurban, sedangkan kerabat dan juga si pequrban tetap diperhatikan.

    Tingkat kepedulian antar sesama menin-gkat disebabkan interaksi sosial yang terjalin, ini bisa menjadi ruh dan semangat baru kita dalam menghadapi pandemik covid-19 di era New Normal saat ini.

    n aspani Yasland/maulana

    Walaupun masih dalam suasana pandemi Covid-19, ribuan umat Islam di kota palembang tetap bersemangat merayakan Hari raya Idul adha 1441 H, dengan mendatangi masjid dan lapangan terbuka untuk melaksanakan sholat Idul adha berjamaah.

    kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, juga mempunyai dimensi kemanu-siaan. Bentuk solidaritas kemanusiaan ini ter-manifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban.

    Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa, kaum muslimin dilatih untuk peduli dan mempertebal rasa kemanu-siaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial serta mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.

    Tradisi berkurban merupakan teladan kekasih Allah (Khalilullah) Ibrahim AS. Beliau diperintahkan Allah SWT untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail AS, melalui sebuah mimpi. Ketika sang ayah meminta pendapatnya mengenai perintah Allah untuk menyembelih-nya, sang anak (Ismail) justru meneguhkan keyakinan ayahnya.

    “Wahai Ayahanda, lakukanlah apa yang telah diperintahkan oleh Allah kepadamu. Insya Allah engkau akan mendapati diriku termasuk orang yang sabar,” (QS Ash-Shaffat [37]: 102).

    Sang ayah dan anak sama-sama tunduk dan patuh dengan penuh keikhlasan dan kesabaran menerima ujian iman dari Allah SWT. Ketegaran Ibrahim AS dan kebugaranmental Ismail AS dalam menerima ujian iman dari Allah untuk berkurban menunjukkan bahwa ibadah qurban memerlukan kesadaran, kesabaran, komitmen kuat, dan kecerdasan spiritual yang tinggi.

    esensi kurban dalam dimensi Sosial ekonomiBerkurban merupakan bukti ketulusan

    cinta Ilahi yang sejati sekaligus bukti aktualisasi ketaqwaan seorang hamba kepada Allah SWT.

    “Daging dan darah [dari hewan yang diqur-bankan] itu sama sekali tidak sampai kepada Allah. Akan tetapi yang sampai dan diterima oleh Allah adalah kualitas taqwa yang ada pada diri kalian yang berkurban.

    Esensi berqurban bukan sekadar meritual-kan penyembelihan hewan kurban, melainkan juga transformasi diri menuju kepribadian Muslim yang bertaqwa dalam arti bebas dari penjajahan hawa nafsu dan sifat kebinatan-gan yang rendah. Dimensi sosial Idul Kurban tidak hanya berhenti pada pembagian daging qurban kepada para mustahik (yang berhak

    Meskipun Idul Adha tidak bersamaan den-gan jamaah haji hal ini telah menguji ketabaan kita, terpaksa harus di haji berikutnya. Saya bersama Forkompimda Provinsi Sumsel mo-hon ketabaannya bagi masyarakat Sumsel. Namun Idul Adha tidak mengurangi makna dari ibadah itu sendiri. Kita tetap melaksanakan Idul Qurbannya.”

    H. Herman Deru

    PeMbAgIAN daging kurban di SD IT Alfurqon Palembang.

  • assajidinFOKUSEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 20204

    Sekolah minta Orangtua dampingi Siswa aBKDi SD Negeri 30 Palembang misalnya,

    yang banyak orang tua yang gaptek (gagap teknologi) dan tak punya smartphone. Ada sebanyak 25 persen dari total 640 siswa yang terpaksa harus belajar luar jaringan atau luring karena tak paham teknologi.

    “Siswa kita ada 640 anak, 75 persen daring sementara sisanya 25 persen luring. Sementara ada dari 640 itu, ada 100 siswa yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK),” ujar Kepala SDN 30 Palembang Dra. Nuraini MM, Senin, 20 Juli 2020.

    Sehingga, jangankan siswa ABK, siswa umum saja banyak yang bingung dalam beradaptasi dengan Kegiatan Belajar Men-gajar (KBM) Daring. Sehingga 25 persen siswa yang luring agar orang tuanya datang ke sekolah untuk mengambil materi untuk dipelajari anaknya di rumah. Sedangkan tugas bisa dikumpulkan melalui orang tua siswa setiap dua minggu sekali.

    Menurut Nuraini, guru-guru kita sudah lumayan pengalaman, mereka ada yang pakai aplikasi Zoom, Google Classroom, ada juga pakai WhatsApp.

    “Akan tetapi keaktifan siswa belum ban-yak, terutama siswa ABK, oleh karena itu, kami minta orang tua atau wali dampingi anaknya saat belajar, apalagi mereka masih kelas 1,2 atau 3 SD,” harapnya.

    FenoMena Belajar daring

    di PaleMBangdari kebingungan OrangTua, Hingga SiSwa Tak Punya HP

    KENDATIPUN Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau belajar dalam jaringan atau lebih dikenal dengan belajar daring sudah dilakukan sejak Maret 2020 lalu ketika gelombang Pandemi Covid-19 melanda, akan tetapi di berbagai sekolah di Palembang banyak siswa maupun orang tua wali masih kebingungan. Berbagai kendalapun bermunculan di lapangan saat masyarakat dipaksa melek tentang teknologi hingga masalah ekonomi. Dari kebingungan teknologi, jaringan hingga tak punya smart-phone alias Hp.

    belum. Kita ingin, semua guru harus pa-ham mengajar daring, jadi semua guru kita berikan pelatihan selama beberapa hari,” jelasnya.

    Tak Punya HP atau Gaptek, Siswa Bisa ambil materi dan Tugas ke Sekolah.

    Potret belajar daring di Palembang, ada juga sekolah yang menerapkan layan-an jemput materi ke sekolah. Layanan ini diberikan kepada siswa yang gaptek, tak punya HP, tak punya paket data hingga yang memiliki gangguan jaringan.

    Sebagaimana yang dikatakan Kepala SMP Negeri 9 Palembang Hj. Hastia SPd MM. Menu-rutnya, bagi yang memiliki kendala gaptek, tak punya HP, tak punya paket data hingga yang memiliki gangguan jaringan tetap harus mendapat pelajaran dengan cara orangtuanya datang ke sekolah untuk mengambil materi dan tugas untuk dikerjakan.

    “Sebagaimana instruksi Dinas Pendidikan Kota Palembang bahwa semua siswa tetap kita berikan layanan pendidikan. Termasuk yang gaptek, tak punya HP, tak punya paket data hingga yang memiliki gangguan jaringan, seh-ingga orang tua atau walinya datang setiap dua minggu sekali mengambil materi dan tugas, nah siswa wajib mempelajari dan mengerja-kan tugas yang diberikan,” jelasnya.

    Ia juga meminta kepada semua guru untuk tidak mempersulit proses KBM dar-ing, sehingga dibuat senyaman mungkin agar KBM daring bisa maksimal hasilnya bagi siswa. Karena jika siswa dipaksa memakai KBM dengan aplikasi sulit tapi siswa tak mampu maka akan sulit meng-hasilkan output yang baik.

    “Jadi silahkan nyamannya pakai apa, pakai WA pun tak apa-apa, asal materi tersampaikan dan anak-anak paham,” jelasnya.

    Sementara itu dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang H. Ahmad Zulinto mengatakan bahwa agar sekolah melaksanakan KBM daring di tahun ajaran baru ini dengan maksimal. KBM daring ini terpaksa dilakukan hingga akhir Sep-tember 2020 mendatang dan menunggu Pandemi Covid-19 berlalu.

    “Belajar Daring tetap kita harus laku-kan, dengan berbagai pertimbangan. Karena kita sudah kordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Palembang dan juga Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI Palembang,” ujarnya.

    Mengenai prosesnya, Zulinto menghim-bau agar masyarakat bisa memilih pe-layanan KBM nya untuk anak-anak mer-eka. Bagi yang masih belum memahami IT, bisa orang tuanya datang ke sekolah mengambil materi kemudian anak belajar dan mengerjakan tugas di rumah.

    “Dan guru tetap mengajar daring dari sekolah, dan evaluasi belajar siswa tetap bisa dilakukan,” jelasnya.

    Pengamat Pendidikan Sumsel Sebut Be-lajar daring Harus Tetap Kedepankan nilai Karakter

    Proses KBM di tengah Pandemi Covid-19 ini jangan sampai membuat bomerang bagi guru yang hanya mengejar ketuntasan belajar siswa. Tapi yang perlu dan penting saat ini juga adalah nilai-nilai karakter.

    Menurut Pengamat Pendidikan Sumsel Dr. Mulyadi MA mengatakan bahwa guru yang mengajar ditengah Pandemi Covid-19 ini agar menyelipkan semangat belajar bagi siswa-siswinya. Bahwa meski Pan-demi Covid-19, semangat untuk meraih prestasi harus tetap diraih.

    “Terutama nilai-nilai karakter, tetap harus diberikan agar kelak siswa kita tak hanya memiliki penguasaan materi tapi juga budi pekerti dan karakter yang baik,” jelasnya.

    Jika belajar tatap muka, penguatan nilai-nilai karakter akan lebih mudah dilakukan melalui ketauladanan dan berbagai sikap dan nasehat saat KBM tatap muka.

    “Tapi ini musibah yang kita tak meng-inginkannya. Jangan menyalahkan siapa pun, akan tetapi harus keluar dari Cover Zone. Guru harus bisa melek IT dan maksimal mengajar daring, siswa juga harus mulai membiasakan diri memahami belajar daring dan terakhir komponen sekolah juga harus mendukung dengan berbagai pelayanan yang sesuai kebijakan yang ada,” pungkasnya.(*)

    n Sugi

    Tak Punya HP, Sekolah Berikan Layanan Pinjaman

    Lain sekolah, lain pula permasalahannya. Kali ini di SMP Negeri 1 Palembang yang meski sudah banyak paham antara siswa dan guru tentang PJJ atau belajar daring, akan tetapi ada beberapa siswa dari kalangan pra sejahtera yang mengalami kendala tak memiliki HP atau Handphone untuk belajar daring.

    Kepala SMP Negeri 1 Palembang Devi Emilya MPd mengatakan bahwa KBM antara guru dan siswa diserahkan kepada guru dan siswanya masing-masing untuk kenyamanan-nya. Mulai dari menggunakan Zoom, Google Classroom atau aplikasi lain.

    “Kalau anak terkendala tak punya HP, sekolah tetap memberikan pelayanan KBM daring dengan meminjamkan HP milik sekolah,” terang Devi.

