Transformator « TUTORIAL
description
Transcript of Transformator « TUTORIAL
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 1/25
TUTORIAL
CNT121DHTSM
Transformator
http://smandatas.com(http://smandatas.com/index.php/Elektronika/transformator.html)
Transformator merupakan suatu peralatan listrik yang digunakan untuk mengubah besarantegangan arus listrik bolak‑balik (AC), seperti menaikkan atau menurunkan tegangan listrik(voltase). Transformator bekerja berdasarkan prinsip fluks listrik dan magnet dimana antarasisi sumber (primer) dan beban (sekunder) tidak terdapat hubungan secara fisik tetapi secaraelektromagnetik (induksi‑elektromagnet).
Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 2/25
Transformator terdiri atas sebuah inti, yang terbuat dari besi berlapis dan dua buah kumparan(lilitan kawat), yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder.
Prinsip kerja transformator adalah berdasarkan hukum Ampere dan hukum Faraday, yaitu :arus listrik dapat menimbulkan medan magnet dan sebaliknya medan magnet dapatmenimbulkan arus listrik. Jika pada salah satu kumparan pada transformator diberi arusbolak‑balik (AC) maka jumlah garis gaya magnet akan berubah‑ubah. Akibatnya pada sisiprimer terjadi induksi. Sisi sekunder menerima garis gaya magnet dari sisi primer yangjumlahnya berubah‑ubah pula. Maka di sisi sekunder juga timbul induksi, akibatnya antaradua ujung kumparan (lilitan) terdapat beda tegangan
Dalam transformator terdapat perhitungan untuk menentukan jumlah lilitan primer dansekunder agar dapat dihasilkan keluaran dengan tegangan rendah dan arus besar. Rumusyang digunakan adalah :
Keterangan :
Np = Jumlah lilitan primer
Ns = Jumlah lilitan sekunder
Vp = Tegangan Input (primer)
Vs = Tegangan Output (sekunder)
Ip = Arus primer (Input)
Is = Arus Output (sekunder)
Jenisjenis transformator
StepUp
DC.Transformator step‑up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyakdaripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasaditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generatormenjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh.
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 3/25
(https://cnt121.files.wordpress.com/2010/02/trafo3.png)Simbol transformator step‑up
StepDown
Transformator step‑down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer,sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui,terutama dalam adaptor AC‑DC.
Simbol transformator step‑down
Autotransformator
Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengansadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitansekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehinggauntuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipisdibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknyayang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformatorjenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitansekunder.
Simbol autotransformator
Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih daribeberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali).
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 4/25
Autotransformator variabel
Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapantengahnya bisa diubah‑ubah, memberikan perbandingan lilitan primer‑sekunder yangberubah‑ubah
Simbol autotransformator variabel
Transformator isolasi
Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer,sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain,gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian.Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio,transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor.
Transformator pulsa
Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluarangelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuhsehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. KarenaGGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet,transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitanprimer berbalik arah.
7. Transformator tiga fasa
Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secarakhusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitansekunder dihubungkan secara delta (Δ).
8. Trafo penyesuai frekuensi
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 5/25
9. Trafo penyaring frekuensi
Trafo penyesuai impedansi
Kerugian dalam transformator1. Kerugian tembaga. Kerugian I2.R dalam lilitan tembaga yang disebabkan oleh resistansitembaga dan arus listrik yang mengalirinya.
2. Kerugian kopling. Kerugian yang terjadi karena kopling primer‑sekunder tidak sempurna,sehingga tidak semua fluks magnet yang diinduksikan primer memotong lilitan sekunder.Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan secara berlapis‑lapis antaraprimer dan sekunder.
3. Kerugian kapasitas liar. Kerugian yang disebabkan oleh kapasitas liar yang terdapat padalilitan‑lilitan transformator. Kerugian ini sangat mempengaruhi efisiensi transformatoruntuk frekuensi tinggi. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggulung lilitan primerdan sekunder secara semi‑acak (bank winding).
4. Kerugian histeresis. Kerugian yang terjadi ketika arus primer AC berbalik arah.Disebabkan karena inti transformator tidak dapat mengubah arah fluks magnetnya denganseketika. Kerugian ini dapat dikurangi dengan menggunakan material inti reluktansirendah.
5. Kerugian efek kulit. Sebagaimana konduktor lain yang dialiri arus bolak‑balik, aruscenderung untuk mengalir pada permukaan konduktor. Hal ini memperbesar kerugiankapasitas dan juga menambah resistansi relatif lilitan. Kerugian ini dapat dikurang denganmenggunakan kawat Litz, yaitu kawat yang terdiri dari beberapa kawat kecil yang salingterisolasi. Untuk frekuensi radio digunakan kawat geronggong atau lembaran tipistembaga sebagai ganti kawat biasa.
6. Kerugian arus eddy (arus olak). Kerugian yang disebabkan oleh GGL masukan yangmenimbulkan arus dalam inti magnet yang melawan perubahan fluks magnet yangmembangkitkan GGL. Karena adanya fluks magnet yang berubah‑ubah, terjadi olakanfluks magnet pada material inti. Kerugian ini berkurang kalau digunakan inti berlapis‑lapisan.
