CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi...

16

Transcript of CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi...

Page 1: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang
Page 2: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Making It Right

Page 3: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta

(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Se-

cara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun

dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta se-

bagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/

atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana

penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau

pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta seba-

gaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/

atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana

penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana pen-

jara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak

Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

PENERBIT PT ELEX MEDIA KOMPUTINDO

KATHY

ALTMAN

Making It Right

Page 5: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Making It RightOriginally published as © 2017 by Kathy AltmanTranslation by PT Elex Media Komputindoas ©2019 Making It Right

All rights reserved including the right of reproduction in whole or in part in any form. his edition is published by arrangement with Harlequin Books S. A.

his is a work of iction. All characters in this book have no exis-tence outside the imagination of the author and have no relation whatsoever to anyone bearing the same name or names. hey are not even distantly inspired by any individual known or unknown to the author, and all incidents are pure invention.

Alih bahasa: Ine Milasari HidajatEditor: Rina K. Agata

Hak Cipta Terjemahan Indonesia Penerbit PT Elex Media KomputindoHak Cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali oleh tahun 2019 oleh Penerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

719030138ISBN: 978-602-04-8923-0 978-602-04-8924-7 (digital)

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan seba-gian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta

Isi di luar tanggung jawab Percetakan

Page 6: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Kathy Altman menulis kisah romantis kontemporer,

suspense romantis, dan sesekali, ode untuk cokelat. Dia

juga kontributor tetap blog Happy Ever After milik

USATODAY.com. Kathy lebih suka cokelatnya di-

campur kacang, Jumat sorenya menikmati anggur, dan

kisah-kisah cintanya memiliki akhir bahagia selamanya.

Temukan Kathy di www.kathyaltman.com. Dia akan

senang sekali mendengar dari kalian!

Page 7: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Bab Satu

“Itu sudah cukup jauh.”Kerry Endicott mengangkat pandangannya dari ja-

lan setapak berkerikil dan menatap wajah cemberut pria yang ingin ditemuinya dengan menempuh jarak delapan ratus kilometer.

“Sebaiknya kau pergi saja,” lanjut pria itu dengan ke-tus. “Sekarang.”

Pria yang jelas-jelas tidak tertarik untuk bertemu dengan-nya.

Bahkan setelah sekian lama.Setelah segala sesuatu yang sudah dia lewati.Rasa sakit yang dingin dan senyap bersarang di dada

Kerry. Tapi apa yang dia harapkan, setelah apa yang per-nah dia lakukan?

Kerry menarik napas pelan dan menatap ke balik bahu pria itu tanpa bersuara, ke arah tiga pondok Quon-set, bangunan berbentuk setengah lingkaran. Deretan suram keranjang-keranjang yang tergantung di dalam setiap struktur berlapis plastik itu merupakan sumber aroma tanah basah yang kaya, terbawa oleh angin

Page 8: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Kathy Altman

2

bulan April yang menggoda. Bangunan-bangunan yang termakan cuaca dan semak-semak dengan ranting kurus yang melengkung oleh beratnya bunga-bunga kuning terang menghiasi properti di sekeliling pondok-pondok setengah lingkaran itu. Di sisi kanan jalan masuk, di puncak sebuah lereng panjang yang melandai, berdiri sebuah rumah peternakan dua lantai, eksteriornya yang putih polos dicerahkan oleh daun-daun jendela berwar-na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang pasti adalah Danau Erie.

Tempat ini—Castle Creek Growers—jauh lebih in-dah daripada yang pernah digambarkan pria itu. Tapi, terakhir kali dia menceritakannya sudah lebih dari dua tahun yang lalu. Mereka hanya berbicara satu kali setelah itu, ketika Kerry memohon agar pria itu mengunjungi-nya. Pria itu bahkan tidak ragu. Hanya memberikan satu kata tidak.

“Ini tempat yang indah,” katanya.Pria itu maju selangkah dengan ragu. Kerry mena-

han napas. Lalu seorang wanita memanggil nama pria itu dari dalam salah satu pondok, dan pria itu mengang-kat dagu dan melebarkan kakinya, seolah bersiap me-lindungi pemilik suara itu.

Dari Kerry.Kerry mempererat genggamannya pada serangkaian

kunci di tangan kanannya dan suara keras bernada stac-cato membuatnya terlonjak. Jantungnya melompat-lompat ke dalam tarian berirama cepat. Alarm mobil.

Page 9: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Making It Right

3

Tenang. Bebatuan berhamburan ketika Kerry berputar menuju jalan masuk dan berkutat menekan tombol pa-nik remote mobilnya sekali lagi.

Akhirnya, hening. Sebuah gema berdenyut-denyut di telinganya, tetapi bukan jeritan alarm yang berirama.

