Analisis Derajad Kebebasan
-
Upload
barnabas-rifqi-abdulrahim -
Category
Documents
-
view
50 -
download
2
description
Transcript of Analisis Derajad Kebebasan
Analisis Derajad Kebebasan
Derajad kebebasan sistem = jumlah total variabel –
jumlah total persamaan neraca masa independen –
jumlah total variabel arus yang telah ditentukan – jumlah
total hubungan tambahan yang dapat disusun
Contoh
Sari jeruk segar mempunyai komposisi 12% masa
padatan terlarut, gula, dan air. Untuk menurunkan
biaya transportasi dari pabrik ke daerah pemasaran sari
jeruk ini dipekatkan dan didaerah tujuan direkonstitusi
menjadi sari jeruk dengan menambah air. Pemekatan
dilakukan pada evaporator dengan waktu tinggal pendek
untuk mencegah hilangnya aroma dan rasa yang sensitif
terhadap panas dan mudah menguap. Karena beberapa
komponen tetap hilang selama proses maka untuk
meningkatkan rasa dan aroma sari jeruk pekat
ditambahkan sari jeruk segar dengan aliran pintas.
Bila aliran pintas 10% dari umpan dan output dari
evaporator mengandung 80% padatan terlarut.
Hitunglah air yang harus diuapkan dan komposisi
produk akhir bila umpan sari jeruk segar 10.000 kg/j.
Unit Proses
Air
F4
F1 F2 F5 F6
xp1 xp2 xp5 xp6
F3
xp3
Perhitungan derajad kebebasan
Percabangan Evaporator Mixer Proses
Jumlah variabel 6 5 6 11
Jumlah neraca masa 2 2 2 6
Jumlah variabel yang telah ditentukan:
- Komposisi
- Arus1
1
1
-
1
-
2
1
Jumlah Hubungan
- Rasio percabangan- Batasan percabangan
1
1
-
-
-
-
1
1
Derajad kebebasan 0 2 3 0
Contoh
Flash vaporizer
Campuran cairan n-heksana dan n-heptana 1000 kmol/j
pada tekanan tinggi tiba-tiba diturunkan tekanannya
(flash). Sebagian cairan menguap menghasikan
campuran uap yang lebih kaya dengan n-heksana dan
sisa cairan yang lebih kaya dengan n-heptana. Keduanya
setimbang pada tekanan p dan suhu T.
n2 kmol/j x2 n-heksana (1 – x2) n-heptana
n1 kmol/j x1 n-heksana (1 – x1) n-heptana n3 kmol/j x3 n-heksana (1 – x3) n-heptana
Ada 5 variabel : n2, n3, x1, x2, x3 yang belum
diketahui, sehingga dibutuhkan 5 persamaan
untuk menyelesaikannya.
Persamaan diperoleh dari :
1. Persamaan neraca masa
Ada 3 persamaan neraca masa, 2 neraca masa
komponen n-heksana dan n-heptana dan 1
neraca masa total
x1 n1 = x2 n2 + n3 x3 (1)
(1 – x1) n1 = (1 – x2) n2 + (1 – x3) n3 (2)
n1 = n2 + n3 (3)
2. Hukum fisika
Dua persamaan dari hukum Raoult
x2 P = x3 p*n-heksana (4)
(1 - x2) P = (1 - x3) p*n-heptana (5)
Campuran sejumlah 1000 kg/j mempunyai
komposisi 40% masa bensena (B), 45% masa
toluena (T) dan xylena (X) 15% masa diumpankan
kekolom distilasi. Distilat mempunyai komposisi
95% masa bensena dan 3,0% masa toluena.
Produk dasar diumpankan ke kolom distilasi ke-2.
