MENINGKATKAN CARA BELAJAR YANG EFEKTIF … · Web viewDi SDN 153/1 Ladang Peris baik kelas 1-6...
Transcript of MENINGKATKAN CARA BELAJAR YANG EFEKTIF … · Web viewDi SDN 153/1 Ladang Peris baik kelas 1-6...
MENINGKATKAN CARA BELAJAR YANG EFEKTIF PADA MATA PELAJALAN SAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE
EKSPERIMEN PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA DI KELAS II SD N 153/I LADANG PERIS
PROPOSAL
Penelitian Tindakan Kelas
Disusun Oleh :
WULANDARINIM : A12D108019
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBITA. 2009/2010
BAB IPENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Siswa kelas II SDN 153/1Ladang Peris berjumlah 5 orang, siswa laki-
laki berjumlah 3 orang dan siswi perempuan berjumlah 2 orang. Umur
mereka berkisar antara 8-9 tahun. Kehidupan perekonomin orang tua
mereka tergolong dalam perekonomian menengah kebawah. Pekerjaan orang
tua mereka pada umumnya adalah petani karet. Meskipun orang tua mereka
tidak mempunyai tamatan pendidikan yang tinggi namun orang tua mereka
tetap mementingkan pendidikan bagi anak-anaknya.
Metode yang dipakai guru dalam mengajar masih bersifat tradisional,
seperti metode ceramah dan pemberian tugas. Guru hanya memiliki satu
buku paket. Dalam pembelajaran hanya satu buku itulah yang digunakan
sampai akhir semester. Ujian harian, mid dan ujian semester semua diambil
dari soal-soal yang ada di buku paket tersebut. Saat mengajar guru tidak
pernah menggunakan RPP sehingga tidak ada pedoman dalam mengajar.
Namun urutan materi yang diajarkan sesuai dengan KTSP. Factor lain yang
tidak kalah penting adalah guru tidak pernah mengunakan media dalam
pembelajaran. Itulah cara guru mengajar dikelas 3.
Siswa belajar tergantung pada guru. Guru merupakan satu-satunya
sumber belajar. Siswa tidak aktif dalam KBM, pada saat diminta untuk
menyampaikan pikiran atau gagasan kemampuan siswa berbicara masih
rendah. Dan saat mengerjakan soal, siswa selalu lambat mengerjakannya
dikarenakan siswa tidak memahami materi. Setiap siswa memiliki buku
paket. Tugas yang dikerjakan siswa semuanya dari buku paket. Walaupun
setiap siswa diberi buku paket namun tidak pernah dibaca sebelum ada
perintah dari guru.
Di SDN 153/1 Ladang Peris baik kelas 1-6 siswa selalu diajar oleh
guru kelas kecuali Bahasa Inggris, PAI dan Penjas. Metode yang dipakai
guru semuanya masih bersifat tradisional. Tidak semua guru dalam
mengajar berpedoman pada RPP yang dibuat. Apalagi sebagai guru kelas
media tidak pernah digunakan. Banyak sekali kendala-kendala yang
dihadapi dalam proses pembelajaran, seperti , kurang motivasi siswa dalam
belajar matematika dan bahasa inggris, siswa tidak memperhatikan guru
pada saat KBM berlangsung,ada beberapa siswa yang belum lancar
membaca dan siswa tidak memahami materi pada pelajaran sains sehingga
pembelajaran tidak efektif.