    Lain halnya di beberapa sekolah yang menerapkan belajar luring atau orangtua datang ke sekolah untuk mengambil materi untuk anaknya, akan tetapi sekolah ini mengambil kebijakan lebih memilih meminjamkan HP, sehingga semua siswa wajib daring.

    “A wa l nya guru sudah pa-ham tentang da-ring, tapi ada beberapa yang

  • EDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 2020 assajidinPENDIDIKAN5

    Ustadz Mahyudi Kepala Sekolah SMAIT Al Furqon di damping Kepala Yayasan SIT AL FURQON Agus Priyatmono, mengatakan pentingnya makna pelaksanaan raker untuk membahas segala persiapan dan perencanaan sekolah kedepan.

    “Tentunya banyak hal yang kita bahas, termasuk mempersiapkan diri dalam akreditasi sekolah serta merencanakan berbagai strategi pelaksanaan proses belajar mengajar. Selain tentu memperkuat program kerja jarak jauh,” katanya.

    Kepada AsSajidin, Ustadz Mahyudi mengatakan jika melihat perkembangan dunia pendidikan saa ini, system belajar via daring masih sangat diperlukan mengingat pandemi covid-19 masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Oleh sebab itu maka, SMAIT Al Furqon harus terus menginovasi siswa, memberikan system pembelajaran yang tidak terlalu berat namun mudah untuk di pahami dan dicernah oleh para siswa.

    Sejalan dengan itu, Ustadz Mahyudi mengatakan, pembelajaran daring yang dilakukan selama masa daru-rat Covid-19 jangan sampai membebani siswa terlalu be-rat. Penugasan yang diberikan seharusnya menekankan pada pembelajaran secara mandiri.

    “Penugasan itu bagaimana siswa bisa belajar mandiri, sesuai kemampuannya, dengan perkembangan psikologi, dan didukung oleh fasilitas online yang memadai. Kita tidak juga memaksakan, misalnya ada siswa yang jarin-gan internetnya kurang lancar.Oleh sebab itu kita juga siapkan system offline, artinya kita tidak serta merta memukul rata. Karenanya kami namakan system pem-belajaran ini Learning Management System (LMS) yaitu sebuah aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan dalam jaringan program berbasis pembelajaran elektronik (e-learning program), dan isi pelatihan,” terangnya.

    Bagi siswa yang terpaksa mengikuti pembelajaran

    sMait al Furqon :

    Perkuat PrograM Belajar daringBerteMPat di Gedung aula Sma IT al Furqon jalan Hbr. motik rT. 48 rW. 08 km. 08 kelurahan karya baru kecamatan alang-alang lebar kota palembang, kamis 9 juli 2020, Sekolah yang bertakline ahli Dzikir, ahli Fikir dan ahli Ikhtiar ini menggelar rapat kerja (raker) perdana tahun ajaran 2020-2021.

    jadi media sosial yang dipakai ada 4 yaitu Zoom sebagai aplikasi utama, facebook,

    Instagram, dan youtube. Siswa dapat mengupload tugas berdasarkan arahan

    pembimbing yang terkoneksi hanya terbuka untuk mereka jadi sistemnya tetap rahasia.”

    offline, kata Ustadz Mahyudi, pihaknya membuka akses pengumpulan tugas melalui media sosial yang terkoneksi langsung dengan komunitasnya.

    “Jadi media sosial yang dipakai ada 4 yaitu Zoom se-bagai aplikasi utama, facebook, Instagram, dan youtube. Siswa dapat mengupload tugas berdasarkan arahan pembimbing yang terkoneksi hanya terbuka untuk mereka jadi sistemnya tetap rahasia,” katanya.

    Ustadz Mahyudi mengatakan, sejauh ini belum ada kendala berarti yang dihadapi mengenai system pembelajaran jarak jauh ini. Hanya saja, kendala factor komunikasi antara sekolah dengan siswa yang berada di luar kota mengingat memang kebanyakan siswa SMAIT Al Furqon berada di luar Kota Palembang.

    “ Namun sejauh ini semua tetap baik-baik saja.Kita berharap, covid-19 segera berakhir dan kita bisa ber-tatap muka kembali. Walaupun sebaik-baiknya system jarak jauh masih sangat penting adalah bertatap muka,” tuturnya. (*)

    n Jemmy Saputera

    “Ustadz mahyudi Kepala Sekolah SMAIT Al Furqon

  • assajidinSMART KIDS6 EDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 2020

    maSa pendemi oleh sebagian orang selalu diartikan “Dirumah” saja. Bukan berarti, menjadikan setiap individu tidak bisa bekerja bahkan berprestasi. Ustadz Firmansyah, Guru Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al Furqon Palembang telah membuk-tikan bahwa, keterbatasan jangkauan komu-nikasi secara langsung bukanlah salah satu penghambat untuk dapat meraih kesuksesan.

    “ Masa pendemi yang memaksa kita untuk aktif dirumah saja justru membawa keberka-han tersendiri. Jangan jadikan hal tersebut sebagai hambatan,” ujarnya kepada AsSajidin, Jumat pekan II Juli 2020.

    Menurut Firman, kondisi pandemi yang terjadi saat ini adalah bagian perjalanan ske-nario Allah SWT yang suka atau tidak pasti akan kita jalani. Kendati demikian,pandemi bukanlah alasan untuk tidak berbuat apa-apa. Justru karena pandemi ini kita seharusnya da-pat lebih kreatif,inovatif dan tentu bermanfaat bagi banyak orang.

    Ia menambahkan bahwa lomba yang di iku-tinya ini berada dibawah naungan South Asean Minister Education Organization (SEAMEO) . Organisasi yang dibentuk oleh seluruh Menteri Pendidikan yang ada dinegara-negara ASEAN. SEAMEO sendiri telah berdiri sejak tahun 1965 dengan tujuan untuk membangun kerja sama dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada Negara-negara tersebut.

    Disini kata Firman, ada sebuah program bernama SEAQiM yang merupakan lembaga

    regional di bawah SEAMEO . Tugas pokoknya adalah meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan matematika di lingkup negara anggota SEAMEO yang terdiri dari Bru-nei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Singapura, Thailand, Timor Leste, dan Vietnam.

    “Nah, kemarin SEAQim ini merayakan milad ke 11 tahun. Mereka mengadakan lomba dengan 5 kategori yang terdiri dari Fotografi, Media Pembelajaran Digital (MPD) , Video, Poster dan Artikel. Kebetulan kan saya punya MPD. Sebuah program yang saya beri nama ‘ Game Jariku’ yakni sebuah game tentang jari-jari kubus,Dimana siswa dapat belajar sekaligus berkolaborasi dengan sejumlah permainan.Perlu diketahui juga bahwa game ini offline jadi tidak perlu menguras kuota internet, “ katanya.

    Kepada AsSajidin Firman menerangkan jika, dirinya mengikuti lomba ini dengan tujuan untuk berbagi pengetahuan. Ia juga berpesan, kepada semua orang untuk tetap semangat da-lam berkarya, bekerja, belajar dan berusaha.

    “Alhamdulillah, saya kemarin menang juara III kategori media pembelajaran digital. Terimakasih saya ucapkan kepada lembaga Yayasan dakwah dan pendidikan Al Furqon yang mensuport, serta rekan-rekan sprofesi yang turut bantu dalam mendoakan. Kepada anak-anak didikku, tetaplah semangat dalam belajar meski dalam keterbatasan jarak, bukan berarti kita tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya. (*)

    n Jemmy Saputera

    Prestasi Ditengah PandemiFirmansyah Guru sDiT al Furqon

    CaTaTkan rekor “seameo” asia TenGGara

    Alhamdulillah, saya kemarin menang juara III kategori media pembelajaran digital. Terimakasih saya ucapkan kepada lembaga Yayasan dakwah dan pendidi-kan Al Furqon yang mensuport, serta rekan-rekan spro-fesi yang turut bantu dalam mendoakan. Kepada anak-anak didikku, tetaplah se-mangat dalam belajar meski dalam keter-batasan jarak, bukan berarti kita tidak bisa berbuat banyak.”

    Ustadz Firmansyah

  • assajidinMADRASAH7 EDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 2020

    Sesuai amanat undang-undang: anak yatim piatu dan kaum dhuafa jadi tang-gungan negara, maka tak serupiah pun mereka dipungut biaya. Semua digratiskan oleh Dodi Reza. Mulai biaya sekolah hingga urusan mondok.

    Selasa siang (14/7), barang-barang meu-beler berupa puluhan meja dan kursi baru serta 10 unit komputer untuk menunjang aktifitas kegiatan belajar mengajar santri dan santriwati didrop ke ponpes ini.

    “Alhamdulillah bisa duduk di kursi dan meja baru serta belajar komputer,” ungkap Rico, santri asal SP 1 Desa Sido Mukti Ke-camatan Plakat Tinggi.

    Setahun belakangan, kata Rico, dirinya bersama santri dan santriwati lain sangat ingin belajar komputer. “Kini, hari ini terka-bulkan doa kami, santri dan santriwati Ponpes Salamun Aitam. Komputer sudah disediakan. Kami bisa diajarkan bersama-sama,” tuturnya.

    Santri lain, Nabil Aprianto, tak henti bersyukur. Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Muba Dodi Reza atas se-mua bantuan. Santriwati asal Air Putih Ilir ini sangat ingin mahir menggunakan komputer.

    “Semoga Bupati Dodi Reza senantiasa diberikan kesehatan. Kami serius ingin bisa mahir menguasai komputer seperti peserta

    didik lainnya,” harapnya.Bupati Muba Dr Dodi Reza Alex Lic

    Econ MBA menyebut Negara kita telah mengatur tentang fakir miskin dan anak terlantar. Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) dalam pasal 34 ayat 1 me-nyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.

    Seturut bunyi pasal UUD 1945 tersebut, Dodi Reza berupaya menjamin tidak ada lagi rakyat di atas bumi pertiwi ini yang masih dalam taraf kehidupan tidak layak, atau berada di garis kemiskinan.

    Sebagai wakil Pemerintah Pusat, Dodi mengambil alih kewajiban negara baik melalui pemerintah pusat maupun pemer-intah daerah untuk memelihara warganya hingga menjadi sejahtera.

    “Berpijak dari pemikiran ini kita mendirikan ponpes Salamun Aitam un-tuk khusus menampung anak-anak fakir miskin dan dhuafa. Semua fasilitas serta kebutuhan mereka wajib kita penuhi. Kita gratiskan semua. Bantuan mebeuler dan komputer hari ini salah satu kewajiban Pemkab Muba.

    Semoga bantuan tersebut bisa ber-manfaat dan semangat belajar santri serta santriwati semakin tinggi.