Distilat dari kolom ke-2 mempunyai komposisi
1,7% masa bensena, 98,0% masa toluena. Dari
toluena yang di umpankan ke proses, 10%
diperoleh pada hasil dasar kolom distilasi ke-2, dan
96,67% xylena yang diumpankan ke proses
direcovery pada hasil dasar kolom distilasi ke-2
juga. Hitunglah variabel yang belum diketahui.
n1 kg/j n5 kg/j 0,95 kg B/kg 0,017 kg B/kg 0,03 kg T/kg 0,98 kg T/kg 0,02 kg X/kg 0,003 kg X/kg
1000 kg/j400 kg/j B450 kg/j T150 kg/j X n2 kg/j B n6 kg/j n3 kg/j T n7 kg/j n4 kg/j X n8 kg/j
Pada kolom distilasi 1
Ada 4 variabel : n1, n2, n3, n4 yang belum diketahui, dan
hanya ada 3 persamaan dari neraca masa B, T, X
Derajad kebebasan = 4 – 3 = 1
Pada kolom distilasi 2
Ada 7 variabel : n2, n3, n4, n5, n6, n7, n8 yang belum
diketahui, dan hanya ada 3 persamaan dari neraca masa
B, T, X
Derajad kebebasan = 7 – 3 = 4
Proses secara keseluruhan
Ada 5 variabel yang belum diketahui n1, n5, n6, n7, n8
Ada 3 persamaan neraca masa B, T, X dan 2 persamaan
recoveri fraksional.
Derajad kebebasan = 5 – 3 – 2 = 0
Penyelesaian
Ada 8 variabel tidak diketahui : n1, n2, n3, n4, n5, n6, n7, n8
Dibutuhkan 8 persamaan :
Neraca masa pada kolom distilasi 1
B : 400 kg = 0,95 n1 + n2
T : 450 kg = 0,03 n1 + n3
X : 150 kg = 0,02 n1 + n4
Neraca masa pada kolom distilasi 2
B : n2 = 0,017 n5 + n6
T : n3 = 0,98 n5 + n7
X : n4 = 0,003 n5 + n8
Persamaan recoveri fraksional
10% recoveri T : n7 = 0,10 (450) kg = 45 kg
96,67% recoveri X : n8 = 0,9667 (150) kg = 145 kg
n1 = 189,6 kg
n2 = 219,8 kg
n3 = 444,3 kg
n4 = 146,2 kg
n5 = 402,4 kg
n6 = 213,0 kg
Masalah Neraca Masa Linear
Penyelesaian secara simultan dengan program komputasi
akan mudah bila semua spesifikasi batasan linear pada
aliran komponen atau spesies. Pada kasus ini persamaan
neraca dan himpunan spesifikasi akan secara sederhana
terdiri dari himpunan persamaan linear. Persamaan
linear dapat diselesaikan secara efisien tanpa siklus
konvergensi menggunakan metoda matriks varian peng-
hilangan baris. Program komputer untuk perhitungan
penyelesaian matriks tersedia dalam berbagai bentuk.
Contoh
5
1 2 3 4
Proses sederhana dimana senyawa A diubah menjadi
senyawa B terdiri dari mixer, reaktor, dan separator
seperti pada diagram alir diatas. Separator memisahkan
output reaktor menjadi arus produk dan arus recycle
yang mengandung 80% A dan 40 % B. Kondisi operasi
reaktor diatur sehingga rasio B/A pada arus umpan 1 : 5.
Bila arus umpan baru adalah A dan diperkirakan
stoikiometri reaksi sederhana A → B hitunglah konversi
reaktor.
Penyelesaian
Diasumsikan arus umpan baru (1) = 100 kmol/j A
Neraca masa pada reaktor
Input = Output
n3A = (1 – x) n2
A = n2A - r
n3B = n2
B + x n2A = n2
B + r
Neraca masa pada separator
Input = Output
Mixer Reaktor Sepa-rator
n3A = n4
A + n5A
n3B = n4
B + n5B
Neraca masa pada mixer
Input = Output
n2A = n5
A + 100
n2B = n5
B + 0
Neraca masa komponen pada separator
n5A = 0,8 n3
A
n5B = 0,4 n3
B
Hubungan komposisi
n2A = 5 n2
B
n2A n2
B n5A n5
B n3A n3
B r RHS
1 0 -1 0 0 0 0 100
0 1 0 -1 0 0 0 0
-1 0 0 0 1 0 -1 0
0 -1 0 0 0 1 1 0
0 0 1 0 -0,8 0 0 0
0 0 0 1 0 -0,4 0 0
1 -5 0 0 0 0 0 0
Matriks penyelesaian
n2A n2
B n5A n5
B n3A n3
B r RHS
1 0 0 0 0 0 0 227,3
0 1 0 0 0 0 0 45,5
0 0 1 0 0 0 0 127,3
0 0 0 1 0 0 0 45,5
0 0 0 0 1 0 0 159,1
0 0 0 0 0 1 0 113,6
0 0 0 0 0 0 1 68,2
r = 68,2
n2A = 227,3
x = r/ n2A = 68,2/227,3 = 0,30
Masalah Neraca Masa Nonlinear
Kunci yang mendasari pendekatan penyelesaian simultan
masalah neraca masa adalah semua persamaan neraca
dan hubungan spesifikasi proses dalam bentuk
persamaan linier dari laju alir spesies. Bila persamaan
neraca masa selalu berbentuk linier, spesifikasi proses
tidak selalu linier
Contoh
Pada pabrik amoniak gas umpan terdiri dari H2 74%mol,
N2 24,5%mol, CH4 1,2%mol dan A 0,3% mol bereksi
secara katalitik menghasilkan NH3. Produk reaksi
direfrigerasi untuk memisahkan 75% produk NH3 per
pass. Arus sisanya dikembalikan ke reaktor sebagai
recycle. Untuk menstabilkan akumulasi inert CH4 dan A
pada proses sebagian gas dibuang.
