MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

22
MERANCANG KUESIONER PENELITIAN Dr. Suparyanto, M.Kes MERANCANG KUESIONER PENELITIAN Kompetensi Mata Kuliah: 1. Instumen Penelitian 2. Teknik pengumpulan data 3. Macam Instrumen Penelitian 4. Syarat Instrumen penelitian yang baik 5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 6. Macam Kuesioner 7. Syarat kuesioner yang baik 8. Cara mengukur data kualitatif Teknik Pengumpulan Data 1. Pengukuran 2. Pengamatan (observasi) 3. Wawancara (interview) 4. Angket/Kuesioner Instrument Penelitian Instrumen penelitian: adalah alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data: 1. Angket / kuesioner 2. Check List Syarat Instrumen Penelitian: 1. Akurasi (accuracy) → valid 2. Presisi (precision) → reliabel 3. Kepekaan (sensitivity) → teliti

Transcript of MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Page 1: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

MERANCANG KUESIONER PENELITIAN

Dr. Suparyanto, M.Kes

MERANCANG KUESIONER PENELITIAN

Kompetensi Mata Kuliah:

1. Instumen Penelitian2. Teknik pengumpulan data3. Macam Instrumen Penelitian4. Syarat Instrumen penelitian yang baik5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas6. Macam Kuesioner7. Syarat kuesioner yang baik8. Cara mengukur data kualitatif

Teknik Pengumpulan Data

1. Pengukuran 2. Pengamatan (observasi)3. Wawancara (interview)4. Angket/Kuesioner

Instrument Penelitian

Instrumen penelitian: adalah alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data:

1. Angket / kuesioner2. Check List

Syarat Instrumen Penelitian:

1. Akurasi (accuracy) → valid2. Presisi (precision) → reliabel3. Kepekaan (sensitivity) → teliti

Akurasi (validitas) → apakah instrumen tersebut benar benar dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Presisi (reliability) → kemampuan memberikan kesesuaian hasil pada pengulangan pengukuran (ajeg)

Page 2: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Kepekaan (teliti) → mampu mengukur perubahan data yang semakin kecil (teliti), misalnya timbangan emas lebih peka dibanding timbangan beras

Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji Validitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian valid Uji Reliabilitas adalah uji untuk membuktikan apakah instrumen penelitian reliabel

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Intrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk

mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya di ukur (Sugiyono, 2004:137).

Teknik untuk mengukur validitas kuesioner adalah sebagai berikut dengan menghitung korelasi antar data pada masing-masing pernyataan dengan skor total, memakai rumus korelasi product moment

Item Instrumen dianggap jika r hitung > r tabel (kritis) Tingkat signifikansi yang dipakai biasanya 5% atau 10% Untuk melihat tabel, baris yang dilihat adalah N-2, dimana N adalah jumlah responden

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten.

Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Banyak rumus yang dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas diantaranya adalah rumus Spearman Brown

Untuk mengetahui reliabilitas adalah dengan membandingkan nilai r hasil dengan r tabel. Dalam uji reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Cronbach’s Alpha”. Ketentuannya : bila r Alpha > r tabel, maka pertanyaan tersebut reliabel.

Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrument yang digunakan sudah tidak valid dan reliable maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliable. Sugiyono (2007: 137)

Pengukuran

Harus jelas apa, dimana, kapan dan siapa yang diukur Harus standart alat yang digunakan mengukur

Page 3: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Pengukuran harus sesuai SOP Harus terlatih orang yang akan mengukur Hasil pengukuran harus valid dan reliabel

Obsrevasi

Harus diketahui apa, dimana, kapan dan apa/siapa yang observasi Observasi harus sesuai dengan SOP Hasil observasi harus valid dan reliabel Harus diketahui cara mencatat hasil observasi

Wawancara

Harus jelas apa, dimana, kapan dan siapa yang diwawancarai Usahakan membina hubungan baik antara pewawancara dengan responden Pewawancara hanya mengambil data, tidak boleh mempengaruhi, mengarahkan atau

menafsirkan jawaban responden

Apa itu Kuesioner

Kuesioner → daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dijawab dibawah pengawasan peneliti

