MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

41
1 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA III SDN PANGKAN OLEH : LIANSI NIP 19640727 198502 2 004 GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU Jl. Pangkan Kecamatan Paku Kode Pos 73611 KABUPATEN BARITO TIMUR 2015

Transcript of MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

Page 1: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

1

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD SISWA III SDN PANGKAN

OLEH :

LIANSI

NIP 19640727 198502 2 004 GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU

Jl. Pangkan Kecamatan Paku Kode Pos 73611 KABUPATEN BARITO TIMUR

2015

Page 2: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

2

LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

(PTK)

Judul

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STAD SISWA III SDN PANGKAN

Disusun oleh :

LIANSI NIP 19640727 198502 2 004

GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU

Disahkan oleh :

Mengetahui: Kepala Sekolah, RUJITO, S.Pd.SD NIP 19641010 198811 1 004

Pangkan, 10 Agustus 2015 Pembimbing, JUMAKIR, S.Pd.,MM NIP. 19670930 199001 1 002

Page 3: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

3

BERITA ACARA SEMINAR

Pada hari ini Selasa Tanggal Empat Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Lima Belas, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), DI SDN Pangkan, yang dihadiri oleh 15 (lima belas) peserta, dengan judul: “Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”.

Disusun oleh :

LIANSI NIP 19640727 198502 2 004

GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU

Pembahas :

1. SUNARDI, A.Ma.Pd (......................................)

2. ENIYATI, A.Ma.Pd (......................................)

Moderator, BAYUK, S.Pd.SD NIP.19710730 199410 2 001

Notulis, ESTER RENCANI, S.Pd NIP.19871507 201101 2 018

Mengetahui: Kepala SDN Pangkan RUJITO, S.Pd.SD NIP 19641010 198811 1 004

Narasumber, LETO, S.Pd.SD NIP. 19690405 199303 1 013

Page 4: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

4

SURAT KETERANGAN PUBLIKASI Nomor: 800/ /VIII/2015

Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : JHON CENEDI, S.Pd NIP : 19820427 201101 1 008 Jabatan : Kepala Perpustakaan SDN Pangkan Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:

Judul : Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”. Penulis : LIANSI

NIP : 19640727 198502 2 004 Unit Kerja : SDN Pangkan Kabupaten Barito Timur. Telah disimpan di Perpustakaan SDN Pangkan Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan Referensi. Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui: Kepala Sekolah, RUJITO, S.Pd.SD NIP 19641010 198811 1 004

Pangkan, 14 Agustus 2015 Kepala Perpustakaan, JHON CENEDI, S.Pd NIP. 19820427 201101 1 008

Page 5: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

5

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya sehingga penulisan Laporan Penelitian

Tindakan Kelas ini dapat kami selesaikan yang berjudul:” Meningkatkan Hasil

Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”.

Dalam proses penyelesaian Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini penulis

telah banyak menerina bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak terutama

kepada yang terhormat:

1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur.

2. Bapak Rujito, S.Pd.SD selaku Kepala SDN Pangkan.

3. Bapak Jumakir, S.Pd.,MM selaku Pembimbing

4. Semua pihak yang turut membantu baik langsung maupun tidak langsung yang

memberikan bantuan sehingga Laporan ini dapat terselesaikan..

Penulis menyadari bahwa Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu untuk pemyempurnaannya penulis mengharapkan

saran dan kritik membangun dari semua pihak dan sebelumnya diucapkan terima

kasih.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah kita serahkan segenap usaha sambil

berharap bimbingan-Nya selalu. Mudah-mudahan Laporan Penelitian Tindakan

Kelas ini bermanfaat. Amin.

Pangkan, 13 Agustus 2015

Penulis,

Page 6: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

6

ABSTRAK

Penelitian berjudul: “Meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III SDN Pangkan”. Tujuan penelitian meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda siswa kelas III Semester 1 SDN Pangkan dengan model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD). Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan prosedur (1) perencanaan, (2) pelaksanaan kegiatan, (3) observasi, (4) refleksi dalam setiap siklus. Data penelitian ini kuantitatif dan kualitatif. Data bersumber dari siswa dan peneliti. Hasilnya penggunaan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dalam kegiatan pembelajaran kemampuan menentukan latar cerpen dapat meningkat, hasil kegiatan pembelajaran kualifikasi sedang yang merupakan indikator penelitian. Melalui model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dalam menentukan latar cerpen dapat meningkatkan kreativitas siswa karena setiap siswa dapat menjelaskan kepada siswa lain dan dalam mengembangkan ide-ide atau menjawab pertanyaan tidak boleh saling bantu sehingga memiliki kepercayaan diri dan lebih mandiri dalam mencapai persoalan pembelajaran yang menyenangkan. Kata kunci: Hasil Belajar, Model STAD

Page 7: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

7

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................ii BERITA ACARA SEMINAR........................................................................................iii KATA PENGANTAR..................................................................................................iv ABSTRAK...................................................................................................................v DAFTAR ISI...............................................................................................................vi DAFTAR TABEL......................................................................................................viii DAFTAR GRAFIK......................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang............................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian........................................................................... 4 1.4 Manfaat Penelitian......................................................................... 4 BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 5 2.1 Kajian Teori.................................................................................. 5 2.1.1 Hasil Belajar..………….............................................................. 5 2.1.2 Perubahan Sifat Benda ……………….…………………………… 6 2.1.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD…………...………………… 7 2.1.4 Hipotesa Penelitian ………..……………………………………… 8 BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 9 3.1 Setting Penelitian............................................................................ 9 3.2 Subjek Penelitian............................................................................ 9 3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 9 3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data............................................... 10 3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 10 3.6 Indikator Keberhasilan………………………………………………. 11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................................ 12 4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 12 4.1.1 Deskripsi kondisi awal................................................................. 12

4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 14 4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 20 4.2 Pembahasan................................................................................. 24 BAB V PENUTUP........................................................................................... 32 5.1 Kesimpulan..................................................................................... 32 5.2 Saran.............................................................................................. 32 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 33 LAMPIRAN-LAMPIRAN....................................................................................... 34

Page 8: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai isi kurikulum 2006 (Depdiknas 2004 : 3) dinyatakan Sastra adalah suatu bentuk

karya seni yang bermedia bahasa. Sastra hadir untuk dibaca dan dinikmati serta selanjutnya

dimanfaatkan , antara lain untuk mengembangkan wawasan hidup dan kehidupan. Jadi

pembelajaran sastra harus menitikberatkan pada kenyataan bahwa sastra adalah satu

bentuk seni yang dinikmati atau diapresiasi.

Sampai saat ini pembelajaran sastra masih mengalami berbagai masalah hampir

ditiap sekolah. Masalah timbul dari pihak sekolah, guru dan siswa. Permasalahan di sekolah

antara lain kurangnya buku-buku referensi di perpustakaan sekolah, baik buku-buku teori

sastra, ataupun buku-buku karya sastra. Dari pihak guru masih banyak yang belum mampu

memahami, menikmati dan mengapresiasi karya sastra apalagi mengajar sesuai harapan,

ada guru yang hanya formalitas ijazah dan kurang berminat untuk membaca buku-buku

karya sastra; teori sastra apalagi menciptakan karya-karya sastra.

Apresiasi sastra merupakan kegiatan mengenali cipta sastra sehingga dalam batin

pembaca timbul perasaan cinta terhadap karya sastra. Kegiatan ini juga akan

menumbuhkan rasa menghargai cipta sastra.

