Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

14
MENINJAU ULANG MAKNA PLURALISME & KBB DI INDONESIA DISAMPAIKAN OLEH: ZURIAH & EVRIANI (KANTOR AFSC ACEH, 30 JULI 2015)

Transcript of Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

Page 1: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

MENINJAU ULANG MAKNA PLURALISME & KBB

DI INDONESIA

DISAMPAIKAN OLEH:ZURIAH & EVRIANI

(KANTOR AFSC ACEH, 30 JULI 2015)

Page 2: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

Pengertian Pengertian KBB & KBB & PLURALISMEPLURALISME

KBBKBBKbb merupakan akronim dari Kbb merupakan akronim dari

kebebasan beragama dan kebebasan beragama dan berkeyakinan. Kata tersebut berkeyakinan. Kata tersebut mengandug arti bahwa setiap mengandug arti bahwa setiap orang bebas memilih, orang bebas memilih, menganut, dan melaksanakan menganut, dan melaksanakan ibadah sesuai keyakinan nya. ibadah sesuai keyakinan nya. Kebabasan dalam arti ini juga Kebabasan dalam arti ini juga dapat di pahami sebagai dapat di pahami sebagai suatu hal yang ia pilih atas suatu hal yang ia pilih atas dasar keyakinan atau tdak dasar keyakinan atau tdak meyakini suatu kepercayaan. meyakini suatu kepercayaan. (zuriah s.sy)(zuriah s.sy)

PLURALISMEPLURALISME• Pluralisme yang secara Pluralisme yang secara

filosofis memercayai ada filosofis memercayai ada “banyak” substansi “banyak” substansi ..

. . Dalam ilmu sosial Dalam ilmu sosial Pluralisme Pluralisme adalah teori tentang adanya adalah teori tentang adanya kelompok-kelompok sosial kelompok-kelompok sosial yang mengatur diri sendiri yang mengatur diri sendiri dan saling berhubungan dan saling berhubungan karena hidup berdampingan, karena hidup berdampingan, namun masing-masing namun masing-masing kelompok punya eksistensi kelompok punya eksistensi komunal yang berbeda. komunal yang berbeda.

Page 3: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

Dasar hukum Kbb dalamDasar hukum Kbb dalam regulasi di indonesia regulasi di indonesia

““Setiap orang berhak atas kebebasan Setiap orang berhak atas kebebasan pikiran, hati nurani dan agama; dalam hal ini pikiran, hati nurani dan agama; dalam hal ini

termasuk kebebasan berganti agama atau termasuk kebebasan berganti agama atau kepercayaan, dengan kebebasan untuk kepercayaan, dengan kebebasan untuk menyatakan agama atau kepercayaann menyatakan agama atau kepercayaann

dengan cara mengajarkannya, dengan cara mengajarkannya, melakukannya, beribadat dan mentaatinya, melakukannya, beribadat dan mentaatinya, baik sendiri maupun bersama-sama dengan baik sendiri maupun bersama-sama dengan orang lain, di muka umum maupun sendiri.”orang lain, di muka umum maupun sendiri.”

((Pasal 18 DUHAM Pasal 18 DUHAM ) )

Page 4: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

““Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, Setiap orang berhak atas kebebasan berpikir, keyakinan dan beragama. Hak ini mencakup keyakinan dan beragama. Hak ini mencakup kebebasan untuk menetapkan agama atau kebebasan untuk menetapkan agama atau kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan kepercayaan atas pilihannya sendiri, dan kebebasan, baik secara sendiri maupun kebebasan, baik secara sendiri maupun

bersama-sama dengan orang lain, baik di bersama-sama dengan orang lain, baik di tempat umum atau tertutup, untuk tempat umum atau tertutup, untuk

menjalankan agama dan kepercayaannya menjalankan agama dan kepercayaannya dalam kegiatan ibadah, pentaatan, dalam kegiatan ibadah, pentaatan,

pengamalan, dan pengajaran.”pengamalan, dan pengajaran.”((Pasal 18 ayat (1) KIHSPPasal 18 ayat (1) KIHSP))

Page 5: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

““(1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang (1) Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa; Maha Esa; (2) Negara menjamin (2) Negara menjamin

kemerdekaan tiap-tiap kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan untuk beribadat menurut agamanya dan

kepercayaannya itu.”kepercayaannya itu.”