Kuesioner ditujukan kepada responden, untuk memperoleh data yang sesuai dengan tujuan penelitian

Teknik ini cocok untuk memperoleh data yang cukup besar, dari kelompok/ masyarakat yg berpopulasi besar dan bertebaran tempatnya

Macam KuesionerMenurut sifatnya:

Angket umum: untuk memperoleh data yang selengkapnya (umum) tentang kehidupan seseorang

Angket khusus: untuk mendapatkan data khusus tentang kehidupan seseorang

Menurut cara penyampaianya:

Angket langsung: disampaikan langsung kepada responden tentang dirinya sendiri Angket tak langsung: disampaikan kepada responden tentang diri orang lain

Menurut struktur:

Page 4: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Angket berstruktur: angket yang disusun lengkap dengan jawabanya, sehingga responden tinggal memilih

Angket tak berstruktur: angket yang pertanyaanya meminta jawaban menurut responden, sehingga tiap responden jawabanya berbeda

Menurut bentuk pertanyaan:

Angket terbuka: jika responden diberi kebebasan untuk menjawab, menurut pendapat responden sendiri

Angket tertutup: jika pertanyaanya sudah lengkap dengan jawaban, sehingga responden harus menjawab sesuai dengan jawaban yang telah tersedia

Data Yang Perlu DikumpulkanData umum responden:

Nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, alamat, status perkawinan, agama

Data variabel penelitian (Khusus)

Variabel bebas Variabel tergantung

Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membuat Kuesioner

Pakai bahasa yang sederhana, yang mudah dimengerti oleh responden, hindari menggunakan bahasa yang sulit dimengerti

Contoh:

Apakah Ibu mengikuti program ASI Eksklusif? Apakah Ibu memberikan makanan tambahan selain ASI pada bayi ibu? (lebih mudah

dimengerti)

Pertanyaan jangan terlalu luas

Contoh:

Dimana ibu melahirkan? Dimana Ibu melahirkan anak yang terakhir? (lebih fokus)

Page 5: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Pertanyaan tidak boleh double

Apakan Ibu sudah mengikuti KB, dan siapa yang menyuruh? (double pertanyaan) Apakah Ibu sudah ikut KB? Siapakah yang mempengaruhi Ibu ikut KB?

Pertanyaan tidak boleh memimpin atau mengarahkan

Contoh:

Ibu sudah ikut KB, bukan? (mengarahkan) Apakan Ibu sudah ikut KB?

Pertanyaan diusahakan mudah dijawab responden

Apa alasan Ibu ikut KB?□ Penyakit□ Ekonomi□ Kesejahteraan Ibu□ Dipaksa Suami□ Lain-lain

Hindari pertanyaan bias

Berapa umur Ibu sekarang?□ 20 – 25 tahun□ 25 – 30 tahun□ 30 – 35 tahun□ > 35 tahun

Pertanyaan Terbuka

Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi Pondok? Apa alasan Saudara tidak setuju?

Pertanyaan Tertutup

Apakah Saudara setuju Puskesmas Peterongan dipindahkan ke lokasi Pondok?

Page 6: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

□ Setuju□ Tidak Setuju

Apa alasan Saudara tidak setuju?□ Jauh□ Lahan sempit□ Tidak ada transportasi□ Harus pakai jilbab□ Lain-lain ……

Dichotomous Choice

Apakah Ibu pernah membicarakan masakah ASI Eksklusif dengan teman/tetangga?□ Pernah□ Tidak pernah

Multiple Choice

Siapakah yang mendorong Ibu datang ke Posyandu?□ Suami□ Orang tua□ Tetangga□ Tokoh masyarakat□ Tokoh Agama□ Lain-lain …………

Check List

Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kecamatan:□ Puskesmas□ Polindes□ Posyandu□ Dukun□ Dokter Praktek Swasta□ Lain-lain …………

Ranking Question

Menurut Saudara siapakah Presiden yang paling jujur? (Berikan urutan dengan memberi nomor didepan nama presiden)□ Sukarno□ Suharto□ Habibi□ Gus Dur□ Megawati□ SBY

Page 7: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Data Kualitatif

Mengukur data kualitatif sebaiknya menggunakan: Jawaban benar salah (contoh: mengukur pengetahuan) Skala Likert (contoh: mengukur persepsi, sikap, perilaku)

