MESIN FLUIDA SIAP 2.doc
-
Upload
arly-demenzion -
Category
Documents
-
view
608 -
download
34
Transcript of MESIN FLUIDA SIAP 2.doc
N
BAHAN AJAR MATA KULIAH MESIN FLUIDA - 2
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
TAHUN 2010
Issued Date : 20 November 2008
1
Pompa
Pengelompokan
Dewasa ini terdapat berbagai jenis pompa, dimana dua berikut ini adalah yang
paling umum yaitu:
- Pompa Torak
- Pompa Sentrifugal
1.Pompa Torak
Mekanisme torak terdiri dan sebuah torak atau pemindah (displacer) yang
bergerak di dalam silinder. Cairan masuk atau keluar melalui katup yang
disediakan. Dengan memakai batang penghubung dan poros engkol diberikan
gerakan bolak balik pada piston.
Pompa Isap
Pompa isap (gambar 34) digunakan hanya untuk menaikkan air sampai
permukaan silinder. Pada Iangkah isap torak menjadikan hampa sebagian di
dalam silinder dan tekanan atmosfir mendorong cairan dalam bak penampung
ke dalam silinder. Secara teoritik, daya angkat tidak dapat melampaui tinggi
angkat cairan yang sebanding dengan tekanan atmosfir yaitu 10,4 mka. Bila
tekanan air turun di bawah tekanan uap, maka air akan menguap di dalam
silinder dan pompa berhenti berfungsi. Dalam keadaan operasi lazimnya daya
angkat yang tersedia dibatasi di sekitar 0,8 m pada temperatur kamar.
2
Gambar 34
Pompa Tekan
Pompa tekan (gambar 35) adalah sama dengan pompa isap tetapi pada langkah
tekan cairan ditekan kedalam sebuah pipa hantar dan dapat di naikkan hingga
suatu ketinggian diatas pompa. Pembatasan-pembatasan yang sama dalam
daya angkat dari bak air menuju silinder pompa juga beriaku seperti halnya
pompa isap.
Pompa kerja tunggal memberikan satu kali pengaliran untuk tiap putaran poros
engkol dari setiap silinder (gambar 35).
3
Pompa Kerja Ganda
Pompa kerja ganda (gambar 36) memberikan dua kali pengaliran untuk tiap
putaran poros engkol dari setiap silinder.
Gambar 36
Pompa Bersilinder Ganda
Pompa bersilinder ganda mempunyai dua atau Iebih silinder.
Tiga silinder umum digunakan dengan tiga poros engkol yang disusun dengan
beda sudut 120° memberikan aliran yang Iebih konstan.
Koefisien Pengeluaran
Jika A adalah luas torak, L adalah panjang langkah, n adalah kecepatan putar
dari poros engkol dalam putaran/detik dan w adalah berat spesifik cairan,
sehingga berat keluaran teoritik per detik = w.A.L.n. Jika W adalah berat
keluaran sebenarnya per detik, maka
Koefisien pengeluaran =
4
Dan umumnya kurang dari satu yang dikarenakan kebocoran. Kemungkinan lain
dalam menyatakan prestasi volumetrik adalah:
Presentasi slip =
Jika tinggi angkat hantar adalah rendah dan terdapat pipa isap yang panjang,
maka inersia fluida dapat mengakibatkan katup hantar terbuka dengan mudah
sehingga cairan mengalir lurus ke dalam silinder memberikan volume keluaran
yang lebih besar dari volume langkah. Dengan demikian koefisien keluaran lebih
dari satu dan slip yang negatip.
Pemisahan (Separasi)
Pemisahan (separasi) terjadi jika tekanan pada permukaan torak sama dengan
tekanan uap, dalam keadaan ini cairan dipisahkan dari permukaan torak oleh
uap.
Gambar 37 menunjukkan diagram tekanan volume teoritik dalam silinder dari
sebuah pompa torak yang tidak dilengkapi dengan bejana udara. Diperlihatkan
dengan jelas pengaruh dari percepatan dan gesekan pada pipa isap dan pipa
hantar. Kondisi-kondisi tersebut memungkinkan terjadinya keadaan pemisahan.
Contoh Soal 14
Berikut dapat memberikan gambaran bagi sebuah pompa torak yang tidak
dilengkapi dengan bejana udara:
5
Panjang langkah = 0,3 m; diameter pipa isap = 75 mm; panjang pipa isap = 6 m;
tinggi angkat isap = 3 m. Tekanan atmosfir ekivalen dengan 10,2 m kolom air
dan dapat dianggap separasi akan terjadi jika tekanan tinggi angkat absolut di
dalam silinder berada dalam keadaan 2,4 m kolom air. Dengan menganggap f =
0,06 dan A/as= 5. Jika pemisahan dapat dihindarkan, Tentukan putaran
maksimum dimana pompa dapat bekerja.
Pemecahan
Jika Hs = tinggi angkat isap (gambar 37a) dan Hd = tinggi angkat hantar dan
pengaruh hidrolik jaringan pipa diabaikan, maka diagram tekanan volume atau
diagram indikator adalah seperti ditunjukkan dalam gambar 37(a). Selama
langkah isap, tekanan adalah konstan sebesar Hs dan sebesar Hd selama
langkah tekanan.
6
7
Gambar 37 (c)
Luas abcd = kerja yang dilakukan pada Iangkah isap.
Luas cdef = kerja yang dilakukan pada Iangkah tekan.
Pengaruh hidrolik dari pipa isap dan hantar akan mengubah diagram tersebut
yaitu melalui ;
a. Pengaruh percepatan dan perlambatan aliran di dalam pipa.
b. Rugi-rugi gesekan dalam pipa.
Untuk pompa bersilinder satu dan kerja tunggal, pengaruh-pengaruh di atas
dapat di hitung sampai berikut:
A). Aliran pada pipa isap berfluktuasi dari nol pada awal Iangkah isap ke
maksimum pada pertengahan Iangkah dan kembali ke nol pada akhir Iangkah.
8
Tinggi angkat sisi isap (Has) diperlukan untuk percepatan aliran pada awal
Iangkah dan sama, tinggi angkat sebaliknya diperluakan untuk mengalirkan
sampai berhenti pada akhir Iangkah. Sama pertama Iangkah pengeluaran akan
terjadi tinggi angkat percepatan Had pada pipa pengeluaran.
Dengan mengasumsikan perpindahan harmonik dari piston, dari gambar 38.
Gambar 38. Gerak harmonik sederhana
ω adalah kecepatan angular dan engkol dan 0 adalah perpindahan engkol
tersebut dad titik mati, 0 = ω t dan
Perpindahan torak = x = r — r cos 0
= r (1- cos ω t)
Kecepatan Torak V =
= ω r sin ω t
Untuk pipa tersebut (isap dan keluaran) dengan luas penampang a, percepatan
aliran dalam pipa aa,
9
aa =dv/dt
=
Massa cairan dalam pipa = ρ a L
Jika Ha adalah tinggi angkat percepatan yang menimbulkan percepatan tersebut.
Gaya yang terjadi pada Fa = ρ g Ha a => P.a
Dan jika gaya = massa x percepatan
ρ g Ha a =
Ha = => utk sisi hisap Has =
Perpindahan dari torak bergantung pada cos θ juga, dengan demikian jika Ha
digambarkan ke dalam diagram indikator akan memberikan suatu garis lurus
seperti gambar 37(b).
Untuk langkah isap:
- Pada permulaan langkah θ = 00 dan Has =
- Pada pertengahan langkah θ = 900 dan Has = 0
- Pada akhir langkah θ = 1800 dan Has =
Besaran-besaran di atas bila dicantumkan dalam diagram indikator akan
memberikan kondisi seperti ditunjukkan dalam gambar 37(b). Adanya
percepatan pada permulaan langkah memerlukan kenaikan tinggi angkat isap
yang diperlukan dari ab ke ab' dan penurunan dari dc ke dc' pada akhir langkah.
Penambahan tinggi angkat isap yang diperlukan menjadi ab' memperbesar
10
kecenderungan terjadinya pemisahan dan karena Ha bergantung pada ω akan
terdapat putaran maksimum dimana bila dilampaui maka pemisahan atau
separasi akan terjadi.
Demikian pula pada langkah tekanan sebesar tekanan.
Had = - pada permulaan langkah dan pengurangan pada akhir
langkah tekan
b). Kerugian tinggi angkat di dalam pipa (isap dan hantar) pada setiap langkah
bergantung di kecepatan v, yang dapat dihitung dari persamaan yaitu,
Hf =
Dapat dilihat bahwa pengaruh gesekan memberikan koreksi fungsi parabolik
pada diagram indikator dan ini ditunjukkan dalam gambar 37 (c).
Untuk langkah isap,
- Pada permulaan dan akhir langkah sin θ = 0 dan Hfs = 0
- Pada pertengahan langkah
θ = 900 dan Hfs =
Demikian pula selama langkah tekan, kerugian maksimum terjadi pada
pertengahan langkah dimana
Hfd =
Dengan memperhitungkan geometri parabola dan kemudian jika Ŵg adalah
11
berat persatuan waktu maka kerja yang dilakukan untuk melawan friksi adalah,
- Pada langkah isap x Ŵg
- Pada langkah tekan x Ŵg
Jadi kerja total kerja yang dilakukan oleh pompa = Ŵg (Hs + Hd + )
Pemisahan/separasi akan terjadi pada permulaan langkah isap jika tinggi
angkat di dalam silinder kurang dari 2,4 m kolom air absolut.
Besamya tinggi angkat di dalam silinder = Hat – Hs – Has – Hfs
H = Hat – Hs -
Bila
Hat = 10,2 m, Hs = 3 m, Has = 0 H = 2,4 m, ls = 6 m , = =
= ½ langkah = 0,15 m
2,4 = 10,2 – 3 – 0 -
ω2 = 18,8
ω = 4,33 rad/dtk
Diperoleh putaran maksimum = = 41,4 putaran/ menit
Contoh soal 15.