Guru merupakan figure yang memegang peranan penting didalam
pembelajaran dikelas. Peran utama guru bukan menjadi penyaji informasi
yang hendak dipelajari oleh siswa, melainkan pembelajaran siswa tentang
cara-cara mempelajari sesuatu secara efektif (Learning haw to learn ). Oleh
karena itupemahaman tentang bebagai teori belajar dan cara-cara
memotivasi siswa dalam belajar harus dikuasai oleh guru agar mampu
merancang pembellajaran yang menarik dan memotivasi siswa untuk gemar
belajar. Kegiatan belajar dan pembelajaran merupakan salah satu kegiatan
yang diberikan di sekolah, namun sesungguhnya kegiatan itu saja belum
cukup memadai dalam membantu siswa mengatasi berbagai permasalahan
yang dialaminya dan menyiapkan siswa terjun dimasyarakat dengan
berhasil. Kenyataan selama ini bahwa mata pelajaran sains dianggap
membosankan dan sulit bagi siswa, sehingga siswa cenderung merasa bosan
dan malas untuk belajar pada mata pelajaran sain. Selain itu, pembelajaran
sains masi menekankan pada tujuan pengembangan produk yang berupa
prestasi akademik siswa. Hal ini berarti baru potensi kecerdasan siswa yang
dikedepankan. Kreatifitas siswa dalam pembelajaran belum dikembangkan
seoptimal mungkin, sehingga aktifitas siswa belum optimal dan
pembelajaran masih berpusat pada guru. Disinilah masalahnya, kita sebagai
guru agar cara belajar dapat seefektif mungkin untuk mata pelajaran sains
dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat. Dari
uraian latar belakang tersebut dapat diidentifikasi permasalahan yang timbul
pada pembelajaran sains di kelas 2 SD Ladang Peris yaitu cara belajar yang
efektif pada pelajaran sains dengan menggunakan metode eksperimen. Dari
hasil pengamatan peneliti dapat menidentifikasi beberapa cirri-ciri dari
masalah tersebut, yaitu saat guru menjelaskan siswa tidak menanggapi,
siswa ribut saat KBM berlangsung, siswa sering keluar masuk kelas alasan
ke wc pada hal main diluar kelas dan siswa berjalan-jalan atau mondar
mandir saat mengerjakan tugas segi siswa misalnya, kurang motivasi siswa
dalam belajar matematika dan bahasa Inggris, siswa tidak memperhatikan
guru pada saat KBM berlangsung,ada beberapa siswa yang belum lancar
membaca dan siswa tidak memahami materi pada pelajaran sains. Adapun
penyebab dari masalah ini adalah daya serap siswa bebeda,pembelajaaran
monoton karena metode yang sering dipakai hanya ceramah dan pemberian
tugas, serta media atau alat peraga tidak ada.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalahnya
adalah :
“ Bagaimanakah cara belajar yang efektif pada mata pelajaran Sains dengan
mengunakan metode eksperimen ? “
1.3 Tujuan
Dari uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk :
a. membantu murid-murid agar mendapat
penyesuaian yang baik, di dalam situasi belajar, sehingga, setiap murid dapat
belajar dengan efektif sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan
mencapai
perkembangan yang optimal.
b. Memilihkan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi siswa.
c. Menunjukkan cara-cara menghadapi kesulitan belajar dalam mata
pelajaran
Sains.
d. Memberikan dorongan dalam pengarahan diri, pemecahan masalah,
pengambilan keputusan dan keterlibatan diri dalam proses pembelajaran
Sains.
1.4 Manfaat
Temuan pembahasan ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. Guru
Guru mampu mendeteksi permasalahan yang ada di dalam proses
pembelajaran, sekaligus mencari alternatif solusi yang tepat. Di samping itu
guru diharapkan mampu memperbaiki proses pembelajaran di dalam kelas
dalam rangka meningkatkan kreatifitas siswa.
2. Siswa
a) Siswa dapat berekspresi kreatif, sesuai dengan potensi kreatifitasnya.
b) Mengurangi rasa kejenuhan untuk mempelajari mata pelajaran Sains dan
menimbulkan minat belajar.
c) Memberikan cara belajar yang efektif kepada siswa dalam mata pelajaran
Sains.
3. Bagi sekolah
Membantu sekolah untuk berkembang dengan adanya peningkatan atau
kemajuan baik dalam diri siswa maupun guru, serta pendidikan disekolah.
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
2.1 Konsep Belajar
2.1.1 Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang
peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, kenyakinan, tujuan,
kepribadian dan bahkan persepsi manusia.
Gague dan berliner (1983 : 252) menyatakan bahwa belajar merupakan proses
dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman.