Skala Likert Persepsi

1 = Sangat tidak tepat2 = Tidak tepat3 = Cukup tepat4 = Tepat5 = Sangat Tepat

Skala Likert Sikap

1 = Sangat tidak setuju2 = Tidak setuju3 = Cukup setuju4 = Setuju5 = Sangat Setuju

Skala Likert Perilaku

1 = Tidak pernah2 = Jarang3 = Kadang-kadang4 = Sering5 = Selalu

Tugas Individu

1. Apa yang dimaksud Instrumen Penelitian2. Sebutkan teknik pengumpulan data3. Sebutkan dan jelaskan macam instrumen penelitian4. Sebutkan syarat instrumen penelitian yang baik5. Jelaskan apa yang dimaksud Uji Validitas dan Uji Reliabilitas6. Sebutkan dan jelaskan macam kuesioner7. Sebutkan syarat membuat kuesioner yang baik8. Bagaimana cara mengukur data kualitatif9. Buat contoh kuesioner kuantitatif10. Buat contoh kuesioner kualitatif

Page 8: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

REFERENSI:

1. Budiarto, 2004, Metodologi Penelitian Kedokteran, Sebuah Pengantar, Jakarta, EGC2. Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 1 (statistik Deskriptif), Jakarta, Bumi Aksara3. Hasan, 2005, Pokok Pokok Materi Statistik 2 (statistik Infereansif), Jakarta, Bumi Aksara4. Nasution, 2004, Metode research (penelitian Ilmiah), Jakarta, Bumi Aksara5. Silalahi, 2003, Metodologi Penelitian dan Studi Kasus, Sidoarjo, Citramedia6. Tjokronegoro, 2004, Metologi Penelitian Bidang kedokteran, Jakarta, Balai Penerbit

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

7. eknik Pembuatan Kuesioner8. Istilah Penting:9. *Kuesioner: Kuesioner adalah instrumen pengumpulan data atau informasi yang

dioperasionalisasikan ke dalam bentuk item atau pertanyaan.10. *Infomasi Demografik: Informasi demografik adalah informasi tentang karakter atau

latar belakang responden yang dapat berupa tempat, usia, status ekonomi,   tingkat pendidikan, status sosial dan lain-lain sebagainya. Informasi semacam itu sangat membantu dalam memahami data penelitian.

11. *Subyek: Subyek penelitian adalah orang yang dilibatkan dalam memberikan informasi yang dibutuhkan terkait dengan pertanyaan penelitian. Manipulasi: Manipulasi   adalah perlakuan yang diberikan kepada subyek studi dalam penelitian yang bersifat eksperimental atau quasi-eksperimental dalam penelitian sosial.

12. *Sampel Populasi: Sampel populasi adalah beberapa responden yang dipilih dengan teknik tertentu dari kelompok populasi tertentu untuk mewakili populasi secara   keseluruhan. Ini dimaksudkan untuk menghemat beban dana penelitian.

13. *Survei: Survei adalah salah satu pendekatan penelitian kuantitatif yang pada dasarnya dilakukan pada satu kesempatan tertentu guna mendapatkan gambaran   minimal tentang suatu fenomena sosial atau alam.

14. *Skor Kontinus: Skor kontinus adalah salah satu skala bilangan yang digunakan dalam memberi kode terhadap respon pilihan dalam pertanyaan kuesioner. Selain   skor kontinus, ada skor nominal dan kategorik.

15. Hampir semua penelitian menuntut Anda untuk memperoleh informasi dari subyek atau responden Anda. Proses ini dapat melibatkan beberapa aktivitas, seperti pengumpulan informasi demografik dari subyek sebelum melibatkan mereka dalam beberapa manipulasi eksperimental. Proses ini bisa juga melibatkan aktivitas mendesain sebuah survei secara ekstensif untuk didistribusikan kepada sampel populasi. Kuesioner yang direncanakan dan didesain dengan cara yang kurang baik tidak akan memberikan data yang baik untuk menjawab pertanyaan penelitian. Oleh karena itu, dalam mempersiapkan kuesioner ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Anda harus mempertimbangkan bagaimana cara Anda menggunakan informasi yang akan diperoleh. Anda harus mengetahui persisi statistik apa yang Anda akan gunakan. Bergantung pada jenis statistik yang akan Anda gunakan, Anda mungkin perlu mengajukan pertanyaan dalam cara tertentu atau menyiapkan format respon yang tepat. Bagian ini akan menguraikan secara singkat desain kuesioner. Sebab itu, Anda disarankan untuk membaca buku-buku lain yang secara khusus mengulas masalah teknik desain kuesioner