    Semoga bermanfaat dan dipergunakan sebagaimana mestinya,” ucapnya.

    Senyum SumrInGaH SanTrI DHuaFaSenyum sumringah menghiasi raut wajah anak-anak yatim piatu penghuni pondok pesantren (ponpes) Salamun aitam, kabupaten musi banyuasin (muba) Selasa (14/7/20). Santri dhuafa ini menempuh studi di ponpes yang dibangun bupati muba Dr Dodi reza alex noerdin sejak 2018 lalu.

    Dodi mengingatkan, agar peserta didik dapat merawat dengan baik barang-barang yang sudah diberikan. “Dirawat dengan baik agar terus bisa digunakan adik-adik kelas nantinya,” tandasnya.

    Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba Musni Wijaya SSos MSi mengatakan bantuan Bupati Muba Dodi Reza berupa 64 unit kursi dan meja serta 10 unit komputer.

    “Semoga bantuan ini dapat menunjang proses belajar di Ponpes Salamun Aitam. Bupati Dodi akan memenuhi kebutuhan meubeler maupun komputer bagi anak-anak untuk belajar. Secara bertahap ditingkatkan ,” ungkap Musni.

    Sedangkan Pengasuh Ponpes Salamun Aitam, Opi Palopi menambahkan, pada tahun

    ajaran baru 2020/2021 ini Ponpes Salamun Aitam telah menerima sebanyak 33 peserta didik atau satu kelas hingga total semua pe-serta didik ada sebanyak 110 peserta didik.

    “Ponpes Salamun Aitam tetap konsisten dan komitmen sebagaimana Yang Disampai-kan Pak Bupati Muba khusus hanya menerima santri dan santriwati yatim piatu dan dhuafa, serta semua biaya sekolah digratiskan dengan ditanggung Pemkab Muba,” bebernya.

    Seperti diamanatkan Bupati Muba, Ponpes Salamun Aitam tetap konsisten dan komitmen hanya menerima santri dan sant-riwati yatim piatu dan dhuafa. Semua biaya sekolah digratiskan oleh Pemkab Muba. (*)

    n Jemmy Saputera

  • assajidinREMAjAEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 20208

    realisasi ukT FakTa aTau FikTiF ?Penyebaran virus Covid 19 di beberapa daerah khususnya kota Palembang memberikan dampak bagi semua kalangan masyarakat khususnya di bidang perekonomian. Banyak masyarakat yang kehilangan pekerjaan, pemasukan usaha yang menurun drastis, belum lagi dengan uang pendidikan anak yang harus dibayar. Oleh sebab itu, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, H Herman Deru memberikan bantuan berupa pengurangan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Bagaiamana realisasinya, berikut ulasan AsSajidin yang dirangkum dalam sudut pandang masyarakat :

    Safrina arifa, mahasiswi Jurusan Hukum ekonomi Syariah Uin RF Palembang.

    KaLaU bicara proses yah intinya tidak ada yang mudah. Tetapi menurut saya itu seben-ernya mudah tapi karena banyak syarat jadi buat ribet. Jika memang pemerintah mau membantu seharusnya langsung saja karena yang terdampak ekonomi karena Covid19 ini menyeluruh kalangan masyarakat.

    Tri Kurniati, mahasiswi Jurusan akuntansi Sektor Publik Politeknik negeri Sriwijaya Palembang

    BanTUan pengurangan UKT sangat memban-tu untuk mahasiswa yang memang berdampak. Menurutnya, syarat nya simple dan tidak repot. Banyuan juga untuk yang berdampak, seperti ayah saya bekerja Wiraswasta yang tidak menen-tu peluangnya ditambah dengan kondisi pandemi yang makin sulit untuk cari kerja apapun.

    dendi akbarudin, mahasiswa Uin RF, Palembang

    KaLaU menurutku lumayan rumit sih untuk prosesnya. Contohnya mau buat surat kete-rangan terdampak covid-19 dari lurah atau kades dan persyaratan lainnya. Karena semua mahasiswa terdampak covid-19 dan penghasilan orang tua masing-masing maha-siswa itu sudah pasti berkurang. Jadi dalam hal ini semua mahasiswa itu terdampak khususnya yang anak petani dan buruh harian.

    Zein Sagita Rahmadani mahasiswi Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang

    diRinYa tidak mengikuti bantuan UKT dari Gubernur, sebab ia telah terdaftar mahasiswa bidikmisi. “Alhamdulillahnya UKT bidikmisi 500 ribu, jadi ga ikut penurunan UKT. Pikir saya biar temen yg lain aja yang emang keuangan keluarganya lagi bener-bener di uji,” katanya. (*)

    n Tri Jumartini

    Fitria Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang

    ADA bagusnya Bantuan UKT dari Gubernur untuk meringankan mahasiswa, tetapi sayangnya tidak semua mahasiswa yang dapat bantuan tersebut. Padahal semua kalangan terkena dampak Covid19, tidak memandang mampu dan tidak mampunya orang tersebut. “Seperti teman perantau tidak bisa ikut. Menurut saya, potongan UKT ini seharusnya berlaku untuk semua mahasiswa seperti beri potongan 10% permahasiswa, terbukti dengan mahasiswa tidak bisa menggunakan fasilitas kampus selama pandemi tetapi kami masih harus bayar full UKT,” Ungkapnya.

    Menurutnya, syarat untuk dapatkan bantuan harusnya dipermu-dah seperti KTM, Surat aktif kuliah dan transkrip nilai. “Tapi ini malah harus ke lurah lah, bermacam suratlah, jadi kelihatan mempersulit bukan mempermudah,”Katanya.

  • Menyoal hal itu Kepala Dinas Sosial kota Palembang Heri Aprian mengatakan update terakhir dilakukan pada akhir Juni lalu. Untuk bantuan sosial tahap ketiga kini telah dipesan.Pada penyaluran ban-sos tahap kedua untuk 33.269 KK telah berlangsung 15 hingga 20 Juni lalu.

    “Adanya penambahan miskin baru ini artinya kami harus menambah ban-sos dan ini sedang kami pesan,” ujarnya.

    Ia menambahkan, setelah dilakukan verifikasi kembali dari upgrade data ada penambahan 11 ribu hingga total nya menjadi 82,938.

    “Update data yang kita lakukan per akhir juni lalu ditemukan paling banyak (misbar) kawasan Seberang Ulu yang kita dapat dari usulan RT dan Lurah,” pungkasnya. (*) n Jemmy Saputera

    assajidinHUMANIORAEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 20209

    “Ada 94 lebih kepala keluarga (KK) penambahan warga miskin yang baru dari sebelumnya , 82.938 KK. kini menjadi 11.661 KK miskin baru. Data tersebut diperoleh dari pendataan setiap RT dan dilaporkan kelurahan sampai ke dinas sosial,” ungkap Harnojoyo, Selasa (14/7/20)

    Ia mengungkapkan, bencana yang saat ini terjadi, tentu cukup banyak dampak yang diberikan terhadap ekonomi masyarakat. Dimana, jika tadinya bukan warga yang membutuhkan bantuan saat bencana seperti ini bisa

    masuk warga yang membutuhkan bantuan.

    “Kita meminta Dinas sosial untuk melakukan kroscek data kembali terkait penambahan terse-but karena menyangkut pemberian bantuan kepada masyarakat tanpa terkeuali,”jelasnya.

    Sementara itu Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda dala

    satu kesempatan bersama As-

    Sajidin dalam kunjungan-nya ke

    Penduduk MiSkin berTaMbaH

    Fitrianti Minta doa Para ulaMaGelombang Tsunami kemiskinan di Kota Palembang melonjak tajam, pasca tiga bulan pandemi Covid 19 melumpuhkan aktifitas ekonomi warga di Kota berjuluk Vanesia dari Timur ini. Dari data Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palembang setidaknya warga miskin yang mencapai puluhan ribu mulai masuk ke database.

    kediaman tokoh Arab Drs M Zaki Shahab Jalan Acetlyne nomor 16 Kelurahan Bukit Sangkal Kecamatan Kalidoni Palembang Sumatetera Selatan (Sumsel), Senin (13/7/20), Fitri menyampaikan bebera-pa pesan terkait masih masifnya covid-19 di Palembang. Karenanya Ia meminta, perhatian khusus semua pihak agar da-pat memutus mata rantai penyebarannya melalui kesadaran diri masing-masing.

    Dalam kesempatan tersebut, Fitri juga meminta doa, dukungan dan masuk-kan kepada para habaib, tokoh agama, masyarakat agar dapat menjaga lingkun-gannya masing-masing. Seperti men-genakan masker, mencuci tangan setelah maupun sebelum beraktifitas.

    ”Dan yang terpenting mintalah selalu perlindungan Allah SWT, Tuhan semesta alam agar kita, keluarga dan masyarakat dapat terbebas dari virus yang berba-

    haya tersebut. Lagipula harus kita akui ber-sama bahwa pandemi covid-19 ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat terutama faktor ekonomi. Ini yang men-jadi tantangan besar kita semua, oleh sebab itu tidak ada kekuatan lain selain doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT agar bencana ini segera berakhir, ‘ungkapnya.

    Fitri memohon doa dan masukan dari para

    ulama, habaib dan tokoh agama, serta masyarakat

    agar kita bisa keluar dari musibah ini.”

    Kondisi kemiskinan di Kota Palembang terus meninggkat. Terlebih pada masa pandemi.

    Fitrianti agustinda

  • assajidinSILATURAHIMEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202010

    PENOLAKAN itu disampaikan melalui surat pernyataan yang isinya me-nyebutkan, pertama mendukung Maklumat Dewan Pimpinan Majelis Ulama

    Indonesia Provinsi Sumatera Selatan be-serta Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indo-nesia kabupaten/kota se-Sumatera Selatan tentang Penolakan dan Tuntutan Pembata-

    MUI dan alIansI UMat IslaM BanyUasIn BersatU

    tolak rUU HIPDewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Musi Banyuasin bersama Aliansi Umat Islam Bersatu Kabupaten Musi Banyuasin sepakat menolak Rancangan Undang-Undang (RUU)

    Haluan Ideologi Pancasila (HIP).

    lan RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP).Kedua, meminta kepada Fraksi-Fraksi

    di DPRD Kabupaten Musi Banyuasin untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan Umat Islam Kabupaten Musi Banyuasin kepada fraksi-fraksi di DPR RI agar membatalkan, menghentikan serta mencabut pembahasan RUU HIP dengan segala perubahan-perubah-an nama pengganti HIP yang tetap esensinya mengubah Pancasila dan mengeluarkannya dari PROLEGNAS.