Diperkirakan laju pembuangan gas diatur sehingga
umpan campuran yang masuk reaktor mengandung CH4
18%mol dan konversi per pass N2 65%. Hitunglah semua
laju alir dalam proses.
NH3
4
1 2 3
H2 74,0% H2 H2
N2 24,5% N2 N2 CH4 1,2% CH4 CH4
A 0,3% A A 5 7 6
H2
N2
CH4
A
Penyelesaian
Reaktor Separator
Tabel derajad kebebasan
Titiktemu
Reaktor
Separator
Titikcabang
Proses Total
JumlahVariabel
14 10+1 11 15 31 10+1
JumlahNeraca
5 5 5 5 20
Jumlah komposisiyg diketahui Umpan CH4 pada arus 2
31 1
31
3
Jumlah hubungan Konversi Recovery NH3
Batasan cabang
11
4
114
Derajad Kebebasan 5 4 5 6 1 3Basis -1
Basis 1000 mol/j umpan atau arus 1
Neraca masa total
A : nA6 = 3
CH4 : nCH46 = 12
N2 : nH26 = 245 – r
H2 : nH26 = 740 – 3 r
NH3 : nNH34 + nNH3
6 = 0 + 2 r
Neraca masa titik percabangan
x = n7/n6
Neraca masa titik pencampuran
A : nA2 = 3 x + 3
CH4 : nCH42 = 12 x + 12
N2 : nH22 = (245 – r) x + 245
H2 : nH26 = (740 – 3 r) x + 740
NH3 : nNH32 = (2 r - nNH3
4 ) x
Jumlah semua arus tersebut diatas
N2 = 1000 (x + 1) – 2 r x – nNH44 x
Komposisi CH4 pada umpan campuran = 18 mol,
menghasilkan persamaan non-linier
nCH42 = 0,18 N2 = 0,18 [1000 (x + 1) – 2 r x – nNH4
4 x]
= 12 x + 12
1 + x 0,18─── = ─── ( 2 r + nNH4
2 ) (1) x 168 Persamaan ini dapat digunakan untuk mengeliminasi x
dari pernyataan arus 2 yaitu N2 sehingga pernytaaan
hanya dalam r dan NNH34
Neraca masa pada separator NH3
A : nA3 = 3 x + 3
CH4 : nCH43 = 12 x + 12
N2 : nH23 = (245 – r) (1 + x)
H2 : nH23 = (740 – 3 r) (1 + x)
NH3 : nNH32 = (2 r - nNH3
4 ) (1 + x)
Hubungan spesifikasi proses
nNH34 = 0,75 nNH3
3
= 0,75 [(2 r – nNH34) (1 + x) + nNH3
4]
Atau
1,5 r (1 + x) nNH3
4 = ──────── (2) (1 + 0,75 x)
Gabungan persamaan 1 dan 2
NN22 – NN2
3 245 (x + 1) – r x – 245 (x + 1)────── = ───────────────── = 0,65 NN2
2 245 (x + 1) – r x
159,25 (x + 1) r = ──────── (3) (1 + 0,65 x)
Gabungan persamaan 3 dan 1
(1 + x) 0,18 318,5 (1 + x) 318,5 (1 – x)2 0,75──── = ─── ─────── + ───────────── x 168 (1 + 0,65 x) (1 + 0,65 x) (1 + 0,75 x)
4,095 x2 - 134,8725 x - 168 = 0
x = 34,14
Berdasarkan harga x tsb
r = 241,3 mol/j
NNH34 = 478,07 mol/j
Satu mol masing-masing CO2, O2, dan N2 diumpankan ke
reaktor dan dipanaskan sampai 30000K dan 5 atm. Dua