Kemampuan bersastra terutama membaca dan memahami berbagai jenis ragam

karya sastra dan mampu melakukan apresiasi secara tepat.

Pembelajaran sastra di sekolah sangat bermanfaat untuk membentuk sikap perilaku

siswa, emosional, nilai-nilai religius dan masih banyak lagi nilai yang terkandung

didalamnya. Melalui sastra, siswa dapat memahami, menikmati dan menghayati karya

sastra. Mereka juga diajak untuk dapat mempertajam perasaan untuk memahami informasi

yang disampaikan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam menikmati dan

menghayati karya sastra, siswa juga harus mempunyai kepekaan terhadap penentuan latar

yang terdapat dalam sebuah karya sastra.

1

Page 9: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

9

Berdasarkan uraian di atas maka pembelajaran sastra dituntut kemampuan dan

kesanggupan guru melakukan tugas di kelas agar siswa mampu untuk melakukan kegiatan

antara lain memahami, menghargai, mencintai dan mengapresiasi sehingga sastra bukan

lagi hal yang dikesampingkan tetapi sastra adalah ilmu yang perlu mendapat perhatian yang

serius, sehingga sama dengan ilmu yang lain.

Kenyataannya pembelajaran sastra, seharusnya menganalisis unsur intrinsik di

sekolah masih kurang mendapat perhatian dari guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia, sehingga siswa menjadi kurang berminat mempelajari karya sastra dan

mengapresiasikannya.

Adapun standar Kompetensi adalah menentukan tema, latar, penokohan pada cerpen-

cerpen dalam satu buku kumpulan cerpen.

Berikut ini, beberapa penyebab rendahnya minat siswa dalam mengapresiasi karya

sastra terutama cerpen di tinjau dari unsur intrinsik yaitu menentukan latar tempat, waktu,

suasana di antaranya (1) kurangnya kreativitas dan keberanian guru dalam mengidentifikasi

karya sastra, (2) guru kurang inovatif strategi pembelajaran sastra, (3) pembelajaran sastra

yang dilakukan guru lebih menekankan pada unsur intrinsik yang baik, dengan

mengabaikan penekanan terhadap latar cerita, (4) pendekatan pembelajaran sastra yang

digunakan kurang memadai dan tidak memberi solusi dalam melatih, memotivasi dan

menumbuhkan sikap apresiatif siswa, (5) kurangnya ketersediaan media penunjang

pembelajaran di kelas, (6) masih ada guru yang bukan dari latar belakang pendidikan

bahasa dan sastra Indonesia.

Dari penjelasan diatas, maka perlu diupayakan model pembelajaran yang tepat agar

tercapainya tujuan dan hasil yang maksimal dalam pembelajaran sastra.

Adapun model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model kontekstual.

Dengan menggunakan pendekatan ini diharapkan dapat membantu guru menjawab

persoalan-persoalan yang ada.

Page 10: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

10

Penelitian tindakan kelas yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Materi Benda dan

Sifatnya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Siswa Kelas III

SDN Pangkan”. Tahun Pembelajaran 2015/2016 dengan Model Pembelajaran Student

Teams-Achievement Divisions (STAD) ini didasari atas beberapa hal sebagai berikut ini.

1. Perlunya penelitian tindakan kelas yang mengutamakan pada usaha peningkatan

kemampuan siswa Kelas III Semester 1 SDN Pangkan dalam memahami Perubahan Sifat

Benda.

2. Kemampuan siswa Kelas III SDN Pangkan dalam memahami Perubahan Sifat Benda

harus ditingkatkan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia agar tercapai tujuan

pembelajaran sastra.

Model Pembelajaran STAD merupakan salah satu pembelajaran yang dianggap mampu

meningkatkan pemahaman siswa dalam menganalisis Perubahan Sifat Benda.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, masalah yang akan diteliti dalam

penelitian ini adalah : (1) rendahnya kemampuan siswa Kelas III SDN Pangkan dalam

mengapresiasi latar tempat, (2) rendahnya kemampuan siswa Kelas III SDN Pangkan

dalam mengapresiasi latar waktu, (3) rendahnya kemampuan siswa-siswa Kelas III SDN

Pangkan dalam memahami Perubahan Sifat Benda.

Permasalahan rendahnya kemampuan siswa ini disebabkan oleh beberapa kendala

yang dihadapi siswa maupun guru dalam proses pembelajaran apresiasi latar tempat,

waktu, suasana.

Permasalahan yang dihadapi siswa adalah rendahnya kemampuan siswa

mengungkapkan Perubahan Sifat Benda. Siswa kurang bergairah dalam menganalisis

ketiga unsur tersebut sehingga nilai yang diharapkan menurun.

Permasalahan yang dihadapi guru adalah belum tepat menggunakan model

pembelajaran apresiasi khususnya Perubahan Sifat Benda.

Page 11: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

11

1.3 Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah “Bagaimanakah Model

Pembelajaran STAD dapat meningkatkan Hasil Belajar siswa Kelas III SDN Pangkan tahun

dalam menentukan Perubahan Sifat Benda?”.

1.4 Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan masalah penelitian di atas, tujuan penelitian ini adalah :

Meningkatkan kemampuan menentukan Perubahan Sifat Benda menggunakan Model

Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions siswa Kelas III SDN Pangkan

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian Tindakan ini diharapkan dapat bermanfaat seperti berikut ini.

a. Bagi Guru

Dengan adanya pelaksanaan penelitian ini, diharapkan guru mata pelajaran Bahasa

Indonesia akan memperoleh wawasan, pengetahuan dan dapat menguasai model

pembelajaran sastra dengan menggunakan pendekatan kontekstual sehingga ia dapat

meningkatkan kualitas pembelajaran sastra dengan berpusat pada peserta didik itu sendiri.

Pada sisi lain, penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai sarana peningkatan

profesionalitas dan pengembangan karier.

b. Bagi Siswa

Peserta didik akan mendapat manfaat dari penelitian ini, diantaranya (1) dapat

membantu siswa meningkatkan kemampuannya dalam mengapresiasi karya sastra

khususnya cerpen, (2) penelitian tindakan kelas ini, juga dapat mengubah persepsi siswa

bahwa pembelajaran cerpen bukan suatu hal yang membosankan, tetapi sesuatu yang

sangat menyenangkan.

c. Bagi Sekolah

Sekolah tempat pelaksanaan penelitian diharapkan dapat memperoleh manfaat dari

penelitian itu sendiri, sehingga akan ada perbaikan pembelajaran sastra dan kegiatan

belajar di sekolah yang bersangkutan.

Page 12: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Hasil Belajar

Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah hasil belajar

yaitu :

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek,

yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu penerimaan,

jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi.

3. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan bertindak,

ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, ketrampilan

membedakan secara visual, ketrampilan dibidang fisik, ketrampilan komplek dan

komunikasi.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu:

a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,

motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan,

sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.

b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas

pengajaran.

Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses belajar

mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai berikut.

1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi belajar

Page 13: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

13

intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi rendah

dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau

setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.

2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu kemampuan

dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang tidak kalah dari orang lain

apabila ia berusaha sebagaimana mestinya.

3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan lama

diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari aspek lain, kemauan

dan kemampuan untuk belajar sendiri dan mengembangkan kreativitasnya.

4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif), yakni

mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah afektif (sikap) dan

ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.

5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan diri

terutama dalam menilai hasil yang dicaPendidikan Kewarganegaraannya

maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya.

Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar,

Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai

dengan ciri-ciri tersebut di atas.