Terangkan alasan untuk pemasangan bejana udara yang besar pada pipa isap
dan pipa hantar dari pompa torak sedekat mungkin dengan silinder.
Sebuah pompa torak yang bekerja dengan gerak harmonik sederhana
menggunakan bejana udara yang besar dekat dengan silinder pompa pada pipa
isap dan pipa hantar. Tunjukkan dengan bertitik tolak dari prinsip pertama bahwa
12
pada kasus pompa kerja tunggal, perbandingan dengan tanpa bejana udara,
adalah (3/(2π2)). Anggap bahawa koefisien friksi tidak bervariasi terhadap
kecepatan.
Penyelesaian:
Kegunaan pemasangan bejana udara yang besar dekat dengan silinder adalah
untuk menghaluskan aliran di dalam pipa isap dan pipa hantar, dengan demikian
aliran di dalam kedua pipa tersebut baik selama langkah isap maupun langkah
tekan relatif konstan selama langkah tekan katup isap bertutup, aliran dalam
pipa isap akan mengalir ke dalam bejana udara (ruang hampa) pada pipa isap
gambar 39. Sedangkan selama langkah isap aliran di dalam pipa hantar
dipertahankan melalui pelepasan cairan karena tekanannya berada di bawah
tekanan udara dalam bejana pada sisi tekan yang menerima sebagian cairan
dari silinder pada langkah tekan.
Umumnya jika dipasang bejana udara yang cukup besar, kecepatan aliran pada
pipa dapat di anggap konstan.
Kecapatan pada pipa isap =
13
Kecepatan pada pipa isap =
Dimana Q = debit, as = luas pipa isap, ad = luas pipa pengeluaran.
Karena kecepatan fluida konstan maka di dalam pipa tidak akan timbul tinggi
angkat akibat percepatan kecuali untuk jarak yang pendek antara bejana udara
dan silinder. Hal ini akan mengurangi resiko terjadinya pemisahan/separasi dan
memungkinkan pompa untuk beropeasi pada putaran yang Iebih tinggi dan debit
yang lebih besar. Karena debit menjadi kontinu, maka kecepatan di dalam pipa
dapat dikurangi, dengan demikian kerugian tinggi angkat berkurang.
Untuk pompa kerja tunggal:
Tanpa bejana udara.
Dari contoh dengan menganggap gerakan harmonik sederhana, kecepatan
aliran di dalam pipa adalah v = A/a ω r sin θ dan kerugian tinggi angkat
maksimum akibat gesekan dan karena bagian gesekan pada
diagram indikator adalah suatu parabola (gambar 37 c), maka kerja yang
dilakukan untuk melawan gesekan persatuan berat =
- Dengan pemasangan bejana udara.
Debit = luas torak x panjang langkah x putaran/detik
Q= 2r. An = 2r.A.
Kecepatan aliran di dalam pipa = adalah konstan
Kerugian tinggi angkat yang tetap pada gesekan =
14
= kerja yang dilakukan untuk melawan gesekan per satuan berat. Kerja yang
dilakukan untuk melawan friksi tanpa bejana udara memberikan
=
Contoh soal 16.
Sebuah pompa torak kerja ganda dengan diameter 175 mm dengan panjang
langkah 350 mm mengisap air dari sebuah sumber yang berada 3 m di bawah
pompa dan mengalirkannya ke suatu ketinggian 46 m di atas pompa. Diameter
pipa isap dan tekan adalah 100 mm dengan panjang masing-masing adalah 6 m
dan 75 m. Anggaplah torak pompa mempunyai gerakan harmonik sederhana
dan membuat 40 langkah ganda per menit. Pompa dilengkapi dengan bejana
udara yang cukup besar pada kedua sisi pompa. Bejana udara pada sisi isap
terletak 1,5 m dari silinder, sedangkan pada sisi tekan terletak 4,5 dari silinder.
Koefisien friksi pipa adalah 0,008. Tentukan perbedaan tekanan diantara dua sisi
piston pada permulaan langkah.
Penyelesian:
Pada permulaan langkah, tekanan pada salah satu sisi torak adalah maksimum
dan pada sisi yang lain minimum, masing-masing terdiri dari tinggi angkat
percepatan untuk panjang pipa di antara bejana udara dan silinder + tinggi
angkat kecepatan.
Jika pompa membuat 40 langkah ganda per menit, karena pompa dari jenis
kerja ganda, maka.
Debit Q = luas x panjang langkah x 2 x putaran/detik
= ¼ π x 0,1752 x 0,35 x 2 x
= 11,22.10-3 m/dtk
15
Luas pipa isap as = luas pipa hantar ad
= ¼ π x 0,12
= 7,85 . 10-3 m2
Kecepatan di dalam pipa vs = vd → ds = dd
16
17
Soal Latihan
1. Suatu pompa torak kerja ganda memiliki diameter silinder 15 cm dan langkah
30 cm digunakan menaikkan air dengan ketinggian total 30 m. Tentukan daya
yang dibutuhkan untuk mengoperasikan pompa tersebut, jika putaran poros
engkol 60 rpm (Jawab : 4,23 hp)
2. Suatu pompa torak kerja tunggal memiliki diameter piston 200 mm dan
langkah 300 mm, dipasang 4 m di atas permukaan level sumber air. Diameter
pipa hisap 75 mm dengan panjang 5 m. Jika separasi terjadi pada 2,4 mka
tentukan putaran maksimum agar pompa beroperasi tanpa separasi,
barometer menunjukkan pembacaan 10,4 mka (Jawab : 25,8 rpm)
3. Suatu pompa torak kerja tunggal memiliki diameter piston 80 mm dan langkah
30 cm. Head hisap 3 m dan panjang pipa hisap 6 m. Jika separasi terjadi pada
2,5 mka, tentukan putaran maksimum agar pompa beroperasi tanpa separasi,
barometer menunjukkan pembacaan 10,3 mka (Jawab : 58,6 rpm) (ds)
4. Suatu pompa torak kerja tunggal digunakan memompakan minyak pelumas
dengan berat spesifik 0,8; memiliki diameter piston 15 cm dan langkah 22 cm
dipasang 2 m di atas permukaan level sumber minyak pelumas. Diameter pipa
hisap 10 cm dan panjang 8 m. Tentukan putaran maksimum agar pompa
beroperasi tanpa separasi, separasi terjadi pada tekanan 0,2 kg/cm2 (Jawab :
19,1 rpm)
18
Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal pada dasamya terdiri dari sebuah runner atau
impeller yang membawa sudu-sudu berputar di dalam rumah pompa seperti
ditunjukka dalam gambar 40. Cairan memasuki pompa melalui sumbu putar
impeller. Di dalam impeller dengan kecepatan dan tekanannya bertambah.
Kerja dibutuhkan untuk melakukan hal tersebut.
a. Volute casing b. Vortex casing c. Volute casing
with guide
Gambar 40
Pada rumah pompa sebagian energi kinetik fluida diubah menjadi energi
tekanan sebelum masuk ke dalam pipa hantar. Gambar 40 (a) menunjukkan
sebuah rumah siput dimana luas penampang membesar ke arah sisi tekan agar
dapat menurunkan kecepatan cairan dan menaikkan tekanan yang dibutuhkan
untuk mengatasi tinggi angkat hantar. Rumah pompa jenis ini mempunyai
efisiensi yang rendah karena adanya kerugian energi yang besar akibat aliran
pusaran.
Gambar 40 (b) menunjukkan sebuah pompa dengan ruangan vortex atau
ruangan pusaran air dimana pada hakekatnya adalah merupakan gabungan
sebuah ruang melingkar dan sebuah lengkung spiral. Ruangan jenis ini
19
mempuyai efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis pertama.
Efisiensi yang lebih tinggi masih dapat dicapai yaitu dengan menggunakan
difusor yang terdiri dari sudu-sudu pengarah yang diam seperti ditunjukkan
dalam gambar 40 (c). Pompa jenis ini dikenal sebagai pompa turbin karena
serupa dengan turbin yang bekerja dalam arah kebalikan dan memang dapat
dipergunakan sebagai turbin yang bekerja dalam arah kebalikan dan memang
dipergunakan sebagai turbin.
Gambar 41 Menunjukkan sebuah instalasi pompa dengan pipa isap dan pipa
hantarnya.
Hs = tinggi angkat hisap
Hd = tinggi angkat hantar
H = tinggi angkat statik
H = Hs + Hd
Kerugian tinggi angkat akan terjadi pada jaringan pipa akibat gesekan disamping
itu pada sambungan berupa
20
Hfs = Kerugian tinggi angkat pada pipa hisap
Hfd = kerugian tinggi angkat pada pipa hantar
Jika Vs dan Vd adalah kecepatan pada pipa hisap dan pipa hantar,
= tinggi angkat akibat kecepatan pada pipa hisap
= tinggi angkat akibat kecepatan pada pipa hantar
Tinggi angkat efektif He yang harus disediakan pompa harus sama dengan tinggi
angkat total (hisap dan hantar) ditambah kerugian akibat gesekan dan energi
kinetik fluida pada sisi tekan:
He = Hs + Hd + Hfs + Hfd +
Jika manometer atau pengukur tekanan diletakkan pada ketinggian yang sama
pada sisi masuk dan sisi keluar pompa,
Tinggi angkat hisap manometrik,
Hms=Hs+Hfs+
Tinggi angkat hantar manometrik,
Hmd = Hd+Hfd+
Tinggi angkat manometrik total
Hm = Hms + Hmd
21
= Hs + Hd + Hfs + Hfd +
= Kenaikan tingi angkat pompa secara keseluruhan
Efisiensi-efisiensi
Untuk sebuah instalasi pompa dengan pipa hisap dan pipa hantaranya, jika W
adalah berat debit yang dikeluakan per detik Ha adalah tinggi angkat fluida,
maka
Efisiensi keseluruhan =
Efisiensi manometrik =
=
Efisiensi mekanik =
Contoh soal 17.
