Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang...

133
Mengenal Sifat Material #1 Sudaryatno Sudirham

Transcript of Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang...

Page 1: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Mengenal Sifat Material

#1

Sudaryatno Sudirham

Page 2: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Bahan Kuliah Terbuka

dalam format pdf tersedia di

www.buku-e.lipi.go.id

dalam format pps beranimasi tersedia di

www.ee-cafe.org

Page 3: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Paparan Teori

ada di Buku-e dalam format pdf

tersedia di

www.buku-e.lipi.go.id

dan

www.ee-cafe.org

Page 4: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 5: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Perkembangan pengetahuan tentang material dilandasioleh konsep atom yang tumbuh semakin rumit

dibandingkan dengan konsep awalnya yang sangatsederhana.

Dalam tayangan ini kita hanya akan melihat selintasmengenai perkembangan ini. Uraian agak rinci dapat

dilihat dalam buku yang dapat diunduh dari situs ini juga.

Perkembangan Konsep Atom

Page 6: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

∼± 460 SM Democritus

1897 Thomson

Akhir abad 19 : Persoalan radiasi benda hitam

1880 Kirchhoff

1901 Max Planck Eosc = h ×××× f h = 6,626 ×××× 10−−−−34 joule-sec

1905 Albert Einstein

efek photolistrik

0φ1φ2φ3

Emaks

f

metal 1metal 2metal 3Dijelaskan:

gelombang

cahaya seperti

partikel; disebut

photon

1803 Dalton : berat atom

: atom bukan partikel terkecil →→→→ elektron

1906-1908 Rutherford : Inti atom (+) dikelilingi oleh elektron (-)

Page 7: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

1913 Niels Bohr

LYMAN

BALMER

PASCHEN

tin

gkat

en

ergi

1

2

3

45

1923 Compton : photon dari sinar-X mengalami perubahan momentum saat

berbenturan dengan elektron valensi.

1924 Louis de Broglie : partikel sub-atom dapat dipandang sebagai gelombang

1926 Erwin Schrödinger : mekanika kuantum

1927 Davisson dan Germer : berkas elektron didefraksi oleh sebuah kristal

1927 Heisenberg : uncertainty Principle hxpx ≥∆∆ htE ≥∆∆

1930 Born : ΨΨ= *Iintensitas gelombang

Page 8: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Model Atom Bohr

Page 9: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Model atom Bohr berbasis pada model yang diberikan oleh Rutherford:

Partikel bermuatan positif terkonsentrasi di inti at om, dan elektron berada di sekeliling inti atom.

Perbedaan penting antara kedua model atom :

Model atom Rutherford: elektron berada di sekeliling i nti atom dengan cara yang tidak menentu

Model atom Bohr: elektron-elektron berada pada lingk aran-lingkaran orbit yang diskrit; energi elektron adalah diskrit .

Model atom Bohr dikemukakan dengan menggunakan pend ekatanmekanika klasik .

Page 10: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

C 1060,1 19−×−=e

2

2

r

ZeFc =

Ze

r

Fc

r

mvFc

2=

r

Zemv

22 =

r

ZemvEk 22

22

==

kp Er

ZeE 2

2

−=−=

kkptotal Er

ZeEEE −=−=+=

2

2

Gagasan Bohr :

orbit elektron adalah diskrit; ada hubungan linier antara energi dan frekuensi seperti halnya apa yang dikemukakan oleh Planck dan Einstein

nhfE =∆2) 2(

rm

hnf

π=∆

Page 11: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Dalam model atom Bohr :

energi dan momentum sudut elektron dalam orbitterkuantisasi

Setiap orbit ditandai dengan dua macam bilangan kuantum:

bilangan kuantum prinsipal, n

bilangan kuantum sekunder, l

Page 12: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

JariJariJariJari----Jari Atom BohrJari Atom BohrJari Atom BohrJari Atom Bohr

22

22

4 mZe

hnr

π=

Z

nkr

2

1= cm 10528,0 81

−×=k

Untuk atom hidrogen pada ground state, di mana n = 1 dan Z = 1,

maka r = 0,528 Å

Page 13: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Tingkat-Tingkat Energi Atom Hidrogen

eV 6,132

222

422

nhn

emZEn −=π−=

-16

0

0 1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5n :

−13,6

−3,4

−1,51

en

erg

i to

tal

[ eV

]

ground state

≈ 10,2 eV

≈ 1,89 eV

bilangan kuantum prinsipal

2

6,13

nEn −=

Page 14: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Spektrum Atom Hidrogen

Deret n1 n2 Radiasi

Lyman 1 2,3,4,… UV

Balmer 2 3,4,5,… tampak

Paschen 3 4,5,6,… IR

Brackett 4 5,6,7,… IR

Pfund 5 6,7,8,… IR

1

2

3

4

5

deret Lyman

deret Balmer

deret Paschen

Tin

gkat

Ene

rgi

Page 15: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 16: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Gelombang Tunggal

)cos( θ−ω= tAu )( θ−ω= tjAeu

)( kxtjAeu −ω=

λπ= /2kbilangan gelombang

Kecepatan rambat gelombang dicari dengan melihat perubahan

posisi amplitudo

0=−ω kxt

k

tx

ω= λ=ω== fkdt

dxv f

Kecepatan ini disebut

kecepatan fasa

Page 17: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Paket gelombang adalah gelombang komposit

yang merupakan jumlah dari n gelombang sinus

Paket Gelombang

∑ −ω=n

xktjn

nneAu )(

)(0

])()[(

0

)(0

])()[(

0

)(

00

0000

xktj

n

xktjn

xktj

n

xkktjn

n

xktjn

eAeA

A

eAeA

AeAu

nn

nnnn

−ω∆−ω∆

−ω−−ω−ω−ω

=

==

∑∑

dengan k0 , ω0, A0, berturut-turut adalah nilai tengah

dari bilangan gelombang, frekuensi dan amplitudo

Page 18: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Bilangan gelombang : k

∆+≤≤

∆−22 00k

kkk

k

Perbedaan nilai k antara gelombang-gelombang yang membentuk paket gelombang

tersebut sangat kecil → dianggap kontinyu demikian juga selang ∆k sempit sehingga

An / A0 ≈ 1. Dengan demikian maka

)(0

)(0

])()[( 0000 ),( xktjxktj

n

xktj eAtxSeAeu nn −ω−ω∆−ω∆ =

= ∑

Pada suatu t tertentu, misalnya pada t = 0 persamaan bentuk amplitudo gelombang menjadi

0)(

0)0,()0,( AeAxSxAn

xkj n

== ∑ ∆−

Karena perubahan nilai k dianggap kontinyu maka

x

kxkdeexS

k

k

xkj

n

xkj n/2)sin(2

)0,(2/

2/

)()( ∆=∆== ∫∑∆+

∆−

∆−∆−

variasi ∆k sempit

Page 19: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Persamaan gelombang komposit untuk t = 0 menjadi

xjkt

eAx

kxu 0

00

/2)sin(2 −=

∆=

Persamaan ini menunjukkan bahwa amplitudo gelombang komposit ini

terselubung oleh fungsi

x

kxxS

/2)sin(2)(

∆=

-1

0

1

-0 .9 3 4 -0 .3 0 6 0 .3 2 2

selubung∆x

x

kx /2)sin(2 ∆

)cos(/2)sin(2

00 xkAx

kx∆

lebar paket gelombang

kx

∆π×=∆ 2 π2=∆∆ kx

Persamaan gelombang

Page 20: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Kecepatan Gelombang

)(0

)(0

])()[( 0000 ),( xktjxktj

n

xktj eAtxSeAeu nn −ω−ω∆−ω∆ =

= ∑

kecepatan fasa: 00 / kv f ω=

kecepatan group: Amplitudo gelombang akan mempunyai bentuk yang

sama bila S(x,t) = konstan. Hal ini terjadi jika (∆ω)t = (∆k)x untuk setiap n

kkt

xvg ∂

ω∂=∆

ω∆=∂∂=

Kecepatan group ini merupakan

kecepatan rambat paket gelombang

Page 21: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Panjang gelombang de Broglie, Momentum, Kecepatan

Panjang gelombang p

h=λ konstanta Planck momentum elektrongmv

h=λ

ω=π

ω== h2

hhfEphEinstein : energi photon

ω2

2

h== gk

mvE λ

=λπ== h

kmvg2

hh

kmvp g h==

λ=

λπ===

m

h

mm

kvv ge

2hh

Momentum

Kecepatan

de Broglie: energi elektron

Page 22: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Elektron Sebagai Partikel dan Elektron Sebagai Gelo mbang

Elektron dapat dipandang sebagai gelombang tidaklah berarti bahwa elektron adalah gelombang; akan tetapi kita dapat mempelajari gerakan elektron dengan menggunakan

persamaan diferensial yang sama bentuknya dengan persamaan diferensial untuk gelombang.

