MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK...

22
i MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA PSIKOMOTORIK ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTIFITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Profesi Psikologi Bidang Psikologi Klinis Diajukan oleh: Indha Nurikahapsari T 100 005 019 PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Transcript of MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK...

Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

i

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA

PSIKOMOTORIK ANAK HIPERAKTIF MELALUI

AKTIFITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER

Naskah Publikasi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Magister Profesi Psikologi Bidang Psikologi Klinis

Diajukan oleh:

Indha Nurikahapsari

T 100 005 019

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

ii

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA

PSIKOMOTORIK ANAK HIPERAKTIF MELALUI

AKTIFITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER

Naskah Publikasi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Profesi Psikologi Bidang Psikologi Klinis

Diajukan oleh:

Indha Nurikahapsari

T 100 005 019

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk
Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk
Page 5: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

v

ABSTRAKSI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA PSIKOMOTORIK ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTIFITAS TERAPI

AKUATIK HAPPY WATER

Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktifitas terapi akuatik Happy

Water untuk meningkatkan kemampuan mengelola psikomotorik pada anak hiperaktif. Subjek yang terseleksi dalam penelitian ini adalah siswa-siswa yang berada disekolah umum antara usia 5-10 tahun di Surakarta yang mempunyai tingkat hiperaktifitas sedang, sebanyak 3 anak. Berdasarkan hasil analisa data dengan menggunakan teknik uji t antar kelompok ada perbedaan yaitu adanya penurunan gejala hiperaktif akan meningkatkan kemampuan mengelola psikomotorik antara kelompok subjek yang menerima aktifitas terapi akuatik Happy Water dan kelompok subjek yang tidak menerima aktifitas terapi akuatik Happy Water. Kata kunci: terapi akuatik happy water, kemampuan mengelola psikomotorik

Page 6: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

1

PENGANTAR

Anak adalah karunia, kehadirannya disambut dengan suka cita dan penuh

harapan. Setiap orang tua selalu mendambakan anak yang sempurna dan sehat

secara fisik dan psikis, sebagai modal untuk meneruskan cita-cita kedua orang

tuanya. Bagi setiap orang tua memiliki anak yang cerdas dan sehat merupakan

anugerah yang tiada tara. Seiring hidup tidak berjalan sesuai dengan keinginan

dan harapan, terkadang Tuhan menitipkan karunia berupa anak yang mengalami

perkembangan psikis dan pertumbuhan fisik yang tidak sempur na. Hambatan

perkembangan disebabkan karena adanya kondisi psikis dan fisik yang berbeda

dengan anak-anak normal yang lainnya. Setiap hambatan perkembangan akan

menimbulkan suatu dampak dan konsekuensi bagi orang tua, anak dan

lingkungan, karena permasalahan tersebut dapat menghambat optimalisasi

perkembangan anak.

Hambatan perilaku yang dialami anak dalam perkembangannya dapat

berasal dari aspek sosial, emosi, kognisi dan fisik. Hambatan perkembangan anak

yang banyak bermunculan saat ini, salah satunya adalah gangguan hiperaktif.

Kondisi di Indonesia semakin lama jumlah anak yang terdiagnosa mengalami

gangguan hiperaktifitas semakin meningkat, yang pada umumnya disertai dengan

masalah kesulitan belajar, perilaku dan masalah emosional lainnya (Gamayanti

dkk, 2005)

Penyebab semakin banyaknya anak yang mengalami gangguan hiperaktif

adalah faktor psikososial atau faktor diluar anak sendiri. Seperti stres, kesulitan di

Page 7: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

2

sekolah, kesulitan dengan kontak sosial, manja, traumatik, penyakit dalam

keluarga, tingkat kelas terlalu tinggi atau terlalu rendah, hereditas, gangguan pada

masa prenatal dan perinatal. Dan juga kerusakan otak seperti misalnya penyakit

pada saat hamil, epilepsy, kecelakaan, disfungsi minimal otak pada anak

premature); dan alergi terhadap makanan tertentu (misal pada bumbu masak:

MSG atau vetsin), (Gamayanti, 2000). Hasil penelitian Gangguan Pemusatan

Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH) atau Attention Deficit/Hyperactivity Disorder

