Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer

4
MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE) Pada Operasi Baris Elementer, sistem persamaan linear ditulis menjadi matriks keseluruhan atau matriks augmentasi : 11 + 12 = 1 21 + 22 = 2 }⟹( 11 12 21 22 | 1 2 ) 11 + 12 + 13 = 1 21 + 22 + 23 = 2 31 + 32 + 33 = 3 }⟹( 11 12 13 21 22 23 31 32 33 | 1 2 3 ) Aturan Operasi Baris Elementer Tiap operasi baris elementer pada matriks keseluruhan berikut menghasilkan suatu matriks yang menampilkan sistem persamaan linear yang ekuivalen: 1. Menukar letak dua baris; 2. Mengganti suatu baris dengan baris semula dikali dengan bilangan tak nol; 3. Mengganti suatu baris dengan jumlah baris itu dan perkalian terhadap baris lainnya. Ada dua metode berdasarkan OBE, yaitu metode Gauss dan metode Gauss-Jordan. Metode Gauss Pada metode Gauss, dengan menggunakan operasi baris elementer kita akan mengubah matriks keseluruhan sehingga diagonal utamanya menjadi 1 dan elemen dibawah diagonal utama menjadi 0. Contoh Selesaikan SPL berikut : { βˆ’ + 5 = βˆ’13 2 βˆ’ 3 = 12 . Jawab Matriks keseluruhan : [ βˆ’1 5 2 βˆ’3 | βˆ’13 12 ] Elemen baris 1 kolom 1 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan baris pertama dengan –1. [ βˆ’(βˆ’1) βˆ’(5) 2 βˆ’3 | βˆ’(βˆ’13) 12 ]=[ 1 βˆ’5 2 βˆ’3 | 13 12 ] Elemen-elemen pada kolom pertama selain elemen diagonal utama harus nol, sehingga dilakukan OBE yang ketiga pada baris kedua ( 2 = 2 βˆ’ 2 1 ). [ 1 βˆ’5 2 βˆ’ 2(1) βˆ’3 βˆ’ 2(βˆ’5) | 13 12 βˆ’ 2(13) ]=[ 1 βˆ’5 0 7 | 13 βˆ’14 ] Elemen baris 2 kolom 2 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan baris kedua dengan 1/7. [ 1 βˆ’5 1 7 (0) 1 7 (7) | 13 1 7 (βˆ’14) ]=[ 1 βˆ’5 0 1 | 13 βˆ’2 ] Karena semua elemen diagonal utama sudah menjadi 1 dan elemen dibawah diagonal utama sudah menjadi 0, maka diperoleh SPL :

Transcript of Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer

Page 1: Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer

MENYELESAIKAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DENGAN

OPERASI BARIS ELEMENTER (OBE)

Pada Operasi Baris Elementer, sistem persamaan linear ditulis menjadi matriks keseluruhan

atau matriks augmentasi : π‘Ž11π‘₯ + π‘Ž12𝑦 = 𝑏1

π‘Ž21π‘₯ + π‘Ž22𝑦 = 𝑏2} ⟹ (

π‘Ž11 π‘Ž12

π‘Ž21 π‘Ž22| 𝑏1

𝑏2)

π‘Ž11π‘₯ + π‘Ž12𝑦 + π‘Ž13𝑧 = 𝑏1

π‘Ž21π‘₯ + π‘Ž22𝑦+ π‘Ž23𝑧 = 𝑏2

π‘Ž31π‘₯ + π‘Ž32𝑦+ π‘Ž33𝑧 = 𝑏3

} ⟹ (π‘Ž11 π‘Ž12 π‘Ž13

π‘Ž21 π‘Ž22 π‘Ž23

π‘Ž31 π‘Ž32 π‘Ž33

|

𝑏1

𝑏2

𝑏3

)

Aturan Operasi Baris Elementer

Tiap operasi baris elementer pada matriks keseluruhan berikut menghasilkan suatu matriks

yang menampilkan sistem persamaan linear yang ekuivalen:

1. Menukar letak dua baris;

2. Mengganti suatu baris dengan baris semula dikali dengan bilangan tak nol;

3. Mengganti suatu baris dengan jumlah baris itu dan perkalian terhadap baris lainnya.

Ada dua metode berdasarkan OBE, yaitu metode Gauss dan metode Gauss-Jordan.