Pemeriksaan Transformator
Untuk mengetahui sebuah trafo masih bagus atau sudah rusak adalah dengan menggunakanAVO meter. Caranya posisikan AVO meter pada posisi Ohm meter, lalu cek lilitan primernyaharus terhubung. Demikian juga lilitan sekundernya juga harus terhubung. Sedangkan antaralilitan primer dan skunder tidak boleh terhubung, jika terhubung maka trafo tersebut konslet(kecuali untuk jenis trafo tertentu yang memang didesain khusus untuk pemakaian tertentu).Begitu juga antara inti trafo dan lilitan primer/skunder tidak boleh terhubung, jika terhubungmaka trafo tersebut akan mengalami kebocoran arus jika digunakan. Secara fisik trafo yangbagus adalah trafo yang memiliki inti trafo yang rata dan rapat serta jika digunakan tidakbergetar, sehingga efisiensi dayanya bagus. Dalam penggunaannya perhatikan baik2 tegangan
kerja trafo, tiap tep‑nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada primernya 0V –
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 6/25
kerja trafo, tiap tep‑nya biasanya ditulis tegangan kerjanya misalnya pada primernya 0V –110V – 220V, untuk tegangan 220 volt gunakan tep 0V dan 220V, sedangkan untuk tegangan110 volt gunakan 0V dan 110V, jangan sampai salah atau trafo kita bakal hangus! Dan padaskundernya misalnya 0V – 3V – 6V – 12V dsb, gunakan 0V dan tegangan yang diperlukan. Adajuga jenis trafo yang menggunakan CT (Center Tep) yang artinya adalah titik tengah. Contohmisalnya 12V – CT – 12V, artinya jika kita gunakan tep CT dan 12V maka besarnya teganganadalah 12 volt, tapi jika kita gunakan 12V dan 12V besarnya tegangan adalah 24 volt.
KomponenKomponen Transformator / Trafo
Inti Besi
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi, magnetik yang ditimbulkan oleh aruslistrik yang melalui kumparan. Dibuat dari lempengan‑lempengan besi tipis yang berisolasi,untuk mengurangi panas (sebagai rugi‑rugi besi) yang ditimbulkan oleh arus pusar atau aruseddy (eddy current).
Kumparan Transformator
Kumparan transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang membentuk suatukumparan atau gulungan. Kumparan tersebut terdiri dari kumparan primer dan kumparansekunder yang diisolasi baik terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan denganisolasi padat seperti karton, pertinak dan lain‑lain. Kumparan tersebut sebagai alattransformasi tegangan dan arus.
Transformator Ideal
Pada transformator ideal, tidak ada energi yang diubah menjadi bentuk energi lain di dalamtransformator sehingga daya listrik pada kumparan skunder sama dengan daya listrik padakumparan primer. Atau dapat dikatakan efisiensi pada transformator ideal adalah 100 persen.untuk transformator ideal berlaku persamaan sebagai berikut :
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 7/25
Efisiensi Transformator
Efisiensi transformator didefinisikan sebagai perbandingan antara daya listrik keluarandengan daya listrik yang masuk pada transformator. Pada transformator ideal efisiensinya 100%, tetapi pada kenyataannya efisiensi tranformator selalu kurang dari 100 %.hal ini karenasebagian energi terbuang menjadi panas atau energi bunyi.
Efisiensi transformator dapat dihitung dengan :
Transmisi Listrik Jarak Jauh
Pusat pembangkit listrik biasanya terletak jauh dari pemukiman atau pelanggan. Sehinggalistrik yang dihasilkan pusat pembangkit listrik perlu ditransmisikan dengan jarak yang cukupjauh. Transmisi energi listrik jarak jauh dilakukan dengan menggunakan tegangan tinggi,dengan alasan sebagai berikut:
Bila tegangan dibuat tinggi maka arus listriknya menjadi kecil.
Dengan arus listrik yang kecil maka energi yang hilang pada kawat transmisi (energidisipasi) juga kecil.
Juga dengan arus kecil cukup digunakan kawat berpenampang relatif lebih kecil, sehinggalebih ekonomis.
Energi listrik atau daya listrik yang hilang pada kawat transmisi jarak jauh dapat dihitungdengan persamaan energi dan daya listrik sebagai berikut:
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 8/25
W = energi listrik (joule) I = kuat arus listrik (ampere) R = hambatan (ohm) t = waktu P = daya listrik (watt)
Transmisi energi listrik jarak jauh menggunakan tegangan tinggi akan mengurangi kerugiankehilangan energi listrik selama transmisi oleh disipasi.
Contoh Soal :
Contoh cara menghitung jumlah lilitan sekunder :
Untuk menyalakan lampu 10 volt dengan tegangan listrik dari PLN 220 volt digunakantransformator step down. Jika jumlah lilitan primer transformator 1.100 lilitan, berapakahjumlah lilitan pada kumparan sekundernya ?
Penyelesaian :
Diketahui : Vp = 220 V
Vs = 10 V
Np = 1100 lilitan
Ditanyakan : Ns = ………… ?
Jawab :
Jadi, banyaknya lilitan sekunder adalah 50 lilitan.