(ADHD) adalah gangguan psikiatrik atau gangguan perilaku pada anak yang

paling banyak dijumpai di sekolah maupun di klinik (Saputro, 2001) . Anak-anak

yang mengalami gangguan hiperaktif yang tidak tertangani dengan baik akan

menimbulkan dampak yang panjang dan kompleks. Dampak kompleksitas yang

ditimbulkan salah satunya berkaitan dengan perkembangan kognitif dan

psikomotorik yaitu: sulit mengatur aktifitas, tidak bisa fokus terhadap tugas, tidak

bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan gagal dalam menyelesaikan tugas-

tugas akademik. Sedangkan yang dimaksud dengan gangguan hiperaktifitas

menurut National Medical Series (dalam Hamidi, 2006) adalah suatu peningkatan

aktifitas motorik sehingga pada tingkatan tertentu yang menyebabkan gangguan

perilaku yang terjadi, setidaknya pada dua tempat dan suasana yang berbeda.

Gangguan hiperaktifitas akan menimbulkan dampak bagi diri sendiri berkaitan

dengan kemampuan intelektual, kemampuan dalam berhubungan sosial dan

gangguan perilaku. Saputro (2001) menemukan bahwa gangguan ini

menimbulkan disfungsi utama yaitu gangguan tingkah laku, sosial-emosional dan

kognitif sehingga menyebabkan kegagalan pada bidang akademik dan

Page 8: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

3

penyesuaian perilaku terhadap lingkungannya. Dampak tersebut akan menjadi

kendala bagi anak untuk mengembangkan diri secara optimal karena didalam

masyarakat sendiri seringkali dianggap anak yang nakal ataupun bodoh dan

seringkali tidak tertangani secara benar.

Kondisi psikomotorik yang dimiliki anak hiperaktif tidak sesuai dengan

kondisi psikomotorik usia anak-anak normal yang lainnya. Kondisi tersebut akan

membawa kesulitan perkembangan sampai pada usia perkembangan selanjutnya.

Hal tersebut dikarenakan anak hiperaktif kurang memiliki kemampuan mengelola

psikomotoriknya dan kurang bisa fokus terhadap aktifitas yang sedang dilakukan.

Perlunya suatu penanganan yang khusus bagi anak-anak yang mengalami

gangguan hiperaktif, agar mempunyai kemampuan mengelola psikomotorik

sehingga dapat fokus terhadap tugas yang sedang ditekuninya. Berbagai macam

cara telah dilakukan oleh berbagai ahli untuk menangani anak hiperaktif. Sala h

satunya adalah melalui terapi perilaku, saat ini banyak terapi perilaku yang

berkembang dengan berbagai metode yang ditawarkan untuk membantu anak-

anak hiperaktif. Salah satunya dengan menggunakan teknik terapi air atau yang

lebih dikenal dengan terapi Akuatik. Rithaudin (2008) dalam penelitiannya

aktivitas Akuatik adalah sebuah aktivitas dengan menggunakan media air secara

umum media tersebut dapat berupa kolam renang ataupun tempat sejenis yang

mempunyai karakteristik sama yaitu dapat digunakan sebagai tempat untuk

melakukan berbagai bentuk aktivitas fisik.

Dalam sebuah penelitian menemukan bahwa penggunaan terapi kegiatan

air atau berenang dapat memfasilitasi bahasa, konsep diri, ketrampilan motorik

Page 9: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

4

dan meningkatkan perilaku adaptif (Yilmaz, Konukman, Birkan, Ozen

&Yonardag, 2010). Kegiatan Halliwick: (a) mengandalkan alam daya apung

tubuh yang memfasilitasi pengembangan kontrol motor, (b) individu belajar

bagaimana posisi untuk mengendalikan tubuh mereka melalui berbagai rotasi

selalu bergerak dari tidak stabil kekeadaan seimbang, (c) Dengan kontrol nafas

untuk mengurangi ketegangan (d) pengendalian posisi dalam turbulensi

membangun kekuatan inti untuk memperkuat keyakinan individu (Grosse, 2010)

Selain itu juga anak hiperaktif melakukan terapi akuatik Happy Water

harus dilakukan dengan suasana yang menyenangkan dan dapat dilakukan dengan

mudah. Untuk anak-anak renang dianggap sebagai kegiatan yang menyenangkan

karena itu cara yang baik untuk memberikan keuntungan dari latihan dan

ketrampilan. Dengan terapi akuatik Happy Water anak-anak yang mengalami

gangguan hiperaktif dapat menggerakkan otot-otot tubuh dengan rileks dalam

suasana yang menyenangkan, karena menggerak-gerakkan tubuh didalam air

dapat menyalurkan energinya.

