Mensam Field Trip

6
Laporan Field Trip Managemen Persampahan Cagayana 21080114140116 Kelas B I. Kunjungan IPA Kudu, Semarang Kunjungan IPA Kudu di Semarang dilakuakn pada hari Senin, 8 Juni 2015. Kunjungan dilakukan untuk melihat dan mengetahui tentang Instalasi Pengolahan Air di lapangan. IPA Kudu menggunakan suplai air yang berasal dari Bendung Klambu sebagai air baku untuk pengolahan air. Proses pengolahan air pada instalasi tersebut adalah dimulai dengan adanya intake, proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, klorinasi, pengendapan lumpur pada air, dan masuknya air pada reservoir untuk dialirkan ke pompa transmisi dan pompa distribusi. Terdapat tiga pompa pada pipa transmisi dan 6 pompa pada pipa distribusi. Air akan dialirkan ke Semarang Utara dan Semarang Timur. Pengolahan lengkap terdiri dari: a. Intake Intake merupakan proses pengambilan air dari sungai Klambu. Pada proses intake, diberi klorin yang disebut dengan pre klor yang berfungsi sebagai disinfektan. Air yang diambul merupakan air baku. Air dihisap oleh pompa yang terdiri atas 2 pompa intake dan 1 pompa retensi. Debit total masuknya air oleh pompa intake adalah 1.250 l/det. Selanjutnya air dialirkan ke menara. b. Menara Proses koagulasi terjadi di menara. Air baku yang dialirkan dari intake diberika koagulan, yaitu CMA. Koagulasi meupakan proses pengadukan cepat dengan penambahan koagulan sehingga terbentuk endapan yang terpisah dari air baku. Setelah mengalami proses koagulasi, air baku dialirkan ke flokulator. Pada bangunan koagulan terdapat pompa crossing untuk naiknya air ke atas menara. c. Flokulasi Proses flokulasi dilakuakn oleh flokulator. Flokulasi merupakan sistem pengadukan lambat yang proses akhirnya

description

Laporan Field Trip IPA Semarang dan TPA Sanggrahan, Temanggung. Laporan ini membahas tentang proses dan bagian-bagian pada ipa dan tpaManajemen Persampahan Kunjungan LapanganTL Undip

Transcript of Mensam Field Trip

Page 1: Mensam Field Trip

Laporan Field Trip Managemen Persampahan

Cagayana21080114140116Kelas BI. Kunjungan IPA Kudu, Semarang

Kunjungan IPA Kudu di Semarang dilakuakn pada hari Senin, 8 Juni 2015. Kunjungan dilakukan untuk melihat dan mengetahui tentang Instalasi Pengolahan Air di lapangan.

IPA Kudu menggunakan suplai air yang berasal dari Bendung Klambu sebagai air baku untuk pengolahan air. Proses pengolahan air pada instalasi tersebut adalah dimulai dengan adanya intake, proses koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi, klorinasi, pengendapan lumpur pada air, dan masuknya air pada reservoir untuk dialirkan ke pompa transmisi dan pompa distribusi. Terdapat tiga pompa pada pipa transmisi dan 6 pompa pada pipa distribusi. Air akan dialirkan ke Semarang Utara dan Semarang Timur.

Pengolahan lengkap terdiri dari:a. Intake

Intake merupakan proses pengambilan air dari sungai Klambu. Pada proses intake, diberi klorin yang disebut dengan pre klor yang berfungsi sebagai disinfektan. Air yang diambul merupakan air baku. Air dihisap oleh pompa yang terdiri atas 2 pompa intake dan 1 pompa retensi. Debit total masuknya air oleh pompa intake adalah 1.250 l/det. Selanjutnya air dialirkan ke menara.

b. MenaraProses koagulasi terjadi di menara. Air baku yang dialirkan dari intake diberika koagulan, yaitu CMA. Koagulasi meupakan proses pengadukan cepat dengan penambahan koagulan sehingga terbentuk endapan yang terpisah dari air baku. Setelah mengalami proses koagulasi, air baku dialirkan ke flokulator. Pada bangunan koagulan terdapat pompa crossing untuk naiknya air ke atas menara.

