Mengenal Empat Lapis - Badak...

52
www.badaklng.co.id Majalah Badak LNG Edisi 34, Oktober - November 2017 safety, health and environment, innovative, professionalism, integrity & dignity Mengenal Continuous Improvement Program Empat Lapis Kontrol Safety Badak LNG

Transcript of Mengenal Empat Lapis - Badak...

Page 1: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

www.badaklng.co.id

Majalah Badak LNGEdisi 34, Oktober - November 2017

s a f e t y , h e a l t h a n d e n v i r o n m e n t , i n n o v a t i v e , p r o f e s s i o n a l i s m , i n t e g r i t y & d i g n i t y

Mengenal Continuous Improvement Program

Empat Lapis Kontrol Safety Badak LNG

Page 2: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

PENANGGUNG JAWAB Corporate Secretary - Corporate Communication Senior Manager

PEMIMPIN REDAKSI Hanes Utama

TIM REDAKSI Busori Sunaryo, Cindy Rindamwati, Okky Indra Putra, Hendra Purnama

FOTOGRAFER Ahmad Sanusi, Kiki Widiyanto

DISTRIBUTORAbdul Azis M.

PENERBIT Corporate Communication Department

ALAMAT REDAKSI Kantor Corporate Communication Department Badak LNGJl. Raya Kutai, Bontang, Kalimantan Timur Telp: (0548) 55-1433/1532, Faks: (0548) 55-2409, E-mail: [email protected]

IZIN CETAK Nomor 1834/DITJEN PPG/1993 Tanggal 29 Mei 1993

SUSUNAN REDAKSI

Redaksi menerima kiriman naskah dan foto unik, baik dari kala ngan Badak LNG maupun masyarakat umum. Sertakan pula foto profil (ukuran postcard atau pas foto) sebagai pelengkap tulisan. Tulisan dikirim melalui email [email protected]. Tulisan yang dimuat akan mendapatkan imbalan menarik dari Redaksi.

BUDAYA CIP DI BADAK LNG

Pembaca yang Budiman,

Melalui Continuous Improvement Program (CIP) 2017 dengan tema “Insan Mutu Siap Memasuki Era Baru Badak LNG dalam Membudayakan Continuous Improvement untuk Meningkatkan Value Creation” kami ingin mengobarkan semangat kreatif dan inovatif dalam mengoperasikan kilang. Semangat yang telah ditanamkan sejak program CIP dimulai tahun 1996 dan telah menghasilkan berbagai karya inovasi.

Penyelenggaraan CIP tahun 2017 ini diikuti oleh 66 Tim yang terdiri dari 205 peserta dari seluruh Departemen. Dari hasil penilaian tim juri, akhirnya didapatkan peserta yang meraih peringkat Gold 29 tim, Silver 30 Tim, dan Bronze 7 Tim. Dari 29 tim predikat Gold, disaring lagi 10 Tim yang akan mewakili Badak LNG dalam even Gas Invocation and Improvement Award (GIIA) di Surabaya.

Dalam majalah Sinergy terbitan kali ini, program CIP dan pelaksanaan CIP di tahun 2017 akan dibahas lebih lengkap. Semoga dapat menjadi motivasi kita semua untuk bekerja kreatif dan inovatif.

Salam Inovasi,Hanes Utama

SOROTANMengenal Continuous Improvement Program 4

Seleksi Penerimaan COOP Angkatan 29 47

Badak LNG Memfasilitasi Penyerahan Bantuan dari OGFICE 50Badak LNG Memeriahkan Bontang City Expo 2017 51

Penyerahan MandatCorporate Secretary 48

POTRETMemperbaiki Diri Lewat Kompetisi 36

LEGAL CORNERPeran Legal Audit dalam Proses Likuidasi Perusahaan Berbadan Hukum 18

SHEQ CORNEREmpat Lapis Kontrol Safety Badak LNG 40

CIP 2017: Program Lama, Wajah Baru 8

Dari Konvensi CIP Menuju GIIA 14

Floating Resto, Sensasi Makan di Perairan Bontang 30

DAFTAR ISI / CONTENT

BINGKAIBadak LNG Gelar Sertifikasi Rigger 46

Pelepasan COOP Angkatan 28 49BERITA FOTOKegiatan CIP 2017 20

CSR CORNERMengenal Charity Sebagai Bagian dari Program CSR Perusahaan 24

SINERGY Oktober - November 2017

2 ULUK SALAM

Page 3: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

President Director & CEO Badak LNGDidik Sasongko Widi

C ontinuous Improvement (CI) bukan merupakan hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke masa Revolusi Industri di Eropa. Pada dekade 1780-an sampai 1880-an dunia industri mulai

mengalami perubahan besar dengan beralihnya industri dari tenaga manusia dan hewan ke tenaga mesin. Penemuan mesin uap yang diikuti revolusi di bidang manufaktur yang mempelopori industri yang mampu berproduksi secara massal menjadi pemicu lahirnya CI. Semangat terus berinovasi untuk memenangkan persaingan industri yang berubah dengan sangat cepat, memicu perbaikan terus-menerus sistem organisasi kerja dan teknologi di dunia industri.

Pada dekade 1880-an sampai 1980-an, CI mulai beralih fokus kepada efisiensi produksi. Maka lahirlah manajemen saintifik (scientific methods), teknik industri (industrial engineering), pembagian kerja (division of labor), perakitan progresif (progressive assembly line), metode standar (standard method), dan pengurangan limbah produksi (waste reduction). Lahirnya berbagai inovasi berbasis sains dan teknologi ini dapat terlihat ketika Henry Ford mendirikan perusahaan Ford Motor Company. Ford memperkenalkan produksi mobil secara massal sehingga mampu menghasilkan mobil dengan harga terjangkau.

Namun kita harus berterima kasih kepada William Edwards Deming yang mempopulerkan CI kepada dunia global.

Deming dikenal sebagai salah satu tokoh yang berperan dalam membangkitkan industri Jepang pasca hancur lebur di Perang Dunia II. Ia memperkenalkan budaya CI dan penerapannya dalam dunia industri. Deming kemudian memperkenalkan metode Plan, Do, Check, dan Action (PDCA) sebagai dasar konsep CI-nya.

Konsep PDCA inilah yang kini Badak LNG terapkan dalam memicu inovasi dalam Perusahaan. Selain PDCA, Badak LNG menambahkan DELTA (Delapan Langkah Tujuh Alat) sebagai konsep tambahan. Kedua konsep ini menjadi dasar program CI di Badak LNG yang lebih dikenal sebagai Continuous Improvement Program (CIP). Bergulir sejak tahun 1996, CIP telah melahirkan berbagai inovasi yang berperan dalam efisiensi energi, pengurangan limbah, polutan, dan gas rumah kaca.

Hasil inovasi dari program CIP Badak LNG kini telah diakui secara nasional dan internasional. Sejumlah inovasi bahkan telah mendapatkan paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Berbagai penghargaan tingkat nasional dan internasional juga telah Badak LNG raih melalui berbagai kompetisi inovasi. Berbagai prestasi ini menjadi pemicu bagi Perusahaan memacu pekerjanya untuk terus menjadikan inovasi sebagai bagian dari budaya kerja mereka dengan CIP sebagai DNA-nya.

CIP sebagai DNA Budaya Inovasi Badak LNG

SINERGY Oktober - November 2017

3SALAM CEO

Page 4: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Bayangkan seseorang sedang membuka sebuah kedai kopi di tengah kota. Kopi yang akan ia sajikan kepada para pengunjung tentulah harus yang terbaik. Biji kopinya mungkin dipesan khusus dari Sidikalang atau Toraja. Mungkin

tanpa tanggung-tanggung, ia akan memesan sebuah mesin espresso khusus dari luar negeri, menyewa seorang barista berpengalaman, dan menata interiornya seindah mungkin. Intinya ia ingin memberikan yang terbaik.