Berkaitan dengan stimulasi dia tas peneliti memilih gerakan permainan

khususnya permainan yang dilakukan melalui media air. Karena aktifitas terapi

akuatik yang melibatkan media air akan menciptakan relaksasi dan perasaan

senang bagi anak-anak. Menurut Landreth dalam Rithaudin (2008) me lalui

bermain seorang anak mampu melepaskan perasaan terpendam akan kecemasan,

kekecewaan, ketakutan, agresi, rasa tidak aman dan kebingungan. Selain untuk

perkembangan fisik aktifitas permainan akuatik juga berguna untuk

perkembangan psikis dan otak. Mengikutkan anak dalam aktifitas terapi akuatik

Page 10: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

5

akan meningkatkan kesehatan fisik, psikis dan psikososial. Karena anak merasa

senang mendapatkan suatu stimulasi yang bervariasi.

Stimulasi tersebut dapat diterapkan pada semua anak yang sedang

mengalami perkembangan psikomotorik dan gangguan konsentrasi bisa dimulai

sejak dini, bahkan untuk anak-anak yang mengalami kendala seperti anak

berkebutuhan khusus. Salah satunya anak yang mengalami gangguan

psikomotorik dan konsentrasi adalah anak hiperaktif dan stimulasi tersebut dapat

diterapkan. Apabila gejala hiperaktif banyak yang muncul, akan mengurangi

kemampuan mengelola psikomotoriknya. Sehingga akan menghambat proses

perkembangan didalam menjalankan tugas-tugas perkembangan selanjutnya.

Untuk itu anak hiperaktif harus berlatih agar mempunyai kemampuan

mengelola psikomotorik dan mampu berkonsentrasi. Hasil praktek ataupun latihan

kemampuan mengelola psikomotorik anak hiperaktif perlu mendapatkan

dukungan dari lingkungan sekitar. Lingkungan dapat menyediakan denga n

memberikan berbagai fasilitas yang mendukung. Salah satunya dengan

menyediakan fasilitas menggunakan media air seperti kolam renang atau media

yang mempunyai karakteristik yang sama seperti kolam renang.

Aktifitas terapi akuatik Happy Water merupakan salah satu terapi

perlakuan pada anak hiperaktif. Aktifitas terapi akuatik Happy Water adalah

modifikasi dari dua konsep terapi air. Yaitu konsep Water Fun anda Fitness dan

konsep Halliwick. Kedua konsep tersebut digunakan oleh peneliti disesuaika

dengan kondisi anak hiperaktif. Aktifitas terapi akuatik Happy Water

mengutamakan prinsip belajar pada kemampuan mengelola psikomotorik

Page 11: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

6

hiperaktif. Dengan aktifitas terapi akuatik Happy Water anak hiperaktif bisa

bergerak namun terbatas karena berada dimedia air. Adapun fungsi bermain

sebagai media terapi dapat dijelaskan sebagai berikut: selama bermain, perilaku

anak akan tampil lebih bebas dan bermain adalah kegiatan alamiah sudah

dianugerahkan pada seorang anak.

Dalam melakukan aktifitas terapi akuatik harus menggunakan teknik yang

benar agar terhindar dari cidera. Dengan didampingi oleh seorang terapis yang

berpengalaman akan sangat dibutuhkan agar pelaksanakan aktifitas terapi akuatik

optimal. Selain itu juga akan diperoleh manfaat selain mendapatkan kesegaran

sekaligus dapat mengelola otot-otot tubuh. Salah satu teknik yang digunakan oleh

peneliti adalah teknik terapi akuatik Halliwick. Menurut Yilmaz Ilker dkk (2010)

metode Halliwick digunakan untuk aplikasi hidrodinamika dan tubuh mekanik.

Dengan adanya aktifitas terapi akuatik Happy Water diharapkan anak

hiperaktif dapat berkonsentrasi dan mengelola otot tubuh, apabila anak hiperaktif

mempunyai kemampuan mengelola psikomotorik. Melalui aktifitas terapi akuatik

Halliwick maka gejala hiperaktif akan mengalami penurunan secara bertahap.

Karena anak hiperaktif mampu menyalurkan gerakan psikomotoriknya lebih

terarah dan otot tubuhnya akan lebih lentur. Selain itu juga untuk melatih

keseimbangan anak hiperaktif ketika melakukan gerakan psikomotorik sehingga

dapat terkoordinir menjadi satu gerakan yang selaras.

