Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

8
Perencanaan Kesehatan PETA KONSEP Analisis situasi (data demografi,perilaku,lingkungan,data kesehatan) Masalah kesehatan Prioritas masalah Siklus perencanaan program kesehatan Penyebab masalah Alternatif pemecahan masalah Penyusunan rencana kegiatan Implementasi Evaluasi

description

Perencanaan kesehatan

Transcript of Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

Page 1: Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

Perencanaan Kesehatan

PETA KONSEP

Analisis situasi

(data demografi,perilaku,lingkungan,data kesehatan)

Masalah kesehatan

Prioritas masalah

Siklus perencanaanprogram kesehatan Penyebab masalah

Alternatif pemecahan masalah

Penyusunan rencana kegiatan

Implementasi

Evaluasi

Page 2: Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

1.1 Pengertian PerencanaanPerencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-masalah kesehatan yang berkembang di

masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumberdaya yang tersedia, menetapkan tujuan progra yang paling cocok dan menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di masa yang akan datang.

( Muninjaya, 2004 )Perencanaan merupakan inti kegiatan manajemen, karena semua kegiatan manajemen diatur dan diarahkan oleh

perencanaan tersebut.( Amiruddin D, 2011 )

Jadi, perencanaan adalah suatu proses merumuskan setiap masalah yang akan dihadapi di masa depan agar tercapai tujuan tersebut di masa depan.

1.2 Siklus Perencanaan1.2.1 Analisis Situasi

Analisis situasi merupakan langkah awal perencanaan yang bertujuan untuk identifikasi masalah. Pada proses ini dikumpulkan berbagai jenis data dan fakta yang berkaitan yang dijadikan dasar penyusunan perencanaan.1.2.1.1 SWOT

Analisis SWOT adalah suatu kajian terhadap suatu organisasi yang dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh keterangan yang akurat tentang berbagai faktor kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan hambatan yang dimiliki dan atau dihadapi oleh suatu organisasi. Unsur-unsur SWOT antara lain :1.Strength (kekuatan)

Adalah bagian dari analisa internal. Mengupas kekuatan organisasi yang dapat menjadi keunggulan diantara organisasi lain sejenis. Organisasi memiliki data dan perencanaan yang valid sebagai strategi penentuan pelaksanaan rencana.

2. Weakness (kelemahan)Adalah bagian dari analisa internal. Mengupas kelemahan organisasi yang dapat menjadi hambatan diantara organisasi lain sejenis.

3.Opportunity (peluang)Adalah bagian dari analisa eksternal. Mengupas keadaan eksternal dari organisasi dengan melihat peluang dari luar yang bisa dijadikan acuan dalam proses perencanaan.

4.Threat (ancaman)Adalah bagian dari analisa eksternal. Mengupas keadaan eksternal yang dapat menjadi ancaman bagi kelangsungan organisasi.

Teknik analisa SWOT dilakukan dalam 3 tahap :a. Analisa kekuatan dan kelemahan organisasi.b. Analisa kesempatan organisasi.c. Analisa hambatan organisasi.

1.2.1.2 Pengumpulan DataProses pengumpulan data untuk analisa situasi dapat dilakukan dengan lima cara, baik langsung maupun tidak langsung :

a. Mendengarkan keluhan masyarakat melalui pengamatan langsung ke lapangan. Data ini bersifat kualitatif dapat dipakai untuk mendukung (verifikasi) data kuantitaif yang sudah dikumpulkan.

b. Membahas langsung masalah kesehatan dan kebutuhan pelayanan kesehatan yang akan dikembangkan bersama tokoh-tokoh formal dan informal masyarakat setempat.

c. Membahas pelaksanaan program kesehatan masyarakat di lapangan, bersama para petugas lapangan kesehatan (bidan desa), petugas sector lain (PLKB, Staf Lapangan Pertanian, Guru, dsb) atau bersama dukun bersalin yang ada di wilayah kerja puskesmas.

d. Membaca laporan kegiatan program kesehatan pada pusat-pusat pelayanan kesehatan di suatu wilayah.

e. Mempelajari peta wilayah, sensus penduduk, statistic kependudukan di Kecamatan, Laporan khusus, hasil survey, peraturan-peraturan atau petunjuk pelaksanaan (Juklak) program kesehatan dan laporan tahunan Puskesmas

Ada 3 hal yang perlu diperhatikan dalam proses ini :a. Jenis data

Menurut Blum (1976), data kesehatan meliputi 4 macam, antara lain : data tentang perilaku (behaviour), lingkungan (environment), pelayanan kesehatan (health service), dan keturunan (genetic / heredity).