reaksi mengalami kesetimbangan
CO2 ↔ CO + ½ O2
pCO pO21/2
K1 = ────── = 0,3272 atm1/2
pCO2
½ O2 + ½ N2 ↔ NO
pNO K2 = ──────── = 0,1222 ( pNO2 pO2 )
1/2
Hitunglah komposisi dalam kesetimbangan dalam fraksi
mol
Penyelesaian
CO2 ↔ CO + ½ O2 derajad reaksi ξ1
½ O2 + ½ N2 ↔ NO derajad reaksi ξ2
Pada kondisi awal
nCO2 = nO2 = nN2 = 1
Setelah reaksi
nCO2 = 1 - ξ1
nCO = ξ1
nO2 = 1 + ½ ξ1 – ½ ξ2
nN2 = 1 – ½ ξ2
nNO = ξ2
Jumlah total mol dalam kondisi setimbang = (1 - ξ1) + ξ1
+ (1 + ½ ξ1 – ½ ξ2) + (1 – ½ ξ2) + ξ2 = 3 + ½ ξ1
yCO2 = (1 - ξ1)/(3 + ½ ξ1)
yCO = ξ1/( 3 + ½ ξ1)
yO2 = (1 + ½ ξ1 – ½ ξ2)/(3 + ½ ξ1)
yN2 = (1 – ½ ξ2)/(3 + ½ ξ1)
yNO = ξ2/(3 + ½ ξ1)
pCO pO21/2 (yCO P) (yO2 P)1/2
K1 = ────── = ────────── pCO2 yCO2 P
yCO yO2
K1 = ────── P (1 + ½ - 1)
yCO2
2 ξ1 (2 + ξ1 – ξ2)1/2
K1 = ────────── P (1 + ½ - 1) = 0,3272 2 (2 – ξ2) ( 6 + ξ1)1/2
2,236 ξ1 (2 + ξ1 – ξ2)1/2 = 0,3272 (2 – ξ1) ( 6 + ξ1)1/2 (1)
pNO (yNO P) K2 = ───────── = ──────────── ( pNO2 pO2 )
1/2 (yNO2 P)1/2 (yO2 P)1/2
yNO
K2 = ──────── P (1 - ½ - ½ )
(yNO2)1/2 (yO2)1/2
2 ξ2 K2 = ──────────── = 0,1222 (2 + ξ1 – ξ2)1/2 (2 – ξ2)1/2
2 ξ2 = 0,1222 (2 + ξ1 – ξ2)1/2 (2 – ξ2)1/2 (2)
Penyelesaian persamaan non-linier secara simultan
dengan metoda Newton-Raphson sbb.:
f1 = 2,236 ξ1 (2 + ξ1 – ξ2)1/2 - 0,3272 (2 – ξ1) ( 6 + ξ1)1/2
f2 = 2 ξ2 - 0,1222 (2 + ξ1 – ξ2)1/2 (2 – ξ2)1/2
∂ f1
── = 2,236 ξ1 (2 + ξ1 – ξ2)1/2 + 2,236 ξ1 (2 + ξ1 – ξ2)-1/2
∂ ξ1
+ 0,3272 ( 6 + ξ1)1/2 - 0,3272 (2 – ξ1) ( 6 + ξ1)-1/2
∂ f1
── = - 2,236 ξ1 (2 + ξ1 – ξ2)-1/2 ∂ ξ2
∂ f2
── = - 0,1222 (2 – ξ2)1/2 (2 + ξ1 – ξ2)-1/2 ∂ ξ1
∂ f2
── = 2 - 0,1222 (2 – ξ2)1/2 (2 + ξ1 – ξ2)-1/2 ∂ ξ2
+ 0,1222 (2 + ξ1 – ξ2)1/2
Estimasi harga awal
ξ1 = 0,2 ξ2 = 0,2
f1 = - 0,0194
f2 = 0,1681
∂ f1
── = 4,1880∂ ξ1
∂ f1
── = - 0,3162∂ ξ2
∂ f2
── = - 0,1159∂ ξ1
∂ f2
── = 2,2887∂ ξ1
∂ f1 ∂ f1
── d1 + ── d2 = - f1
∂ ξ1 ∂ ξ1
∂ f2 ∂ f2
── d1 + ── d2 = - f2
∂ ξ1 ∂ ξ1
4,188 d1 - 0,3162 d2 = 0,0194
- 0,1159 + 2,2887 d2 = - 0,1681
d1 = - 0,0009 d2 = - 0,0494
Estimasi harga baru
ξ1 = 0,2 + d1 = 0,2 – 0,0009 = 0,1991
ξ2 = 0,2 + d2 = 0,2 – 0,0494 = 0,1506
Perhitungan diulang beberapa kali sampai diperoleh
harga yang relatif tidak berubah.