Untuk itu bagi anak hiperaktif dibutuhkan alternatif terapi perlakuan yang

bermanfaat agar memiliki kemampuan mengelola psikomotorik. Aktifitas terapi

akuatik Happy Water ini dapat dilaksanakan secara teratur sehingga dapat

Page 12: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

7

memberikan manfaat bagi anak hiperaktif untuk mempunyai suatu kemampuan

dalam mengelola psikomotorik.

Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa, pengaruh kemampuan

mengelola psikomotorik anak hiperaktif melalui aktifitas terapi akuatik Happy

Water adalah semakin tinggi gejala hiperaktif muncul, akan mengurangi

kemampuan mengelola psikomotorik pada anak hiperaktif. Apabila gejala

hiperaktif mengalami penurunan, maka semakin tinggi kemampuan mengelola

psikomotorik.

METODE PENELITIAN

Subjek penelitian ini adalah anak-anak dengan gejala gangguan hiperaktif

berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan, karena kondisi gangguan ini tidak

memandang pada salah satu jenis kelamin saja. Usia anak hiperaktif yang diikut

sertakan dalam penelitian adalah usia 5-10 tahun, dengan pertimbangan bahwa

pada saat usia tersebut anak yang mengalami gejala hiperaktif telah memasuki

sekolah formal. Dari sejumlah subjek yang termasuk dalam kategori gejala

hiperaktif, sebanyak delapan orang yang memenuhi kriteria untuk mengikuti

pelatihan terapi olah raga renang dengan hasil skor Skala Pengelolaan

Psikomotorik pada kriteria sedang.

Tabel 1 Diskripsi data observasi Skala Pengelolaan Psikomotorik

Kategori Skor Skala Pengelolaan

Psikomotorik Jumlah

Ringan 0-17 0 Sedang 18-34 8 Berat 35-51 0

Page 13: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

8

Selanjutnya jumlah peserta kelompok eksperimen yang bersedia mengikuti

pelatihan dari awal hingga akhir sesi menjadi 6 orang, dengan rincian sebagai

berikut:

Tabel 2 Identitas Subjek Penelitian

No Inisial Jenis Kelamin Usia Pendidikan 1. Za Perempuan 9 tahun SLB E 2. Am Perempuan 9 tahun SLB E

3. Rm Laki- laki 5 tahun TK

4. Rkp Perempuan 10 tahun SLB E

5. RS Perempuan 7 tahun SLB E

6. Rpw Laki- laki 7 tahun TK

Ketiga subjek yang menyatakan kesanggupannya untuk mengikuti

pelatihan dijadikan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan ketiga subjek yang

tidak menyatakan kesanggupannya dijadikan kelompok kontrol dengan rincian

sebagai berikut:

Tabel 3 Kategori Kemampuan Mengelola Psikomotorik

Kelompok Eksperimen

no

Inisial Jenis

Kelamin Skor Pre Test

Mean

Kategori Ibu Guru Obser

ver Terapis

1. ZA Perempuan 17 32 26 30 26,25 Sedang

2. AM Perempuan 29 26 29 33 29,25 Sedang

3. RM Laki- laki 22 37 35 21 28,75 Sedang

Page 14: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

9

Tabel 4 Kategori Kemampuan Mengelola Psikomotorik

Kelompok Kontrol

no

Inisial

Jenis Kelamin

Skor Pre Test Mean

Kategori Ibu Guru Obser

ver Terapis

1. RS Perempuan 23 23 27 27 25 Sedang

2. RKP Perempuan 30 29 31 28 29,5 Sedang

3. RPW Laki- laki 27 28 30 22 26,75 Sedang

Metode Pengumpulan data menggunakan skala pengelolaan psikomotorik.