Jika memiliki waktu, tenaga, saran dan dana yang cukup, maka sebaiknya kumpulkan juga data-data berikut:

Keadaaan geografis, meliputi : luas dan batas-batas wilayah, keadaan tanah, keadaan iklim dan cuaca, keadaan flora dan fauna. Data-data tersebut penting dalam memberikan arahan mengenai ada atau tidaknya suatu masalah kesehatan.

Pemerintahan, meliputi : bentuk pemerintahan, peraturan perundang-undangan yang berlaku, anggaran pendapatan dan belanja kesehatan, mekanisme dan proses pengambilan keputusan.

Kependudukan, meliputi : jumlah penyebaran ( susunan umur, jenis kelamin, dan geografi ), angka pertambahan, angka kelahiran penduduk.

Pendidikam, meliputi : tingkat pendidikan ,fasilitas pendidikan yang tersedia.

Page 3: Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

Pekerjaan dan mata pencaharian. Keadaaan sosial budaya, meliputi : pandangan, kebiasaan, larangan dan anjuran yang ada

kaitannya dengan bidang kesehatan. Keadaan kesehatan penduduk, yang meliputi 3 macam data, yaitu :

Status kesehatan penduduk, misal : angka kematian, angka kelahiran, angka penyakit.

Keadaan kesehatan lingkungan pemukiman, misal : persentase penduduk yang mempunyai sumber air bersih, jamban, tempat sampah, rumah sehat.

Keadaan dan fasilitas pelayanan kesehatan, misal : rasio penduduk dibandingkan sarana kesehatan, jumlah dokter, jumlah paramedis, jumlah kunjungan, jumlah dan pemakaian tempat tidur.

b. Sumber dataSumber data ada tiga macam :

Sumber data primer, yaitu hasil pemeriksaan atau wawancara langsung dengan masyarakat. Sumber data sekunder yaitu laporan bulanan puskesmas dan Kantor Kecamatan. Sumber data tersier, yaitu hasil publikasi badan-badan resmi seperti : Kantor Dinas Statistik,

Dinas Kesehatan, Kantor Kabupaten.c. Cara pengumpulan data

Ada empat cara pengumpulan data, yaitu : wawancara pemeriksaan pengamatan (observasi) partisipasi.

1.2.2 Prioritas Masalah1.2.2.1 Indikator Prioritas Masalah

Indikator prioritas masalah meliputi :a. Severity, yaitu berat ringannya masalah yang dihadapi, dan seberapa jauh akibat yang akan ditimbulkan

masalah tersebut.b. Prevalence, yaitu jumlah suatu masyarakat yang terkena masalah. Semakin besar, maka akan semakin

harus diprioritaskan.c. Rate of Increase, yaitu jumlah kenaikan angka penyakit dalam periode waktu tertentu.d. Degree of unmeet need, yaitu adanya keinginan atau dorongan besar dari masyarakat agar masalah

tersebut dapat diselesaikan.e. Social benefit, yaitu sejauh mana keuntungan sosial yang diperoleh dari penyelesaian masalah tersebut.f. Public concern, yang menyangkut besarnya keprihatinan masyarakat terhadap suatu masalah.g. Technical feasibility, yaitu ketersediaan teknologi dalam menghadapi suatu masalah.h. Resource availability, yaitu sumber daya yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan suatu masalah.i. Political climate, yaitu besarnya dukungan politik dari pemerintah. Political climate ini sangat

menentukan keberhasilan penyelesaian masalah.