Namun, seiring semakin ramainya kedai kopinya, orang lain mulai tertarik membuka kedai serupa sehingga timbullah persaingan. Untuk memenangkan persaingan, dia pun mencari tahu biji kopi apa yang lebih unggul, barista mana yang lebih yahud, mesin-mesin pengolah kopi mana yang terbaru dan tercanggih. Demikian pula dengan para pesaingnya. Semua orang terus menerus melakukan peningkatan dan perbaikan kualitas produknya untuk menjadi yang terunggul. Sekecil apapun perbaikan dan peningkatan yang dilakukan, dapat sangat berarti untuk memenangkan persaingan.

Konsep CIP mulai populer ketika Dr. Edward W Deming datang ke Jepang pada 1950 yang kemudian disusul oleh Dr. J M Duran pada tahun 1954 untuk memperkenalkan konsep Quality Control Circle (QCC). Pada tahun 1962, Kaoru Ishikawa seorang guru besar dari Tokyo University yang pada saat itu juga menjadi leader of Company –wide Quality Control Circle (QWQC) mendesak para manajer perusahaan di Jepang agar tidak cepat puas hanya dengan meningkatkan kualitas produk. Gagasannya mengenai kendali mutu pada seluruh bagian perusahaan menuntut

pelayanan pelanggan yang terus menerus. Hal ini berarti, para pelanggan tetap mendapat layanan bahkan setelah menerima produk yang mereka inginkan. Manajemen mutu menurut Ishikawa adalah proses yang kontinu dan senantiasa dapat ditingkatkan selangkah lagi ke depan.

Untuk mendukung konsep CIP, Ishikawa menciptakan diagram sebab-akibat yang kemudian dikenal sebagai

“fishbone (Jepang: ‘Ishikawa’) diagram”. Dengan menggunakan diagram ini, pimpinan manajemen dapat melihat seluruh sebab yang mungkin dari sebuah akibat/hasil. Dengan demikian diharapkan manajemen dapat menemukan akar dari ketidaksempurnaan dalam proses kerjanya. Dengan menentukan akar masalah, diagram ini membangun perbaikan kualitas secara bottom up.

Dengan dukungan dari Dr. W. Edwards Deming, Ishikawa menyampaikan kuliahnya mengenai Total Quality Control di Jepang. Deming lebih lanjut menambahkan tool bernama PDCA dalam konsep continuous improvement. PDCA adalah siklus manajemen yang terdiri atas empat tahapan sebagai berikut:

• Plan: temukan sebuah peluang perbaikan dan rencanakan perubahan apa yang dapat dilakukan.

• Do: terapkan perubahan pada skala kecil. • Check: gunakan data untuk menganalisis hasil dari

perubahan yang dilakukan dan tentukan apakah perubahan tersebut memang signifikan.

• Act: jika perubahan tersebut berhasil, terapkan pada skala yang lebih besar dan terus uji hasil yang diperoleh, namun jika perubahan yang dilakukan tidak berhasil ulang kembali tahapan pertama.

MENGENAL CONTINUOUS IMPROVEMENT PROGRAM

SINERGY Oktober - November 2017

4 SOROTAN

SINERGY Oktober - November 2017

Page 5: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Penerapan CIP di Badak LNGCIP atau Continuous Improvement Program juga telah diterapkan Badak LNG sejak tahun 1996. Sistem ini dibuat untuk menyelesaikan masalah di unit kerja serta penuangan ide menjadi sebuah inovasi. Selain menggunakan konsep PDCA (Plan Do Check Action) dari Deming, Badak LNG juga menambahkan DELTA (Delapan Langkah Tujuh Alat). Kedua konsep ini Perusahaan terapkan secara berkesinambungan.

Dalam penerapannya, CIP dibedakan berdasarkan jumlah orang yang terlibat. Apabila dilakukan oleh 1-2 orang dari unit kerja yang sama dinamakan Individual Improvement (I-Prove). Apabila dilakukan oleh 5-7 orang dari unit kerja yang sama dinamakan dengan Functional Team Improvement (FT-Prove), dan bila dilakukan oleh 7-10 orang dari unit kerja yang berbeda (lintas departemen) dinamakan dengan Project Collaboration Improvement (PC-Prove). Kelompok-kelompok tersebut dengan sukarela, secara berkala dan berkesinambungan, mengadakan per-te mu an untuk memecahkan masalah dan menerapkan kendali mutu.

Sesuai konsep yang dikembangkan Ishikawa dan Deming, CIP bertujuan meningkatkan value creation, pertum-buhan ide, perbaikan serta inovasi, dan membangun budaya perbaikan yang berkelanjutan. Lewat CIP, Badak LNG dapat menjalankan fungsinya bukan hanya sebagai perusahaan penyumbang devisa negara lewat pengelolaan gas alam. Namun, lebih jauh, Badak LNG dapat pula tampil sebagai perusahaan penuh inovasi yang mengarah pada perbaikan berkesinambungan.

Tujuan jangka pendek Badak LNG dalam melakukan kegiatan CIP adalah untuk memotivasi dan meningkatkan kemampuan pekerja dalam pemecahan masalah. Melalui CIP, Badak LNG berharap keterlibatan pekerja dalam memberikan rekomendasi meningkat, sekaligus menumbuhkan usulan aneka solusi masalah kepada pihak Manajemen. Selain itu, Perusahaan juga berharap CIP dapat menanamkan kesadaran pekerja tentang pentingnya pencegahan masalah.

Dalam jangka panjang, inovasi-inovasi yang dihasilkan CIP diharapkan akan meningkatkan produksi, efisiensi serta keamanan dan keselamatan kerja sehingga perusahaan mampu berkompetisi dengan perusahaan lain di bisnis

LNG. Dengan konsistensi perbaikan yang mengacu pada konsep mutu QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety & Moral), akan muncul improvement dari berbagai aspek. Dengan demikian Perusahaan dapat melakukan efisiensi sekaligus meningkatkan efektivitas, sejalan dengan visi Badak LNG untuk

“menjadi perusahaan energi kelas dunia yang terdepan dalam inovasi”.

Untuk mendorong tumbuhnya semangat inovasi, Badak LNG secara rutin melaksanakan kompetisi CIP di Badak LNG. Bahkan sejak tahun 2011, Perusahaan telah rutin memberikan penghargaan kepada para inovator, atau para pekerja yang melakukan inovasi di bidang lingkungan. Efek positifnya, dari tahun ke tahun jumlah pekerja inovator terus meningkat. Inovasi terutama muncul dalam aspek efisiensi energi, pengurangan emisi, pengelolaan limbah, dan konservasi air. Ide-ide yang muncul dari para pekerja Badak LNG tersebut disambut baik oleh perusahaan dan kemudian dimatangkan serta diintegrasikan ke dalam sistem ISO 14001 untuk sistem Manajemen Lingkungan yang sudah Badak LNG peroleh sejak tahun 2000. Kini, setelah bertahun-tahun diterapkan, CIP dan inovasi-inovasi yang dihasilkannya telah menjadi semacam DNA dalam lingkup kerja di Badak LNG.

PLAN1 2

3

4

DO

CHECK

ACT

PDCA adalah siklus manajemen yang terdiri atas empat tahapan sebagai berikut:

1Plan: temukan sebuah peluang perbaik an dan rencanakan perubahan apa yang dapat dilakukan.

2 Do: terapkan perubahan pada skala kecil.

3

Check: gunakan data untuk menganalisis hasil dari perubahan yang dilakukan dan tentukan apakah perubahan tersebut memang signifikan.

4

Act: jika perubahan tersebut berhasil, terapkan pada skala yang lebih besar dan terus uji hasil yang Anda peroleh, namun jika perubahan yang Anda lakukan tidak berhasil ulang kembali tahapan pertama.