2.1.2 Perubahan Sifat Benda

2.1.2.1 Perubahan Sifat Benda karena dibakar

Pernahkah kamu melihat sampah dibakar? Berbagai jenis bahan terkandung dalam

sampah, misalnya kertas, palstik, kain dan dedaunan. Sebelum dibakar sampah itu terdiri

dari berbagai warna, misalnya: kertas putih, palstik merah, kain biru, dan dedaunan coklet.

Sampah itu juga biasanya berbau busuk. Akan tetapi setelah dibakar semua sampah

berubah warna menjadi hitam seperti arang. Saat sampah dibakar timbul asap mengepul

yang berbau, tetapi bukan bau busuk.

Benda yang dibakar akan mengalami perubahan sifat. Sifat benda yang mudah

diamati atau dirasakan antara lain warna, bentuk dan bau.

Page 14: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

14

Ada beberapa benda yang dibakar seakan hilang, misalkan berbagai jenis bahan

bakar. Batubara, paraffin, minyak tanah dan bensin jika dibakar tidak menyisakan onggokan

arang. Sebenarnya bahan bakar itu tidak hilang, tetapi mengalami perubahan wujud. Saat

bahan bakar dibakar berbentuk asap. Bagian yang terkena asap tampak jelaga (debu

hitam).

2.1.2.2 Perubahan Sifat Benda karena dipanaskan

Barangkali kalian pernah makan coklet yang lucu-lucu buatan ibu. Padahal, semula ibu

membeli cokelat berbentuk kotak yang agak besar. Bagaimanakan cara ibu membuat

cokelat menjadi berbentuk lucu-lucu itu?

Dalam keadaan dingin, cokelat biasanya padat dan cukup keras. Akan tetapi cokelat

mencair jika dipanaskan. Pada saat itu sifatnya berubah seperti sifat benda cair. Cokelat

bisa dituangkan dalam cetakan.

2.1.2.3 Perubahan sifat benda karena dibiarkan di udara

Dalam keadaan sangat dingin, air akan membeku. Es batu merupakan contohnya.

Akan tetapi, jika es tidak berada di tempat yang dingin, maka e situ mencair. Es batu yang

semula bersifat seperti benda padat, berubah menjadi air dan bersifat cair.

Karena perubahan sifat es batu itu, maka es batu atau es-es yang dijual harus

disimpan di wadah yang khusus. Contohnya termos. Termos dapat menjaga benda di

dalamnya dari pengaruh udara luar.

Pernahkah kamu melihat kamper atau kapur barus misalnya diletakkan di kamar

mandi? Makin lama kamper akan mengecil. Akhirnya beberapa hari kamper itu hilang.

Sesungguhnhya kamper telah mengalami perubahan wujud benda padat menjadi benda

gas. Itulah sebabnya kamar mandi menjadi harum baunya jika kamper diletakkan di kamar

mandi tersebut.

2.1.3 Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD)

Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi pembelajaran, namun

penguasaan pendekatan dan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai mutlak

Page 15: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

15

diperlukan. Untuk itu perlu kiranya para guru mampu menggunakan pendekatan dan metode

yang tepat agar pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Model pembelajaran STAD lebih tepat diterapkan melalui metode kooperatif yakni

siswa berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak 4-5 orang. Dalam belajar

secara kooperatif ini terjadi interaksi antara anggota kelompok. Semua anggota harus turut

terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya sehingga anggota

kelompok saling membantu.

Dengan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) maka

untuk tiga cerpen yang tersebut. Dengan memberikan tugas kepada kelompok untuk

dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang sudah mengerti dapat

menjelaskan kepada anggota dan sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.

Begitu selesai kegiatan guru memberi kuis / pertanyaan kepada seluruh siswa saat

menjawab kuis / pertanyaan siswa tidak boleh saling bantu sehingga kemudian guru

memberi evaluasi dan membuat kesimpulan tentang hasil kemajuan belajar siswa.

2.2 Hipotesis Penelitian

Sehubungan dengan kerangka teoritik yang telah dijabarkan di atas, maka hipotesis

penelitian ini adalah “Hasil Belajar Materi Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas III SDN

Pangkan dapat meningkat menggunakan model pembelajaran Student Team-Achievement

Divisions (STAD).

Page 16: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pangkan Kabupaten Barito

Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar kota Kabupaten. SDN Pangkan

Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah mempunyai fasilitas yang kurang

lengkap dengan adanya Perpustakaan yang kurang memadahi, ruang UKS dan lain-

lain. Dengan jumlah guru sebanyak 9 orang terdiri dari 1 (satu) kepala sekolah, 6

(enam) guru kelas, 1 (satu) guru Agama Kristen, 1 (satu) guru Penjaskes dan 1 (satu)

Penjaga Sekolah.

3.2 Obyek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas III SDN Pangkan, Kabupaten Barito Timur,

Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 13, yang terdiri dari 8 siswa laki –

laki dan 5 siswa perempuan.

3.3 Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan terdiri atas dua siklus, Dengan berpegang pada hasil

evaluasi kegiatan pratindakan maka dilaksanakanlah penelitian tindakan kelas siklus I

dengan empat prosedur yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi,

dan (4) refleksi dalam setiap siklus.

Rincian prosedur penelitian tindakan kelas (Hopkins, 2014:60) siklus I tersebut

sebagai berikut.

1. Perencanaan

2. Pelaksanaan Tindakan

3. Obeservasi

4. Refleksi

Page 17: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

17

Refleksi merupakan pengkajiana terhadap keberhasilan atau kegagalan dalam

pencapaian tujuan sementara dan untuk menentukan tindak lanjut dalam rangka

pencapaian berbagai tujuan sementara lainnya.

Tahap refleksi ini diawali dengan memperhatikan hasil yang didapat pada tahap

observasi siklus I yang telah dikumpulkan dan dianalisis. Kemudian hal analisis data yang

dilaksanakan pada tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus

selanjutnya (Siklus II).

3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif

yang terdiri atas data hasil belajar, rencana pembelajaran, hasil observasi terhadap

pelaksanaan pembelajaran. Data ini bersumber dari siswa dan guru.

Cara pengambilan data dilakukan sebagai berikut.

1. Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa.

2. Data tentang situasi belajar mengajar diambil pada saat dilaksanakan tindakan dengan

menggunakan lembar observasi.

3. Data refleksi serta perubahan yang terjadi di kelas diambil dari jurnal yang dibuat oleh

guru.

4. Data tentang ketertarikan antara perencanaan dan pelaksanaan didapat dari rencana

pembelajaran dan lembar observasi.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka perlu dilakukan analisis data. Analisis data ini diakukan

menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk

menjelaskan perubahan perilaku siswa dan guru dalam proses pembelajaran. Analisis

kuantitatif digunakan untuk menjelaskan tingkat keberhasilan siswa dalam menentukan

Perubahan Sifat Benda berdasarkan hasil tes yang dilakukan. Untuk jenis analisis kuantitatif

mengacu kepada KKM kompetensi dasar Perubahan Sifat Benda yang telah ditetapkan

sekolah, yaitu skor 70.

Page 18: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

18

3.6 Indikator Keberhasilan

Seluruh data yang terkumpul selanjutnya dipergunakan untuk menilai keberhasilan

tindakan yang dilakukan. Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini apabila 85%

siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan belajar dalam mengapresiasi cerpen dapat

mencapai nilai minimal rata-rata 70 atau berkualifikasi baik, siswa semakin peka dan

bersikap positif terhadap Perubahan Sifat Benda. Dengan demikian terjadi peningkatan

kemampuan guru dalam mengaktifkan kegiatan belajar siswa di kelas.

