Modul Transformator

download Modul Transformator

of 27

Transcript of Modul Transformator

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    1/27

    Ivlodu

    I

    Ajar

    Mes in-mesin

    Lisirik PSTE-SMT3iD3

    BAB

    II

    TRANSFORITJATGR

    Capaian

    Pembelajaran:

    \

    Sesudah

    mempelajari

    bab

    ini mahasiswa

    diharapkan

    mampu:

    l.

    Menjelaskan

    prinsip

    kerja transformator

    2.

    Memahami

    analisis dasar transfonnator

    3.

    Menjelaskan

    tipe/jenis

    tansformator

    4.

    Mernahami

    fungsi

    atau kegunaan

    hansformator

    Arus bolak-balik

    banyak

    dipakai

    dalam

    keperluan

    sehari-hari

    salah

    satu

    penyebabnya

    adalah

    adanya kemudahan

    untuk dipindahkan

    dan

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    2/27

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3/D3

    c)

    b)

    Transformator

    pendengaran

    QA

    Hz

    -

    20

    WIz)

    (a)

    (b)

    Gambar

    2.2

    Trafo

    pendengaran

    Keterangan:

    (a)

    Ti

    :

    trafo input,

    C = colector, B

    :

    basis

    (b)

    To

    :

    trafo

    output, LS

    :

    load speaker

    Transformator lv{F

    (4-s5

    kHz)

    Gambar

    2.3

    Trafo

    Ir{F

    Keterangan:

    C:coiector,B:basis

    Tiansformator

    RF

    (>455

    kHz)

    Trafo

    RF disebutjuga

    spul

    oscillator

    atau spul antena

    Gambar

    2.4 Spul

    Oscillator

    d)

    ll

    $ffi;

    clH,

    T

    F-?,

    +{r

    ]. lr

    .-+i

    L-J

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    3/27

    Modul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3iD3

    i,

    Nt

    T

    (a)

    Gambar

    2.8

    (a)

    Trafo

    arus

    Gambar

    2.5

    Spul

    Antena

    Pengelompokan

    transformator

    di bidang

    Tenaga Lishik

    adalah:

    a)

    Transformator

    Daya

    Transformator

    ini

    digunakan

    untuk

    menaikkan

    tegangan

    sampai

    ratusan

    ribu

    volt.

    ."

    _ llf'"

    ,rr"

    J

    ll[

    ll

    L,

    , ooo,

    Garnbar

    2.6

    Transformator

    step-up

    b)

    Transformator

    Distribusi

    lt

    *

    ]ll-

    "

    **"

    J

    lll

    ,,,"

    'll

    Gambar

    2.7

    Transformator

    distribusi

    c) Transformator

    Pengukwan

    o)

    (b)

    Trafo

    tegangan

    12

    ffi#Hgt

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    4/27

    lviod

    u

    I

    Aja

    r Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-S

    MT3/D3

    @

    2.1.

    Transformator

    Tanpa Beban

    Saat

    kumparan

    primer

    transformator

    dihubungkan

    dengan

    sumber

    tegangan

    AC

    (vr)

    yang

    berbentuk

    sinusoida

    maka

    mengalirlah

    arus primer

    16

    yang

    juga

    berbentqk

    sinusoida (gambar

    2.9).

    Dengan menganggap

    belitan

    N1

    reaktif murni,

    Io

    akan

    tertinggal

    90'

    dari

    v1

    (gambar

    2.10).

    Arus

    primer

    16

    menimbulkan

    fluks

    ($)

    bersamayng

    sefasa

    dan

    juga

    berbenhrk

    sinusoida.

    Besar

    fluks

    adaiah:

    Q

    =

    $^ox,

    sin

    alt

    e-l)

    Fluks

    yang

    sinusoida

    ini

    akan

    menghasilkan

    tegangan

    induksi

    e1

    (Hukum

    Faraday)

    g,

    -

    -\tJ,

    dQ

    '

    'dt

    -

    -/V1

    g#

    =

    -Nrr;r6map5

    coS

    art

    (tertinggal

    90"

    darr

    +)(2-2)

    Harga

    efektifirya

    adalah:

    F _

    N1.

    2rt.f

    .

    omaks

    Li=

    ff:4.44Nr-f

    .Qnays

    I

    r

    r?-?\

    l3

    ffi

    Gambar 2.9 Fluks

    pada

    transformator

    Gambar

    2.10 Arah

    besaran

    vektor

    Pacia

    rangkaian

    sekunder,

    fluks

    ({)

    bersama

    tadi

    menimbulkan:

    g,

    - -l{.

    d0

    ' 'dt

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    5/27

    Mesin-mesin

    Llstrik

    PSTE-SMT3/D3

    E,

    -

    N,2r'i-@mo*s

    =

    4,44

    Nz

    .

    f

    .

    6*ok,

    2

    sehingga"

    &=

    &

    ,, t'

    N2

    Dengan

    mengabaikan

    rugi

    tahanan

    dan

    adanya

    fluks

    bocor,

    maka

    ET

    V,

    N,

    -_--=

    -=d

    2 V2

    N2

    a

    :

    perbandingan

    transformasi

    Arus

    primer

    Io

    yang

    mengalir

    pada

    saat

    kumparan

    sekunder

    tidak

    dibebani

    disebut

    arus

    penguat.

    Dalam

    keadaan

    ini, arus

    Io

    yang

    mengalir

    adalah

    sangat

    kecil.

    Dalam kenyataannya

    arus

    primer

    I0

    bukanlah

    merupakan

    arus

    induktif

    murni,

    alian tetapi

    terdiri

    dari

    arus pemagnetan

    (Iv)

    dan arus ternbaga

    (16).

    Arus Iv

    menimbulkan

    fluks nngnet

    bersama yang

    dapat

    mengakibatkan

    timbulr^ya

    rugi

    histeresis dan

    rugi edCy

    current.

    Rugi

    histeresis

    dan ragi

    eddy

    current

    inilah

    ;t'ang

    disebiit sebagai

    rugi inii,

    sedangk-an

    a,Sanya

    a-..is

    tembasa

    menimbulkan

    r.:gi

    tem-baga. Secara

    vektoris hubungan

    antaia arus penguat,

    fiuks

    magnet

    bersama dan

    gaya

    gerak

    listrik

    primer

    ditunjukkan

    pada

    gamb

    ar

    2.t1.