1.2.2.2 Kriteria Prioritas MasalahKriteria prioritas masalah dituangkan dalam bentuk matrix (Criteria Matrix Technique), yaitu;

a. ImportancySemakin penting masalah tersebut, maka masalah itu akan semakin diprioritaskan.- prevalence besarnya masalah yang dihadapi- severity akibat dari masalah yang ditimbulkan- rate of increase kenaikan besarnya masalah- degree of unmeet need derajat keinginan yang tidak terpenuhi- social benefit keuntungan social apabila masalah terselesaikan- public concern rasa prihatin masyarakat terhadap suatu masalah- political climate suasana politik yang terjadi saat timbul masalah

b. Kelayakan teknologi (technical feasibility)Semakin layak teknologi yang tersedia, dan makin besar penguasaan ilmu dan teknologi

yang sesuai, maka masalah itu akan semakin diprioritaskan.c. Sumber daya yang tersedia (resource availability)

Semakin tersedia suatu sumber daya ,baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusia yang dipakai untuk menghadapi masalah, maka masalah tersebut akan semakin diprioritaskan.

1.2.3 Penyebab Masalah dan Prioritas Penyebab MasalahPenentuan penyebab masalah digali berdasarkan data atau keputusan dengan curah pendapat (brain

storming). Penentuan penyebab masalah hendaknya jangan menyimpang dari masalah tersebut. Untuk membantu kemungkinan penyebab masalah dapat memakai diagram tulang ikan (fish bone diagram atau diagram Ishikawa) atau diagram sebab akibat (cause effect diagram). Kekeliruan yang sering terjadi pada proses penentuan penyebab masalah adalah menetapkan penyebab masalah yang menyimpang terlalu jauh dari masalah sebenarnya (tidak relevan).

Proses :a. Tulis masalah pada kepala ikan (bagian kanan atau bagian efek).

Page 4: Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

b. Tentukan kategori penyebab untuk duri-duri utama. Untuk pendekatan sistem, duri-duri utama terdiri dari input, proses, dan lingkungan.

c. Lakukan curah pendapat pada salah satu duri utama untuk mengisi duri-duri cabangnya.d. Setelah dianggap selesai pada salah satu duri utama, dengan cara yang sama lanjutkan pada duri utama

lainnya.Penyebab masalah yang paling mungkin harus dipilih dari penyebab yang didukung oleh data atau

konfirmasi. Jika penyebab masalah tidak jelas, ada 2 pilihan. Yang pertama, jika data tidak mendukung, ulangi proses mulai langkah “c”, tentukan beberapa penyebab baru. Jika perlu, lakukan konfirmasi lagi yang lebih detil. Bisa menggunakan survey atau memperjelas pertanyaan pembuktian. Yang kedua, jika data yang didapat dari survey kurang, kumpulkan data baru dengan menambah atau meperjelas pertanyaan pembuktian atau mengganti responden.

Untuk menetapakan prioritas penyebab masalah, dapat digunakan criteria matrix technique. Ada dua kriteria yang digunakan :a. Importancy

Adalah tingkat pentingnya penyebab masalah. Semakin penting, maka akan semakin diprioritaskan. b. Technology feasibility

Adalah kelayakan teknologi. Yang dimaksud dengan kelayakan teknologi terletak pada penguasaan ilmu dan penerapan teknologi yang sesuai.

1.2.4 Alternatif Pemecahan Masalah dan Prioritas Alternatif Pemecahan MasalahUntuk menyusun alternatif pemecahan masalah, digunakan berfikir kreatif (creative thinking) salah satu

teknik berfikir kreatif diantaranya dikenal dengan teknik analogi atau populer dengan sebutan “syntetic technique”.

Jika dengan teknik berfikir kreatif ini masih belum dapat dihasilkan alternatif pemecahan masalah dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :

1. Menentukan berbagai penyebab masalah2. Untuk menentukan penyebab masalah, dilakukan curah pendapat dengan membahas data yang telah

dikumpulkan. Dapat digunakan alat bantu diagram hubungan sebab akibat (cause-effect diagram) atau populer dengan sebutan diagram tulang ikan (fish bone diagram).