SINERGY Oktober - November 2017

5SOROTAN

Page 6: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana menemui para pekerja untuk berdialog soal safety dalam kegiatan STAR (Safety Tour and Review) di Badak LNG. When someone decides to open a coffee

bar in the downtown, they, of course, must offer the best coffee to attract and retain customers. In order to do so, they might order high quality coffee beans from

Sidikalang or Toraja. They even buy an espresso machine from abroad, hire experienced baristas, and design the interior of the coffee bar exquisitely to give the finest coffee experience.

The success of the coffee bar, however, might inspire other people to open similar coffee bars which lead to inevitable competition. In order to thrive and compete with their rivals, both the aforementioned owner of the coffee bar and their competitors must find better coffee beans, more experienced baristas, and advanced coffee machines. Producers need to continuously improve their product to maintain its quality. No matter how small the improvement is, it still helps them compete with their competitors.

The concept of CIP became popular when Dr. Edward W Deming came to Japan in 1950, which was followed by Dr. J M Duran in 1954 to introduce the concept of Quality Control Circle (QCC). In 1962, Kaoru Ishikawa, a professor at Tokyo University who at that time also became the leader of the Company - Wide Quality Control Circle (QWQC) urged the managers of Japanese companies not to be satisfied just by improving product quality. It means that customers will still get exceptional service even after

receiving their purchases. According to Ishikawa, quality management is a continual process that can be improved in the future.

In order to support the CIP concept, Ishikawa created cause and effect diagram that is also known as “fishbone (means ‘Ishikawa’ in Japanese) diagram”. By using this diagram, the management of a company can identify the root of circumstances which hinder the company’s performance. After discovering the root causes, the company can conduct bottom-up improvements.

With the support of Dr. W. Edwards Deming, Ishikawa delivered his lecture on Total Quality Control in Japan. Deming then implemented PDCA into continuous improvement program. PDCA is a management cycle which comprises four following steps:

• Plan: find an opportunity to make improvements and changes, and make a plan accordingly to support the implementation of the changes.

• Do: implement the plan on a small scale. • Check: utilize data to analyze the outcomes of the

changes and determine whether the outcomes are significant.

• Act: if the changes are able to be implemented successfully, try to incorporate it on a larger scale and test the outcomes regularly. If the changes aren’t able to be implemented, you need to start over from the first step.

LEARNING CONTINUOUS IMPROVEMENT PROGRAM

6 SPOTLIGHT

SINERGY Oktober - November 2017

Page 7: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

The Implementation of CIP at Badak LNGCIP or Continuous Improvement Program has been implemented by Badak LNG since 1996. The system is designed to solve problems experienced by work units and transform ideas into innovation. In addition to using Dr. W. Edwards Deming’s PDCA (Plan Do Check Action) concept, Badak LNG also implements DELTA (Delapan Langkah Tujuh Alat or eight steps and seven tools). The Company incorporates both concepts continuously.

Based on the number of people who are involved in the program, the implementation of CIP can be separated into these following groups: Individual Improvement (I-Prove), Functional Team Improvement (FT-Prove), and Project Collaboration Improvement (PC-Prove). Individual Improvement is a program that’s conducted by 1-2 people who belong to the same work unit; Functional Team Improvement is a program that’s implemented by 5-7 people who belong to the same work unit; and Project Collaboration Improvement is a program that’s

carried out by 7-10 people from different departments. These groups voluntarily hold regular meetings to problem-solve and implement quality control.

As a concept that developed by Ishikawa and Deming’s, CIP aims to foster the growth of ideas, improvement, and innovation. It’s also designed to increase value creation and develop continuous improvement. Through CIP, as a gas processing company, Badak LNG does not only serve as a GDP contributor, but also as a place where innovation and continuous development thrive.

Badak LNG’s short-term plans of conducting CIP activities are motivating and improving workers’ ability in problem-solving. By implementing CIP, Badak LNG hopes that the program can motivate workers to find solutions and send feedback to the management. The Company is also confident that CIP can raise workers’ awareness about the importance of anticipating problems that may arise at work.

It’s hoped that innovation resulted from the implementation of CIP can provide long-term benefits, such as improving production rate, efficiency,

and work safety. Therefore, the Company can compete effectively with other companies in LNG business. By implementing consistent improvements that incorporate the concept of QCDSM (Quality, Cost, Delivery, Safety & Moral), it will improve various aspects. Therefore, by improving efficiency, Badak LNG can realize its vision to “be a world-class company leading in innovation”.

In order to foster innovation, Badak LNG regularly holds CIP competition. Since 2011, the Company has been frequently handing over awards to innovators or workers who introduce new ideas in the environment field. As a result, from year to year the number of innovators who receive the awards increase. Most innovators introduce new ideas on energy efficiency, emission reduction, waste treatment, and water conservation. These ideas that are conceived by Badak LNG’s workers are received well by the Company and integrated into ISO 14001 system for Environment Management System that has been implemented by Badak LNG since 2000. After implementing them for years, CIP and innovations that are resulted from the implementation of CIP become inseparable parts of Badak LNG.

PLAN DO

CHECKACT

1 2

34

PDCA is a management cycle which com-prises four following steps:

1Plan: find an opportunity to make improvements and changes, and make a plan accordingly to support the implementation of the changes.

2 Do: implement the plan on a small scale.

3Check: utilize data to analyze the out-comes of the changes and determine whether the outcomes are significant.

4

Act: if the changes are able to be implemented successfully, try to in-corporate it on a larger scale and test the outcomes regularly. If the changes aren’t able to be implemented, you need to start over from the first step.

SINERGY Oktober - November 2017

7SPOTLIGHT

Page 8: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Berbicara tentang CIP, program yang sudah berjalan sejak tahun 1996 ini telah banyak menghasilkan inovasi baik bagi Badak LNG maupun masyarakat sekitar Perusahaan. Dengan penyelenggaraan yang konsisten

secara kontinu, Badak LNG berharap CIP dapat menghasilkan perbaikan di berbagai sektor baik internal atau eksternal Perusahaan.

Kegiatan konvensi CIP kembali berlangsung pada tahun 2017. Pada konvensi ini, 66 tim dari seluruh Departemen di Badak LNG turut ikut serta. Dari 66 tim ini terdiri atas 2 tim Project Collaboration Improvement (PC-Prove), 19 tim Functional Team Improvement (FT-Prove), dan 45 tim Individual Improvement (I-Prove).

Klasifikasi tim CIP ini dibedakan berdasarkan jumlah pekerja yang terlibat dalam tim. Apabila pekerja yang terlibat dalam sebuah proyek 1-2 orang dari unit kerja yang sama dinamakan Individual Improvement (I-Prove). Sedangkan apabila pekerja yang terlibat 5-7 orang dari unit kerja yang sama dinamakan dengan Functional Team Improvement (FT-Prove). Adapun jika pekerja yang terlibat 7-10 orang dari unit kerja yang berbeda (lintas departemen) dinamakan dengan Project Collaboration Improvement (PC-Prove).

Wajah Baru Konvensi CIPDalam ajang tahun ini, Koordinator Harian CIP 2017 Purnomo menyatakan bahwa ada beberapa perubahan yang bertujuan untuk perbaikan kompetisi pada konvensi CIP tahun ini. Menurut Internal Auditor Audit & Compliance

SHE&Q Department Badak LNG ini, setelah dua kali menangani kegiatan CIP pada tahun 2016 dan 2017, ia melihat perlunya perbaikan pada sistem penyelenggaraan. Salah satu perubahan yang dilakukan adalah pelibatan juri internal dalam penilaian saat wawancara dan presentasi pada konvensi CIP, setelah sebelumnya hanya juri eksternal saja yang terlibat.

“Selain itu, satu hal lagi yang membuat penyelenggaraan saat ini berbeda, yaitu dengan diadakannya kegiatan Expo atau pameran,” tambah Purnomo.