    Gambar 2.1I

    Hubungan

    antara

    Io,

    0,

    Vr dan

    El

    Dalam

    benruk rangkaian

    listrik,

    trafo

    tanpa

    beban

    digambarkan

    pada

    gambar

    2.12.

    Rc

    =

    hambatan

    inti

    Xs

    :

    reaktansi

    pemagnetan

    RM

    ly

    =

    itfUS pemagnetan

    16

    =

    ol-rrS

    tembaga

    Gambar

    Z.i2Rangkaian

    listrik

    trafo tanpa

    beban

    14

    W

    (2-4)

    (2-s)

    (2-6)

    1o

    I

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    6/27

    .Llesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3/D3

    Contoh

    1:

    Sebuah

    transforrnator

    satu fasa

    mempunyai

    lilitan

    primer

    400

    dan

    sekunder

    1000.

    Luas

    penampang

    inti

    transformator

    60

    cm2.

    Jika belitan

    primer

    dihubungkan

    dengan

    jala-jala

    500

    volt

    dengan frekuensi

    50 Hz.

    Hitunglah

    harga maksimum

    kerapatan

    fluksi

    dalam

    inti

    dan GGL

    induksi

    dalam

    belitan

    sekunder.

    Diketahui:

    N2:

    1000,

    N1

    :400,

    Vr

    :500

    volt,

    f

    :50

    Hz.

    Ditanya:

    a)

    Kerapatan

    fluksi

    maksimum

    (Bn.,X

    b)

    GGL induksi

    belitan

    sekunder

    (82)?

    Jawab:

    a)

    V.'r

    =Er

    :

    4,44.

    Nr

    -

    f.

    $,n

    500=4,44x400x5Cx

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    7/27

    Modui

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3/D3

    I

    I

    I

    J

    I

    I

    I

    T

    v2

    I

    Gambar

    2.

    I

    3

    Transformator

    berbeban

    Arus

    beban 12

    ini

    akan

    menimbulkan

    gaya

    gerak

    magnet

    (ggn)

    sebesar

    NzIz

    yang

    cenderung menentang

    fluks

    (+)

    bersama

    yang

    telatr ada akibat arus

    pemagnetan

    Iy. Agar fluks

    bersama

    tadi

    tidak berubah

    nilainya,

    pada

    kumparan

    primer

    harus

    mengalir

    arus

    I'2,

    yang

    menentang

    fluks

    yang

    dibangkitkan

    oleh

    arus

    beban

    12,

    hingga keseluruhan

    arus

    yang

    mengalir

    pada

    kumparan

    primer

    menjadi:

    \=la*li

    atau

    Ii=ir+lM+li

    Dengan

    mengabaikan

    rugi

    inti

    yang

    timbul

    pada

    maka besar

    Ic:0. Maka

    persamatm

    (2-8)

    menjadi,

    h=iu*li

    (2-1)

    (2-8)

    transformator

    tersebut,

    (2-10)

    (2-11)

    (2-12)

    (2-e)

    Untuh menjaga

    agar fluks

    tidak

    berubah

    sebesar

    ggm

    yarig

    dihasilkan

    oleh

    arus

    pemagnetan

    Irra

    saj4

    berlaku

    hubungan:

    NJu=N7lr-Nzlz

    NJu

    =

    N

    IM

    +

    Ii

    -

    Nrl,

    sehingga

    Illli

    -

    N2l2

    Dengan merrsubstitusikan

    persamaan(2-9)

    ke

    (2-I

    I)

    diperoleh:

    NL Ir- IM

    =

    Nzlz

    Karena

    nilai

    lr,a

    sangatlatr

    kecil

    bila

    dibanding

    dengan

    nilai Ir,

    maka

    persamaan

    (2-

    12)

    dapat

    juga

    ditulis:

    Nl1=

    N2I2

    (2-13)

    (2-14)

    16

    ffii#*

    It_&-.

    Iz 1V1

    o

    atau

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    8/27

    lvlesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3ID3

    2.3.

    Raugkaian

    Ekivalen

    Flux

    magnit

    bersama

    yang

    dihasilkan

    oleh

    arus

    pemagnit

    IM,tidakseluruhnya

    tercangkup

    oleh

    kumparan

    primer

    maupun kumparan

    sekunder.

    Dengan

    kata

    lain,

    terjadi

    flux

    magnit

    bocor

    baik

    pada kumparan

    sekunder.

    Adanya

    flux

    magnit

    bocor

    pada

    kumparan

    primer

    dinyatakan oleh

    oleh

    hambatan

    primer

    dan

    reaktansi

    primer,

    sedangkan

    pada

    kumparan

    sekunder

    dinyatakan

    oleh

    hambatan

    sekunder

    dan

    reakransi

    sekunder.

    Dengan

    demikian

    rangkaian

    ekivalen

    hansformator

    dapar

    digambarkan

    sebagai

    berikut

    :

    x2

    R2

    zL

    Gambar

    2.14

    Rangkaian

    ekivalen

    transformator

    Keterangan:

    Rt

    =

    Hambatanprimer

    Xr

    =

    Reaktsnsi.

    prtmer

    Rz

    =

    Hambatan

    sekunder

    Xz

    =

    Reaktansi

    sekunder

    Rt

    =

    Hambatan

    tnti

    Xs

    =

    Reaktansi

    magn-i.t

    Jika

    ditinjau

    pada

    bagian

    primer

    dari Gambar

    2.13,

    maka:

    vr

    =

    Ir.R1

    +

    i1.

    Xl+

    Er

    Bentuk diagram

    vektor

    bagian

    primer

    dari

    transformator

    pada

    power

    faktor

    beban

    berturut-turut

    PF:l,

    PF+ertinggal, dan PF:mendahului,

    ditunjukkan

    pada

    gambar

    2.15.

    i7

    sffiw

    (2-1s)

    E2

    v2

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    9/27

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3/D3

    4*

    Gambar

    2.15

    Diagram vektor

    kumparan

    primer

    Pada bagian

    kumpran

    primer

    dan sekunder

    dari Gambar

    2.i3,

    inenurut

    (2-t6)

    (2-i7)

    PF mendahului

    hukum

    Kirchoff

    adalah

    sebagai

    berikut:

    Vt=/'RL+17.j\+h

    Ez

    =

    Iz.