Contoh cara menghitung arus listrik sekunder dan arus listrik
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 9/25
primer :
Sebuah transformator step down mempunyai jumlah lilitan primer 1000 dan lilitan sekunder200, digunakan untuk menyalakan lampu 12 V, 48 W.
Tentukan :
a. arus listrik sekunderb. arus listrik primer
Penyelesaian :
Diketahui: Np = 1000 lilitan Ns = 200 Lilitan Vp = 12 V Ps = 48 W
Ditanyakan :
a. Is = ……….. ? b. Ip = ……….. ?
Jawab :
P = I . V
Jadi, kuat arus sekunder adalah 4 A
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 10/25
Jadi, kuat arus sekunder adalah 0,8 A
Contoh cara menghitung daya transformator :
Sebuah transformator mempunyai efisiensi 80%. Jika lilitan primer dihubungkan dengantegangan 200 V dan mengalir kuat arus listrik 5 A, Tentukan: a. daya primer, b. daya sekunder
Penyelesaian :
Diketahui :
Ditanyakan :
a. Pp = ……….. ?
b. Ps = ……….. ?
Jawab :
Jadi, daya primer transformator 1000 watt.
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 11/25
Jadi, daya sekunder transformator 800 watt.
Daya listrik 2 MW ditransmisikan sampai jarak tertentu melalui kabel berhambatan 0,01 ohm.Hitung daya listrik yang hilang oleh transmisi tersebut, jika:
1. menggunakan tegangan 200 Volt,2. menggunakan tegangan 400 kiloVolt ?
Penyelesaian:
Diketahui:
P = 2 MW = 2.106 watt R = 0,01 ohm
Ditanyakan:
a. P(hilang) pada tegangan 200 Volt = ……….?
b. P(hilang) pada tegangan V= 4.105 volt = ……….?
Jadi, energi yang hilang di perjalanan setiap detiknya 106 watt. Nilai ini sangat besar karenasetengah dayanya akan hilang.
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 12/25
Jadi, energi yang hilang di perjalanan setiap detiknya hanya 0,25 watt
Contoh Soal
Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan ke sumber listrik 100V untukmenyalakan sebuah lampu 25 W. Hitunglah tegangan listrik yang diserap oleh lampu dan kuatarus yang masuk kedalam trafo
Jawab :
Diket: Np:Ns = 10 : 2
Vp = 100 V
Ps = 25 W
Dit. Vs = …
Ip = …
Jawab:
Np : Ns = Vp : Vs
10 : 2 = 100 : Vs
Vs = 20 V
Pp = Ps
Vp . Ip = Ps
100 . Ip = 25
Ip = 0,25 A
Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan 10:1 dihubung‑kan ke listrik 100 V untukmenyalakan sebuah lampu 7,5 W. Jika efisiensi trafo 75 %, berapakah arus listrik padakumparan primer?Diket: Np : Ns = 10:1
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 13/25
kumparan primer?Diket: Np : Ns = 10:1
Vp = 100 V
Ps = 7,5W
η = 75%
Dit Ip = …
Jawab:
η = (Ps/Pp)X100 %
75 % = 7,5/Pp X 100%
0,75 = 7,5/Pp
Pp = 7,7/0,75 = 10 W
Pp = Vp . Ip
10 = 100 . Ip
Ip = 0,1 A
PERENCANAAN PENGGULUNGAN TRANSFORMATOR
Bahan–bahan yang diperlukan untuk menggulung suatu transformator antara lain :a. Kern Kern atau teras besi lunak yang terbentuk dari kumparan besi lunak yang mengandung siliconyang berbentuk seperti :
huruf E dan I
b. Koker Koker atau rumah atau tempat mengulung kumparan primer dan sekunder
c. Kawat email Kawat email yang terbuat dari tembaga yang dilapiskan bahan isolasi yang tahan panas.
Penentuan Gulungan atau volt
Pada system penggulungan trafo, biasa terjadi penyimpangan kerugian. Seperti kerugiankawat email dan kerugian panas tidak diperhitungkan. Kerugian seperti ini sekitar 20%sampai 30% dari tembaga gulunganPrimer.
Apabila kita ingin merencanakan gulungan sekunder 100 watt, maka tenaga primer haruslebih 20% sampai 25% dari tenaga sekunder. Yang harus selalu diingat bahwa setiap kalitegangan gulungan sekunder diberi beban tegangannya akan turun.
Keterangan :
I2 = arus yang mengalir ke beban
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 14/25
I2 = arus yang mengalir ke beban E1 = tegangan gulungan primer dari PLN E2 = tegangan gulungan sekunder
Di negara kita tegangan listrik berfrekuensi sekitar 50 sampai 60 circle/second. Oleh sebab ituuntuk menghitung gulungan pervolt kita dapat memakai rumus :
Circle per second x 1 gulungan Keliling besi kern untuk koker
Untuk menghindarkan panasnya transformator tenaga kita dapat memakai standar 56circle/second sebagai dasar perhitungan. Jadi rumus perhitungan jumlah gulungan per volt :
56 x 1 gulungan Keliling besi kern untuk koker
GULUNG PER VOLT
Yang dimaksud dengan gulungan per volt yaitu sejumlah gulungan kawat yang disesuaikanuntuk tegangan sebesar 1 Volt. Untuk menetapkan besar jumlah gulung per volt dipakaiketentuan :
Rumus :
gpv = f / ODimana Gpv = jumlah gulung per volt f = frekuensi listrik (50 Hz) O = luas irisan teras diukur dengan cm2. (hasil kali dari lebar dan tinggi tempat gulungan
Contoh 1 :Sebuah tempat gulung kawat transformator mempunyai ukuran lebar 2,5 cm dan tinggi 2 cm.Besar jumlah gulungan per volt ?