Morgan et. Al. (1986 : 140) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan
relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek atau pengalaman. Slavin
(1994 : 152) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan individu yang
disebabkan oleh pengalaman. Gague (1997 : 3) berpendapat bahwa belajar
merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung
selama periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari
proses pertumbuhan. Dari pendapat keempat ahli tersebut, maka konsep tentang
belajar mengandung tiga unsur utama, adalah belajar berkaitan dengan perubahan
tingkah laku. Untuk mengukur apakah seseorang telah belajar, maka diperlukan
perbandingan antara perilaku sebelum dan setelah mengalami kegiatan belajar:
Perubahan perilaku terjadi karena di dahului oleh proses pengalaman ; perubahan
perilaku karenabelajar bersifat relatif permanen, artinya lamanya perubahan
perilaku pada diri
seseorang sukar untuk diukur.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran Sains
Sains sebagai proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah. Dalam
pembelajaran, ketiga komponen tersebut tidak dapat ditinggalkan, karena dengan
meninggalkan satu komponen saja, berarti belum mencerminkan pembelajaran
Sains yang sesungguhnya. Kenyataan di lapangan, guru hanya mengejar
komponsn produk ilmiah saja. Contohnya hasil nilai ulangan atau tes, dengan
mengesampingkan komponen yang lain. Kreatifitas siswa merupakan cerminan
dari proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah yang sering diabaikan guru.
Pada pembelajaran yang meninggalkan aspek kreatifitas siswa sama
dengan membunuh kreativitas siswa. Berkenaan dengan hal ini, maka di perlukan
suatu cara belajar yang efektif untuk mata pelajaran Sains.
2.1.3 Pembelajaran yang efektif
Guru dikatakan profesional jika memiliki penguasaan ketrampilan
pelajaran dan dituntut mampu mengaitkan kemampuan yang telah dimiliki dan
yang akan dipelajari oleh siswa. Pembelajaran yang efektif menuntut beberapa
kemampuan guru, antara lain :
a. Merancang bahan belajar (stimulus) yang mampu menarik dan memotivasi
siswa untuk belajar.
b. Manjadi nara sumber, fasilitator, dan motivator yang handal.
c. Menggunakan berbagai strategi pembelajaran
d. Memperhitungkan karakteristik intelektual, sosial, dan kultural siswa.
e. Mengelola kelas agar tertib dan teratur
f. Mereview pelajaran bersama siswa
g. Terampil memberikan pertanyaan dan balikan.
2.1.4 Konsepsi Metode Eksperimen
1. Pengertian
Metode eksperimen adalah suatu metode pembelajaran yang member
peluang kepada guru dan siswa untuk melakukan percobaan terhadap sesuatu serta
mengamati proses dan hasil percobaan itu. Dari pengertian ini dapat diidentifikasi
tentang metode eksperimen, sebagai berikut :
1) Adanya kegiatan percobaan baik dengan bimbingan guru maupun tanpa
bimbingan guru.
2) Siswa aktif, manakala ada petunjuk yang jelas tentang langkah-langkah apa
yang harus ditempuh.
3) Guru dapat menilai kegiatan proses dan hasil dengan objektif.
4) Siswa dapat berkreasi sesuai dengan kreatifitasnya, sekaligus dapat menarik
simpulansendiri dari hasil percobaannya.
2. Keunggulan dan kekurangan metode eksperimen Muhammad Ali,
mengemukakan metode eksperimen memiliki keunggulan di samping kelemahan
(1990 : 104), sebagai berikut :
1. Keunggulan
a) Siswa secara aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang
diperlukan melalui percobaan.
b) Siswa memperoleh kesempatan untuk membuktikan kebenaran teoritis
secara empiris melalui eksperimen.
c) Siswa berkesempatan melaksanakan prosedur ilmiah, dalam rangka
menguji kebenaran hipotesis.
2. Kekurangan
a) Memerlukan sarana dan prasarana yang cukup banyak
b) Jika guru dan siswa kurang paham akan materi percobaan, dimungkinkan
percobaan akan menyita waktu terlalu lama atau bahkan percobaan
kemungkinan gagal.
c) Kegagalan eksperimen akan mengakibatkan perolehan belajar yang salah
atau menyimpang.
Untuk menekan kegagalan, sebaiknya guru menempuh prosedur atau
tahapan sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
Tahap ini berupa; penetapan tujuan yang sesuai, penyediaan fasilitas, uji
eksperimen sendiri dan menyusun skenario pembelajaran serta perangkat
pembelajaran yang menunjang.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini guru dansiswa mendiskusikan mengenai prosedur
penelitian, alat danbahan yangberbahaya, serta membimbimng siswaselama siswa
melakukan percobaan. Bimbingan tersebut dilaksanakan selama proses
pembelajaran hingga siswa menarik simpulan.
c. Tindak lanjut
Tahap ini berupa diskusi tentang hambatan-hambatan eksperimen,
penyimpanan peralatan, hingga evaluasi akhir kegiatan percobaan.
