Menurunnya Proses Biologis Pada Usia Lanjut

5
Menurunnya proses biologis pada usia lanjut Pada usia lanjut, terjadi perubahan dalam sistem tubuh. Proses selular menjadi lambat dan organ-organ serta jaringan dalam tubuh menjadi lemah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Berbagai sistem dalam tubuh yang mengalami penurunan fungsinya sejalan dengan proses menua dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya : 1. Sistem endokrin Bila sistem endokrin tubuh dalam keadaan “puncaknya” maka kita akan merasakan sehat, nampak sehat dan nampak berhasil karena dapat mempertahankan tubuh kita terhadap rongrongan dari hampir segala bentuk infeksi dan penyakit kronis. Keadaan yang memiliki dampak negatif terhadap fungsi endokrin antara lain ialah : kurang gerak, kurang tidur, keadaan nutrisi yang kurang baik, obat-obatan. Menurut Meites (1990) terdapat 3 aspek nyata pengendalian endokrin pada usia lanjut yakni : a. Ada 2 perubahan aktivitas endokrin terpenting berhubungan dengan proses menua yakni pancreas dan tiroid, 40-50% pada usia lanjut menderita glukosa intolerance atau DM. Age-related hipotiroidisme kejadiannya pada wanita 5-10% b. Hormon ketiga yang menurun secara perlahan-lahan ialah sistem growth hormone-insulin-like growth factor-1 ( IGF-1 ) axis. Yang menyebabkan somatopause atau menurunnya fungsional kapasitas fungsional pada usia lanjut. c. Penurunan fungsi reproduksi d. Penurunan aktifitas kelenjar thymus, hingga hubungan antara sistem endokrin dengan sistem berubah. 2. Sistem imun Terdapat perubahan yang nyata antara sistem imun dengan usia lanjut, pada usia lanjut menurunnya fungsi sistem ini, akan menyebabkan meningkatnya kematian dan meningkatnya disabilitas akibat penyakit. Menurunnya fungsi sistem imun mengakibatkan pula terjadinya akumulasi mutasi selular dan DNA, hingga rentan terhadap terjadinya kanker dan kematian sel.

description

proses biologis manusia mengalami penurunanan dalam bbeberapa dekade

Transcript of Menurunnya Proses Biologis Pada Usia Lanjut

Page 1: Menurunnya Proses Biologis Pada Usia Lanjut

Menurunnya proses biologis pada usia lanjut

Pada usia lanjut, terjadi perubahan dalam sistem tubuh. Proses selular menjadi lambat dan organ-organ serta jaringan dalam tubuh menjadi lemah dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Berbagai sistem dalam tubuh yang mengalami penurunan fungsinya sejalan dengan proses menua dan saling berkaitan antara satu dengan lainnya :

1. Sistem endokrinBila sistem endokrin tubuh dalam keadaan “puncaknya” maka kita akan merasakan

sehat, nampak sehat dan nampak berhasil karena dapat mempertahankan tubuh kita terhadap rongrongan dari hampir segala bentuk infeksi dan penyakit kronis. Keadaan yang memiliki dampak negatif terhadap fungsi endokrin antara lain ialah : kurang gerak, kurang tidur, keadaan nutrisi yang kurang baik, obat-obatan.

Menurut Meites (1990) terdapat 3 aspek nyata pengendalian endokrin pada usia lanjut yakni :

a. Ada 2 perubahan aktivitas endokrin terpenting berhubungan dengan proses menua yakni pancreas dan tiroid, 40-50% pada usia lanjut menderita glukosa intolerance atau DM. Age-related hipotiroidisme kejadiannya pada wanita 5-10%

b. Hormon ketiga yang menurun secara perlahan-lahan ialah sistem growth hormone-insulin-like growth factor-1 ( IGF-1 ) axis. Yang menyebabkan somatopause atau menurunnya fungsional kapasitas fungsional pada usia lanjut.

c. Penurunan fungsi reproduksid. Penurunan aktifitas kelenjar thymus, hingga hubungan antara sistem endokrin

dengan sistem berubah.

2. Sistem imun

Terdapat perubahan yang nyata antara sistem imun dengan usia lanjut, pada usia lanjut menurunnya fungsi sistem ini, akan menyebabkan meningkatnya kematian dan meningkatnya disabilitas akibat penyakit. Menurunnya fungsi sistem imun mengakibatkan pula terjadinya akumulasi mutasi selular dan DNA, hingga rentan terhadap terjadinya kanker dan kematian sel.

3. Sistem metabolik a. Perubahan learn body mass dan insulin resisten (sindroma metabolik) : telah

diketahui hubungan usia lanjut dengan intoleran terhadap glukosa, atau insulin resisten, tetapi hubungan sebab terjadinya ini masi belum jelas, kemungkinan disebabkan perubahan learn body mass (LBM) kombinasi dengan penurunan kadar plasma DHEA dan IGF-1 serta peningkatan plasma TNF-α (tumor necrose factor alpha, marker dari aktifitas makrofag) dan stress aksidatif, berinteraksi dengan LBM, memicu terjadinya memburuknya uptake insulin-mediated glukosa.

b. Perubahan Chemical messenger dalam tubuh :Konsekuensi dari perubahan LBM versus masa lemak (fat mass) berdampak menurunnya kekuatan aktifitas fisik, perubahan metabolisme energi dan gangguan pertahanan terhadap infeksi dan penyakit inflamasi seperti arhritis.