Sebuah pompa sentrifugal mempunyai sebuah impeler dengan radius luar r1 dan
radius dalam r dengan kecepatan keliling U1 dan U. Jika aliran masuk impeller
secara radial, kerja persatuan berat fluida yang diperlukan oleh impeler dapat
dinyatakan dalam besaran-besaran pada sisi keluar yaitu Vw1 dan kecepatan
keliling U1.
Diameter luar dari impeler sebuah pompa adalah 1,2 m dan kecepatan keliling
adalah 9 meter/detik. Air masuk secara radial dari impeler dengan komponen
radial dari kecepatan di sisi ke luar adalah 1,5 m/detik. Sudu-sudu
dilengkungkan ke arah belakang pada sisi keluar dan membentuk sudut 30°
terhadap keliling. Jika debit pompa adalah 3,4 m3/mnt, tentukan momen putar
yang akan terjadi pada poros?
Penyelesaian:
22
Pada gambar 42 ditunjukkan segitiga kecepatan pada sisi masuk dan sisi
keluar dari sebuah sudu impeler. Untuk menghindari kejutan pada sudu maka
kecepatan relatif pada sisi masuk diusahakan mempunyai arah tangensial
terhadap sudu. Kondisi ini tidak akan ada untuk semua harga kecepatan putar
dan debit yang dikeluarkan. Pada sisi keluar kecepatan relatif juga dalam arah
tangensial terhadap sudut.
Kecepatan absolut V1 pada sisi keluar didapatkan dari penjumlahan vektorial
Vr1 dan U1. Seringkali kondisi tersebut sesuai dengan anggapan diatas
mengenai komponen-komponen arah radial dengan tangensial Vf1, dan Vw1.
Catatan : Bahwa harga – harga yang sering diberikan untuk sudut adalah
(1800 - ) dan (1800 - )
Debit yang dikeluarkan = luas keliling x kecepatan radial
Q = 2π r b Vf = 2π r1 b1 Vf1
Gambar 42
Jika ω = kecepatan sudut dari impeler, U= ω.r dan U1= ω.r1
Segitiga kecepatan pada sisi keluar
23
Vw1 =U1 – Vr1 cos Φ
= V1 cos α
Pada saat melewati impeler kemponen tangensial dari kecepatan absolut fluida
akan berubah yang akan mengakibatkan suatu perubahan pada momen
momentum :
Torsi pada impeler T = laju perubahan momen-momentum. Dengan
menganggap bahwa V adalah radial dan kecepatan tangensial pada sisi masuk
adalah nol, untuk satuan massa fluida. V = Vf → Vw = 0 sehingga momen
momentum Vw r = 0
Momen momentum pada sisi masuk = 0
Perubahan momen momentun = Vw1. r1
Massa yang mengalir per detik = ρ Q , dimana ρ= massa jenis
Torsi pada impeler : T = ρ Q.Vw1.r1
Kerja yang dihasilkan per detik W = torsi x kecepatan sudut
= ρ Q.Vw1.r1 ω = ρ Q.Vw1.U1
Berat yang mengalir per detik = ρ Q g
Kerja yang dilakukan persatuan berat =
Momen Torsi pada poros T = ρ Q.Vw1.r1
Vf1 = 1,5 m/dtk
Vr1 = Vf1 / sin Φ = 1,5 / 0,5 = 3 m/dtk
Vr1 cos Φ = 3 cos 300 = 2,6 m/dtk
24
Vw1 = U1 – Vr1 cos Φ = 9 – 2,6
= 6,4 m/dtk
Jika ρ = 1000 kg/m3, Q = 3,4/60 m3/dtk , r1 = 0,6 m
Maka torsi pada poros T = ρ.Q.Vw1.r1
= 1000 x 3,4/60 x 6,4 x 0,6
= 217,6 Nm
Kerja yang dilakukan persatuan berat = Vw1.U1/g
= 6,4 x 9/9,81
= 5,87 m
Contoh soal 18.
Jika tinggi angkat statik untuk pompa adalah h meter, kecepatan putar N
rpm dan diameter luar impeler d meter, dapat ditunjukkan bahwa kecepatan
putar pompa pada saat start dan tidak terjadi aliran adalah: N = 83,5 h/D
Penyelesaian:
Pada kondisi tidak mengalir, gaya akibat aliran vortex terbentuk oleh impeler.
Pemompaan dapat dimulai jika perbedaan tekanan dari pusat vortex dengan
bagian luar dari vortex adalah sama dengan tinggi angkat statik. Pada saat tidak
terjadi aliran berarti Vf =0 dengan demikian U1 = V1
dimana U1 = kecepatan keliling sehingga:
U1 = tetapi juga U1 = oleh karena itu
=
N =
= 83,5
Untuk contoh soal di atas, sebuah pompa mengalirkan air sebanyak 1,27
m3 per menit pada putaran 1200 rpm. Diameter impeler adalah 350 mm dan
25
lebar sudu pada sisi luar 12,7 mm. Perbedaan tekanan diantara flens pada sisi
masuk dan flens pada sisi keluar adalah 272 kN/m2
Bila efisiensi manometrik adalah 63%. Tentukan sudu-sudu impeler pada sisi
keluar. Untuk kondisi ini segitiga kecepatan pada sisi luar adalah seperti
ditunjukkan dalam gambar 42. Sudut sudu pada sisi keluar dapat dihitung dari
tan Φ =
kecepatan keliling U1 = = = 22 m/dtk
kecepatan aliran Vf1 =
Karena efisiensi manometrik dan kenaikan tekanan melalui pompa
diketahui, kerja yang dihasilkan per satuan berat dapat dihitung melalui
perhitungan kerja persatuan berat W di atas (lihat contoh soal 17)
Kerja yang dihasilkan persatuan berat = =W
Dapat juga dicari kecepatan pusar air sebesar
Vw1 = 44,05 .9,81/22
= 19,6 m/dtk
Jadi tan Φ = =
atau Φ = 300 20’
soal 19.
Sebuah blower sentrifugal mempunyai sebuah impeler dengan diameter luar
26
500mm, lebar 75 mm dan sudu 70° terhadap keliling terluar. Blower mengalirkan
udara yang massa jenisnya 1,25 kg/m3 pada laju 3,1 m3/s pada putaran 900 rpm
dan dengan perbedaan tekanan 33 m kolom air. Daya yang dimasukkan ke
poros blower adalah 1,65 kw dan efisiensi mekanik adalah 93%.
Dengan menganggap udara masuk impeler secara radial dan mengabaikan
ketebalan sudu, tentukan efisiensi manomatrik dan efisiensi keseluruhan.
Tentukan juga daya yang hilang karena (a) gesekan pada bantalan dan
windage, (b) difusor, dan (c) impeler.
Penyelesaian:
Karena fluida adalah udara, perbedaan tekanan manometrik perlu dinyatakan
dalam tinggi angkat udara.
Tinggi angkat manometrik
Dan contoh soal 18, maka kerja yang dilakukan persatuan berat pada impeller
Kondisi kecepatan ke luar adalah sama dengan yang ditunjukkan dalam gambar
41. Kecepatan keliling pada sisi ke luar
Kerugian-kerugian:
(a).Efisiensi mekanik 93%, oleh karena itu,
Kerugian pada bantalan dan windage = daya yang dimasukkan
= 0,07 x 1,65 = 0,115 kW
(a). Kerugian pada difusor adalah perbedaan diantara daya yang dimasukkan
ke dalam fluida yang meninggalkan impeler dengan daya keluaran.
Kerja yang dilakukan pada impeler per detik =
W x
=38,1 x 33,8 = 1290W= 1,29 kW
Daya keluaran = 1,005 kW, maka daya yang hilang pada
difusor = 1,29 — 1,005 = 0,285 kW.
(c). Kerugian pada impeler= daya yang diberikan — kerugian bantalan —
27
kerugian difusor — daya keluaran
= 1,65 — 0,115 — 0,285 1,005
= 1,65 —1,405
= 0,245 kW
Contoh soal 20.
Sebuah pompa sentrifugal berputar pada 700 rpm mengalirkan 9 m3/menit untuk
tinggi angkat 19,8 m. Sudut sudu pada sisi ke luar 135° dari arah gerakan sudu
sisip. Anggap bahwa kecepatan relatif dari air pada sisi keluar adalah tangensial
terhadap sudu dan kecepatan absolut pada sisi masuk adalah radial.
Kecepatan aliran konstan pada 1,8 m/detik.Tentukan diameter impeler yang
diperlukan,
(a). Jika energi kinetik pada sisi ke luar dari impeler dapat seluruhya
dikompensasikan
(b) Jika 40% dari energi ini tidak dapat dikompensasikan.
(c) Pada kasus (b) Tentukan pula lebar sudu dengan perhitungkan juga
ketebalan sudu pada luas impeler bagian sisi ke luar yaitu sebesar 8% sudut.
Penyelesaian:
Diagram kecepatan pada sisi ke luar adalah sama seperti yang ditunjukkan
gambar 42, dengan θ= 180° -135° = 45°.
(a). Jika energi kinetik dapat dikompensasikan seluruhnya, maka kerja yang
statik + tinggi angkat akibat kecepatan atau,
Atau
2 U1.Vw1 = 2.g.H + V12 ……………………………………………..…….(1)
Dari segitiga kecepatan sisi keluar diperoleh
Vw1 = U1 – Vf1 tan 45o
= U1 - 1,8 m/detik …………………………………………..……………(2)
28
Dari segitiga V1 – Vw1 – Vf1 berlaku dalil phytagoras
V12 = Vw1
2 + Vf12 ……………………………………………………………………3)
Dengan mensubstitusi persamaan 2 ke persamaan 3 maka:
V12 = (U1 - 1,8)2 +1,82 = U1
2 - 3,6U1 + 3,24 + 3,24
V12 = U1
2 - 3,6U1 + 6,48 …………………………………………………………..…4)
Kemudian persamaan 2 dan 4 disubstitusi ke persamaan 1 diperoleh
2U1 (U1 – 1,8) = U12 - 3,6U1 + 6,48 + 2gH
Untuk H = 19,8 maka persamaannya menjadi
2U12 - 3,6U1 - U1
2 + 3,6U1 - 6,48 - 384,55 = 0
U12 – 391,03 = 0
U1 = 19,77 m/dtk (U1 yang lain sebesar – 19,77 tidak digunakan)
Maka diameter impeller diperoleh dari persamaan
Dapat juga dihitung
Vw1 = 19,77 - 1,8 = 17,97 m/dtk
b. Apabila 40% dari energi kinetik tidak dapat dikompensasikan maka 60%
adalah kerugian. Kerja yang dilakukan/satuan berat pada impeler = tinggi
angkat + 0,6 tinggi angkat akibat kecepatan.