Page 19: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

19

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Data Awal

Data yang dideskripsikan dalam penelitian tindakan kelas ini kelompokkan menjadi

tiga bagian. Data tersebut terdiri atas (1) data pratindakan, (2) data siklus I, dan (3) data

siklus II. Data pratindakan adalah data yang diperoleh dari hasil observasi pratindakan dan

hasil tes pratindakan sebelum kegiatan penelitian tindakan kelas dilakukan. Data siklus I

adalah data yang diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus

I. Data siklus II adalah data yang diperoleh dari hasil kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus II. Data yang telah diperoleh dalam penelitian ini disajikan sebagai

berikut.

4.1.1 Deskripsi Data Pratindakan

Data pratindakan terdiri atas data hasil observasi pratindakan dan tes pratindakan.

Hasil yang diperoleh dari kedua data ini akan dijadikan sebagai dasar untuk menentukan

peningkatan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran materi Perubahan Sifat

Benda pada tahap penelitian tindakan kelas yang dilakukan kedua data pratindakan tersebut

disajikan sebagai berikut.

4.1.1.1 Deskripsi Data Observasi Pratindakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh dua orang pengamat ketika

dilakukan kegiatan pembelajaran kemampuan menentukan Perubahan Sifat Benda.

Sebelum kegiatan kelas dilakukan, maka diperoleh data sebagai berikut.

a. Siswa menunjukan sikap kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran kemampuan menentukan Perubahan Sifat Benda yang dibuktikan dengan

kurang terfokusnya perhatian siswa terhadap materi pembelajaran disebabkan kemampuan

guru dalam mengidentifikasi karya sastra.

b. Siswa pasif dalam mengikuti pembelajaran yang dibuktikan dengan tidak adanya

kemauan siswa untuk bertanya atau menanggapi hal yang berkaitan dengan materi

Page 20: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

20

pelajaran khususnya unsur instrinsik menentukan Perubahan Sifat Benda disebabkan

ketidakmampuan seorang guru membuat atau memperkenal sesuatu yang baru.

c. Guru terlalu mendominasi kegiatan pembelajaran selalu menekankan pada unsur

instrinsik yang lain dengan mengabaikan penekanan terhadap Perubahan Sifat Benda

dan tidak berusaha memberdayakan atau menggali kemampuan siswa

d. Guru tidak mampu memotivasi siswa dalam memahami materi pembelajaran

khususnya menentukan latar tempat, waktu, suasanan dalam cerpen disebabkan

model pembelajaran yang tidak tepat.

e. Siswa tidak berminat mengikuti pelajaran karena tidak ada bahan atau penunjang

pembelajaran tentang Perubahan Sifat Benda yang dibagikan oleh guru.

f. Guru tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan sehingga tidak mampu

menciptakan suasana kelas untuk menumbuhkan kemampuan siswa menentukan

Perubahan Sifat Benda

4.1.1.2 Deskripsi Data Tes Pratindakan

Tes pratindakan adalah tes yang dilakukan sebelum kegiatan penelitian tindakan kelas

dilakukan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa terhadap materi

pembelajaran menentukan latar tempat, waktu, suasana dalam cerpen yang dijadikan bahan

penelitian tindakan kelas. Tes yang diberikan terdiri dari 15 soal. Data tes pratindakan

tersebut disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 1 Data Hasil Tes Pratindakan sebelum Penelitian Tindakan Kelas Dilakukan terhadap Siswa Kelas III SDN Pangkan

No. Nama Siswa Skor Rata-Rata

1 Aldevidson 60,0

2 Bahriah 53,3

3 Bertolomeus 46,7

4 Dira Setia Budi 53,3

5 Ernando Prima 46,7

Page 21: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

21

6 Firgo 53,3

7 Jeri Yunus 53,3

8 Made Bayu 46,7

9 Misnawati 46,7

10 Nurul Hikmah 60,0

11 Radani 46,7

12 Roy Tapeaku 60,0

13 Siti Norbaiyah 60,0

14 Syahruji 46,7

15 Tamara Mawarni 53,3

16 Tobing Leo 60,0

17 Yuniati 60,0

Jumlah 906,7

Rata-Rata 53,34

Tabel di atas menyajikan data tentang tingkat kemampuan siswa dalam menentukan

Perubahan Sifat Benda sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas yang mencapai skor

rata-rata 46,7 atau kualifikasi rendah.

Skor rata-rata peraspek dipaparkan sebagai berikut.

Dari 17 orang siswa yang mengerjakan soal tes kemampuan menentukan Perubahan

Sifat Benda diperoleh skor rata-rata 53,34 atau kualifikasi rendah.

4.1.2 Deskripsi Data Siklus I

Data siklus I diperoleh dari (1) data situasi belajar mengajar, (2) data perubahan yang

terjadi di kelas, (3) data refleksi, (4) data hasil belajar dan (5) data angket. Kelima data

tersebut adalah sebagai berikut.

Page 22: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

22

4.1.2.1 Data Situasi Belajar Mengajar

Data situasi belajar mengajar di peroleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pada

saat kegiatan pembelajaran siklus I dilaksanakan. Data ini diperoleh dari hasil pengamatan

yang dilakukan pengamat dan terekam pada lembar observasi. Data tersebut disajikan

dalam tabel berikut :

Tabel 2 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus I Pengamat I

No Aspek Penilaian P R Kategori

Aktivitas Siswa a. Perhatian Siswa b. Partisipasi Siswa c. Membimbing Diskusi d. Menemukan Konsep e. Menerapkan Konsep f. Memahami Materi g. Mencatat / Merangkum

3 3 4 3 2 3 3

3

Cukup

Aktivitas Pengajar a. Memotivasi Siswa b. Membimbing Siswa c. Membimbing Diskusi d. Memberikan Evaluasi/Pujian e. Memberikan Penguatan f. Memberikan Umpan Balik

4 3 4 3 2 2

3

Cukup

Pengelolaan Waktu 4 4 baik

Pengamatan Suasana kelas a. Antusias Siswa b. Antusias Pengajar

2 4

3

Cukup

Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik Tabel 3 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran

Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus I Pengamat II

Aspek Penilaian P R Kategori

Aktivitas Siswa a. Perhatian Siswa b. Partisipasi Siswa c. Diskusi/Mengerjakan LKS d. Menemukan Konsep

3 3 3 3

3

Cukup

Page 23: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

23

e. Menerapkan Konsep f. Memahami Materi g. Mencatat / Merangkum

3 3 3

Aktivitas Pengajar a. Memotivasi Siswa b. Membimbing Siswa c. Membimbing Diskusi d. Memberikan Evaluasi/Pujian e. Memberikan Penguatan f. Memberikan Umpan Balik

3 4 3 3 2 2

3

Cukup

Pengelolaan Waktu 3 3 Cukup

Pengamatan Suasana kelas a. Antusias Siswa b. Antusias Pengajar

2 4

3

Cukup

Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik

Berdasarkan data yang ditujukan pada kedua tabel di atas, skor yang di berikan

pengamat I adalah 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas siswa, skor 3 (kualifikasi cukup) untuk

aktivitas pengajar, skor 4 (kualifikasi baik) untuk pengolahan waktu, dan skor 3 (kualifikasi

cukup) untuk pengamatan suasana kelas, Pengamat 2 memberikan skor 3 (kualifikasi

cukup) untuk aktivitas siswa, skor 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas pengajar, skor 3

(kualifikasi cukup) untuk pengelolaan waktu, dan skor 3 (kualifikasi cukup) untuk

pengamatan suasana kelas.

