Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

18
Rel.v1.02.06 1 Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta dipersiapkan oleh: Ronny H. Mustamu Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi UK Petra

description

Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta. dipersiapkan oleh: Ronny H. Mustamu Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi UK Petra. Landasan. Kebebasan memperoleh informasi: - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Page 1: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 1

Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi:menyorot peran perguruan tinggi swasta

dipersiapkan oleh:

Ronny H. MustamuKetua Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Komunikasi UK Petra

Page 2: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 2

LandasanKebebasan memperoleh informasi:

kegiatan mempromosikan keterbukaan dan akuntabilitas sektor publik dengan cara memberikan kewenangan kepada masyarakat untuk mengakses informasi tersebut.

Konsep demokrasi deliberatif ala Jurgen Habermas:

apa pun yang ketika diputuskan itu ternyata mempengaruhi masyarakat, maka masyarakat harus terlibat.

Page 3: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 3

Implikasi Kebebasan memperoleh informasi lebih

ditujukan kepada sektor publik dan sektor yang berdampak luas terhadap publik.

Dalam konteks di Indonesia adalah lembaga-lembaga publik, pemerintahan, kegiatan yang pendanaannya berasal dari publik dan kegiatan yang dampaknya dirasakan publik.

Perlu dicatat bahwa yang dimaksud publik adalah masyarakat (rakyat), sehingga agak sedikit berbeda dengan term publik dalam konsep stakeholders.

Page 4: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 4

Ciri Kebebasan Informasi Keterbukaan maksimum Kewajiban untuk mengumumkan informasi Memajukan pemerintahan yang terbuka Pembatasan cakupan kekecualian Proses-proses untuk mempermudah pemerolehan

informasi Biaya (untuk memperoleh informasi) Rapat (lembaga pemerintah) yang terbuka Keterbukaan informasi adalah prioritas Perlindungan untuk pengungkap (whistle blower)

kasus korupsi

Toby Mendel, 2004

Page 5: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 5

Praktik di Indonesia Meski telah dilakukan beragam upaya untuk

meningkatkan akses masyarakat terhadap informasi publik, namun masih terdapat kesenjangan yang signifikan antara ekspektasi dan realita.

Lembaga-lembaga yang termasuk dalam kategori sektor publik tak semuanya “terbiasa” dengan konsep keterbukaan. (lihat kasus e-procurement Pemkot Surabaya)

Masih terdapat informasi publik yang sulit diperoleh tanpa “alat bantu”: relasi, kekuasaaan, uang.

Page 6: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 6

AkibatnyaMasyarakat Indonesia “terbiasa” untuk:

tidak memperoleh hak sepenuhnya tidak bertanyamengeluarkan dana untuk memperoleh

informasi publik.

Segala aturan perundangan terkait Kebebasan Informasi masih menjadi konsumsi kelompok intelektual dan bahkan belum menjadi wacana publik yang sesungguhnya.

Page 7: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 7

Peran Perguruan Tinggi Kebebasan memperoleh informasi di

kalangan perguruan tinggi lebih terkait dengan penyediaan informasi di perpustakaan.

Kelompok perguruan tinggi yang lebih “maju” memulai dengan penataan informasi virtual melalui pengelolaan situs internet.

Bagi perguruan tinggi di Indonesia, kebebasan memperoleh informasi masih bergerak di seputar kepentingan akademik, terutama penelitian.

Page 8: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 8

Perguruan Tinggi Swasta Berbeda dengan perguruan tinggi negeri (PTN)

yang masih dibiayai oleh dana publik, perguruan tinggi swasta (PTS) tidak.

Akibatnya, tanggungjawab PTS terhadap kebebasan memperoleh informasi (bagi) publik, tidaklah seketat beban yang ditanggung PTN.

Oleh karenanya, kebebasan (memperoleh) informasi di PTS masih relatif “murni” terkait dengan aktivitas akademik dan bukan layanan informasi kepada publik.

Jika pun berkembang, maka kebebasan memperoleh informasi tersebut lebih bersifat upaya mengantisipasi terjadinya plagiarisme.

Page 9: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 9

Praktik di PTSKebebasan memperoleh informasi di PTS

relatif hanya bergerak pada 2 elemen:Kepentingan akademik mahasiswa.Kegiatan terkait penelitian dan pengabdian

pada masyarakat yang “dikemas” untuk kepentingan promosi.