    Ketiga, menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), karena akan meristriksi, mereduksi dan membelokkan Pancasila sep-erti tercantum dalam Pembukaan UU 1945 sebagai Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang telah dikukuhkan berdasarkan Ketetapan MPR Nomor XVIII/MPR/1998 sebagai langkah awal dengan menghilangkan kata “Yang Maha Esa” dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa sekaligus sebagai bentuk awal penyimpangan terhadap Undang Undang Dasar Negara Republik Indo-nesia Tahun 1945 yang terdiri dari Pembu-kaan dan Pasal-pasal.

    Menjadikan Pancasila sebagai ideologi tertutup, pemerintah menjadi penafsir tung-gal Pancasila seperti era sebelum reformasi, hal ini menegasikan ketetapan MPR Nomor V/MPR/2001 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional.

    Keempat, mendukung gotong-royong sebagai karakter sosial budaya bangsa Indo-nesia yang baik. Namun gotong-royong dalam perspektif ideologi kenegaraan (Ekasila) sebagai kristalisasi dari Pancasila akan men-jadi ancaman negara. Memanipulasi Gotong royong sebagai intisari ideologi Pancasila menjadi landasan kerja kenegaraan di bidang Ipoleksosbudhankam, akan dapat mereduksi,

    bahkan mengeliminasi ke-Bhineka Tunggal Ika-an, dan rawan terhadap otoritarianisme.

    Berpeluang mengundang ketegangan-ketegangan yang dapat menimbulkan per-masalahan persatuan dan kesatuan bangsa serta ketahanan nasional, berpotensi mem-bentuk kepribadian bangsa tanpa jati diri dan menggerus keyakinan dan kehidupan umat beragama yang berdasarkan iman dan takwa.

    Kelima, menurut RUU HIP pasal 12 ayat (2), Manusia Pancasila memiliki ciri beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan mengindikasi-kan ada ajaran agama yang tidak adil, tidak beradab dan tidak berkemanusiaan. Mencurigai ajaran agama memiliki ajaran yang tidak sesuai dengan keadaban, keadilan dan kemanusiaan, merupakan sikap munafik.

    Keenam, sangat dikhawatirkan Ideologi Gotong Royong (Ekasila) yg diusung kel-ompok tertentu. Ketujuh, bila tuntutan ini diabaikan DPRD Kabupaten Musi Banyuasin, maka Dewan Pimpinan MUI Kabupaten Musi Banyuasin dan ormas Islam se- Kabupaten Musi Banyuasin mengimbau umat Islam Kabupaten Musi Banyuasin agar bangkit bersatu dengan segenap upaya konstitusional untuk tampil di garda terdepan dalam mem-erangi ajaran komunis.

    “Karena itu, dengan tegas kami nyatakan menolak dan menghapus bukan menunda RUU HIP. Demikian pernytaan dan tuntutan bersama ini, atas perhatian dan kerjasam-naya kami ucapkan terima kasih,” tulis Ketua Aliansi Umat Islam Bersatu Musi Banyuasin Indafikri didampingi Ketua Majelis Ulama Indonesia Musi Banyuasin Drs H Thamrin Nawawi.(*) n Jemmy Saputra

    santren yang ingin menjadi-kan santripreneur mencon-toh Kiai Marogan, seorang ulama yang juga pengusaha sukses,” tegsnya.

    Pada Edu Wisata ini, di-antara program yang disiap-kan, menurut penggagas Rumah Tahfidz di Sumsel ini, antara lain; outbond, memanah, flying fox, rumah baca, menanam aquaponik, peternakan lele dan kamb-ing.

    “Ini kami gagas untuk menciptakan iklim pesant-ren yang lebih kreatif dan edukatif. Oleh sebab itu, pengurus menyajikan aneka wahana wisata edukasi terdiri dari outbond, mema-nah, flying fox, rumah baca, menanam aquaponik, peternakan lele dan kambing,” tegasnya.

    Diantara rangkaian acara itu, menurut Ustadz YanMA, panitia juga akan mengge-lar tasyakuran, pengajian ibu-ibu majelis ta’lim, berbagai lomba, potong tumpeng, khataman Al-Quran para santri Rumah Tahfidz se- Palembang.

    Diantara perlombaan yang disiap-kan, seperti lomba mancing, lomba balap perahu, lomba nasyid. Kegiatan ini akan melibatkan warga sekitar, rumah-rumah tahfidz se-Palembang, tokoh agama, dan masyarakat umum lainnya.

    “Khusus pada khataman Al-quran, para snatri dan ustadz sekaligus un-tuk mendoakan kebaikan bagi bangsa dan negara ini, agar menjadi bangsa yang baik dan bermartabat di Allah dan dan dimata dunia,” tegasnya.

    Milad ke 10, Ponpes Tahfidz dan sekolah alam kiai Marogan luncurkan edu Wisata

    Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10, tahun, Pondok Pesant-

    ren (Ponpes) Tahfidz dan Sekolah Alam Kiai Marogan Palembang, akan

    meluncurkan program Edu Wisata. Dijadwalkan, acara ini akan digelar pada Hari Ahad, 19 Juli 2020, mulai pukul 13.00 WIB di Komplek Ponpes

    Tahfidz Kiai Marogan, Talang Jambe, Kecamatan Sukarami, Palem-

    bang, Sumatera Selatan (Sumsel).

    Wakaf ProduktifIde meluncurkan Edu Wisata ini, mengiringi

    pengembangan Pondok Tahfidz dan Sekolah Alam Kiai Marogan yang berada di area sekitar 1,5 hek-tar. Di lahan tanah wakaf itu, selain difungsikan untuk asrama dan sarana belajar santri untuk menghafal Al-Quran dan Sekolah Alam, sebagian lahannya dikelola secara produktif menjadi kawasan wisata edukatif, melalui program Edu Wsiata.

    Upaya pengembagan area pondok dengan mengelola Edu Wisata ini, menurut Ustadz YanMA, tidak lepas dari besarnya operasional pondok yang mengelola dan menampung santri yatim dhuafa.

    Diharapkan melalui program ini, pesantren tidak selalu tergantung kepada para donatur, tetapi ke depan bisa lebih mandiri, dan bisa tetap bisa hidup dan menghidupi santri dan ustadznya dengan usaha-usaha pondok, slah satunya melaui Edu Wisata ini.

    “Saya dan pengurus sangat me-nyadari, besarnya biaya operasional pesantren yang mayoritas terdiri dari anak yatim dhuafa. Oleh sebab itu pihak pengurus berikhtiar mengembangkan wakaf produktif usaha Pondok Marogan, diantaranya melalui Edu Wisata, agar kelak pesantren punya sumber dana yang kita kelola, selain dari para donatur,” tegasnya.

    Dalam program Edu Wisata ini, menurut Ustadz YanMA, akan membuka ruang refressing bagi warga yang hobi mancing, wisata kuliner, atau yang in-gin berwisata religi dan makan-minum dengan kesan sedang berada di pinggir Sungai Musi.

    Edu Wsiata ini, merupakan satu dian-tara Usaha Pondok yang nantinya, para santri bisa ikut serta dalam berkreatifitas, belajar berwirausaha, dan magang di pon-dok untuk mendalami ilmu enter preuner

    (kewirausahaan), selain menghafal Al-Quran.“Kita ingin mewujudkan Ide ini, misi pesantren

    yaitu ingin menjadikan santripreneur mencontoh Kiai Marogan, seorang ulama yang juga pengusaha sukses,” tegsnya.

    Ditanya tentang kegiatan di tengah pandemi covid-19, Ustadz YanMA mengatakan, panitia akan tetap menerapkan protokol kesehatan. Salah satu diantaranya, panitia sudah membentuk tim untuk memastikan bagi tamu yang datang dalam keadaan sehat.

    “Panitia sudah membentuk tim, yang nantinya akan melakukan cek suhu badan bagi setiap tamu, yang juga wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak,” tambahnya.

    Terkait dengan acara ini, Ustadz YanMA mohon doa dan dukungan kepada semua pihak semoga keberadaan Pesantren Tahfidz dan Sekolah Alam Kiai Marogan bermanfaat dan memberikan ke-berkahan bagi masyarakat Palembang, Sumsel dan Nusantara.(*) n Jemmy Saputera

    Ustadz H Ahmad Fauzan Yayan yang akrab dipangil Ustadz YanMa, Pem-bina Yayasan Ponpes Tahfidz Kiai Ma-rogan menyebutkan, peluncuran Edu Wisata ini sebagai salah satu edukasi santri, guna membentuk karakter santri yang kreatif dan mandiri, terutama untuk menciptakan santripreuner.

    “Sesuai misi kita, menjadi sebuah pe-

  • assajidinCAHAYA ALFURQONEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202011

    inGin anak kita, setelah besar nanti, memiliki kelembutan dan kesopanan yang sesuai dengan akhlak umat muslim yang baik, hendaklah sejak dini atau sejak masa usia kecil diberikan latihan kepada mereka, agar terbiasa memelihara kesantunan.

    Apalagi masa sekarang yang penuh dengan berbagai gerakan dari elemen masyarakat dunia yang sangat liberal dan kapitalis ini, semua sepeti berlomba-lomba tanpa harus mengetengahkan kesantunan dan kejujuran. Tetapi seperti melakukan kegiatan dengan hantam kromo, dan saling sikut lalu tidak punya akhlak yang mumpuni.

    Pastilah kalau kita bicara seperti ini, banyak juga orang yang memberi-kan penilaian berlebihan. Ada ucapan, “jangan sok alim, jangan sok jujur, jangan pula sok berakhlak dan berbudi luhur. ”Itu biasa saja terdengar, bila ada orang yang mengetengahkan ilmu kebaikan. Abaikan saja kata-kata yang menyebut sok sok an itu, mari memulai mengamal-kan kesantunan, akhlak yang baik, jujur dan berbuat baik selalu dalam pergaulan sehari-hari.

    Orang yang beragama Islam itu, hendaklah mengamalkan apa saja yang ada dalam petunjukkan Allah dan Rasuln-Nya, dan para ulama yang mengajak kepada kebaikan, sebagaimana firman Allah dalam Al Quran dan Hadist Rasulullah.Itulah yang menjadi pedoman dan panutan serta tuntunan yang harus dilakukan setiap umat Islam yang ingin memperoleh kebaikan dan balasan dari Allah SWT.

    Kita masih ingat bagaimana fiman Allah dalam Al Quran, mengisahkan bagaimana cerita Luqman mendidik anaknya, yang digambarkan penuh gemi-lang, sehingga ayat itu menjadi sumber tuntunan hidup dan ilmu yang memberi-kan pembelajaran yang begitu berharga. Yang menuntun kita bisa memasuki gerbang syurga jannatunnaím.