Berdasarkan hasil penilaian di atas, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut

adalah rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas siswa, rata-rata 3 (kualifikasi cukup)

untuk aktivitas pengajar, rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk pengelolaan waktu, dan rata-

rata 3,5 (kualifikasi cukup) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan demikian, rata-rata

keseluruhan aspek pengamatan tersebut hanya mencapai kualifikasi cukup (3,1).

4.1.2.2 Data Perubahan Yang Terjadi di Kelas

Data perubahan yang terjadi di kelas diperoleh dari rubrik penilaian yang dikerjakan

guru. Rubrik penilaian tersebut terdiri atas rubrik penilaian hasil dan rubrik penilaian proses.

Data dari kedua rubrik penilaian tersebut adalah sebagai berikut.

Page 24: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

24

4.1.2.2.1 Data Penilaian Hasil

Data penilaian hasil adalah data yang diperoleh dari rubrik penilaian hasil yang dibuat

guru berdasarkan hasil kerja kelompok diskusi siswa ketika kegiatan pembelajaran

dilaksanakan. Dalam kegiatan pembelajaran ini siswa dibagi menjadi enam kelompok

diskusi.

4.1.2.2.2 Data Penilaian Proses

Data penilaian proses diperoleh dari pengamatan guru terhadap kegiatan siswa

mengerjakan diskusi siswa dalam kegiatan pembelajaran menentukan latar tempat, waktu,

suasana sebuah cerpen yang dilaksanakan pada Siklus I yang disajikan sebagai berikut.

Tabel 5 Data Penilaian Proses Belajar Kelompok dalam Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda siswa Kelas VISDN Pangkan

No Aspek yang Dinilai Skor

Hasil pengamatan

Nama Kelompok

I II III IV V VI

1. Kerja Sama 5

4

3

2

1

2. Keaktifan 5

4

3

2

1

3.

Kemampuan Mengajukan Pertanyaan

5

4

3

2

1

4. Kesediaan Menerima Pendapat

5

4

3

2

1

Jumlah Skor Perolehan 15 13 15 12 13 15

Skor Rata-rata 3,8 3,3 3,8 3 3,3 3,8

Keterangan : 5 = Sangat Baik (apabila seluruh siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan

aspek yang diamati) 4 = Baik (apabila hanya seorang siswa dalam kelompok tidak melakukan hal yang sesuai

dengan aspek yang diamati)

Page 25: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

25

3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)

2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan aspek yang diamati)

1 = Sangat Kurang (Apabila hanya salah seorang dalam kelompok melakukan hal sesuai dengan aspek yang diamati)

4.1.2.3 Data Refleksi

Setelah seluruh kegiatan pembelajaran siklus I selesai, kemudian dilakukan refleksi.

Dalam refleksi ini, peneliti dan dua orang pengamat berdiskusi membahas pelaksanaan

kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dengan memperhatikan hasil observasi

pengamat dan rubrik penilaian guru. Diskusi yang dilakukan tersebut menghasilkan

simpulkan bahwa model pembelajaran STAD yang diterapkan dalam pembelajaran yang

dilakukan pada siklus I belum maksimal dilaksanakan.

Kesimpulan di atas berkaitan dengan hasil observasi yang sudah dilakukan yang

menunjukan bahwa hanya satu aspek pengamatan yang mencapai kualifikasi baik.

Sementara itu, tiga aspek lainnya hanya mencapai kualifikasi cukup. Oleh karena itu, pada

siklus II model pembelajaran STAD ini diharapkan lebih dimaksimalkan.

4.1.2.4 Data Hasil Belajar

Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang dilakukan setelah selesai pelaksanaan

kegiatan penelitian tindakan kelas siklus I. Soal yang diberikan pada tes ini terdiri dari 15

soal pilihan ganda. Data tersebut disajikan pada tabel berikut.

Tabel 6 Data Hasil Siklus I dalam Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan

terhadap Siswa Kelas III SDN Pangkan

No. Nama Siswa Skor Rata-Rata Siswa

1 Aldevidson 73

2 Bahriah 60

3 Bertolomeus 53

4 Dira Setia Budi 73

Page 26: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

26

5 Ernando Prima 60

6 Firgo 73

7 Jeri Yunus 60

8 Made Bayu 60

9 Misnawati 60

10 Nurul Hikmah 60

11 Radani 60

12 Roy Tapeaku 70

13 Siti Norbaiyah 60

14 Syahruji 65

15

Tamara Mawarni 70

16

Tobing Leo 70

17 Yuniati 60

Jumlah 1080

Rata-Rata 63,53

Tabel diatas menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menentukan

latar tempat, waktu, suasana sebuah cerpen dari hasil test yang dilakukan setelah

pelaksanaan siklus I yang dideskripsikan sebagai berikut.

Siklus I yang dideskripsikan sebagai berikut.

Dari 17 orang siswa, tidak ada yang memperoleh skor 79,7-100 (kualifikasi

tinggi)

Berdasarkan tabel di atas, tingkat kemampuan siswa dalam menentukan latar tempat,

waktu, suasana dalam sebuah cerpen penelitian tindakan kelas siklus I mencapai skor rata-

rata 63,53 atau kualifikasi rendah.

Page 27: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

27

4.1.3 Deskripsi Data Siklus II

Siklus II dilaksanakan setelah kegiatan siklus I dengan mengacu pada hasil refleksi

siklus I tersebut. Sama halnya dengan siklus I, data siklus II juga terdiri atas (1) data situasi

belajar mengajar, (2) data perubahan yang terjadi di kelas, (3) data refleksi, (4) data hasil

belajar, dan (5) data angket. Data tersebut adalah sebagai berikut.

4.1.3.1 Data Situasi Belajar Mengajar

Sama halnya dengan siklus I data situasi belajar mengajar mengajar diperoleh dari

hasil observasi yang dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran siklus II dilaksanakan. Data

ini diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan pengamat dan terekam pada lembar

observasi. Data tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 7 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus II Oleh Pengamat I

No Aspek Penilaian P R Kategori

Aktivitas Siswa a. Perhatian Siswa b. Partisipasi Siswa c. Berdiskusi d. Menemukan Konsep e. Menerapkan Konsep f. Memahami Materi g. Mencatat / Merangkum

4 4 4 4 4 5 4

4,2

Baik

Aktivitas Pengajar a. Memotivasi Siswa b. Membimbing Siswa c. Membimbing Diskusi d. Memberikan Evaluasi/Pujian e. Memberikan Penguatan f. Memberikan Umpan Balik

5 5 5 4 4 4

4,5

Baik

Pengelolaan Waktu 4 4 Baik

Pengamatan Suasana kelas a. Antusias Siswa b. Antusias Pengajar

4 4

4

Baik

Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik

Page 28: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

28

Tabel 8 Data Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Kemampuan Menentukan Latar Cerpen pada siklus II Oleh Pengamat II

No Aspek Penilaian P R Kategori

Aktivitas Siswa a. Perhatian siswa b. Partisipasi siswa c. Berdiskusi / mengerjakan LKS d. Menemukan konsep e. Menerapkan konsep f. Memahami materi g. Mencatat / merangkum

4 4 4 4 4 5 4

4,2

Baik

Aktivitas Pengajar a. Memotivasi siswa b. Membimbing siswa c. Membimbing diskusi d. Memberikan evaluasi/pujian e. Memberikan penguatan f. Memberikan umpan balik