3. Pembelajaran Sains melalui Metode Eksperimen
Pembelajaran Sains dengan metode eksperimen berarti siswa diberi kesempatan
untuk menemukan sendiri apa yang sedang dipelajari. Menurut Slameto (1995 :
156 – 157) pembelajaran yang demikian ini bercirikan :
1) Bertanya, tidak semata-mata mendengarkan dan menghafal.
2) Bertindak, tidak semata-mata melihat dan menghafal
3) Mencari pemecahan, tidak semata-mata mendapatkan
4) Menemukan masalah tidak semata-mata mempelajari fakta
5) Menganalisis tidak semata-mata mengamati
6) Membuat sintesis tidak semata-mata membuktikan
7) Berfikir, tidak semata-mata membayangkan
8) Memproduksi/menghasilkan tidak semata-mata menggunakan
9) Menyusun, tidak semata-mata mengumpulkan
10) Menerapkan, tidak semata-mata mengingat
11) Mengujikan tidak semata-mata membenarkan
12)Memberikan kritik konstruktif, tidak semata-mata menerima
13) Merancang, tidak semata-mata melaksanakan
14) Melakukan penilaian dan menghubungkan, tidak semata-mata mengulangi.
Format pembelajaran Sains yang didesain dengan metode eksperiman,
memungknkan siswa berekspresi kreatif, karena siswa akan terlibat langsung di
dalam menentukan hipotesa yang akan diuji lewat praktikum (percobaan).
2.2 Kerangka Befikir
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka terdapat secara teori hubungan
langsung sebab akibat antara variable dependen dan variable independen yaitu
semakin tepat metode eksperimen yang digunakan maka diperkirakan
pembelajaran akan efektif pada mata pelajaran sains.
2.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian teori dan kerangka berfikir diatas maka hipotesis ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ Pembelajaran pada mata pelajaran sains akan efektif dengan
menggunakan metode eksperimen. “
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Subjek Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 153/1 Ladang Peris. Subjek
penelitian adalah siswa kelas II yang berjumlah 5 orang, siswa laki-laki 3 orang
dan perempuan 2 orang. Siswa kelas II rata-rata berumur 8-9 tahun. Mereka
berasal dari keluarga prasejahtera karena pada umumnya orang tua mereka
bekerja sebagai petani karet.
3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian PTK ini akan dilaksanakan selama tiga siklus. Setiap siklus terdiri
dari 4 fase, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi,dan refleksi
3.2.1 Perencanaan
Dalam tahap perencanaan peneliti melakukan 6 kegiatan utama, yaitu
meneliti kelas untuk menentukan dan merumuskan masalah, menentukan
tindakan, membuat RPP perbaikan, membuat lembaran observasi, menentukan
jadwal penelitian dan membuat matrik metodologi penelitian.
a. Meneliti kelas
Dalam tahapan petama ini, peneliti menemukan beberapa masalah :
a) kurang motivasi siswa dalam belajar matematika dan bahasa inggris
b) siswa tidak memperhatikan guru pada saat KBM berlangsung
c) ada beberapa siswa yang belum lancar membaca
d) siswa tidak memahami materi pada pelajaran sains sehingga pembelajaran tidak
efektif.
Berdasarkan masalah-masalah tersebut, peneliti menganbil satu masalah yaitu
meningkatkan cara belajar yang efektif pda mata pelajaran sains di kelas II SDN
153/1 Ladang Peris yang terdiri dari 5 orang siswa, dengan cirri-ciri dan penyebab
sebagai berikut:
Ciri-ciri
1. Saat guru menjelaskan siswa tidak menanggapi
2. Ribut saat KBM berlangsung
3. Sering keluar masuk kelas alasaan ke Wc padahal main diluar kelas
4. Berjalan-jalan atau mondar mandir saat KBM berlangsung
Penyebab
1. Daya serap siswa berbeda
2. Pembelajaran monoton karena metode yang sering dipakai hanya ceramah dan
pemberian tugas
3. Media atau alat peraga tidak ada
b. Menentukan Tindakan
Setelah masalah dianalisa maka diputuskan tindakan yang dipakai adalah:
Menggunakan metode eksperimen
c. Membuat RPP tindakan
Penelitian akan dilaksanakan selama 3 siklus, 1 siklus sebanyak 3 kali
pertemuan. Dalam membuat RPP tindakan bidang studi yang diambil adalah
sains. Dengan RPP telampir pada lampiran 1.
