Cara Bermain Forex - Bukan film kungfu, trading forex tanpa dendam
Mengupas Strategi Locking Dalam Forex Trading
-
Upload
bartolomeus-romana -
Category
Business
-
view
20 -
download
4
Transcript of Mengupas Strategi Locking Dalam Forex Trading
http://www.foreximf.com/strategi-forex/mengupas-strategi-locking-dalam-forex-trading/
Mengupas Strategi Locking Dalam Forex Trading
Ayo, jujur saja, berapa banyak di antara Anda yang dengan sadar melakukan cut loss ketika kerugian
yang diderita telah mencapai batasan resiko? Sepertinya sedikit. Sekarang pertanyaannya diganti:
berapa banyak di antara Anda yang lebih memilih melakukan strategi locking (populer juga dengan
sebutan hedging) ketika kerugian terjadi? Sepertinya jauh lebih banyak. Tetapi apakah
strategi locking ini benar-benar efisien untuk diterapkan dalam forex trading?
“Locking” itu yang bagaimana sih?
Pelaku locking biasanya memaparkan argumen seperti ini:
“Begini lho… misal saya buy 1 lot EUR/USD di level 1.39500, lalu harga turun ke 1.39000. Di situ kan
saya floating loss $500 toh? Nah, di level 1.39000 itu saya lalu open sell 1 lot. Jadi posisi saya sudah
aman, ke mana pun harga bergerak, loss saya tetap hanya sebesar $500.”
http://www.foreximf.com/strategi-forex/mengupas-strategi-locking-dalam-forex-trading/
Lalu biasanya “kubu anti-locking” menyanggah, “Lho, lalu apa bedanya dengan melakukan cut loss?
Bukankah dengan cut loss juga sama: ke mana pun harga akan bergerak, loss Anda tetap hanya
sebesar $500?”
Terkadang dijawab dengan enteng, “Yaah… setidaknya nggak sakit-sakit amat….”
Tetapi kelompok pro-locking “garis keras” biasanya menjawab dengan penuh semangat,
“Tapi kan saat locking itu saya belum loss. Hanya sementara saja. Nanti kalau harga turun misalnya
ke 1.38500 dan saya melihat ada potensi rebound, saya buka locking-annya. Caranya, posisi sell yang
di 1.39000 tadi dilepas, nah kan ada profit sebesar $500. Kan lumayan tuh.
Nah kalau nanti setelah itu harga naik lagi ke 1.39000, posisi saya sudah impas. Posisi buy tadi bisa
saya tutup. Kalau lanjut ke 1.39500, total saya untung $500, yang diperoleh dari posisi sell yang tadi.
Kalau naiknya lebih tinggi lagi, misal ke 1.40000, untung saya jadi dua kali lipat!”
Skenario ini memang hanya salah satu “varian” buka-tutup locking. Sebenarnya ada setidaknya empat
varian teknik buka-tutup. Saya tidak akan membahasnya satu per satu, karena pada dasarnya sama
saja.
Hm… terdengar masuk akal ya? Kalau jawaban Anda adalah “ya”, waspadalah, mungkin Anda perlu
berpikir ulang. Mengapa?
Izinkan saya menjelaskan.
Equity is The King!
Mari kita kutip dan telaah bagian per bagian argumen trader Pro-locking di atas, “Tapi kan
saat locking itu saya belum loss. Hanya sementara saja….”
Hm… benarkah sementara? Mari kita kaji.
http://www.foreximf.com/strategi-forex/mengupas-strategi-locking-dalam-forex-trading/
Asumsikan trader tersebut memiliki modal sebesar $10,000. Berdasarkan skenario di atas, ketika
harga turun ke 1.39000, ia mengalami loss sebesar $500. Tepat di saat itu, equity yang ia miliki sudah
berkurang, tinggal $9,500.
Ketika sudah melakukan locking, ke mana pun harga bergerak, equity tidak akan berkurang juga
tidak bertambah. Nah, ketika ia melakukan OPEN SELL 1 lot di harga 1.39000, sesungguhnya
tanpa ia sadari, ia telah menutup posisi BUY yang ia buka di harga 1.3950!
Lho,kok begitu? Bukannya posisi Buy-nya masih ada?
Coba baca lagi kalimat dalam kotak kuning di atas. Ketika trading, yang dilihat adalah equity, bukan
balance. Dalam skenario di atas, equity sudah berkurang sebesar $500. Tidak ada bedanya dengan
melakukan cut loss!
http://www.foreximf.com/strategi-forex/mengupas-strategi-locking-dalam-forex-trading/
Ups! See now? Memang posisi buy masih ada, tapi apa artinya jika tidak mempengaruhi equity? Tak
ada. :)
Locking memang “menahan” agar balance tetap berada di angka semula, namun ingat-ingat lagi
aturan di “kotak kuning” di atas.
Sebentar, ini belum selesai. Masih ada yang lebih “seru”. Yuk, kita lanjutkan.
Semu
Kita bedah lagi argumen pro-locking di atas.
“… kalau harga turun misalnya ke 1.38500 dan saya melihat ada potensi rebound, saya buka locking-
annya. Caranya, posisi sell yang di 1.39000 tadi dilepas, nah kan ada profit sebesar
$500. Kan lumayan tuh….”
Jika benar-benar dicermati, profit sebesar $500 itu sebenarnya semu.