    R2

    +

    Iz.

    jXz

    *

    Vz

    kaiena

    ti

    =

    "

    maka

    persamaAn

    i2-17)

    Capat

    dituiis:

    Et:Q

    12.Rz+lz-jXz+Vz

    Er

    :

    a.lz

    Rz

    +

    jxz

    +

    ZL

    Et

    =

    a2.li R,

    +

    jxz

    +

    zL

    Subtitusi

    persamaurn

    2-19 ke

    2-16,

    didapatkan:

    tlr

    =

    q2.l)

    Rz

    +

    jxz

    +

    zL

    +

    I .

    R7

    +

    IL.

    jxL

    Persamaan

    2-20 dapat digambarkan oleh

    garbar

    2.16.

    (2-1

    8)

    Oleh

    karen a I,

    =

    *

    .U

    (persamaan

    z-ll),maka

    perszrmaan

    2-18

    dapat

    ditulis.

    'Nz

    T

    l"'=

    I

    J

    Gambar

    2.16

    Rangkaian

    ekivalen

    transformator

    oleh karena Ir

    =

    IS,maka

    gambar

    2.16

    dapat

    juga

    didekati

    dengan

    gambar2.l7.

    x-l

    \2-r9)

    (2-20)

    l8

    EffiEI

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    10/27

    Mociul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3/D3

    @

    lnr

    u'zL

    Xm

    ,'Rz

    o'x2

    Gambar

    2.17 Rangkaian ekivalen

    pemyataan

    primer

    Persamaan

    (2-2q

    mengandung

    pengertian,

    apabila

    parameter

    rangkaian

    sekunder

    dinyatakan

    dalam harga rangkaian

    primer

    harganya

    perlu

    dikalikan

    dengan

    faktor

    a2.

    Jadi

    bila

    rangkaian

    sekunder

    ditransfer

    atau dipindahkan

    ke

    sisi

    primer

    maka

    besaran

    tegangan,

    arus

    dan

    impedansinya

    haros

    beruban

    harganya

    seperti

    diiuniukkan

    pada gambar

    2. 8.

    z.+

    Gambar

    2.18

    Rangkaian sekunder

    transformator

    ditransfer

    ke primer

    Perubahan harga

    besaran

    tersebut

    di

    atas, akan

    mengikuti

    persamaan-

    persamaim

    berikut:

    a. R'z: a2 Rz

    b. X'z: t

    Xz

    c. I'z:Iz/a

    d. E'2: aE2:E1

    e.

    Y'2:4Y2

    f.

    Z't= *

    Zr

    (2-21)

    l9

    Klffi*

    l"'

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    11/27

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SiJ|T3/D3

    Rangkaian

    ekivalen

    pendekatan

    seperti

    pada

    gamb

    ar

    2.17

    tersebut

    masih

    dapat

    disederhanakan

    bila

    arus

    beban

    noi (ie)

    cukup

    kecil,

    sehingga

    dapat

    diabaikan,

    dan

    gambar

    seperti gambar

    2.19

    berikut:

    7.t

    Gambar

    2.19

    R_angkaian

    ekivaien

    perrciekaian

    Parameter

    rangkaian

    tiansformator

    seperti

    gambar

    2.r9

    mengikuti

    persamarin

    berikut:

    a)

    Resistansi

    ekivalen

    transformator

    berdasarkan

    sisi

    primer:

    &r-Ri+P.'z:Rr+a2Rz

    b)

    Reaictansi

    ekivalen

    tra:rsformator

    berdasarkan

    sisi

    sekuncer:

    )Gr:Xl

    *X'z:Xr+iXz

    c)

    impedansi

    ekivalen

    transformator

    berdasarkan

    sisi primer:

    Zer:&r+j&r

    d)

    Impedansi

    beban

    berdasarkan

    sisi

    primer:

    Z'L:

    R'i.

    +

    j

    X'L:

    u2

    R,

    +1

    *

    X,

    e)

    Arus primer:

    \=4=+

    R

    e

    t+

    a2

    R

    L)2

    +

    (x

    et+

    x

    L)2

    D

    Regulasi

    trafo

    berdasarkansisi

    primer:

    Regulasi.

    =

    Y*

    7000/o

    sebaliknya

    bila

    parameter

    rangkaian

    transformator

    berdasarkan

    sisi

    sekunder,

    akan

    mengikuti

    persamaan

    berikut:

    a)

    Resistansi

    ekivalen

    transformator

    berdasarkan

    sisi

    sekunder:

    tersebut

    akan

    (2-22)

    (2-23)

    (2-24)

    (2-2s)

    (2-26)

    (2-27)

    dipindahkan

    n"

    @4'Xr

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    12/27

    Modul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3,'D3

    @

    Rez=Rl+R2-ft+nz

    b)

    Reaktansi

    hansformator

    berdasarka:r

    sisi sekunder:

    Xer

    =

    Xi+

    Xz

    -

    ft+

    xz

    c)

    Impedansi

    transformator

    berdasarkan

    sisi sekunder:

    Zez=Rez+jX"2

    d) Tegangan

    masukan (input)

    berdasarkan

    sisi sekunder:

    tr,

    -

    vt

    J1

    4

    to.

    e)

    Arus

    masukan

    (input)

    berdasarkan sisi sekunder:

    r:-L-\

    La

    0

    Regulasi

    transformator berdasarkan

    sisi

    sekunder:

    "v.

    e.gulasi.

    -

    T

    xL00o/o

    ContoM:

    (2-28)

    (2-2e)

    (2-30)

    (2-3t)

    (2-32)

    (2-33)

    Se-bnah tsnsformator

    50

    KVA, 44A{)1220 volt

    rnempunyai

    R1

    --

    3,45

    Q;

    R2

    :

    0,009

    Cr; Xl

    :

    5,2

    {2

    danX2: 0,015

    Cf. Hitunglah

    konstanta

    transfonnator:

    a)

    Tahanan ekivalen primer

    sebagai

    referensi.

    b)

    Tahanan

    ekivalen

    seki.rnder

    sebagai

    referensi.

    c)

    Reaktansi ekivalen

    primer

    sebagai referensi,

    d) Reaktansi

    ekivalen

    sekunder

    sebagai

    referensi.

    e) Impedansi

    ekivalen

    primer

    sebagai

    referensi.

    0

    Impedansi ekivalen

    sekunder sebagai

    referensi.

    g)

    Rugi tembaga

    (Cu)

    total.