29
D1 = 470 mm
Q = 0,92. π . D1 . b1 . Vf1
Contoh 21
a). Terangkan yang dimaksud dengan putaran spesifik dari sebuah pompa
sentrifugal dan tunjukkan bahwa harganya adalah N.Q/H3/4, dimana N
adalah kecepatan putaran impeler, Q debit yang dikeluarkan dan H tinggi
angkat operasi.
b). Sebuah pompa sentrifugal mempunyai empat tingkat paralel mengalirkan 11
m3/menit cairan pada tinggi angkat 24,7 m. Diameter impeler adalah 225
mm dan kecepatan putar 1700 rpm. Tentukan kecepatan spesifik pompa
c). Sebuah pompa dengan jumlah tingkat yang identik dipasang seri,
konstruksinya sama dengan pompa yang pertama dan berputar pada 1250
rpm dan mengalirkan 14,5 m3/menit pada tinggi angkat 248 m. Tentukan
diameter impeler dan jumlah tingkat yang diperlukan.
30
Penyelesaian:
Bagian a.
Putaran spesifik digunakan sebagai suatu dasar perbandingan dari prestasi
pompa yang berbeda dan didefinisikan sebagai putaran teoritik dimana pompa
yang diberikan akan mengalir debit satuan untuk tinggi angkat satuan.
Sebagai contoh, putaran dalam rpm dimana pompa akan mengalirkan debit 1
satuan (m3) pada tinggi angkat 1 satuan (m). Putaran spesifik dari pompa yang
diberikan pada sistem satuan yang dipilih.
Untuk menentukan putaran teoritik ini debit keluaran satuan pada tinggi angkat
satuan, diperlukan untuk tujuan skala operasi pompa.
Anggapan untuk menerapkan prosedur ini adalah bahwa geometri harus yang
serupa dan semua dimensi linier sebanding dengan diameter impeler. Demikian
pula segitiga kecepatan kasus sebangun dan semua kecepatan sebanding,
dengan akar dari tinggi angkat H.
Lebar dari impeler b ~ diameter D
Kecepatan impeler U ~ H1/2
Jika putaran impeler adalah N Rpm, maka U ~ ND atau D ~
Debit yang dikeluarkan Q ~ luas aliran x kecepatan aliran ~ πDbVf karena Vf ~ H1/2
Sedangkan, b ~ D
jadi
31
Putaran spesifik
Bagian b.
Untuk pompa dengan 4 buah yang dihubungkan secara paralel, maka debit yang
dikeluarkan untuk tiap tingkat = 11/4 m3/mnt atau
Q = 2,75 m3/mnt
Tinggi angkat operasi H = 24,7 m
Putaran spesifik
Bagian c.
Untuk pompa bertingkat ganda, jika setiap tingkat adalah sama dengan pompa yang
pertama, maka kecepatan putar spesifik tiap tingkat Ns = 254, seluruh debit yang
dikeluarkan adalah Q1 = 14,5 m3/mnt pada putaran N1 = 1250 rpm. Putaran spesifik
Maka = 18,7 → H1 = 49,64 m maka tinggi angkat total yang diperlukan adalah
Httl = 248 m
Jumlah tingkat yang diperlukan adalah = 248/H1 = 5
Dari persamaan kesebangunan pompa diperoleh:
32
Untuk D = 0,225 m ; N = 1700 rpm; N1 =1250 rpm; H = 24,7 m ; dan H1 = 49,64 m
maka didapat diameter impeller
D1 = 0,225 . (1700/1250) . (49,64/27,7)1/2 = 0,443 m = 433 mm
Contoh soal 22
Sebuah pompa sentrifugal berputar pada 1000 rpm dan memberikan hubungan
antara tinggi angkat dan debit keluaran sebagai berikut
Debit (m3/menit) 0 4,5 9,0 13,5 18,0 22,5
Tinggi angkat (m) 22,5 22,2 21,6 19,5 14,1 0
Pompa dihubungkan dengan pipa isap dap pipa tekan berdiameter 300 mm
dengan panjang total adalah 69 m dan dikeluarkan ke atmosfer yang letaknya
15 m di atas ketinggian bak air.
Kerugian akibat pemasukan adalah ekivalen dengan penambahan pipa
sepanjang 6 m dan f dianggap 0,006. Hitung debit yang dikeluarkan dalam
m3/menit.
Jika diinginkan untuk mengatur aliran dengan putaran pompa, perkirakanlah
putaran yang harus diberikan untuk mengurangi aliran menjadi ½ kalinya.
Penyelesaian:
Tinggi angkat yang diperlukan oleh pompa= tinggi angkat statik + tinggi angkat
akibat friksi + tinggi angkat akibat kecepatan.
H=15 + Hf + Hv
Hf dan Hv bergantung pada debit yang dikeluarkan, Qo.
33
Jika digambarkan besaran-besaran tersebut dalam diagram karakteristik
pompa seperti ditunjukkan dalam gambar 43 perpotongan dua kurva akan
memberikan debit yang dihasilkan.
Kerugian angkat karena friksi.
Hf = 4.f.l.v2/2.g.d → Q = πd2/4 v → v =4Q/πd2
Hf = 0,33 . f. L. Q2/(d5)
= 0,330 . 0,006 x (69+6) Q2/0,35, yaitu Q dalam m3/detik. Jika q = debit dalam
m3/menit, kemudian q = 60 Q maka Kerugian tinggi angkat akibat gesekan
=0,330 . 0,006 x 75 x q2/ 0,35 x 3600
= 16,97.10-3.q2
Tinggi angkat akibat kecepatan, Hv
Hv = v2/2g
= Q2 / 2g (π/4 . d2)2
= q2 x 16/3600 x 2g x (0,3)4
= 2,83 x 10-3 q2
Jadi tinggi angkat yang diperlukan adalah H= 5 + 19,8 x 103.q2 Untuk q dalam
m3/menit.
Persamaan tersebut dapat di gambarkan dalam diagram karakteristik atau
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut
Debit q (m3/menit) 0 4,5 9,0 13,5 18,0 22,5Tinggi angkat yang ada (m) 22,5 22,2 21,6 19,5 14,1 0Tinggi angkat yang diperlukan 15 15,4 16,6 18,6 21,5 25,1
Gambar 43 adalah penyajian dari data diatas. dimana dapat dilihat bahwa
kondisi operasi dan instalasi pompa ditunjukkan oleh titik A yang merupakan
perpotongan antara karakteristik pipa dan karakteristik pompa.
Jadi artinya bahwa tinggi angkat yang tersedia = tinggi angkat yang diperlukan.
Tinggi angkat operasi HA=19 m, Debit QA=14 m3/menit
34
Gambar 43.
Akibat penurunan putaran
Untuk mendapatkan debit aliran setengahnya akan ada. sebuah titik operasi
yang baru dimana debit, qB = 7 m3/menit.
Hg = 16,0 m
Untuk setiap kecepatan putar dapat digambarkan kurva-kurva H terhadap q dari
pompa, serupa dengan yang telah digambarkan untuk N = 1000 put/menit.
Sehingga persoalan adalah mencari kecepatan putaran pompa N2 untuk harga H
dan q yang diwakili oleh titik B.
Karena untuk pompa yang diberikan q ~ N dan H ~ N2 kita peroleh;
Eliminasi N memberikan, H=HB
Subtitusi harga HB= 16,0 m dan qB = 7 m3/menit
H= 16,0. q2 / 72 = 0,327q2
35
Fungsi ini adalah sebuah parabola yang melalui sumbu dan titik B dan
memotong kurva semula H terhadap q yaitu untuk N1 = 1000 rpm di titik C, yaitu
harga HC = 21,9 m dan qc = 8,2 m3/menit Kurva ini tempat kedudukan harga-
harga H dan q akibat perubahan N yang dihasilkan dari persamaan (1) dan (2).
Dengan demikian harga kecepatan putar N2 yang diperlukan untuk mendapat
kondisi operasi HB dan qB dapat ditentukan dari persamaan (1), yaitu:
qc/N1= qB/N2
Atau N2=N1
= 1000
= 855 rpm
Dengan menggunakan persamaan (1) dan (2) dapat dilakukan skala
berdasarkan harga dan karakteristik pompa pada putaran 855 rpm dengan
demikian dapat digambarkan seperti yang ditunjukkan pada gambar 43.
Prestasi Dari Barbagai Pompa
Pendahuluan.
Pada dua bab terdahulu yaitu pada pembahasan pompa sentrifugal dan pompa
torak, telah dikemukakan bahwa pompa akan diperlukan untuk memindahkan
sejumlah air ke ketinggian yang tertentu. Oleh karena itu penting sekali untuk
mengetahui cara penggunaan pompa pada kondisi yang berlainan secara
tepat.
Variasi Kecepatan dan Diameter pada Pompa Sentrifugal
Lazimnya terdapat sedikit perbedaan antara kebutuhan tinggi angkat atau debit
pompa dengan tinggi angkat atau debit yang dirancang. (Apabila perubahan
36
yang terjadi adalah besar, maka suatu pompa baru dirancang dan dibuat
dengan dimensi yang berbeda sama sekali).
Pada kasus demikian dapat dilakukan sedikit pengaturan pada pompa untuk
menyesuaikan pada kondisi baru tersebut yaitu dengan,
1. Mengubah kecepatan impeler pompa.
2. Mengubah diameter impeler pompa.
Pengaruh dan dua perubahan diatas pada sisi tekan baik terhadap tinggi angkat
air, maupun daya yang diperlukan untuk menggerakkan pompa akan dibahas
dalam bab ini.