c. FlokulasiProses flokulasi dilakuakn oleh flokulator. Flokulasi merupakan sistem pengadukan lambat yang proses akhirnya sama dengan koagulasi yaitu membentuk flok-flok atau endapan dari air baku yang padatannya dipisahkan dari air. Pada proses flokulasi flok flok kecil digabungkan menjadi flok berukuran besar. Bak flokulasi terdiri atas 6 bak yang berbentuk segienam. Setelah proses flokulasi, air baku dilakuakn proses filtrasi.

d. SedimentasiSedimentasi merupakan proses pengendapan flok-flok. Bentuk dari kolam sedimentasi menyerupai sarang tawon. Proses sedimentasi dilengkapi dengan tube settler untuk mempercepat proses pengendapan. Endapan akan terbuang melalui sludge train.

e. FiltrasiFiltrasi merupakan penyaringan flok-flok halus. Proses yang dipakai merupakai proses melalui media porous yang menggunakan pasir silika atau kwarsa sebagai penyaring. Jika penyaring kotor maka akan dilakukan pencucian.Ketika air dalam keadaan over low makan akan dilakuakan back wash. Proses back wash pertama-tama dengan membuka katup mushroom (Mushroom valve)

Page 2: Mensam Field Trip

Laporan Field Trip Managemen Persampahan

Cagayana21080114140116Kelas B

yang akan mengalirkan air dari bak filtrasi menuju air sungai. Katup Butterfly (Butterfly valve) ditutup. Butterfly valve merupakan katup dari intake ke sedimentasi. Blower (mengunakan udara) dioperasikan agar terjadi pergeseran antar pasir. Flok-flok yang kotor diberikan aliran balik (back wash).

f. ReservoirReservoir merupakan tempat penyimpanan air baku yang telah melalu proses dari koagulasi sampai filtrasi yang akan dialirkan ke pompa transmisi dan pompa distribusi. Seelum dialirkan ke reservoir, air diberi klorin. Proses pemberian klorin dinamakan post klorin. Post klorin berguna sebagai menbunuh organik.

IPA Kudu dilengkapi pula beberapa fasilitas seperti kolam retensi, sludge lagoon, ejektor, lab pengecekan, ruang pompa, ruang kontrol, dan sebagainya. Kolam retensi terdiri dari 3 kolam dan 1 pompa retensi. Lab pengecekan melakukan berbagai pengecekan air seperti ph, kekeruhan, coliform, dan sebagainya. Pengecekan pH, kekeruhan, dan clor dilakukan satu jam sekali untuk mengetahui pH air dan jumlah klor yang keluar dari instalasi pengolahan. Pengecekan coliform dilakukan satu minggu sekali untuk mengecek keberadaan bakteri coliform pada air.

II. Kunjungan TPA Sanggrahan, Temanggung.

Kunjunga TPA Sanggrahan, Temanggung dilakukan pada hari Senin, 8 Juni 2015. Kunjungan dilakukan untuk mengetahui mekanisme pengolahan sampah akhir di TPA Sanggrahan. TPA Sanggrahan mengguanakn sistem Control Landfill dengan sistem semi aerobik pada proses pengolahan sampah. Fasilitas TPA terdiri atas zona 1 dan zona 2 (dermaga) pada pengolahan sampah, daerah pengolahan air lindi, pengomposan, pos penurunan sampah, kantor, dan daerah pengomposan. Metode pelayanan dari TPA Sanggrahan adalah sebagai berikut:

a. LangsungPengumpulan langsung dengan alat pengangkut (truk/ pick up) oleh petugas langsung ke TPA. Metode ini untu daerah komersial, perdagangan, perkantoran, jalan protokol, dan daerah dengan timbulan sampah tinggi.

b. Tidak LangsungPengumpulan sampah dari wadah di tiap sumber sampah oleh petugas dengan menggunakan geroak/sepeda motor roda tiga untuk dikumpulkan di transfer depo/TPS kemudian diangkut dengan dump truck atau kontainer untuk dibawa ke TPA. Metode ini diberlakukan untuk daerah pemukiman/perkampungan, pasar dan pesapon.