Keberadaan juri internal dalam kegiatan CIP merupakan perbaikan positif untuk meningkatkan kualitas kompetisi. Sebab juri-juri internal memiliki kemampuan dan pemahaman lebih mendalam saat melihat inovasi yang diangkat. Para juri internal memang khusus dipilih dari pekerja yang inovatif dan memiliki pengalaman kerja mumpuni di Badak LNG. Dengan demikian pelibatan juri internal diharapkan dapat memberikan penilaian lebih objektif dan lebih memperhatikan detail-detail yang mungkin saja selama ini luput.

Selain juri internal, perbaikan konvensi CIP lainnya adalah penyelenggaraan expo atau pameran dari setiap peserta. Hal ini tidak terlepas dari salah satu tujuan CIP untuk membagi pengetahuan (sharing knowledge) kepada seluruh pekerja Badak LNG. Melalui expo dan pameran para peserta memberikan presentasi yang dapat disaksikan oleh semua orang.

“Jadi kalau tahun sebelumnya hanya ada wawancara dan presentasi di depan manajemen, namun karena terbentur

CIP 2017: PROGRAM LAMA, WAJAH BARU

8 SOROTAN

SINERGY Oktober - November 2017

Page 9: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

dengan keterbatasan waktu tidak semua kelompok dapat melakukan presentasi, sehingga proses sharing juga jadi terbatas. Oleh karena itu diputuskan untuk membuat pameran atau expo,” jelas Purnomo.

Expo dan pameran ternyata membuat konvensi CIP 2017 kali ini lebih ramai dan menarik. Terutama karena seluruh jajaran Manajemen Badak LNG dapat berkumpul di satu tempat dan melihat serta melakukan tanya jawab dengan para peserta tentang improvement yang mereka usung. Selain itu dukungan siaran live dari LNG TV juga membuat semua hadirin dapat melihat proses presentasi dari masing-masing peserta. Hal ini tentu membuat proses sharing knowledge dapat melibatkan dan menjangkau lebih banyak pihak, baik peserta, hadirin, maupun manajemen.

Tim Terbaik dan Penghargaan KhususMenurut Purnomo, dalam ajang CIP ini ada dua sistem penilaian dasar, yaitu penilaian risalah dan penilaian teknik presentasi. Pada penilaian risalah, penilaian peserta bukan hanya dari kemampuan mereka menuliskan ide-idenya dengan lengkap serta akurat, tetapi juga pemenuhan kaidah-kaidah

penulisan yang telah ditetapkan oleh dewan juri. Sedangkan pada penilaian teknik presentasi, juri akan menilai cara peserta berpresentasi, efektivitas presentasi, serta menarik atau tidaknya presentasi. Bobot nilai dari setiap penilaian adalah 500, maka untuk dua jenis penilaian ini, nilai total maksimal yang dapat diraih peserta adalah 1.000. Melalui penilaian inilah dewan juri akan menentukan peringkat peserta, dari mulai

kategori Bronze yang berarti masih perlu perbaikan dan berada di bawah standar, hingga kategori tertinggi, Diamond. Dalam hal ini, Purnomo menegaskan bahwa penilaian peserta bukan berdasarkan pada tema yang diusung atau jenis-jenis inovasinya, melainkan memang mengacu pada standar penilaian tersebut.

Pada kegiatan CIP 2017 tahun ini, dewan juri memutuskan bahwa dari 66

Pengembangan yang sangat berdampak positif ke Perusahaan (>950)

Pengembangan yang berdampak positif ke Perusahaan (Inovasi : 890 949)

Perbaikan di atas standar (820-949)

Perbaikan kembali ke standar (740-819)

Perbaikan masih di bawah standar (650-739)

DiamondPlatinum

Gold

SilverBronze

KLASIFIKASI PENILAIAN

Juri Internal CIP 2017 Badak LNG

Rahmat Safruddin

Agung Eka P.

Kusumo Adhi P.

Padang Wikar H.

Afrianto Dulbahri

Nugrahanto W.

R. Ibrahim H. K.

M. Qirom

Sapto Benarimo

Rizqy Fajar A

Yadi

Suyono

M. Jamil

Sultan M. Nur

Robertus Adhi S.

Dwi Raharjo

Indah Kurnia

I Wayan Mahardika

Services Dept.

MTC. Dept.

Tech Dept.

AOC. Dept.

OPR. Dept.

IT. Dept.

Tech. Dept.

Tech. Dept.

SHE&Q. Dept.

OPR. Dept.

HRD. Dept.

CSP&DB

Tech. Dept.

IAD. Dept.

MTC. Dept.

IAD. Dept.

AOC. Dept.

Operations HRD Dept.

Yuli Gunawan

SINERGY Oktober - November 2017

9SOROTAN

Page 10: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Vice President Production Badak LNG Widianto P. Syarief memberikan penghargaan Best Performance pada perwakilan tim FT-Prove Delta 2.

Salah seorang peserta dari tim I-Prove The Patrols sedang memasang alat peraga dalam acara Expo CIP 2017.

tim, terdapat 44 peserta dari 10 tim yang berhak menjadi tim terbaik. Selain itu, dewan juri juga memutuskan ada 11 tim termasuk ke dalam tim dengan tema inovasi yang sesuai dengan standar Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Selain itu, secara khusus panitia CIP membuat kategori penghargaan baru di tahun 2017 ini. Sebelumnya dalam penyelenggaraan CIP hanya terdapat dua kategori penghargaan khusus yaitu The Most Creative Participants dan The Best Performance. Namun, tahun ini terdapat penghargaan untuk The Most Energetic Management, The Most Active Department, The Best Functional Team Improvement, The Best Individual Improvement, dan The Best Innovation Expo.

“The Most Energetic Management ini dipilih bagi pihak manajemen yang tampak paling aktif men-support tim selama masa seleksi hingga presentasi, begitu juga The Most Active Department adalah penilaian untuk departemen yang aktif dalam kegiatan CIP ini,” terang Purnomo

Penambahan beberapa kategori ini bertujuan agar acara CIP 2017 menjadi lebih menarik dibanding penyelenggaraan sebelumnya. Selain itu, penambahan kategori juga diharapkan menjadi motivasi bagi peserta untuk mengeluarkan segala kemampuannya. Penambahan kategori ini juga tentu sejalan dengan semangat peserta untuk memberikan yang terbaik bagi Perusahaan serta lingkungan sekitarnya.

DEPARTEMEN DAN PESERTA TERBAIK

THE MOST ENERGETIC

THE MOST ACTIVE

THE MOST CREATIVE

THE BESTFUNCTIONAL TEAM

THE BEST INNOVATION

THE BEST PERFORMANCE

THE BEST INDIVIDUAL

MANAGEMENT DEPARTMENT PARTICIPANT IMPROVEMENT

EXPO.IMPROVEMENT

LAMSIHAR SITUNGKIR OPERATION DEPT MUHAMMAD ISRAQ FT PROVE INNOV 8

FT PROVE INNOV 8I-PROVE ROTARY C FT-PROVE OPTIMAFT-PROVE DELTA 2

SINERGY Oktober - November 2017

10 SOROTAN

Page 11: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Badak LNG has been incorporating CIP since 1996. The program has developed many innovations that benefit both Badak LNG and the people who live near the Company. By implementing CIP consistently and continuously, Badak LNG

hopes that the program can result in improvements in various external and internal sectors of the Company.

CIP convention was held once again in 2017. In this convention, 66 teams from all Badak LNG’s Departments participated in this event. These teams consisted of 2 Project Collaboration Improvement (PC-Prove) teams, 19 Functional Team Improvement teams (FT-Prove), and 45 Individual Improvement (I-Prove) teams.

These CIP teams were categorized based on the number of team members: Individual Improvement (I-Prove) team consisted of 1-2 people who belong to the same work unit; Functional Team Improvement (FT-Prove) team consisted of 5-7 people who belong to the same work unit; and Project Collaboration Improvement (PC-Prove) team consisted of 7-10 people from different departments.