Page 2: Menurunnya Proses Biologis Pada Usia Lanjut

c. Meningkatnya body fat dan kadar leptinMeningkatnya total dan central body fat dengan meningkatnya usia akan meningkatkan terjadinya penyakit kardiovaskular dan penyakit metabolisme.Leptin adalah pertanda (marker) yang akurat sebagai alat predictor tingginya asam lemak pada usia lanjut baik pria maupun wanita. Leptin adalah molekul yang dibentuk dalam sel lemak. Berfungsi sebagai pengendali penggunaan energi, intake makanan dan pembentukan lemak. Pada usia lanjut kadar absolut leptin 60% lebih besar dari masa muda.

d. Metabolisme rate menurun Pada usia lanjut basal metabolisme rate lebih rendah, dan lean tissue mass pada ekstremitasnya, sebaliknya fat mass lebih tinggi di banding usia muda.

4. Sistem kardiovaskular

Di bawah ini menunjukkan perubahan sistem kardiovaskular yang berhubungan dengan usia lanjut :

a. Pembuluh arteri menyebabkan meningkatnya tekanan darah sistolik, menyebabkan beban jantung bertambah

b. Menurunnya faktor sirkulasi perifer, termasuk antara lain menurunnya masa otot pada waktu latihan (exercise) hingga kemampuan aliran darah yang langsung menuju ke otot berkurang dan menurunnya kemampuan penggunaan oksigen

c. Menurunnya kapasitas latihan aerobik, baik diukur dari sudut total work performance atau maximal oxygen consumption. Pada usia yang lebih lanjut yang biasa dengan aktifitas fisik tinggi, penurunan ini hanya nampak sekitar setengah dari 10% penurunan perdekade pada individu yang aktifitasnya tergolong sedentary.

d. Menurunnya maximal axercise heart rate merupakan kejadian umum yang bertalian dengan usia lanjut.

5. Sistem gastrointestinala. Menurunnya kemampuan dinding usus halus menahan dan mengabsobsi

nutrien, hingga pada usia lanjut sangat sensitif terhadap adanya gangguan pencernaan.

b. Obat-obat dapat berpengaruh terhadap taste sensation dan menurunnya napsu makan

c. Malabsorbsi dapat disebabkan kadar asam lambung yang rendah, misalnya pada hipoklohidria.

d. Menurunnya motilitas gastrointestinal, dapat menyebabkan inkonentisia.e. Gangguan pencernaan dapat juga disebabkan gastrointestinal-related imunitas

mucosa.6. Sistem reproduksi

Pada usia lanjut nampak penurunan fungsi reproduksi ditandai terjadinya :

a. Menopause, pada masa tersebut sering terjadi perubahan kognitif, antara lain perubahan emosi, memori, dan gangguan konsentrasi dll.

Page 3: Menurunnya Proses Biologis Pada Usia Lanjut

b. Osteoporosisc. Meningkatnya kejadian penyakit jantungd. Andropause :

Age-related hipogonadism berlangsungnya tidak sejelas andropause pada pria dibanding menopause pada wanita. Kunci perbedaannya adalah bahwa pada pria perubahan kadar androgen berlangsung perlahan-lahan, sedangkan pada wanita dipresipitasi oleh menurunnya produksi estrogen. Belum jelas perubahan usia lanjut pada pria misalnya menurunnya aktifitas seksual, masa dan kekuatan otot dan mineralisasi tulang, ada tidaknya hubungan causal dengan perubahan bioaktifitas testosteron.

e. Adrepause : konsentrasi DHEA dan DHEAS setelah usia 30 th menurun secara perlahan-pelan. Pada usia 70-80 konsentrasi pada pria hanya 20% dan pada wanita 30% dari harga pada wanita postmenopause hampir 100% hormon sex steroid disintesis di dalam jaringan perifer.

7. Sistem syarafa. Penurunan fungsi sensoris nervus kranialis terutama pada penglihatan dan

pendengaran. Pada mata terjadi perubahan, antara lain pembatasan gerak bola mata terutama kearah vertical

b. Menurun secara progresif jumlah dan kekuatan masa otot dan kecepatan, serta koordinasi gerakan.

c. Perubahan yang banyak ialah pada postur dan cara berjalan (gait), sebagian korelasi dengan menurunnya sensasi dalam tungkai

d. Refleks menurun disebabkan degenerasi syaraf sensoris8. Fungsi otak

a. Gangguan kemampuan kognitif tanpa demensia bertambah pada usia lanjut dan prevalensinya kejadian pada wanita lebih tinggi.

b. Demensiac. Gangguan memorid. Gangguan visus

9. Sistem muskulara. Kekuatan muskulatur merupakan komponen teramat penting untuk jalan,

menghindari jatuh dan patah tulang, mengurangnya kekuatan otot merupakan sebab utama meningkatnya prevalensi disabelitas

b. Berkurangnya otot skelet yang berkaitan dengan usia lanjut, disebut sarkopenia. Dan keadaaan ini memuatan otot menurun

c. Menurunnya otot skelet pada usia lanjut ikut andil pada mengurangnya densitas tulang, sensitifitas pada insulin dan menurunnya kapasitas aerobik.

d. Sejalan dengan proses menua, juga terjadi penurunan kecepatan pembentukan protein tertentu yang membentuk otot. Keadaan ini menyebabkan muscle wasting, kelainan metabolisme, gangguan fungsi fisik. Menurunnya produksi protein otot berhubungan dengan menurunnya IGF-1 (insulin-like growth factor-1), testosteron dan DHEA-S

10. Sistem sensorisProses menua secara nyata berhubungan dengan menurunnya fungsi berbagai sensoris. Semua aspek fungsi sensoris – perabaan (touch), rasa kecap (taste), bau

Page 4: Menurunnya Proses Biologis Pada Usia Lanjut

(smell), penglihatan dan pendengaran menurun dengan berlanjutnya usia. Penurunan sensorium menyebabkan perubahan yang buruk bagi kualitas hidup (quality of life)