Elektron sebagai partikel:massa tertentu, m.

Elektron sebagai partikel:Etotal = Ep+ Ek= Ep+ mve

2/2.

Elektron sebagai partikel:p = mve

2

Dalam memandang elektron sebagai gelombang, kita tidak dapat menentukan momentum dan posisi elektron secara simultan dengan masing-masing

mempunyai tingkat ketelitian yang kita inginkan secara bebas. Kita dibatasi oleh prinsip ketidakpastian Heisenberg: ∆p∆x ≥ h. Demikian pula halnya dengan

energi dan waktu: ∆E∆t ≥ h .

Elektron sebagai gelombang massa nol, tetapi λ = h/mve.

Elektron sebagai gelombang:Etotal = hf = ħω.

Elektron sebagai gelombang:p = ħk = h/λ.

Page 23: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 24: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

H = Hamiltonian

Sebagai partikel elektron memiliki energi

energi kinetik + energi potensial

)(2

)(2

22

xVm

pxV

mvE +=+=

)(2

),(2

xVm

pxpHE +=≡

Turunan H(p,x) terhadap p memberikan turunan x terhadap t.

Turunan H(p,x) terhadap x memberikan turunan p terhadap t.

dt

dxve ==

dt

dp

dt

dvmxF === )(

m

p

p

xpH =∂

∂ ),(

x

xV

x

xpH∂

∂−=∂

∂− )(),(

E merupakan fungsi p danx

Page 25: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Gelombang : )(0

])()[( 00 xktj

n

xktj eAeu nn −ω∆−ω∆

= ∑

)ω(0

])()ω[(

00

00

ω

ωω

xktj

n

xktjn eAejt

unn −∆−∆

=

∂∂

1/ ,sempit selang Dalam 0 ≈ωω∆ nk

jEuujut

=ω=∂∂

)( 0hh

ut

jEu∂∂−= h

tjE

∂∂−≡ h

Operator momentum

)(0

])()[(

00

00 xktj

n

xktjn eAek

kjk

x

unn −ω∆−ω∆

−=

∂∂

1/ ,sempit selang Dalam 0 ≈∆ kkk n

jpuukjux

−=−=∂∂

)( 0hh

ux

jpu∂∂= h

xjp

∂∂≡ h

Operator energi

u merupakan fungsi t dan x

Turunan u terhadap t: Turunan u terhadap x:

Page 26: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

)(2

),(2

xVm

pxpHE +=≡

tjE

∂∂−≡ h

xjp

∂∂≡ h

Hamiltonian:

xx =

tjxV

xm ∂Ψ∂=Ψ−

∂Ψ∂

hh

)(2 2

22

tjzyxV

m ∂Ψ∂=Ψ−Ψ∇ h

h),,(

22

2

Ψ=Ψ ExpH ),(

Jika H(p,x) dan E dioperasikan pada fungsi gelombang Ψ maka diperoleh

Operator:

tjxV

xm ∂Ψ∂−=Ψ+

∂Ψ∂− h

h)(

2 2

22

Inilah persamaan Schrödinger

tiga dimensi

satu dimensi

Page 27: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Persamaan Schrödinger Bebas Waktu

)( )(),( tTxtx ψ=Ψ

( ) 0)()( )(

2 2

22

=ψ−+∂ψ∂

xxVEx

x

m

h

Aplikasi persamaan Schrödinger dalam banyak hal hanya berkaitan dengan energi potensial, yaitu besaran yang hanya merupakan fungsi posisi

Et

tT

tTjxxV

x

x

mx sembarang tetapan

)(

)(

1)()(

)(

2)(

12

22

=∂

∂=

ψ−

∂ψ∂

ψh

h

( ) 0),,(2

22

=Ψ−+Ψ∇ zyxVEm

h

Ψ−=Ψ−∂

Ψ∂ExV

xm)(

2 2

22h

Satu dimensi

Tiga dimensi

Oleh karena itu jika persamaan tersebut diupayakan tidak merupakan fungsi yang bebas waktu agar penanganannya menjadi lebih sederhana

Jika kita nyatakan: maka dapat diperoleh

sehingga

Page 28: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Fungsi Gelombang

dzdydx * ΨΨ

220

* )2/ sin(

∆=ΨΨx

kxA

Persamaan Schrödinger adalah persamaan diferensial parsial dengan ψ adalah

fungsi gelombang dengan pengertian bahwa

adalah probabilitas keberadaan elektron pada waktu tertentu dalam volume dx

dy dz di sekitar titik (x, y, z)

Jadi persamaan Schrödinger tidak menentukan posisi elektron melainkan

memberikan probabilitas bahwa ia akan ditemukan di sekitar posisi tertentu. Kita

juga tidak dapat mengatakan secara pasti bagaimana elektron bergerak sebagai

fungsi waktu karena posisi dan momentum elektron dibatasi oleh prinsip

ketidakpastian Heisenberg

Contoh kasus satu dimensi

pada suatu t = 0

Page 29: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Elektron sebagai suatu yang nyata harus ada di suatu tempat. Oleh karena itu fungsi gelombang (untuk satu dimensi) harus memenuhi:

Persyaratan Fungsi Gelombang

1* =ΨΨ∫∞

∞−dx

Fungsi gelombang , harus kontinyu sebab jika terjadi ketidak-kontinyuan hal itu dapat ditafsirkan sebagai rusaknya elektron, suatu hal yang tidak dapat diterima.

Turunan fungsi gelombang terhadap posisi,juga harus kontinyu, karena turunan fungsi gelombang terhadap posisi terkait dengan momentum elektron Oleh karena itu persyaratan ini dapat diartikan sebagai persayaratan kekontinyuan momentum.

Fungsi gelombang harus bernilai tunggal dan terbatas sebab jika tidak akan berarti ada lebih dari satu kemungkinan keberadaan elektron.

Fungsi gelombang tidak boleh sama dengan nol di semua posisi sebab kemungkinan keberadaan elektron haruslah nyata, betapapun kecilnya.

Page 30: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 31: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Elektron Bebas

0)( )(

2 2

22

=ψ+∂ψ∂

xEx

x

m

h

sxAex =ψ )(0)(

222

22

2

+=+ xEs

mEAeeAs

msxsx hh

harus berlaku untuk semua x

0=)(xV

02

22

=+ Esm

h

22

2dengan ,

2

hh

mEj

mEjs =αα±=±=

xjxj AeAex α−α +=ψ )(2

2

h

mEk =α=

m

kE

2

22h=

m

pE

2

2=

solusi

Energi elektron bebas

gmv

h=λ

kmvp g h==

Persamaan gelombang elektron bebas

xjAe α

xjAe α−

Re

Im

Elektron bebas adalah elektron yang tidak mendapat pengaruhmedan listrik sehingga energi potensialnya nol, V(x) = 0

Page 32: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Elektron di Sumur Potensial yang Dalam

0 L

I II III

ψ1 ψ2 ψ3

V=0V=∞ V=∞

x

Daerah I dan daerah III adalah daerah-daerah dengan V = ∞,

daerah II, 0 < x < L, V = 0

Lsin

Lsin4)()( 222

22*2

π=π=ψψ nKx

nBxx

2

2

h

mE=α=

Probabilitas ditemukannya elektron

kxjB sin2 2=L

nk

π=

Energi elektron

222

2

22

L22L

π=π= n

mm

nE

hh

xn

jBj

eejBx

xjkxjk

Lsin2

22)( 222

22 π=

+−=ψ−

xjxj eBeBx α−α +=ψ 222 )(

Fungsi gelombang

Elektron yang berada di daerah II terjebak dalam “sumur potensial”

Sumur potensial ini dalam karenadi daerah I dan II V = ∞

Page 33: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

2

2

8mL

hE =

2

2

8

4

mL

hE =

2

2

8

9

mL

hE =

0

4

0 3.16

ψ*ψ

ψ

0 L

b).n = 2

0

4

0 3.160 x L

ψ

ψ*ψ

a). n = 1

0

4

0 3.16

ψ*ψ

ψ

0 L

c). n = 3

22

2

222

L2L2

== ππ n

mm

nE

hh

Energi elektron

Probabilitas

ditemukan elektron

xn

BL

sin4 222

* π=ψψ

xn

jBL

sin2 2π=ψ

Fungsi gelombang

Fungsi gelombang, probabilitas ditemukannya elektro n, dan energi elektron, tergantung dari lebar sumur, L

Page 34: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Pengaruh lebar sumur pada tingkat-tingkat energi

22

2

222

L2L2

== ππ n

mm

nE

hh

0 L 0 L’

n = 3

n = 2

n = 1

V

V’

Makin lebar sumur potensial, makin kecil perbedaan antara

tingkat-tingkat energi

Page 35: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Elektron di Sumur Potensial yang Dangkal

Probabilitas keberadaan elektron tergantung dari ke dalaman sumur

0 L

a

d)

ψ*ψ

0 L

c)