Jawab :
gpv = f / O
f = 50 Hz
O = 2,5 x 2 = 5 Cm2
gpv = 50 / 5 = 10 gulung / volt
(setiap 10 lilitan kawat berlaku untuk tegangan sebesar 1 volt)
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 15/25
Contoh 2 :
Dibutuhkan sebuah transformator dengan tegangan 220 V untuk gulung primer dan tegangan6 V digulungan sekundernya, lebar tempat gulungan kawat 2,5 cm dan tinggi 2 cm. Berapajumlah gulungan atau banyaknya lilitan untuk kawatprimer dan sekunder.
Jawab :O = 2,5 x 2 = 5 cm2 gpv = 50 / 5 = 10
Jadi untuk gulung primer dibutuhkan sejumlah 220 x 10 = 2200 lilitan. Untuk gulungansekunder dibutuhkan 6 x 10 = 60 lilitan. Mengingat selalu adanya tenaga hilang ditansformator jumlah lilitan digulungan sekunder ditambahkan 10% = 60 +6 = 66 lilitan.
Dengan jumlah lilitan tersebut diatas, maka bila gulung primer dihubungkan kepada teganganlistrik jala–jala sebesar 220 V, gulungan sekundernya menghasilkan tegangan sebesar 6 volt.
GARIS TENGAH KAWAT
Garis tengah atau tebal kawat tembaga menentukan kemampuan kawat dilalui arus listrik. Bilalistrik yang mengalir di dalam kawat melebihi kemapuan dari kawat, maka akanmengakibatkan kawat menjadi panas dan jika arus yang melaluinya jauh lebih besar darikemampuan kawat, kawat akan terbakar dan putus.
Contoh 3
Suatu alat memakai tenaga listrik 400 Watt dipasang pada tegangan 20 V. Berapa garis tengahkawat yang dibutuhkan untuk menghubungkan alat tersebut ke sumber aliran?
W = 400 Watt E = 200 Volt I = W/E I = 400/200 I = 2 Ampere
Agar mampu dilewati arus sebesar 2 A dipakai kawat dengan ukuran garis tengah 1 mm.Transformator jala‑jala umumnya mempunyai gulungan yang bercabang guna menyesuaikantegangan.
Contoh perencanaan mengulung trafo
Perencanakan sebuah transformator jala‑jala dengan data‑data sebagai berikut :
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 16/25
Perencanakan sebuah transformator jala‑jala dengan data‑data sebagai berikut :
Teras besi yang dipergunakan mempunyai lebar 2,5 cm dan tinggi 2 cm. Dikehendakigulungan primer untuk dipasang pada tegangan 110 V atau 220 V dan gulungan sekunderyang menghasilkan tegangan 6 V dan 9 V, yang menghasilkan arus 500 mA. Tentukan berapa jumlah gulung primer dan gulung sekunder beserta cabang‑cabangnya.Berapa ukuran tebal kawat yang dibutuhkan.
Pemecahannya:
0 = 2,5 x 2 = 5 Cm2 gpv = 50/5 = 10
Jumlah gulungan primer untuk 110 V : 110 X 10 = 1100 lilitan Jumlah gulung primer untuk 220 V : 220 X 10 = 2200 lilitan. Jumlah gulungan sekunder untuk 6 V : 6 X 10 = 60 lilitan + 10% = 66 lilitan. Jumlah gulungan sekunder untuk 9 V : 9 X 10 = 90 lilitan + 10% = 99 lilitan.
Cara menggulung kawatnya untuk tegangan 110 V dan 220 V tidak digulung sendiri‑sendiri,tetapi cukup mencabang sebagai berikut:
Digulung dulu sebanyak 1100 lilitan untuk 110 V, kemudian ujung dari akhir gulungandisalurkan keluar sebagai cabang untuk kemudian digulung lagi sebanyak 1100 lilitan lagiuntuk tegangan 2200 V. Demikian halnya pada gulungan sekunder: kawat digulung dulu sebesar 66 lilitan untuktegangan 6 V kemudian di cabang, untuk kemudian ditambah gulungan lagi sebesar 33 lilitanbuat tegangan 9 V.
Selanjutnya untuk menentukan tebal atau diameter kawat digulung primer dan digulungsekunder dilakukan sebagai berikut:
Tebal kawat sekunder : Karena gulung sekunder telah ditentukan mempunyai besar arus 500 mA, diperlukan kawatyang mempunyai diameter 0,5 mm (dilihat di daftar tebal kawat)
Tebal kawat primer :
Untuk menentukan tebal kawat untuk kawat gulungan primer harus diketahui besar arusprimer .