“Sebaiknya kau pergi,” kata pria itu.Perlahan Kerry berputar kembali untuk menghadap

pria itu. “Dad,” katanya dengan parau, setengah me-nyapa, setengah memprotes. “Apakah Dad tidak akan bilang halo?” Tidak ada tanggapan. Pipi Kerry memanas dan matanya terbakar. “Aku sudah menyetir seharian,” katanya dengan susah payah.

Mata biru kelabu pria itu mengeras. “Tidak ada yang menyuruhmu.”

Ya Tuhan. Kerry sudah tahu bahwa ini akan sulit. Tetapi dia tidak mengira akan sesulit ini.

Terdengar suara pintu dibanting. Seorang gadis dalam celana jins dan baju hangat merah muda berderap menuruni tangga beranda. Anak perempuan bos ayah-nya? Nicole? Bukan. Natalie. Seraya berlari kecil me-ngitari sisi rumah, gadis itu mengirimkan tatapan ingin tahu ke arah Kerry.

“Kau terlambat,” terdengar kata-kata parau dari ayah Kerry.

Tatapan si gadis bergerak kepada pria yang lebih tua itu. “Mau tidak mau. Mom membuat muffin. Tulang yang tumbuh dan sebagainya. Pisang cokelat chip. Sa-yang sekali aku tidak menyisakannya untukmu.” Setelah melontarkan seringai usil dan sekilas pandang kepada Kerry, gadis itu berjalan menyeberangi halaman, menuju

Page 10: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Kathy Altman

4

pondok Quonset terdekat, rambut cokelatnya terpantul-pantul di atas bahunya.

Dengusan Harris Briggs lebih ke arah sayang dan bu-kan jengkel. “Kalau dia pikir akan menghabiskan semua muffin-nya dan juga mangkir dari tugas siput, berarti dia harus berpikir ulang.”

“Apa itu tugas siput?”Rasa sayang di wajah ayahnya meredup dan pan-

dangannya turun ke pergelangan kaki Kerry. Ayahnya ti-dak akan melihat apa pun, karena tepian celana panjang kelabu gelap Kerry nyaris menyentuh jemari kakinya yang bersepatu bot hak tinggi.

“Sudah enam bulan?” tanya ayahnya, hampir sambil lalu.

“Kalau mengingat semuanya, waktu berjalan sedikit lebih lambat bagiku.”

Ayah Kerry menggeram. “Aku harus kembali bekerja. Pokoknya, jawabannya tidak.”

Kerry menjejalkan tangan ke saku jaket wol ringan-nya agar dia tidak menarik rambutnya. “Aku belum ber-tanya.”

“Kau tidak datang kemari jauh-jauh hanya untuk menunjukkan pergelangan kakimu yang terbuka. Seha-rusnya kau simpan saja uang bensinmu. Aku tidak akan membuka dompetku lagi untukmu.”

“Aku datang bukan untuk meminjam uang. Aku datang untuk mengembalikannya.”

Ayahnya, mantan anggota marinir dengan lebih ba-nyak rambut di alis ketimbang di kepalanya, melipat lengan kekarnya di depan dada dan menunggu. Astaga,

Page 11: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Making It Right

5

dia bahkan kelihatan lebih mengintimidasi daripada yang diingat Kerry. Tetapi Kerry bukan seorang gadis kecil lagi.

Tetapi dia merasa seperti gadis kecil.Kerry menjilat bibirnya. “Maksudku, aku tidak pu-

nya uangnya sekarang. Tapi begitu mendapat pekerjaan, aku akan bisa membayarmu kembali.”

“Dan kau pikir aku bisa membantumu dalam hal itu.” Alis tebal ayahnya bergerak turun. “Kalau kau ber-gantung kepadaku untuk mencarikanmu pekerjaan di sini, bersama keluarga Macfarland, kau akan sangat ke-cewa. Reid sudah melewati cukup banyak kesulitan, dan istrinya, Parker? Aku tidak tahu apa yang akan kulaku-kan tanpa dia. Dia sudah seperti—” Pria itu berhenti.

“Anak perempuan yang tidak pernah kau miliki?” Kerry menelan ludah. Ini lebih buruk, jauh lebih buruk daripada yang diharapkannya. Tapi setidaknya ayahnya berbicara kepadanya.

Panas menyapu pipi Kerry, tetapi dia harus bertanya. “Apakah mungkin kalau aku tinggal bersamamu? Hanya sampai aku menemukan tempat sendiri.”

“Kalau kau bersikeras ingin tinggal, ada sebuah mo-tel di jalan sana itu.”