The New Face of CIP ConventionIn this year’s CIP Convention, the Daily Coordinator of CIP 2017, Purnomo, explained that the event underwent some changes.

Purnomo, who also served as the Internal Auditor Audit & Compliance SHE&Q Department Badak LNG, also said that after organizing CIP event in 2016 and 2017, there were some shortcomings in the execution phase of the event that must be addressed. Therefore, changes were deemed as necessary to improve the event and the competition. One of the changes was the involvement of internal jury in presentation and assessment. Previously, external jury was the only assessment board that was included in the event.

“Another change in the event is the addition of an expo,” Purnomo said.

The involvement of the internal jury in the CIP event was deemed as an improvement that helped enhance the quality of the competition. The jury was selected specifically from Badak LNG’s experienced workers who were viewed as innovative. Therefore, they had a better understanding and knowledge in assessing submitted innovation. It’s hoped that the jury could provide an objective judgment while discerning details that may be left unnoticed in the past.

In addition to the involvement of internal jury, this year’s CIP Convention also held an expo where each participant can exhibit their submission. This was conducted to realize one of CIP’s aims to share knowledge to all Badak LNG’s workers. Through the expo and exhibition, participants delivered presentations that could be watched by all attendees.

CIP 2017: OLD PROGRAM, NEW FACE

SINERGY Oktober - November 2017

11SPOTLIGHT

Page 12: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

“Last year’s convention only comprised of interview and delivering presentation before Badak LNG’s Management. Due to time limitation, however, some groups weren’t able to do presentation and share their ideas to attendees. And that’s why it’s decided this year’s convention would hold an expo,” Purnomo said.

The addition of expo and exhibition made CIP Convention 2017 a more festive and engrossing event. Badak LNG’s

Management also attended the event and asked some questions to participants about improvements that they submitted to the exhibition. The event was broadcast live on LNG TV which allowed attendees to watch presentations given by each participant. This helped the process of knowledge sharing reach more people, including participants, attendees, and Badak LNG’s Management.

The Best Teams and Special AwardsAccording to Purnomo, this year’s CIP Convention had two basic assessment systems: essay assessment and presentation technique assessment. In essay assessment, participants weren’t only evaluated based on their skills in explaining their ideas by writing a comprehensive text, but also based on their compliance to writing guideline that had been assigned by the jury. In presentation technique assessment, the jury evaluated how participants presented their ideas, the effectivity and the appeal of their presentation. The maximum points that each assessment provided was 500. Therefore, the maximum points that participants could get was 1,000.

Through this assessment system, the jury would determine participants’ rank, from Bronze category, which meant the quality of their presentation was below standard and needed to be improved, to Diamond, the highest category. Purnomo explained that participants weren’t assessed based on the theme of their ideas or the types of their invention, but rather based on the assigned guideline.

In CIP Convention 2017, of 66 teams that participated in the event, the jury selected 10 teams, which comprised

Development that has a very positive impact to Company (>950)

Development that has a positive impact to Company (Innovation : 890 949)

Improvements over the standard (820-949)

Improvement back to standard (740-819)

Improvements are still below stan-dard (650-739)

DiamondPlatinum

Gold

SilverBronze

CLASSIFICATION RATING

Rahmat Safruddin

Agung Eka P.

Kusumo Adhi P.

Padang Wikar H.

Afrianto Dulbahri

Nugrahanto W.

R. Ibrahim H. K.

M. Qirom

Sapto Benarimo

Rizqy Fajar A

Yadi

Suyono

M. Jamil

Sultan M. Nur

Robertus Adhi S.

Dwi Raharjo

Indah Kurnia

I Wayan Mahardika

Services Dept.

MTC. Dept.

Tech Dept.

AOC. Dept.

OPR. Dept.

IT. Dept.

Tech. Dept.

Tech. Dept.

SHE&Q. Dept.

OPR. Dept.

HRD. Dept.

CSP&DB

Tech. Dept.

IAD. Dept.

MTC. Dept.

IAD. Dept.

AOC. Dept.

Operations Dept HRD Dept.

Yuli Gunawan

SINERGY Oktober - November 2017

12 SPOTLIGHT

Page 13: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

44 participants, as the best teams. The jury also decided that there were 11 teams that met the PROPER standard which was created by the government.

CIP Committee also added new category in this year’s award. Previously, CIP Convention only had two categories: The Most Creative Participants and The Best Performance. This year’s CIP Convention, however, added following categories: The Most Energetic Management, The Most Active Department, The Best Functional Team Improvement, The Best Individual Improvement, and The Best Innovation Expo.

“The Most Energetic Management award is handed to the management that tirelessly supports the team, from the selection process to the presentation, while The Most Active Department award is handed to the department that gives contribution to this CIP event,” Purnomo said.

The addition of these categories in CIP Convention 2017 was intended to make this year’s convention more interesting. Also, it’s hoped that these new categories could motivate participants to do their best. The categories were added to appreciate participants’ passion to give their best contribution to the Company and their surrounding environment.

Vice President Production Badak LNG Widianto P. Syarief awarded Best Performance Award for representative of FT-Prove Optima Team.

Rows of trophies that are ready to be distributed to the participants of CIP 2017.

BEST DEPARTMENT AND PARTICIPANT

THE MOST ENERGETIC

THE MOST ACTIVE

THE MOST CREATIVE

THE BESTFUNCTIONAL TEAM

THE BEST INNOVATION

THE BEST PERFORMANCE

THE BEST INDIVIDUAL

MANAGEMENT DEPARTMENT PARTICIPANT IMPROVEMENT

EXPO.IMPROVEMENT

LAMSIHAR SITUNGKIR OPERATION DEPT MUHAMMAD ISRAQ FT PROVE INNOV 8

FT-PROVE INNOV 8I-PROVE ROTARY C FT-PROVE OPTIMAFT-PROVE DELTA 2

SINERGY Oktober - November 2017

13SPOTLIGHT

Page 14: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Salah satu hal positif yang muncul dari ajang konvensi Continuous Improvement Program (CIP) adalah lahirnya inovasi-inovasi baru yang mengarah pada perbaikan yang telah terbukti berdasarkan data empiris. Telah banyak

inovasi-inovasi berkualitas telah lahir dari konvensi CIP Badak LNG ini. Namun untuk membuktikan kualitas inovasi ini, tentu diperlukan pengujian ke ajang kompetisi dengan level yang lebih tinggi. Bukan hanya ‘diadu” dengan rekan-rekan satu perusahaan saja.

Oleh karena itu, Badak LNG sejak tahun 2011 telah mengirimkan banyak tim “lulusan” konvensi CIP ke berbagai ajang kompetisi inovasi baik di dalam maupun luar negeri. Misalnya, pada bulan Juni 2011 para peserta CIP terbaik dari Badak LNG dipilih untuk mengikuti International Exposition on Thema Excellent (IETEX) di Word Trade Center – Sentosa, Singapore.

Pada ajang kompetisi sebelumnya, peserta terbaik konvensi CIP 2016 telah membuktikan diri mampu

DARI KONVENSI CIP MENUJU GIIA

10 TIM TERBAIK CIP 2017

TECH/INSP

Vicky IndrafusaMakdyan KaamiliaaSugito

Menurunkan Risiko Kerusakan Peralatan

Terinsulasi Akibat Corrosion Under Insulation (CUI)

Dengan Sistim Deteksi Dini Menggunakan CUI Monitoring

Tools di Kilang Badak LNG.

IP INSITU

MTC/SE&C

Galih KamaruzamanIsharoh IsbahAlfidarRahmat WahyudiReynrold P SiraitSuan

Meningkatkan Efektivitas Pekerjaan Unloading dan

Loading Raschig Ring di Aerator dengan Membuat

Ejector Khusus Raschig Ring.

