Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas Jaringan Pada Perangkat Melalui Gejala Yang Muncul
-
Upload
yasin-abdillah -
Category
Documents
-
view
893 -
download
1
Transcript of Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas Jaringan Pada Perangkat Melalui Gejala Yang Muncul
i
MAKALAH
MENGIDENTIFIKASI MASALAH FUNGSIONALITAS
JARINGAN PADA PERANGKAT MELALUI
GEJALA YANG MUNCUL
Disusun Oleh :
Nama : Yasin Abdillah
NIM : 1061
Jurusan : Informatics Management
POLITEKNIK INDONESIA
MADIUN
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Syukur alhamdulillah merupakan mutiara kata yang paling indah nan
pantas kita ucapkan kehadirat Allah SWT. Sungguh agung nikmat-Nya dan
sungguh luas rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan “Tugas Makalah
Mengidentifikasi Masalah Fungsionalitas Jaringan Pada Perangkat Melalui Gejala
Yang Muncul”, dapat berjalan dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti.
Tidak lupa saya memohon doa agar senantiasa shalawat serta salam tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, sang revolusioner
sejati yang telah memperjuangkan dan membimbing umat manusia ke jalan yang
diridhoi Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan untuk itu saran, kritik dan korelasi dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Akhirnya penulis hanya dapat menyampaikan banyak terima kasih dan
semoga laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Madiun, 14 Mei 2013
Penyusun
YASIN ABDILLAH
NIM : 1061
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................ 2
A. Mengenal Jaringan Komputer .............................................................. 2
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Jaringan........................................ 10
C. Topologi Fisik Jaringan ........................................................................ 16
BAB III PENUTUP..................................................................................... 20
A. Kesimpulan........................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mendiagnosis permasalahan perangkat yang tersambung jaringan
merupakan pekerjaan yang harus dilakukan oleh administratir jaringan.
Pekerjaan ini memerlukan ketelitian dan kesabaran yang tinggi agar didapat
hasil yang baik. Komputer yang terhubung jaringan sering kali mengalami
gangguan maupun kerusakan baik dari sisi hardware atau software. Hal ini
disebabkan oleh banyaknya pengguna komputer yang terhubung dalam sistem
jaringan. Jaringan komputer sangat rawan terhadap gangguan atau kerusakan
dikarenakan banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan terjadinya
gangguan atau kerusakan pada jaringan tersebut.
Didalam sistem jaringan LAN komponen satu dengan yang lainnya
adalah saling berkaitan dan berhubungan, maka dalam proses diagnosa
kerusakan pada jaringan harus dilakukan dengan terstruktur dan sistematis.
Hal ini untuk mempermudah dalam proses perbaikan jaringan. Selain
perbaikan perlu juga dilakukan perawatan jaringan agar kondisi jaringan
optimal dan normal. Jangan sampai melakukan perawatan jika terjadi
kerusakan saja, karena sedikit melakukan perawatan secara berkala biaya yang
dikeluarkan akan lebih sedikit dibandingkan melakukan perawatan saat terjadi
kerusakan saja. Kinerja jaringan tidak terawat menyebabkan komunikasi data
menjadi lambat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Mengenal Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan
perangkat lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui
kabel-kebel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat
saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan
bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan
jaringan. Tiap komputer, printer, dan periperal yang terhubung dengan
jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluan,
ribuan, atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari dua
atau lebih komputer yang saling berhubungan di antara satu dengan yang lain,
dan saling berbagi sumber daya, misalnya CDROM, printer, pertukaran data,
atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer
yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel
saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar inframerah.