    Jawab:

    " v\

    4400

    ,=E=m=ro

    a)

    &i

    =

    R1

    +

    a1R2

    =

    3,45

    +

    202. o,oo9

    :7,05

    Q

    b)

    R"z:

    R2

    .t

    R1/a2

    :

    0,009

    +

    3,451202

    :0,

    0176

    C)

    2l

    wffi

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    13/27

    c)

    d)

    Atau:

    R"2

    =

    fu1/a2

    =

    7,051202

    =

    0,0176

    C)

    )Lr=Xr+*Xz

    =

    5,2

    +

    202 . 0,015

    :11,2

    Q

    Xe2

    =

    Xz+X.l/i

    :0,015

    +

    5,2/2A2

    :0,028

    Q

    Atau:

    )Lz

    =

    X"t/i

    :

    ll,2/2C2

    =

    0.028

    Q

    Zer=

    ffi

    =

    7,A52

    +

    tt,22

    :13.23

    Q

    Zez=

    m

    =

    0,0t762

    +

    a,0282

    =

    0,0331O

    Atau:

    2.,

    a,

    zez-E

    _

    13,23

    zoz

    =

    0,0331J}

    Arus

    primer

    beban

    penuh

    adalah:

    KVA trof

    o

    (/t)op

    Ampere

    v7

    _

    S0.O0OVoII

    Ampere

    4400Volt

    =

    It,36

    Ampere

    Arus

    sekunder beban

    penuh adalah:

    n

    WI

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    14/27

    Modul

    Ajar

    lvlesin-mesin

    Listrik PSTE-SMT3/D3

    KVA

    tref

    o

    (tilap

    Ampere

    V2

    _

    5O,OOO

    Volt

    Ampere

    220 Volt

    =

    227

    Ampere

    Rugi

    tembaga

    (Psu):

    (Ir)2Rr

    +

    (I2)2R2

    :

    (71,262

    x 3,45)

    +

    (2272

    x

    0,009)

    :

    910

    watt

    Atau:

    (Pcu):

    (Ir)up2R"r

    :11,362

    x 7,05

    :910

    watt

    Atau:

    (Pcu):

    (Iz)up2R.z

    =

    2272

    x 0,0175

    :910

    watt

    2.4.

    P

    arameter

    Transform

    ator

    Besaran-besaran

    trafo

    yang ierdapat dalam

    model

    rangkaian

    ekivalen yaitu

    R",

    Xr,

    &,

    dan

    )L

    eiapat

    ditenrukan

    besar-nya

    cengan

    dua

    macam

    pengukuran,

    yaitu:

    2.4,1.

    Pengujian

    Tanpa

    Beban

    Pada

    pengukuran

    Eafo

    tanpa

    beban,

    kumparan

    trafo

    yang

    bekerja

    sebagai

    tegangan

    rendah

    berfungsi

    sebagai

    kumparan

    primer

    sedangkan

    kumparan

    trafo

    yang

    bekerja

    sebagai

    tegangan

    tinggi

    berfungsi

    sebagai

    kumparan

    sekunder

    (perhatikan

    Gambar

    2.20).

    r

    "fl

    23

    ffi4sq

    Gambar

    2.20Pengqian

    tansfonnator

    tanpa

    beban

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    15/27

    ar

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3iD3

    Dari

    pengujian

    transforrnator

    tanpa beban akan

    diperoleh

    nilai

    Vl

    dari

    voitmeter,

    I0

    dari

    amperemeter

    dan

    P0

    dari

    wattmeter.

    Niiai

    &

    dan

    X, dapat

    dicari

    berdasarkan

    rumus-rumus

    berikut:

    Po=Vr'1s'cos0

    R-=t-

    vl

    "

    I,

    I6.cos0

    v

    -Y:-

    -

    V1

    trm

    -

    ,^-

    ,"ttri

    Rangkaian

    ekivalen

    akibat

    rugi inti

    besi

    dapat digambarkan

    seperti

    berikut:

    Io

    Gambar

    2.21

    Rangkaian

    ekivalen

    tansformator

    tanpa

    beban

    2.4.2.

    Pengujian Hubung

    Singkar

    Pada

    peng;icuran

    ini,

    yang

    dihubung

    singkat

    adalah

    kumparan

    yang

    meinpunyai

    tegangan rendah

    (perhatikan

    Gambar

    2.22).

    Low

    Side

    G ambar

    2.22

    P

    engujian hubung

    singkat

    Dari

    pengujian

    hubung

    singkat

    transformator akan

    diperoleh

    nilai

    V,, dari

    voltmeter, I.c

    dari amperemeter

    dan

    Pt' dari

    rnattmeter.

    Nilai

    R.

    dan

    X.

    dapat

    dicari

    berdasarkan

    rumus-rumus

    berikut:

    R"=#

    24

    #sg]F6g

    .

    (2-34)

    (2-3s)

    (2-36)

    (2-37)

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    16/27

    Modul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3/D3

    Re

    +

    jxe

    (2-38)

    (2-3e)

    e-

    z3-R3

    Contoh

    3:

    Pengujian

    transformator

    satu fasa 200/400

    volt,

    50Hz

    mlnghasilkan

    data-data

    sebagai

    berikut:

    Pengujian

    tanpa

    beban: 200

    volt;

    0,7 A;70

    W,

    pada

    sisi

    TR

    Pengujian

    hubung

    singkat:

    l5 volt;

    10

    A; 85

    W,

    pada

    sisi TT.

    Buatlah

    rangkaian

    ekival

    en

    transformator

    tersebut.