Pengaruh Perubahan Kecepatan
Suatu pompa sentrifugal yang kecepatannya diubah untuk menyesuaikan
dengan kondisi-kondisi baru tertentu akan berpengaruh terhadap karakteristik
secara keseluruhan.
Misalkan N = putaran yang dirancang dalam r.p.m.
Q = debit pompa dengan putaran N r.p.m yang dirancang.
H = tinggi angkat air denga putaran N r.p.m yang dirancang.
P = daya yang diperlukan untuk menggerakkan pompa dengan
putaran N r.p.m.
N1 = putaran baru yang diubah untuk menyesuaikan kondisi-
kondisi baru tertentu.
Q1, H1, P1 adalah besara-besaran yang berhubungan dengan putaran N1 rpm
yang baru.
Bila putaran impeler dirubah dari N ke N1 akan terlihat bahwa bentuk segitiga
kecepatan akan tetap sama (yaitu sudut-sudut segitiga kecepatan tetap sama),
karena perubahan harga kecepatan-kecepatannya yang terjadi akan sebanding.
37
Dan persamaan kecepatan tengensial pada sisi masuk,
Terlihat bawa U =
~ N
Dengan cara yang serupa U1 ~ N1
Dan Vw1 N1 (jika Vw1 U 1)
Demikain pula kecepatan aliran
Vf U N ( jika U N )
Karena debit,Q = π D.b.Vf
Vf
N (jika Vf N)
Dengan cara yang sama Q1 N1
Jadi ……………………(1)
Terlihat dari persamaan di atas ternyata debit pompa sentrifugal adalah
sebanding dengan putaran impelernya .
Dari persamaan tinggi angkat pompa
Vw1.U1
H N.N
Atau H N2
Dengan cara yang serupa H1 , didapat
………………(2)
Terlihat bahwa tinggi angka suatu pompa sentrifugal sebanding dengan
38
kwadrat putaran impelernya.
Dari persamaan daya yang diperlukan untuk menggerakkan pompa
P = W.Q.Vw.U/75.g
P Q. Vw.U
N . N . N
Atau P N3
Dengan cara yang serupa didapat
P1 ~ N13 …………………………………………………(3)
Maka:
Jadi terlihat bahwa daya yang diperlukan untuk menggerakkan suatu pompa
sentrifugal sebanding dengan pangkat tiga putaran impelernya.
Perlu dicatat bahwa rugi-rugi hidrolik akan berubah, bertambah atau
berkurang, sebanding dengan putaran impeler. Rugi-rugi mekanik adalah
relatif kecil pada putaran tinggi, jadi efisiensi mekanik akan bertambah sedikit
dengan kenaikan putaran impeler.
Contoh soal 23.
Sebuah pompa sentrifugal mengalirkan air 30 liter/detik, pada tinggi angkat 12
meter dan putaran 1450 rpm memerlukan daya 6 HP. Tentukan besarnya
debit, tinggi angkat pompa dan daya yang diperlukan, jika pompa berputar
pada putaran 1800 rpm.
Penyelesaian
Debit , Q = 30 liter/detik
Tinggi angkat, H= 12 meter
Putaran, N= 1450 rpm
Putaran baru, N1 = 1800 rpm
Misalkan Q1 debit pada putaran baru N1, Dengan menggunakan hubungan,
39
Q1 = Q .
= 30 x
= 37,2 liter/ menit
Berapa % ∆H dan %∆ P ??
Tinggi angkat pompa berdasarkan putaran yang baru, N1 dapat ditentukan dari:
Misalkan H1 = tinggi angkat berdasarkan putaran yang baru. Dengan
menggunakan hubungan,
Atau
Daya yang diperlukan untuk menggerakkan pompa berdasarkan putaran
yang baru, N1 didapat dari:
Misalkan P1 = daya yang diperlukan berdasarkan putaran yang baru.
Dengan demikian hubungan,
=
= 11,5 hp
Pengaruh Variasi Diameter
40
Telah ditunjukkan bahwa variasi putaran dan diameter suatu pompa sentrifugal
dan pengaruhnya pada kebutuhan tinggi angkat atau debit pompa dapat dipakai
untuk mengatasi perubahan-perubahan kondisi operasi.
Cara yang pertama (yaitu dengan memvariasikan putaran impeler pompa) sering
tidak mungkin untuk dilaksanakan karena impeler pompa digerakkan oleh motor
yang putarannya konstan, jadi dalam banyak kasus diameter impelerIah yang
diubah, diperbesar atau diperkecil untuk menyesuaikan terhadap perubahan
tinggi angkat atau debit. Ini dilakukan dengan cara mengubah sudu-sudu impeler
atau memasang ring impeler keluarnya.
Sekarang perhatikan suatu pompa sentrifugal yang diameternya diubah untuk
menyesuaikan kondisi baru.
Misalkan : D = diameter terluar pompa
Q = debit pompa dengan diameter D
H = tinggi angkat air dengan diameter D
P = daya yang diperlukan untuk menggerakkan pompa yang
berdiameter D.
D1 = diameter terluar yang baru untuk menyesuaikan
perubahan yang diinginkan, dan
Q1, H1, P1 = besaran-besaran yang berkaitan dengan
diameter D1
Bila diameter impeler diubah dari D ke D1, maka bentuk segitiga kecepatannya
tetap (yaitu sudut-sudut segitiga akan tetap sama), karena perubahan harga
kecepatan-kecepatannya akan sebanding.
Kita tahu bahwa kecepatan tangensial impeler,
U =
Atau U ~ D
41
Dengan cara yang sama, kecepatan aliran:
Vf ~ U
~ D (D ~ U)
Karena debit keluaran adalah,
Q = π D.b.Vf → dengan asumsi b konstan
Maka Q ~ D.Vf
~ D.D (D ~ Vf)
Dan Q ~ D2
Dengan cara yang serupa,
Q1 ~
= = ................................... (1)
Jadi debit pompa sentrifugal terlihat akan sebanding dengan kwadrat diameter
impeler-nya.
Dan persamaan tinggi angkat air ,
H =
~ Vw1 . U1
~D . D
H ~ D2
Dengan cara yang sama H1 ~
jadi
Terlihat bahwa tinggi angkat air sebuah pompa sentrifugal sebanding dengan
kwadrat diameter impeler-nya.
42
Demikian pula dari persamaan daya yang diperlukan untuk menggerakkan suatu
pompa,
~ Q . U1 . U1
~ D2 . D . D
Atau P ~ D4
Dan dengan cara yang sama P1 ~ D14 , diperoleh,
Jadi terlihat bahwa daya yang diperlukan untuk menggerakkan sebuah pompa
sentrifugal sebanding denga pangkat empat dari diameter impeler-nya.
Contoh soal 24
Sebuah pompa sentrifugal dibuat untuk mengalirkan air untuk tinggi angkat 22,5
m. Kemudian pompa ini diperlukan untuk mengalirkan sejumlah air yang sama
pada tinggi angkat 20 m. Hitung pengurangan diameter impeler yang diperlukan
dari diameter semulanya yaitu dari 300 mm tanpa mengurangi putaran impeler-
nya.
Penyelesaian:
Diketahui Tinggi angkat semula, H = 22,5 m
Tinggi angkat yang baru, H1 = 20 m
Diameter impeler semula, D = 300 mm= 0,3 m
Misalkan D1 = diameter impeler yang baru.
Dengan menggunakan persamaan
43
Jadi D1 = 0,283 m= 283 mm.
Jadi pengurangannya adalah sebesar ∆D = 300 – 283 = 17 mm
Kecepatan Spesifik Pompa Sentrifugal
Kecepatan spesifik suatu pompa sentrifugal dapat didefinisikan sebagai
kecepatan putar suatu pompa semu (imajiner) yang indentik dengan pompa
yang akan mengeluarkan 1 liter air dengan tinggi angkat 1 meter.
Misalkan Ns = kecepatan spesifik pompa
D1 =diameter terluar impeler
N = putaran impeler dalam rpm
U1 = kecepatan tangensial impeler pada sisi luar
H1 = tinggi angkat pompa dalam meter
Telah ditunjukkan bahwa kecepatan tangensial impeler.
U ~
U =
D1 N ~ N
~ …………………….(1)
Jika Q = debit keluaran pompa, dalam m3/detik
b1 = lebar impeler pada sisi luar,m
Vf1 = kecepatan fluida pada sisi keluar, m
Maka keluaran pompa,
Q = π D1.b1.Vf1
44
Sedangkan, b1 ~ D1
jadi
Contoh Soal 25.
Hitunglah kecepatan spesifik suatu pompa sentrifugal untuk memenuhi
kebutuhan 750 liter per detik air pada tinggi angkat 15 meter dan putaran 725
rpm.
Jawab:
Diketahui,
Debit keluaran, Q = 750 liter/detik = 0,75 m3/detik
Tinggi angkat, H = 15 m
Kecepatan, N = 725 rpm
Jika Ns = kecepatan spesifik pompa,
Dengan menggunakan persamaan,
Ns= N /H 3/4
dapat dihitung Ns = 725 /153/4 = 82,4 rpm
Contoh Soal 26.
Suatu pompa sentrifugal bertingkat ganda dan diseri diperlukan untuk
45
mengalirkan air 9000 liter per menit dari suatu pertambangan, tinggi angkat total
termasuk gesekan 500 meter, jika putaran pompa adalah 2900 rpm, tentukanlah
jumlah tingkat minimum yang diperlukan, dengan ketentuan kecepatan spesifik
per tingkat tidak kurang dari 60.
Jawab.
Diketahui:
Keluaran, Q = 9000 liter/menit = 150 liter/detik = 0,15 m3/detik.