ψ*ψ

E

0 L

b)

ψ*ψ

E

0 L

a)

ψ*ψ

V

E

Makin dangkal sumur, kemungkinan keberadaanelektron di luar sumur makin besar

Jika diding sumurtipis, elektron bisa

“menembus” dinding potensial

Page 36: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

x

z

yLx

Ly

Lz

Sumur tiga dimensi0

2 2

2

2

2

2

22

=ψ+

∂ψ∂+

∂ψ∂+

∂ψ∂

Ezyxm

h

)()()(),,( zZyYxXzyx =ψ

0)(

)(

1)(

)(

1)(

)(

1

2 2

2

2

2

2

22

=+

∂∂+

∂∂+

∂∂

Ez

zZ

zZy

yY

yYx

xX

xXm

h

Em

z

zZ

zZy

yY

yYx

xX

xX 22

2

2

2

2

2 2)(

)(

1)(

)(

1)(

)(

1

h

−=∂

∂+∂

∂+∂

xEm

x

xX

xX 22

2 2)(

)(

1

h

−=∂

∂yE

m

y

yY

yY 22

2 2)(

)(

1

h

−=∂

∂zE

m

z

zZ

zZ 22

2 2)(

)(

1

h

−=∂

0)(2)(

22

2

=+∂

∂xXE

m

x

xXx

h

Arah sumbu-x

Persamaan ini adalah persamaan satu dimensi yang memberikan energi elektron:

22

L2

π= n

mE

h

2x

22

L8m

hnE x

x =2y

22

L8m

hnE

yy = 2

z

22

L8m

hnE z

z =Untuk tiga dimensi diperoleh:

Tiga nilai energi sesuai arah sumbu

Page 37: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 38: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Persamaan Schrödinger dalam Koordinat Bola

Page 39: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

persamaan Schrödinger dalam koordinat bola

r

erV

0

2

4)(

πε−=

04sin

1cot12

2 0

2

2

2

2222

2

22

22

πε++

ϕ∂ψ∂

θ+

θ∂Ψ∂θ+

θ∂ψ∂+Ψ∂+

∂ψ∂

r

eE

rrrdrrrm

h

ϕ

x

y

z elektron

inti atom

inti atom berimpit dengan titik awal koordinat

)()()(R),,( ϕΦθΘ=ϕθψ rr

0sin

1cot1

24

R

R

2R

R2 2

2

22

222

0

2

2

222

=

ϕ∂Φ∂

θΦ+

θ∂Θ∂

Θθ+

θ∂Θ∂

Θ+

πε++

∂+∂∂

mr

r

eE

dr

r

r

r

m

hh

mengandung r tidak mengandung r

salah satu kondisi yang akan memenuhi persamaan ini adalah jika keduanya = 0

Persamaan Schrödinger dalam Koordinat Bola

Jika kita nyatakan: kita peroleh persamaan yang berbentuk

Page 40: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Persamaan yang mengandung r saja

0R4

R2

0

2

=πε

+∂∂

h

me

r0R

2R22

2

=+∂∂

h

mE

r

04

R

R

2R

R22

0

2

2

222

=

πε++

∂+∂∂

rr

eE

dr

r

r

r

m

h

fungsi gelombang R hanyamerupakan fungsi r → simetri bola

kalikan dengan 2/R r 0R4

R2R

2 0

2

2

22

=

πε++

∂∂+

∂∂

r

eE

rrrm

h

kalikan dengan dan kelompokkan suku-suku yang berkoefisien konstan

2/2 hmr

0R2R

R4

R2

22

2

20

2

=

+

∂∂+

πε+

∂∂

hh

mE

rr

me

r

Ini harus berlaku untuk semua nilai r

Salah satu kemungkinan:

Page 41: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

0220

4

220

2

42

20

22

83242E

h

mememe

mE =

ε−=

επ−=

πε−−=

hh

h

Inilah nilai E yang harus dipenuhi agar R1merupakan solusi dari kedua persamaan

Energi elektron pada status ini diperoleh dengan masukkan nilai-nilai e, m, dan h

J 1018,2 180

−×−=E eV 6,130 −=E

sreA11R =salah satu solusi:2

0

2

4 hπε−= me

s 02

22 =+

h

mEs

0R4

R2

0

2

=πε

+∂∂

h

me

r0R

2R22

2

=+∂∂

h

mE

r

Probabilitas keberadaan elektron dapat dicari dengan menghitung probabilitas keberadaan elektron dalam suatu “volume dinding” bola yang mempunyai jari-jari rdan tebal dinding ∆r.

Page 42: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

sre erArrP 22*

12

12

1 R4 =∆π=

probabilitas maksimum ada di sekitar suatu nilai r0 sedangkan di luar r0 probabilitas ditemukannya elektron dengan cepat menurun

keberadaan elektron terkonsentrasi di sekitar jari-jari r0 saja

Inilah struktur atom hidrogen yang memiliki hanya s atu elektron di sekitar inti atomnya dan inilah yang disebut status dasar a tau ground state

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3

Pe1

r [Å]

r0

Pe

Page 43: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Adakah Solusi Yang Lain?

( ) 0/222 R rrerBA −−=

solusi yang lain:

( ) 0/23333 R rrerCrBA −+−=

Solusi secara umum: 0/ )(R rrnn erL −=

2

2

8mL

hE =

2

2

8

4

mL

hE =

2

2

8

9

mL

hE =

0

4

0 3.16

ψ*ψ

ψ

0 L

b).n = 2

0

4

0 3.160 x L

ψ

ψ*ψ

a). n = 1

0

4

0 3.16

ψ*ψ

ψ

0 L

c). n = 3

Kita ingat:

Energi Elektron terkait jumlah titik simpul fungsi gelombang

- 0 , 2

0

0 , 2

0 , 4

0 , 6

0 , 8

1

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

R1

R3R2

r[Å]

R

polinom

bertitik simpul dua

bertitik simpul tiga

Page 44: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

probabilitas keberadaan elektron

22 R4 nen rrP ∆π=

- 0 , 2

0

0 , 2

0 , 4

0 , 6

0 , 8

1

1 , 2

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4

Pe1

Pe2

Pe3

r[Å]

Pe

Tingkat-Tingkat Energi Atom Hidrogen

eV 6,132

222

422

nhn

emZEn −=π−=

-16

0

0 1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 n

−13,6

−3,4

−1,51en

erg

i to

tal[

eV ]

ground state

≈ 10,2 eV

≈ 1,89 eV

bilangan kuantum prinsipal

6,13

2n−

Page 45: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Momentum Sudut

Momentum sudut juga terkuantisasi

( ) 22 1h+= llL

bilangan bulat positif .... 3, 2, ,1 ,0=l

l : menentukan besar momentum sudut, dan

ml : menentukan komponen z atau arah momentum sudut

Nilai l dan ml yang mungkin : 0 0 =⇒= lml

1 ,0 1 ±=⇒= lml

2 ,1 ,0 2 ±±=⇒= lmldst.

Momentum sudut ditentukan oleh dua macam bilangan bulat:

Page 46: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

l disebut bilangan kuantum momentum sudut, atau bilangan

kuantum azimuthal

ml adalah bilangan kuantum magnetik

bilangan kuantum l 0 1 2 3 4 5

simbol s p d f g h

degenerasi 1 3 5 7 9 11

Page 47: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ada tiga bilangan kuantum yang sudah kita kenal, yaitu:

(1) bilangan kuantum utama, n, yang menentukan tingkat energi;

(2) bilangan kuantum momentum sudut, atau bilangan kuantum azimuthal, l;

(3) bilangan kuantum magnetik, ml .

Bilangan Kuantum

0

1 2 3 4 5n :

−13,6

−3,4

−1,51

energi total [ eV ]

Bohr

bilangan kuantum utama

2s, 2p

1s

3s, 3p, 3d

lebih cermat

(4) Spin Elektron: ± ½ dikemukakan oleh Uhlenbeck

Page 48: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Konfigurasi Elektron Dalam Atom Netral

Kandungan elektron setiap tingkat energi

nstatus momentum sudut Jumlah

tiap tingkat

Jumlahs/d

tingkats p d f

1 2 2 2

2 2 6 8 10

3 2 6 10 18 28

4 2 6 10 14 32 60

Page 49: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Orbital

inti atom

inti atom 1s2s

Page 50: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

H: 1s1; He: 1s2

Li: 1s2 2s1; Be: 1s2 2s2; B: 1s2 2s2 2p1; C: 1s2 2s2 2p2; N: 1s2 2s2 2p3; O: 1s2 2s2 2p4; F: 1s2 2s2 2p5; Ne: 1s2 2s2 2p6.........dst

Penulisan konfigurasi elektron unsur-unsur

Page 51: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Diagram Tingkat Energi

energi

tingkat 4s sedikit lebihrendah dari 3d

Page 52: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Pengisian Elektron Pada Orbital

↑↑↑↑H: pengisian 1s;

↑↓↑↓↑↓↑↓He: pemenuhan 1s;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↑↑↑ Li: pengisian 2s;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ Be: pemenuhan 2s;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↑↑↑B: pengisian 2px dengan 1 elektron;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↑↑↑ ↑↑↑↑C: pengisian 2py dengan 1 elektron;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↑↑↑ ↑↑↑↑ ↑↑↑↑N: pengisian 2pz dengan 1 elektron;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↑↑↑ ↑↑↑↑↑↓↑↓↑↓↑↓O: pemenuhan 2px;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↑↑↑↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓F: pemenuhan 2py;

↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓ ↑↓↑↓↑↓↑↓Ne: pemenuhan 2pz.