Metode Gauss

Pada metode Gauss, dengan menggunakan operasi baris elementer kita akan mengubah matriks

keseluruhan sehingga diagonal utamanya menjadi 1 dan elemen dibawah diagonal utama

menjadi 0.

Contoh

Selesaikan SPL berikut : {βˆ’π‘₯ + 5𝑦 = βˆ’132π‘₯ βˆ’ 3𝑦 = 12

.

Jawab

Matriks keseluruhan : [βˆ’1 52 βˆ’3

| βˆ’1312

]

Elemen baris 1 kolom 1 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris pertama dengan –1.

[βˆ’(βˆ’1) βˆ’(5)

2 βˆ’3| βˆ’(βˆ’13)

12] = [

1 βˆ’52 βˆ’3

| 1312

]

Elemen-elemen pada kolom pertama selain elemen diagonal utama harus nol, sehingga

dilakukan OBE yang ketiga pada baris kedua (𝐡2 = 𝐡2 βˆ’ 2𝐡1).

[1 βˆ’5

2 βˆ’ 2(1) βˆ’3 βˆ’ 2(βˆ’5)|

1312 βˆ’ 2(13)

] = [1 βˆ’50 7

| 13βˆ’14

]

Elemen baris 2 kolom 2 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris kedua dengan 1/7.

[1 βˆ’5

1

7(0)

1

7(7)

| 13

1

7(βˆ’14)

] = [1 βˆ’50 1

| 13βˆ’2

]

Karena semua elemen diagonal utama sudah menjadi 1 dan elemen dibawah diagonal utama

sudah menjadi 0, maka diperoleh SPL :

Page 2: Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer

π‘₯ βˆ’ 5𝑦 = 13 dan 𝑦 = βˆ’2

π‘₯ βˆ’ 5(βˆ’2) = 13

π‘₯ = 3 Jadi, penyelesaiannya adalah π‘₯ = 3 dan 𝑦 = βˆ’2.

Contoh

Selesaikan SPL berikut : {

2π‘₯ + 𝑦 + 2𝑧 = 2 4π‘₯ + 6𝑦 + 𝑧 = 152π‘₯ + 2𝑦 + 7𝑧 = βˆ’1

.

Jawab

Matriks keseluruhan : [2 1 24 6 12 2 7

| 215βˆ’1

]

Elemen baris 1 kolom 1 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris pertama dengan 1/2.

[

1

2βˆ™ 2 1

2βˆ™1

1

2βˆ™2

4 6 12 2 7

|

1

2βˆ™ 2

15βˆ’1

] = [1 1

21

4 6 12 2 7

| 115βˆ’1

]

Elemen-elemen pada kolom pertama selain elemen diagonal utama harus nol, sehingga

dilakukan OBE yang ketiga pada baris kedua (𝐡2 = 𝐡2 βˆ’ 4𝐡1) dan ketiga (𝐡3 = 𝐡3 βˆ’ 2𝐡1).

[

1 1

21

4 βˆ’ (4 βˆ™ 1) 6 βˆ’ (4 βˆ™1

2) 1 βˆ’ (4 βˆ™ 1)

2 βˆ’ (2 βˆ™ 1) 2 βˆ’ (2 βˆ™1

2) 7 βˆ’ (2 βˆ™ 1)

|| 1

15 βˆ’ (4 βˆ™ 1)

βˆ’1 βˆ’ (2 βˆ™ 1)]

= [1 1

21

0 4 βˆ’30 1 5

| 111βˆ’3

]

Elemen baris 2 kolom 2 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang pertama yaitu menukar

baris kedua dan ketiga.

[1 1

21

0 1 50 4 βˆ’3

| 1

βˆ’311

]

Elemen-elemen pada kolom kedua yang ada di bawah elemen diagonal utama harus nol,

sehingga dilakukan OBE yang ketiga pada baris ketiga (𝐡3 = 𝐡3 βˆ’ 4𝐡2).