    Jawab:

    Dari

    pengujian

    tanpa

    beban:

    Po:

    Vr Is

    cos 0

    70

    :200

    x 0,7 xcos

    0

    -+

    cos 0

    =

    0,5

    sin

    0

    :0,866

    I.:

    ic ccs

    0

    : ,j,7

    x

    0,5

    :0,35

    A

    In':

    Io

    sin

    0:

    0,7 x

    0,866:0,606

    A

    R": Vrit

    :20010,35:571,4

    {)

    X6:

    V1/I,

    :20010,606:330

    C)

    Dari

    pengujian

    hubrurg

    singkat:

    Dalam pengujian

    ini

    alat-alat

    ukur

    ditempatkair pada

    sisi

    sekunder,

    yakni

    sisi

    tegangan

    tinggi

    (TT)

    dan

    belitan

    sisi

    tegangan

    rendah

    (TR)

    atau

    primer

    dihubung

    singkat,

    sehingga:

    Z"z=Yrilr,

    =

    l5l10:

    1,5 O

    a:'J1N2:2001400:

    0,5

    &2:

    Pr/(I,.)2:

    85/(10)2:0,85

    O

    Xez=

    W-@,zy

    -

    TF--@ry

    -r,23a

    Selanjutnya

    besaran

    ekivalen

    dibawa

    ke

    belitan

    primer:

    &r

    :

    a2

    &z:

    (0,5)2

    x

    0,85

    :0,21

    {)

    )Lr

    =

    f

    &r:

    (0,5)2

    x

    7,23

    =

    0,31

    f)

    Sehingga

    rangkaian

    ekivalen transformator

    dengan

    primer

    sebagai

    referensi

    dapat

    digambarkan

    sebagai

    berikut:

    25

    sffi{.s*i,&i

    z

    -vt,

    -

    I

    t,

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    17/27

    Modul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Lisirik

    PSTE-SMT3iDS

    F.e1

    Xe1

    Gambar 2.23 Rangkaian ekivalen transformator (Brimer

    sebagai

    referensi)

    2.5. Pengaturan

    Tegangan

    Pengaturan tegangan

    suatu

    transformator

    adalah

    penrbahan

    tegangan

    sekunder

    antara

    beban

    noi

    dan

    beban

    penuh

    pada

    suaru

    faictur

    kerja

    tertentu,

    Cengan

    tegangan primer

    konstan.

    Pengaturan

    tegangan

    (VR)

    =w

    x 00o/o

    2.6.

    Polaritas Transf,ormator

    Arah

    atau cara melilit kumparan

    pada

    sebuah

    transformator

    menenhlkan

    arah

    tegangan

    induksi

    yang

    dibangkitkan. Arah

    tegangan

    induksi

    ini

    dikenai

    sebagai

    po

    laritas

    transform ator.

    Bila

    kumparan

    primer

    (dengan

    cara melilit

    seperti

    ditunjukkan pada

    gambar

    2.24),

    yang

    merupakan kumparan

    tegangan

    tinggi

    diberi tegangan,

    akan

    menghasilkan arah

    tegangan induksi

    seperti

    ditunjukkan oleh

    masing-masing

    anak

    panah.

    Artinya

    termina

    Tr(+)

    mempunyai

    polaritas

    yang

    sama

    dengan

    terminal

    Rr(+),

    sedangkan

    T2(-) mempunyai

    polaritas

    yang

    sruna

    dengan

    RzG).

    Bentuk

    polaritas

    seperti ini

    dikenal

    dengan

    polaritas

    pengurangan.

    26

    ffiEH

    (2-40)

    571,4

    oh

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    18/27

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3iD3

    Gambar

    2.24

    p

    olaitas

    pengurangan

    paCa

    transformator

    Bila

    polaritas

    Tr(+)

    = Rz(+)

    dan

    T2(-)

    :

    Rr(-),

    berarti

    cara

    merilit

    kumparan

    tegangan

    rendah

    RrRz

    adalah

    sebaliknya

    dari

    garnbar

    2.24.

    tiubrmgan

    krrmpara'

    semacam

    ini

    disebut

    poiaritas

    penjumlahan.

    untuk

    mengetahui

    apakah

    suatu

    transformator

    mempunyai

    poraritas

    pengurangan

    atau penjumlahan,

    dilakukan

    peng

    ulc.rran

    sebagai

    berikut

    :

    Buatlah

    rangkaian

    seperti

    pada

    garnabr

    2.24

    dan

    berilah

    masukan

    tegangan

    pada

    kumparan

    tegangan

    tinggi

    sesrni

    tegangaR

    norninalnya.

    I-Ikuriah

    tegangan

    terminal

    Vl,V2daii

    V3.

    Maka

    bila:

    V3

    Vl

    disebut

    polaritas

    penjumlahan

    2.7.

    Efisiensi

    Transformator

    Efisiensi

    dari

    setiap

    peralatan

    alam

    bidang

    teknik

    adalah

    daya

    keluaran

    dibagi

    dengan daya

    masukan, dapat dinyatakan

    dara-,n

    persen

    (%)

    denganpersamiurn:

    Eflsienst

    q

    =

    ffix700o/o

    Dari

    pengujian

    beban

    nol

    dan

    pengujian

    hubung

    pada

    transformator

    sehin g

    ga:

    Dayamasukan

    =

    Daya

    keluaran

    *

    Rugi

    Q-4t)

    singkat

    didapatkan

    rugi

    total

    Dengan

    demikian

    efisiensi

    transformator

    berdasarkan

    rugi-rugi

    yang

    acia:

    Efi,sienst

    q

    -Davamastkan-

    Rusi

    x111o/oDayamantkan

    (2-42)

    (2-43)

    27

    ffieE

    fl

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    19/27

    Modul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik PSTE-SMT3iD3

    atau,

    Efi.sienst

    q

    =

    1-

    atau,

    Efisienst

    n

    -

    -

    Dlv?ketuarat\-

    'x100%

    Doyokeluaran +

    Rugi

    Daya

    keluaran

    transformator

    dalam besaran

    watt:

    Po

    :

    t/2

    12

    cos

    02

    Rugi-rugi

    transformator:

    (2-45)

    (2-46)

    a.

    Rugi

    inti

    besi

    (Pi):

    Ps,

    dari

    pengujian

    tanpa

    beban.

    b.

    Rugi

    tembaga

    (P.u)

    :

    (iz)z

    &2,

    dari pengujian

    hubrurg

    singkat.

    Berdasarkan

    daya

    keluaran

    dan

    rugi-rugi,

    maka

    efisiensi transformator

    adalah:

    Eftsi.ensi.

    Tl

    -

    -Ulti?*r

    v2'I2.cos02+e6rl4rx

    I0Ao/o

    (-2-47)

    Pada

    transformator

    komenial

    dikenal

    efisiensi

    sepanjang

    hari

    atau

    efisiensi

    cpeiasicnai

    selanra

    21jan

    dengan

    persainaan:

    qail-day-ffix7ooo/a

    Rugi

    DatamasTLkan

    x

    ffiA%

    (2-44)

    (2-48)

    Contoh

    4:

    Suatu

    transformator

    satu

    'sasU

    25

    KVA,

    2200/220

    Voit

    mempunyai

    resistansi

    primer

    lfl

    dan

    resistansi

    sekunder

    0.01C).