Kerry menahan desahan. Motel kalau begitu, wa-laupun dia tidak mampu membayar lebih dari beberapa malam. Sebaiknya dia segera mencari pekerjaan, kalau tidak dia akan tidur di dalam mobilnya.

“Tapi akan jauh lebih mudah bagi semua pihak,” ayahnya melanjutkan, “kalau kau pulang dan melupa-kan niatmu menulis selembar cek yang tidak akan pernah bisa kucairkan.”

Page 12: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Kathy Altman

6

Kerry mengangkat dagunya. “Kemudahan sudah menjebloskan aku ke dalam kekacauan ini. Aku tidak akan pergi ke mana-mana.”

Persetujuan memang terlalu muluk untuk diharap-kan, tetapi apa pun selain ketidakpercayaan yang sangat kentara di wajah ayahnya akan dia sambut.

“Kau yang menjebloskan dirimu sendiri ke dalam kekacauan ini. Lagi pula, pekerjaan macam apa yang kau pikir bisa kau dapatkan di Castle Creek dengan gaji yang cukup untuk bisa mengeluarkanmu dari utang?”

Kerry tergoda untuk mengatakan kepada ayahnya bahwa dia akan menjual narkoba, tapi ayahnya mungkin akan percaya. “Pekerjaan apa saja yang ada.”

Wajah ayahnya berkata, yeah, dia percaya. “Dad.” Ayahnya tersentak sekali lagi. Kerry harus mencari se-suatu yang lain untuk memanggil ayahnya. “Aku bukan orang yang sama seperti dulu. Itulah sebabnya aku ada di sini. Untuk membuktikannya kepada Dad.”

“Aku tidak berminat pada uangmu, dan jelas-jelas aku tidak berminat pada janji-janjimu.”

“Eugenia juga. Aku ingin kau tahu dia akan mendapatkan setiap keping uangnya kembali.”

Ayahnya memucat, dan lengan besarnya terjatuh ke samping tubuhnya.

Oh, tidak. “Kalian berdua sudah tidak bersama?”“Tidak lagi.”Ternyata yang membuat ayahnya kelihatan begitu

merana lebih dari sekadar kembalinya si anak perempuan yang hilang. “Boleh aku bertanya apa yang terjadi?”

Page 13: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Making It Right

7

Ekspresi ayahnya berubah masam. “Dia ingin me ng-undangmu ke pernikahan.”

Kerry menarik napas. Ini tidak akan berhasil. Kena-pa dia berpikir ini bisa berhasil? Kerry terhuyung dalam putaran setengah lingkaran dan mulai berjalan kembali ke jalan masuk. Dia baru mengambil dua langkah ketika suara yang tadi didengarnya memanggil ayahnya, mem-buat Kerry berhenti.

“Kau tidak akan pergi, kan?”Kerry ragu, lalu perlahan-lahan berbalik ketika wa-

nita itu menambahkan, “Harris? Apakah kau tidak akan memperkenalkan kami?”

Seorang wanita jangkung berambut merah mencolok dalam overall dan kemeja kotak-kotak lengan panjang yang hampir identik dengan yang sedang dikenakan Harris berdiri di antara pria itu dan gadis yang tadi ber-lari keluar dari rumah.

“Aku Parker Macfarland dan ini anak perempuanku, Natalie. Ketika Harris tidak ada di rumah dan me-mamerkan wajah muramnya, dia berpura-pura mem-bantu suamiku dan aku menjalankan tempat ini. Dan kau adalah?”

Wanita itu sudah tahu. Kerry bisa mendengar hal itu dari keceriaan dalam suaranya.

“Tidak perlu ikut campur dalam urusan orang lain,” kata Harris dengan kaku.

Parker mengangkat alis ke arah ayah Kerry. “Kalau saja kau mengikuti nasihat yang sama, aku tidak akan segera merayakan ulang tahun pernikahanku yang ke-dua, kan?”

Page 14: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Kathy Altman

8

“Dan aku tidak akan mendapatkan adik laki-laki,” Natalie menambahkan.

Tatapan Kerry turun ke perut Parker, tetapi tidak mungkin melihat apa yang disembunyikan wanita itu di balik overall-nya yang longgar.

Parker tertawa. “Ini sudah sekitar empat bulan. Over-all bukan pakaian paling cantik untuk dikenakan, aku tahu, tapi ini nyaman. Juga praktis. Beberapa malam yang lalu aku berjalan keluar dari rumah dengan sepo-tong roti daging panggang dan selusin kue cokelat chip tersimpan di balik pakaian ini, dan tidak ada yang tahu.”

“Kami tahu,” kata Natalie dengan pongah.“Kalian tahu?”Anak perempuannya memutar bola mata. “Kau

kelihatan agak gendut, Mom. Aku menantang Dad untuk mendatangimu dan memberimu pelukan besar yang erat, tapi dia bilang kami tidak boleh mengganggu piknikmu bersama The Munchkin.”