Penyelesaian ke 2 persamaan non-linier tsb :
ξ1 = 0,20176, ξ2 = 0,12081
yCO2 = (1 - ξ1)/( 3 + ½ ξ1) = 0,2574
yCO = ξ1/( 3 + ½ ξ1) = 0,065
yO2 = (1 + ½ ξ1 – ½ ξ2)/( 3 + ½ ξ1) = 0,3355
yN2 = (1 – ½ ξ2)/ ( 3 + ½ ξ1) = 0,3030
yNO = ξ2/( 3 + ½ ξ1) = 0,039
Proses untuk produksi NaOH terdiri arus intermediate
yang mengandung slurry endapan CaCO3 dalam larutan
NaOH dan H2O. Slurry dicuci dengan air dengan 3
tahap pencucian untuk mengurangi konsentrasi NaOH
dalam slurry sampai cukup rendah. Laju alir untuk
proses pencucian lawan arus ditunjukkan pada diagram.
Tahap pencucian diperkirakan beroperasi sehingga
slurry yang keluar pada masing-masing tahap
mengandung 2 kg larutan per kg padatan CaCO3.
Konsentrasi larutan yang keluar pada masing-masing
tahap diperkirakan sama. Jika umpan slurry pada
tahap pertama mengandung 10% masa NaOH, 30%
masa CaCO3, dan 60% masa H2O, hitunglah jumlah air
pencuci yang dibutuhkan per masa umpan agar larutan
yang keluar dari tahap 3 konsentrasi NaOHnya 1%
masa.
Air pencuci
NaOH 8 7 6 5
H2O
1 2 3 4
Umpan slurry Limbah Slurry
NaOH, H2O, CaCO3
Tahap 1
Tahap 2
Tahap 3
Bila basis arus 1 : 1000 kg/jam
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Proses
Jumlah variabel arus 10 10 9 19
Jumlah persamaan neraca
3 3 3 9
Jumlah komposisi yang sudah diketahui Arus 1 Arus 4
21
21
Jumlah hubungan yang telah diketahui Rasio padatan/larutan Rasio konsentrasi
11
11
11
33
Derajad kebebasan 3 5 3 1
Basis - 1
0
Indeks senyawa masing-masing NaOH = 1, H2O = 2,
CaCO3 = 3
Tahap 1
Persamaan neraca masa
100 + F17 = F1
2 + F18
600 + F27 = F2
2 + F28
300 = F32
Spesifikasi proses : slurry yang keluar dari masing-
masing tahap mengandung 2 kg larutan per kg padatan
F12 + F2
2 = 2 F32
Konsentrasi larutan yang keluar pada masing-masing
tahap diperkirakan sama
F18 F1
2
────── = ──────F1
8 + F28 F1
2 + F22
Tahap 2
Persamaan neraca masa
F12 + F1
6 = F13 + F1
7
F22 + F2
6 = F23 + F2
7
F32 = F3
3
Spesifikasi proses : slurry yang keluar dari masing-
masing tahap mengandung 2 kg larutan per kg padatan
F13 + F2
3 = 2 F33
Konsentrasi larutan yang keluar pada masing-masing
tahap diperkirakan sama
F17 F1
3
────── = ──────F1
7 + F27 F1
3 + F23
Tahap 3
Persamaan neraca masa
F13 + 0 = F1
4 + F16
F23 + F2
5 = F24 + F2
6
F33 = F3
4
Spesifikasi proses : slurry yang keluar dari masing-