5 5 5 4 4 4

4,5

Baik

Pengelolaan Waktu 4 4 Baik

Pengamatan Suasana kelas a. Antusias siswa b. Antusias pengajar

4 4

4

Baik

Keterangan : P = Hasil Pengamatan R = Rata-Rata Aspek Pengamatan 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Baik

Berdasarkan data yang ditunjukkan kedua tabel diatas, pengamat 1 memberikan skor

baik 4,2 untuk aspek aktivitas siswa, skor baik 4,5 untuk aspek aktivitas pengajar, skor

sangat baik 4 untuk aspek pengelolaan waktu, dan skor baik 4 untuk aspek pengamatan

suasana kelas. Pengamat 2 memberikan skor baik 4,2 untuk aspek aktifitas siswa, skor baik

4,5 untuk aspek aktivitas pengajar, skor sangat baik 4 untuk aspek pengelolaan waktu, dan

skor baik 4 untuk aspek pengamatan suasana kelas.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, skor rata-rata dari kedua pengamat tersebut

adalah rata-rata 4,2 (kualifikasi baik) untuk aktivitas siswa rata-rata 4,5 (kualifikasi baik)

untuk aktivitas pengajar rata-rata 4 (kualifikasi baik) untuk pengelolaan waktu rata-rata 4

Page 29: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

29

(kualifikasi baik) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan demikian rata-rata keseluruhan

aspek pengamatan tersebut mencapai 4,2 (kualifikasi baik).

4.1.1.1 Data Penilaian Proses

Data penilaian proses diperoleh dari pengamatan guru terhadap kegiatan diskusi

siswa dalam kegiatan pembelajaran menentukan latar tempat, waktu, suasana dalam

sebuah cerpen yang dilaksanakan pada siklus II disajikan se bagai berikut.

Tabel 10 Data Penilaian Proses Belajar kelompok dalam Pembelajaran Kemampuan Menentukan Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas IX SDN Pangkan

No Aspek yang Dinilai Skor

Hasil pengamatan

Nama Kelompok

I II III IV V VI

1. Kerja Sama 5

4

3

2

1

2. Keaktifan 5

4

3

2

1

3.

Kemampuan Mengajukan Pertanyaan

5

4

3

2

1

4. Kesediaan Menerima Pendapat

5

4

3

2

1

Jumlah Skor Perolehan 18 16 19 18 17 19

Skor Rata-rata 4,5 4 4,8 4,5 4,3 4,8

Keterangan : 5 = Sangat Baik (apabila seluruh siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai dengan

aspek yang diamati) 4 = Baik (apabila hanya seorang siswa dalam kelompok tidak melakukan hal yang sesuai

dengan aspek yang diamati) 3 = Cukup (apabila setengah dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang sesuai

dengan aspek yang diamati) 2 = Kurang (apabila hanya sepertiga dari jumlah siswa dalam kelompok melakukan hal yang

sesuai dengan aspek yang diamati)

Page 30: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

30

1 = Sangat Kurang (Apabila hanya salah seorang dalam kelompok melakukan hal sesuai dengan aspek yang diamati)

4.1.1.2 Data Refleksi

Data hasil pada siklus II ini diperoleh dari hasil diskusi antara pengamat dan peneliti

berkaitan dengan hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil

diskusi tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa kegiatan pembelajaran menentukan latar

tempat, waktu, suasana sebuah cerpen dengan model pembelajaran STAD telah terlaksana

dengan baik. Meskipun demikian, kedua pengamat menyarankan agar penerapan model

pembelajaran STAD dapat ditingkatkan sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal.

4.1.1.3 Data Hasil Belajar

Data hasil belajar diperoleh dari hasil tes yang dilakukan setelah kegiatan penelitian

tindakan kelas siklus I dilaksanakan. Seperti lainnya pada siklus I, soal yang diberikan pada

tes ini terdiri atas 15 soal pilihan ganda. Data hasil belajar ini disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 11 Data Hasil Tes Siklus II dalam Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan terhadap Siswa Kelas III SDN Pangkan.

No. Nama Siswa Skor Rata-Rata Siswa

1 Aldevidson 80

2 Bahriah 80

3 Bertolomeus 65

4 Dira Setia Budi 86

5 Ernando Prima 75

6 Firgo 86

7 Jeri Yunus 73

8 Made Bayu 73

9 Misnawati 73

10 Nurul Hikmah 73

11 Radani 80

Page 31: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

31

12 Roy Tapeaku 80

13 Siti Norbaiyah 73

14

Syahruji 85

15 Tamara Mawarni 80

16 Tobing Leo 90

17 Yuniati 90

Jumlah 1342

Rata-Rata 78,94

Tabel diatas menunjukan tingkat kemampuan siswa dalam pembelajaran menentukan

latar tempat, waktu, suasana sebuah cerpen dari hasil tes yang dilakukan setelah

pelaksanaan siklus II yang dideskripsikan sebagai berikut

Dari 17 (Tujuh Belas) orang siswa, terdapat lima belas siswa yang tuntas sebesar

88% dan yang tidak tuntas sebanyak 2 (dua) orang siswa atau sebesar 12%.

4.2 Pembahasan

Hasil penelitian tindakan kelas yang dipaparkan berdasarkan data yang telah diperoleh

pada tiga tahapan penelitian yang telah dilakukan. Ketiga tahapan tersebut adalah (1)

Penelitian pratindakan, (2) Penelitian tindakan kelas siklus I, dan (3) Penelitian tindakan

kelas siklus II. Hasil penelitian tersebut diuraikan sebagai berikut.

4.2.1 Hasil Penelitian Pratindakan

Penelitian pratindakan dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan

siswa dalam menentukan Perubahan Sifat Benda sebelum model pembelajaran STAD

diterapkan bagi siswa kelas IX Semester I SDN Pangkan. Hasil penelitian tersebut diperoleh

dari hasil observasi dan tes pratindakan yang dipaparkan sebagai berikut.

4.2.1.1 Hasil Observasi Pratindakan

Hasil observasi yang dilakukan pada tahap pratindakan membuktikan bahwa siswa

menunjukan sikap kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

Page 32: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

32

menentukan Perubahan Sifat Benda. Hal ini dibuktikan melalui perilaku siswa yang kurang

terfokus perhatiannya dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa juga tidak memiliki

kemauan untuk bertanya atau menanggapi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

Hasil observasi dalam kegiatan pratindakan juga menunjukan bahwa guru

menggunakan strategi yang tidak tepat dalam menyampaikan pembelajarannya dikelas.

Guru terlalu mendominasi kegiatan pembelajaran dengan terlalu terfokus pada metode

ceramah dan tidak berusaha memberdayakan atau menggali kemampuan siswa. Guru juga

tidak mampu memotivasi siswa dalam memahami materi pelajaran.

Berdasarkan hal diatas, dapat diketahui bahwa penyebab tidak maksimalnya

pembelajaran menentukan Perubahan Sifat Benda disebabkan oleh faktor siswa dan guru.

Siswa menunjukan sikap kurang bersemangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

menentukan Perubahan Sifat Benda. Selanjutnya, guru tidak mampu memilih pendekatan

pembelajaran yang tepat. Dengan demikian diperlukan upaya yang tepat untuk

menanggulangi hal tersebut.

4.2.1.2 Hasil Tes Pratindakan

Tes pratindakan dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa

dalam menentukan Perubahan Sifat Benda sebelum penelitian tindakan kelas dilaksanakan.