16. Pembuatan Kuesioner yang baik:

Page 9: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

17. •Ada petunjuk jelas mengenai maksud diberikannya kuesioner•Ada petunjuk jelas mengenai cara pengisian kuesioner•Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan tidak bias arti•Menghindari pertanyaan yang tidak jelas, tidak perlu dan tidak relevan•Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada menekan/mengancam dll•Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan sistematis•Merahasiakan identitas responden agar  responden obyektif dalam menjawab

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KUESIONER

Menurut Meredith D. Gall (2003) Langkah-langkah  yang dilakukan dalam menyusun

dan mengelola kuesioner penelitian

1.  Menentukan Tujuan penelitian

Mendefinisikan permasalahan  penelitian dan tujuan khusus yang akan dicapai

atau hipotesis yang akan diuji dengan kuesioner merupakan hal penting  untuk

dipertimbangkan oleh seorang peneliti sebelum mengembangkan kuesioner, agar

memperoleh hasil sesuai dengan yang diharapkan.

D.A. de Vaus menyarankan lima jenis pertanyaan yang bisa digunakan untuk

bertanya pada diri sendiri untuk tujuan ini. Beberapa hal di bawah ini berkaitan

dengan topik yang disebutkan di atas dalam hal keterlibatan guru-guru dalam

kemajuan peserta didik:

1. Kerangka berfikir apakah yang menarik bagi Anda? Apakah Anda tertarik pada

keterlibatan guru-guru saat ini dalam kemajuan peserta didik, atau Anda ingin

mempelajari tren dalam keterlibatan mereka selama periode setahun?

2. Apakah lokasi geografis yang menarik bagi Anda? Apakah Anda ingin para guru

belajar dalam keadaan tertentu di suatu wilayah. Atau apakah Anda ingin

membandingkan guru-guru di lokasi yang berbeda?

3. Anda tertarik dalam studi deskriptif yang luas atau Anda ingin menentukan dan

membandingkan subkelompok yang berbeda? Misalnya, Anda akan

membandingkan SD, sekolah menengah, dan guru-guru sekolah tinggi, atau

akankah Anda belajar menjadi guru pada umumnya?

4. aspek dari topik apa yang ingin anda pelajari? Apakah Anda tertarik pada

keterlibatan guru  jenis tertentu dalam kegiatan pengembangan peserta didik,

Page 10: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

apakah keterlibatan mereka wajib atau sukarela, atau waktu keterlibatan hanya

selama beberapa periode tertentu?

5. Seberapa abstrak ketertarikan anda? Sebagai contoh, apakah Anda tertarik

dalam pelaporan fakta, atau Anda ingin menafsirkan informasi, menghubungkannya

dengan konteks sosial yang luas, atau mengembangkan teori dari hasil temuan?

2.  Menentukan kelompok sampel

Setelah tujuan atau hipotesis telah dinyatakan secara jelas, target populasi dari

mana sampel akan dipilih harus diidentifikasi. Jika peneliti tidak tidak memiliki

pengetahuan mendalam tentang suatu situasi , maka akan terjadi kesalahan

pengiriman kuesioner pada kelompok yang tidak memiliki informasi yang diminta.

Contoh : seorang mahasiswa pasca sarjana ingin mencari data tentang kebijakan

keuangan sekolah, kuesioner dikirim kepada kepala sekolah dari sekolah dasar

sampai sekolah menengah. Banyak kuesioner yang dikembalikan tidak lengkap.

Kuesioner ini gagal karena kepala sekolah yang menerima kuesioner tersebut

memiliki sedikit pengetahuan tentang topik ini, sehingga mereka tidak mampu

memberikan informasi yang diminta.