Page 53: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Tingkat energi 4s lebih rendah dari 3d. Hal ini terlihat pada perubahan konfigurasi dari Ar (argon) ke K (kalium).

Ar: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6

K: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s1 (bukan 3d1)Ca: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 (bukan 3d2)Sc: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d1 4s2 (orbital 3d baru mulai

terisi setelah 4s penuh)Y: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d2 4s2 (dan unsur selanjutnya

pengisian 3d sampai penuh)

Page 54: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Blok-Blok Unsur1H1s1

2He1s2

3Li

[He]2s1

4Be

[He]2s2

5B

[He]2s2

2p1

6C

[He]2s2

2p2

7N

[He]2s2

2p3

8O

[He]2s2

2p4

9F

[He]2s2

2p5

10Ne

[He]2s2

2p6

11Na

[Ne]3s1

12Mg[Ne]3s2

13Al

[Ne]3s2

3p1

14Si

[Ne]3s2

3p2

15P

[Ne]3s2

3p3

16S

[Ne]3s2

3p4

17Cl

[Ne]3s2

3p5

18Ar

[Ne]3s2

3p6

19K

[Ar]4s1

20Ca

[Ar]4s2

21Sc

[Ar]3d1

4s2

22Ti

[Ar]3d2

4s2

23V

[Ar]3d3

4s2

24Cr

[Ar]3d5

4s1

25Mn[Ar]3d5

4s2

26Fe

[Ar]3d6

4s2

27Co

[Ar]3d7

4s2

28Ni

[Ar]3d8

4s2

29Cu

[Ar]3d10

4s1

30Zn

[Ar]3d10

4s2

31Ga

[Ar]3d10

4s2

4p1

32Ge

[Ar]3d10

4s2

4p2

33As

[Ar]3d10

4s2

4p3

34Se

[Ar]3d10

4s2

4p4

35Br

[Ar]3d10

4s2

4p5

36Kr

[Ar]3d10

4s2

4p6

Blok s Blok d Blok p

pengisian orbital s pengisian orbital d pengisian orbital p

Page 55: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ionisasi dan Energi Ionisasi

−−−−++++ ++++→→→→ eXX gasgas )()(

Energi ionisasi adalah jumlah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron terluarsuatu unsur guna membentuk ion positif bermuatan +1.

Energi ionisasi dalam satuan eV disebut juga potensial ionisasi.

Potensial ionisasididefinisikan sebagai energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang paling lemah terikat pada atom.

Pada atom dengan banyak elektron, pengertian ini sering disebut sebagai potensial ionisasi yang pertama, karena sesudah ionisasi yang pertama ini bisa terjadi ionisasi lebih lanjut dengan terlepasnya elektron yang lebih dekat ke inti atom.

Ionisasi:

Page 56: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

1H

13,6

2He

24,5

3Li

5,39

4Be

9,32

5B

8,29

6C

11,2

7N

14,6

8O

13,6

9F

17,4

10Ne

21,6

11Na

5,14

12Mg7,64

13Al

5,98

14Si

8,15

15P

10,4

16S

10,4

17Cl

13,0

18Ar

15,8

19K

4,34

20Ca

6,11

21Sc

6,54

22Ti

6,83

23V

6,74

24Cr

6,76

25Mn7,43

26Fe

7,87

27Co

7,86

28Ni

7,63

29Cu

7,72

30Zn

9,39

31Ga

6,00

32Ge

7,88

33As

9,81

34Se

9,75

35Br

11,8

36Kr14

Energi Ionisasi [eV]

Page 57: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

0

5

10

15

20

25

H He Li

Be B C N O F

Ne

Na

Mg Al Si

P S Cl

Ar K Ca Sc

Ti V Cr

Mn Fe

Co Ni

Cu

Zn Ga

Ge

As Se

Br

Kr

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213 141516 1718 192021 22232425 2627 282930313233 343536

Unsur

Ene

rgi i

onis

asi [

eV]

s

p

p

d

p

ss

Di setiap blok unsur, energi ionisasi cenderungmeningkat jika nomer atom makin besar

Energi ionisasi turun setiap kali pergantian blok unsur

Energi Ionisasi

Page 58: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah energi yang dilepaskan jika atom netral menerima satu elektron membentuk ion negatif bermuatan −1.

Afinitas elektron dinyatakan dengan bilangan negatif, yang berarti pelepasan energi.

Afinitas elektron merupakan ukuran kemampuan suatu unsur untuk menarik elektron, bergabung dengan unsur untuk membentuk ion negatif. Makin kuat gaya tarik ini, berarti makin besar energi yang dilepaskan. Gaya tarik ini dipengaruhi oleh jumlah muatan inti atom, jarak orbital ke inti, dan screening (tabir elektron).

Page 59: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 60: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Bilangan kuantum : prinsipal: n = 1, 2, 3, dst

azimuthal: l = 0, 1, 2, 3 : s, p, d, f

magnetik: ml = −l sampai +l

spin elektron: ms = +1/2 dan −1/2

Pauli Exclusion Prinsiple : setiap status hanya dapatditempati tidak lebih dari satu elektron

Bilangan Kuantum :

Page 61: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Konfigurasi Elektron Unsur pada Ground State1H1s1

2He1s2

3Li

[He]2s1

4Be

[He]2s2

5B

[He]2s2

2p1

6C

[He]2s2

2p2

7N

[He]2s2

2p3

8O

[He]2s2

2p4

9F

[He]2s2

2p5

10Ne

[He]2s2

2p6

11Na

[Ne]3s1

12Mg[Ne]3s2

13Al

[Ne]3s2

3p1

14Si

[Ne]3s2

3p2

15P

[Ne]3s2

3p3

16S

[Ne]3s2

3p4

17Cl

[Ne]3s2

3p5

18Ar

[Ne]3s2

3p6

19K

[Ar]4s1

20Ca

[Ar]4s2

21Sc

[Ar]3d1

4s2

22Ti

[Ar]3d2

4s2

23V

[Ar]3d3

4s2

24Cr

[Ar]3d5

4s1

25Mn[Ar]3d5

4s2

26Fe

[Ar]3d6

4s2

27Co

[Ar]3d7

4s2

28Ni

[Ar]3d8

4s2

29Cu[Ar]3d10

4s1

30Zn

[Ar]3d10

4s2

31Ga

[Ar]3d10

4s2

4p1

32Ge

[Ar]3d10

4s2

4p2

33As

[Ar]3d10

4s2

4p3

34Se

[Ar]3d10

4s2

4p4

35Br

[Ar]3d10

4s2

4p5

36Kr

[Ar]3d10

4s2

4p6

37Rb[Kr]5s1

38Sr

[Kr]5s2

39Y

[Kr]4d1

5s2

40Zr

[Kr]4d2

5s2

41Nb[Kr]4d4

5s1

42Mo[Kr]4d5

5s1

43Tc

[Kr]4d6

5s1

44Ru[Kr]4d7

5s1

45Rh[Kr]4d8

5s1

46Pd

[Kr]4d10

47Ag[Kr]4d10

5s1

48Cd[Kr]4d10

5s2

49In

[Kr]4d10

5s2

5p1

50Sn

[Kr]4d10

5s2

5p2

51Sb

[Kr]4d10

5s2

5p3

52Te

[Kr]4d10

5s2

5p4

53I

[Kr]4d10

5s2

5p5

54Xe

[Kr]4d10

5s2

5p6

55Cs

[Xe]6s1

56Ba

[Xe]6s2

57La

[Xe]5d1

6s2

58Ce

[Xe]4f1

5d1

6s2

59Pr

[Xe]4f3

6s2

60Nd

[Xe]4f4

6s2

61Pm[Xe]4f5

6s2

62Sm[Xe]4f6

6s2

63Eu

[Xe]4f7

6s2

64Gd

[Xe]4f7

5d1

6s2

65Tb

[Xe]4f9

6s2

66Dy

[Xe]4f10

6s2

67Ho

[Xe]4f11

6s2

68Er

[Xe]4f12

6s2

69Tm[Xe]4f13

6s2

70Yb

[Xe]4f14

6s2

71Lu

[Xe]4f14

5d1

6s2

72Hf

[Xe]4f14

5d2

6s2

73Ta

[Xe]4f14

5d3

6s2

74W

[Xe]4f14

5d4

6s2

75Re

[Xe]4f14

5d5

6s2

76Os

[Xe]4f14

5d6

6s2

77Ir

[Xe]4f14

5d7

6s2

78Pt

[Xe]4f14

5d9

6s1

79Au

[Xe]4f14

5d10

6s1

80Hg

[Xe]4f14

5d10

6s2

81Tl

[Xe]4f14

5d10

6s2

6p1

82Pb

[Xe]4f14

5d10

6s2

6p2

83Bi

[Xe]4f14

5d10

6s2

6p3

84Po

[Xe]4f14

5d10

6s2

6p4

85At

[Xe]4f14

5d10

6s2

6p5

86Rn

[Xe]4f14

5d10

6s2

6p6

87Fr

[Rn]7s1

88Ra

[Rn]7s2

89Ac

[Rn]6d1

7s2

90Th

[Rn]6d2

7s2

91Pa[Rn]5f2

6d1

7s2

92U[Rn]5f3

6d1

7s2

93Np[Rn]5f4

6d1

7s2

94Pu[Rn]5f6

7s2

95Am[Rn]5f7

7s2

96Cm[Rn]5f7

6d1

7s2

97Bk[Rn]