((Bab XI Pasal 29 ayat (1) dan (2) Bab XI Pasal 29 ayat (1) dan (2)

UUDNRI Tahun 1945UUDNRI Tahun 1945))

Page 6: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

BEBERAPA PROBLEMATKA YANG TERJADI ATAS KKB DI INDONESIA

PROBLEMATIKA

1. Masih kurangnya pemahaman yang utuh tentang:

2. Masih tidak jujurnya para elite penyelenggara negara, c.q. Kementerian Agama, FKUB dan tokoh-tokoh agama dan politik dalam Menerjemahkan dan mengimplementasikan konstitusionalitas hak dan kebebasan beragama;

realitas

ekspektasi ke-Indonesiaan kita

Page 7: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

Kebijakan legal (Berpotensi Terjadinya Kebijakan legal (Berpotensi Terjadinya Pelanggaran) terkait pembatasan hak Pelanggaran) terkait pembatasan hak

atas berkeyakinan,atas berkeyakinan, beragama, dan beribadat terletak di beragama, dan beribadat terletak di

berbagai level, antara lain : berbagai level, antara lain : -Di tingkat Undang-Undang nasional terdapat UU No 1/PNPS/1965 -Di tingkat Undang-Undang nasional terdapat UU No 1/PNPS/1965 tentang Penodaan Agama; dan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang tentang Penodaan Agama; dan UU Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Administrasi Kependudukan (Pasal 8 ayat 4, Negara hanya mengakui Administrasi Kependudukan (Pasal 8 ayat 4, Negara hanya mengakui 6 Agama resmi)6 Agama resmi)

-Di tingkat peraturan Menteri ada Surat Keputusan Bersama (SKB) -Di tingkat peraturan Menteri ada Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri (Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam tiga menteri (Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam

Negeri) No 3/2008 tentang Peringatan dan Perintah Kepada Negeri) No 3/2008 tentang Peringatan dan Perintah Kepada Penganut, Anggota, dan/atau Anggota Pengurus Jamaah Ahmadiyah Penganut, Anggota, dan/atau Anggota Pengurus Jamaah Ahmadiyah

Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat, Surat Peraturan Bersama Indonesia (JAI) dan Warga Masyarakat, Surat Peraturan Bersama (SPB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No 8/9 Tahun 2006 (SPB) Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No 8/9 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala

Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Daerah Dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan

Pendirian Rumah Ibadah; Pendirian Rumah Ibadah; Di tingkat lokal terdapat Peraturan Daerah (Perda) dan bahkan Di tingkat lokal terdapat Peraturan Daerah (Perda) dan bahkan

Peraturan atau SK Gubernur/Bupati yang sangat membatasi hak atas Peraturan atau SK Gubernur/Bupati yang sangat membatasi hak atas berkeyakinan, beragama, dan beribadah, padahal jelas aturan-aturan berkeyakinan, beragama, dan beribadah, padahal jelas aturan-aturan lokal ini bertentangan dengan UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan lokal ini bertentangan dengan UU No. 32/2004 tentang Pemerintahan

Daerah yang tidak memberikan kewenangan daerah untuk urusan Daerah yang tidak memberikan kewenangan daerah untuk urusan agamaagama

Page 8: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

Bagaimana Jika Jaminan Kebebasan Beragama, Berkeyakinan Bagaimana Jika Jaminan Kebebasan Beragama, Berkeyakinan dan Beribadat tersebut terjadi Pelanggaran?dan Beribadat tersebut terjadi Pelanggaran?

• Tentunya Hak kita sebagai warga negara yang telah dijamin oleh Tentunya Hak kita sebagai warga negara yang telah dijamin oleh aturan legal dan konstitusi negara, sebagaimana yang disebutkan aturan legal dan konstitusi negara, sebagaimana yang disebutkan diatas, dapat mendesak negara untuk, Menghormati, Melindungi dan diatas, dapat mendesak negara untuk, Menghormati, Melindungi dan Memenuhi, dengan menggunakan mekanisme aturan legal dan Memenuhi, dengan menggunakan mekanisme aturan legal dan instrumen legal yang yang ada, baik itu regulasinya yang tersedia instrumen legal yang yang ada, baik itu regulasinya yang tersedia juga perangkat aparaturnya yang telah ada, diantaranya sebagai juga perangkat aparaturnya yang telah ada, diantaranya sebagai berikut :berikut :