Arti-penting dari isi kuesioner kepada responden yaitu mempengaruhi baik

ketepatan dari informasi yang diterima dan tingkat respon.

3.  Merancang kuesioner

Beberapa kuesioner penelitian dilemparkan bersama-sama dalam satu atau dua

jam. Pengalaman mengembangkan beberapa kuesioner  serampangan sebagai

pendekatan penelitian telah menyebabkan penerima kuesioner tersebut banyak

bersikap negatif, kemudian memasukkan  dalam kotak sampah dengan sedikit lebih

cepat. Anda akan perlu untuk mengatasi sikap negatif dengan konstruksi hati-hati

dan administrasi dari kuesioner Anda.

Panduan untuk Merancang Kuesioner

1.    Menghindari kuesioner yang singkat.

2.    Jangan menggunakan istilah teknis, istilah khusus, atau istilah kompleks yang tidak

dapat dipahami responden.

3.    Hindari menggunakan kata-kata pertanyaan atau daftar pada formulir Anda. Banyak

orang yang bias terhadap istilah-istilah ini.

Page 11: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

4.     Membuat kuesioner yang menarik dengan teknik seperti menggunakan tinta

berwarna cerah atau kertas dan pencetakan laser.

5.    Mengatur item sehingga mudah dibaca dan lengkap.

6.    Nomor pada halaman kuesioner dan item.

7.     Masukkan nama dan alamat individu kepada siapa kuesioner harus dikembalikan

baik pada awal dan akhir dari kuesioner, bahkan jika amplop ditujukan diri

disertakan.

8.     Kalimat yang singkat, instruksi yang jelas, dicetak dalam huruf tebal dan huruf

besar dan kecil (Kata-kata yang huruf kapital semua sulit untuk dibaca.)

9.     Mengatur kuesioner dalam urutan yang logis. Sebagai contoh, Anda mungkin

kelompok item dengan konten yang sama atau item bersama-sama memiliki pilihan

respon sama.

10.  Ketika pindah ke topik baru, termasuk sebuah kalimat transisi untuk membantu

responden beralih melatih pemikiran mereka.

11. Mulailah dengan item yang menarik dan tidak terlalu memojokkan.

12. Kalimat yang sulit ditempatkan dibagian akhir kuesioner.

13. Jangan menaruh item penting di akhir kuesioner panjang.

14. Memberikan dasar pemikiran untuk item sehingga responden memahami relevansi

mereka untuk penelitian.

15.  Sertakan contoh bagaimana merespon item yang mungkin membingungkan atau

sulit dipahami.

16.  Hindari beberapa istilah seperti, kebanyakan, dan biasanya, yang tidak memiliki

makna yang tepat.

17. Setiap item dinyatakan sesingkat mungkin.

18.  Menghindari setiap pernyataan item negatif karena memungkinkan responden

salah mengartikan. Kalimat negatif cenderung diabaikan, dan responden mungkin

memberikan jawaban yang berlawanan dengan pendapat mereka yang

sesungguhnya.

19.  Hindari "makna ganda" item seperti itu memerlukan subjek untuk merespon dua

gagasan yang terpisah dengan jawaban tunggal. Sebagai contoh: Meskipun serikat

buruh yang diinginkan dalam bidang lapangan, mereka tidak memiliki tempat

dalam profesi mengajar.

20.  Ketika menggunakan pertanyaan umum bersamaan dengan pertanyaan khusus

yang terkait, maka pertanyaan umum diajukan terlebih dahulu. Jika pertanyaan

Page 12: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

tertentu ditanyakan pertama, cenderung untuk mempersempit fokus responden

saat menjawab pertanyaan umum yang berikut.

21. Hindari bias atau pertanyaan terkemuka. Jika diberikan petunjuk pada responden

untuk jenis jawaban yang lebih disukai, ada kecenderungan untuk memberikan

respon.

Menurut Hamid Darmadi (2011), untuk memperoleh item kuesioner yang baik,

peneliti hendaknya memperhatikan beberapa persyaratan lain dalam membuat

kuesioner

a.       Relevansi kuesioner: Relevansi pertanyaan dengan tujuan studi,  relevan

pertanyaan dengan responden secara perorangan.

b.     Relevansi pertanyaan dengan studi: betul

c.      Relevansi pertanyaan dengan responden: betul.