Sekali lagi: dalam trading, kekuatan modal ada di equity!
“Profit” sebesar $500 itu memang tercatat di account history dan masuk ke balance, tetapi coba kita
cermati lagi.
Jangan lupa, masih ada posisi BUY yang terbuka di 1.39500. Apa yang terjadi pada posisi buy
tersebut? Tentu saja, pada saat harga berada di 1.38500 maka loss yang dialami posisi buy tersebut
sudah membengkak menjadi -$1,000. Minus seribu dolar.
Jadi, meskipun posisi SELL @ 1.39000 di-close dan menghasilkan “profit” sebesar $500, pada
kenyataannya equity tidak bertambah karena posisi BUY yang “tertinggal” masih memiliki
tanggungan loss sebesar $1000. Jadi, pada saat itu, keadaannya masih loss $500. Equity tetap masih
http://www.foreximf.com/strategi-forex/mengupas-strategi-locking-dalam-forex-trading/
berada di angka $9,500, bahkan bisa jadi kurang dari itu kalau komisi dan swap (kalau ada) turut
dihitung.
Nah lho!
Utopis
Selanjutnya dikatakan juga: “… Nah kalau nanti setelah itu harga naik lagi ke 1.39000, posisi saya
sudah impas. Posisi buy tadi bisa saya tutup. Kalau lanjut ke 1.39500, total saya untung $500, yang
diperoleh dari posisi sell yang tadi. Kalau naiknya lebih tinggi lagi, misal ke 1.40000, untung saya jadi
dua kali lipat!”
Jika pasar memang menuruti skenario tersebut, alangkah indahnya. Namun kita telah lama sama-
sama sepakat bahwa pasar memiliki kehendaknya sendiri.
Bagaimana seandainya jika setelah posisi sell ditutup, namun harga justru semakin terpuruk? Tentu
kerugian yang diderita akan semakin besar. Terlalu berharap harga akan bergerak sesuai keinginan
kita adalah hal yang utopis dalam forex trading.
Seperti yang dikatakan di atas, ini baru satu varian teknik buka-tutup locking dalam forex trading.
Mungkin kaum pro-locking akan berkata, “Kalau diperkirakan harga akan turun, justru yang dibuang
itu posisi buy-nya. Posisi sell dibiarkan, karena akan profit.”
Sebentar, berarti cut loss juga dong? Ah… mengapa tidak dari awal?
Banyak alasan yang bisa dikemukakan untuk membenarkan tindakan locking saat loss. Tetapi jika
diurutkan lagi dengan perhitungan equity seperti yang diuraikan di atas, akan terlihat bahwa selain
menyita waktu dan pikiran, strategi ini juga tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan equity.
Dibandingkan dengan cut loss, beban psikologisnya akan semakin besar.
http://www.foreximf.com/strategi-forex/mengupas-strategi-locking-dalam-forex-trading/
Sekarang kita bandingkan dengan jika Anda melakukan cut loss.
Setelah cut loss dilakukan di level 1.39000, tak ada lagi beban pikiran. Loss adalah loss. Sudah tinggal
sejarah. Titik.
Ketika harga turun ke 1.38500, jika Anda melihat ada potensi rebound (seperti yang dilihat oleh
pelaku locking), Anda bisa kembali membuka posisi buy. Meskipun tetap ada resiko harga akan terus
turun, beban psikologis Anda tak akan seberat pelaku locking. Mengapa?
Sinyal buy di level 1.38500 sangat mungkin tidak muncul di hari yang sama ketika locking dibuka
(dalam hal ini adalah dengan menutup posisi sell). Mungkin saja muncul di hari berikutnya, atau
justru dua hari kemudian. Tidak ada yang tahu persis. Pengguna teknik locking, kemungkinan besar
tidak akan bisa tidur selelap trader yang telah melakukan cut loss. Bagaimana jika seandainya harga
terus turun ketika ia tertidur, sementara ia tak bisa kembali melakukan locking?
Tentu saja masih ada argumen: pasang stop order. Sell stop di level 1.38000. Ah, locking lagi. Tentu
akan kembali menyita waktu dan pikiran.
Kalau cut-loss? Ya sudah. Seperti yang dikatakan tadi: hanya tinggal sejarah. Tidak akan
mempengaruhi keputusan transaksi selanjutnya.
Tidak sepenuhnya “haram”
Begitupun, saya tidak menyatakan bahwa hukum locking dalam forex trading adalah sepenuhnya
“haram”. Silakan jika Anda ingin menjalankan teknik ini, namun Anda harus memenuhi spesifikasi
ini:
Sangat berpengalaman. Jika Anda adalah pemula, sangat tidak disarankan
mempergunakan teknik ini.
Sangat akurat. Ingat, posisi selanjutnya yang Anda ambil akan sangat mempengaruhi
posisi sebelumnya. Jika akurasi analisa Anda tidak tinggi, hindari mempergunakan
teknik ini.
Tidak emosional. Jika saat trading Anda masih cenderung emosional,
mempergunakan teknik locking hanya akan memperburuk kondisi psikologis Anda.
Pada gilirannya akan menghancurkan akun trading Anda.
http://www.foreximf.com/strategi-forex/mengupas-strategi-locking-dalam-forex-trading/
Sebenarnya ada teknik locking yang lebih aman dan “benar”. Seperti apa itu?
Tunggu saja. Akan kita bahas di artikel lain.
Sampai jumpa.