FT INNOV 8

IT/NETWORK TECH.

SugitoPadma Socca Rhomanda

Menekan Biaya Operasional IP Camera dengan

Memanfaatkan Kabel Data di Area Badak LNG.

IP ENTE

OPR /PROC. TRAIN

Suparjianto SMuhammad YusniMisniantoAgustinus Rofyan SIndra MarjusutailenMuhammad Indirwan

Mempercepat Produksi LNG dengan Memanaskan Derime Gas dari Train Pengirim pada

Saat Start Up Di Kilang Badak LNG.

FT DELTA EH

14 SOROTAN

SINERGY Oktober - November 2017

Page 15: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

berprestasi di ajang konvensi Annual Pertamina Quality (APQ) Awards VII di Jakarta pada 11 – 15 Maret 2017. Tiga tim yang dikirim oleh Badak LNG berhasil membawa pulang dua penghargaan kategori Gold dan satu Silver.

Untuk pengiriman tim CIP tahun ini ada hal yang sedikit berbeda. Jika biasanya dewan juri hanya menunjuk tiga tim terbaik dari konvensi CIP, namun kali ini tidak tanggung-tanggung ada sepuluh tim sekaligus. Penunjukan ini bukan tanpa alasan, karena sebelum dikirim ke APQ Award, mereka semua harus membuktikan diri dulu di ajang GIAA yang berlangsung pada tanggal 6 – 8 Desember 2017 di Surabaya.

Menurut Koordinator Harian CIP 2017 Purnomo, pengiriman tim CIP ke ajang GIIA salah satunya bertujuan untuk menghindari kesan jago kandang sekaligus menjadi ajang proses seleksi ulang.

“Sehingga kita tahu mana yang terbaik dari 10 besar ini. Jadi tim yang akan kita kirim ke ajang APQ Award bulan Maret

2018 bukan dari rangking CIP saat ini, tapi akan disatukan dengan penilaian yang mereka dapat di Surabaya,” jelas Purnomo.

Lebih lanjut, Purnomo menegaskan bahwa dari sepuluh tim ini, maksimal empat tim yang akan dikirimkan ke ajang APQ di bulan Maret 2018.

“Yang sudah pasti (berangkat) adalah tiga tim, seperti biasa, tapi kami akan coba mengusahakan agar bisa empat tim yang berangkat,” ujarnya.

Melalui ajang CIP, Badak LNG bukan hanya berusaha menemukan inovasi-inovasi baru, tetapi juga membagikannya dalam konvensi inovasi baik di tingkat nasional atau internasional. Hal ini juga menjadi bagian sharing knowledge Badak LNG sebagai salah satu perusahaan yang terdepan dalam inovasi.

OPR /PROC. TRAIN

Agung Pamuji IPAhmad HarmayadiSugeng PribadiSutionoIrawan ArdiansyahAdityawarman

Meningkatkan Kinerja Plant 4 Dengan Mempercepat

Pengisian Propane Evaporator Saat Start Up di Kilang Badak

LNG.

FT OPTIMAMTC/MHE

AwaluddinAfif Widia Atmaja

ModifikasiBraket E1-GM-8A/B untuk Memperpendek Durasi Penggantian dan Menghemat

Biaya Perbaikan.

IP ROTARY C

OPR /PROC. TRAIN

Ismail MaryantoEzra Imam FajrinMisniantoBagus PrakosoMuhammad IndirwanMuhammad Israq

Mengatasi Bocoran Gas di 5Y-1 dengan Memperkecil

delta-T feed Gas Sirkuit saat Shutdown 5E-1 Train H Di

Kilang Badak LNG.

FT DELTA 2OPR /PROC. TRAIN

Aji Leo Faisal Dadan Wildan NMisniantoMuhammad IsraqNovie RendraFarid Oktafian Nur

Metode Penyetopan MCHE untuk Menghindari Thermal Shock dan Optimalisasi Gas pada saat Warm up MCHE di Procces Train di Badak LNG.

FT CHARLIE 2

MTC /MPTA

Rustam K.RusdiantoSafaruddinMaksum S.B. Jimmy RolosDavre M

Membuat Alat Bantu Pemutar Hand Wheel untuk Membuka

dan Menutup Valve.

FT PATAS 2MTC/SE&C

Muhammad IsraqAgustinus Royfian Simarmata

Pembuatan Alat Bantu Pengecekan Bocoran di HE.

IP NEW IA

15SOROTAN

SINERGY Oktober - November 2017

Page 16: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

One of the positive impacts created by Continuous Improvement Program (CIP) Convention is the devising of new empirically-tested innovation which help make improvement. Badak LNG’s CIP Convention has produced many high-

quality innovation. In order to prove the quality of the innovation, however, the innovation cannot only be tested with other innovation created by Badak LNG’s workers, but also tested in a high-level competition.

Therefore, since 2011, Badak LNG has sent many CIP Convention’s award-winning teams to various innovation competitions both in Indonesia and overseas. For example, in June 2011, Badak LNG’s workers who were awarded as the best CIP participants were selected to compete in International Exposition on Team Excellent (IETEX) at Word Trade Center, Sentosa, Singapore.

Badak LNG also sent three teams previously awarded as the best CIP 2016 participants to compete in Annual Pertamina

FROM CIP CONVENTION TO GIIA

10 BEST TEAM CIP 2017

TECH/INSP

Vicky IndrafusaMakdyan KaamiliaaSugito

Reduce insulated equipment damage risks which resulted

Corrosion Under Insulation (CUI) with Early Detection

System by using CUI Monitoring Tools at Badak

LNG Train.

IP INSITU

MTC/SE&C

Galih KamaruzamanIsharoh IsbahAlfidarRahmat WahyudiReynrold P SiraitSuan

Increasing the effectiveness of Raschig Ring Unloading and Loading at Aerator by

build a special Raschig Ring Ejector.

FT INNOV 8

IT/NETWORK TECH.

SugitoPadma Socca Rhomanda

Suppress IP camera operating cost by utilize existing data

cable at Badak LNG area.

IP ENTE

OPR /PROC. TRAIN

Suparjianto SMuhammad YusniMisniantoAgustinus Rofyan SIndra MarjusutailenMuhammad Indirwan

Accelerating LNG production by heat-up derime gas from

sender train while start up at Badak LNG train.

FT DELTA EH

SINERGY Oktober - November 2017

16 SPOTLIGHT

Page 17: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Quality (APQ) Awards VII in Jakarta on March 11–15, 2017. The teams managed to attain two Gold category awards and one Silver category award.

There are some changes, however, in this year’s selection of teams that would be sent to compete. This year the jury decided to sent ten teams, while previously they sent only three teams. Before the teams compete in APQ Award, they must attend Gas Improvement & Innovation Awards (GIAA) first that’s held on December 6-8, 2017, in Surabaya.

According to the Daily Coordinator of CIP 2017 Purnomo, the teams are sent to compete in GIAA to prove that Badak LNG’s teams are able to compete in other competitions held by other organizations. Competing in the competition is a way for the Company to test and reselect its teams.

“[By competing in the competition] we’ll know the best team from the top ten teams. The teams that we’re going to be

sent to APQ Award in March 2018 aren’t selected based on their current CIP rank, but based on the assessment that they received in Surabaya,” Purnomo said.

Purnomo explained that only four of the top ten teams will compete in APQ in March 2018.

“There are three teams that are confirmed to compete. However, we’re trying to send four teams,” he said.

Through CIP Convention, Badak LNG doesn’t only try to find new innovation, but also share it in both national and international-level innovation conventions. This is done as a part of Badak LNG’s knowledge sharing that’s conducted to realize its vision to be one of the companies leading in innovation..

OPR /PROC. TRAIN

Agung Pamuji IPAhmad HarmayadiSugeng PribadiSutionoIrawan ArdiansyahAdityawarman

Increasing Plant 4 performance by increasing

propane evaporator filling at Badak LNG’s train start up.