    Bagaimana sebenarnya kita tersebut dijelaskan Allah SWT. Paling urgen yang diungkapkan Luqman kepada anaknya, adalah untuk setia, percaya dan yakin hanya kepada Allah semata. Tiada kebe-naran kecuali datangnya dari Allah SWT. Sesungguhnya perintah dan cerita atau kisah dalam AlQuran adalah untuk diap-likasikan atau dilakukan oleh manusia.

    Allah memberikan cerita Luqman yang banyak memperoleh cacian dari orang lain, ketika melintas sepajang jalan ketika bersama anaknya melakukan per-jalanan ke tempat perdagangan. Luqman

    MeMUlai KesantUnan yang lembut sejak kecil

    oleh: hj. DesMawati DjUliar, M.si

    mendudukkan Anak lelakinya dan member-inya nasehat. Bahwasanya, apapun perkataan manusia adalah perkataan semata.

    Kisah Luqman bersam anaknyaKita tak perlu memusingkan apa per-

    kataan mereka, karena kebenaran hany-alah milik Allah semata. Selanjutnya, inilah beberapa nasehat luar biasa Luqman kepada Anaknya yang Allah rangkum dalam Surat Luqman ayat 12-19:

    Salah satu, jangan Mempersekutukan Allah (QS. Luqman:13). Disebutkan bahwa dalam ayat tersebut, “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada Anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: Hai, Anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) merupakan suatu kedzaliman yang besar.”.

    Dan kita semua umat Islam tahu, bahwa salah satu dosa yang tak terampuni oleh Allah adalah syirik, atau mempersekutukan Allah dengan selainNya, entah sekecil atau sebesar apapun itu tindakannya. Maka kita haruslah berhati-hati pada perkataan atau perbuatan kita yang bisa saja mengarah pada syirik.

    Berbuatlah Baik Pada Orangtua (QS. Luqman:14), disebutkan, “Dan Kami perin-tahkan kepada umat manusia (berbuat baik) kepada kedua ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepadaKu lah kembalimu.”

    Luqman menasehati Anaknya sesuai perin-tah Allah untuk berbuat baik dan berbakti kepada orangtua, karena benar bahwa kerid-

    hoan Allah ada pada ridho orangtua. Orang-tua adalah mereka yang jasanya tak pernah mampu kita balas sampai kapanpun, bahkan sampai kita mati sekalipun.

    Nasehat Luqman tersebut sungguh menampar, karena masih banyak di antara kita yang seenaknya dalam menjalani hidup, padahal kita tahu bahwa Allah Maha Tahu. Allah selalu mengawasi kita, kemanapun kita pergi bahkan bersembunyi sekalipun, dan Allah tahu apa yang kita kerjakan secara terang-terangan atau bahkan sekedar baru kita niatkan saja.

    Luqman juga minta anaknya, Shalat dan Menyeru Pada Kebaikan (QS. Luqman : 17), dalam ayat tersebut dijelaskan, “Hai Anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manu-sia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).”

    Seperti nasehat Luqman, bahwa Allah menciptakan manusia dengan kewajiban beribadah kepadaNya, serta menyeru ma-nusia kepada kebaikan. Sehingga benar jika dikatakan bahwa shalat adalah tiang agama. Maka jika tiangnya roboh dengan kata lain shalatnya tidak ditegakkan, maka bisa dipas-tikan agama atau imannya telah roboh, dan dia tak akan mampu menyeru pada kebaikan. Sehingga itu adalah sebuah dosa besar yang tak terampuni.

    Luqman mohon kepada anaknya Jangan-lah Sombong (QS. Luqman : 19). Dalam ayat tersebut dijelaskan, “Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkan lah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara adalah suara keledai.”

    Dari nasehat Luqman tersebut, kita bisa mengambil hikmah, bahwa Allah sangat membenci orang yang sombong. Di mana orang-orang yang sombong biasanya diciri-khaskan dengan cara berjalan mereka yang terlihat angkuh lagi pongah, dengan kepala mengangkat serta dengan cara berbicara yang tinggi, baik perkataan maupun nada suara.

    Sehingga bisa disejajarkan bahwa orang yang sombong itu sangat buruk karena di-umpamakan dengan seekor hewan (keledai). Itulah kisah tentang Luqman dan Anaknya yang terangkum sangat indah dalam QS. Luqman. Di mana dalam Surat tersebut juga terdapat 5 nasehat besar yang harus dite-ladani oleh semua anak manusia, tentunya umat Islam. Karena nasehat-nasehat tersebut bukan sembarangan dalam periwayatannya, namun langsung diriwayatkan oleh Allah SWT lewat kalamNya, Al-Qur’an.

    Orang Islam harus mengikuti bagaimana yang tertera di dalam kisah Luqman di AlQuran, sehingga semua prilaku sejak anak kecl hingga beranjak dewasa bahkan manu-sia setelah tuwa sekalipun, menjadikan kisah ini sebagai pelajaran yang harus dilakukan dalam sikap kehidupan sehari-hari.(*)

    FOTO-FOTO:STEEMIT

    Luqman menasehati Anaknya sesuai perintah Allah untuk berbuat baik dan berbakti kepada orangtua, karena benar bahwa keridhoan Allah ada pada ridho orangtua. Orangtua adalah mereka yang jasanya tak pernah mampu kita balas sampai kapanpun, bahkan sampai kita mati sekalipun. “

  • HaGia Sophia atau Aya Sofya yang terletak di Istanbul, Turki, telah menarik perhatian banyak orang dalam hal apapun. Siapa sangka bangunan megah yang saat ini difungsikan kembali sebagai masjid itu dihuni oleh seekor hewan menggemaskan sejak 2004 silam.

    Bernama Gli, kucing berjenis European shorthair itu telah tinggal di Hagia Sophia se-lama hampir 16 tahun. Namanya memiliki arti Persatuan Cinta. Seiring berjalannya waktu, Gli menjadi populer di kalangan pengunjung.

    Gli memiliki satu saudara berjenis kelamin jantan bernama Pati dan saudara betina ber-nama Kizim. Sementara, induk mereka bernama Sofi. Sayangnya, Pati meninggal.

    Menurut situs resmi Hagia Sophia, salah satu petugas bernama Bilgen Deveci awalnya memilih nama Gri atau dalam bahasa Inggris Gray (abu-abu) untuk Gli. Namun, karena keluc-uan dan matanya yang sipit, panggilan namanya berubah menjadi Gli.

    Gli hanya memiliki satu ekor anak kucing sepanjang hidupnya. Seekor kucing hitam le-gam cantik bernama Karakiz, yang mengalami kecelakan karena bus. Karakiz sempat dirawat oleh dokter hewan karena punggungnya patah. Namun, pihak Hagia Sophia tidak memiliki kesempatan merawatnya di museum karena manajer saat itu tidak menyukai kucing.

    Gli menjadi lebih populer ketika Presiden Turki R.Tayyip Erdogan dan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengelusnya saat melakukan kunjungan ke Hagia Sophia beberapa waktu lalu.

    Keberadaan Gli di Hagia Sophia membuatnya mendapat julukan sebagai penjaga keamanan. Kucing betina ini sangat suka berpose, sehingga tak sedikit pengunjung yang akan mengabadi-kannya sebagai objek foto. Gli pun memiliki akun Instagram sendiri dengan nama akun @

    assajidinMOzAIKEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202012

    MeNGeNAl GlI, “kUcIng” Penjaga setIa HagIa soPHIa

    hagiasophiacat yang dikelola seorang pemandu wisata bernama Umut Bahceci.

    Gli dapat ditemukan di dalam Hagia Sophia. Namun, kucing itu selalu berpindah-pindah tempat sesuai dengan musim dan suasana hat-inya. Saat musim dingin, Gli suka berdiri tepat di depan cahaya proyektor yang menerangi nish, altar, dan mimbar karena sangat hangat. Tetapi pada musim panas, Gli umumnya mudah ditemuukan di lantai yang sejuk.

    Menariknya, ketika kucing itu menolak untuk disentuh atau dibelai, Gli akan berada di Omphalos, yaitu bagian marmer dari lantai yang terletak di bawah kubah yang dulu digunakan sebagai tempat kaisar Bizantium dinobatkan.

    Pengunjung tidak bisa memasuki wilayah tersebut karena sekelilingya diberi tali pemba-tas. Bagian marmer ini dianggap sangat berhar-ga dan halus sehingga berbahaya jika dimasuki pengunjung. Begitu pun saat Gli sedang ingin berinteraksi dengan manusia, ia akan berada di tempat tertentu.

    “Gli punya strategi. Jika dia ingin berinter-aksi dengan orang-orang, dia akan berdiri di bawah Muezzins, di mana banyak orang yang lewat. Tetapi jika dia terlalu lelah untuk dipeluk, dia akan duduk di tengah Omphalos,” kata Umut Bahceci, seperti dikutip dari Lonely Planet.

    Menurut Umut Bahceci, Gli merupakan pemburu sejati saat masih muda. Kucing itu biasa berburu burung, tetapi sekarang tidak bisa dilakukan lagi karena usia dan kondisi matanya yang juling.

    Meskipun saat ini Hagia Sophia akan dibuka kembali sebagai masjid dan dicabut statusnya sebagai museum, Gli tidak akan dievakuasi dari Hagia Sophia.

    “Gli akan tetap berada di dalam Hagia So-phia sebagai tamu yang sempurna,” lapor TRT Word, seperti dikutip dari Samaa.tv Selasa (14/7/20). (*)

    n JemmY SaPUTeRa

    Gli punya strategi. Jika dia ingin berinteraksi dengan

    orang-orang, dia akan berdiri di bawah Muezzins, di mana

    banyak orang yang lewat. Tetapi jika dia terlalu lelah

    untuk dipeluk, dia akan duduk di tengah Omphalos.”

  • Kejujuran dan kebenaraneDISI 76, DZulHIjjaH 1441 H /aGuSTuS 2020 2020As SAJIDIN 13

    MAKLUMAT

    Satu kritikan tajam yang selalu berseli-weran di alam pikiran kita adalah soal empati. Orang-orang islam itu dikatakan sangat kurang berempati kepada sesa-ma, meski allah SWT dan Rasul-nya menyuruh bahkan mewajibkan rasa empati itu kepada saudaranya semuslim

    Berbuat baik kepada seseorang itu huku-mnya wajib. Terlebih kepada sesama muslim haruslah berbuat dan menyebarkan kebaikan. Karena ketika kita berbuat baik kepada ses-orang maka kebaikan itu akan berbalik kepada kita sendiri.

    ‘’Adapun hamba-hamba Allah Yang Maha Pengasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati.’’ (QS alfurqan [25]: 63).

