MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat...

8
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATUPAN MENTERI AGPARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 18 TAHUN2O16 TENTANG PENGENDALIAN PENGUASAAN TANAH PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGPARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa penetapan luas maksimum dan minimum tanah pertanian untuk melaksanakan Pasal 17 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian; b. bahwa pelaksanaan pembagian tanah dari kelebihan maksimum yang diatur dalam Peraturan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, tanah yang diambil pemerintah karena tinggal diluar daerah dan tanah-tanah lain yang dikuasai langsung oleh negara, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang Pelaksanaan Pembagian Tanah Dan Pemberian Ganti Kerugian;

Transcript of MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat...

Page 1: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

PERATUPAN MENTERI AGPARIA DAN TATA RUANG/

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

NOMOR 18 TAHUN2O16

TENTANG

PENGENDALIAN PENGUASAAN TANAH PERTANIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI AGPARIA DAN TATA RUANG/

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

Menimbang : a. bahwa penetapan luas maksimum dan minimum tanah

pertanian untuk melaksanakan Pasal 17 Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Pokok Agraria, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 56 Tahun 1960

tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian;

b. bahwa pelaksanaan pembagian tanah dari kelebihan

maksimum yang diatur dalam Peraturan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, tanah yang diambil pemerintah

karena tinggal diluar daerah dan tanah-tanah lain yang

dikuasai langsung oleh negara, telah ditetapkan

Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang

Pelaksanaan Pembagian Tanah Dan Pemberian Ganti

Kerugian;

Page 2: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

C. bahwa untuk melaksanakan ketentuan pembatasan

dalam peraturan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

dan huruf b dipandang perlu pengaturan lebih lanjut

agar dapat mengendalikan penguasaan dan pemilikan

tanah pertanian oleh perorangan atau badan usaha;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu

menetapkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata

Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang

Pengendalian Penguasaan Tanah Pertanian;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan

Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

2. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor

56 Tahun 1960 tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960

Nomor 174, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2117);

3. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 224 Tahun 1961 tentang

Pelaksanaan Pembagian Tanah Dan Pemberian Ganti

Kerugian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1961 Nomor 280, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2322);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2010 tentang

Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5098);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang

Pendaftaran Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 1997 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 3696);

Page 3: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang

Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai

Atas Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

1996 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3643);

8. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2015 tentang

Kementerian Agraria dan Tata Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 18);

9. Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2015 tentang Badan

Pertanahan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 21);

10. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor

1 2 1 / P/ 2 0 1 4 tentang Pembentukkan Kementerian dan

Pembentukkan Kabinet Kerja 20 1 4-20 19;

11. Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan

Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang

Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24

Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG

PENGENDALIAN PENGUASAAN TANAH PERTANIAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:

1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan

terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah.

2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan dan/atau

memungut hasil dari tanah yang dikuasai langsung oleh

Negara atau tanah milik orang lain, yang memberi

wewenang dan kewajiban yang ditentukan dalam

keputusan pemberiannya oleh pejabat yang berwenang

memberikannya atau dalam perjanjian dengan pemilik

tanahnya, yang bukan perjanjian sewa-menyewa atau

perjanjian pengolahan tanah, segala sesuatu asal tidak

bertentangan dengan jiwa dan ketentuan-ketentuan

dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960.

Page 4: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

Pasal 2

(1) Maksud dan tujuan Peraturan Menteri ini adalah untuk

mengurangi kesenjangan sosial, memeratakan

kesejahteraan masyarakat dan menjamin ketahanan

pangan.

(2) Ruang lingkup Peraturan ini meliputi pengendalian

penguasaan tanah pertanian.

Pasal 3

(1) Luas penguasaan dan pemilikan tanah pertanian perlu

dibatasi guna tercapainya pemerataan kesejahteraan

masyarakat.

(2) Pembatasan penguasaan dan pemilikan tanah pertanian

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

terhadap:

a. perorangan;dan

b. badanhukum.

(3) Pembatasan kepemilikan tanah pertanian untuk

perorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. tidak padat, paling luas 20 (dua puluh) hektar;

b. kurang padat, paling luas 12 (dua belas) hektar;

C. cukup padat, paling luas 9 (sembilan) hektar; atau

d. sangat padat, paling luas 6 (enam) hektar.

(4) Pembatasan kepemilikan tanah pertanian untuk badan

hukum sesuai dengan surat keputusan pemberian

haknya.