FT OPTIMAMTC/MHE

AwaluddinAfif Widia Atmaja

Bracket E1-GM-8A/B modification in order

to shorten replacement duration and retrench

maintenance cost.

IP ROTARY C

OPR /PROC. TRAIN

Ismail MaryantoEzra Imam FajrinMisniantoBagus PrakosoMuhammad IndirwanMuhammad Israq

Resolving gas leakage at di 5Y-1 by minify the delta-T feed gas circuit while 5E-1

Train H Shutdown at Badak LNG’s train.

FT DELTA 2OPR /PROC. TRAIN

Aji Leo Faisal Dadan Wildan NMisniantoMuhammad IsraqNovie RendraFarid Oktafian Nur

MCHE blackout method to prevent thermal shock and

gas optimization when MCHE warm up at Badak LNG’s

process train.

FT CHARLIE 2

MTC /MPTA

Rustam K.RusdiantoSafaruddinMaksum S.B. Jimmy RolosDavre M

Assembling hand wheel auxiliary tool to open and

close the valves.

FT PATAS 2MTC/SE&C

Muhammad IsraqAgustinus Royfian Simarmata

Assembling the leakage checking auxiliary tool at HE.

IP NEW IA

SINERGY Oktober - November 2017

17SPOTLIGHT

Page 18: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

P emahaman akan istilah likuidasi memang sudah menjadi hal yang lumrah bagi sebagian praktisi bisnis. Sebagaimana

diketahui bahwa proses likuidasi merupakan alternatif terakhir dalam upaya penyelamatan sisa aset perusahaan dikarenakan banyaknya utang yang tidak mampu diatasi. Namun apakah benar bahwa likuidasi adalah satu-satunya way-out solution bagi sebuah perusahaan karena didasari kebangkrutan atau pailit? Dan bagaimana peran legal audit dalam melakukan pemberesan?

LIKUIDASI DALAM UU PT

Pasal 142 Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) tidak mendefinisikan apa itu likuidasi. Namun terminologi itu muncul ketika UU PT mulai mengatur mengenai pembubaran perseroan. Dalam Pasal 142 Ayat (2) mengatur bahwa “Dalam hal terjadi pembubaran perseroan wajib diikuti dengan likuidasi yang dilakukan oleh likuidator atau kurator.” Pada pemahaman UU PT tersebut, pembubaran perusahaan mensyaratkan harusnya dilakukan

likuidasi berupa pencairan aset-aset perusahaan sebagai proses yang mendahuluinya.

Proses likuidasi adalah proses yang lazim dalam industri perbankan

nasional . Sebut saja kasus Bank Centu ry pada tahun 2008. Sebelum kasusnya muncul ke permukaan, PT Bank Century Tbk ternyata sudah menghadapi masalah likuiditas sejak lama. Krisis keuangan global memperparah kondisi Bank Century

sehingga pada akhirnya Bank Century mengalami gagal kliring. Berdasarkan hasil analisis, Bank Indonesia (BI) memutuskan Bank Century diambil alih pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Banyaknya kasus likuiditas perbankan, mendorong pemerintah pada 2011 membentuk badan khusus

yang mengambil sebagian peran BI untuk mengawasi perbankan,

yang kemudian diberi nama Otoritas Jasa Keuangan

(OJK).

Meskipun likuidasi akrab di telinga para praktisi perbankan, namun bukan berarti industri lain terlepas dari istilah ini. Sebab regulasi yang

menjadi dasar praktik likuidasi tidak terlepas

dari UU Kepailitan dan PKPU, UU Perkoperasian, UU

Yayasan, UU OJK, UU LPS, UU BUMN, UU Asuransi, serta UU

Perbankan, dan UU PT.

Contohnya yang terjadi pada industri migas. Pada tahun 2015, pemerintah secara resmi mengumumkan likuidasi Pertamina Energy Trading Ltd (Petral). Keputusan ini diambil setelah sebelumnya dilakukan audit investigasi untuk mengungkap praktik-praktik yang menyimpang

PERAN LEGAL AUDIT DALAM PROSESLIKUIDASI PERUSAHAAN BERBADAN HUKUM

“Dalam hal terjadi pembubaran perseroan wajib diikuti dengan likuidasi

yang dilakukan oleh likuidator atau kurator.” Pasal 142 UU No.40 Tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas

Oleh:Angga F. GenotLegal Specialist Badak LNG

18 LEGAL CORNER

SINERGY Oktober - November 2017

Page 19: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

oleh Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Hasil audit tim ini menghasilkan rekomendasi likuidasi Petral sebagai bentuk komitmen untuk memutus praktik-praktik buruk di masa lalu dalam pengadaan BBM dan minyak mentah.

Keberadaan Petral dalam pengadaan BBM dinilai menjadi sumber kontroversi dan kecurigaan terkait praktik mafia migas. Sejak Indonesia menjadi negara pengimpor minyak, reputasi Petral erat dengan praktik-praktik yang tidak sehat dalam pengadaan BBM dan minyak mentah. Petral menjadikan para mafia migas leluasa mencari keuntungan melalui impor BBM dengan mekanisme yang tidak sesuai prinsip berkeadilan, sekaligus mencampuri kebijakan sehingga berdampak pada terhambatnya pembangunan. Disinyalir akibat campur tangan mafia tersebut, negara tak berdaya dalam mengambil keputusan strategis pembangunan yang seharusnya dilakukan. Seperti pembangunan kilang di dalam negeri untuk mengurangi

impor, pemanfaatan energi terbarukan untuk mengurangi pemakaian BBM, dan pengendalian/pengalihan subsidi BBM agar lebih tepat sasaran.

PERAN LEGAL AUDITMenurut black’s law dictionary, definisi likuidasi adalah “with respect with winding up affairs of corporation, is process of reducing assets to cash, discharging liabilities and dividing surplus or loss, occurs when a corporation distributes its net assets to its shareholders and ceases its legal existence.” Sedangkan pengertian likuidasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembubaran sebagai badan hukum yang meliputi pembayaran kewajiban kepada kreditur dan pembagian harta yang tersisa kepada para pemegang saham.

Terminologi reducing assets to cash (mengubah aset menjadi uang) dan discharging liabilities (pembayaran kewajiban) adalah inti dari proses likuidasi. Dalam melakukan pencairan aset dan pembayaran kewajiban, seorang likuidator perlu

melakukan fungsinya demi menjalankan amanat yang diberikan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) maupun pengadilan. Tugas-tugas pemberesan tersebut tidak terlepas dari legal audit.

Kata audit secara etimologi berarti pemeriksaan dalam arti luas, termasuk evaluasi terhadap kelembagaan, sistem, proses, atau produk. Audit hukum (legal audit) adalah pemeriksaan dari aspek hukum dan perundang-undangan terhadap suatu lembaga, sistem, proses, dan produk melalui pengidentifikasian subyek hukum, obyek hukum, dan perbuatan hukum. Profesi audit hukum biasanya dilakukan oleh seorang legal auditor yang kompeten, bersertifikat, obyektif, dan tidak memihak.

Fungsi legal auditor tersebut tidak terlepas pada penyusunan dan perencanaan kerangka kerja; melakukan analisis data berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

melakukan audit hukum terhadap subyek hukum, obyek hukum, maupun perbuatan hukum itu sendiri. Kemudian berangkat dari pemahaman likuidasi yang berkaitan dengan pemberesan harta perusahaan, maka harus dilakukan audit hukum untuk setiap transaksi perusahaan. Hal ini untuk memastikan apakah setiap transaksi yang dilakukan dalam rangka pemberesan tersebut telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan atau tidak. Kemudian dari segi pemenuhan kewajiban, termasuk di dalamnya alasan pembubaran perusahaan, apakah sudah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau tidak. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketika penunjukan likuidator, apakah direksi yang menjabat memiliki permasalahan hukum atau tidak.