    Semoga allah SWT menjadikan kita pribadi yang bermakna. Pribadi yang saat berbaur mampu menyemangati dan di saat sendiri mampu tegar. itulah ciri mukmin sejati. menga-sah sifat empati terhadap saudaranya dan ling-kungan adalah suatu kemestian bagi pribadi muslim karena sikap ini bagian dari keimanan.

    empati adalah sikap emosional untuk beru-saha memahami dan mengerti setiap rangkaian keadaan dan peristiwa yang terjadi di sekeliling kita. Jadi, empati tidak sekadar rasa.

    eempati ialah pengalaman memahami pikiran, perasaan, dan kondisi orang lain dari sudut pandang mereka, bukan dari pikiran anda sendiri.

    Saat berempati, artinya anda mencoba membayangkan diri anda ada di posisi mereka supaya memahami apa yang mereka rasakan atau alami. empati menyebabkan anda memi-liki perasaan untuk membantu secara alami untuk tanpa paksaan. Biasanya orang yang tak memiliki empati memperlihatkan tanda-tanda seperti sering mengkritik tanpa menempatkan

    diri pada posisi orang lain, cenderung tampak dingin, sangat percaya pada keyakinan sendiri, dan menilai bodoh siapa saja yang tidak satu pemahaman dengan mereka.

    empati tidak harus berwujud materi dan bantuan dana. memberi perhatian kepada orang lain, berusaha membuat orang lain tersenyum, tidak menyakiti, dan menyusahkan orang lain adalah wujud lain empati.

    Begitulah Rasulullah SaW dan para saha-bat menjadi qudwah (teladan) dalam kasih sayang dan menanamkan empati kepada sesama. dalam sebuah hadis, diriwayatkan, ‘’Sesungguhnya, aku berdiri shalat dan aku in-gin memperpanjang shalat. Lalu, aku menden-gar tangisan bayi maka aku perpendek karena aku takut hal itu akan memberatkan ibunya.’’ (HR Bukhari).

    Walaupun semua orang memiliki hati, tidak semua orang mampu menyingkap setiap rang-kaian peristiwa yang terjadi. inilah arti penting empati bagi seorang muslim. akhirnya, hanya ketajaman mata hati yang dibutuhkan untuk memahami hal-hal yang kasat mata seperti itu. Karena, dengan menanamkan rasa empati pada lingkungan, berarti telah berbuat baik kepada diri sendiri.

    dengan empati, kita tidak akan pernah kehilangan apa yang diberikan allah SWT, bagai menanam satu biji tanaman kebaikan yang akan kita panen hasilnya. ‘’Orang-orang yang penyayang, maka mereka akan disayangi Allah. Barang siapa yang menyayangi yang di bumi, maka akan disayangi penghuni langit.’’ (HR abu dawud dan at-Turmidzi).

    Begitu harusnya kita umat islam sesama, sehingga penderitaan saudara kita bukanlah tanggungannya saja, melainkan tanggungan bersama. melepas kesulitan secara bersama.(*)

    n Bangun Lubis

    eMPati uMat islaM itu Perlu ditingkatkan

    ‘’orang-orang yang penyayang, maka mereka akan disayangi allah. Barang siapa yang menyayangi yang di bumi, maka akan disayangi penghuni langit.’’ (hr abu Dawud dan at-turmidzi).

    MUSLIM OBSESSION

    FOTO:IST/NET

  • assajidinBERANDAEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202014

    BiLa Saja seorang Islam bersedia menga-malkan apa yang diterangkan Allah dalam Al Quran dan dalam Hadist yang disabda-kan Rasulullah SAW, maka kemuliaanlah yang akan diberikan Allah padanya.

    Kita semua sudah faham bahwa AlQuran sebagai kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk jalan menuju kebenaran. Tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya, begitu pula tidak ada pertentangan sedikit pun di sana. Barang siapa yang mendala-minya dan mengamalkannya akan beruntung dan barang siapa yang menjauhinya akan celaka.

    Keberuntungan itu diperoleh karena terdapat penjelasan yang gamblang tentang golongan mana saja yang akan dirahmati dan golongan yang dilaknati. Terlebih, saat ini adalah bulan Ramadan, bulan diturunkannya Alquran.

    Peroleh KebahagiaanSalah satu penjelasan Alquran yang terpent-

    ing adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dari segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.

    Mereka itulah sebenarnya orang-orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya, ”Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

    Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pen-gorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mer-eka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman, “Allah men-cintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pula-lah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”

    Tidak mudah untuk lulus dari segala cobaan dan ujian keimanan yang Allah syaratkan. Tak heran jika mereka yang lulus adalah mereka yang dicintai oleh Allah SWT. Ketahuilah bahwa kesabaran adalah bagaikan lautan tak bertepi,

    sungai tak berujung. Sabar itu harus menjadi milik kita hingga kaki menginjak Surga.

    Perbuatan BaikAdalah orang-orang yang bertakwa, yang

    memperoleh kemuliaan disisi Allah. Dalam fir-mannya Allah mengemukakan,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS At-taubah : 07)

    Al Quran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itu-lah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.

    Selain itu adalah mereka orang yang gemar berbuat kebaikan. Sesuai firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 13 yang artinya,“…Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”

    Orang yang berbuat baik adalah golongan yang dicintai oleh Allah. Dalam ayat itu disebut-kan bahwa memaafkan, termasuk perbuatan baik yang dicintai Allah SWT. At-Tabari di dalam kitabnya menjelaskan perbuatan baik adalah mereka yang menjaga diri dari terjerumus ke dalam larangan-larangan Allah dan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan perintah-perintahNya, me-negakkan kewajiban terhadapNya.

    Contoh kecil saja, menyingkirkan paku di jalan, perbuatan ini sangat mulia karena menye-lamatkan orang dari kemungkinan tertusuk atau terluka dan masih banyak lagi kebaikan-kebaikan yang lainnya. Bukankah diperintahkahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan?

    Seiring sejalan dengan amal kebaikan kita yang kita persembahkan, hiasilah hidup kita dengan ketakwaan paripurna dalam menjalank-an syariatNya dengan dibingkai unsur-unsur kesabaran dalam menjalani segala ujian yang diberikan. Semoga Allah menganugerahi kita sifat-sifat orang yang bertakwa, sesuai tujuan dalam berpuasa yang sebenarnya, yaitu meraih predikat takwa. (*)

    Mereka yang Dimuliakan Allah

    Sabar dan IkhlasAllah mencintai orang yang bersabar, karena mereka-

    lah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus

    untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang

    menghadang.”

    “Oleh: Hj. Desmawati Djuliar, M.Si

    FOTO:IST/NET

  • assajidinHUMANIORAEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202015

    Asli wijaya yang bekerja seba-gai tukang becak sejak tahun 1972 ini terbilang sudah lansia, rambut memutih dan badan sudah membungkuk. Namun semangatnya untuk tetap men-cari nafkah perlu untuk diapresiasi.

    Saat wartawan AssajidinGroup ber-sama Tima Aksi Cepat Tanggap (ACT) mendatangi kediamannya Kamis sore (16/7/2020), untuk memberikan paket sembako Asli dan istri Ning Aina (60) begitu sangat bahagia.

    “Maaf ya, saya bukannya gimana. Saya tidak bisa lihat wajah kalian,” kata Ning saat mempersilahkan masuk kedalam rumahnya.

    Ning pun bercerita jika, sebelum-nya mereka tinggal menumpang dengan keluarga (adiknya). Namun, karena sempat bertengkar selisih paham antara mereka. Jadi keduanya terpaksa harus menump-ang di atas tanah milik Hj Maimunah. Asli yang tidak mempunyai anak ini , kemudian tinggal berdua bersama istri Ning Aina di rumah papan dengan ukuran 3x2 meter dan dikelilingi rawa.

    “Alhamdulillah cik Mai baik orangnya, kita didirikan rumah ini di awal tahun 2020, dan kami dipersilahkan menempat-inya, “kata Ning mengingat kebaikan Hj Maimunah.

    “Awal kita tinggal sejak 7 bulan lalu tidak ada listrik, kalau malam ya gelap di tambah saya juga tidak bisa melihat. Alhamdulillah keponakan bantu pasang lis-trik 10 Juli kemarin,” Ning menambahkan.

    kisah sedih Pasangan lansia hidup Dari lahan Tumpangan hingga keterbatasan FisikKeterbatasan Fisik ditambah dengan keadaan pandemi Covid19 membuat Asli Wijaya (66) warga Jalan pertahanan Plaju, Kota Palembang terpaksa hidup dengan mengandalkan bantuan dari warga sekitar.

    Kepada AsSajidin Ning mengaku, dirinya menikah dengan Asli sejak tahun 2011 yang lalu. “Saya waktu itu janda ditinggal suami mening-gal sejak 2007 lalu nikah dengan kakak (asli) yang saat itu bujang tua,”katanya.

    Ning bercerita, walaupun asli sudah tidak kuat lagi. Namun asli tetap semangat mencari nafkah demi menyambung hidup mereka.

    “Kakak selalu bangun subuh, setelah sholat Ia langsung mencari nafkah dengan menarik becak diseki-tar pasar yakin, walaupun kadang ga dapet penumpang, “ungkapnya men-gatakan jika keterbatasan fisik dan badan membungkuk tersebut, banyak penumpang enggan menaiki becak suaminya karena merasa iba.

    “Kalo kakak(asli) pulang ser-ing tak bawa uang, Saya bilang ya sudah mau gimana lagi, namanya kita orang susah. Makan apa adanya

    saja,”katanya sambil mengusap air mata yang sedari tadi Ia bendung namun akhirnya tumpah jua.

    Ning mengisahkan jika, suatu saat sang suami pulang membawa uang. Terkadang Ia pergi kepasar membeli ikan satu ekor dengan harga 5000 rupiah untuk dimakan berdua. Diakui Ning, sejauh ini mereka sering dibantu oleh warga sekitar dalam kehidupan sehari-hari.

    Kendati demikian, Baik Ning maupun suaminya, tetap berusaha unuk tidak membebani orang lain. Oleh karena itu, dirinya dan suami selalu tidak pernah lepas beribadah.