Oleh karenanya, terlalu sulit untuk (saat ini) menemukan PTS di Indonesia yang dengan sukarela menyediakan informasi bagi publik, yang sesungguhnya memang di luar (beyond) tanggungjawabnya.

Page 10: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 10

Studi Kasus UK Petra ASIT - (Web-based Automatic System Information

Terminal) – Informasi Akademik via web - http://genesis.petra.ac.id/asit

Perpustakaan sebagai “galeri”. Situs www.petra.ac.id Koleksi digital: surabaya tempo doeloe (Surabaya

Memory), tugas akhir mahasiswa (Digital Theses), artikel jurnal ilmiah (eDIMENSI), karya seni sivitas (Petra@rt Gallery), dll – http://www.petra.ac.id/desa-informasi

Informasi strategis, perencanaan, anggaran bukan masuk kategori informasi publik dan tak terkait secara langsung dengan aktivitas “promosi”.

Butuh “skema publikasi” apa yang harus, boleh dan tidak perlu (atau membutuhkan izin khusus) disajikan kepada publik.

Page 11: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 11

Digitalisasi Karya Ilmiah Mungkin berbeda dengan “mitos” yang selama ini

berlaku: sesungguhnya keterbukaan justru sanggup mengurangi peluang terjadinya plagiarisme.

Semakin luas cakupan informasi yang dibuka (disajikan dalam internet), maka orang akan semakin bebas mengaksesnya. Akibat kebebasan akses tersebut, maka seorang plagiator akan mengalami kesulitan untuk menjiplak karya tanpa diketahui orang lain. Bandingkan, jika yang disajikan hanya abstrak atau judulnya saja.

Persoalan: paradigma, mindset, pemahaman dan wawasan para pengelola perguruan tinggi belum semuanya menyadari makna keterbukaan informasi itu.

Page 12: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 12

Web-based Learning Meski telah berulang kali dicoba diterapkan oleh

(kelompok) dosen yang berbeda, namun konsep ini tak mudah untuk diterapkan.

Persoalan bukan berasal dari rendahnya niatan untuk membuka seluruh akses informasi, namun lebih ke arah komitmen akibat tingginya beban dan konsentrasi yang dibutuhkan untuk mengelola aktivitas tersebut (time consuming).

Upaya untuk melakukan hybrid model (memadukan konsep web-based dan pemanfaatan koleksi digital) juga masih belum memuaskan.

Page 13: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 13

Anggaran dan KegiatanProses perencanaan kegiatan dan

pencairan anggaran telah memanfaatkan teknologi informasi yang memungkinkan berkurangnya dokumen cetakan.

Selain mempermudah proses monitoring, model ini sangat memudahkan proses evaluasi dan pelaporan.

Page 14: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 14

Layanan PerpustakaanKatalog online & ‘webisasi’ sistem

informasi perpustakaan (iSPEKTRA) telah memudahkan proses pencarian dan peminjaman buku serta koleksi perpustakaan lainnya.

Page 15: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 15

Fasilitas FisikPeminjaman ruangPeminjaman alat-alat presentasi:

komputer, LCD, dll

Page 16: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 16

Wilayah EksplorasiInformasi tersedia, boleh diakses, atau

tertutup? Pengelolaan Manajemen Perguruan Tinggi (Swasta) Sumber Dana Sumber Daya Manusia Fasilitas Fisik Kemahasiswaan Layanan Informasi (Perpustakaan) Pengajaran dan Pembelajaran Penelitian dan Pengembangan Hubungan dengan pihak luar

Page 17: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 17

TO AVOID ANY CRITICISM:SAY NOTHING,DO NOTHING,BE NOTHING.

TERIMA KASIH.

Page 18: Menuju Kebebasan Memperoleh Informasi: menyorot peran perguruan tinggi swasta

Rel.v1.02.06 18

RONNY H. MUSTAMU

Pendidikan:•Drs., Universitas Airlangga, Surabaya

•M.Mgt., Asian Institute of Management, Manila

•Certificate, LEAD International, Graduation Session: Moscow

Tugas saat ini:•Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, FIKOM, UK Petra

•Pemimpin Redaksi, harian sore Surabaya Post

Kontak:•Tel. +62 31 298 3050

•Fax. +62 31 843 6418

•GSM. +62 81 5521 2155

•Email: [email protected]