Mengetahui Intoleransi Laktosa Pada Bayi
description
Transcript of Mengetahui Intoleransi Laktosa Pada Bayi
Mengetahui Intoleransi Laktosa pada Bayi
Mariana A. Dam(102013128)
Skenario
• Bayi laki- laki usia 6 bulan dibawa ibunya berobat ke klinik terdekat dengan keluhan diarenya sejak 3 hari yang lalu. Bayi masih mendapatkan ASI namun karenanya ibunya sibuk bekerja, bayi mulai diberikan susu formula. Menurut ibunya, sejak diberikan susu formula, frekuensi buang air besar menjadi 3 kali/ hari, tidak ada darah maupun lendir
Rumusan Masalah
• Bayi laki- laki usia 6 bulan diare dikarenakan diberi susu formula
Mind map
Rumusan masalah
anamnesis
PF & PP
DD & WD
Manifestasi Klinis
Epidemiologi
EtiologiPatofisiologi
Tatalaksana
Komplikasi
Pencegahan
prognosis
Anamnesis
Identitas
Riwayat Penyakit sekarang
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Penyakit keluarga & sosial
Bayi laki-laki umur 6 bulan
ketika diberi susu formula, frekuensi diare menjadi meningkat. Kemudian tanyakan
berapa lama diare dan bagaimana frekuensi diare, apakah ada lendir atau darah atau bau amis, apakah ada berat badan yang menurun
atau tidak.
Diare sejak 3 hari yang lalu
Pemeriksaan fisik
• pemeriksaan abdomen ditandai dengan ada perubahan bentuk abdomen (buncit atau kembung).
• ada nyeri perut pada saat palpasi
• ada tanda kemerahan di daerah anus.
Pemeriksaan Penunjang
• Diet eliminasi• Pengukuran kadar pH feses. Jika kadar pH
feses<6, maka memperkuat dugaan adanya intoleransi laktosa
DiagnosisIntoleransi Laktosa
Alergi Susu Sapi Malabsorbsi Keracunan Makanan
Etiologi Tidak adanya enzim laktase
Alergi susu pada bayi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi salah menduga protein susu sebagai zat berbahaya dan berusaha melawannya.- Defesiensi IgA
gangguan penyerapan di lumen, gangguan pada mukosa dan gangguan struktur pencernaan
Oleh karena Toxin dari makanan
Gejala Klinis Diare,perut kembung
muntah, diare, urtikaria, stridor, dan spasme bronkus
-steatore, rasa tidak enak pada perut distensi abdomen, penurunan berat badan, anemia.
Muntah, diare dan tanpa demam
Intoleransi Laktosa
• Laktosa merupakan sumber energi utama dan hanya terdapat di dalam susu mamalia. Laktosa ini akan diuraikan oleh enzim laktase yang terdapat di brush border mukosa usus halus, menjadi glukosa dan galaktosa, yang kemudian akan diserap oleh tubuh di usus halus. Enzim laktase ini terdapat di bagian luar dari pada brush border mukosa usus halus, dan jumlah yang sedikit. Intoleransi laktosa ini terjadi karena adanya defisiensi enzim laktase tersebut sehingga laktosa tidak dapat diurai dan diserap oleh usus halus
Etiologi
• Congenital hereditary lactase deficiency(primary inborn error of metabolism). Enzim laktase tidak ada sejak lahir. Kasus seperti ini sangat jarang, frekuensinya 1:100.000 kelahiran. Intoleransi glukosa dikatakan primer karena tidak ada riwayat atau tanda penyakit di usus.
• Intoleransi laktosa akibat penurunan laktase primer. Ini disebabkan oleh faktor genetik karena tubuh akan menurunkan tingkat produksi enzim laktase mulai pada usia 2 tahun. Kecepatan produksi ini tergantung dari masing- masing individu. Tipe ini sering juga terdapat pada anak usia 2 tahun ke atas hingga dewasa.
• Intoleransi laktosa akibat penurunan produksi laktase sekunder disebabkan rusaknya mukosa usus halus karena adanya infeksi akut oleh rotavirus atau bakteri pada usus halus yang merusak mukosa usus halus sehingga menghambat produksi enzim laktase. Tipe ini biasanya dijumpai pada anak usia kurang dari 2 tahun
Patogenesis
Gejala Klinis
• diare, perut kembung, nyeri perut, kotoran berbau asam, kadang cair, daerah sekitar anus kemerahan (pada bayi).
Epidemiologi
• Sekitar 70 % penduduk dunia mengalami intoleransi laktosa. Dari semuanya itu, penduduk di Eropa memiliki tingkat kejadian paling rendah, sedangkan di Asia serta Afrika memiliki tingkat kejadian toleransi laktosa yang paling tinggi. Di Amerika terdapat lebih dari 50 juta orang menderita laktosa. Jenis kelamin tidak memiliki peran dalam kasus intoleransi laktosa ini. Intoleransi laktosa ini muncul pada bayi, anak usia di bawah 2 tahun, karena tubuh tidak mampu memproduksi enzim lactase secara genetik.
Tata Laksana
• berikan oralit satu setengah gelas pada 3 jam pertama ia diare kemudian dilanjutkan setengah gelas sisanya setiap dia diare sampai diarenya berhenti.
• pemberian susu bebas laktosa, supaya frekuensi diare berkurang.
Komplikasi
• Intoleransi laktosa bila tidak ditangani akan berakibat dehidrasi berat karena diare yang terus-menerus, anorexia, hipokalemia,, anemia, malnutrisi mengakibatkan bayi jadi gizi buruk
Prognosis
• Prognosis untuk intoleransi laktosa adalah baik. Pada kelainan intoleransi laktosa yang diwariskan prognosisnya buruk sedangkan pada kelainan yang primer dan sekunder prognosisnya baik
Kesimpulan
Laktosa adalah gula susu yang dipecah oleh enzim laktase, suatu enzim pencernaan yang terdapat dalam usus halus. Intoleransi laktosa adalah berkurangnya kemampuan untuk mencerna laktosa, yang disebabkan oleh kekurangan enzim laktase. Gejala- gejala intoleransi laktosa meliputi antara lain: perut kembung, sakit perut dan diare. Untuk mencegah terjadinya hal- hal yang tidak diinginkan akibat intoleransi laktosa, dapat dilakukan berbagai hal seperti membaca label pangan dengan seksama, pembatasan jumlah susu yang dikonsumsi dan pemilihan produk- produk susu.