    “Kami yakin, kalau orang kan pasti ada saatnya mereka tidak bisa mem-bantu. Tapi Allah, kami percaya Dia dapat menolong setiap kesusahan yang kami jalani ini. Yang penting syukur, dan jangan lupa beribadah. Itu saja, “ ujar Ning singkat. (*)

    n Tri Jumartini ilyas

  • assajidinKULINEREDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202016

    Hari raya kurban atau Idul adha memang identik dengan serba-serbi daging. mulai dari kambing, sapi hingga kerbau. nah, sobat kali ini asSajidin akan menyiapkan menu masakan serba daging yang bisa menggoda selera dan pas dicoba, disantap bersama keluarga tercinta

    Kari Kambing PedasbaHann 500 gram daging kambingn 2 batang serai (memarkan)n 2 lembar daun jerukn 1 batang kayu manisn 3 cm lengkuas (memarkan)n 3 cm jahe (memarkan)n 400 ml santan kelapan 1 buah jeruk nipisn minyak goreng (secukupnya)

    bumbu HaluSn 2 sdm bubuk karin 4 butir kemirin 8 siung bawang merahn 3 cm kunyitn 5 siung bawang putihn 15 buah cabai rawitn 3 buah cabai merah besar (buang isi)n Sejumput merica n Garam (secukupnya)n Gula (secukupnya)n penyedap rasa (secukupnya, jika suka)

    Cara membuaT1. rebus daging kambing hingga empuk dan matang. Tiriskan, sisi-

    hkan sebentar.2. tumis bumbu halus hingga harum. 3. Tambahkan sedikit air ke dalam bumbu, masuk-

    kan batang serai, lengkuas, kayu manis, jahe, daun jeruk dan air jeruk secukupnya.

    4. masukkan daging kambing ke dalam bumbu, masak hingga bumbu meresap.

    5. agar bumbu meresap, tutup wajan saat memasak daging.

    6. Terakhir, tambahkan santan kelapa dan masak kari kambing hingga mendidih serta bumbu meresap.

    7. kari kambing siap disajikan. agar rasa kari kambing semakin gurih, tambah-

    kan taburan bawang goreng di atasnya. Santap bersama nasi putih hangat dan kerupuk. resep cara membuat kari kambing pedas gurih yang sangat mudah bukan? Selamat mencoba dan semoga keluarga di rumah suka.

    baHann 500 gram daging sapi (potong tipis sesuai selera)n 1 buah tomat (belah empat)n 1 batang daun bawang (cincang kasar)n 1 batang daun seledri (cincang kasar)n minyak goreng (secukupnya)n 200 ml santan kelapan bawang merah goreng (secukupnya)n 2 buah cabai merah besar (buang isi, iris serong)n 1 ruas jari lengkuas (memarkan)n kecap manis (secukupnya)n air (secukupnya)

    bumbu HaluSn 7 siung bawang merahn 5 siung bawang putihn merica (secukupnya, kira-kira 1/4 sdt)n 4 butir kemirin Garam (secukupnya)n Gula (secukupnya)n kaldu sapi bubuk (secukupnya)

    Cara membuaT1. rebus daging sapi hingga matang lalu angkat dan tiriskan.2. Tumis bumbu hingga harum menggunakan minyak goreng secukupnya. 3. Tambahkan sedikit air ke dalam bumbu, masukkan daging sapi, lengkuas,

    daun bawang dan daun seledri. 4. masak hingga mendidih dan bumbu meresap ke dalam daging sapi. 5. Tambahkan tomat, kecap manis dan santan kelapa. aduk rata, masak

    hingga mendidih dan bumbu meresap. 6. agar rasa semur daging semakin nikmat, tambahkan taburan bawang

    merah goreng. Didihkan semur sambil diaduk, segera angkat setelah matang. Sajikan.

    semur Daging kuah kecaposeng kikil Cabe ijo

    kikil sapi memang memiliki tekstur dan rasa yang khas. Cuma kadang bingung enaknya dibikin jadi olahan apa, ya. Salah satu olahan gampang yang bisa dibuat dengan kikil adalah olahan yang satu ini, oseng kikil cabe ijo. yuk, ikuti resepnya di sini.

    baHan-baHann 400 gram daging kikiln 3 butir bawang merah, haluskann 2 siung bawang putih, haluskan

    n 8 buah cabai keriting hijau, iris serong n 5 buah cabai rawit hijau, iris serongn 1 lembar daun salamn 1 ruas lengkuas, digeprekn 1 sdt garamn 1 sdt gulan 1 sdt saus tiramn 1 sdt kecap ikann 1 sdt kecap manisn 5 biji petai, iris kecil-kecil

    Cara membuaT1. potong-potong kikil, rebus, tambahkan

    sedikit garam, rebus sampai empuk. Saring, tiriskan.

    2. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum.

    3. Tambahkan irisan cabai, petai, lengkuas, dan daun salam.

    4. masukkan daging kikil, aduk rata.5. Tambahkan garam, gula pasir, kecap ikan,

    saus tiram, dan kecap manis.6. Tambahkan sedikit air bila perlu.7. masak sampai semua bahan empuk dan

    bumbu meresap.

  • assajidinHIKMAHEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202017

    SeRinGKaLi kita, setiap bangun tidur pada awal subuh, yang terpikir adalah apa yang akan dikerjakan hari ini. Bisanya orang-orang yang professional, malah lebih hebatnya memiliki jadwal yang teratur dan tertib. Semua menyangkut pekerjaan dunia. Lalu lupa mengerjakan ibadah amalah seperti salat dan lainnya yang terkait agama.

    Padahal, yang ada dalam Islam, hen-daklah seseorang ketika sejak bangun pada subuh hari, ia harus dan diwajibkan untuk berpikir dan bisa melakukan kegiatan yang terkait dengan amaliah dan pemikiran keagamaan. Seperti salat diwajibkan, dan memikirkan mau berperan apa hari ini untuk Islam.

    Sebab, ada pendapat yang dikatakan oleh beberapa ulama di masyarakat, bila seseorang bangun pagi pada subuh hari, bila seseorang itu tidak memiliki pemikiran untuk kemajuan Islam, maka seseorang tersebut sebenarnya, adalah orang yang merugi, bahkan para Malaikat mendoakan mereka kepada sesuatu yang ditimpakan kemusnahan atau kerugian.

    Rasulullah bersabda, “Tiap menjelang pagi hari dua malaikat turun. Yang satu berdoa: ”Ya Allah, karuniakanlah bagi orang yang menginfakkan hartanya tam-bahan peninggalan.” Malaikat yang satu lagi berdoa: ” Ya Allah, timpakan kerusakan (kemusnahan) bagi harta yang ditahannya (dibakhilkannya).” (Mutafaqun’alaih ).

    Bahkan Rasulullah, meminta putrinya

    sebagaimam sebuah hadis, Ketika Ra-sulullah pulang dari shalat Shubuh dari Masjid Nabawi, beliau mendapati putrinya bernama Fatimah masih dalam kondisi ti-dur. Maka beliau bersabda: ”Wahai anakku, …bangunlah, Saksikan rezeki Tuhan-mu dan janganlah kamu termasuk orang yang lalai, karena Allah memberi rezeki kepada hamba-Nya antara terbit fajar dengan terbit matahari.” ( H.R. Imam Ahmad Dan Al-Baihaqi)

    Artinya, betapa meruginya mereka yang bangun pagi sementara tidak memi-liki pemikiran dan berbuat untuk sesuatu yang bersentuhan dengan kegiatan agama Islam. Selain mereka akan kehilangan arah, seseorang yang tidak memikirkan aga-manya dan tidak memiliki kegiatan untuk yang diperintahkan Allah, maka mereka akan merugi, yang tidak hanya hari itu, melainkan sepanjang hidupnya.

    Sebuah tulisan dari, Muhammad Abduh Tuasikal, di rumaysho.co, mengemukakan, bahwa yang berkah adalah waktu yang penuh kebaikan. Waktu pagi telah dido’akan khusus oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sal-lam sebagai waktu yang berkah. Dari sahabat Shokhr Al Ghomidiy, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.”

    Apabila Nabi shallallahu mengirim peleton pasukan, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengirimnya pada pagi hari. Sa-habat Shokhr sendiri (yang meriwayatkan hadits ini, pen) adalah seorang pedagang.

    orang islaM Harus BerPikir dan Berbuat Semenjak Pagi

    OleH: Hj. DeSMAwATI DjUlIAR

    Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta. Abu Daud mengatakan bahwa dia adalah Shokhr bin Wada’ah. (HR. Abu Daud )

    Ibnu Baththol mengatakan, “Hadits ini tidak menunjukkan bahwa selain waktu pagi adalah waktu yang tidak diberkahi. Sesuatu yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (pada waktu tertentu) adalah waktu yang berkah dan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik uswah (suri teladan) bagi umatnya.

    Adapun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sal-lam mengkhususkan waktu pagi dengan mendo’akan keberkahan pada waktu tersebut daripada waktu-waktu yang lainnya karena pada waktu pagi tersebut adalah waktu yang biasa digunakan manusia untuk memulai amal (aktivitas). Waktu tersebut adalah waktu bersemangat (fit) untuk beraktivitas. Oleh karena itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan do’a pada waktu tersebut agar seluruh umatnya mendapatkan berkah di dalamnya.” (Syarhul Bukhari)

    Dalam Shohih Bukhari terdapat suatu

    riwayat dari sahabat Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Be-liau shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh). Jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal) maka laku-kanlah yang mendekatinya. Perhatikanlah ada pahala di balik amal yang selalu kontinu. Lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi dan waktu setelah matahari tergelincir serta beberapa waktu di akhir malam.” (HR. Bukhari )

    Yang dimaksud ‘al ghodwah’ dalam ha-dits ini adalah perjalanan di awal siang. Al Jauhari mengatakan bahwa yang dimaksud ‘al ghodwah’ adalah waktu antara shalat fa-jar hingga terbitnya matahari. (Lihat Fathul Bari 1/62, Maktabah Syamilah). Inilah tiga waktu yang dikatakan oleh Ibnu Hajar da-lam Fathul Bari sebagai waktu semangat (fit) untuk beramal.

    Syaikh Abdurrahmanbin bin Nashir As Sa’di mengatakan bahwa inilah tiga waktu utama untuk melakukan safar (per-jalanan) yaitu perjalanan fisik baik jauh ataupun dekat. Juga untuk melakukan per-jalanan ukhrowi (untuk melakukan amalan akhirat). (Lihat Bahjah Qulubil Abror, hal. 67, Maktbah ‘Abdul Mushowir Muhammad Abdullah).

    Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sal-lam, An Nawawi dalam Shohih Muslim mem-bawakan bab dengan judul ‘Keutamaan tidak beranjak dari tempat shalat setelah shalat shubuh dan keutamaan masjid’. Dalam bab tersebut terdapat suatu riwayat dari seorang tabi’in –Simak bin Harb-. Beliau rahimahul-lah mengatakan bahwa dia bertanya kepada Jabir bin Samuroh,

    “Apakah engkau sering menemani Rasu-lullah shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk?”