98Cf[Rn]

99Es[Rn]

100Fm[Rn]

101Md[Rn]

102No[Rn]

103Lw[Rn]

Page 62: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ikatan Kovalen

Gaya Ikat : gaya yang menyebabkan dua atom menjadi terikat; gaya ini terbentuk jika terjadi penurunan energi ketika dua atom saling mendekat

Ikatan Metal

Ikatan Ion

Ikatan Hidrogen

Ikatan van der Waals

Ikatan Primer : Kuat Ikatan Sekunder : Lemah

Gaya Ikat

Page 63: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ikatan berarah:kovalen

dipole permanen

Ikatan tak berarah:metal

ionvan der Waals

atom dengan ikatan berarah akan terkumpul sedemikian

rupa sehingga terpenuhi sudut ikatan

atom dengan ikatan tak berarah pada umumnya terkumpul secara rapat

(kompak) dan mengikuti aturan geometris yang ditentukan oleh

perbedaan ukuran atom

walaupun kita bedakan ikatan atom berarah dan ikatan tak berarah, namum dalam kenyataan material bisa terbentuk dari campuran dua

macam ikatan tersebut

terutama terjadi pada ikatan kovalen antara unsur non metal: Nitrogen; Oksigen; Carbon;

Fluor; Chlor

terutama pada Ikatan metal yang terjadi antara sejumlah besar

atom

Ikatan Berarah dan Tak Berarah

Page 64: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Sifat ikatan : Jumlah diskrit

Arah tidak diskrit

Atom dengan ikatan tak berarah

Contoh : H 2

namun ikatan 2 atom H tetap diskrit : setiap atom H hanya akan terikat dengan satu atom H yang lain

atom H memiliki 1 elektron di orbital 1s simetri bola

Page 65: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Sifat ikatan : Jumlah diskrit

Arah diskrit

Elektron di orbital selain orbital s akan membentuk ikatan yang memiliki arah spasial tertentu dan juga diskrit; misal orbital p akan membentuk

ikatan dengan arah tegak lurus satu sama lain.

2pz2px

2py

xy

z

xy

z

xy

z

ditentukan oleh status kuantum dari elektron yang berperan dalam terbentuknya ikatan

Hanya orbital yang setengah terisi yang dapat berperan dalam pembentukan ikatan kovalen; oleh karena itu jumlah susunan ikatan ditentukan oleh jumlah

elektron dari orbital yang setengah terisi.

Atom dengan ikatan berarah

Page 66: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

1 H: 1s1

8 O: [He] 2s2 2p4

O

H H

104o

+

dipole

1 H: 1s1

9 F: [He] 2s2 2p5

F

H

+

dipole

Contoh :

Page 67: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Hibrida dari fungsi gelombang s dan p

6 C: [He] 2s2 2p2Hibrida dari fungsi gelombang s dan p pada karbon membuat karbon memiliki 4 ikatan yang kuat mengarah ke susut-sudut tetrahedron

Intan dan methane (CH4) terbentuk dari ikatan hibrida ini.

14 Si [Ne] 3s2 3p2

32 Ge [Ar] 3d10 4s2 4p2

50 Sn [Kr] 4d10 5s2 5p2

juga membentuk orbital tetrahedral seperti karbon karena hibrida 3s-sp, 4s-4p, dan 5s-5p, sama dengan 2s-2p.

Page 68: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Contoh: senyawa hidrokarbon yang terdiri hanya dari atom C dan H.

Methane : CH4. Ikatannya adalah tetrahedral C−H

H|

H−C−H|

H

Karena ikatan kovalen adalah diskrit dalam jumlah maupun arah, maka terdapatbanyak kemungkinan struktur ikatan tergantung dari ikatan mana yang digunakanoleh setiap atom.

C

H

H

H

H

Page 69: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ethane : C2H6. Memiliki satu ikatan C−C

H H| |

H−C−C−H| |

H H

Propane : C3H8. Memiliki dua ikatan C−C

H H H| | |

H−C−C−C−H| | |

H H H

dst.

Page 70: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Rantaian panjang bisa dibentuk oleh ribuan ikatan C−C.

Simetri ikatan atom karbon dalam molekul ini adalahtetrahedral, dan satu ikatan C−C dapat dibayangkan

sebagai dua tetrahedra yang berikatan sudut-ke-sudut.

Variasi ikatan bisa terjadi sebab tetrahedra pengikat, selain berikatan sudut-ke-sudut dapat pula berikatan sisi-ke-sisi (ikatan dobel)

dan juga berikatan bidang-ke-bidang (ikatan tripel).

Contoh: acetylene C2H2Contoh: ethylene C2H4,

H H| |

H−C=C−H

H−C≡C−H

Page 71: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Peningkatan kekuatan ikatan sebagai hasil dari terjadinya ikatanmultiple disertai penurunan jarak antar atom karbon.

1,54 Ä pada ikatan tunggal, 1,33 Ä pada ikatan dobel, 1,20 Ä pada ikatan tripel.

Ikatan C−C juga bisa digabung dari ikatan tunggal dan ikatan dobel,

seperti yang terjadi pada benzena.

Page 72: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Atom-atom material padat akan terkumpul secara ringkas / kompak menempati ruang sekecil mungkin.

Dengan cara ini jumlah ikatan per satuan volume menjadi maksimum yang berarti energi ikatan per satuan volume menjadi

minimum.

Sebagai pendekatan pertama kita memandang atom sebagai kelereng keras.

Secara geometris, ada 12 kelereng yang dapat berposisi mengelilingi 1 kelereng (terletak di pusat) dan mereka

saling menyentuh satu sama lain.

Ada 2 macam susunan kompak yang teramati padabanyak struktur metal dan elemen mulia, yaitu

hexagonal close-packed (HCP) dan

face-centered cubic (FCC).

Susunan Atom-atom yang Berikatan Tak Berarah

Atom berukuran sama

Page 73: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Face-Centered Cubic (FCC)

6 atom mengelilingi 1 atom di bidang tengah

3 atom di bidang atas, tepat di atas 3 atom yang berada di

bidang bawah,

Hexagonal Closed-Packed (HCP)

6 atom mengelilingi 1 atom di bidang tengah

3 atom di bidang atas, berselang-seling di atas 3 atom di bidang

bawah,

Page 74: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Semua elemen mulia membentuk struktur kompak jika membeku pada temperatursangat rendah,

Sekitar 2/3 dari jenis metal membentuk struktur HCP atau FCC pada temperaturkamar.

1/3 dari jenis metal yang tidak membentuk struktur struktur kompak pada temperatur kamar adalah metal alkali (Na, K, dll) dan metal transisi (Fe, Cr, W, dsb). Mereka

cenderung membentuk struktur body-centered cubic (BCC).

Walaupun kurang kompak, susunan ini memiliki energi total relatif rendah.

Kebanyakan metal alkali berubah dari BCC ke FCC atau HCP pada temperatur yang sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa susunan kurang kompak yang terjadi

pada temperatur kamar adalah akibat dari pengaruh energi thermal

Susunan BCC pada metal transisi diduga sebagai akibat dari ikatan metal ini yang sebagian berupa ikatan kovalen (yang merupakan ikatan berarah).

Page 75: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ikatan ion membentuk struktur yang terdiri dari atom-atom yang berbeda ukuran karena anion dan kation pada umumnya sangat berbeda ukuran.

Perbedaan ini terjadi karena transfer elektron dari atom yang elektro-positif ke atom yang elektronegatif

Membuat ukuran anion > kation.

Anion :

ion negatif sebagai hasil dari atom elektronegatif yang

memperoleh tambahan elektron.