Besar arus primer: II = WL/EI
Dimana :
II = besar arus primer. WL = tenaga digulung primer. EI = tegangan primer.
Karena besar tegangan primer juga belum diketahui, maka dapat ditentukan dengan memakairumus :
W1 = 1,25 x W2 (rendemen dianggap 80%)
W1 = besar tegang digulung primer
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 17/25
W1 = besar tegang digulung primer
W2 = besar tegangan digulung sekunder.
Besar tegangan sekunder W2 = E2 X 12.
W2 = tegangan sekunder.
E2 = tegangan sekunder.
Besar arus dan tegangan sekunder telah diketahui yaitu: 9 V, 0,5 A. (500mA)
Besar tegangan sekunder : W2 = 0 X 0,5 = 4,5 Watt
Besar tegangan primer : W1 = 1,25 X W2
= 1,25 X 4,5
= 5,625 Watt dibutuhkan 5,6 Watt
Besar arus primer : I1 = W1/E1
I1 = 5,6/220
= 0,025 A = 25 mA.
Menurut daftar tebal kawat primer untuk untuk 25 mA berukuran: 0,15 mm. Dari keterangandi atas transformator yang direncanakan mempunyai ukuran‑ukuran seperti dibawah ini:
Jumlah gulung primer untuk 110 V : 1100 lilitan, diberi cabang kemudian digulung lagisebanyak 1100 lilitan, untuk 220 V.
Gulung sekunder untuk 6 V : 66 lilitan, diberi cabang dan ditambah 33 lilitan untuk 9 V. Tebalkawat 0,15 mm. Tebal kawat sekunder 0,5 mm.
Cara menggulung kawat trafo dilakukan dengan melilitkan kawat secara merata syaf demisyaf. Antara syaf satu dengan yang lainnya diberi isolasi kertas tipis. Pembuatan cabang darililitan dilakukan dengan membengkokkan kawat diluar lilitan, untuk kemudian dilanjutkanmanggulung lagi kawat sampai selesai.
Guna melakukan itu semua, pada lobang tempat gulungan dimasukkan sepotong kayu ukuranyang sesuai yang pada kedua belah ujung intinya dimasukkan as dari logam yangberhubungan dengan alat pemutar.
Apakah bagian primer atau sekunder yang digulung terlebih dulu tidak menjadi soal karenakeduanya akan memberikan hasil yang sama.
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 18/25
DOWNLOAD TRANSFORMATOR(http://www.ziddu.com/download/8536665/Transformator.pdf.html)
8 Februari 2010 ‑ Posted by cnt‑121 | Elektronika
55 Komentar »
1. salam kenal. thank’s artikel bagus nih……………. mengenai penggulungan trafo ada ygmau sy tanyakan mas1.mengenai ukuran kluas teras trafo apakah ada cara untuk menentukan luasnya ( rumusbakunya). 2.jika dalam penggulungan trafo, tidak menggunakan inti ( hanya koker saja), tentunyainduksi yg di bangkitkan ke kumparan S akan berkurang, pertanyaan sy bgmnpembuktiannya secara teoritik. mohon bantuannya karena sy berniat untuk perancangangenerator mini tanpa inti menggunakan magnet permanent. atas perhatian dan tanggapannya sy ucapkan trimakasih
Komentar oleh budi | 12 Februari 2010 | Balas
2. kelihatannya rumus gpv = f / O tidak berlaku untuk frekuensi sangat tinggi, misalpembuatan trafo AC matic dengan inti ferit, rumusnya jadi salah semakin tinggi frekuensijumlah lilitan akan semakin sedikit dengan besar tegangan yang sama.
Komentar oleh Gunadi | 20 Februari 2010 | Balas
Terimakasih atas masukannya, kita sama‑sama belajar. Apabila ada yang kurang tepatsaya mohon maaf…
Komentar oleh cnt‑121 | 20 Februari 2010 | Balas
3. Pa’saya ingin belajar menggulung transformator. tempat yang bagus yang dapat saya
You May Like
1. Goldilocksloves our IPS. 2 weeks agomedia.ibm.com IBM IBM.com(sponsored)
Tentang iklan-iklan ini (https://wordpress.com/about-these-ads/)
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 19/25
3. Pa’saya ingin belajar menggulung transformator. tempat yang bagus yang dapat sayabelajar dimana ya pa? saya tinggal dijakarta.skalian menjadi bahan kerja praktek saya pa.
Komentar oleh echad rmln | 20 Februari 2010 | Balas
4. maaf ikut nanggapi Vp = 4,44.f.n.B.a
Vp = tegangan primer f = frekuensi n = jumlah lilitan B = rapat fluksi a = luas penampang kern
atau
Vp = 4,44.f.n.