    Hitung

    efisiensi pada

    waktu

    beban

    penuh

    dengan

    fbktor

    daya 0,8,

    jika

    rugi

    inti dari

    transformator

    sama dengan

    80%

    dari

    rugi

    iembaga pada

    waictu beban

    penuh

    Jawab:

    a:2200/220:

    l0

    &.,:

    R2

    *

    R1/a2

    &z:

    0,01

    +

    (l/100):0,02

    Q

    Arus beban

    sekunder

    lz:25A00/220

    :

    113,6 A

    P.u: I22

    &z

    :

    (113,6)2

    x 0,02:258 W

    Rugi

    inti Pi:80olo

    x258:206,4W

    Rugi

    total

    :258

    +

    206,4:

    464,4W

    Dayaoutput

    Po:

    Vz Iz cos 0z=25

    x

    0,8 KW

    :20.000

    W

    Ef

    isiensi

    n

    =

    ffix

    l}Ao/o

    =

    97,7o/o

    "2S

    "

    ffiligfdl

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    20/27

    Mesin-mesin

    Lisirik

    PSTE-SMT3iD3

    2.8.

    Kerja

    Paralei

    Transformator

    Pertambahan

    beban

    pada

    suatu

    saat

    menghendaki

    adan1.'a

    kerja

    paralei

    di

    antara

    transformator.

    Tujuan

    utama

    kerja

    paralel

    adalah

    agar

    beban

    yang

    dipikul

    sebanding dengan

    kemapuanrKvA

    masing-masing transformator,

    hingga

    tidak

    terjadi

    pembebanan

    lebih

    dan

    pemanasan

    lebih.

    I.'

    total

    l', A

    .

    'rO

    l,

    total

    Gambar

    2.25

    Ke4a

    pa,*alel

    transformator

    Unhrk maksud

    di atas

    diperlukan

    beberapa

    syaiat:

    l.

    Perbandingan

    tegangan

    harus

    sama.

    2.

    Polariias

    transformator

    harus

    sama.

    3. Tegangan

    impedansi pada

    keadaan

    beban penuh

    harus

    sama.

    4.

    Perbandingan reaktansi terhadap

    tahzuran

    sebaiknya

    sarna.

    2.9.

    Transformator

    Tiga

    Fasa

    Transformator

    3

    phasa

    digunakan

    untuk

    sistem lishik

    berdaya

    besar,

    baik

    pada

    sistem

    pembangkitan,

    transmisi

    maupun

    distribusi.

    Transformator

    3

    phasa

    yang

    umnm

    kita

    lihat

    pada gardu

    distribusi daya250

    KVA

    sampai

    630

    KVA

    berbentuk

    persegi

    (gambar

    2.26).

    Inti trafo

    berbentuk

    E-I

    dengan

    belitan

    primer

    dan

    sekunder pada

    ketiga

    kaki

    inti

    trafo. Terminal

    tegangan

    tinggi

    (primer)

    rampak

    dari

    isolator

    yang

    panjang.

    Terminal

    tegangan rendah (sekunder)

    dengan

    terminal

    lebih

    pendek.

    Trafo

    ditempatkan

    dalam

    ruman

    trafo

    yang

    diisi

    dengan

    minyak

    trafo

    yang

    berfirngsi

    sebagai

    pendingin

    sekaligus isolasi.

    Secara

    berkala

    minyak

    hafo

    diganti.

    Pendinginan

    rumah

    trafo

    disempurnakan

    dengan

    dipasang

    sirip

    pendingin

    agar

    panas

    mudah

    diserap oleh

    udara

    luar.

    29

    *Fials*s6

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    21/27

    Modul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik PSTE-SMT3/D3

    tr'>t.t.ar

    l- :)

    Gambar

    2.26Benn/r.

    fisik

    Transforrnator

    tiga phasa

    Trafo

    3

    phasa

    bisa

    dibangun

    Cari

    dua

    buah

    trafo

    safrr

    phasa

    atau

    tiga

    buah

    trafo

    satu phasa.

    Unhrk

    trafo 3

    phasa

    berukuran

    berciaya

    besar,

    dibarrg'.in

    dari

    tiga

    buah

    trafo

    satu

    phasa,

    tujuannya

    jika

    ada

    sala-h

    satu phasa

    yang

    rusak/

    terbakar,

    maka

    trafo

    yg

    rusak tersebut

    dnpat

    diganti

    dengan

    cepat

    dan

    praktis.

    Trafo

    3

    phasa

    memiliki

    enam

    belitan

    (gambar

    2.27).

    Tiga

    belitan

    primer

    dan

    tiga belitan

    sekunder.

    Belitan primer diberikan nomor

    awal

    l,

    belitan

    lul -

    lU2

    artinya

    belitan primer

    phasa

    U.

    Beiitan

    sekunder

    diberikan

    notasi

    nomor

    aw4i

    Z,

    misalnya

    2Y2

    -

    2Vl,

    artinya

    belitan

    sekunder

    phasa

    v.

    Belitan

    primer

    atau

    sekunder

    dapat

    dihubungkan

    secara

    Bintang

    atau

    hubun

    gan

    segitiga.

    Belilan

    inpul

    1U2

    30

    Bet*an

    2u2

    \

    2v2

    \

    2w2

    out'Ur

    zul

    I

    ?v1l

    2w1l

    Gambar

    2.27 Belitanprimer

    dan

    sekunder

    trafo

    tiga phasa

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    22/27

    Modul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Lisirik

    PSTE-SMT3/D3

    2.9.1.

    Konstruksi

    Inti Transiormator

    Tiga

    Fasa

    Bahan

    inti

    trafo

    3

    phasa

    dari bahan

    piat

    tipis

    fbrrcrnagnetis

    yang

    diturnpuk

    dengan

    ketebalan

    tertentu.

    Plat

    tipis

    dimaksudkan

    untuk

    menekan

    rugi-rugi

    histerisis

    dan arus

    edy

    pada batas

    minimal.

    Ada

    beberapa

    tipe

    inti

    trafo

    3

    phasa

    tampak

    pada

    gambat

    2.28.