Kation :

ion positif sebagai hasil dari atom elektropositif yang kehilangan

satu atau lebih elektron.

Ikatan ini tak berarah dan juga tidak diskrit, namun pada skala besar kenetralan harus tetap terjaga.

Atom berukuran tidak sama

Susunan Atom-atom yang Berikatan Tak Berarah

Page 76: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Bilangan yang menunjukkan perbandingan jumlah ion elemen A yang mengelilingi ion elemen K yang lebih kecil disebut bilangan koordinasi

(Ligancy).

Bilangan Koordinasi tergantung dari perbedaan radius antaraKation dan Anion

makin besar perbedaannya, ligancy akan semakin kecil.

Bilangan Koordinasi

Rasio Radius Kation / Anion

Polyhedron Koordinasi

Packing

2 0 – 0,155 garis linier

3 0,155 – 0,225 segitiga triangular

4 0,225 – 0,414 tetrahedron Tetrahedral

6 0,414 – 0,732 oktahedron Octahedral

8 0,732 – 1,0 kubus cubic

12 1,0 HCP

12 1,0 FCC

[2]

Bilangan Koordinasi

Page 77: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Senyawa / Metal rK / rA Ligancy teramati

Ba2O3 0,14 3

BeS 0,17 4

BeO 0,23 4

SiO2 0,29 4

LiBr 0,31 6

MgO 0,47 6

MgF2 0,48 6

TiO2 0,49 6

NaCl 0,53 6

CaO 0,71 6

KCl 0,73 6

CaF2 0,73 8

CaCl 0,93 8

BCC Metal 1,0 8

FCC Metal 1,0 12

HCP Metal 1,0 12

Atom dengan ikatan tak terarah : Atom berukuran tidak sama

[2]

Page 78: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Rasio radius di mana anion saling menyentuh dan juga menyentuh kation sentraldisebut rasio radius kritis, sebab di bawah rasio ini jarak kation-anion menjadi lebih

besar dibanding jarak keseimbangan antar ion.

Polyhedra yang terbentuk dengan menghubungkan pusat-pusat anion yang mengelilingi kation sentral disebut polihedra anion atau polihedra koordinasi.

HCP FCC

Page 79: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Polihedra ikatan dan polihedra koordinasi dapat dilihat sebagai sub-unit yang jika disusun akan membentuk struktur padatan tiga dimensi.

Cara bagaimana mereka tersusun akan menentukan apakah material berbentuk kristal atau nonkristal (gelas) dan jika berbentuk kristal struktur kristalnya akan

tertentu.

Polihedra ini bukan besaran fisis tetapi hanya merupakan sub-unit yang lebih mudah dibayangkan daripada atom, dan dengan menggunakan pengertian ini dapat

dilakukan pembahasan mengenai struktur lokal secara terpisah dari struktur besarnya (struktur makro).

C

H

H

H

H HCP

Page 80: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Polihedra koordinasi berperilaku sebagai suatu unit yang erat terikat jikavalensi atom sentral lebih dari setengah dari total valensi atom yang terikatdengannya. Jika valensi atom sentral sama dengan valensi total atom yang

mengelilinginya maka sub-unit itu adalah molekul.

Titik leleh suatu material bergantung dari kekuatan ikatan atom. Ia makin rendah jika polihedra sub-unit terbangun dari kelompok atom yang diskrit,

yang terikat satu sama lain dengqan ikatan sekunder dibandingkan dengan bila ikatannya primer.

Contoh: methane, CH4, titik leleh −184oC;

ethane, C2H6, titik leleh −172oC;

polyethylene, titik leleh 125oC;

polyethylene saling terikat dengan ikatan C-C dapat stabil sampai 300oC.

Page 81: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 82: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Kristal merupakan susunan atom-atom yang teratur dalam ruang tiga dimensi. Keteraturan susunan tersebut timbul karena kondisi geometris yang dihasilkan oleh ikatan atom yang terarah dan paking yang rapat.

Sesungguhnya tidaklah mudah untuk menyatakan bagaimana atom tersusun dalam padatan. Namun ada hal-hal yang diharapkan menjadi

faktor penting yang menentukan terbentuknya polihedra koordinasi atom-atom.

Secara ideal, susunan polihdra koordinasi paling stabil adalah yang memungkinkan terjadinya energi per satuan volume minimal.

Keadaan tersebut dicapai jika:

1. kenetralan listrik terpenuhi

2. ikatan kovalen yang diskrit dan terarah terpenuhi

3. meminimalkan gaya tolak ion-ion

4. paking atom serapat mungkin

Page 83: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Struktur kristal yang biasa teramati pada padatan dinyatakan dalam konsep geometris ideal yang disebut kisi-kisi ruang (space lattice) dan menyatakan

cara bagaimana polihedra koordinasi atom-atom tersusun bersama agar energi dalam padatan menjadi minimal.

Kisi-kisi ruang adalah susunan tiga dimensi titik-titik di mana setiap titik memiliki lingkungan yang serupa. Titik dengan lingkungan yang serupa itu

disebut titik kisi (Lattice Point).

Titik kisi dapat disusun hanya dalam 14 susunan yang berbeda yang disebut kisi-kisi Bravais; oleh karena itu atom-atom dalam kristal haruslah tersusun

dalam salah satu dari 14 kemungkinan tersebut.

Page 84: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Sel Satuan pada Kisi-Kisi Ruang BRAVAIS [2,5]

Page 85: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Setiap titik kisi dapat ditempati oleh satu atau lebih atom, tetapi atom ataukelompok atom pada satu titik kisi haruslah identik dengan orientasi yang

sama agar memenuhi definisi kisi ruang.

Susunan atom dapat disebutkan secara lengkap dengan menyatakan posisi atom dalam suatu unit yang secara berulang tersusun dalam kisi ruang. Unit

yang berulang itu disebut sel satuan.

Rusuk sel satuan, yaitu vektor yang menghubungkan dua titik kisi, haruslah merupakan translasi kisi, dan sel satuan yang identik akan membentuk kisi-

kisi ruang jika mereka disusun bidang sisi ke bidang sisi.

Satu kisi-kisi ruang dapat memiliki beberapa sel satuan berbeda yang memenuhi kriteria tersebut di atas, akan tetapi biasanya sel satuan dipilih yang memiliki geometri sederhana dan memuat beberapa titik kisi saja.

Satu sel satuan yang memiliki titik kisi hanya pada sudut-sudutnya, atau dengan kata lain satu unit sel yang memuat hanya satu titik kisi, disebut sel

primitif.

Page 86: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Unsur Metal dan Unsur Mulia

3 sel satuan yang paling banyak dijumpai pada unsur ini adalah:

Bulatan menunjukkan posisi atom yang juga merupakan lattice points pada FCC

dan BCC

Posisi atom yang ada dalam sel bukan lattice

points

[2]

Page 87: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Unsur ini biasanya memiliki ikatan kovalen sehingga kristal yang terbentuk akan mengikuti ketentuan ikatan ini.

Jika orbital yang tak terisi digunakan seluruhnya untuk membentuk ikatan, maka atom ini akan berikatan dengan (8 – N) atom lain, dimana N adalah jumlah elektron valensi yang dimilikinya.

Elemen Cl, Br, J, kulit terluarnya memuat 7 elektron; oleh karena itu pada umumnya mereka berikatan dengan hanya 1 atom dari elemen yang sama membentuk molekul diatomik, Cl2, Br2, J2.

Molekul diatomik tersebut membangun ikatan dengan molekul yang lain melalui ikatan sekunder yang lemah, membentuk kristal.

Unsur Dengan Lebih Dari 3 Elektron Valensi

[2]

Page 88: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Atom Group VI (S, Se, Te) memiliki 6 elektron di kulit terluarnya dan membentuk molekul rantai atao cincin di mana setiap atom berikatan dengan dua atom (dengan sudut ikatan tertentu).

Molekul ini berikatan satu sama lain dengan ikatan sekunder yang lemah membentuk kristal.

Rantai spiral atom Te bergabung

dengan rantai yang lain membentuk

kristal hexagonal.

[2]Atom Group VI (S, Se, Te)

Page 89: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Atom Group V (P, As, Sb, Bi) memiliki 5 elektron di kulitterluarnya dan setiap atom berikatan dengan tiga atom (dengan sudut ikatan tertentu).

[2]Atom Group V (P, As, Sb, Bi)

Page 90: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Kristal Ionik

Walau sangat jarang ditemui kristal yang 100% ionik, namun beberapa kristal memiliki ikatan ionik yang sangat dominan sehingga dapat disebut sebagai kristal ionik. Contoh: NaCl, MgO, SiO2, LiF.

Dalam kristal ionik murni, polihedra anion (polihedra koordinasi) tersusun sedemikian rupa sehingga kenetralan listrik terpenuhi dan energi ikat per satuan volume menjadi minimum tanpa menyebabkan menguatnya gaya tolak antar muatan yang bersamaan tanda.