1. Jenis-jenis Jaringan
Jenis-jenis jaringan/network, yaitu sebagai berikut.
a. Local Area Network (LAN)/ Jaringan Area Lokal
Jaringan yang dibatasi oleh
area yang relatif kecil, umumnya
dibatasi oleh area lingkungan
seperti sebuah perkantoran di
sebuah gedung, atau sebuah
sekolah, dan biasanya tidak jauh
dari sekitar 1 km. Beberapa model
konfigurasi LAN, satu komputer
biasanya dijadikan sebuah file server, yang mana digunakan untuk
menyimpan perngkat lunak (software) yang mengatur aktivitas
3
jaringan, ataupun sebagai peragkat lunak yang dapat digunakan oleh
komputer-komputer yang terhubung dengan jaringan. Komputer-
komputer yang terhubung ke dalam jaringan biasanya disebut dengan
workstation. Biasanya kemampuan workstation lebih di bawah dari file
server dan mempunyai aplikasi lain di dalam hard disknya selain
aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel
untuk menghubungan antara satu komputer dengan komputer lainnya.
b. Metropolitan Area Network (MAN)/ Jaringan Area Metropolitan
Sebuah MAN, biasanya
meliputi area yang lebih luas dari
LAN, misalnya wilayah dalam
satu provinsi. Dalam hal ini,
jaringan menghubungkan
beberapa buah jaringan-jaringan
kecil ke dalam lingkungan area
yang lebih luas, sebagai contoh
yaitu jaringan bank dimana
beberapa kantor cabang sebuah bank di dalam sebuah kota besar
dihubungkan antara satu dengan lainya. Misalnya, Bank BNI yang ada
di seluruh wilayah Jakarta atau Surabaya.
c. Wide Area Network (WAN)/ Jaringan Area Skala Besar
Jaringan yang lingkupnya
biasanya sudah menggunakan
sarana satelit ataupun kabel
bawah laut sebagai contoh
keseluruhan jaringan Bank BNI
yang ada di indonesia ataupun
yang ada di negara-negara lain.
Menggunakan sarana WAN, sebuah bank yang ada di Bandung bisa
menghubungi kantor cabangnya yang ada di Hongkong, hanya dalam
beberapa menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks,
4
menggunakan banyak sarana untuk menghubungkan antara LAN dan
WAN ke dalam komunikasi global seperti internet. Tapi
bagaimanapun juga antara LAN, MAN, dan WAN tidak banyak
berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang berbeda
satu di antara yang lainnya.
d. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan di dunia ini, seringkali
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-
beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa
berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainya.
Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kompatible dan berbeda. Biasanya untuk melakukan
hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna
memerlukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan,
baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan
yang terkoneksi inilah yang disebut dengan internet.
e. Jaringan Tanpa Kabel (Wireless)
Jaringan tanpa kabel
merupakan suatu solusi
terhadap komunikasi yang tidak
bisa dilakukan dengan jaringan
yang menggunakan kabel.
Misalnya, orang yang ingin
mendapat informasi atau
melakukan komunikasi
walaupun sedang berada di atas
mobil, kereta api, kapal atau
pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena
koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil, kerta api, kapal
atau perawat terbang.
5
2. Tipe Jaringan
Tipe jaringan terkait erat dengan sistem operasi jaringan. Ada dua tipe
jaringan, yaitu sebagai berikut.
a. Jaringan Client-Server
Server adalah komputer
yang menyediakan fasilitas bagi
komputer-komputer lain di dalam
jaringan dan client adalah
komputer-komputer yang
menerima atau menggunakan
fasilitas yang disediakan oleh server. Server di jaringan tipe client-
server disebut dengan dedicated server karena murni berperan sebagai
server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server
tersebut tidak berperan sebagai workstation.
Keunggulan.
1) Kecepatan akses lebih tinggi karena penyedia fasilitas jaringan dan
pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer
(server) yang tidak dibebani dengan tugas lain seperti sebagai
workstation.
2) Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
terdapat sebuah komputer yang bertugas sebagai administrator
jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan
jaringan.
3) Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan ini backup
dilakukan terpusat di server, yang akan mem-backup seluruh data
yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan.
1) Biaya operasional ralatif lebih malah.
2) Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan
lebih untuk ditugaskan sebagai server.
6
3) Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Jika server
mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan
terganggu.
b. Jaringan Peer To Peer
Jika ditinjau dari
peran server di kedua tipe
jaringan tersebut, maka server
di jaringan peer to peer
diistilahkan non-dedicated
server, karena server tidak
berperan sebagai server murni
melainkan sekaligus dapat
berberapn sebagai workstation.
Keunggulan.
1) Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi pakai fasilitas
yang dimilikinya, seperti hard disk, drive, fax/modem, printer, dll.
2) Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe
jaringan client-server, salah satunya kerena tidak memerlukan
adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3) Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu sever.
Sehingga, jika salah satu komputer mati atau rusak, jaringan secara
keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
1) Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan
ini setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi
yang ada. Di jaringan ini, komunikasi adalah antara server dengan
workstation.
2) Proses kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-
server, karena setiap komputer di samping harus mengelola
7
pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola pekerjaan atau
aplikasi sendiri.
3) Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user
dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4) Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam
jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing
komputer tersebut.
3. Protokol Jaringan
Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi di
antara beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di
dalamnya petunjuk yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses
sebuah jaringan, topologi fisik, tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.
Protokol-protokol yang dikenal adalah sebagai berikut.
a. Ethernet
Protokol Ethernet sejauh ini
adalah paling banyak digunakan.
Ethernet menggunakan metode akses
yang disebut CSMA/CD (Carrier
Sense Multi Access/Collision
Detection). Sistem ini menjelaskan
bahwa setiap komputer
memperhatikan ke dalam kabel dari
jaringan sebelum mengirimkan
sesuatu ke dalamnya. Jika dalam jaringan tidak ada aktivitas, komputer
akan mentrasmisikan data, jika ada transmisi lain di dalam kabel,
komputer akan menunggu dan akan mencoba kembali transmisi jika
jaringan telah tidak ada aktivitas. Kadangkala dua buah komputer
melakukan transmisi pada saat yang sama ketika hal ini terjadi,
masing-masing komputer akan mundur dan akan menunggu
kesempatan secara acak untuk mentransmisikan data kembali. Metode
ini dikenal dengan koalisi, dan tidak akan berpengaruh pada kecepatan
8
transmisi dari jaringan. Protokol ethernet dapat digunakan pada model
jaringan garis lurus, bintang, atau pohon. Data dapat ditransmisikan
melewati kabel twisted pair, coaxial, ataupun kabel fiber optik pada
kecepatan 10 Mbps.
b. Local Talk
Sebuah protokol jaringan
yang dikembankan oleh Apple
Komputer, Inc. Untuk mesin-mesin
komputer Macintosh. Metode yang
digunakan adalah CSMA/CA
(Carrier Sense Multi
Access/Collision Avoidance). Sistem
operasi Macintosh memungkinkan
koneksi secara jaringan peer-to-peer
tanpa membutuhkan tambahan
aplikasi khusus, protokol Local Talk dapat digunakan untuk model
jaringan garis lurus, bintang, ataupun model pohon dengan
mengunakan kabel twisted pair. Kekurangan yang paling mencolok
yaitu kecepatan transmisinya, kecepatan transmisinya hanya 30 Kbps.
c. Token Ring
Protokol token dikembangan
oleh IBM pada pertengahan tahun
1980. Metode aksesnya melalui
lewatnya sebuah token dalam sebuah
lingkaran seperti cincin. Dalam
lingkaran token, komputer-komputer
dihubungkan satu dengan yang
lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah
sinyal token bergerak berputar dalam
sebuah lingkaran dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah
komputer menuju komputer berikutnya, jika pada persinggahan di
9
salah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token
akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token
bergerak terus untuk saling mengkoneksikan di antara masing-masing
komputer. Protokol ini membutuhkan model jaringan bintang dengan
menggunakan kabel twisted pair atau fiber optik. Kabel fiber optik
dapat melakukan transmisi 4 Mbps atau 16 Mbps. Sejalan dengan
perkembangan ethernet, penggunaan token ring makin berkurang
sampai sekarang.
d. FDDI
Fiber Distributed Data Interface (FDDI) adalah sebuah
protokol jaringan yang menggunakan antara dua atau lebih jaringan
bahkan pada jarak yang jauh. Metode akses yang digunakan oleh
FDDI adalah metode token. FDDI menggukan dua buah topologi ring
secara fisik. Proses transmisi biasanya menggukanan satu bauh ring,
namun jika ada masalah ditemukan akan secara otomatis menggunakan
ring yang ke dua. Sebuah kemampuan dari FDDI adalah kecepatan
dengan menggunakan fiber optic cable pada kecepatan 100 Mbps.