Tinggi angkat total = 500 m
Kecepatan pompa, N = 2900 rpm
Kecepatan spesifik, Ns = 60
Jika H = tinggi angkat air per tingkat. Dengan menggunakan persamaan:
Ns = N
Diperoleh, 60 = 2900 /H3/4
Atau H3/4 =18,72
H = 50 m
Jadi jumlah tingkat = = 10.
Pemilihan Pompa Sentrifugal berdasarkan Kecepatan Spesifik
Kecepatan spesifik pompa, seperti halnya pada turbin, dapat membantu untuk
menentukan jenis pompa sentrifugal. Tabel di bawah ini memberikan jenis-jenis
pompa sentrifugal berikut kecepatan spesifiknya.
NoKecepatan Spesifik Ns
Jenis pompa sentrifugal
1. 10 ~ 30 Pompa kecepatan rendah, dengan aliran radial pada sisi keluar.
2. 30 ~ 50 Pompa kecepatan sedang, dengan aliran radial pada sisi keluar.
3. 50 ~ 80 Pompa kecepatan tinggi, dengan aliran radial pada sisi keluar.
4. 80 ~ 160 Pompa kecepatan tinggi, dengan aliran campuran (mixed flow) pada sisi keluar.
46
5. 160 ~ 500 Pompa kecepatan tinggi, dengan aliran aksial pada sisi keluar.
6. di atas 500 Pompa kecepatan tinggi.
Contoh soal 27.
Suatu pompa sentrifugal memompakan air sebanyak 120 liter per detik dan
mengatasi tinggi angkat sebesar 85 meter pada putaran 900 rpm. Tentukan
kecepatan spesifik pompa dan jenis impeler yang harus dipilih ?
Jawab:
Keluaran, Q = 120 liter/detik = 0,12 m3/detik
Tinggi angkat, H = 85 m
Kecepatan, N = 900 rpm
Jika, Ns = kecepatan spesifik pompa.
Dengan menggunakan persamaan,
Ns = N
Diperoleh,
Ns = 900 x = 11,14 rpm.
Karena kecepatan spesifik diperoleh 11,14 rpm, maka dapat dipilih pompa
sentrifugal dengan kecepatan rendah, jenis aliran radial pada sisi keluar.
TINGGI ANGKAT ISAP (kerugian gesekan, kavitasi dalam pompa dan
impeler tidak termasuk)
Pada bagian terdahulu telah dibahas mengenai istilah tinggi angkat isap. Pada
kenyataannya tinggi angkat isap adalah suatu hal yang terpenting untuk
kelancaran dan efisiensi kerja dari pompa sentrifugal.
Secara singkat dapat dikemukakan bahwa sebuah pompa (sentrifugal atau
torak) mengangkat air dari suatu reservoar (sumber air) karena adanya tekanan
atmosfir yang bekerja pada permukaan sumber air. Pompa mengurangi tekanan
47
pada rumah pompa (casing) sehingga tekanan atmosfir dapat mendorong air ke
sisi isap. Karena tekanan pompa tidak boleh Iebih rendah darn tekanan uap
fluida, maka perbedaan tekanan mempunyai batas yaitu tekanan atmosfir
dikurangi tekanan uapnya. Perbedaan tekanan tersebut dipakai untuk
mengangkat air di pipa isap.
Akan ditunjukkan bahwa perbedaan tekanan tersebut harus cukup:
1. Mengangkat air sampai ketinggian sisi isap (Hs).
1. Untuk mengatasi kerugian gesekkan pada pipa isap (Hfs) dan
2. Untuk menghasilkan tinggi angkat akibat kecepatan.
(Vs2 / 2g)
Suatu pompa mengalirkan air dari suatu reservoir dimana,
pa = tekanan atmosfir, dalam kg/cm2
pv = tekanan uap, dalam kg/cm2
Ha = tekanan atmosfir, dalam meter
Hv = tekanan uap dalam meter dan
w = berat spesifik cairan,
Diketahui bahwa,
Yaitu Hs adalah tinggi angkat sisi isap. Dalam keadaan sebenarya, harga Hs
dihindarkan untuk sama dengan hasil yang didapat dari hubungan di atas,
umumnya dibatasi antara 5 - 6 meter saja.
Tekanan Uap
48
Tekanan uap atau umumnya disebut tekanan jenuh dari suatu cairan dapat
didefinisikan sebagai tekanan yang fase cairan berubah menjadi uap pada
temperatur tersebut. Tekanan uap adalah fungsi dari tempratur. Makin tinggi
temperatur, tekanan uap juga semakin tinggi. Dalam prakteknya, tekanan pada
setiap titik tidak akan lebih kecil dari pada tekanan uap pada setiap sistem
pompa. Gelembung-gelembung uap jika terbentuk dapat mengakibatkan korosi
pada pipa isap dan bagian-bagian yang lain.
Tinggi Angkat Isap Positif Netto (NPSH; Net Positif Suction Head)
Untuk menghasilkan debit tertentu maka pompa membutuhkan masukan fluida
pada sisi isap sejumlah yang sama. Untuk tujuan ini perlu diperhatikan bahwa
tekanan absolut fluida pada sisi isap besarnya harus dibuat sedemikian
sehingga tekanan tersebut melebihi tekanan uap, dan perbedaan yang terjadi
harus mampu mengatasi :
1. Efek masuk atau kerugian gesekkan antara titik pemasukan pompa dan
impeler, dan
2. Kerugian kejut yang terjadi pada sisi masuk impeler.
Harga ini didefinisikan sebagai Net Positive Suction Head (NPSH) yang tidak
lain adalah tekanan absolut.
Pada sisi masuk pompa yang besamya sama dengan tinggi angkat atmosfir
ditambah tinggi angkat akibat kecepatan, dikurangi tinggi angkat tekanan uap
fluida pada temperatur pemompaan, dan koreksi dengan ketinggian sumbu
pusat pompa bila pompa horisontal atau ketinggian sisi masuk pada impeler
tingkat pertama kedudukan pompa vertikal.
NPSHAv = ± Hs + Ha - Hv + Vs2/2g - Hfs (m)
+ Hs = bila kedudukan pompa di bawah ketinggian permukaan air
- Hs = bila kedudukan pompa di atas ketinggian permukaan air.
49
NPSH yang diperlukan ditentukan oleh pabrik pembuat pompa dan merupakan
fungsi dari kecepatan dan kapasitas pompa.
NPSH yang tersedia menunjukkan tingkat energi dari fluida terhadap kondisi
pada tekanan uap penuh sisi masuk pompa yang sepenuhnya ditentukan oleh
sistem pemompaan. Agar pemasukan dapat berlangsung.
NPSHAV ≥ NPSHRe
Jadi sekurang-kurangnya NPSH yang tersedia harus sama dengan NPSH yang
dibutuhkan pada setiap kondisi. Bila ini tidak dipenuhi, sejumlah fluida akan
menguap pada sisi masuk pompa dan gelembung-gelembung uap akan terbawa
masuk ke impeler. Gelembung-gelembung tersebut mangakibatkan timbulnya
getaran yang cukup keras pada suatu tempat di bagian dan pipa isap (biasanya
pada suatu tempat di impeler) dalam bentuk suara ketukan yang keras dan
sering disertai dengan kerusakan pada logam disekitar tempat tersebut. Gejala
ini dikenal sebagai kavitasi dan umumnya harus dihindari.
Kavitasi Pada Pompa Sentrifugal.
Kavitasi pada pompa sentrifugal terjadi bila pompa bekerja dengan tinggi angkat
sisi isap yang terlalu tinggi atau kondisi lingkungan yang membuat uap tekanan
penuh yang tinggi. Apabila hal ini terjadi akan dapat merusak impeler.
Kavitasi dapat dihindari dengan cara sbb:
1. Temperatur fluida dibuat serendah mungkin agar tekanan uap jenuh
rendah dan menghasilkan peningkatan NPSH.
2. Kecepatan fluida pada pipa isap diusahakan rendah.
3. Sedapat mungkin dihindari pemakaian belokan tajam pada pipa isap
untuk mengurangi kerugian tinggi angkat.
Pemancingan Pompa Sentrifugal
50
Telah dibahas bahwa tekanan yang ditimbulkan oleh impeler pompa sentrifugal
adalah sebanding dengan harga densitas dari fluida, jadi jika impeler beroperasi
dengan fluida udara, maka tekanan yang dibangkitkan sangat kecil untuk dapat
mengisap air melalui pipa isap. Untuk menghindari ini pada permulaan operasi
pompa harus dipancing dengan mengisi air ke dalam impeler.
Untuk melakukan ini dapat ditunjuk prosedur, mula-mula seluruh pipa isap dan
impeler diisi dengan air. Katup keluar ditutup kemudian pompa distart. Impeler
yang berputar akan mendorong air ke dalam pipa keluar, bila ini telah dilakukan
katup keluar dapat dibuka dan air akan terhisap melalui pipa isap.
Kurva Karakteristik Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal seperti halnya turbin dirancang dan dibuat untuk bekerja pada
suatu kondisi tertentu (atau dalam daerah kerja terbatas) baik dalam debit
keluaran, kecepatan, daya yang dibutuhkan, efisiensi rill. Akan tetapi sering
sebelum pompa digunakan pada kondisi yang berbeda dengan kondisi yang
telah dirancangkan. Oleh karena itu, untuk tujuan tersebut penting untuk
mengetahui karakteristik dari pompa pada berbagai kondisi. Karakteristik itu
umumnya disajikan dalam bentuk grafik dan, dikenal sebagai kurva karakteristik.
Terdapat beberapa jenis kurva karakteristik, beberapa yang terpenting
diantaranya:
1. Kurva karakteristik kecapatan, dan
2. Kurva karakteristik keluaran dengan variabel kecepatan.
Gambar 44. Kurva karakteristik kecepatan vs keluaran
51
Gambar 44 menunjukkan prestasi dari pompa sentrifugal pada tinggi angkat
konstan, yang pada dasamya garis lurus, yang menunjukkan bahwa debit
keluaran akan bertambah dengan bertambahnya kecepatan putar.