masing tahap mengandung 2 kg larutan per kg padatan
F14 + F2
4 = 2 F34
Konsentrasi larutan yang keluar pada masing-masing
tahap diperkirakan sama
F14 F1
6
────── = ──────F1
4 + F24 F1
6 + F26
F14 F1
6
────── = 0,01 → ────── = 0,01F1
4 + F24 F1
6 + F26
Bila neraca masa CaCO3 dihilangkan, maka persamaan
terdiri dari:
Persamaan neraca masa linier
F12 - F1
7 + F18 = 100
F22 - F2
7 + F28 = 600
F12 - F1
3 + F16 - F1
7 = 0
F22 - F2
3 + F26 - F2
7 = 0
F13 - F1
4 - F16 = 0
F23 - F2
4 + F25 - F2
6 = 0
Spesifikasi proses linier
F12 + F2
2 = 600
F13 + F2
3 = 600
F14 + F2
4 = 600
0,99 F14 - 0,01 F2
4 = 0
0,99 F16 - 0,01 F2
6 = 0
Spesifikasi proses non-linier
F18 F1
2
────── = ────── F1
8 + F28 F1
2 + F22
F18 (F1
2 + F22) = F1
2 (F18 + F2
8)
F17 F1
3
────── = ──────F1
7 + F27 F1
3 + F23
F17 (F1
3 + F23) = F1
3 (F17 + F2
7)
Karena ada 2 persamaan non-linier dan 2 kondisi yang
berhubungan dengan tahap 1 dan 2 maka dipilih harga
arus yang sesuai dengan unit tersebut
Komposisi larutan masuk bersama slurry = 10% NaOH x
100%/(100% - %masa CaCO3) = 10% x 100%/70% =
1/7% masa NaOH = 14,3% masa NaOH.
Karena komposisi larutan awal 14,3% NaOH harus
dikurangi sampai 1% NaOH, penurunan konsentrasi
NaOH pada tiap tahap harus sekurang-kurangnya ½ nya
sehingga secara keseluruhan 1/7 x ½ x ½ x ½ = 1/56 >
1%.
Slurry yang keluar dari masing-masing tahap
mengandung 2 kg larutan per kg padatan, maka
F14 + F2
4 = 600
F14
────── = 0,01 → F14 = 0,01 x 600 kg/j = 6 kg/j
F14 + F2
4
NaOH input = 10% (1000 kg/j) = 100 kg/j = F18 + F1
4
F18 = (100 - 6) kg/j = 94 kg/j
Bila diperkirakan bahwa ½ dari NaOH tercuci pada
tahap 1 = ½ x 100 kg/j = 50 kg/j dan hampir seluruh
NaOH dari umpan keluar pada arus 8 (F18), maka NaOH
yang keluar pada arus 7 (F17) = 50 kg/j
F12 - F1
7 + F18 = 100
F12 - 50 + 94 = 100 → F1
2 = 56 kg/j
F12 + F2
2 = 600 → F22 = (600 - 56) kg/j = 544 kg/j
Komposisi larutan yang masuk bersama padatan CaCO3
14,3%masa pada unit pencucian tahap 1, maka komposisi
larutan yang keluar dari unit tsb tidak mungkin lebih
besar. Bila diperkirakan 10% masa, padahal hampir
seluruh NaOH input 100 kg/j keluar pada arus 8 (F18)
maka F28 = 100 kg/j/10% = 1000 kg/j
F22 - F2
7 + F28 = 600
544 - F27 + 1000 = 600 → F2
7 = 944 kg/j
Bila seluruh arus dihitung diperoleh sbb.