Skala Pengelolaan Psikomotorik diadaptasi berdasarkan skoring asesmen dan

penegakan diagnosis terhadap gejala Attention Deficit Hyperactive Disorder

(ADHD) dari Margaret dkk (dalam Hamidi, 1996) terdiri dari :

Tabel 5 Blue Print Skala Pengelolaan Psikomotorik

Sebelum Uji Coba

No Aspek Butir

1. Inattention 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

2. Hyperaktivity -Impulsivity 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17

Modul yang digunakan yaitu modul Aktifitas Terapi Akuatik Happy

Water. Kisi-kisi modul dapa t dilihat pada tabel 6

Page 15: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

10

Tabel 6 Latihan Inti

Sesi Materi Dosisi Tujuan Gerakan Manfaat

Berdiri

dalam air

Berjalan melintasi kolam 1 x keliling Merasakan

gerakan kaki

Melatih otot dan

persendian kaki

Keseimbangan

Beridiri

dalam air

Berjalan didalam air

sambil meniup bola kecil

didalam kolam

1x keliling Belajar mengatur

pernafasan

Konsentrasi

Lempar

bola

Melempar bola pada

sasaran (instruktur) dan

menangkap

menggunakan kedua

tangan

Minimal:

2x3

Maksimal:

3x3

Merasakan

membengkokkan

atau

memperpanjang

otot tangan

Mengenal bagian

tangan yang bergerak

Mengenal bagian tubuh

Keseimbangan

Tengkurap Pegangan tangan

disamping kolam sambil

kedua pergelangan kaki

diayun -ayun secara

berirama

Minimal

1x10

Maksimal

2x10

Merasakan otot

kaki

Koordinasi otot dan

persendian kaki

Mengenal anggota

tubuh

Tengkurap Pegangan tangan

disamping kolam sambil

tubuhnya diguling-

gulingkan kekanan dan

kekiri secara berirama

Minimal:

2x3

Maksimal:

3x3

Peregangan otot

dan persendian

semua tubuh

Mengenal bagian tubuh

Merasakan indra peraba

Mengapung Tidur terlentang dalam

air sambil diguling-

gulingkan kekanan dan

kekiri

Minimal

1x10

Maksimal

2x10

Keseimbangan Belajar melatih

konsentrasi

Menyelam Menggunakan benda

tenggelam yang

berwarna, anak diminta

mengambil benda

tersebut didalam air

Minimal:

2x3

Maksimal:

3x3

Belajar

memfokuskan alat

visual

Melatih konsentrasi

Page 16: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

11

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dikemukakan hasil- hasil penelitian beserta

pembahasannya, yang diakhiri dengan kelemahan dan kekurangan dari penelitian

ini. Pembahasan hasil penelitian ini akan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu

pertama, adanya validasi dari ahli fisioterapi terkait dengan modul, kedua sebelum

pelaksanaan penelitian dan ketiga, pelaksanaan penelitian.

Dalam penelitian ini menggunakan analisa statistik untuk menguji

hipotesis yang diajukan oleh peneliti.

1.Uji Statistik Diskriptif

Tabel 7 Rangkuman Hasil Skor Rerata Pretes-Posttes Kelompok Eksperimen

Subjek Re rata

Pre tes Kategori Re rata

Post tes Kategori Selisih

Pre-post tes Kategori

Ibu 23.000 Sedang 21.667 Sedang 1.333 Sedang Guru 31.000 Sedang 26.000 Sedang 5.000 Sedang Observer 25.333 Sedang 20.337 Sedang 4.996 Sedang Instruktur 32.000 Sedang 24.667 Sedang 7.333 Sedang

Gejala hiperaktif mengalami penurunan, akan meningkatkan kemampuan

mengelola psikomotorik. Hasil Skala Pengelolaan Psikomotorik dari ibu

berdasarkan hasil analisis data diketahui rerata empirik sebelum pelatihan sebesar

23,000. Setelah melakukan pelatihan terapi akuatik Happy Water diperoleh rerata

empirik 21.667.

Berdasarkan hasil analisis data Skala Pengelolaan Psikomotorik dari guru

diketahui rerata empirik sebelum aktifitas terapi akuatik Happy Water sebesar

31,00. Setelah melakukan aktifitas terapi akuatik Happy Water diperoleh rerata

empirik sebesar 26,00 hal ini menunjukkan gejala hiperaktif mengalami perunan

Page 17: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

12

sehingga akan meningkatkan kemampuan mengelola psikomotorik pada anak

hiperaktif. Walaupun tetap pada kategori sedang, namun mengalami penurunan

antara sebelum diberi perlakuan dan sesudah diberi perlakuan.

Berdasarkan hasil analisis data Skala Pengelolaan Psikomotorik dari

terapis diketahui rerata empirik sebelum aktifitas terapi akuatik Happy Water

sebesar 25,333. Dengan demikian sebelum melakukan pelatihan terapi akuatik

Happy Water gejala hiperaktif yang muncul tergolong sedang. Setelah melakukan

pelatihan terapi akuatik Happy Water diperoleh rerata empirik sebesar 20,337.