Hasil tes yang dilakukan ini dijadikan sebagai dasar untuk mengetahui keberhasilan

penelitian tindakan kelas selanjutnya. Tes ini dilakukan terhadap 24 siswa Kelas VI

semester I SDN Pangkan.

Hasil tes yang telah dilakukan dalam kegiatan pratindakan menunjukan kemampuan

siswa sangat rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya skor rata-rata perolehan siswa

yang hanya mencapai skor rata-rata perolehan siswa yang hanya mencapai 53,34

(kualifikasi rendah). Rendahnya kemampuan siswa ini juga ditunjukkan melalui skor rata-

rata siswa dari masing-masing aspek yang diujikan

Page 33: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

33

Hasil tes yang diperoleh di atas membuktikan bahwa kemampuan siswa dalam

menentukan Perubahan Sifat Benda sebelum kegiatan tindakan kelas dilakukan penelitian,

yaitu skor rata-rata > 70.

4.2.2 Hasil Penelitian Siklus I

Hasil penelitian tindakan kelas siklus I terdiri atas lima aspek. Kelima aspek tersebut

adalah (1) situasi belajar mengajar, (2) Perubahan yang terjadi dikelas, (3) refleksi, (4) hasil

belajar, dan (5) angket. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan adalah sebagai berikut.

4.2.2.1 Situasi Belajar Mengajar pada Siklus I

Hasil situasi belajar mengajar siklus I didapatkan dari data observasi yang dilakukan

pada kegiatan siklus , Data tersebut terdiri atas empat aspek pengamatan, yaitu (1) aktivitas

siswa, (2) aktivitas pengajar, (3) pengelolaan kelas, dan (4) pengamatan suasana kelas.

Hasil observasi dari kedua orang pengamat pada siklus I untuk keempat aspek di atas

adalah skor rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk aktivitas siswa, skor rata-rata 3 (kualifikasi

cukup) untuk aktivitas pengajar, skor rata-rata 3,5 (kualifikasi cukup) untuk pengelolaan

waktu, dan skor rata-rata 3 (kualifikasi cukup) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan

demikian, rata-rata keseluruhan aspek pengamatan tersebut hanya mencapai kualifikasi

cukup. (3,1).

Berdasarkan hasil observasi di atas, maka dapat diketahui bahwa situasi belajar pada

siklus I belum maksimal. keempat aspek yang diobservasi hanya mencapai kualifikasi

cukup. Masing-masing aspek pengamatan tersebut belum mencapai kualifikasi baik sesuai

dengan indikator penelitian ini.

4.2.2.2 Perubahan yang Terjadi di Kelas pada Siklus I

Perubahan yang terjadi di kelas pada siklus I diperoleh dari data rubrik penilaian hasil

penilaian hasil pembelajaran dan rubrik penilaian proses pembelajaran yang dibuat guru.

Hasil dari kedua rubrik tersebut adalah sebagai berikut.

Page 34: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

34

4.2.2.2.1 Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerja sama kelompok siswa dalam

melakukan diskusi / mengerjakan tugas dari guru dalam kegiatan pembelajaran menentukan

Perubahan Sifat Benda melalui penerapan pendekatan kontekstual.

Sesuai dengan hasil kerja masing-masing kelompok di atas, maka diperoleh nilai rata-

rata kelas 53,34. Nilai rata-rata kelas ini berarti berkualifikasi rendah.

4.2.2.2.2 Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian proses pembelajaran menggunakan kriteria (tercantum dalam RPP) sebagai

berikut.

1. Skor rata-rata 5 = Sangat Baik

2. Skor rata-rata 4 = Baik

3. Skor rata-rata 3 = Cukup

4. Skor rata-rata 2 = Kurang

5. Skor rata-rata 1 = Sangat Kurang

Hasil dari penilaian proses terhadap enam kelompok siswa dalam pembelajaran

menentukan latar tempat, waktu, suasana sebuah cerpen pada siklus I adalah sebagai

berikut.

a. Kelompok I memperoleh skor rata-rata 3,8 atau berkualifikasi cukup

b. Kelompok II memperoleh skor rata-rata 3,3 atau berkualifikasi cukup

c. Kelompok III memperoleh skor rata-rata 3,8 atau berkualifikasi cukup

Hasil dari penilaian proses pembelajaran terhadap enam kelompok siswa Kelas III

semester I SDN Pangkan di atas menunjukan bahwa pada siklus I belum ada kelompok

siswa memperoleh kualifikasi baik. Semua kelompok siswa memperoleh kualifikasi cukup.

4.2.2.3 Hasil Refleksi pada Siklus I

Diskusi yang dilakukan antara peneliti dan pengamat menghasilkan simpulkan bahwa

model pembelajaran STAD yang diterapkan dalam pembelajaran yang dilakukan pada siklus

Page 35: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

35

I belum maksimal. Simpulan ini berkaitan dengan hasil observasi yang sudah dilakukan

yang menunjukan bahwa tidak ada aspek pengamatan yang mencapai kualifikasi baik.

Semua aspek yang diambil hanya mencapai kualifikasi cukup. Oleh karena itu, pada siklus II

Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dapat diterapkan lebih

maksimal sehingga hasil yang diharapkan meningkat.

Hasil refleksi tersebut dijadikan peneliti untuk melakukan langkah-langkah perbaikan

kegiatan pembelajaran yang terfokus pada usaha untuk memaksimalkan komponen-

komponen pendekatan kontekstual yang selanjutnya dilaksanakan pada siklus II.

4.2.2.4 Hasil Belajar pada Siklus I

Sesuai dengan data yang diperoleh, hasil belajar pada siklus I belum mencapai

indikator penelitian atau kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu skor 70. Hasil

jawaban dari 17 orang siswa yang telah mengerjakan soal tes siklus I hanya mencapai skor

rata-rata 63,53.

Dengan demikian, hasil yang diperoleh di atas belum mencapai indikator keberhasilan

penelitian atau kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan (rata-rata > 70). Hasil tes siklus I

yang telah dikerjakan siswa ini memang ada yang mencapai kualifikasi sedang, tetapi belum

semuanya mencapai kriteria ketuntasan minimal. Dari 17 siswa yang mengerjakan soal tes

hanya 7 orang yang telah mencapai kriteria ketuntasan minimal. Jadi, pembelajaran

menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus I ini belum berhasil.

4.2.3 Hasil Penelitian Siklus II

Tidak berbeda dengan siklus I, hasil penelitian tindakan kelas siklus II juga terdiri dari

lima aspek. Kelima aspek tersebut adalah (1) situasi belajar mengajar, (2) perubahan yang

terjadi dikelas, (3) refleksi, (4) hasil belajar, dan (5) angket. Hasil penelitian tersebut adalah

sebagai berikut.

Page 36: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

36

4.2.3.1 Situasi Belajar Mengajar pada Siklus II

Sama halnya dengan siklus I, hasil belajar mengajar siklus II didapatkan dari data

observasi yang dilakukan pada kegiatan siklus II. Data tersebut terdiri atas empat aspek

pengamatan, yaitu : (1) aktivitas siswa, (2) aktivitas pengajar, (3) pengelolaan kelas, dan (4)

pengamatan suasana kelas.