Pasal 4

(1) Tanah pertanian milik perorangan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf a dapat dialihkan

kepada pihak lain dengan ketentuan:

a. pihak lain harus berdomisili dalam 1 (satu)

kecamatan letak tanah; dan

b. tanahnya harus dipergunakan dan dimanfaatkan

untuk pertanian.

Page 5: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

(2) Domisili sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

dibuktikan dengan kartu identitas setempat.

Pasal 5

Dalam hal terjadi perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah,

penggunaan dan pemanfaatan tanah pertanian sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal 5 berpedoman pada

perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah dimaksud.

Pasal 6

Pelanggaran ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

dan Pasal 5 mengakibatkan peralihan hak atas tanah tidak

dapat didaftarkan pada Kantor Pertanahan.

Pasal 7

(1) Pemilik tanah pertanian yang bertempat tinggal di luar

kecamatan tempat letak tanah dalam waktu 6 (enam)

bulan sejak tanggal perolehan hak, harus:

a. mengalihkan hak atas tanahnya kepada pihak lain

yang berdomisili di kecamatan tempat letak tanah

tersebut; atau

b. pindah ke kecamatan letak tanah tersebut.

(2) Dalam hal ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) tidak terpenuhi, hak atas tanahnya hapus dan

tanahnya dikuasai langsung oleh Negara.

(3) Pemilik tanah yang tanahnya jatuh kepada Negara

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan ganti

kerugian yang layak.

(4) Hapusnya hak atas tanah dan pemberian ganti kerugian

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Page 6: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

Pasal 8

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dan

Pasal 8 ayat (1) tidak berlaku bagi:

a. pemilik tanah yang bertempat tinggal di kecamatan yang

berbatasan langsung dengan kecamatan tempat letak

tanah;

b. pemilik tanah yang sedang menjalankan tugas Negara;

C. pemilik tanah yang menunaikan kewajiban agama;

d. pegawai negeri, pejabat militer dan/atau yang

dipersamakan dengan mereka; atau

e. ketentuan lain yang ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 9

(1) Pemilik tanah pertanian perorangan wajib mengusahakan

dan memanfaatkan tanahnya secara efektif sesuai

dengan peruntukannya, paling lama 6 (enam) bulan sejak

diterbitkan sertifikat hak atas tanah.

(2) Dalam hal pemilik tanah sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) tidak dapat mengusahakan atau memanfaatkan

tanahnya dapat bekerja sama dengan pihak lain

berdasarkan perjanjian tertulis.

(3) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus

mengusahakan dan memanfaatkan tanah sesuai dengan

peruntukannya.

(4) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat

diberikan Hak Pakai dengan jangka waktu tertentu diatas

Hak Milik sesuai dengan perjanjian dan dapat dibebani

dengan Hak Tanggungan.

Pasal 10

(1) Badan hukum yang memiliki tanah pertanian wajib

mengusahakan dan memanfaatkan tanahnya se suai

dengan peruntukannya, paling lama 6 (enam) bulan sejak

diterbitkan sertifikat hak atas tanah.

(2) Dalam hal badan hukum dalam jangka waktu

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat

mengusahakan atau memanfaatkan tanahnya, dapat

Page 7: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

bekerja sama dengan pihak lain berdasarkan perjanjian

tertulis.

(3) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus

mengusahakan dan memanfaatkan tanah sesuai dengan

peruntukannya.

Pasal 11

(1) Kepala Kantor Pertanahan melakukan inventarisasi

terhadap kepemilikan tanah yang melebihi ketentuan

pembatasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan

kepemilikan tanah pertanian yang pemiliknya bertempat

tinggal di luar kecamatan tempat letak tanah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8.

(2) Dalam hal hasil inventarisasi sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) terdapat pelanggaran ketentuan

sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini,

tanahnya ditetapkan sebagai Tanah Objek

Landreform/ Reforma Agraria.

(3) Tanah Objek Landreform/Reforma Agraria sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) dibagikan kepada petani sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 12

(1) Kepala Kantor Pertanahan melakukan pengawasan

terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.

(2) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan kepada Menteri Agraria dan Tata

Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional setiap 6

(enam) bulan sekali.

Pasal 13

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Page 8: MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN ......1. Hak Milik adalah hak turun-temurun, terkuat dan terpenuh yang dapat dipunyai orang atas tanah. 2. Hak Pakai adalah hak untuk menggunakan

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya

dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

padatanggal 7 pril 2016

MENTERI AGA DAN TATA RUANG/

KEPALA BADAN 1PRTANAHAN NASIONAL,

FERRY

YIDAN BALDAN

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal

DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA,

WIDODO EKATJAHYANA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN NOMOR