    Tipe

    U-I terdiri

    dari

    tiga

    inti

    yang

    dipasangkan

    sudut

    menyudut

    120"

    (gambar

    2.28a).

    Tipe U

    terdiri

    atas

    tiga

    inti

    U

    dipasang

    sudut

    mennrdut

    120'

    (gambar

    2.28b).

    Tipe menyudut

    ini

    dipakai

    untuk

    trafo

    3

    phasa

    yang

    dipasang

    pada

    tabung

    bulat

    untuk

    trafa

    outdoor

    yang

    dipasang

    pada

    tiang

    jaringan

    distribusi.

    Tipe E-I

    yang

    banyak

    dipakai,

    tiap kaki

    terdapat

    belitan primer

    dan

    sekunder

    masing-masing

    phasa

    (gambar

    2.28c).

    Tipe

    jenis

    ini

    banyak

    dipakai

    untuk

    daya

    kecil,

    sedang

    sampai daya besar.

    Bah.kan

    tiga

    buah

    trafo

    satu

    phasa

    yang

    digabungkan,

    bisa

    menjadi

    trafo

    tiga

    phasa.

    (b)

    (c)

    Gambar

    2.28

    Konstruksi

    inti

    trafo

    tiga

    phasa

    2.9.2.

    Ifubungan

    Belitan

    Transformator

    3 Fasa

    Ada

    dua

    metoda

    hubungan

    belitan

    primer

    dan

    belitan

    sekunder.

    Pertama

    hubungan

    bintang,

    kedua hubungan

    segitiga.

    Pada gambar

    2.29,

    baik

    belitan

    primer

    dan sekunder

    dihubungkan

    secara

    bintang.

    Belitan primer

    terminal

    lU,

    lV

    dan

    lW

    dihubungkan

    dengan

    supply

    tegangan

    3

    phasa.

    Belitan

    sekunder

    terminal

    2U,2',/

    dan

    2W

    disambungkan

    dengan

    sisi

    beban.

    Hubungan

    beiitan segitiga

    baik

    pada

    belitan

    primer

    maupun

    belitan

    sekunder

    (gambar

    2.30).

    pa

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    23/27

    Modul

    Ajai'

    Mesin-mesin

    Listrik PSTE-SMT3/D3

    ?Vt

    \/

    LYU

    1U

    1V

    lW

    Gambar

    2.29

    Trafo

    tiga phasa

    belitan

    primer

    dan

    sekunder

    hubungan

    segitiga

    Gambar

    230

    Trafo

    tiga

    phasa

    belitan

    primer

    dan

    sekunder

    hubungan

    bintang (yj

    2,9.3.

    Angka

    Jam

    Belitan

    Transformator

    Tiga

    Fasa

    Seperti

    telah

    diuraikan

    pada

    pembahasan

    sebelumny4

    vektor

    tegangan

    primer

    dan

    sekunder

    dapat

    dibuat

    searah

    atau

    berlawanan

    dengan

    rnengubah

    cara

    melilit

    kurnparan.

    Pada

    transfonnator

    3

    fasa,

    arah

    iegangan

    akan

    menimbulkan

    perbedaan

    fasa.

    Arah

    dan besar

    perbe

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    24/27

    Mesin-mesin

    Listrik PSTE-S|v1T3/D3

    il

    lr

    ',

    rt"-)

    ,.,'

    ir

    :

    '' .,L

    f,--,

    .,

    t

    ti

    '

    i

    i/

    i.

    i

    'r

    .v,,j'

    \l'

    r

    ts:\.

    .

    ,.,

    i

    '',-.

    ,. ,.,r.,

    ''

    '\,'

    ,,

    :

    ."1

    r,

    t : >

    .''

    '

    wl'

    '

    l;f

    r.,.'

    tsI

    ''.

    1l.l

    ;r

    a:,,=

    .._

    .,,,,.i

    Gambar

    2.31

    Vektor

    kelompok

    jam

    pada

    hafo

    3

    phasa

    Belitan

    transtbrmator

    Dy-l1

    (gambar

    2.31c),

    menunjukkan

    belitan

    primer

    dalam

    hubungan

    delta

    (segitiga),

    belitan

    sekunder

    y

    (bintang),

    beda phasa

    antaftl

    tegangan

    primer-sekunder

    I I

    x

    30"

    :

    330".

    2.10.

    Transformaio:-

    Pengukuran

    Untuk

    pengukuran

    tegangan

    dan

    arus

    yang

    besar

    diperlukan

    trafo pengukwan.

    Tujuannya

    unhik

    menyesuikan

    besaran

    pengukuran

    dengan

    kemampuan

    alat

    ukur,

    disamping

    untuk

    keamanan

    mzmusia.

    Pemakaian

    trafo

    pengukuran

    tidak

    hanya

    unfuk

    voitmeter,

    ampermeter,

    kiVhmeter

    saja,

    tetapi

    unfuk

    mengoperasikan

    berbagai

    peralatan

    kontrol relai

    tegangan,

    relai arus,

    relai

    bimetal,

    dan

    sebagainya.

    2.10.1.

    Transformator

    Tegangan

    Panel

    distribusi dengan

    tegangan

    menengah

    20

    KV

    atau panel

    tegangan

    tinggi

    150

    KV

    menggunakan

    trafo

    penguicuran

    tegangan

    (Potential

    Transformer

    :

    PT),

    untuk

    memrnrnkan

    tegangarr

    150

    KV

    atau20

    KV

    menjadi

    100

    v.

    urrtuk

    pengukuran

    tegangan

    20

    KV

    sistem

    tiga

    phasa,

    diggnakan

    trafo

    tegangan

    PT

    dengan

    ratio

    20KV/100

    v

    (gambar

    2.32).

    Bagian

    primer

    trafo

    tegangan

    terminal

    l.l

    dan

    1.2 dipasang

    pengaman

    dua

    sekering

    yang

    terhubung

    dengan

    jalajala

    Ll dan

    L2.

    Bagian

    sekunder

    trafo

    tegangan,

    termin

    al

    2.1

    dan

    2.2

    dihubungkan

    dengan

    voltmeter dengan

    batas

    ukur

    100

    v.

