Mengubah Perilaku Anak Dengan Komunikasi

21
Mengubah Perilaku Anak Dengan Komunikasi Oleh Dola Lonita 102013342

description

ppt blok1 modul2

Transcript of Mengubah Perilaku Anak Dengan Komunikasi

Mengubah Perilaku Anak Dengan Komunikasi

Mengubah Perilaku Anak Dengan Komunikasi

OlehDola Lonita102013342PendahuluanPada hakikatnya komunikasi memang merupakan faktor yang sangat penting dalam hub D-P. Faktor ni bahkan dianggap sebagai indikator utama palayanan kesahatan yang berkualitas. Dokter dan pasien akan sama-sama merasa puas bila mereka dapat membangun komunikasi yang baik. Sedemikian penting faktor ini sehingga tidak sedikit pasien yang sembuh sesaat setelah melakukan komunikasi yang baik dengan dokternya

IsiPerilaku AnakkomunikasiPerilaku PositifPerilaku SehatPerilaku anakPerilaku anak menurut sekenario yang telah saya dapat dituliskan anak belum bisa membedakan yang baik dan buruk untuk kesehatannya, maka peran ibu dalam sekenario mampu mengubah perilaku anak dengan menerapkan komunikasi.

KomunikasiSecara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa latin : communication. Istilah ini bersumber dari perkataan communis yang berarti sama. Sama yang dimaksudkan disini adalah sama makna/arti. Jadi komunikasi terjai apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator (pemberi pesan) dan di terima oleh komunikan (penerima pesan).Komunikas empatiEmpati adalah upaya dan kemampuan untuk mengerti mengkhayatai dan menempatkan diri sesorang ditempat orang lainDasar empati adalah kasih sayang (compassion/brotherly love/ukhuwah insaniyyah) yang bersifat tanpa pamarih terhadap sesama manusia.

Empati= menerima orang lain sebagaimana adanyaAnalisis transaksionilAnalisa transaksionil adalah metode yang menyelidiki hubungan timbal balik antara orang dengan menentukan bagian-bagian apa dari partner-partner hubungan itu bermainTeori analisa transaksional menjelaskan bahwa sifat dari sutatu transaksi ditentukna oleh keadaan ago atau begian ego (ego states) pada saaat tertentu dari orang yang sedang berinteraksi.unsur ego yang dibagi dalam 3 bagian, yaitu : 1. Bagian orang tua (Parent)2. Dewasa (adult)3. Kanak-kanak (child)Bagian orang tua ( Parent)Bagian parent dalam dirisesorang, berperasaan dan berperilaku seperti peran-peran orang tua (dalam arti sesungguhnya) dan ototritas lainnya.

Persepsi, perasaan dan reaksi-reaksi terhaap figur ini terprogram ke dalam kepribadian dan menjadi satu bagian yang permanen

Figur Parent : superioritas, otoritas, dan kepuaan maupun bersifat megasuh, mencela, ataupun menghakimi ( jangan, harus, ingat, awas, ...!!!dll)

2. Bagian Dewasa ( Adult )Merupakan dari diri manusia yang mengelolah persoalan dengan berpangkal pada data dan fakta

Bagian ini semacam komputer atau bagian yang mengolah data dan fakta untuk membuat keputusan yang rasional

Bagian dewasa bersifat objektif, suka berpikir, maatang secara emosional dan berdasarkan realitas

3. Bagian Kanak-kanak ( Child )Bagian Child memiliki perasaan dan pola perilaku seperti yang dimiliki seseorang dimasa kecil

Bagian Child mempunyai 2 sifat, yaitu : wajar artinya dapat bertindak sendiri bebas dari pengaruh bagian orang tua dan adaptive untuk memuaskan bagian orang tua dalam diri manusia tersebut

Sifat Child, bebas, immature, rasa ingin tahu besar, spontan, malu-malu, kadang penurut dan pasif, kadang tidak bertanggung jawab & pemberontak.

Prilaku sehatPerilaku sehat adalah kondisi ketika individu dengan kondisi kesehatan yang stabil berupaya aktif mencari cara untuk mengubah kebiasaan pribadi yang sehat dan atau lingkungan guna beralih ke tingkat kesehatan yang lebih tinggiTiga konsekuensi yang berperan1. Reinforcement (peningkatan)Melakukan sesuatu membawa kesenangan, kepuasanIngin diulangin agar mendapatkan kepuasanPositive reinforcement: anak kecil mau sikat gigi karna mendapatkan koinNegative reinforcement

2. Extinction (peniadaan)Jika konsekuensi yang mempertahankan prilaku sehat dihilangkan maka akan melemah responnyaTerjadi jika tidak stimuli/reinforcer lain yang mempertahankan prilaku sehatAnak mau sikat gigi karena koin bisa tetap melakukan prilaku sehatnya karena pujian dari ibu atau kepuasan karna giginya bagus

3. Punishment (hukuman)Jika prilaku yang dilakukan membawa konsekuensi yang tidak menyenangkan; cenderung di tekan

Anak tidak mendapatkan koin dari ibu karena ia malas menggosok gigi.Adalimatahap yang dapat melihat perubahan ke arah positif yaitu:

1.Prekontemplasi (belum menyatakan atau belum siap untuk berubah)2.Kontemplasi (mempertimbangkan untuk berubah)3.Persiapan (komitmen yang serius untuk berubah)4.Tindakan (perubahan dimulai)5.Pemeliharaan (mempertahankan perubahanPrilaku positifPengertian perilaku positif, adalah perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Prilaku positif tergantung dari pikiran dan perasaan positif. Prliaku dan penampilan yang positif akan membentuk citra diri yang positif. Kita perlu mengenal diri sendiri dan mengetahui konsep diri yang jelas untuk dapat mengembangkan diri kearah yang positive

Faktor yang mempengaruhi prilaku positif;KepribadianPola asuhLingkunganMedia tv, majalah, bukuUnsconcius

Didalam skenario perilaku positif dapat dilihat dalam pola asuh. Dimana pola asuh orang tua yang membiasaka anaknya untuk tidak malas menggosok gigi.

KesimpulanPerilaku ibu dalam mendidik anaknya sudah termasuk dalam komunikasi. Terutama dalam perilaku sehat, ibu sudah menerapkan reword dan punishment dala mengasuh anaknyaSekiandanTerimaksih