MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/69440/11/NASKAH...

13
i MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI METODE STORYTELLING KELOMPOK B DI TK NURUL JANNAH MUDAL BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: DOMAS EKA NINGROSTITI A520140065 PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Transcript of MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI …eprints.ums.ac.id/69440/11/NASKAH...

i

MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

MELALUI METODE STORYTELLING KELOMPOK B

DI TK NURUL JANNAH MUDAL BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

DOMAS EKA NINGROSTITI

A520140065

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

ii i

iiiii

iv iii

1

UPAYA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK

MELALUI METODE STORYTELLING KELOMPOK B DI

TK NURUL JANNAH MUDAL PASEKAN BOYOLALI

Abstrak

Penelitian ini dilakkukan untuk meningkatkan perkembangan bahasa anak melalui

storytelling. Perkembangan bahasa anak yang rendah bisa disebabkan karena guru

masih menggunakan metode pembelajaran yang monoton dan kurang

menstimulasi perkembangan bahasa anak. Jenis penelitian ini adalah Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Pengumpulan data diperoleh melalui observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah anak kelompok B di

TK Nurul Jannah Mudal Pasekan Boyolali yang berjumlah 16 anak, yang terdiri

dari 10 anak perempuan dan 6 anak laki-laki yang berusia 5-6 tahun. Adapun

peningkatan prosentase perkembangan bahasa anak: pada prasiklus sebesar

42,38%, siklus I sebesar 65,23%, dan siklus II sebesar 81,83%. Dari dua siklus

yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa metode storytelling dapat

meningkatkan perkembangan bahasa anak kelompok B di TK Nurul Jannah

Mudal Pasekan Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.

Kata kunci: metode storytelling, perkembanngan bahasa

Abstrak

The research was created with the intention to increase development children

languages. language development to kids are low, because lecturer/teacher still

using monotonous learning methods and also lack of stimulating kids language

development. The research was a classroom action research (CAR)”. The data

collected by observation, interview, and also documentation. Subject research are

group B kids at Nurul Jannah Mudal Pasekan Boyolali kindergarten consist of 16

kids, they were 10 girls dan 6 boys, 5-6 years old. The enhancement percentage

kids language development: was that pre-cycle it was 42,38%, cycle I was

65,23%, and cycle II was 81,83%. from two cycle we could find that storytelling

method can increase the developing children language from group B at Nurul

Jannah Mudal kindergarten Pasekan Boyolali in the academic year of 2017/2018

Keywords: method storytelling, language development

1. PENDAHULUAN

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu penyelenggaraan pendidikan yang

menitik beratkan kepada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

kemampuan fisik, kognitif, sosial, bahasa, emosional, konsep diri, kedisiplinan,

moral, kemandirian, dan nilai agama.

2

Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup

dan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi seperti biologis,

kognitif, dan sosio-emosional. Bahasa adalah suatu sistem simbol untuk

berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis

(tata bahasa), sematik (variasi arti), dan pragmatik (penggunaan bahasa). Dengan

bahasa anak dapat mengomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun

perasaan pada orang lain. Storytelling adalah salah satu cara untuk meningkatkan

perkembangan bahasa anak usia dini, karena dengan storytelling atau bercerita

anak mampu mendapat kosa kata baru atau bentuk-bentuk kata yang baru yang

terdapat di sebuah cerita yang dibacakan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas

bahwa anak umur 4-6 tahun sudah mempunyai berbagai kemampuan.

Anak yang memiliki kemampuan bahasa yang baik umumnya memiliki

kemampuan dalam mengungkapkan pikiran, perasaan, serta tindakan interaktif

dengan lingkungannya (Depdiknas, 2007). Perkembangan kemampuan bahasa

anak usia 5-6 tahun ditandai oleh berbagai kemampuan diantaranya mampu

menggunakan kata ganti saya dalam berbagai komunikasi, memiliki berbagai

perbendaharaan kata kerja, kata sifat, kata keadaan, kata tanya, dan kata sambung,

menunjukkan pengertian dan pemahaman tentang suatu hal, mampu membaca dan

mengungkapkan sesuatu melalui gambar (Depdiknas, 2007).

Fungsi dari bahasa menurut Rochmah (2005: 128) adalah sebagai sarana

komunikasi. Untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain, semua individu harus

mengusai dua fungsi yang berbeda yaitu kemampuan menangkap maksud yang

ingin dikomunikasikan orang lain dan kemampuan untuk berkomunikasi dengan

orang lain.