Gambar 45
Ganbar 45 menunjukkan prestasi suatu pompa sentrifugal pada kondisi tinggi
angkat dan debit keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolik yang
menunjukkan bahwa daya bertambah secara parabolik dengan meningkatnya
kecepatan putar.
Gambar 46 Kurva karakteristik kecepatan vs head.
Gambar 46 menunjukkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada debit
keluaran konstan. Bentuk kurva adalah parabolik dan menunjukkan bahwa tinggi
angkat akan bertambah secara parabolik dengan kenaikan kecepatan putaran.
52
Kurva karakteristik debit keluaran sebagai fungsi kecepatan putar.
Gambar 44 menunjukkan prestasi dan pompa sentrifugal pada tinggi angkat
konstan, yang pada dasamya garis lurus, yang menunjukkan bahwa debit
keluaran akan bertambah secara parabolik dengan bertambahnya kecepatan
putar.
Kurva karakteristik debit keluaran sebagai fungsi kecepatan putar.
Gambar 47. Kurva karakteristik keluaran vs head.
Gambar 47 memperlihatkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada berbagai
kondisi kecepatan putar. Bentuk kurva adalah parabolik yang menunjukkan
bahwa untuk suatu harga putaran tertentu, tinggi angkat manometrik berkurang
secara parabolik dengan bertambahnya keluaran.
53
Gambar 48 Kurva karakteristik keluaran vs daya
Gambar 48 memperlihatkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada berbagai
kecepatan. Bentuknya hampir berupa garis lurus yang menunjukkan bahwa
untuk suatu harga kecepatan putar tertentu, daya bertambah dengan bertambah
besarya debit keluaran.
Gambar 49 Kurva karakteristik keluaran vs efisiensi.
Gambar 49 memperlihatkan prestasi sebuah pompa sentrifugal pada berbagai
kecepatan putaran. Bentuk kurva adalah parabolik, yang menunjukkan bahwa
untuk suatu harga kecepatan putar, efisiensi bertambah dengan meningkatkan
debit keluaran. Kemudian setelah melewati suatu harga debit keluaran tertentu,
efisiensi akan menurun.
Kegunaan taksiran dalam pemilihan pompa sentrifugal
Pabrik pembuat pompa sering membantu pembeli dalam pemilihan pompa
sentrifugal dengan pertolongan diagram-diagram yang dicantumkan dalam
katalog-katalog. Tedampir disajikan beberapa diagram yang dikutip dari sebuah
katalog pabrik pembuat pompa.
Pemecahan contoh soal berikut ini menunjukkan penggunaan diagram-diagram
54
tersebut.
Contoh 28
Pilih pompa sentrifugal meliputi jenis impeler, daya, efisiensi dan tinggi angkat
isap, jika pada tinggi angkat 10 meter dan keluaran 50 m3/jam (13,9 liter/detik),
dan pompa akan ditempatkan di suatu lokasi yang terletak ketinggian 200
meter diatas permukaan taut
Jawab:
Dan gambar karakteristik pompa terlampir diperoleh.
(catatan : titik-titik yang di dapat ditandai dengan 0).
Pompa type : AZ 65 — 200 , 1450 rpm
Impeler type : 620/34
(Catatan : sehubungan dengan batasan kapasitas [keluaran] kita harus memilih
impeler lebih besar yang terdekat, yaitu 620/34).
Daya : 1,9 kW
Efisiensi : n 69 %
Head isap : 8 m
Karena adanya kerugian gesekan, tinggi angkat isap sebuah pompa sentrifugal
pada kondisi berikut
Contoh 29.
Analog dengan contoh 28, tentukan spesifik suatu pompa sentrifugal pada
kondisi berikut:
H = 40 m; Q= 108 m3/jam = 30 1/det
Lokasi dimana pompa dipasang adalah 2500 m diatas permukaan laut.
Jawab:
55
Dan gambar -gambar diagram karakteristik pompa terlampir diperoleh, Jadi,
pompa AZ 65-200 , 2900 rpm
Impeler : 620/222 (type yang lebih besar dari pada contoh a).
Daya : 16,5 kW
Efisiensi : n 71 %
Head isap sampai dengan 500 m diatas permukaan laut, adalah 4,8 m.
Koreksi untuk lokasi sampai dengan 2500 di atas permukaan laut:
Tabel bagian bawah,
Jadi, Tekanan amosfir pada 500 m = 9,7
Tekanan atmosfir pada 2500 = 7,7 -
Perbedaan = 2 (m)
Sehingga, head isap efektif, dengan mengabaikan gesekan
4,8 —2 = 2,8 m.
Penampang melintang sebuah pompa sentrifugal dari katalog pembuat seperti
ditunjukkan dalam gambar terlampir.
56
57
58
Kurva diatas berlaku untuk = 1,0 pada 10 Engler
Satuan standard dapat dipilih sesuai dengan selera kurva Q/H dapat digunakan
sampai penuh tanpa lebih pada motornya. Kurva diatas digambarkan untuk
kecepatan asinkron kondisi sebenarnya dari motor yang bersangkutan.
59
Kurva diatas berlaku untuk y = 1,0 pada 10 Engler
Dipilih satuan standard; kurva Q/H dapat digunakan sampai penuh tanpa terjadi
overload pada motor, Kurva diatas digambarkan untuk kecepatan asinkron
sebenarnya dari motor ybs.
60
Soal Latihan
1. Hitunglah sudut sudu pada sisi masuk suatu pompa sentrifugal yang memiliki
diameter dalam 300 mm dan diameter luar 600 mm. Sudut sudu
dibengkokkan dengan sudut 45° pada sisi keluar, dan aliran masuk pompa
radial, Pompa berputar pada 1.000 rpm dan kecepatan aliran melalui impeler
konstan pada 3 m/detik . Juga tentukan kerja per kg air dan besar dan sudut
kecepatan absolut air ke luar sudu? (Jawab : 10°49'; 28,58 m/det; 6 °2'; 892,9
Nm)
2. Suatu pompa sentrifugal memompakan 7.500 liter per menit air pada head
20,5 meter ketika berputar pada 600 rpm. Diameter luar impeler 60 cm, rasio
diameter adalah sebesar 2. Luas area aliran melalui impeler 600 cm2. Sudu
keluar dibelokkan 45°. Air memasuki impeler dengan arah radial tanpa ada
kejutan . Hitunglah : (a) efisiensi manomerik (b) sudut sudu pada sisi masuk .
(Jawab: 63,44%; 11021').
3. Suatu pompa sentrifugal mengalirkan 50 liter air per detik pada tinggi angkat
total 24 meter dan putaran 1500 rpm. Kecepatan aliran konstan pada 2,4
meter/detik dan sudu keluar dibelokkan sebesar 30° pada sisi keluar.
Diameter impeler pada sisi masuk ½ dari diameter pada sisi keluar. Jika
efisiensi manometrik 80%, tentukan : (a) Sudut sudu pada sisi masuk (b)
daya dibutuhkan untuk menggerakkan pompa . (Jawab : 13 ° 55'; 20 hp)
61
Perancangan Pompa Khusus
Pendahuluan
Pada bab-bab terdahulu telah dibahas pompa-pompa sentrifugal dan torak.
Tetapi kadang-kadang pada instalasi Industri dari pusat tenaga, minyak dan
cairan Iainnya yang dipompakan dengan kondisi yang berbeda. Kebanyakan
peralatan konvensional seperti motor listrik, motor diesel, atau bensin, lain
sumber daya seperti air terjun, udara bertekanan, atau uap selalu dipergunakan
untuk mengalirkan cairan. Ada beberapa jenis pompa yang perlu di bahas:
Pompa Pancar (Jet Pump)
Pompa jenis ini dalam bentuknya yang sederhana, terdiri dari pipa dengan ujung
sebagian dalamnya berbentuk konvergen.
Uap (atau kadang-kadang di pakai air) dialiran melalui sebuah nosel dengan
tekanan yang tinggi. Seperti terlihat pada gambar 54. Tenaga tekan dari uap
tersebut di konversikan dalam bentuk tenaga kinetik melewati nosel Akibatnya
tekanan pada bagian pipa konvergen akan menurun dan air terisap kedalam
pipa. Air yang terisap setelah melewati jet akan di bawa masuk ke pipa
pengeluaran.
Gambar 54
Pada bagian ini tenaga kinetik (kinetic head) uap air dikonversikan menjadi
62
bentuk tenaga tekan (pressure head) dan mendorong air ke dalam pipa
pengeluaran.
Air Lift Pump
Pompa jenis ini terdiri sebuah pipa vertikal dengan salah satu ujungnya
terbenam cairan yang akan dialirkan.
Udara bertekanan dialirkan ke dasar pipa tersebut melalui sebuah nosel, lihat
gambar 55.
Gambar 55
Efisiensi pompa jenis ini sangat rendah (± 25 %) hal ini disebabkan oleh
kerugian tenaga dan udara bertekanan yang tercampur dengan cairan.
Pompa ini mempunyai keuntungan:
1.Memerlukan perancangan yang sederhana.
2.Tidak terjadi keausan dan keretakan, hal ini disebabkan karena tidak ada
bagian yang bergerak.
3.Tidak memerlukan pelumasan.
4.Biaya perawatannya murah.
63
Rotary pump (pompa rotasi)
Pompa rotasi ini bentuknya mirip dengan pompa sentrifugal, tetapi cara kerjanya
berbeda. Pompa ini memiliki keuntungan yang merupakan gabungan antara
pompa sentrifugal dan pompa torak (yaitu, pengeluaran yang konstan, hal ini
merupakan keuntungan pompa sentrifugal dan tekanan konstan keuntungan
dan pompa torak).
Yang termasuk pompa rotasi ini antara lain:
1. Pompa roda gigi luar (External gear pump)
2. Pompa roda gigi dalam (Internal gear pump)
3. Pompa tekanan rendah (Lobe pump)
4. Pompa sirip ( Vane pump)
Pompa Roda Gigi Luar (External Gear Pump)
Pompa roda gigi luar pada bentuk sederhananya terdiri dari dua bush roda gigi
lurus yang sama yaitu A dan B, bekerja dengan celah antara roda gigi dan
rumah pompa yang kecil.