    Jabir menjawab, “Iya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya tidak beranjak dari tempat duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Apabila matahari terbit, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri (meninggalkan tempat shalat). Dulu para sahabat biasa berbincang-bincang (guyon) mengenai perkara jahiliyah, lalu mereka tertawa. Sedangkan beliau shallal-lahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum saja.” (HR. Muslim).

    An Nawawi mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat anjuran berdzikir setelah shubuh dan mengontinukan duduk di tempat shalat jika tidak memiliki udzur (halangan). Al Qa-dhi mengatakan bahwa inilah sunnah yang biasa dilakukan oleh salaf dan para ulama. Mereka biasa memanfaatkan waktu tersebut untuk berdzikir dan berdo’a hingga terbit matahari.” (Syarh An Nawawi ‘ala Muslim, 8/29, Maktabah Syamilah)

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah adalah orang yang gemar beribadah dan bukanlah orang yang kelihatan bengis sebagaimana anggapan sebagian orang. Kita dapat melihat aktivitas beliau di pagi hari sebagaimana dikisahkan oleh muridnya –Ibnu Qayyim Al Jauziyah.-

    Ketika menjelaskan faedah dzikir bahwa dzikir dapat menguatkan hati dan ruh, Ibnul Qayim mengatakan, “Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah suatu saat shalat shubuh. Kemu-dian (setelah shalat shubuh) beliau duduk sambil berdzikir kepada Allah Ta’ala hingga pertengahan siang. Kemudian berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan beliau yang semisal ini-.” (Al Wabilush Shoyib min Kalamith Thoyib, hal.63, Maktabah Syamilah) (*)

    sesungguhnya agama itu mudah. tidak ada seorangpun yang membebani dirinya di luar kemam-puannya kecuali dia akan dikalah-kan. Hendaklah kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap remeh). jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal) maka laku-kanlah yang mendekatinya. Perha-tikanlah ada pahala di balik amal yang selalu kontinu. lakukanlah ibadah (secara kontinu) di waktu pagi dan waktu setelah matahari tergelincir serta beberapa waktu di akhir malam.”

    ( HR. Bukhari )

  • assajidinKHAzANAHEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202018

    Apa yang diinginkan oleh seorang wanita ter-hadap suaminya, tentunya sebuah perlakuan yang teramat baik. Kasih saying hendaklah menjadi sebuah pilihan yang tinggi dicurahkan kepada para wanita agar rumah tangga bisa aman dan tentram. Kalau dalam agama Islam disebut se-bagai kelaurga sakinah, mawaddah wa rahma yakni penuh kedamaian, ketentraman dan kasih sayang.

    Rasulullah adalah seorang suami yang mampu meninggikan kedudukan para istrinya sebagai bentuk pernghormatan terhadap istri. Ia juga selalu sabar dalam menuruti permintaan isrinya.

    Dalam sebuah kisah yang menjadi cerita cinta dalam hadist, Aisyah bercerita tentang sekelompok orang Habasyah yang masuk masjid dan bermain. Ketika Rasulullah berkata kepadaku, “Wahai Humayr, apakah kamu senang melihat mereka?” Ai-syah menjawab, “Ya.” Maka Rasulullah berdiri di pintu rumah.

    Aisyah menghampirinya dan meletakkan dagu di atas pundaknya serta menyandarkan wajah ke pipi Rasulullah. Di antara ucapan mereka (orang-orang Habasyah) waktu itu, Ab al-Qsim (Rasulullah) yang baik. Lalu Rasulullah berkata, “Cukup.”

    Asiyah, Itri Rasulullah yang lain berkata, “Ya Ra-sulullah, jangan tergesa-gesa.” Beliau pun berdiri lagi dan berkata, “Cukup.” Asiyah menjawab, “Jan-gan tergesa-gesa, ya Rasulllah.” Bukan melihat mer-eka bermain yang aku suka, melainkan aku ingin para perempuan tahu kedudukan Rasulullah bagiku dan kedudukanku dari beliau.” (Ahmad bin Syuaib al-Nas, Sunan al-Nas al-Kubr).

    Memiliki panggilan sayang kepada istri. Sebagai ungkapan rasa cinta dan kasih, Rasulullah juga memiliki panggilan khusus kepada istrinya. Hal ini membuat sang istri merasa dihormati dan diistime-wakan. Misalnya saja saat Rasulullah memanggil Ai-syah dengan panggilan Humayrah karena pipinya yang kemerah-merahan.

    Suatu waktu lain, para wanita riuh mengeru-muni kediaman Nabi Muhammad SAW pada suatu hari. Mereka beramai-ramai mengadukan sesuatu

    Lakukanlah Cara Tersayang Terhadap Istrimu

    dari tulang rusuk, dan tulang rusuk yang paling bengkok adalah bagian atasnya. Jika kalian ingin meluruskannya, maka kalian mematahkannya, jika kalian biarkan saja, niscaya ia akan tetap bengkok.” (Muttafaq ‘Alaih).

    Syekh Salim bin Id Hilali dalam Syarah Riyad-hush Shalihin mengungkapkan kandungan dari hadis agung di atas. Pertama, hendaknya seorang lelaki bersikap lemah lembuh kepada kaum wanita kerena kelemahan mereka dan kelemahan akal mereka. Wanita mungkin tidak akan sela-manya lurus dalam suatu keadaan. Karenanya, hendaknya para lelaki menyesuaikan diri agar kehidupan rumah tangga bisa harmonis.

    Ketahuilah SifatnyaWanita digambarkan diciptakan dari tulang

    rusuk yang bengkok. Sifat ini tak bisa dimungkiri. Maka, jangan sekali-kali seorang lelaki memaksa-kan kehendaknya kepada wanita. Karena jika ia bersikeras meluruskannya, tulang tersebut akan patah. Namun, jika seorang lelaki memilih jalan nabi, bersabar dan menerima segala kekurangan-nya, maka wanita akan menjadi partner hidup yang sempurna. Sadari dan terima kekurangan, kelemahan akal dan perangainya serta kebengko-kan-kebengkokan lainnya.

    Dengan menyadari kondisi wanita secara psikologis tersebut, mudahlah seorang lelaki untuk menyesuaikan diri. Untuk bersikap terbaik, berusaha mengejar akhlak mulia yang dicontoh-kan Sang Baginda SAW.

    Janganlah para lelaki membenci semua yang ada pada wanita bersebab pada kelemahan yang ada padanya. Bisa jadi seorang wanita memiliki kekurangan. Amat mungkin banyak kekurangan. Namun, di balik kekurangan, pastilah terdapat kelebihannya. Mari, sekali lagi kita simak anjuran Nabi SAW. “Janganlah seorang mukmin laki-laki memarahi seorang mukminat. Jika ia merasa tidak senang terhadap satu perangainya, maka ada perangai lain yang dia sukai.” (HR Muslim).

    Usahlah membenci seseorang dengan benci yang amat besar. Usahlah jua mencintai seseorang dengan cinta yang amat dahsyat. Umar bin Khat-tab RA pernah menasihati Aslam soal membenci dan mencintai yang ideal. Berkatalah Umar, “Wa-hai Aslam janganlah cintamu menjadikan dirimu bergantung dan janganlah kebencianmu mengaki-batkan kehancuran.”

    Aslam lantas bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Umar menjawab, “Jika kamu jatuh cinta, maka jangan sampai cinta membuatmu ter-gantung sebagaimana bayi bergantung pada apa yang dicintainya. Dan jika kamu membenci, maka jangan sampai kebencianmu itu menjadikanmu ingin merusak dan membinasakan temanmu.”

    Nasihatilah wanitamu karena Allah semata. Gunakanlah akal sehat dan kendalikan perasaan dan emosi agar baik segalanya. Wanita berada dalam kebaikan dan keburukan sehingga ia tidak akan bisa lurus pada satu keadaan. Luruskan den-gan nasihat yang amat baik nan makruf.(*)

    masalah yang serupa, yaitu kelakuan para suami. Mereka ingin menyampaikan keluhan kepada manu-sia terbaik itu. Sebabnya, kala itu Umar bin Khattab RA mengadukan kelakukan wanita yang semakin berani terhadap para suami.

    Lewat hadis yang diriwayatkan Imam Abu Daud dengan sanad sahih ini, Rasulullah SAW lantas bersabda, “Sungguh telah banyak wanita yang men-datangi keluarga Muhammad untuk mengadukan suaminya. Mereka itu (para suami) bukanlah orang-orang yang terbaik di antara kalian semua.”

    Wanita salehah adalah sebaik-baik perhiasan dunia. Karakter wanita memang spesial. Maka, diperlukan juga perlakuan yang amat spesial. Dan, sebaik-baik lelaki yang memperlakukan istrinya adalah Rasulullah SAW. Beliau SAW bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR Tirmidzi)

    Memperlakukan wanita, terutama istri, mestilah dengan cara terbaik. Ada beragam pertimbangan untuk menyampaikan sesuatu kepada wanita. Ada pertimbangan rasa, ada momentum psikis, ada karakter, hingga soal kondisi fisik. Memperlakukan sebaik-baik perhiasan dunia, tentu harus dengan cara yang terbaik pula.

    Mari kita mencontoh dari seorang lelaki, suami, dan ayah terbaik yang memperlakukan wanita dengan sikap terbaik. Rasulullah SAW senantiasa memberikan wasiat agar berbuat baik kepada kaum wanita. Lelaki hendaknya berlemah lembut serta berbuat baik kepada wanita sebab kondisi mereka. Terlebih lagi, seorang suami tak bisa lepas dari peran istri. Seorang yang bisa mengurus semua kebutuhan sang lelaki. Allah SWT berfirman, “Dan bergaullah dengan mereka secara patut (dengan cara yang baik)... “ (QS an-Nisaa [4] :19)

    Perbuatan yang makruf, bukan sekadar baik bisa diejawantahkan dalam bentuk tutur kata yang baik. Perbaiki pula segala tindak tanduk lelaki saat berhadapan dengan wanita. Abu Hurairah RA mer-ekam nasihat Rasulullah SAW soal cara yang ahsan dalam menasihati wanita. Rasulullah SAW bers-abda, “Sampaikanlah pesan kebaikan kepada kaum wnaita karena sesungguhnya wanita itu diciptakan

    oleh: eMil rosMali

  • assajidinLENTERAEDISI 76, DZULHIJJAH 1441 H /AGUSTUS 2020 202019

    Sebuah keluarga yang dibangun berdasar-kan kekihlasan iman yang kokoh, me-nandakan jalan menuju sebuah keluarga yang penuh anugerah Allah. Kebahagiaanlah yang dapat diraih dari keimanan yang kuat tersebut.

    Itulah ciri-ciri orang Islam yang kukuh dan istiqomah. M