10
e. ATM
Asynchronous Transfer
Mode (ATM) adalah protokol
jaringan yang mentransmisikan
pada kecepatan 155 Mbps atau
lebih. ATM mentransmisikan
data ke dalam satu paket dimana
pada protokol yang lain
mentransfer pada besar-kecilnya
paket. ATM mendukung variasi
media seperti vidoe, CD-audio, dan gambar. ATM bekerja pada model
topologi bintang, dengan menggunakan kabel fiber optic atau twisted
pair. ATM pada umumnya digunakan untuk menghubungkan dua atau
lebih LAN, juga banyak dipakai oleh Internet Service Providers (ISP)
untuk meningkatkan kecepatan akses internet untuk client mereka.
B. Faktor-faktor Penyebab Kerusakan Jaringan
1. Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat menyebabkan gangguan apabila tegangan
yang dihasilkan tidak stabil, sering naik dan turun atau mati mendadak dari
sumber PLN. Hal tersebut sangat mempengaruhi dikarenakan semua
peralatan yang kita gunakan bersumber pada listrik. Sumber listrik yang
kita gunakan tidak baik atau tidak stabil, dapat menyebabkan peralatan
yang kita gunakan mudah rusak. Komputer yang kita gunakan sering mati
mendadak karena sumber listrik mati dapat menyebabkan komputer yang
kita gunakan akan cepat rusak. Sehingga, akan mempengaruhi jaringan
apabila terjadi kerusakan pada komputer workstation maupun di komputer
server.
2. Mati atau tidak Berfungsinya Komponen pada Jaringan
Mati atau tidak berfungsinya komponen pendukung jaringan
disebabkan oleh korosi (berkarat) dan rusak. Korosi yang terjadi
dikarenakan ruang atau tempat jaringan yang lembab dan juga pemakainan
11
yang sudah terlalu lama tanpa adanya perawatan yang berkala. Dalam
sistem jaringan LAN sering kita menyebut permasalahan yang
menyebabkan seluruh atau sebagian jaringan terganggu disebut jaringan
dalam kondisi down. Down dalam jaringan bisa kita artikan sedang turun
atau tidak bekerja secara maksimal. Down dapat menyebabkan
komunikasi dalam jaringan menjadi lambat atau tidak bekerja sama sekali.
Kondisi tersebut yang perlu ditangani sehingga jaringan dapat bekerja
dengan baik dan kembali normal. Istilah down dalam jaringan komputer
LAN berbeda dengan down pada jaringan Warnet (Warung Internet).
Down dalam jaringan LAN disebabkan sistem dalam jaringan LAN
tersebut atau karena tidak berfungsinya peralatan maupun komponen
dalam jaringan tersebut. Down pada Warnet disebabkan oleh banyak
sekali faktor antaranya pengaruh dari jaringan LAN yang ada dalam
warnet, dari provider (jasa pelayanan akses internet) yang mengalami
gangguan dan bisa juga dari line telephone yang penuh sehingga
menyebabkan akses internet tidak dapat dilakukan. Down dalam jaringan
LAN lebih mudah penanganannya apabila dibandingkan down pada
Warnet. Down dalam jaringan LAN lebih mudah diatasi karena kita dapat
mendeteksi melalui indikator-indikator yang dapat kita lihat. Indikator-
indikator tersebut memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak
berfungsinya komponen. Indikasi kerusakan pada masing-masing
komponen dapat diuraikan sebagai berikiut.
a. Server
Komputer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data
atau sistem operasi nerwork (network operating system), berisikan
daftar user yang diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi, apabila
komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis
seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk
dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi, apabila seluruh jaringan tidak
dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
12
Ada dua jenis server, yaitu sebagai berikut.
1) Server Dedicated, server yang tidak memiliki fungsi lain. Tidak
bisa digunakan sebagai workstation. Untuk melihat jenis dari
server tersebut dapat diketahui melalui sistem operasi jaringan
yang dijalankan, misalnya Novell Netware.
