Menjual harta wakaf, bolehkah

2
Menjual Harta Wakaf, Bolehkah? Ada ssalah seorang ibu, jamaah pengajian saya bertanya: Bolehkah menjual harta wakaf? Jawab saya: Menjual barang yang sudah diwakafkan itu tidak diperbolehkan dan akad jual beli tersebut dihukumi sebagai akad yang bathil. Dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan Ibnu Umar radhiyalâhu 'anhumâ; "Umar bin Khaththab mendapat bagian lahan di Khaibar lalu dia menemui Nabi untuk meminta pendapat beliau tentang tanah lahan tersebut seraya berkata: “Wahai Rasulullah, aku mendapatkan lahan di Khaibar dimana aku tidak pernah mendapatkan harta yang lebih bernilai selain itu. Maka apa yang anda perintahkan tentang tanah tersebut? Maka beliau berkata: “ Jika kamu mau, kamu tahan (pelihara) pepohonannya lalu kamu dapat bershadaqah dengan (hasil buah) nya.” Ibnu Umar berkata: Maka Umar menshadaqahkannya (hasilnya), dan wakaf tersebut tidak boleh dijual, tidak dihibahkan dan juga tidak diwariskan, namun dia menshadaqahkannya untuk para faqir, kerabat, untuk membebaskan budak, fii sabilillah, ibnu sabil dan untuk menjamu tamu. Dan tidak dosa bagi orang yang mengurusnya untuk memakan darinya dengan cara yang ma’ruf dan untuk memberi makan orang lain bukan bermaksud menimbunnya.” (HR al- Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal, 260, hadits no. 2532 dan HR Muslim, Shahîh Muslim, juz V, hal. 573, hadits no. 4311) Tidak diperbolehkannya menjual barang yang sudah diwakafkan itu apabila masih bisa dimanfaatkan, meskipun pemanfaatannya tidak sama persis seperti yang dikehendaki oleh orang yang wakaf, namun dianggap mendekati apa yang dikehendaki oleh waqif (orang yang wakaf) berdasarkan keputusan nadhir (pengelola) wakaf.

Transcript of Menjual harta wakaf, bolehkah

Page 1: Menjual harta wakaf, bolehkah

Menjual Harta Wakaf, Bolehkah?

Ada ssalah seorang ibu, jamaah pengajian saya bertanya: “Bolehkah menjual

harta wakaf?

Jawab saya:

Menjual barang yang sudah diwakafkan itu tidak diperbolehkan dan akad jual

beli tersebut dihukumi sebagai akad yang bathil. Dalilnya adalah hadits yang

diriwayatkan Ibnu Umar radhiyalâhu 'anhumâ;

"Umar bin Khaththab mendapat bagian lahan di Khaibar lalu dia menemui Nabi untuk

meminta pendapat beliau tentang tanah lahan tersebut seraya berkata: “Wahai

Rasulullah, aku mendapatkan lahan di Khaibar dimana aku tidak pernah mendapatkan

harta yang lebih bernilai selain itu. Maka apa yang anda perintahkan tentang tanah

tersebut? Maka beliau berkata: “ Jika kamu mau, kamu tahan (pelihara) pepohonannya

lalu kamu dapat bershadaqah dengan (hasil buah) nya.” Ibnu Umar berkata: Maka

Umar menshadaqahkannya (hasilnya), dan wakaf tersebut tidak boleh dijual, tidak

dihibahkan dan juga tidak diwariskan, namun dia menshadaqahkannya untuk para faqir,

kerabat, untuk membebaskan budak, fii sabilillah, ibnu sabil dan untuk menjamu tamu.

Dan tidak dosa bagi orang yang mengurusnya untuk memakan darinya dengan cara yang

ma’ruf dan untuk memberi makan orang lain bukan bermaksud menimbunnya.” (HR al-

Bukhari, Shahîh al-Bukhâriy, juz III, hal, 260, hadits no. 2532 dan HR Muslim, Shahîh

Muslim, juz V, hal. 573, hadits no. 4311)

Tidak diperbolehkannya menjual barang yang sudah diwakafkan itu apabila

masih bisa dimanfaatkan, meskipun pemanfaatannya tidak sama persis seperti yang

dikehendaki oleh orang yang wakaf, namun dianggap mendekati apa yang dikehendaki

oleh waqif (orang yang wakaf) berdasarkan keputusan nadhir (pengelola) wakaf.

Page 2: Menjual harta wakaf, bolehkah

Sedangkan apabila sudah tidak dapat dimanfaatkan sama sekali, seperti karpet yang

diwakafkan untuk masjid dan sudah tidak dapat dipergunakan lagi atau bangunan yang

sudah tidak layak dihuni karena hampir roboh, maka dalam kondisi seperti itu barang

wakafan boleh dijual. Alasannya, mendapatkan uang dari hasil penjualan tersebut

meskipun Cuma sedikit lebih baik dari pada barang wakafan tersebut disia-siakan sebab

nantinya uang dari hasil penjualan tersebut juga dimanfaatkan untuk kepentingan wakaf.

Kesimpulannya, menjual tanah wakaf hukumnya tidak diperbolehkan dan akad

jual belinya dihukumi sebagai akad yang bathil, selama tanah wakaf tersebut masih bisa

dimanfaatkan, sedangkan apabila tanah tersebut sudah tidak bisa dimanfaatkan sama

sekali, maka tanah tersebut boleh dijual dan uangnya dipakai untuk kepentingan wakaf.

Wallâhu A'lam.