Penurunan tersebut menunjukkan gejala hiperaktif mulai berkurang, hal ini akan

meningkatkan kemampuan mengelola psikomotorik pada anak hiperaktif.

Walaupun tetap pada kategori sedang namun mengalami penurunan antara

sebelum diberi perlakukan dan sesudah diberi perlakuan.

Sesuai hasil analisis data observer diketahui rerata empirik sebelum

pelatihan pengelolaan psikomotorik sebesar 32,000. Dengan demikian sebelum

melakukan aktifitas terapi akuatik Happy Water gejala hiperaktif yang muncul

tergolong sedang. Setelah melakukan pelatihan pengelolaan psikomotorik

diperoleh rerata empirik sebesar 24,667. Penurunan gejala tersebut menunjukkan

bahwa gejala hiperaktif mengalami penurunan dan akan meningkatkan

kemampuan mengelola psikomotorik pada anak hiperaktif. Walaupun tetap pada

kategori sedang namun mengalami penurunan antara sebelum diberi perlakukan

dan sesudah diberi perlakuan.

Berdasarkan hasil diatas menunjukkan bahwa ketiga subjek yang

melakukan aktifitas terapi akuatik Happy Water berhasil menurunkan gejala

Page 18: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

13

hiperaktif, diharapkan setelah mengikuti pelatihan tersebut subjek memiliki

kemampuan mengelola psikomotorik.

Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian

ini adalah teknik uji t-test yaitu membandingkan skor post test pada kelompok

eksperimen dan skor post tes kelompok kontrol. Hasil analisis menggunakan t-test

diperoleh nilai t hitung sebesar 3,485 dengan signifikansi 0,002 p < 0,05. Hal ini

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara skor post test pada

kelompok eksperimen dan skor post test pada kelompok kontrol yang ditujukkan

dengan nilai probabilitas signifikan 0,002 < 0,05.

Hasil rerata skor pengelolaan psikomotorik kelompok yang tidak diberi

pelatihan sebesar 25,33 sedangkan yang diberi aktifitas terapi akuatik Happy

Water sebesar 20,25. Terlebih lagi jika stimulasi yang diberikan oleh lingkungan

tersebut dapat dilakukan terus menerus, sehingga anak hiperaktif mempunyai

suatu kemampuan dalam mengelola psikomotoriknya. Kemampuan bisa

merupakan kesanggupan bawaan sejak la hir atau merupakan hasil latihan atau

praktek (Robbins, 2000). Artinya kemampuan psikomotorik anak dapat dilatih

terus menerus, sehingga menghasilkan suatu kemampuan mengelola

psikomotorik.

Pemberian aktifitas terapi akuatik Happy Water secara teratur bagi anak

hiperaktif akan membantu anak didalam meningkatkan kemampuan mengelola

psikomotoriknya, hal ini terlihat dari adanya penurunan gejala hiperaktif yang

muncul dibandingkan ketika tidak memperoleh pelatihan.

Page 19: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

14

Hasil pengelolaan psikomotorik sebelum perlakuan dan sesudah

perlakuan:

Tabel 8 Hasil Pengelolaan Psikomotorik

Sebelum Perlakuan Dan Sesudah Perlakuan

Subjek Pre test

Kategori Post test

Kategori Keterangan Punurunan Gejala

Hiperaktif ZA Ibu 17 Agak rendah 18 Agak rendah Tetap Guru 30 Sedang 24 Sedang Tetap Observer 30 Sedang 12 Agak rendah Turun Terapis 30 Sedang 18 Agak rendah Turun AM Ibu 29 Sedang 25 Sedang Tetap Guru 26 Sedang 24 Sedang Tetap Observer 29 Sedang 24 Sedang Tetap Terapis 25 Sedang 16 Agak rendah Turun RM Ibu 22 Sedang 20 Agak rendah Turun Guru 37 Cukup tinggi 24 Sedang Turun Observer 35 Sedang 12 Agak rendah Turun Terapis 21 Sedang 15 Agak rendah Turun

Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa terdapat perubahan hasil

pengelolaan psikomotorik sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Hal ini

dapat dilihat adanya perubahan penurunan gejala hiperaktif dari subjek ZA,

berdasarkan penilaian dari observer yang semula skor pre test sebesar 30

kemudian setelah diberi perlakuan skor post test sebesar 12. Begitu pula sesuai

hasil penilaian instruktur diawal sebelum perlakuan skor pre test sebesar 30

setelah diberi perlakuan skor post test sebesar 18.