Gaya tolak yang terbesar terjadi antar kation karena muatan listriknya terkonsentrasi dalam volume yang kecil, oleh karena itu polihedra koordinasi harus tersusun sedemikian rupa sehingga kation saling berjauhan.

Page 91: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Contoh struktur kristal ionik

AnionKation

tetrahedron oktahedron

Page 92: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Kristal Molekul

Jika dua atom terikat dengan ikatan primer, baik berupa ikatan ion ataupun ikatan kovalen, maka mereka dapat membentuk molekul yang diskrit.

Jika ikatan primer tersebut kuat dalam satu sub-unit, maka ikatan yang terjadi antar sub-unit akan berupa bentuk ikatan yang berbeda dari ikatan primer. Kristal yang terbentuk adalah kristal molekuler dengan ikatan antar sub-unit yang lemah.

Jika ikatan primernya adalah ikatan ion, molekul yang diskrit terbentuk jika muatan kation sama dengan hasilkali muatan anion dengan bilangan koordinasi.

Contoh: sub-unit SiF4 terbentuk dengan ikatan ion, polihedra koordinasi atau polihedra anion berbentuk tetrahedra F mengelilingi kation Si yang kemudian tersusun dalam kisi-kisi BCC

Page 93: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Pada es (H2O), ikatan primernya adalah ikatan kovalen dan ikatan sekunder antar sub-unit adalah ikatan ionik yang lemah

Hidrogen hanya akan membentuk satu ikatan kovalen. Oleh karena itu molekul air terdiri dari 1 atom oksigen dengan 2 ikatan kovalen yang dipenuhi oleh 2 atom hidrogen dengan sudut antara dua atom hidrogen adalah 105o.

Dalam bentuk kristal, atom-atom hidrogenmengikat molekul-molekul air dengan ikatanionik atau ikatan dipole hidrogen.

Bola-bola menunjukkan posisi atom O; atom H terletak pada garis yang menghubungkan atom O yang berdekatan; ada 2 atom H setiap satu atom O.

Page 94: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Jika molekul membentuk rantaian panjang dengan penampang melintangyang mendekati simetris, mereka biasanya mengkristal dalam kisi-kisiberbentuk orthorhombic atau monoclinic.

Molekul polyethylene dilihat dari depan

Page 95: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Kebanyakan polimer yang terbentuk lebih dari dua macam atom, memilikiketidak-teraturan yang membuat ia tidak mengkristal. Walaupun demikian adayang memiliki penampang simetris dan mudah mengkristal, sepertipolytetrafluoroethylene (Teflon).

Molekul polytetrafluoroethylene

Polimer yang komplekspun masih mungkin memiliki struktur yang simetris dan dapat mengkristal seperti halnya cellulose.

Page 96: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ketidaksempurnaan Pada Kristal

Page 97: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Kebanyakan kristal mengandung ketidak-sempurnaan. Karenakisi-kisi kristal merupakan suatu konsep geometris, maka ketidak-

sempurnaan kristal juga diklasifikasikan secara geometris.

• ketidak-sempurnaan berdimensi nol (ketidak-sempurnaan titik), • ketidak-sempurnaan berdimensi satu (ketidak-sempurnaan

garis), • ketidak-sempurnaan berdimensi dua (ketidak-sempurnaan

bidang). • Selain itu terjadi pula ketidak-sempurnaan volume dan juga

ketidak-sempurnaan pada struktur elektronik

Page 98: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

interstitial (atom asing)substitusi

(atom asing)

kekosonganinterstitial(atom sendiri)

Ketidak sempurnaan titik

tidak ada atom pada tempatyang seharusnya terisi

atom dari unsur yang sama(unsur sendiri) berada di antara atom matriks yang

seharusnya tidak terisi atom

atom asing berada di antara atom matriks yang

seharusnya tidak terisi(pengotoran)

atom asing menempatitempat yang seharusnya

ditempati oleh unsur sendiri(pengotoran)

Page 99: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ketidak sempurnaan titik pada kristal ionik

pasangan tempat kosong yang ditinggalkan dan kation yang

meninggalkannya

kekosongan kation berpasangandengan kekosongan anion

ketidaksempurnaan Schottkyketidaksempurnaan Frenkel

pengotoransubstitusi

pengotoraninterstitial

kekosongan kation

Page 100: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Dislokasi merupakan ketidak-sempurnaan kristal karenapenempatan atom yang tidak pada tempat yang semestinya.

vector

Burger

⊥⊥⊥⊥

����

edge dislocation screw dislocation

Dislokasi

Page 101: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 102: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

a) struktur yang terbangun dari molekul berbentuk rantai panjang

b) struktur yang terbangun dari jaringan tiga dimensi

Melihat strukturnya, material nonkristal dapatdikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu:

Page 103: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Molekul Rantaian Panjang - Organik

Beberapa faktor yang mendorong terbentuknya struktur nonkristaladalah:

a) molekul rantaian yang panjang dan bercabang;

b) kelompok atom yang terikat secara tak beraturan sepanjangsisi molekul;

c) rantaian panjang yang merupakan kombinasi dari dua ataulebih polimer, yang disebut kopolimer;

d) adanya unsur aditif, yang akan memisahkan satu rantaian darirantaian yang lain; unsur aditif ini biasa disebut plasticizer.

Page 104: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

H H

| |

C = C

| |

H H

ethylene : C2H4

H H H H H H H H H H H H

| | | | | | | |

....− C − C− C − C− C − C− C − C− C − C− C − C −...

| | | | | | | |

H H H H H H H H H H H H

membentukrantaian panjang

polyethylene

Dalam struktur ini polyethylene disebutlinear polyethylene

Contoh terbentuknya rantaian panjang

Page 105: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Keadaan jauh berbeda jika molekul polyethylene bercabang. Makin bercabang, polyethylene makin nonkristal. Pengaruh adanyacabang ini bisa dilihat pada vinyl polymer, yaitu polymer dengan unit berulang C2H3X. Cabang X ini bisa berupa gugus atom yang menempati posisi di mana atom H seharusnya berada.

H H

| |

− C − C−| |

H X

Page 106: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Ada tiga kemungkinan cara tersusunnya cabang ini yaitu

H

X

C

H

H

X

C

H

H

X

C

H

(a) ataktik (atactic), atau acak

(b) isotaktik (isotactic), semua cabang berada di salah satu sisi rantai

(c) sindiotaktik (syndiotactic), cabang-cabang secara teratur bergantian dari satu sisi ke sisi yang lain.

Page 107: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Jika gugus cabang kecil, seperti pada polyvinyl alkohol di mana X = OH, dan rantaian linier, maka polimer ini denganmudah membentuk kristal.

Akan tetapi jika gugus cabang besar, polimer akanberbentuk nonkristal seperti pada poyvinyl chloride, di mana X = Cl; juga pada polystyrene, di mana X = benzena yang secara acak terdistribusi sepanjangrantaian (ataktik).

Polimer isotactic dan syndiotactic biasanya membentukkristal, bahkan jika cabang cukup besar.

Page 108: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Kopolimerisasi atau pembentukan kopolimer, selalu menyebabkanketidak-teraturan dan oleh karena itu mendorong terbentuknyastruktur nonkristal.

(a) dua macam polimer tersusun secara acak sepanjng rantai.

(b) susunan berselang-selingsecara teratur

(c) susunan kopolimersecara blok

(d) salah satu macampolimer menjadi cabangrantaian macam polimeryang lain

Page 109: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Cross-Linking

Cross-link bisa juga terbentuk oleh atom atau molekul asing.

Cross-link bisa terbentuk oleh segmen kecil dari rantaian.

Cross-linking merupakan ikatan antar rantaian panjang yang terjadi di berbagai titik, dan ikatan ini merupakan ikatan primer.

Page 110: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Jaringan Tiga Dimensi - Anorganik

Suatu senyawa anorganik cenderung membentuk struktur nonkristal jika:

a) setiap anion terikat pada hanya dua kation;

b) tidak lebih dari empat anion mengelilingi satu kation;

c) polihedra anion berhubungan sudut ke sudut, tidak sisi ke sisi dantidak pula bidang ke bidang;

d) senyawa memiliki sejumlah besar atom penyusun yang terdistribusisecara tak menentu di seluruh jaringan.

Jika muatan kation besar, seperti misalnya silika Si+4, denganpolihedron anion yang kecil, maka struktur nonkristal mudah sekaliterbentuk.

Kebanyakan gelas anorganik berbahan dasar silika, SiO2, dengansub-unit berbentuk tetrahedra yang pada gelas silika murni terhubungsudut ke sudut

Page 111: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Penambahan oksida alkali pada struktur yang demikian ini dapatmemutus rantaian tetrahedra; atom oksigen dari oksida ini menyelippada titik dimana dua tetrahedra terhubung dan memutus hubungantersebut sehingga masing-masing tertrahedron mempunyai satu sudutbebas. Terputusnya hubungan antar tetrahedra dapat menyebabkanturunnya viskositas, sehingga gelas lebih mudah dibentuk.