[

1 1

21

0 1 50 4 βˆ’ (4 βˆ™ 1) βˆ’3 βˆ’ (4 βˆ™ 5)

| 1

βˆ’311 βˆ’ (4 βˆ™ βˆ’3)

] = [1 1

21

0 1 50 0 βˆ’23

| 1

βˆ’323

]

Elemen baris 3 kolom 3 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris ketiga dengan –1/23.

[

1 1

21

0 1 50 0 βˆ’1

23βˆ™(βˆ’23)

|

1βˆ’3

βˆ’1

23βˆ™(23)

] = [1 1

21

0 1 50 0 1

| 1

βˆ’3βˆ’1

]

Karena semua elemen diagonal utama sudah menjadi 1 dan elemen dibawah diagonal utama

sudah menjadi 0, maka diperoleh SPL :

𝑧 = βˆ’1, 𝑦 + 5𝑧 = βˆ’3 dan π‘₯ +1

2𝑦 + 𝑧 = 1

𝑦 + 5 βˆ™ (βˆ’1) = βˆ’3 π‘₯ +1

2βˆ™ 2 + (βˆ’1) = 1

𝑦 = 2 π‘₯ = 1

Jadi, penyelesaiannya adalah (1, 2,βˆ’1).

Metode Gauss-Jordan

Page 3: Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer

Pada metode Gauss-Jordan, dengan menggunakan operasi baris elementer kita akan mengubah

matriks keseluruhan sehingga diagonal utamanya menjadi 1 dan elemen di atas dan di bawah

diagonal utama menjadi 0.

Contoh

Selesaikan SPL berikut : {βˆ’π‘₯ + 5𝑦 = βˆ’132π‘₯ βˆ’ 3𝑦 = 12

.

Jawab

Matriks keseluruhan : [βˆ’1 52 βˆ’3

| βˆ’1312

]

Elemen baris 1 kolom 1 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris pertama dengan –1.

[βˆ’(βˆ’1) βˆ’(5)

2 βˆ’3| βˆ’(βˆ’13)

12] = [

1 βˆ’52 βˆ’3

| 1312

]

Elemen-elemen pada kolom pertama selain elemen diagonal utama harus nol, sehingga

dilakukan OBE yang ketiga pada baris kedua (𝐡2 = 𝐡2 βˆ’ 2𝐡1).

[1 βˆ’5

2 βˆ’ 2(1) βˆ’3 βˆ’ 2(βˆ’5)|

1312 βˆ’ 2(13)

] = [1 βˆ’50 7

| 13βˆ’14

]

Elemen baris 2 kolom 2 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris kedua dengan 1/7.

[1 βˆ’5

1

7(0)

1

7(7)

| 13

1

7(βˆ’14)

] = [1 βˆ’50 1

| 13βˆ’2

]

Elemen-elemen pada kolom kedua selain elemen diagonal utama harus nol, sehingga

dilakukan OBE yang ketiga pada baris pertama (𝐡1 = 𝐡1 + 5𝐡2).

[1 βˆ’5 + (5 βˆ™ 1)0 1

| 13 + (5 βˆ™ βˆ’2)βˆ’2

] = [1 00 1

| 3βˆ’2

]

Karena semua elemen diagonal utama sudah menjadi 1 serta elemen di atas dan di bawah diagonal utama sudah menjadi 0, maka diperoleh penyelesaiannya adalah π‘₯ = 3 dan 𝑦 = βˆ’2.

Contoh

Selesaikan SPL berikut : {

2π‘₯ + 𝑦 + 2𝑧 = 2 4π‘₯ + 6𝑦 + 𝑧 = 152π‘₯ + 2𝑦 + 7𝑧 = βˆ’1

.

Jawab

Matriks keseluruhan : [2 1 24 6 12 2 7

| 215βˆ’1

]

Elemen baris 1 kolom 1 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris pertama dengan 1/2.

[

1

2βˆ™ 2 1

2βˆ™1

1

2βˆ™2

4 6 12 2 7

|

1

2βˆ™ 2

15βˆ’1

] = [1 1

21

4 6 12 2 7

| 115βˆ’1

]

Elemen-elemen pada kolom pertama selain elemen diagonal utama harus nol, sehingga

dilakukan OBE yang ketiga pada baris kedua (𝐡2 = 𝐡2 βˆ’ 4𝐡1) dan ketiga (𝐡3 = 𝐡3 βˆ’ 2𝐡1).