d. Membuat lembar observasi
Dalam penelitian ini proses yang diamati adalah meningkatkan cara
belajar yang efektif di kelas. Dalam meningkatkan cara belajar yang efektif
akan dilihat dalam beberapa factor 1) Keaktifan siswa menjawab pertanyaan
guru, 2) Hasil kerja siswa mengerjakan latihan tertulis, 3) Kemampuan
siswa dalam melakukan eksperimen sains, 4) Kemampuan siswa
dalam menggunakan alat perraga sains, 5) Kemampuan siswa dalam
menyimpulkan hasil eksperimen, 6) Hasil ulangan harian.
Lembaran observasi yang diaiapkan dapat dilihat pada lampiran 2.
e. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulanjuli agustus september1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1 Perencanaan PTK
2 Proses Pembelajaran
3 Evaluasi4 Pengumpulan
Data5 Analisis Data6 Penyusunan
Hasil7 Pelaporan
Hasil
f. Matriks
Judul : Meningkatkan cara belajar efektif pada mata pelajaran
sains dengan
Menggunakan metode eksperimen di kelas II SDN 153/1
Ladang Peris
Nama Peneliti : Wulandari
No Rumusan Masalah
Variabel yang diamati
Definisi operasional Variabel
Instrumen
Sumber Data
Cara Pengambilan Data
Analisis
3.2.2. Pelaksanaan Tindakan
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2010/2011 di
SDN 153/1 Ladang Peris Kecamatan Bajubang.
3.2.3. Observasi
Observasi adalah suatu kegiatan pengamatan yang dilakukan secara
langsung dilapangan. Kegiatan observasi ini dilkukan disekolah terutama dikelas
2. Observasi dilakukan lansung oleh peneliti. Tehnik yang dilakukan dalam
observasi adalah tehnik sistematis dengan cara mencontreng factor-faktor yang
telah ditentukan.
3.2.4.Refleksi
Refleksi adalah kegiatan belajar yang telah mengalami perubahan dari tidak
baik menjadi baik. Dalam refleksi dilakukan dengan dua tahap:
a. Tahap kecil yaitu dilakukan selesai pengajaran
b. Tahap besar yaitu dilakukan setiap selesai satu siklus
Lampiran IRENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
(RPP) PERBAIKAN I
Nama Sekolah : SD N 153/I Ladang PerisKelas/Semester : II/IAlokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya, serta perubahan wujud
yang dapat dialaminya.
B. Kompetensi Dasar
Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda akibat dari kondisi tertentu.
C. Indikator
Menggolongkan benda padat dan benda cair
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menggolongkan benda padat dan benda cair
E. Materi Pokok / Sub pokok bahasan
Benda dan kegunaannya/ benda padat dan benda cair.
F. Metode Pembelajran
Ceramah, tanya jawab, dan pemberian tugas
G. Langkah-langkah pembelajaran
a. Kegiatan Awal
- Berdo’a bersama
- Mengabsen siswa
- Apersepsi : Guru meminta siswa untuk menyebutkan benda yang ada
disekitarnya dan kegunaannya.
b. Kegiatan Inti
- Siswa diminta kembali untuk menyebutkan benda yang ada
dirumahnya.
- Dari jawaban siswa, guru mulai menjelaskan materi bahwa benda bisa
digolongkan menjadi benda pada dan benda cair.
- Siswa diminta untuk menggolongkan benda padat dan benda cair.
- Guru menunjuk beberapa siswa secara bergantian untuk menyebutkan
benda apa yang tergolong benda pada dan benda apa yang tergolong
benda cair.
- Agar siswa lebih terarah pada pertanyaan guru, maka guru
menunjukkan penghapus kayu dan air yang ada dalam gelas.
- Guru memberikan pertanyaan :
a. Benda apa yang kalian lihat?
b. Apakah benda yang kamu lihat termasuk benda padat atau benda
cair?
- Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menanyakan materi
yang belum jelas.
- Guru meninta siswa mengamati benda-benda yang ada di sekitar dalam
bentuk tabel.
c. Kegiatan Akhir
- Guru bersama-sama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah
di pelajari.
- PR mencatat benda padat dan cair yang ada dirumahmu dalam bentuk
tabel.
H. Sumber dan Media Pembelajaran
- Sumber : buku paket IPA kelas II penerbit platinum halaman 66 – 69.