Page 112: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Struktur Padatan

Dalam Skala yang Lebih Besar

Page 113: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Struktur Padatan

Struktur kristal dan nonkristal adalah struktur padatan dilihat dalamskala atom atau molekul.

Sesungguhnya kebanyakan padatan memiliki detil struktur yang lebihbesar dari skala atom ataupun molekul, yang terbangun dari kelompok-kelompok kristal ataupun nonkristal.

Kelompok-kelompok ini dengan jelas dapat dibedakan antara satu denganlainnya dan disebut fasa ; bidang batas antara mereka disebut batas fasa .

Secara formal dikatakan bahwa fasa adalah daerah dari suatupadatan yang secara fisis dapat dibedakan dari daerah yang lain dalam padatan tersebut.

Pada dasarnya berbagai fasa yang hadir dalam suatupadatan dapat dipisahkan secara mekanis.

Page 114: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Dalam satu unit kristal jarak antara atom dengan atom hanya beberapaangstrom. Jika unit-unit kristal tersusun secara homogen membentukpadatan maka padatan yang terbentuk memiliki bangun yang sama denganbangun unit kristal yang membentuknya namun dengan ukuran yang jauhlebih besar, dan disebut sebagai kristal tunggal ; padatan ini merupakanpadatan satu fasa .

Pada umumnya susunan kristal dalam padatan satu fasa tidaklah homogen. Dislokasi dan perbedaan orientasi terjadi antara kristal-kristal. Padatan jenisini merupakan padatan polikristal , walaupun tetap merupakan padatansatu fasa. Kristal-kristal yang membentuk padatan ini biasa di sebut grain , dan batas antara grain disebut batas grain .

Pada padatan nonkristal sulit mengenali adanya struktur teratur dalamskala lebih besar dari beberapa kali jarak atom. Oleh karena itukebanyakan padatan nonkristal merupakan padatan satu fasa.

Padatan dapat tersusun dari dua fasa atau lebih. Padatan demikian disebutsebagai padatan multifasa. Padatan multifasa bisa terdiri hanya dari satukomponen (komponen tunggal ) atau lebih (multikomponen ).

Page 115: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang
Page 116: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

nhfE =

mv

h=λ

h = 6,63 × 10-34 joule-sec

λπ2=kbilangan gelombang:

h

mvk π2=

kkh

p h=π

=2

energi kinetik elektron sbg gelombang : m

k

m

pEk 22

222h==

momentum:

Planck :energi photon

(partikel)

bilangan bulat frekuensi gelombang cahaya

De Broglie :Elektron sbg gelombang

Ulas Ulang Kuantisasi Energi

Page 117: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

m

k

m

pEk 22

222h==

E

k

Energi elektron sebagai fungsi k (bilangan gelombang )

Page 118: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Makin tinggi nomer atom, atom akan makin kompleks, tingkat energi yang terisi makin banyak.

Page 119: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

s p d f

−5,143

4

567

2

3

45

67

3

4

56

7

3

456 7

456 7

Sodium HidrogenE

[ eV

]

0

−1

−2

−3

−4

−5

−6

Kemungkinan terjadinya transisi elektron dari satu ting kat ketingkat yang lain semakin banyak

[6]

Page 120: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Molekul lebih kompleks dari atom; tingkat-tingkat energi lebih banyak karena energi potensial elektron yang bergerak dalam medan yang diberikan oleh banyak inti atom tidaklah sederhana.

Lebih dari itu, energi vibrasi dan rotasi atom secara relatif satu terhadap lainnya juga terkuantisasi seperti halnya terkuantisasinya energi elektron pada atom.

Transisi dari satu tingkat ketingkat yang lain semakin banyakkemungkinannya, sehingga garis-garis spektrum dari molekul semakinrapat dan membentuk pita .

Timbullah pengertian pita energi yang merupakankumpulan tingkat energi yang sangat rapat.

Molekul

Page 121: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Penggabungan 2 atom H membentuk molekul H 2

0

−2

−4

6

4

2

8

10

E [

eV

]

1 2 3Ikatan stabil

Ikatan tak stabil

R0

Åjarak antar atom

Page 122: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Pada penggabungan dua atom, tingkat energi dengan bilangankuantum tertinggi akan terpecah lebih dulu

Elektron yang berada di tingkat energi terluar disebutelektron valensi

Elektron valensi ini berpartisipasi dalam pembentukanikatan atom.

Elektron yang berada pada tingkat energi yang lebih dalam(lebih rendah) disebut elektron inti;

Page 123: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Gambaran tentang terbentuknya molekul dapat diperluas untuk sejumlah atom yang besar yang tersusun secara teratur, yaitu kristal padatan.

n = 1

n = 2

n = 3

Jarak antar atom

Ene

rgi

Padatan

Dalam penggabungan N atom identik, setiap tingkat energi terpecah menjadi Ntingkat dan setiap tingkat akan mengakomodasi sepasang elekron dengan spin

yang berlawanan ( ms = ± ½ ).

Page 124: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

0 5 10 15Å

−10

−20

−30

0

E [

eV

]

sodium

2p

R0 = 3,67 Å

3s3p

4s

3d

[6]

Page 125: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Cara penempatan elektron pada tingkat-tingkat energi mengikuti urutansederhana: tingkat energi yang paling rendah akan terisi lebih dulu,

menyusul tingkat di atasnya, dan seterusnya.

EF , tingkat energi tertinggi yang terisi disebut tingkat Fermi , atau energi Fermi .

Pada 0o K semua tingkat energi sampai ke tingkat EF terisi penuh, dan semua tingkat energi di atas EF kosong .

Pada temperatur yang lebih tinggi, beberapa tingkat energi di bawah EFkosong karena elektron mendapat tambahan energi untuk naik ke tingkat di

atas EF .

Page 126: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Elektron valensi yang berada pada tingkat energi Fermi ataupun di atasenergi Fermi, berada pada salah satu tingkat energi yang dimiliki oleh

kristal.

Jumlah tingkat energi yang dimiliki oleh kristal sangat banyak dan sangat rapat sehingga hampir merupakan perubahan yang kontinyu. Oleh karena itu, elektron pada tingkat energi Fermi yang bergerak dalam kristal dapat

dipandang sebagai elektron bebas.

Elektron yang bergerak dengan kecepatan tertentu memiliki energi kinetik dan bilangan gelombang, k, tertentu.

m

k

m

pEk 22

222h==

Gerakan elektron tersebut mengalami hambatan karena ada celah energi.

Page 127: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

KonduktorIsolator

Semikonduktor

Page 128: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Jika banyak atom bergabung menjadi padatan, tingkat valensiterluar dari setiap atom cenderung akan terpecah membentukpita energi. Tingkat-tingkat energi yang lebih dalam, yang disebut tingkat inti, tidak terpecah.

Setiap tingkat valensi dari dari suatu padatan yang terdiri dariN atom berbentuk pita valensi yang terdiri dari N tingkatenergi.

Dengan demikian maka tingkat valensi s yang di tiap atommemuat 2 elektron, akan menjadi pita s yang dapat menampung2N elektron.

Tingkat valensi p yang di tiap atom memuat 6 elektron, akanmenjadi pita p yang dapat menampung 6N elektron.

Page 129: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Gambaran pita-pita energi pada suatu padatan

pita s

pita p

celah energi

Pita-pita energi yang terjadi dalam padatan dapat digambarkansebagai berikut:

Page 130: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Pada metal, pita valensi biasanya hanya sebagian terisi

Pita energi paling luar, jika ia hanya sebagian terisi dan padanya terdapattingkat Fermi, disebut sebagai pita konduksi .

kosong

celah energi

terisi

kosong

pita valensiEF

pita konduksi

Sodium

Page 131: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Pada beberapa metal, pita valensi terisi penuh. Akan tetapi pita inioverlap dengan pita di atanya yang kosong. Pita yang kosong inimemfasilitasi tingkat energi yang dengan mudah dicapai olehelektron yang semula berada di pita valensi.

terisi penuh

kosong

EF

pita valensi

Magnesium

Page 132: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Pada beberapa material, pita valensi terisi penuh dan pita valensi initidak overlap dengan pita di atasnya yang kosong. Jadi antara pita valensi dan pita di atasnya terdapat celah energi.

celah energi

terisi penuh

kosong

Intan

celah energi

terisi penuh

kosong

pita valensi

Silikon

isolator semikonduktor

Page 133: Mengenal Sifat Material #1 - OpenCourseWare and Articles · Perkembangan pengetahuan tentang materialdilandasi olehkonsep atom yang tumbuhsemakin rumit dibandingkan dengankonsepawalnyayang

Bahan Kuliah Terbuka

Mengenal Sifat Material #1

Sudaryatno Sudirham