= fluksi
untuk B dapat dilihat dari grafik hubungan B dan H dari sebuah inti cari nilai yang masihlinier. Atau mencari B = m0. mr .H H sendiri H = n.I/l mo = permiabilitas udara mr = permiabilitas bahan inti jadi untuk membuat trafo inti udara silahkan otak atik mo dan mr (baca miu) sebetulnya masih banyak untuk menurunkan rumus trafo tapi itu yang pokok
Komentar oleh paijo | 24 Februari 2010 | Balas
5. maaf simbolnya salah karena dari word dicopy ke sini simbolnya berubah
B=mo.mr.H Vp=4.44.f.n.fluksi
Komentar oleh paijo | 24 Februari 2010 | Balas
6. komplit………. masih seputer devices…
Komentar oleh erik | 7 Maret 2010 | Balas
7. kalo mau bikin trafo buat inverter gmn ya???? untuk 400va, input 24 V… tolong kasih referensi ya….biar bentuk trafonya bisa lebih kecil…
Komentar oleh the dhe | 27 Maret 2010 | Balas
8. Tolong dong, tempat saya jauh dari jangkauan PLN saya mau bikin PLTA mikro hitungandinamonya bagaimana ( saya butuh 2000‑3000 watt. ditunggu balasanya
Komentar oleh ANAK ELEKTRO NVRC | 30 Maret 2010 | Balas
pakai generator kecil aja yang murah, kalau hasilnya listrik AC langsung pakai trafo
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 20/25
pakai generator kecil aja yang murah, kalau hasilnya listrik AC langsung pakai trafostep‑up, kalau hasilnya DC pakai inverter dulu baru di step‑up.gampang kan…. hehe…
Komentar oleh sri maryadi | 29 Mei 2012 | Balas
9. Kalo cara menghitung berapa konsumsi daya yg diperlukan sebuah trafo bgaimana?sayapunya trafo toroid tegangan primer 220v,sekunder 25v/5A. Dan berapa nilai kapasitor yg harus saya pasang agar coz phi menjadi 0,95? Mohon penjelasannya.trimakasi.ass
Komentar oleh Tizz | 28 April 2010 | Balas
10. wah makasih mas udah mo share pengetahuan disini salam kenal My WordPress kampus unand
Komentar oleh irwan kurniawan | 14 Mei 2010 | Balas
11. Top abizzzzzzz.. sangat berguna Ilmunya. terima ksih banyak .
Komentar oleh bionic | 2 Juli 2010 | Balas
12. artikel bagus nih, klo boleh lengkapi dengan cara praktek membuat trafo, mulai darimemilih kern, koker (bobin), kerta isolator, varnish dll.
terus apa bedanya trafo CT dan NCT, misalnya apakah trafo NCT dgn Vs=0‑45v samadengan trafo CT dgn Vs=45‑CT‑45 juga apakah sama dengan multi voltage spt 45‑0‑0‑45 ?
jika sama bagaimana penerapan prakteknya (teknik menggulung kawatnya)
thank you.
Komentar oleh qmara | 15 Agustus 2010 | Balas
13. halo para suhu. gmn cr menghitung trapo step up, dan cara menentukan berapa besarkawat tembag
Komentar oleh budiyanto_tan | 16 September 2010 | Balas
14. Saya berencana memberi daftar tabel gulungan trafo dari mulai luas penampang kern,jumlah lilitan dan diameter kawat. mudah‑mudahan tidak lama lagi akan selesai.
Komentar oleh yonix | 19 September 2010 | Balas
Ditunggu banget kontribusinya…kalau sudah siap bisa dikirim ke sini dan nanti akandi publis biar bisa membantu pengunjung yang membutuhkan. Trim sebelumnya…
Komentar oleh cnt‑121 | 20 September 2010 | Balas
Bung YONIX katanya mau membuat tabel besar nya kem,jumlah gulungan n diameter
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 21/25
Bung YONIX katanya mau membuat tabel besar nya kem,jumlah gulungan n diameterkawat, untuk trafo d tunggu2 kok gak muncul2, sudah siap blum tabelnya, kapan bisapublis.Thanks klo bs dpublis
Komentar oleh herman_nando | 20 April 2014 | Balas
Silahkan kunjung blog http://widypedia.blogspot.com/2012/09/dasar‑dasar‑perhitungan‑dan‑perencanaan.html atauhttp://elektronikado.blogspot.com/2011/09/cara‑menghitung‑lilitan‑kawat.html
Komentar oleh cnt‑121 | 23 April 2014
15. berapa nilai hasil pengujian untuk trafo step down 150/20 kV 60 MVA,,,,, tolong dibantu ya….
Komentar oleh goedhoet | 29 Oktober 2010 | Balas
16. saya mau beli travo step up, waktu itu di toko ada 2 merk. kata tokonya yang harga 160rbitu bisa keluar sktr 300W tapi yang 60rb bisa keluar sekitar 200W. padahal amper sama 5A.sedangkan saya butuh yang keluar 700W. erus saya harus beli yang seperti apa untukmemenuhi itu??? dan cara mengetes travo tanpa harus di coba itu bisa tidak???
Komentar oleh Dhidik Pranata | 3 November 2010 | Balas
ini hny dr pengalaman aj; Untuk memperbesar kapasitas output trafo bs sjmenggabungkan 3 trafo yg masing2 300 W, yaitu dgn cara ketiga trafo tsb dihubungparalel. catatan, tap‑tap tegangan yang dipilih harus sama, dan lebih baik klo merektrafo yg dibeli jg sama.