Page 4: Menyelesaikan sistem persamaan linear dengan operasi baris elementer

[

1 1

21

4 βˆ’ (4 βˆ™ 1) 6 βˆ’ (4 βˆ™1

2) 1 βˆ’ (4 βˆ™ 1)

2 βˆ’ (2 βˆ™ 1) 2 βˆ’ (2 βˆ™1

2) 7 βˆ’ (2 βˆ™ 1)

|| 1

15 βˆ’ (4 βˆ™ 1)

βˆ’1 βˆ’ (2 βˆ™ 1)]

= [1 1

21

0 4 βˆ’30 1 5

| 111βˆ’3

]

Elemen baris 2 kolom 2 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang pertama yaitu menukar

baris kedua dan ketiga.

[1 1

21

0 1 50 4 βˆ’3

| 1

βˆ’311

]

Elemen-elemen pada kolom kedua kecuali elemen diagonal utama harus nol, sehingga

dilakukan OBE yang ketiga pada baris pertama (𝐡1 = 𝐡1 βˆ’1

2𝐡2) dan baris ketiga

(𝐡3 = 𝐡3 βˆ’ 4𝐡2).

[1 1

2βˆ’(

1

2βˆ™1) 1 βˆ’ (

1

2βˆ™ 5)

0 1 50 4 βˆ’ (4 βˆ™ 1) βˆ’3 βˆ’ (4 βˆ™ 5)

| 1 βˆ’ (

1

2βˆ™ βˆ’3)

βˆ’311 βˆ’ (4 βˆ™ βˆ’3)

] = [1 0 βˆ’

3

2

0 1 50 0 βˆ’23

|

5

2

βˆ’323

]

Elemen baris 3 kolom 3 harus satu, sehingga dilakukan OBE yang kedua yaitu mengalikan

baris ketiga dengan –1/23.

[1 0 βˆ’

3

2

0 1 50 0 βˆ’1

23βˆ™(βˆ’23)

|

5

2

βˆ’3βˆ’1

23βˆ™(23)

] = [1 0 βˆ’

3

2

0 1 50 0 1

|

5

2

βˆ’3βˆ’1

]

Elemen-elemen pada kolom ketiga kecuali elemen diagonal utama harus nol, sehingga

dilakukan OBE yang ketiga pada baris pertama (𝐡1 = 𝐡1 +3

2𝐡3) dan baris kedua

(𝐡2 = 𝐡2 βˆ’ 5𝐡3).

[1 + (

3

2βˆ™ 0) 0 + (

3

2βˆ™ 0) βˆ’

3

2+ (

3

2βˆ™ 1)

0 βˆ’ (5 βˆ™ 0) 1 βˆ’ (5 βˆ™ 0) 5 βˆ’ (5 βˆ™ 1)0 0 1

|

5

2+ (

3

2βˆ™ βˆ’1)

βˆ’3 βˆ’ (5 βˆ™ βˆ’1)βˆ’1

] = [1 0 00 1 00 0 1

| 12βˆ’1

]

Karena semua elemen diagonal utama sudah menjadi 1 serta elemen di atas dan di bawah diagonal utama sudah menjadi 0, maka diperoleh penyelesaiannya adalah π‘₯ = 1, 𝑦 = 2 dan

𝑧 = βˆ’1.

Catatan penulis :

- Penyelesaian diatas bukanlah penyelesaian baku dalam menggunakan Metode Gauss dan Gauss -Jordan,

kalian bisa menggunakan aturan OBE manapun yang penting tujuan akhirnya membuat semua elemen

diagonal utama menjadi 1 dan elemen lainnya 0.

- Penulis lebih senang menyelesaikan per kolom, dimana tiap kolomnya selalu dimulai dengan mengubah

elemen diagonal utama menjadi 1 baru elemen lainnya menjadi 0.

- Setiap elemen diagonal utama yang sudah menjadi 1 tidak boleh ditukarkan dengan baris lainnya untuk

langkah berikutnya.