    Terminal

    2.1

    dipasangkan

    sebuah

    sekering

    pengaman,

    terminal

    2.2

    dihubrurgkan

    dengan

    bumi

    ,t-

    JJ

    r31g4f&

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    25/27

    iviodul

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik

    PSTE-SMT3ID3

    i

    I

    l^.,,r..;r

    2i)

    rV

    sebagai

    pengaman

    bahaya

    tegangan

    tegangan.

    sentuh

    iika

    terjadi gangguan

    pada

    trafo

    Gambar

    2.32

    Pengukuran

    dengan

    trafo

    regangan

    (pT)

    2.10.2.

    Transformator

    Arus

    Lintuk

    penguk'aran

    arus beban

    vang

    besar

    digunakan

    trafo pengukuran

    arus

    (Current

    Trensfarmer

    :

    Cl).

    Trafo

    cr

    iipasang pada

    jala-jala

    seoeni

    B?mbai

    2.33

    dengan

    teiminal

    K

    menghadap

    sisi

    suplai

    daya,

    dan

    terminal

    L

    menghadap

    sisi beban.

    Terminal

    K

    harus

    dihubungkan

    dengan

    bumi

    untuk

    mengamankan

    dari

    tegangan

    sentuh

    yang

    berbahaya

    jika

    ada

    gangguan

    kerusakan

    cr.

    Ampermeter

    yang

    digunakan

    memilikj

    batas

    ukur

    I

    A atau

    5

    A

    dengan

    skala

    pengukgran

    sesuai

    kebutuhan.

    Yang perlu

    diperhatikan

    ratio arus

    primer

    dan

    arus

    sekunder

    trafo

    CT

    (CT

    ratio

    300

    A/5

    A,\.

    Jika

    terjadi

    kerusakan

    pada

    alat

    ukur atau

    alat

    kontrol

    yang

    dihubungkan

    dengan

    trafo

    pengukuran

    arus

    CT,

    maka

    sisi

    sekunder

    trafo

    arus

    harus

    dihubung

    singkatkan.

    Jika

    tidak akan

    berbahaya

    karena

    akan

    menimbulkan

    tegangan

    induksi

    yang

    sangat

    tinggi

    dan

    berbahaya.

    Gambar 2.33 Pengukuran

    dengan

    trafo

    arus

    Trafo

    arus dalam

    bentuk

    port;abel

    untuk

    kebutuhan

    pemeriksaan

    atau

    pemeliharaan

    dipakai

    jenis

    tang

    amper

    dengan

    sisem

    digital

    gambar

    2.34.

    Cara

    34

    ffiia+6

    :-

    ;'slla

    n

    a

    r,in

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    26/27

    tulodu

    I

    Ajar

    Mesin-mesin

    Listrik

    pSTE-Sfu, T3/D3

    penggunaannya

    sangat

    pra.tlis,

    tekan tang

    amper

    rnasukkan

    ke

    salah

    satu

    kaoel

    phasa

    yang

    akan

    diukru, p-,nksa

    batas

    ukurnya

    dan penunjukan

    amper terbaca

    secara

    digital.

    Tang

    amper

    juga

    dapat

    mengukur

    daya

    listrik

    KW_

    meter

    dengan

    menghubungkan

    kabel clip-on

    tegangan

    ke

    phasa

    R,

    s, T

    dan

    N.

    Tang

    amper

    sangat

    bermanfaat

    untuk

    mengukur

    arus

    beban

    tiap{iap

    phasa

    unhrk

    mengetahui

    keseimbangan

    arus.

    Arus

    beban yang

    tidak

    seimbang

    berpotensi

    merusak

    aiat

    listrik-

    Dengan

    metode

    tertentu

    tang

    amper

    bisa

    digunakan

    untuk

    melacak

    jika

    terjadi

    pencurian

    lisfik yang

    disengaja.

    Gambar

    234

    Aplikasi

    trafo

    arus

    sebagai

    meterportabei

    Soal-soal

    latihan

    Jawablah

    pertcnyaan-pertanyaan

    berikut

    dengan

    singkat

    dan

    tepat .

    1.

    Apa

    kegunaan

    dari

    transformator?

    2.

    Jelaskan

    prinsip

    kerja

    transformator

    3.

    Jelaskan

    apa

    yang

    dimaksud

    dengan

    transformator

    ideal

    4.

    Jelaskan

    kondisi

    transformator

    secara praktis

    5.

    Gambar

    dan

    jelaskan

    rangkaian

    ekivalen

    transformator

    6.

    Mengapa

    transformator

    perlu

    di

    uji?

    Jelaskan

    metode

    pengujian

    transformator

    7.

    Jelaskan

    apa

    yang

    dimaksud

    dengan

    efisiensi

    dari

    transformator

    8.

    Suatu

    transformator

    satu fasa

    50

    Hz

    dipergunakan

    untuk

    menunrnkan

    tegangan

    da'i

    2200

    volt

    menjadi

    250

    volt.

    Luas

    penampang

    inti

    36

    cm2

    dan

    kerapatan

    fluks

    maksimurn

    6Wblm2. Hitung

    banyaknya

    lilitan

    primer

    dan

    sekrinder

    35

    ffiB3FHlI

  • 7/24/2019 Modul Transformator

    27/27

    Modui,Ajar

    Mesin-mesin

    Lisirik

    PSTE-SMT3ID3

    9. suatu

    transformator

    safir

    fasa

    23a01230

    vclt,

    15

    KVA

    dengan

    data

    pengujian

    hubug

    singkat:

    45,T

    vol,t;6,52 ampere;

    170

    watt.

    Alat

    ukur

    di

    sisi

    TT.

    Hitung:

    Resistansi,

    reaktansi,

    dan

    impedansi

    ekivalen

    berdasarkan

    sisi

    tegangan

    tinggi

    maupun

    sisi

    tegangan

    rendah.

    10.

    sebuah

    hansformator

    satu

    fasa

    2200/220

    vort,

    50

    Hz.

    Dilakukan

    pengujian

    sehingga

    diperoleh

    tahanan

    primer

    dan

    sekunder

    berturut-hrrut:

    6 e

    dan 0,06

    o,

    reaktansi

    primer

    dan sekurder

    berhrrut-turut:

    5

    e

    dan

    0,05

    cl.

    Data

    dari

    pengujian

    tanpa

    beban:

    220

    volt,

    I

    ampere,

    100

    watt.

    Tentukan:

    a.

    Rangkaian

    ekivalen

    transformator.

    b.

    Efisiensi

    pada beban

    penuh

    dengan

    faktor

    daya

    0,g lagging.