Mata ibunya melembut. “Begitu, ya.” Dia tersenyum kepada Kerry dan membelai perutnya. “Begitulah kami memanggil lelaki kecil ini sampai kami menyepakati se suatu yang lebih permanen.” Tatapannya menajam. “Dan ngomong-ngomong soal nama…”

Kerry memaksakan bibirnya melekuk. “Namaku Kerry.” Dia tidak sanggup mengucapkan apa pun lebih dari itu. Tidak sanggup melihat ayahnya tersentak lagi. “Senang bertemu denganmu. Selamat untuk bayimu. Dan untuk rumahmu. Tempat ini indah.”

“Terima kasih,” Parker berkata. “Sudah saatnya kau memperkenalkan kami kepada anak perempuanmu, Harris Briggs.”

Page 15: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Making It Right

9

“Tunggu, apa?” Natalie menyibakkan poni yang me-nutupi matanya dan mengernyit ke arah pria yang lebih tua itu, lalu ke arah Kerry bergantian. Parker menge-luarkan suara yang kedengarannya seperti setengah per-ingatan, setengah kekesalan, tapi anak remaja yang tidak peka itu menggeleng bingung. “Kau tidak pernah me-ngatakan apa-apa soal anak perempuan.”

Menatap tagihan selama enam puluh detik tidak mem-buat tagihan itu menggelinding satu angka nolnya, maka Gil Cooper membantingnya ke atas tumpukan di dalam nampan tagihan yang harus dibayar, alias surga surat utang. Sikunya menyenggol cangkir kopi dan cairan hitam hangat muncrat ke lengan kemejanya, bungkus biskuit mentega kacangnya yang terbuka, serta tum-pukan tagihan baru yang belum berani dibukanya.

Sial, dia sudah menggulung lengan kemejanya se-tinggi mungkin untuk menyembunyikan noda jus jeruk yang dibuatnya pagi tadi. Untung saja kain denim bisa menyembunyikan banyak hal. Karena dia meminum kopinya hitam-hitam, setidaknya dia tidak akan berbau seperti vanila Prancis atau kacang pecan mentega sepan-jang hari. Bagaimanapun, mungkin dia harus berhenti minum kopi, seperti dia berhenti menonton kanal-kanal olahraganya yang tercinta dan sirloin Jumat malamnya. Dia bisa menghindari noda dan menghemat beberapa dollar di toko kelontong.

Lupakan itu. Gil mengangkat cangkir Cap’n Crunch-nya dan menghabiskan sisa seduhan yang sudah tidak terlalu segar di dalamnya. Kalau dia berhenti minum

Page 16: CR: Making It Right · na aprikot. Di sebelah kiri, latar belakang pepohonan pinus memudar menjadi ladang-ladang hijau terang Pennsylvania dan sepotong garis biru horizontal yang

Kathy Altman

10

kopi dia tidak akan mampu berkonsentrasi untuk mengorak-arik telur, apalagi mencari cara agar Cooper’s Hardware tetap buka.

Rahangnya mulai terasa sakit dan dia pun membuka kertakan giginya.

Lagi pula, dia hanya akan menemukan sesuatu yang lain untuk ditumpahkan.

Gil mengambil kardus yang baru diterimanya, mem-bawanya ke depan, dan meletakkannya di atas konter di antara barang-barang yang tidak pernah berubah sejak kakeknya membuka toko itu delapan puluh tahun yang lalu. Selain mesin kasir, yang sudah diganti oleh Gil dengan versi digital, syukurlah, semuanya tetap sama. Wadah krim keramik Friendly Village dengan pe gangan sumbing yang berfungsi dengan baik sebagai wadah pul-pen. Keranjang anyaman berisi apel segar dan kacang walnut yang masih berkulit, lengkap dengan pemecah kacangnya. Toples kaca berisi permen batangan yang dengan alasan tidak alami, melihat lebih sedikit aksi dibandingkan keranjang buah.

Aroma tempat itu juga tidak berubah—setidaknya, tidak sejak Gil masih kecil. Tetap merupakan perpaduan antara minyak mesin, getah segar, tiner cat, dan karet. Apa yang akan dilakukannya kalau dia tidak lagi dapat menghirupnya?

Gil menahan semburan amarah yang berkobar dan sia-sia, lalu mengeluarkan isi kardus secara metodis. Ko-tak-kotak yang lebih kecil berisi sekrup, paku, baut, dan mur. Dia menyingkirkan kotak besarnya ke samping, mengambil sekotak paku, dan menuju ke tong logam galvanis di dinding belakang.