Komentar oleh fauz | 15 Januari 2011 | Balas
17. mohon bantuannya…ada yang mengerti tentang stacking core dan wound core pada trafoga…?trus masing‑masing keuntungan dan kerugian dari model itu apa ya..?thanks
Komentar oleh wahono | 21 November 2010 | Balas
18. sip… mtur nuwun
Komentar oleh fauz | 15 Januari 2011 | Balas
19. om saya mau bertanya saya agak kurag jelas dalam hal merencanakan sebuah tranformator.dalam data di atas kan tertulis seperti ini W1 = 1,25 x W2 (rendemen dianggap 80%) yang ingin saya tanyakan adalah 1,25 nya itu hasil dari mana apakah setiap transformatormempunyai data 1,25 itu tadi ( standar transformator ) dan apa yang dimaksud rendemen80%
Komentar oleh iman | 20 Februari 2011 | Balas
20. Bos kalo mau bikin trafo untuk las, gimana rancangannya, Nwn
Komentar oleh agus | 22 Februari 2011 | Balas
21. apakah bisa digunakan tafo ini jd trafo sit dwon menjadi step up?????
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 22/25
21. apakah bisa digunakan tafo ini jd trafo sit dwon menjadi step up?????
Komentar oleh stevanussinuraya | 8 April 2011 | Balas
22. mas artikelnya keren, tapi bisa gak kita ngerancang trafo step up 220 to 280 untuk generator3kVA
Komentar oleh novan | 11 April 2011 | Balas
23. Saya butuh Info…
kenapa Trafo 3 Phase Step‑Up 1000V (sekunder)..jika digabung dengan Trafo Step‑down(Primer)…Trafo Step‑Upnya Hangus…
Komentar oleh rae | 19 April 2011 | Balas
24. ada yang tau macam2 transformator step down pada mesin las g? tolon ifonya dum,. [email protected]
Komentar oleh jalu | 20 April 2011 | Balas
25. mantap tutorialnnya mas.. kita sesama pecinta elektronika bukan pecinta wanita lho…haaaa jhaaaa..salam kenal
Komentar oleh Ihsan Prawoto | 3 Mei 2011 | Balas
26. tengkew gan ilmunya sangat membantu e
Komentar oleh cliklagi | 20 Mei 2011 | Balas
27. lam kenal numpang bertanya maaf kalau salah bertanya mau tanya kalau cari keren trafo ada yang jual gak ya
Komentar oleh amri | 27 Juni 2011 | Balas
28. lam kenal saya baru beli trafo 20 ampere ct. tapi setelah di cek tahanan untuk gulungan primernyatidak ada. tolong para suhu untuk menanggapinya.
Komentar oleh omri dana | 28 Juni 2011 | Balas
29. salam kenal pak..numpang lewat aja..mohon pertanyaan dr mas agus sm mas jaluditanggapi.soalnya sy jg pengin tau cara mbuat trafo las(ukuran terserah) danrangkaianya(bs jg diberi gambar).biar ada bayang2 si dia.,trimaksih byk
Komentar oleh arrief | 28 Agustus 2011 | Balas
30. ohya gan giman cara menentukan jumlah lilitan
kalu yang diketahui cuman
frekuinsi, luas penampang, kerapatan flux, jika tegangan 33000/230 volt
Komentar oleh anggara | 17 Maret 2012 | Balas
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 23/25
Komentar oleh anggara | 17 Maret 2012 | Balas
31. ma kasih banyak atas uraianya… dan klu bisa kpd para pengurai… tambah dg data bahanyg digunakan alat untuk membuatnya dan harganya belinya dimana.
Komentar oleh ustad abas | 11 Desember 2012 | Balas
32. sangat membantu sekali, baru blajar ^_^ bsa mngerti pelan2 makasih banyakk
Komentar oleh asmayel | 27 Januari 2013 | Balas
33. assalamualaikum. mau tanya, kalau ada soal trafo tapi yg sekundernya dibagi duarumusnya gmn ya? jadi di sekundernya ada tegangan 1, tegangan 2, lilitan 1, lilitan 2. (soalSMA)
Komentar oleh aiman f | 26 Maret 2013 | Balas
34. saya pingin beli trafo step up yg 12v ct ko susah yah ….? tolong dibantu
Komentar oleh tri wardoyo | 29 April 2013 | Balas
35. trimakasih.. ni bguna bnget bwt lporn prktikum gw!!
Komentar oleh dion sirait | 30 April 2013 | Balas
36. suatu beban membutuhkan daya sebesar 1211 watt,berapa sumber tegangan untukmensuply dalam KVA jika di ketahuinilai cos phi 0.85 dan sin phi 0.53 ?
mohon bantuan
Komentar oleh kun | 6 Agustus 2013 | Balas
37. Mantab artikelnya mas brow? Cucok itu, mang qu masing binggung lo mau gulungtravo,,,tenkyu..Ya atas artikelnya,,salam kenal…..