Roda gigi tersebut dirancang agar dapat membentuk hubungan yang rapat
pada titik kontaknya seperti ditunjukkan pada gambar 56.
Gambar 56
Salah satu roda giginya dihubungkan dengan poros tenaga, sedang Iainya
64
berfungsi sebagai roda gigi yang digerakkan.
Sebelum di jalankan pompa ini harus terisi penuh dengan air. Setelah roda gigi
beputar, air akan terperangkap antara gigi-giginya dan akan dialirkan pada sisi
pengeluaran. Putaran roda gigi-gigi tersebut akan menimbulkan tekanan yang
akan mendorong air ke dalam pipa pengeluaran.
Jika di perhatikan akan diketahui bahwa gigi dari roda gigi tersebut berfungsi
seperti torak atau plunyer pada pompa torak yaitu menekan air kedalam pipa
pengeluaran.
Pompa Roda Gigi Dalam ( Internal Gear Pump)
Pompa roda gigi dalam ini terdiri dari dua bush roda gigi lurus yang mengalami
kontak pada sebelah dalam dan dirancang agar dapat membentuk hubungan
yang rapat pada titik kontaknya serta dilengkapi dengan sebuah rusuk
(cresccuf), seperti di tunjukkan pada gambar 57.
Gambar 57
Rusuk tersebut membentuk garis pemisah yang terietak diantara dua roda gigi
yang berfungsi sebagai sekat antara sisi isap dan sisi tekan. Hal ini dilakukan
dengan menempatkan roda gigi dalam eksentris terhadap rda gigi luar. Roda gigi
65
dalam dihubungkan Iangsung dengan poros penggerak dan roda gigi luar
sebagai roda gigi yang digerakkan.
Pompa jenis ini harus terisi air (cairan) sebelum dijalankan. Pada saat roda gigi
berputar, gigi-giginya akan saling menangkap pada bagian sisi isap.
Akibatnya ruang antara roda gigi akan membesar dan cairan akan mengalir ke
dalamnya. Jika putaran roda gigi ini diteruskan cairan akan terjebak antara gigi-
gigi dan rusuk pembatas antara dua roda gigi tersebut dan mengalir ke sisi
pengeluaran.
Jika diperhatikan akan diketahui bahwa pada gigi dari roda gigi, seperti pompa
roda gigi luar, kenyataannya mini) dengan piston atau plunyer dan pompa torak
yang menekan cairan ke pipa penyaluran.
Lobe Pump ( Pompa Tekanan Rendah)
Gambar 58
Cara kerja pompa jenis ini mirip dengan pompa roda gigi. Ada beberapa bentuk
perangcangan dari pompa rotasi tiga lobe ini. Tetapi roda putarnya biasanya
terdiri dari dua atau tiga lobe, dan kadang-kadang bias lebih, tetapi cara kerjanya
66
tetap sama. Gambar 58 menunjukkan dua buah tipe dari lobe pump.
Lobe ini dirancang agar apat membentuk sebuah hubungan yang rapat pada titik
kontaknya. Piringan tersebut mempunyai sejumlah alur (umumnya 4 sampai 8),
tempat sudu (sirip) pompa. sudu-sudu tersebut dapat bergeser secara radial
didalam alur-alumya. Jika rotan memutar piringan, sudu-sudu akan tertekan ke
rumah hal tersebut disebabkan oleh adanya gaya sentrifugal, dan membentuk
sebuah sekat cairan yang cukup rapat. Pada saat piringan berputar, cairan akan
terjebak dalam rongga yang dibentuk oleh sudu-sudu dan rumah pompa. Sudu-
sudu tersebut akan mnimbulkan tekanan dan menekan cairan ke dalam saluran
pengeluaran.
Gambar 59
Pada beberapa rancangan dipakai per yang berfungsi menekan sudu-sudu
pompa ke rumah pompanya. Tetapi kebanyakan rancangan, mempergunakan
sudu-sudu berayun. Pada jenis ini sudu bergerak ke luar disebabkan oleh gaya
sentrifugal yang ditimbulkan oleh putaran piringan.
67
Kompresor
Pendahuluan.
Macam-macam gas biasanya banyak dipergunakan dalam industri dan unit
Petrokimia. Udara bertekanan juga banyak dipergunakan diantaranya adalah:
1) Dipergunakan untuk mengoperasikan mesin perkakas pneumatic
unit kecil seperti: mesin keeling dan mesin bor, untuk
menggunakan unit besar misalnya road drills dan sebgainya.
2) Utuk sand blasting, running hosists, group pumps dan pile drivers.
3) Untuk dapur tinggi (blast fumance).
4) Untuk starting motor bakar dan beberapa peralatan lainnya.
Mesin yang menghasilkan gas yang bertekanan tinggi ini disebut sebagai
kompresor. Sebuah kompresor udara mengisap udara dari atmosfir,
megkompresikan dan mengalirkan udara bertekanan kedalam tabung
penampung, dari sini udara dapat dialirkan ke tempat yang memerlukannya
dengan mempegunakan instalasi pipa.
Kompresor dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Kompresor Torak (Reciprocating Compressor)
2. Kompresor Rotasi (Rotary Compressor)
Pada dasarnya kompresor rotasi terdiri dari tiga kelompok yaitu, kompresor
radial, (Radial Compressor) atau kompresor sentrifugai (Centrifugal
Compressor), kompresor aliran aksial (axial flow compressor) dan positive
displacement compressor (misalnya root blower).
Kompresor Torak
Kompresor torak satu tingkat ditunjukkan pada gambar 60 (a) dan (b).
Kompresor tersebut terdiri dari torak yang bergerak bolak-balik dalam silinder.
Torak digerakkan oleh batang torak dan engkol yang ditempatkan dalam rumah
engkol. Katup isap (inlet valve) dan katup tekan (out let valve) ditempat pada
68
kepala silinder. Katup-katup tersebut bisanya jenis tekanan diferensial,
maksudnya adalah katup tersebut akan beroperasi akibat pebedaan tekanan
yang bekerja pada katup-katup tersebut. Langkah kerja kompresor jenis ini
adalah sebagi berikut:
Pada gambar 60 a, torak bergerak turun dalam silinder, hal ini menyebabkan
tekanan dalam silinder turun lebih rendah dari pada tekanan diluar silinder.
Keadaan tersebut akan menyebabkan katup isap terbuka. Setelah tekanan
dalam silinder sama dengan tekanan luar, katup isap akan kembali pada
kedudukannya semula. Dengan demikian silinder telah terisi oleh udara baru
selama langkah isap ini katup tekan dalam keadaan tertutup.
Pada gambar 60 b, torak bergerak ke atas dan menyebabkan kenaikan tekanan
udara dalam silinder jika tekanan udara tersebut lebih tinggi dari pada tekanan di
luar katup tekanan akan menyebabkan tekan terbuka dan udara dalam silinder
dialirkan sampai pada akhir langkah. Pada akhir langkah kompresi ini katup
tekan akan kembali pada kedudukannya semula dan langkah kerja berikutnya
berulang seperti pada proses di atas.
Gambar 60
Kompresor jenis ini dapat dihasilkan tekanan tinggi dengan aliran udara yang
69
terputus-putus (intermittent).
Kompresor Rotasi (Rotary Compressor)
Gambar 61 menunjukkan sebuah kompresor radial, yang terdiri dari sebuah
impeler yang berotasi, biasanya bekerja pada putaran tinggi (berkisar antara
20.000 sampai 30.000 rpm) dalam rumah pompa. Impeler ini terdiri dari piringan
tempat memasang sudu-sudu radial. Sudu-sudu tersebut akan membentuk
udara kedalam sel-sel. Impeler ini dilidungi oleh rumah pompa.
Udara yang keluar dari impeler tersebut ditekan ke dalam deiusor, hal ini akan
membantu mengarahkan aliran udara kedalam rumah keong (volute). Difusor ini
juga berfungsi memperlambat aliran udara, perlambatan ini akan mengakibatkan
kenaikan tekanan udara, selama secara teoritis tidak ada kerugian tenaga pada
aliran udara tersebut.
Rumah keong ini adalah merupakan peralatan pengumpul pada kompersor ini,
rumah keong ini mempunyai bentuk yang membesar ke arah pengeluaran.
Gambar 61
Hal ini diperlukan untuk mengumpulkan udara di dalam rumah keong tersebut,
sehingga ruangan yang lebih luas diperlukan untuk mengalirkan udara yang
70
makin mengikat jumlahnya. Udara bertekanan yang ada dalam kompresor
tersebut dialirkan keluar melalui saluran pengeluaran.
K ompresor jenis ini menghasilkan udara yang konstan dengan kapasitas besar
pada tekanan menengah. Perbandingan kompresi yang dihasilkan oleh
kompresor ini berkisar antara 4 atau 6: 1.
Gambar 62 menunjukkan kompresor aliran aksial (axial — flow compressor).
Pada kompresor jenis ini mempunai sudu-sudu putar. Sudu tetap ini terpasang
pada rumah kompresor, sedang sudu geraknya terpanjang pada drum yang
dapat diputar oleh sebuah poros sudu gerak ini akan mendorong udara dalam
kompresor.
Gambar 62
Gambar 62
Sedangkan sudu tetap berfungsi sebagai sudu-sudu pengarah dan sebagai
difusor. Sudut sudu tersebut diseduaikan sehingga menghasilkan aliran udara
yang merata dari sudu ke sudu. Udara tersebut mengalir secara aksial dalam
kompresor dan dialirkan lewat saluran pengaliran pada ujung akhir kompresor.
71
Kompresor jenis ini mempunyai putaran yang tinggi (10.000 sampai 30.000 rpm)
dan umumnya dengan jumlah aliran udara yang besar. Perbandingan tekanan
kompresinya sebesar 10 : 1 atau lebih.
Axial-flow compressor ini kebanyakan digunakan pada mesin turbin dari sebuah
pesawat terbang.
72