Anonimitas

Dalam kebanyakan studi pendidikan, responden diminta untuk mengidentifikasi

diri, namun dapat terjadi anonimitas untuk itu diperlukan informasi personal yang

sangat pribadi sesuai dengan yang diminta. Sebuah kuesioner berkaitan dengan

perilaku seksual akan mendapatkan tanggapan lebih jujur jika responden tetap

anonim.

Masalah utama dengan kuesioner anonim yang dapat meningkatkan perbaikan

tingkat pengembaliannya tidak mungkin. Ada beberapa solusi untuk masalah ini.

Salah satunya adalah dengan membuat lembar pengkodean  yang berisi kode untuk

setiap individu dalam sampel. Kode ini ditempatkan dalam kuesioner Ketika seorang

individu mengembalikan kuesioner, peneliti dapat memeriksa dari nama orang itu

pada lembar kode . Setelah periode waktu yang ditentukan, peneliti dapat

menentukan individu yang belum mengembalikan kuesioner mereka dan mengirim

mereka kuesioner baru.

Metode ini tidak sepenuhnya anonim, karena peneliti dapat menghubungkan

kuesioner untuk nama individu dengan nama individu pada lembar kode master.

Peneliti dapat mengirim kartu pos prabayar individu secara terpisah.

Individu yang telah menyelesaikan kuesionernya , ia mengembalikan kuesioner dan

kartu posnya secara terpisah. Kartu pos memberi tahu peneliti bahwa individual

tersebut telah menyelesaikan kuesionernya,  tetapi ia tidak tahu yang mana dari

kuesioner yang dikembalikan milik individu tersebut.

Page 13: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Bentuk Item

Menulis item untuk kuesioner mungkin tampak mudah, tetapi sebenarnya suatu

bentuk seni. Anda harus mampu menulis secara ringkas dan jelas. Ini bukanlah hal

yang mudah. Lebih penting lagi, diperlukan pemahaman yang baik tentang

responden sehingga kita dapat menggunakan bahasa yang mereka mengerti, dan

dapat memperoleh semua informasi yang dibutuhkan tanpa membuang waktu, dan

agar item mendapatkan  respont secara  jujur.

Kesulitan utama dalam membangun item kuesioner adalah bahwa istilah

pendidikan sering memiliki makna ganda. Untuk itu dianjurkan agar menyertakan

definisi yang sesuai dengan tujuan penelitian.

Sebuah item kuesioner dapat berupa bentuk tertutup, yang berarti bahwa

pertanyaan hanya memungkinkan respon yang pasti (mirip dengan pertanyaan

pilihan ganda), atau bentuk terbuka, yang berarti bahwa responden dapat membuat

respon mereka inginkan (mirip dengan pertanyaan esai).dengan bentuk yang

digunakan ditentukan oleh obyektif dari sebuah pertanyaan.

Keuntungan dari merancang pertanyaan dalam bentuk tertutup adalah

membuat kuantifikasi dan analisis hasil lebih mudah.

Untuk menentukan beberapa kategori yang digunakan dalam pertanyaan tertutup,

dapat diberikan tes pertanyaan dalam bentuk terbuka dari sejumlah kecil

responden. Jawaban mereka dapat digunakan untuk mengembangkan kategori

untuk item bentuk tertutup. Jika Anda mendapatkan respon yang tidak biasa, "yang

lain" bisa menyediakan pilihan yang lain.

Mengukur Sikap/ Perilaku

Kuesioner biasanya berisi item yang masing-masing dapat memberi sedikit

informasi yang berbeda. Akibatnya, setiap item adalah suatu uji yang cukup untuk

memuaskan ketika Anda sedang mencari fakta spesifik, seperti jumlah tahun untuk

pengalaman mengajar, jumlah kemenangan dan kerugian selama masa melatih

bagi seorang pelatih sepak bola, atau proporsi siswa gagal aljabar menengah.