Kesalahan yang sering terjadi :Menetapkan pemecahan yang tidak berhubungan dengan penyebab.

Menetapkan prioritas pemecahan masalah dari berbagai alternatif yang tersedia tidaklah mudah. Berbagai macam alternatif yang tersedia haruslah dianalisis secara seksama sebelum keputusan terhadap alternatif yang dipilih diambil.

Analisis terhadap alternatif yang tersedia sebaiknya memperhatikan hal-hal berikut ini :1. Terdapat relevasi antara hasil alternatif dengan tujuan pemecahan masalah yang dilakukan artinya

dapat membantu mengurangi atau mengatasi masalah yang ada.2. Efektifitas3. Relatif cost, dlam hal ini berapa besar biaya dari masing-masing alternatif. Pilihlah alternatif dengan

biaya relatif murah namun tidak mengurangi efektivitasnya.4. Technical feasibility, apakah secara teknik suatu alternatif dapat dijalankan.5. Ketersediaan sumber daya untuk menjalankan alternatif yang dipilih6. Keuntungan yang dimiliki oleh suatu alternatif dibandingkan dengan alternatif lainnya7. Kerugian yang mungkin timbul akibat pemilihan suatu alternatifUntuk memilih prioritas pemecahan masalah, dapat memakai teknik kriteria matriks ada 2 kriteria yang

lazim dipergunakan, yaitu :A. Efektivitas jalan keluar

Prioritas jalan keluar adalah nilai efektifitasnya paling tinggi. Untuk menetukan efektifitas jalan keluar, digunakan kriteria tambahan seperti : besarnya masalah yang dapat diselesaikan (magnitude), pentingnya jalan keluar (importansi), sensitifitas jalan keluar (vulneratibility).

B. Efesien jalan keluarNilai efisiensi ini biasanya dikaitkan dengan biaya (cost) yang diperlukan untuk melaksanakan jalan keluar. Untuk mengukur nilai prioritas (p) untuk setiap alternatif jalan keluar dengan membagi hasil perkalian nilai m (magnitude) x i (importancy) x v (vulnerability) dengan nilai c jalan keluar dengan nilai p tertinggi adalah prioritas jalan keluar terpilih.

1.2.5 Penyusunan Rencana Kegiatan1.2.5.1 Rumusan Misi

Suatu rencana yang baik harus mengandung rumusan tentang misi (mision formulation) yang dianut oleh organisasi yang menyusun rencana, antara lain berisi tentang latar belakang, cita-cita, tujuan pokok, serta ruang lingkup kegiatan oganisasi.

1.2.5.2 Rumusan MasalahSuatu rencana yang baik harus mengandung tentang masalah (problem statement) yang ingin

diselesaikan. Rumusan masalah tersebut harus memenuhi syarat: Harus mempunyai tolak ukur, yaitu tentang apa masalahnya. Siapa yang terkena masalah, serta

berapa besar masalahnya. Bersifat netral, yaitu tidak mengandung uraian yang dapat diartikan sebagai menyalahkan orang lain.

1.2.5.3 Rumusan Tujuan Umum dan Tujuan Khususo Tujuan Umum

Page 5: Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

Syarat tujuan umum: Jelas keterkaitannya dengan misi organisasi

Rumusan tujuan umum pada dasarnya dikembangkan dari misi organisasi. Oleh karena itu dalam merumuskan tujuan umum, harus diupayakan adanya keterkaitan dengan misi organisasi.

Jelas keterkaitannya dengan masalah yang ingin diatasi    Rumusan tujuan umum pada dasarnya menggambarkan keadaan umum yang ingin

dicapai apabila masalah dapat . diatasi. Oleh karena itu dalam merumuskan tujuan umum harus diupayakan adanya keterkaitan dengan masalah yang ingin diatasi.