Berdasarkan observasi awal anak di TK Nurul Jannah perkembangan

bahasa mereka masih belum sesuai dengan tahapan usia mereka. Pada

kenyataannya situasi yang terjadi di dalam kelas di TK Nurul Jannah Mudal, tidak

seluruh anak dapat menguasai perbendaharaan kata dan belum mampu untuk

bertutur kata sesuai dengan tahap perkembangan berbicaranya. Hal ini, dapat

dilihat dari sebagian anak yang belum jelas dalam berbicara dan belum bisa dalam

menceritakan kembali cerita yang sudah dibacakan guru.

3

Dari latar belakang tersebut maka penulis dapat merumuskan masalah

sebagai berikut: “Apakah metode storytelling dapat meningkatkan perkembangan

bahasa anak kelompok B di TK Nurul Jannah Mudal Pasekan Boyolali Tahun

Pelajaran 2017/2018?.”

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan perkembangan

bahasa anak melalui metode storytelling kelompok B di TK Nurul Jannah Mudal

Pasekan Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat bagi anak, guru atau

pendidik dan sebagai rujukan peneliti yang lain untuk meningkatkan

perkembangan bahasa anak, khususnya dengan metode storytelling.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang

dilakukan oleh Indrawati (2013) meningkatkan kemampuan berbahasa lisan

melalui metode bercerita. Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa kemampuan berbahasa lisan anak kelompok B TK Tunas Karya Desa

Wuluh Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang dapat ditingkatkan dengan

metode bercerita. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan prosentase

kemampuan berbahasa anak. Peningkatan prosentase kemampuan berbahasa anak

setelah diterapkan dengan metode bercerita pada siklus I sebesar 67,26% dan pada

siklus II sebesar 86,90%. Jadi peningkatan kemampuan berbahasa lisan anak

sebebsar 19,64%.

Penelitian yang dilakukan oleh Nuraini (2015) dalam penelitian

meningkatkan kemampuan berbahasa melalui metode bercerita dengan media

pada anak kelompok B TK Islam Al-Barokah Surakarta, menyatakan bahwa

kemampuan berbahasa anak meningkat melalui metode bercerita dengan

menggunakan media gambar. Hal ini dapat dilihat pada prosentase di siklus I

sebesar 65,55% dan pada siklus II sebesar 79,16%. Jadi peningkatan kemampuan

berbahasa anak melalui metode bercerita dengan media gambar sebesar 13,61%.

Domas Eka Ningrostiti dengan judul Upaya Meningkatkan

Perkembangan Bahasa Anak Melalui Metode Storytelling Kelompok B di TK

Nurul Jannah Mudal Pasekan Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018.

4

Perbedaan antara kajian yang relevan dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah pada media dan metode. Penelitian terdahulu sama-sama

menggunakan metode bercerita tetapi peneliti nuraini menggunakan metode

bercerita dengan media gambar.

2. METODE

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

(PTK). Menurut Sanjaya (2009:26) penelitian tindakan kelas adalah proses

pengkajian masalah pembelajaran didalam kelas melalui refleksi diri untuk upaya

memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang

terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan

tersebut.

Menurut Sanjaya (2009:57) penelitian tindakan kelas memiliki 4 tahap

dalam pelaksanaannya yaitu (1) Perencanaan, yakni kegiatan yang disusun

sebelum tindakan dimulai. (2) Pelaksanaan yakni perlakuan yang diberikan oleh

peneliti sesuai dengan perencanaan yang disusun. (3) Observasi yakni kegiatan

yang dilakukan oleh pengamat untuk mengumpulkan informasi. (4) Refleksi,

yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji dan menganalisis hasil observasi.

Subjek penelitian ini merupakan anak Taman Kanank-kanak Nurul

Jannah Mudal Pasekan Boyolali yang memiliki permasalahan pada perkembangan

bahasa. Objek penelitian ini adalah anak kelompok B usia 5-6 tahun yang

berjumlah 16 anak, mereka adalah 10 anak perempuan dan 6 anak laki-laki.

Prosedur penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan

bahasa anak dengan pembelajaran yang menyenangkan yaitu melalui metode

storytelling dan mengatasi permasalahan yang ada dilapangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Taman Kanak-kanak Nurul Jannah Pasekan Mudal Boyolali beralamatkan di

Dusun Sidomulyo, Desa Mudal, Kecamatan Boyolali Kota, Kabupaten Boyolali.

Luas tanah sekitar 300m2 dan luas bangunan sekitar 200m2. Pendirian sekolah

pada 12 Juli 2010 dan pendirian bangunan sendiri pada bulan November 2014.

5

Tanah dan bangunan adalah milik Yayasan Bina Insan Sakinah Boyolali . Sasaran

program TK Nurul Jannah Mudal Pasekan adalah anak-anak berusia 2 tahun

sampai dengan 6 tahun disekitar lingkungan TK Nurul Jannah Mudal Pasekan.