Ketika pertanyaan menilai sikap, bagaimanapun, pendekatan uji untuk satu item

dipertanyakan sehubungan dengan validitas dan reabilitas. Sebuah kuesioner yang

mengukur sikap umumnya harus dibangun sebagai skala sikap dan harus

Page 14: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

menggunakan sejumlah besar item (biasanya minimal 10) untuk mendapatkan

penilaian yang dapat diandalkan sikap individu.

Jika Anda ingin mengumpulkan informasi tentang sikap, Anda harus terlebih

dahulu melakukan pencarian literatur penelitian untuk menentukan  skala yang

cocok untuk tujuan Anda sudah telah dibangun. Jika skala yang sesuai tidak

tersedia, Anda akan perlu mengembangkan satu Skala Likert, yang biasanya

meminta tingkat perjanjian dengan sikap item (misalnya, skala lima poin mulai dari

"sangat tidak setuju") adalah jenis umum dari skala sikap.

Web Kuesioner

Para peneliti sering menggunakan World Wide Web untuk mengelola kuesioner

Berikut ini adalah ciri khas dari desain kuesioner dan proses administrasi yang

digunakan oleh para peneliti:

1.       Guru login ke situs Web survei dengan menggunakan ID dan password yang

ditunjuk untuk menghindari orang yang tidak berkepentingan menyelesaikan

kuesioner tersebut.

2.       Guru merespon item skala Likert dan item bentuk tertutup  dengan mengklik

"tombol radio" {fitur laman Web baru). Mereka merespon kepada ukuran  peringkat

item dengan memasukkan nomor dan untuk item bentuk terbuka dengan

mengetikkan respon.

3.      Guru mengklik tombol SUBMIT, yang mentransmisikan data mereka ke server Web

peneliti '. Jika seorang guru mengiklik item ini tanpa menyelesaikan seluruh

kuesionernya,maka software akan memberitahu guru  item mana yang masih

dibutuhkan diselesaikan.

4.       Data kuesioner aman di server Web peneliti, sehingga hanya programmer yang

dapat melihatnya.

5.       Karena data mentah dalam bentuk elektronik, ini memungkin untuk mengimpor

data tersebut langsung  ke software (perangkat lunak) statistik untuk analisis

4.     Menguji cobakan kuesioner

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden, ujicobakanlah lebih dahulu

kepada sejumlah kecil responden. Ini gunanya untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas alat ukur dimaksud. Selain itu, ini juga bisa digunakan untuk mengetahui

Page 15: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

kemungkinan diterima atau ditolaknya hipotesis yang telah dirumuskan. Selain itu,

jika ternyata dalam uji coba ini terdapat banyak kesalahan, maka peneliti bisa

mengubah atau menyempurkannya.

Untuk memperoleh kuesioner dengan hasil yang mantap adalah dengan

ujicoba. Sampel yang diambil untuk keperluan ujicoba haruslah sampel dari

populasi di mana sampel penelitian akan diambil. Dalam ujicoba, responden

diberikan kesempatan untuk memberikan saran-saran perbaikan bagi kuesioner

yang diujicobakan itu. Situasi ujicoba dilaksanakan harus sama dengan situasi

kapan penelitian sesungguhnya akan dilaksnakan.

5.     Komunikasi  awal dengan sampel

Para peneliti menemukan bahwa menghubungi responden sebelum mengirim

kuesioner akan meningkatkan tingkat respon. Kontak awal  yang dilakukan  peneliti

mengidentifikasi diri, mendiskusikan tujuan penelitian, dan meminta kerjasama.

Kontak awal dapat dilakukan melalui surat, kartu pos, atau panggilan telepon,

tetapi beberapa bukti menunjukkan bahwa kontak telepon adalah yang paling

efektif. 

6.     Surat Pengantar Kuesioner

Tujuan utama dalam melakukan survei dengan kuesioner adalah untuk

mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi.  Surat pengantar yang menyertai

kuesioner sangat mempengaruhi tingkat pengembalian, oleh karena itu harus

dirancang dengan hati-hati. Dalam surat pengantar dijelaskan maksud pengedaran

kuesioner, jaminan kerahasiaan jawaban serta ucapan terima kasih kepada

responden. Surat harus singkat, tetapi menyampaikan informasi tertentu. Tujuan

penelitian dijelaskan sehingga memberikan pemahaman pada responden bahwa

jawaban dari mereka sangat penting.