2) Server Non-Dedicated, server yang juga dapat bisa berfungsi
sebagai workstation. Contohnya adalah Microsoft Windows NT
Server, Microsoft Windows NT Workstation, Microsoft Windows
95/98, Unix, Linux, Max OS.
b. Workstation
Komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungan
komputer tersebut dengan komputer lain atau komputer tersebut
dengan server. Sebuah workstation minimal mempunyai kertu
jaringan, aplikasi jaringan, kabel untuk menghubungkan ke jaringan,
biasanya tidak membutuhkan floppy karena data yang ingin disimpan
bisa dan dapat diletakkan di file server. Hampir semua jenis komputer
dapat digunakan sebagai komputer workstation. Pemanfaatan jaringan
tersebut dapat berupa sharing data, printer, dan sebagainya. Apabila
terjadi kerusakan pada komputer workstation berarti komputer yang
digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat
berkominikasi dengan komputer server maupun komputer lain dalam
jaringan tersebut.
c. Hub/Switch
Merupakan terminal atau
pembagi signal data bagi kartu jaringan
(network card). Jika Hub mengalami
kerusakan berarti seluruh jaringan juga
tidak dapat berfungsi untuk
berkomunikasi antar workstation atau
komputer workstation dengan
komputer server. Apabila terjadi kerusakan pada Hub dapat dilihat
13
pada lampu indikator power dan lampu indikator masing-masing
workstation. Apabila indikator power mati berarti kemungkinan besar
Hub tersebut rusak. Jika ada lampu indikator workstation yang tidak
menyala menyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif
atau ada gangguan pada komputer workstation tersebut.
d. Network Interface Nerwork (Kartu Jaringan)
Sebuah kartu jaringan (LAN
Card) yang terpasang pada sebuah
komputer server maupun workstation
sehingga komputer dapat
dihubungkan ke dalam sistem
jaringan. Apabila terjadi gangguan
atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut
tidaka dapat masuk dalan sistem jaringan. Indikator yang dapat dilihat
dalan kerusakan kartu jaringan adalah matinya lampu indikator yang
terdapat pada kartu jaringan dan lampu indikator di Hub/Switch saat
komputer telah hidup dan konektivitas kabel dari kartu jaringan dan
Hub/Switch telah baik.
e. Kabel dan Konektor
Kebel dan konektor merupakan media penghubung antara
komputer dengan komputer lain atau dengan perlatan lain yang
digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan konektor untuk
membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada tiga jenis yaitu,
sebagai berikut.
1. Kabel Serat Optik
Kabel ini menggunakan konektor SC dan ST. Gangguan
atau kerusakan pada kabel dan konektor jenis serat optik sangat
jarang, tetapi memerlukan penanganan secara khusus untuk
perawatan jaringan.
14
2. Kabel UTP
Kabel ini menggunakan konektor RJ 45. Gangguan atau
kerusakan pada kabel jenis ini adalah konektor yang tidak
terpasang dengan baik (longgar), susunan pengkabelan yang salah
dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indikator
yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada Hub/Switch.
Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relatif
sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star,
workstation terpasang secara paralel dengan menggunakan
Hub/Swicth. Sehingga, yang terjadi gangguan hanya pada
workstation yang kabelnya mengalami gangguan saja.
3. Kabel Coaxial
Kabel ini menggunakan konektor BNC. Kabel jenis ini
memiliki akses yang cukup lambat jika dibandingkan jenis kabel
lainya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar
(tidak konek), kabel short dan kabel terbuka resistor pada
15
terminating connector. Short pada pemasangan kabel dengan plug
connector ini menyebabkan sistem jaringan akan down dan
komunikasi antar komputer berhenti. Ada dua jenis kabel coaxial,
yaitu thick coaxial (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin
coaxial (mempunyai diameter lebih kecil).
a. Thick Coaxial Cable (kabel coaxial “gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini dispesifikasinya berdasarkan
standart IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai
diameter rata-rata 12 mm, dan biasanya diberi warna kuning,
kabel jenis ini bisa disebut sebagai standart ethernet atau thick
ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan hanya
disebut sebagai yellow cable. Kabel coaxial ini (RG-6) jika
digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan
sebagai berikut.
1) Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50 ohm
(dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit,
bukan menggunakan satu buah resistor 50 ohm 1 watt,
sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan
lebar).