Hasil observasi yang diperoleh dari kedua orang pengamat pada siklus II untuk

keempat aspek di atas adalah rata-rata 4,2 (kualifikasi baik) untuk aktivitas siswa, rata-rata 4

(kualifikasi baik) untuk aktivitas pengajar, rata-rata 4,5 (kualifikasi baik) untuk pengelolaan

waktu, dan rata-rata 4 (kualifikasi baik) untuk pengamatan suasana kelas. Dengan demikian,

rata-rata keseluruhan aspek pengamatan tersebut telah mencapai kualifikasi baik (4,2).

Berdasarkan hasil observasi di atas, maka dapat dinyatakan bahwa situasi belajar

pada siklus II telah mencapai hasil yang diharapkan. Masing-masing aspek pengamatan

telah mencapai angka rata-rata 4,2. Dengan demikian, keempat aspek tersebut

berkualifikasi baik sesuai dengan indikator penelitian yang ditetapkan.

4.2.3.2 Perubahan yang Terjadi di Kelas pada Siklus II

Perubahan yang terjadi di kelas pada siklus II diperoleh dari data pabrik penilaian hasil

pembelajaran dan rubrik penilaian proses pembelajaran yang dibuat guru. Hasil dari kedua

rubrik tersebut adalah sebagai berikut.

4.2.3.2.1 Penilaian Hasil Pembelajaran

Penilaian hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerja enam kelompok siswa dalam

melakukan diskusi/mengerjakan tugas dari guru dalam kegiatan pembelajaran melakukan

latar cerpen melalui model pembelajaran STAD.

Berdasarkan hasil kerja masing-masing kelompok di atas, maka diperoleh nilai rata-

rata kelas 78,94. Nilai rata-rata kelas ini berarti berkualifikasi tinggi atau melampaui kriteria

ketuntasan minimal. Hal ini sesuai dengan rentang nilai yang telah ditetapkan yaitu 70.

Page 37: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

37

4.2.3.2.2 Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian proses pembelajaran menggunakan kriteria (tercantum dalam RPP) sebagai

berikut.

1. Skor rata-rata 5 = Sangat Baik

2. Skor rata-rata 4 = Baik

3. Skor rata-rata 3 = Cukup

4. Skor rata-rata 2 = Kurang

5. Skor rata-rata 1 = Sangat Kurang

Hasil dari penilaian proses terhadap enam kelompok siswa dalam pembelajaran

menentukan Perubahan Sifat Benda pada siklus II adalah sebagai berikut.

a. Kelompok I memperoleh skor rata-rata 4,5 atau berkualifikasi baik

b. Kelompok II memperoleh skor rata-rata 4 atau berkualifikasi baik

c. Kelompok III memperoleh skor rata-rata 4,8 atau berkualifikasi baik

Hasil dari penilaian proses pembelajaran terhadap tiga kelompok siswa kelas IX

semester I SDN Pangkan di atas menunjukan bahwa pada siklus II semua kelompok siswa

telah mencapai kualifikasi baik atau telah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang

telah ditetapkan, dan tidak ada kelompok yang mencapai kualifikasi kurang.

4.2.3.3 Hasil Refleksi pada Siklus II

Refleksi siklus II melalui diskusi yang dilakukan pengamat dan peneliti menghasilkan

simpulkan bahwa kegiatan pembelajaran menentukan latar tempat, waktu, suasana dalam

sebuah cerpen melalui penerapan model pembelajaran STAD telah terlaksana dengan baik

karena indikator keberhasilan penelitian ini telah tercapai. Namun demikian, kedua

pengamat menyarankan agar penerapan model pembelajaran tersebut tidak hanya

digunakan pada pembelajaran menentukan Perubahan Sifat Benda akan tetapi, pendekatan

ini juga diharapkan dapat diterapkan pada aspek pembelajaran yang dianggap tepat.

Page 38: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

38

4.2.3.4 Hasil Belajar pada Siklus II

Sesuai dengan data yang diperoleh, hasil belajar pada siklus II telah mencapai

indikator penelitian atau kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu skor 70

(kualifikasi sedang). Hasil jawaban dari 17 orang siswa yang telah mengerjakan soal tes

siklus II mencapai skor rata-rata 78,94 atau kualifikasi sedang Demikian pula hasil yang

diperoleh siswa untuk masing-masing aspek yang menjadi fokus pembelajaran menentukan

Perubahan Sifat Benda.

Berdasarkan data yang didapatkan, hasil yang diperoleh dari 17 (Tujuh Belas) siswa

terdapat 15 (Lima Belas) atau 88% yang Tuntas. Dan ada 2 orang Siswa atau sebesar 12%

yang tidak Tuntas.

Page 39: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

39

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Model Pembelajaran Student

Team-Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatkan Hasil Belajar Materi Perubahan

Sifat Benda pada siswa Kelas III SDN Pangkan.

5.2 Saran

Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Scramble, maka peneliti dapat memberikan saran – saran, yaitu:

1. Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Model Pembelajaran

Student Team-Achievement Divisions (STAD) sebagai alternatif untuk meningkatkan

kualitas proses belajar mengajar kelas.

2. Kepada guru – guru yang ingin menerapkan Model Pembelajaran Student Team-

Achievement Divisions (STAD) disarankan untuk membentuk kelompok – kelompok

baru jika banyak siswa yang bermain pada saat belajar.

Page 40: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

40

DAFTAR PUSTAKA

Ardiano, Leo Indra. 2013. Apresiasi Prosa Fiksi, Jakarta: Depdiknas.

Badrun, Ahmad. 1993. Pengantar llmu Sastra. Surabaya:

Usaha Nasional.

Depdiknas, 2004. Kurikulum 2006 SMA : Pedoman Pengembangan Silabus Berbasis

Kompetensi SMA Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:

Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.

Mantik, Maria Josephine Kumaat. 2006. Cerpen-Cerpen Pujangga Baru.

Jakarta: Wedatama Widya Sastra.

Navis, A.A. 2005. Robohnya Surau Kami. Jakarta: PT.Gramedia Utama.

Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi.

Y ogyakarta: Gajah Mada University Press.

Nurhadi, Dawud, Yuni Pratiwi. 2006. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas IX.

Jakarta: Erlangga.

Purwadi, Petrus. 2006. "Pembelajaran Kontekstual" Palangkaraya:

Universitas Palangkaraya.

Pradopo, Raehmat Djoko. 2013. Beberapa Teori Sastra. Metode Kritik dan Penerapannya. Y

ogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahmanto. 1988. Metode Pangajaran Sastra. Y ogyakarta: Kanisius

Sayuti, Suminto.A. 1997. Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Depdikbud.

Subiyantoro, dkk. 2014. Pengembangan Kemampuan Menyimak Sastra.

Jakarta: Depdiknas,

Trianto Agus, 2006. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa Indonesia Untuk

SMP dan MTs Kelas VII, Jakarta: Esis.

Zaidan, Abdul Razak. 2014. Kamus Istilah Sastra . Jakarta: Balai Pustaka.

Zulpahnur.z. 1985. Analisis dan Rangkuman Bacaan Sastra. Jakarta: Depdikbud.

Page 41: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERUBAHAN …

41

DAFTAR HADIR SEMINAR

Hari / Tanggal : Pukul : Tempat :

NO NAMA UNIT KERJA JABATAN TANDA

TANGAN

1 Kepala Sekolah

2 Narasumber

3 Penyaji

4 Moderator

5

Notulis

6

Pembahas I

7

Pembahas II

8

Peserta

9

Peserta

10

Peserta

11

Peserta

12

Peserta

13

Peserta

14

Peserta

15

Peserta

Mengetahui: Kepala Sekolah, ……………………………… NIP. …………………………

Notulis, ....................................................... NIP. ...............................................