Kata pengantar dalam kuesioner banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan

kuesioner tersebut. Kata-kata yang digunakan juga sangat mempengaruhi

responden dalam menjawabnya. Misalnya, kata pengantar yang kasar tentu tidak

akan mendapat simpati responden, bahkan mungkin ditolak. Untuk itu, disarankan,

gunakan kata-kata yang sopan, wajar, menghormat, dan jangan terlalu panjang.

Page 16: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

Cukuplah misalnya, beberapa kalimat pengantar, tujuan, dan ucapan terima kasih

atas kesediaan responden untuk menjawabnya.

Dalam surat pengantar kuesioner harus memuat beberapa point penting antara

lain:

a.     Maksud/tujuan penelitian

b.     Pentingnya penelitian yang dilakukan

c.      Batas waktu dan cara pengembalian

d.     Kesiapan untuk menerima masukan

e.     Penawaarn untuk memberikan informasi hasil penelitian

f.          Ucapan terima kasih kepada responden

7.     Tindak lanjut

Beberapa hari setelah batas waktu yang ditentukan dalam surat pengantar,

peneliti dapat menghubungi responden dengan mengirimkan surat tindak lanjut

disertai salinan kuesioner yang lain. Karena surat pengantar yang pertama tidak

berhasil untuk kelompok non responden. Bila menggunakan pendekatan pribadi

pada surat pertama, maka dapat dicoba menggunakan pendekatan profesional

pada surat tindak lanjut pertama.

Keberhasilan surat tindak lanjut terletak pada pendekatan yang diyakini oleh

peneliti bahwa individu yang diharap dapat mengisi kuesioner, tetapi mungkin

karena beberapa kelalaian atau kesalahan dalam riset berakibat hasilnya gagal

diamati . Kemudian surat tindak lanjutnya menyebutkan lagi pentingnya studi dan

nilai kontribusi pribadi, dengan menggunakan kalimat yang berbeda dan memberi

penekanan terhadap surat awal.  Sebaiknya menggunakan pendekatan dan bahasa

yang agak berbeda untuk meyakinkan  pada responden pentingnya kontribusi dari

mereka untuk mengisi kuesioner tersebut.

8.     Menganalisis data kuesioner

Peneliti yang mempelajari penelitian kualitatif pembelajaran pada lembaga

pendidikan tinggi di Amerika mengikuti pendekatan khusus untuk menganalisis

data kuesioner.

Semua jawaban (pilihan) diberi kode dan dimasukkan ke dalam program

analisis ecstatic untuk data kualitatif. Prosedur ini memudahkan penentuan

Page 17: MERANCANG KUESIONER PENELITIAN.docx

prosentase, mean (rata-rata), range dan tabulasi silang. Semua komentar dan

jawaban tertutup dimasukkan seluruhnya ke dalam analisis teks ethnograf yang

memudahkan pengkodean dan pemilihan kata-kata responden sehingga polanya

dapat dipastikan.

Data kuantitatif dianalisa untuk menghasilkan frekuensi dan prosentase dari

pengecekan setiap kategori jawaban pada pertanyaan tertutup tertentu.

Pada umumnya diasumsikan bahwa kuesioner dan interview yang sesuai atau

paling sesuai untuk riset deskriptif , kenyataanya kuesioner dan interview dapat

digunakan untuk berbagai disain riset.

Glesne dan web menyertakan beberapa komentar dari responden dalam

merespon pertanyaan. Dengan cara ini pembaca mendapatkan gambaran 

perspektif emic yaitu perspektif para responden terhadap fenomena yang sedang

dipelajari. Contohnya disertakan komentar dari responden tentang pertanyaan

terbuka mengenai ketertarikan mereka terhadap pengajaran kursus metode riset

kualitatif.

Data kuantitatif yang dikumpulkan melalui kuesioner dapat dianalisa dengan

metoda statistik  (menggunakan bantuan komputer dengan software program SPSS

for window s versi 10) untuk data kuantitatif, sedang data kualitatif  menggunakan 

tiga jalur analisis  yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan

( Miles dan Huberman, 1992)