2) Maksimum 3 segmen dengan peralatan terhubung (attached
devices) atau berupa populated sedmens.
3) Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tabahan
(external transceiver), dll.
b. Thin Coaxial Cable (kabel coaxial “kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di
kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai
perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi
standart IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata
berkisar 5 mm biasanya bewarna hitam atau warna gelap
lainya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-
16
Connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin ethernet
atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini jika diimpementasi
dengan T-Connector dan terminator dalam sebuah jaringan
harus mengikuti aturan sebagai berikut.
1) Setiap ujung kabel diberi terminator 50 ohm.
2) Panjang maksimal kabel adalah 1.000 feet (185 meter) per
segmen.
3) Setiap segmen maksimum terkoneksi sebanyak 30
perangkat jaringan.
4) Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang on
board, tidak perlu tambahan transciver, kecuali untuk
repeater, dll.
C. Topologi Fisik Jaringan
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan
komputer lainya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token ring, star, dan peer to peer network. Masing-
masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
17
1. Topologi Bus
Merupakan topologi fisik yang
menggunakan kabel coaxial dengan
menggunakan T-Connector dengan
terminator 50 ohm pada ujung jaringan.
Topologi bus merupakan satu kabel yang
kedua ujungnya ditutup dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
Kelebihan.
a. Hemat kabel.
b. Layout kabel sederhana.
c. Mudah dikembangkan.
Kekurangan.
a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
b. Kepadatan lalu lintas.
c. Diperlukan repeater untuk jarak jauh.
2. Topologi Token Ring
Didalam topologi ini semua
workstation dan server dihubungkan
sehingga terbentuk suatu pola
lingkaran atau cincin. Tiap workstation
ataupun server akan menerima dan
melewatkan informasi dari satu
komputer ke komputer lain, jika
alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan jika
tidak informasi akan dilewatkan.
Kelebihan.
a. Hemat kabel.
b. Tidak terjadi collision.
Kelemahan.
a. Peka kesalahan.
18
b. Pengembangan jaringan lebih kaku.
3. Topologi Star
Pada topologi ini masing-masing workstation dihubungkan secara
langsung ke sever atau Hub/Switch.
Kelebihan.
a. Paling fleksibel.
b. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu
bagian jaringan lain.
c. Kontrol terpusat.
d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan.
e. Kemudahan pengelolaan jaringan.
Kelemahan.
a. Boros kabel.
b. Perlu penanganan khusus.
c. Kontrol terpusat jadi elemen kritis.
4. Topologi Mesh
Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh.
Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan mesh adalah
sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan sebanding
dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian, di
samping kurang ekonomis juga relatif malah dalam pengoprasianya.
19
5. Topologi Hybrid
Topologi ini merupakan gabungan atau kombinasi dari dua atau
lebih topologi jaringan lainnya. Topologi ini sering juga disebut tree
topology. Keuntungan dan kerugian adalah dengan jenis topologi yang
digunakan dari masing-masing gabungan topologi tersebut.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai administrator jaringan yang bertugas mendiagnosis
permasalahan yang tersambung jaringan harus memerlukan ketelitian dan
kesabaran agar pekerjaannya cepat terselesaikan dengan baik. Sebelum
mendiagnosis suatu jaringan, harus mengetahui dasar-dasar jaringan komputer
antara lain pengertian jaringan, tipe jaringan, jenis jaringan, topologi yang
digunakan, pengkabelan, protokol jaringan, media yang digunakan untuk
membangun jaringan, faktor-faktor penyebab kerusakan jaringan, dll. Jaringan
komputer itu sendiri merupakan sekumpulan komputer-komputer dan
perangkat lainya seperti printer yang saling terhubung dan berbagi sember
daya. Jaringan komputer mempunyai berbagai jenis antara lain LAN, MAN,
WAN, Internet, dan Wireless yang mempunyai perbedaan masing-masing.
Jaringan komputer juga harus kita rawat secara berkala agar kinerja jaringan
optimal dan normal. Jika perwatan pada jaringan tidak dilakukan secara
berkala maka kinerja jaringan akan menurun bahkan sering juga jaringan akan
mudah mengalami gangguan dan kerusakan.