I.I. Kepolisian Republik IndonesiaKepolisian Republik IndonesiaII.II. Komisi Nasional Hak Azasi ManusiaKomisi Nasional Hak Azasi ManusiaIII.III. Lembaga Perlindungan SaksiLembaga Perlindungan SaksiIV.IV. Komisi Ombusmen Republik IndonesiaKomisi Ombusmen Republik IndonesiaV.V. Komisi Nasional Perlindungan PerempuanKomisi Nasional Perlindungan PerempuanVI.VI. Komisi Perlindungan AnakKomisi Perlindungan AnakVII.VII.Mahkamah KonstitusiMahkamah KonstitusiVIII.VIII.Mahkamah AgungMahkamah Agung

Page 9: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

• Lembaga Bantuan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI)/ Hukum (YLBHI)/ LBHLBH

• Setara InstituteSetara Institute• KontraSKontraS• Wahid InstituteWahid Institute• Aliansi Sumut Aliansi Sumut

BersatuBersatu

• Dll (organisasi HAM Dll (organisasi HAM yang relevan dalam yang relevan dalam memperjuangkan memperjuangkan Hak - hak Korban)Hak - hak Korban)

• Organisasi Organisasi Korban/PerkumpulaKorban/Perkumpulan/Solidaritas Korbann/Solidaritas Korban

Page 10: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

SELESAI

Page 11: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

• - pengkaderan.- pengkaderan.• Rtl:Rtl:• 1. (sudarliadi) kampanye rekutmen orang-1. (sudarliadi) kampanye rekutmen orang-

orang yang peduli terhadap toleransi .orang yang peduli terhadap toleransi .• - sekolah keberagaman,- sekolah keberagaman,• - road show antar kampus terkait kbb,- road show antar kampus terkait kbb,• 2. kak asri ( moment bisa dilakukan pada 2. kak asri ( moment bisa dilakukan pada

12 agustus ).12 agustus ).• 3. upaya pemberian pemahaman dapat 3. upaya pemberian pemahaman dapat

dilakukan/ dimasukkan ke alam teatrikal., dilakukan/ dimasukkan ke alam teatrikal., musikalisasi, musik,. Dll( kak erlin)musikalisasi, musik,. Dll( kak erlin)

Page 12: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

• Konsep kampanye ( di bawah GEMPUR)Konsep kampanye ( di bawah GEMPUR)• SUDARLIADI : DUDUK dalam 1 bulan SUDARLIADI : DUDUK dalam 1 bulan

sekali bahas tentang KBB dan sekali bahas tentang KBB dan keberagaman.keberagaman.

• Dendi : gak perlu dibuat sekolah lagi, tapi Dendi : gak perlu dibuat sekolah lagi, tapi bagaimana kita mampu mengkampanyekan bagaimana kita mampu mengkampanyekan kbb, kritis terhadap informasi, siap kbb, kritis terhadap informasi, siap mengkampanye dalam masyarakat. Tidak mengkampanye dalam masyarakat. Tidak boleh menyamakan antar sara, bagaimana boleh menyamakan antar sara, bagaimana mengikat alumni. mengikat alumni.

Page 13: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

• Kak erlin: buat klinik keberagaman, ( dapat Kak erlin: buat klinik keberagaman, ( dapat mengakses keberagamann, ( tiap devisi mengakses keberagamann, ( tiap devisi masing2 konsen pada hal-hal sara). Alun-alun.masing2 konsen pada hal-hal sara). Alun-alun.

• Bedah kitab lintas agamaBedah kitab lintas agama.,?? . .,?? . bedah kasus. bedah kasus. • Diskusi reguler pj. Bg adi (buat sistematika Diskusi reguler pj. Bg adi (buat sistematika

pembahasan materi). agustus 2015, pembahasan materi). agustus 2015, peningkatan kapasitas ( kak asri).peningkatan kapasitas ( kak asri).

• - cari narasumber swadaya,,.( kader sendiri/ - cari narasumber swadaya,,.( kader sendiri/ gempur).gempur).

• - -

Page 14: Meninjau Ulang Makna Pluralisme & KBB di Indonesia

MEDIA BAWA SENDIRI,MEDIA BAWA SENDIRI,- Diskusi reguler 28 agustus 2015 jam Diskusi reguler 28 agustus 2015 jam

... ( narasumber bg adi, tema: ... ( narasumber bg adi, tema: toleransi dan intoleransi)toleransi dan intoleransi)

- Tempat: di kondisikanTempat: di kondisikan- Baget: swadaya saweranBaget: swadaya saweran- Bg ishak, koordinator 17 agustus. Bg ishak, koordinator 17 agustus.

Alat: mobil hias, Alat: mobil hias,