Sistem pemindahan yang diterapkan terdiri atas sistem pemindahan langsung dan tidak langsung. Sistem pemindahan tidak langsung terdiri dari 2 tahap yaitu pembuangan sampah dari alat pengumpul ke lokasi pemindah dan pemindahan

Page 3: Mensam Field Trip

Laporan Field Trip Managemen Persampahan

Cagayana21080114140116Kelas B

sampah dari lokasi pemindah ke alat pengangkut ke TPA. Sedangkan sistem pemindahan langsung yaitu sampah dari sumber langsung ke alat pengangkut ke TPA. Metode ini diberlakukan untuk daerah jalan protokol dari kawasan perumahan.

Sampah sebelum ditimbun di dermaga dihitung terlebih dahulu di pos volume sampah. Karena tidak ada timbangan untuk mengitung berat sampah, wadah atau tempat sampah dijadikan acuan sebagai perhitungan volume sampah. Saat ini sampah dari beberapa masyarakat sudah dipilah organik dan anorganik nya sehingga petugas tidak perlu memilah kembali sampah dari masyarakat. Setelah dilakuakn perhitungan, sampah dibawa ke dermaga.

Dermaga memiliki 2 zona persampahan. Sebelum dibawa ke dermaga, sampah organik dibawa ke pengomposan untuk dijadikan kompos sedangkan sampah plastik disimpan di dermaga. Pada dermaga terdiri dari beberapa sel dan blok. Satu blok terdiri dari 6 sel. Dalam sehari, sampah dapat dimasukkan dalam 4 sel. Sampah yang sudah penuh akan ditutupi olah tanah untuk ditimbun. Penutupan tanah dilakuakan 5 hari sekali. Pada setiap sel telah dilengkapi dengan pipa untuk keluarnya gas metana akibat adanya penimbunan. Di dermaga terdapat alat untuk mencegah terjadinya ledakan akibat adanya gas metana berlebih dalam tanah. Lapisan yang terdapat pada tanah ini adalah geomembran (lapisan 1), geo tekstil (lapisan 2), batu untuk menahan pipa gas metana, tanah (tebal 20-25 cm). Tebal dari lapisan geomembran dan geotekstil ada 5 mililiter. Sistem tanah yang digunakan pada dermaga tersebut adalah sistem terasering karena tanah tersebut rawan longsor.

Pengolahan air lindi digunakan untuk mengolah air dari sampah yang tebentuk pada dermaga. Pengolahan air lindi ini kurang maksimal karena keterbatasan lahan dan biaya. Pengolahan lindi pada terdiri dari kolam penyegaran, kolam stabilisasi, bak aerasi, dan bak absorpsi. Pengolahan air lindi ini dilengkapi dengna sumur untuk pengecekan kualitas air lindi.

Pengomposan dilakukan setiap hari pada TPA Sanggrahan. Kapasitas kompos tiap hari mencapai 3 m3. Proses pengomposan dilakuakn dengan pemberian EM 4 setiap 2 hari sekali, kompos dibalik setiap 3 hari sekali dan kompos dinaikkan dan dibalik setiap 9 hari sekali. Kompos yang sudah jadi diberikan untuk taman kota.

Tahun ini untuk persampahan di daerah temanggung menghabiskan biaya minimal 6,5 miliar (dari pengambilan sampai pemrosesan). Biaya yang dikeluarkan tentunya terlalu besar untuk pengelolaan persampahan. Retribusi dari masyarakat adalah 700 juta/KK/bulan (1 bulan = Rp. 5.000,00). Akibat dari besarnya biaya untuk pengelolaan persambahan, dibutuhkan edukasi untuk pemerintah dan masyarakat mengenai pemilahan sampah yang baik dan benar sehingga sampai yang sampai ke TPA merupakan sampah residual (sampah tidak layak jual, kreasi, dan kompos)

Page 4: Mensam Field Trip

Laporan Field Trip Managemen Persampahan

Cagayana21080114140116Kelas B

Foto hasil kunjungan TPA Sanggrahan, Temanggung