- Media : Air dalam gelas
Penghapus Kayu
I. Penilaian
Teknik : Lisan dan tertulis
Bentuk : Isian
Latihan :
Tabel : Benda dan wujudnya
No Nama Benda Termasuk BendaPadat Cair
1.
2.
3.
4.
5.
Meja
PR
Tabel Benda dan Wujudnya yang ada di rumah
No Tempat Benda Padat Benda Cair1.
2.
3.
4.
5.
Ruang Tamu Meja
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
…………..
Mengetahui, Ladang Peris, 2010Ka. SD N 153/I Ladang Peris Guru Kelas
SUNARTO, A. Ma WULANDARI
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN(RPP) PERBAIKAN 2
Nama Sekolah : SD N 153/I Ladang PerisKelas/Semester : II/IAlokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengenal berbagai bentuk benda dan kegunaannya, serta perubahan wujud
yang dapat dialaminya.
B. Kompetensi Dasar
Menunjukkan perubahan bentuk dan wujud benda akibat dari kondisi tertentu.
C. Indikator
Menyebutkan ciri-ciri benda padat dan benda cair
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri benda padat dan benda cair.
E. Materi Pokok / Sub pokok bahasan
Benda dan kegunaannya/ ciri-ciri benda padat dan benda cair
F. Metode Pembelajran
Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, eksperimen dan pemberian tugas.
G. Langkah-langkah pembelajaran
a. Kegiatan Awal
- Berdo’a bersama
- Mengabsen siswa
- Apersepsi : Mengingkatkan siswa dengan memberikan pertanyaan
pelajaran yang telah lalu mengenai penggolongan benda padat dan
cair.
b. Kegiatan Inti
- Siswa diminta untuk menyebutkan kembali benda-benda yang
tergolong benda padat dan benda cair.
- Guru menunjukkan sebuah boneka barby, kemudian memberikan
pertanyaan pada siswa.
1) Apabila boneka ini diletakkan diatas meja kemudian dipindahkan
kelantai, apakah bentuk boneka itu berubah?
2) Apakah ukuran boneka itu berubah ?
3) Apakah membawa boneka memerlukan wadah?
- Dari jawaban siswa tadi guru mengarhkan bahwa itu adalah ciri-ciri
benda padat.
- Untuk mengatahui ciri-ciri benda cair siswa diminta untuk melakukan
percobaan berikut !
- Sebelumnya siswa dibagi kedlam sebuah kelompok
1. Siapakah botol minuman air berwarna merah dan beebrapa wadah yang
berbeda bentuk misalnya gelas, cangkir, botol dan mangkuk.
2. Isilah gelas, cangkir, botol dan mangkok dengan air berwarna merah
tadi. Amatilah ! bagaimana bentuk air?
3. Kosongkan botol, air dalam gelas tetap, masih ada.
4. Tuanglah air yang ada dalam gelas ke dalam botol kemudian tuang lagi
kedalam botol yang berbeda tapi bentuknya sama dengan botol yang
pertama. Amatilah jumlah air dibotol I dengan jumlah air di dlam gelas
dan jumlah air di botol 2.
Isi benda cair tidak berubah
Siswa diminta untuk mengerjakan LKS, setiap siswa dibagi LKS.
Gambar dan warnailah air dalam wadahnya yang telah kamu amati
didalam tabel berikut !
Tabel Bentuk air dalam berbagai wadah
Wadah Gambar air dalam wadah Bentuk airGelas
Cangkir
Botol
Mangkok
Isilah tabel berikut !
No Kegiatan Sama Tidak Sama1.
2.
3.
4.
Bentuk air dalam gelas…………
bentuk air di dalam botol.
Bentuk air didalam cangkir……..
bentuk air didalam mangkok.
Jumlah air didalam gelas……..
jumlah air didalam botol.
Jumlah air didalam cangkir……..
jumlah air didalam mangkok.
Kesimpulan :
Bentuk air berubah-ubah sesuai dengan………….
Jumlah air……….. berubah meskipun dimasukkan berpindah-
pindah dalam wadah yang tidak sama (botol, gelas, cangkir,
mangkok.
Setiap kelompok membacakan hasil disukusinya.
c. Kegiatan Akhir
- Guru membimbing siswa untuk dapat menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
- Do’a.