Komentar oleh Kang puji ompong | 16 Agustus 2013 | Balas
38. Gan saya bermasalah tntang menentukan diameter kawatx (kurang faham) gmn ya Gan, , , ? –
Komentar oleh Ava Alienʹs | 5 September 2013 | Balas
39. saya beli alat dari luar dengan spesifikasi teknis 120 volt, 60 Hz, 15A, 1/2 HP 1 phase jika ingin dapat di gunakan di indonesia (listrik PLN) saya butuh alat/transformer/converter apa? mungkin bisa bantu dengan menyebutkan merk spesifikasi yang harus dipenuhi dari alat tersebut apa saja?
trimakasih atas jawabannya.
Komentar oleh aditya | 12 September 2013 | Balas40. Salam… Saya suka dgn halaman ini mas. Pingin sekali tau apakah yg terjadi jika trafo jenis
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 24/25
40. Salam… Saya suka dgn halaman ini mas. Pingin sekali tau apakah yg terjadi jika trafo jenisst down 0 volt nya pd primer di gabungkan dgn 0 volt pd sekundernya? Tegangan inputprimer 0~50v dan output sekunder 0~90v. Mohon bantuannya, terimakasih.
Komentar oleh Deri son | 21 Oktober 2013 | Balas
41. Hallo…ada penghuninya ga? Sekalian meralat komentar sy tgl 21 oktober , maksud sayaadalah trafo jenis step up bukan step down. Terimakasih.
Komentar oleh Deri son | 23 Oktober 2013 | Balas
42. halo.. salam kenal … mo nanya mas bro .. gimana rumus utk membuat trafo inti ferit :P=240V, S=10V, f= 50Hz, dan gimana cara mengetahui flux (berapa Gauss) pada materialferit. mhon infonya, thanks
Komentar oleh bahari | 30 Oktober 2013 | Balas
43. Pada trafo ac matik tebal kawat pada gulungan sekunder dan primer hampir samabesarnya, input 220v dan output 110v setelah dihitung jumlah gulungan primer dansekunder cuma beda sedikit, gulungan primer 60 lilit skunder 55 lilit, kenapa bisademikian? ulasan diatas tentang perbandingan transformasi jadi tidak berlaku, mohonpenjelasan nya
Komentar oleh Sumiati Ithuk | 1 November 2013 | Balas
44. Saya sepertinya kenal dengan artikel ini, kalo boleh tahu benarkah penulis pernah jadisiswa di smp petaurkn klas 1c, mohon balasan di alamat emailku
Komentar oleh Sumiati Ithuk | 1 November 2013 | Balas
45. Mas, rumus untuk menghitung jumlah lilitan (menurut buku: R. Surasno Sosrodirdjo.Transformator untuk Pesawat Penerima Radio. (Jakarta, PT. Technipress, 1958) adalah:
N/v = (100.000.000)/(4,44 x f x B x q.ef)
di mana: N/v = Jumlah lilitan setiap 1 volt f = frekwensi (dalam Herz, misalnya 50Hz) B = Induksi di dalam besi (biasanya sebesar 12.000 Gauss) q.ef = Penampang besi efektif dalam cm2 (keren mantol berbentuk EI)
Berdasarkan satuan‑satuan di atas, rumus tersebut dapat ditulis kembali menjadi:
N/v = (10000)/(266,4 x q.eff) … atau N/v = 37,5375/q.ef
Catatan: 1. q.ef … kira‑kira = 0.90 dari q … di mana tebal tumpukan kern sebagian (sekitar 10%)adalah berupa isolasi. 2. R. Surasno Sosrodirdjo adalah Kepala Bagian Pertjobaan dan Pemeriksaan Radio‑Telekomunikasi, NV. Phillips di Indonesia.
Terima kasih
12/19/2015 Transformator « TUTORIAL
https://cnt121.wordpress.com/2010/02/08/transformator/ 25/25
Terima kasih Semoga bermanfaat.
Salam. HRIDA
Komentar oleh Harida | 8 Januari 2014 | Balas
Terimakasih atas pencerahannya..
Komentar oleh cnt‑121 | 11 Februari 2014 | Balas
46. mas saya mau tanya gimana cara menghitung gulungan trafo step up input 12 v dan output 220 v. sedangkan arus input ( amper) hanya 100ma. saya inginkan arus outputnya 1ampere. bisa apa tidak dan menggunakan kawat diameter berapa. terima kasih mohonpencerahanya,
Komentar oleh bagus | 7 Februari 2014 | Balas
47. mau tanya, gimana cara menghitung trafo toroid, makasih ditunggu pencerahannya
Komentar oleh agus siswanto | 5 Maret 2014 | Balas
48. salam kenal sy mau minta info dari para suhu …, gimana cara / wiring stabilizer toroiddipadukan dengan trafo ( transformer ) system apa ? biasanya yg kita ketemu dipasaranstabilizer 3 phase dimana gulungan toroidnya ( primer – sekunder jadi satu>>) karena sygabungkan toroid dgn trafo …hasilnya ditoroid itu ambeian temperaturnya tinggi sehinggaflek / kebakar ketika ada beban…terima kasih mungkin ada yg dapat memberikan infodimana saya bs belajar…trim”s.
Komentar oleh Hendry .P | 5 Maret 2014 | Balas
Site info
TUTORIAL Tema Andreas04. Blog di WordPress.com.