Tidak menutup sebuah kemungkinan jika calon anak didik ingin bersekolah di TK

Nurul Jannah Mudal Pasekan. Kalangan orang tua atau wali murid TK Nurul

Jannah Mudal Pasekan meliputi masyarakat menengah kebawah dan pekerjaan

rata-rata adalah petani, peternak, buruh, pedagang, karyawan dan wiraswasta.

Visi dan misi TK Nurul Jannah adalah Terwujudnya insan mulia yang

soleh, cerdas, kreatif, disiplin, mandiri dan bertanggung jawab, Mendidik anak

untuk menjadi insan yang kaya hati maupun amal soleh, Membimbing anak didik

untuk beribadah, sholat dan doa, Membiasakan diri anak “taat” serta berperilaku

uswatun hasanah, Melatih anak untuk bermain melalui belajar dan belajar melalui

bermain, kreatif, inovatif dan mandiri, Membekali anak untuk melanjutkan

pendidikannya ke sekolah yang lebih tinggi.

Anak didik TK Nurul Jannah adalah anak-anak lingkungan sekitar TK

yaitu Dusun Sidomulyo, Desa Mudal Pasekan, Kecamatan Boyolali Kota,

Kabupaten Boyolali. Jumlah murid 31 anak pada kelompok A yang berusia 4-5

tahun berjumlah 15 anak dan pada kelompok B yang berusia 5-6 tahun berjumlah

16 anak.

Pelaksanaan pembelajaran di TK tersebut masih sangat minim dari segi

fasilitas ruang, fasilitas guru, dan fasilitas media pembelajaran. Fasilitas media

pembelajarannya pun kurang memadai seperti: jumlah balok yang tidak sesuai

dengan aturan atau tidak sesuai dengan jumlah anak, ruangan yang terbatas,

berbasis sentra terpadu tetapi belum sesuai dengan ketentuan, setting kelas yang

tidak sesuai dan kurang menarik, pembelajaran yang kurang menarik minat anak,

dalam proses pembelajaran guru kurang memberikan motivasi belajar kepada

anak masih terpaku pada lembar kerja siswa (LKS).

Pada hasil belajar anak didik kelompok B TK Nurul Jannah dalam

meningkatkan perkembangan bahasa anak melalui metode storytelling secara

umum ada peningkatan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

6

Tabel 1. Perbandingan Perkembangan Bahasa Anak Setiap Siklus

Aspek Prasiklus Siklus I Siklus II

Indikator capaian

penelitian

- 60% 80%

Prosentase rata-rata 42,38% 65,23% 81,83%

Status Perkembangan

bahasa anak kurang

Perkembangan

bahasa anak

baik

Perkembangan

bahasa anak

sangat baik

3.1 Prasiklus

Sebelum memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

kegiatan prasiklus untuk mencari data awal yang berupa penerapan media

pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, aktivitas anak dan guru,

keterlaksanaan RPPH, dan hasil pembelajaran anak yang bertujuan untuk

mendapatkan gambaran dan informasi tentang perkembangan bahasa anak

kelompok B di TK Nurul Jannah Mudal Pasekan Boyolali.

Pada tahap penelitian ini digunakan sebagai pembanding pada

penelitian yang akan dilakukan nanti sebelum penerapan storytelling dan

bahan pertimbangan dalam perencanaan pembelajaran dalam rangka

meningkatkan perkembangan bahasa anak.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada tahap ini terhadap 16

anak kelompok B di TK Nurul Jannah diperoleh prosentase perkembangan

bahasa anak sebesar 42,38%.

Berdasarkan hasil prosentase diatas belum sesuai dengan harapan

peneliti. Dilihat dari hasilnya menunjukkan bahwa perkembangan bahasa

anak kelompok B di TK Nurula Jannah masih rendah. Karena hal tersebut

peneliti memberi kesimpulan bahwa perkembangan bahasa anak masih

rendah maka perlu dikembangkan dengan menggunakan metode storytelling.

3.2 Siklus I

Pelaksanaan pada tahap siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, pertemuan

pertama pada hari rabu 18 april 2018 kemudian pertemuan kedua

dilaksanakan pada hari kamis 19 april 2018.

7

Berdasarkan tabulasi dapat diketahui bahwa setiap anak mempunyai

kemampuan dan kesulitan yang berbeda-beda. Pada pertemuan petama hasil

skor tabulasi sebesar 53,70% prosentase yang didapat masih cukup rendah.