Menggambarkan keadaan yang ingin dicapai Rumusan tujuan umum harus menggambarkan keadaan yang ingin dicapai, bukan

menggambarkan kegiatan yang akan dilakukan. Rumusan tujuan umum yang baik adalah yang mempergunakkan kata benda bukan kata kerja.

o Tujuan KhususTujuan khusus adalah keadaan (hasil atau outcome) akhir yang diinginkan yang hendak dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tujuan khusus mempunyai ciri-ciri tambahan seperti:

Menantang   Dapat diraih Sejauh mungkin dapat diukur Harus konsisten dengan tujuan umum dari organisasi

1.2.5.4 Rumusan KegiatanKegiatan yang dimaksud disini adalah disatu pihak dapat mengatasi masalah dan dipihak lain dapat mencapai tujuan yang telah diterapkan. Jenis kegiatan ada dua, yaitu:  

o Kegiatan pokok Disebut kegiatan pokok (molar activities) apabila kegiatan tersebut bersifat mutlak dan

merupakan kunci bagi keberhasilan rencana.  o Kegiatan tambahan

Disebut sebagai kegiatan tambahan (molecular activities) apabila kegiatan tersebut bersifat fakultatif. Artinya apabila kegiatan tersebut tidak dilaksanakan, tidak akan menentukan keberhasilan suatu rencana. Tetapi apabila kegiatan tersebut dilaksanakan, pelaksanaan rencana akan lebih sempurna.

1.2.5.5 Asumsi PerencanaanAsumsi perencanaan ada dua, yaitu:

o Asumsi perencanaan yang bersifat positif, yaitu uraian tentang berbagai faktor penunjang yang diperkirakan ada dan yang berperan dalam memperlancar pelaksanaan rencana, seperti tingginya kemampuan masyarakat membiayai pelayanan kesehatan.

o Asumsi kepercayaan yang bersifat negatif, yaitu uraian tentang berbagai faktor penghambat yang diperkirakan ada dan yang berperan sebagai kendala pelaksanaan rencana, seperti tingkat pendidikan penduduk yang rendah, keadaan alam dan lingkungan yang sulit.

1.2.5.6 Strategi PendekatanSecara umum, strategi pendekatan ada dua, yaitu:1)     Pendekatan institusi 2)     Pendekatan komunikasi

1.2.5.7 Kelompok SasaranKelompok sasaran (target group), yaitu kepada siapa program tersebut ditujukan, secara umum dibagi atas 2, yaitu:1)     Kelompok sasaran langsung yaitu anggota masyarakat yang memanfaatkan langsung program kesehatan2)     Kelompok sasaran tidak langsung, yaitu kelompok sasaran antara

1.2.5.8 WaktuAda 2 faktor yang mempengaruhi penetapan jangka waktu pelaksanaan program,yaitu:1)     Kemampuan organisasi dalam mencapai target2)     Strategi pendekatan yang akan diterapkan

1.2.5.9 Organisasi dan Tenaga PelaksanaSuatu rencana harus mencantumkan uraian tentang organisasi serta tenaga pelaksana yang akan menyelenggarakan rencana, serta tugas dan wewenangnya masing-masing.

1.2.5.10 BiayaSuatu rencana harus mencantumkan jumlah biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana

1.2.5.11 Metode Penilaian dan Kriteria KeberhasilanKriteria keberhasilan dikelompokkan kedalam 3 macam, yaitu:1)     Kriteria keberhasilan unsur masukan2)     Kriteria keberhasilan unsur proses3)     Kriteria keberhasilan unsur keluaran.

1.2.5.12 Penilaian Untuk Melihat Apakah Tujuan tercapai atau Tidak

Page 6: Menkes 1 Perencanaan Kesehatan

Penilaian yang dilakukan berupa hasil dari evaluasi program kesehatan yang telah dilaksanakan. Dimana program tersebut dilakukan secara rutin untuk mengetahui sebaran secara menyeluruh upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembinaan kesehatan. Apakah pelaksanaan telah sesuai dengan renca yang telah dibuat maupun tolak ukur yang telah ditetapkan. Pada umumnya evaluasi dilaksanakan terhadap program-program pembinaan kesehatan khususnya evaluasi untuk penilaian terhadap pembinaan kesehatan ditingkat Kabupaten/Dati II, RS Pemerintah dan instrument stratifikasi RS atau akreditasi RS swasta serta penilaian instrument stratifikasi PKM.