Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

15
MENAFSIRKAN LAPORAN PENGUJIAN TRANSFORMATOR 3110141025 Gita Anggraini 3110141026 Muhammad Khoirul Anwar

description

Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Transcript of Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Page 1: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

MENAFSIRKAN LAPORAN PENGUJIAN TRANSFORMATOR

3110141025 Gita Anggraini

3110141026 Muhammad Khoirul Anwar

Page 2: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Banyak informasi yang dibutuhkan dalam laporan pengujian transformator, untuk memperoleh sejumlah transformator yang serupa dari produsen yang sama, beberapa pengujian dilakukan pada tiap transformator sementara pengujian khusus yang lain hanya dilakukan pada satu unit (perwakilan keseluruhan unit pesanan).

Beberapa perusahaan pemroduksi transformator mengikuti format rekomendasi yang tepat ketika orang lain lebih memilih untuk menggunakan format mereka sendiri, tetapi informasi yang terdapat dalam laporan pengujian ini adalah sesuai standar keseluruhan dari industri.

Page 3: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Laporan pengujian Transfor-mator

Page 4: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Sebuah contoh laporan pengujian ditunjukkan dalam Gambar 3.16. Hal tersebut didasarkan pada sebuah laporan pengujian pabrik yang sebenarnya untuk suatu pesanan atas empat transformator yang digunakan dalaam stasiun pembangkit. Teknisi pengujian yang tersertifikasi akan menandatangani laporan pengujian transformator yang sebenarnya, sebagai kesaksian atas keasliannya.

Di bagian atas dari laporan tersebut terdapat informasi seperti kelas pendinginnya, angka fasanya, nilai frekuensinya, kenaikan suhunya, nilai tegangan dari lilitannya, dan nilai KVA-nya. Dalam Gambar 3.16 menggunakan Kelas Pendingin FOA (forced-oil-air). Hal ini berarti panas yang dipindahkan dari inti dan lilitan pada minyak yang terisolasi merupakan gaya yang akan diteruskan pada transformator oleh pompa minyak. Panas yang kemudian dipindahkan dari minyak yang terisolasi pada udara bebas melalui satu set radiator yang memiliki udara tekan yang diteruskan dari kipas-kipasnya.

GB 316

Page 5: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Nilai tegangan dari lilitan HV ialah 512500Grd.Y/296000, yang berarti lilitan primernya didisain untuk menjadi Y yang menyambung pada suatu sistem tegangan fasa-ke-fasa dari 512.5 kV dan suatu tegangan fasa-ke-netral dari 296 kV. “Grd.” Didisain mengindikasi bahwa lilitannya telah mengurangi penyekatan yang berada di ground. Suatu nilai lilitan penuh dari fasa ke ground ialah 296,000 V. Lilitan HV tambahan tersedia pada 538, 125, 525,312, 499,688, dan 486,875 V.

Nilai tegangan dari lilitan LV ialah 23600, yang mana berarti bahwa didisain untuk menjadi ∆-yang terkoneksi pada suatu sistem yang memiliki tegangan fasa-ke-fasa dari 23.6 kV. Nilai lilitan penuh sama seperti sistem tegangan fasa-ke-fasa, 23,600 V. GB 316

Page 6: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Dari gambar Gambar 3.16

Kita dapat menyimpulkan : Persentase hilangnya tegangan inti adalah sekitar 24% dari

total hilangnya tegangan. Persentase hilangnya tegangan inti naik 50% ketika

tegangan diterapkan sebesar 10% Bagian yang teresistansi hanya sekitar 1.6% dari total

impedansi seri, jadi dalam impedansi seri diperkirakan terdapat kebocoran reaktansi.

Transformer memiliki efisiensi sekitar 99% saat beban penuh.

Seluruh karakteristik elektrik dari keempat transformer tersebut ialah serupa.

Metode yang digunakan dalam menampilkan pengujian pabrik akan tercakup lebih detil di Bab 8.

“W.M. Copper Loss” (“Kerugian Tembaga W.M.’’) ialah suatu singkatan untuk watt meter kerugian tembaga. Sejak faktor daya arus kemagnetan yang khas sangat kecil, pengukuran kerugian inti memerlukan peralatan pengujian kalibrasi secara hati-hati.

GB 316

Page 7: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Pada bagian bawah laporan adalah heat run test (pengujian saat panas). Pengujian saat panas menggunakan suatu beban yang sama dengan keterangan KVA dari transformator (nameplate) pada tegangan penuh menggunakan suatu beban induktif. . Dalam kasus contoh laporan pengujian pada Gambar 3.16, pengujian saat panas hanya dilakukan pada Nomer Seri C-05213-5-4 dan hasilnya dapat kemudian digunakan untuk menghitung kapabilitas panas dari transformator

GB 316

Page 8: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Hal ini dimaksudkan dalam disain asli untuk membangun suatu transformator yang memiliki 65°C rata-rata kenaikan suhu lilitan ketika beban yang terus menerus pada nilai 405,000 KVA. Catatan dari laporan pengujian, bagaimanapun, lilitan HV hanya mencapai kenaikan 59.4°C dan lilitan LV hanya mencapai kenaikan 50.5°C. Oleh karena itu, transformer yang dibangun memiliki disain suhu kebebasan 5.6°C yang dapat digunakan untuk menaikkan beban diatas nilai yang tertera di papan nama. Hal itu menambah beban, dan bukan nilai papan nama, hal itulah yang merupakan kapabilitas panas yang sebenarnya dari transformer tersebut. Suhu rata-rata lilitan tidak secara langsung terukur dalam pengujian ini. Bahkan, suhu lilitan diduga berasal dari pengukuran resistansi konduktor yang diambil segera setelah pengujiannya diakhiri. Resistansi dc dari suatu konduktor logam merupakan suatu fungsi linier dari suhu absolut konduktor. Suhu dari suatu lilitan transfomator bukanlah sama sepanjang ukuran konduktornya, bagaimanapun, pengukuran resistansi dari konduktor total akan memberikan suhu rata-rata dari lilitan tersebut.

GB 316

Page 9: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Akhir dari dua catatan dalam laporan pengujian ialah titik panas kenaikan suhu dari lilitan HV dan LV. Nilai-nilai ini bukan merupakan pengukuran sebenarnya pada semua pengujian, tetapi merupakan penghitungan yang berdasarkan pada suhu rata-rata lilitan dan suhu minyak. Hanya ada suhu tinggi sekitar 6.5°C diantara suhu titik panas dan suhu rata-rata lilitan. Hal ini merupakan suatu kekhasan dari transformator dalam kelas pendingin FOA. Sejak minyak pendingin bertekanan yang diteruskan ke lilitan oleh pompa, kecepatan minyak menjadi sangat tinggi. Minyak kecepatan tinggi ditujukan untuk menyamakan suhu minyak sepanjang aliran yang diteruskan ke lilitan. Untuk transformator tanpa pompa minyak seperti self-cooled (pendinginan-sendiri) (OA class) (kelas OA) atau forced-air cooled only (hanya pendingin udara-bertekanan) (FA class) (kelas FA), kecepatan minya lebih rendah dan ada banyak suhu tinggi diantara suhu titik panas dan suhu rata-rata lilitan.

GB 316

Page 10: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator

Terima kasih...

Page 11: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator
Page 12: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator
Page 13: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator
Page 14: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator
Page 15: Menginterpretasi Laporan Pengujian Transformator