H. Sumber dan Media Pembelajaran
- Sumber : buku paket IPA kelas II penerbit platinum halaman 66 – 72.
Buku paket sains kelas II Peneribit sahabat halaman 52-60
- Media : Boneka barby, botol, gelas, cangkir, botol dan mangkok.
I. Penilaian
Teknik : Lisan dan tertulis
Bentuk : Isian
Mengetahui, Ladang Peris, 2010Ka. SD N 153/I Ladang Peris Guru Kelas
SUNARTO, A. Ma WULANDARI
Lampiran 2LEMBARAN OBSERVASI
No Nama
Faktor yang diobservasi
Menjawab pertanyaan guru
Hasil kerja mengerjakan
latihan tertulis
Kemampuan melakukan percobaan
Kemampuan menggunakan
alat peraga
Kemampuan menyimpulkan hasil percobaan
Hasil ulangan harian
1 Anik Puji Astuti
2 Aris Argi Asmareta
3 Dimas Zacky Naufal
4 Waizatul Jannah
5 Devanda Putra Ramadhan
Lembar Observasi 3Lembar Observasi PembelajaranModel Belajar Bermutu
Mata Pelajaran/ TopikKelas/SekolahNama Pengajar
TAHAP/ASPEK INDIKATOR HASIL OBSRVASIKEGIATAN AWAL
Apresiasi dan motivasi
1.Apa yang dilakukan guru untuk menggali pengetahuan awal atau memotivasi siswa?2. Bagaimana respon siswa? Apakah bertanya tentang sesuatu masalah terkait dengan apa yang disajikan guru pada kegiatan awal
KEGIATAN INTI
Materi Ajar
3. Apakah guru memberikan penjelasan umum tentang bahan ajar atau prosedur kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa?4. Bagaimana keterkaitan antara pembelajaran dengan realita kehidupan,lingkungan dan pengetahuan lainya?
Pengelolaan sumber belajar/Media
5. Apakah guru terrampil dalam memanfaatkan dan mampu memanipulasi media pembelajaran ?6. Bagaimana interaksi siswa dengan sumber belajar/ media?
Strategi Pembelajaran 7. Apakah proses pembelajaran dilaksanakan dengan strategi yang sesuai secara lancar?8. Apakah siswa dapat mengikuti alur kegiatan belajar?9. Bagaaimana cara guru memberikan arahan yang mendorong siswa untuk bertanya, berrpikir dan berkegiatan?10. Apakah siswa aktif melakukan kegiatan fisik dan mental(bepikir)? Berapa banyak siswa yang belajar?
KEGIATAN PENUTUP
Penguatan/ Konsolidasi
1.1. Bagaimana cara guru memberikan penguatan, dengan mereviw, merangkaum atau menyimpulkan?
1.2. Apakah guru memberi tugas rumah untuk remidi atau penguatan ?
Evaluasi 1.3. Bagaimana cara guru melakukan evaluasi pembelajaran?
1.4. Bagaimana ketuntasan belajar siswa?
KOMENTAR PENGAMAT
Keterlaksanaan skenario pembelajaran (berdasarkan RPP)Pelajaran berharga yang dapat dipetik oleh pengamat.Lain-lain
………………………Observer
____________________Jabatan/Prosisi :
Lembar Tes Untuk Siswa
Soal-soal Undangan Harian
A. Silanglah Jabawab a, b, atau c yang tepat menurut kalian !
1. Buku tulis termasuk benda…..
a. Padat
b. Cair
c. Gas
2. Benda yang digunakan untuk duduk adalah…
a. Meja
b. Kursi
c. Lemari
3. Benda untuk mandi adalah kecuali…..
a. Sikat gigi
b. Sabun
c. pisau
4. Kecap termasuk benda…..
a. Padat
b. Cair
c. Gas
5. Papan tulis termasuk benda
a. Padat
b. Cair
c. Gas
KUCI JAWABAN
1. A. Padat
2. B. Kursi
3. C. Pisau
4. B. Cair
5. A. Padat
DAFTAR PUSTAKA
• Ahmadi Abu H. Supriyono Widodo. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
• Sudjana Nana. Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung : Sinar Baru, 1989.
• Tri Anni Catharina. Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press, 2004.
• Mugiarso Heru. Bimbingan dan Konseling. Semarang : UPT UNNES Press, 2004
• Nasution Noehi. Pendidikan IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka, 2004.