Subjek AM mengalami penurunan gejala hiperaktif hal ini berdasarkan

penilaian dari terapis dengan skor pre test sebesar 25 setelah diberi perlakuan

memperolah skor post test sebesar 16. Subjek RM mengalami penurunan gejala

Page 20: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

15

hiperaktif berdasarkan hasil penilaian dari ibu menunjukkan skor pre test sebesar

22 setelah diberikan terapi akuatik Happy Water diperoleh skor post test sebesar

20. Penilaian dari guru skor pre test sebesar 37 setelah mendapat perlakuan

sebesar skor post test sebesar 24. Observer memberikan penilaian bahwa skor pre

test yang diperoleh subjek Rama sebesar 35 setelah diberi perlakuan skor post test

12. Begitu pula penilaian dari instruktur yang memberikan skor pre test kepada

subjek Rama sebesar 21 setelah diberi perlakuan skor post test sebesar 15.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis peneliti yang telah dikemukakan, dapat ditarik

kesimpulan bahwa terapi akuatik Happy Water efektif didalam mengelola

psikomotorik pada anak hiperaktif.

Saran

Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan yang diberikan, maka

ada beberapa saran yang perlu disampaikan:

1. Praktisi Pendidikan, khususnya praktisi pendidikan yang menangani anak

hiperaktif dapat digunakan sebagai alternatif terapi dalam meningkatkan

kemampuan mengelola psikomotorik

2. Praktisi Fisioterapi, sebagai alternatif terapi akuatik bagi a nak hiperaktif

3. Bagi orang tua sebagai alternatif terapi bagi anak berkebutuhan khusus

(gangguan hiperaktif)

Page 21: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

16

4. Kebutuhan untuk meningkatkan hasil dan manfaat penelitian tentang

metode terapi akuatik Happy Water, maka saran yang perlu diperhatikan

bagi penelitian selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan

yang ada dalam penelitian ini, diantaranya mempertimbangkan variabel-

variabel lain sebagai variabel kontrol agar hasil yang diperoleh lebih dapat

dipertanggung jawabkan.

DAFTAR PUSTAKA Gamayanti, I. L. 2000. Aspek Psikologis Anak Dengan Gangguan Pemusatan

Hiperaktifitas, Suatu Ilustrasi Khusus. Makalah (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Umum Universitas Gadjah Mada dan Pusat Pengkajian dan Pengamatan Tumbuh Kembang Anak.

Gamayanti,I.L., Kumara A., dan Sumaryono, S. 2005. Pengembangan Media

Audio Visual Elektronik untuk Penanganan Gangguan Pemusatan Perhatian/ Hiperaktifitas(GPPH) Pada Anak. Laporan Penelitian (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Grosse, J. Susan. 2010. The Halliwick Method: Applications for Individuals with

Orthopedic Conditions. Diakses dari http://my.execpc.com/sjgrosse. Diakses pada tanggal 3 Mei 2013.

Hamidi, Zainuddin. 1996. Deteksi Dini Gejala -Gejala Hiperaktifitas Pada Anak.

Surabaya: Tinjauan Kepustakaan. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.

Rithaudin, Ahmad. 2008. Model Permainan di Air sebagai Pembelajaran

Pendidikan Jasmani bagi anak Sekolah Dasar kelas bawah (tesis). Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Robbins. 2000. Landasan Teori Kemampuan. Dalam situs

/jiunkpe/s1/eman/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-31403361-9052-hanurda-chapter2. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2010

Page 22: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGELOLA …eprints.ums.ac.id/27558/21/naskah_publikasi.pdf · ANAK HIPERAKTIF MELALUI AKTI FITAS TERAPI AKUATIK HAPPY WATER Penelitian ini bertujuan untuk

17

Saputro, D. 2001. Penatalaksanaan Strategis Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas (GPPH/ADHD). Anima Indonesia Psychological Journal. 2001. vol 17. No 1, 11-17.

Yilmaz Ilker, Konukman, Birkan, Arzu Ozen and Mehmet Yanardag. 2010. Effect

of Constant Time Delay Procedure on the Halliwick Method of Swimming Rotation Sills for Children with Autism.