Hal ini dikarenakan ada beberapa anak yang masih belum fokus dan belum

paham tentang isi storytelling. Pada pertemuan pertama prosentase yang

didapat belum sesuai harapan yaitu sebebsar 60%. Sedangkan pada siklus II

sudah ada peningkatan, anak sudah mulai fokus dan antusias dengan

pembelajaran yang diberikan yaitu dengan metode storytelling. Prosentase

pada pertemuan kedua meningkat sebesar 65,23%. Akan tetapi skor tersebut

juga belum mencapai target yang sudah ditargetkan yaitu sebesar 80%. Oleh

karena itu peneliti dan guru bekerjasama untuk membuat perencanaan pada

siklus selanjutnya.

3.3 Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran metode storytelling untuk meningkatkan

perkembangan bahasa anak pada siklus I sudah berkembang. Untuk

memenuhi prosentase yang sudah ditargetkan yang masih belum terpenuhi

pada siklus I, maka peneliti melanjutkan penelitian pada siklus II agar hasil

prosentase yang sudah ditargetkan terpenuhi. Pertemuan pertama

dilaksanakan pada hari senin 23 april 2018 dan pertemuan kedua pada hari

kamis 25 april 2018. Secara garis besar hasil yang ditunjukkan sudah

mengalami peningkatan yaitu: anak lebih antusias, anak lebih fokus karena

metode belajar terbilang lebih mengasikkan, anak mampu menyelesaikan

tugas yang diberikan, anak sudah bisa mengikuti kontrak belajar.

Berdasarkan analisis dan refleksi tersebut dapat dikatakan berhasil. Hal ini

dibuktikan dengan hasil prosentase perkembangan bahasa anak yang sudah

meningkat disbanding siklus sebelumnya dan sudah mencapai target yang

sudah ditentukan. Pada pertemuan pertama sebesar 75,19% dan pada

petemuan kedua sebesar 81,83%.

8

4. PENUTUP

Berdasarkan rangkaian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang sudah dilakukan

peneliti, dapat ditarik kesimpulan bahwa melalui metode storytelling dapat

meningkatkan perkembangan bahasa anak kelompok B di TK Nurul Jannah

Mudal Pasekan Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal tersebut dibuktikan

dengan adanya peningkatan perkembangan bahasa anak dari prasiklus sampai

siklus II. Pada prasiklus sebesar 42,38%, siklus I sebesar 65,23%, dan siklus II

sebesar 81,83%.

Dari kesimpulan diatas dapat dikatakan bahwa peningkatan dan

keberhasilan penelitian yang menggunakan metode storytelling terbukti dapat

meningkatkan perkembangan bahasa anak kelompok B di TK Nurul Jannah

Mudal Pasekan Boyolali.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Suhardjono Dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Dhieni, Nurbiana dkk. 2005. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka.

Fauziddin, Muhammad. 2015. Pembelajaran PAUD Bermain, Cerita, dan

Menyanyi secara Alami. Bandung: PT Remaja Rosdyakarya.

Indrawati, Luluk. 2012. Meningkatkan Kemampuan Bahasa Lisan Melalui

Metode Bercerita pada Kelompok B TK Tunas Karya Desa Wuluh

Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang. Skripsi.Jombang: Universitas

Negeri Surabaya.

Nuraini, Arifah. 2015. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode

Bercerita dengan Media Gambar Penelitian pada Anak Kelompok B TK

Islam Al-Barokah Surakarta.Skripsi.Surakarta: UMS. Artikel Publikasi

PERMENDIKBUD Nomor 137. 2014. Standar Nasional Pedidikan Anak Usia

Dini. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

PERMENDIKBUD Nomor 146. 2014. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia

Dini. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yus, Anita. 2011. Dasar-dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta:

Kencana.

9

Depdiknas. 2009. Surat Edaran. Jakarta. DIKDASMEN

Prasetyarini, Aryati. 2011. Psikologi Pendidikan. Surakarta: Cetakan Pertama.

Sutama. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R & D.

Surakarta: Fairuz media.

Hurlock, E. 1978. Perkembangan Anak Jilid I. (Alih Bahasa. Agus Dharma).

Jakarta. Erlangga.

PAUD Jateng. 2015. Teori Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini.

https://www.paud.id/2015/09/teori-perkembangan-bahasa-anak-usia-dini.

Juli 2018.

PAUD Jateng. 2015. Pengertian Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini (PAUD).

https://www.sarjanaku.com/2010/11/perkembangan-bahasa-anak.

September 2018.

Blog Pendidikan Indonesia. 2010. Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak.

https://www.sarjanaku.com/2010/11/perkembangan-bahasa-anak.

September 2018.