2 3 4 5 6 7 8
NaOHkg/j
56 15,94 6 - 9,94 50 94
H2Okg/j 544 584,1 594 994 984,1 944 1000
Laju alir masa komponen yang diperoleh diatas
merupakan estimasi untuk linierisasi fungsi non-linier
f1 = F18 (F1
2 + F22) - F1
2 (F18 + F2
8)
f2 = F17 (F1
3 + F23) - F1
3 (F17 + F2
7)
Linierisasi persamaan menggunakan metoda Newton
Raphson sbb.:
∂f1 ∂f1 ∂f1 ∂f1
── = F22 ─── = - F1
2 ─── = -F28 ─── = F1
8
∂F18 ∂F2
8 ∂F12 ∂F2
2
∂f1 ∂f1 ∂f1 ∂f1
── = 544 ─── = - 56 ─── = -1000 ─── = 94∂F1
8 ∂F28 ∂F1
2 ∂F22
Persamaan menjadi
N ∂ f1 N ∂f1
∑ ─── xn = ∑ ─── xn0 - f1 (x0)
n=1 ∂xn n=1 ∂xn
N ∂f1
∑ ─── xn0 adalah
n=1 ∂xn -1000 F1
2 + 94 F22 + 544 F1
8 - F28
f1 (x0) = F18 (F1
2 + F22) - F1
2 (F18 + F2
8)
= F18 F2
2 - F12 F2
8 = 56 x 1000 – 544 x 94
= 4864
N ∂ f1
∑ ── xn = -1000 F12 + 94 F2
2 + 544 F18 – 56 F2
8 - 4864n=1 ∂xn = -1000 x 56 + 94 x 544 + 544 x 94 – 56 1000
- 4864 = - 4864
Persamaan f1 menjadi linier
-1000 F12 + 94 F2
2 + 544 F18 – 56 F2
8 = - 4864
∂f2 ∂f2 ∂f2 ∂f2
── = F23 ─── = - F1
3 ─── = -F27 ─── = F1
7
∂F17 ∂F2
7 ∂F13 ∂F2
3
∂f2 ∂f2 ∂f2 ── = 584,1 ─── = - 15,94 ─── = - 944∂F1
7 ∂F27 ∂F2
3
∂f2
─── = 50∂F2
3
N ∂f2
∑ ─── xn0 adalah
n=1 ∂xn
-944 F13 + 50 F2
3 + 584,1 F17 - 15,94 F2
7
f2 (x0) = F17 F2
3 - F13 F2
7 = 50 x 584,1 – 15,94 x 944
= 14155,94
N ∂ f1
∑ ── xn = -944 F13 + 50 F2
3 + 584,1 F17 - 15,94 F2
7
n=1 ∂xn - 14155,64
= 14155,64
Persamaan f2 menjadi linier
-944 F13 + 50 F2
3 + 584,1 F17 - 15,94 F2
7 = 14155,64
Dari penyelesaian 13 persamaan neraca masa tahap 1
diperoleh harga estimasi baru sbb.:
2 3 4 5 6 7 8
NaOHkg/j 41,16 17,97 6 - 11,97 35,16 94
H2Okg/j 558,84 582,03 594 1196,99 1185,02 1161,83 1202,99
Linierisasi 2 persamaan non-linier dengan harga estimasi
baru menjadi
-1202,99 F12 + 94 F2
2 + 558,84 F18 - 41,16 F2
8 = 3020,01
-1161,83 F13 + 35,16 F2
3 + 582,03 F17 - 17,97 F2
7 = - 431,91
Dari penyelesaian 13 persamaan neraca masa tahap 2
diperoleh harga estimasi baru sbb.:
2 3 4 5 6 7 8
NaOHkg/j 42,84 18,17 6,00 0 12,17 36,84 94,00
H2Okg/j 557,16 581,83 594,00 1217,37 1205,20 1180,84 1223,37
Linierisasi 2 persamaan non-linier dengan harga estimasi
baru menjadi
-1223,37 F12 + 94 F2
2 + 557,16 F18 - 42,84 F2
8 = - 36,13
-1180,84 F13 + 36,84 F2
3 + 581,83 F17 - 18,17 F2
7 = - 21,25
Dari penyelesaian 13 persamaan neraca masa tahap 3
diperoleh harga estimasi baru sbb.:
2 3 4 5 6 7 8
NaOHkg/j 42,84 18,17 6,00 0 12,17 36,84 94,00
H2Okg/j 557,16 581,83 594,00 1216,64 1204,47 1179,80 1222,64