Mengingat besarnya peran seorang legal auditor, maka proses pembubaran perusahaan tidak dapat dianggap remeh. Sebab selalu ada risiko hukum dari setiap tindakan hukum. Bagi direksi yang belum memahami adanya risiko hukum ini, sangat perlu untuk melakukan konsolidasi dan konsultasi dengan likuidator atau konsultan legal yang kompeten.

“With respect with winding up affairs of corporation, is process of reducing assets to cash, discharging liabilities and dividing

surplus or loss, occurs when a corporation distributes its net assets to its shareholders and ceases its legal existence.”

Black’s law dictionary

19LEGAL CORNER

SINERGY Oktober - November 2017

Page 20: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Jajaran Manajemen Badak LNG berfoto dengan para peraih penghargaan CIP 2017 dari seluruh kategori.

Para peserta melakukan presentasi singkat di hadapan jajaran Manajemen Badak LNG yang sedang meninjau stand mereka.

KEGIATAN CIP

201720 BERITA FOTO

SINERGY Oktober - November 2017

Page 21: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Senior Manager Operations Department Badak LNG Rahmat Safruddin sedang membacakan peringkat para peserta CIP 2017.

Jajaran Manajemen Badak LNG berfoto dengan para peraih penghargaan Tim CIP, Departemen, dan Peserta terbaik.

Senior Manager SHE&Q Department Badak LNG Muhaimin memberikan laporan pada acara puncak CIP 2017.

Tim FT-Prove Optima yang terpilih menjadi salah satu tim dengan The Best Performance memberikan presentasi di acara Expo CIP 2017.

21BERITA FOTO

SINERGY Oktober - November 2017

Page 22: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Vice President Production Badak LNG Widianto P. Syarief memberikan sambutan pada acara puncak CIP 2017.

Vice President Production Badak LNG Widianto P. Syarief memberikan penghargaan The Most Active Department kepada perwakilan dari Operations Department.

Vice President Production Badak LNG Widianto P. Syarief memberikan cinderamata kepada perwakilan Juri Eksternal, Imam Hidayat dari PT Pertamina (PERSERO).

Para hadirin mulai memenuhi ruangan gedung MPB pada acara CIP 2017 Badak LNG.

22 BERITA FOTO

SINERGY Oktober - November 2017

Page 23: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Para hadirin sedang menyimak dengan penuh perhatian pada acara yang berada di panggung CIP 2017.

Tim dari FT COD sedang memberikan presentasi singkat tentang inovasi yang diusungnya pada acara Expo CIP 2017.

Tim IP-Comdev sedang memberikan penjelasan tentang inovasi yang diusung pada manajemen yang mengunjungi stand mereka.

Senior Manager Corporate Communication Department Badak LNG Hanes Utama memberikan pertanyaan seputar inovasi yang diusung oleh tim FT-Prove Kabel.

23BERITA FOTO

SINERGY Oktober - November 2017

Page 24: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

P rogram Corporate Social Responsibility (CSR) kini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari perusahaan yang mengutamakan sustainability dalam menjalankan usahanya. Sebagai sebuah program, cikal bakal munculnya CSR dapat

dilacak sejak dekade 1950-an.

Patrick Murphy Profesor dari Universitas Notre Dame pada tulisannya “An Evolution: Corporate Social Responsiveness” di Michigan Business Review mengklasifikasikan empat era pembentukan konsep CSR. Dekade 1950-an menurutnya adalah era pertama CSR mulai dikenal. Murphy menyebut dekade ini sebagai era filantropik sebab ketika itu perusahaan-perusahaan sedang gencar-gencarnya mengumbar bantuan sosial (charity). Era kedua menurut Murphy adalah periode 1953–1967 yang ia juluki sebagai era kesadaran (awareness). Pada era ini perusahaan sudah mulai menyadari tanggung jawab bisnis perusahaan dan perannya bagi lingkungan serta masyarakat sekitar.

Sedangkan periode 1968–1973 sebagai era ketiga, ia menyebutnya sebagai era isu (issue). Ketika itu perusahaan telah mulai fokus pada isu-isu spesifik seperti kerusakan kota (urban decay), diskrimininasi rasial, dan masalah polusi. Era terakhir, era responsif (responsiveness) berlangsung pada 1974–1978 dan berlanjut sampai kini. Pada era ini perusahaan mulai mengambil langkah serius terkait CSR melalui pelibatan manajemen dan organisasi perusahaan. Tindakan ini meliputi pengubahan susunan dewan direksi, meninjau kembali etika perusahaan, dan pengungkapan kinerja sosial perusahaan.

Di Indonesia sendiri geliat program CSR memuncak dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perseroan Terbatas. Dalam PP ini TJSL dijelaskan sebagai komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya.

Melalui PP ini, pemerintah berusaha mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk melakukan kegiatan TJSL atau secara umum lebih dikenal dengan CSR. Salah satu sasarannya adalah Program Kemitraan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri. Sementara Program Bina Lingkungan bertujuan untuk menjadi program pemberdayaan sosial masyarakat.

Dalam mengimplementasikan peraturan ini, seringkali perusahaan di Indonesia menggunakan program CSR yang bersifat charity atau kegiatan filantropi. Bagi Badak LNG sendiri, charity menjadi salah satu dari empat pilar CSR selain community empowerment (pemberdayaan masyarakat), capacity building (peningkatan kapasitas), dan infrastructure (infrastruktur).

Mengenal Konsep Charity di Badak LNGPada prinsipnya ada dua fondasi dasar dari CSR, yaitu charity principle dan stewardship principle. Charity principle adalah kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan bantuan suka rela kepada seseorang atau kelompok yang membutuhkan. Kegiatan ini biasanya dalam bentuk kegiatan kedermawanan, seperti pemberian bantuan biaya perawatan kesehatan bagi masyarakat miskin yang tidak mampu mengakses fasilitas rumah sakit.

Sementara stewardship principle adalah tindakan perusahaan untuk mempertimbangkan kepentingan setiap pihak yang dipengaruhi oleh keputusan maupun kebijakan perusahaan. Prinsip ini lahir dari kesadaran bahwa ada ketergantungan antara perusahaan dan masyarakat, sehingga kegiatan yang dilakukan adalah pendekatan stakeholder. Dengan demikian perusahaan mampu menyeimbangkan kepentingan dan kebutuhan setiap kelompok yang bermacam-macam di masyarakat.

MENGENAL CHARITY SEBAGAI BAGIAN DARI PROGRAM CSR PERUSAHAAN

SINERGY Oktober - November 2017

24 CSR CORNER

Page 25: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Berdasarkan dua fondasi dasar CSR tersebut, perusahaan dapat melaksanakan CSR dalam berbagai bentuk. Tetapi dari keseluruhan bentuk ini hanya ada dua pelaksanaan CSR yang dominan, yaitu menjadikan CSR sebagai kegiatan yang menyatu dengan inti bisnis perusahaan (inline) atau di luar inti bisnis perusahaan (yang biasa disebut charity).

Dalam praktiknya, pelaksanaan charity ini memiliki banyak bentuk, antara lain:

Corporate philanthropy, atau pemberian secara langsung dalam bentuk hibah tunai, donasi, atau barang.

Cause promotions, yaitu pengalokasian dana atau bantuan dalam bentuk barang dan sumber daya lain oleh perusahaan untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian tentang masalah sosial. Contohnya adalah saat Badak LNG memberikan bantuan drum bekas yang aman dipakai untuk diolah kembali menjadi furnitur.

Corporate social marketing yaitu upaya perusahaan memberi dukungan pada pembangunan atau pelaksanaan kegiatan yang ditujukan untuk mengubah sikap dan perilaku dalam rangka memperbaiki kesehatan masyarakat, pelestarian lingkungan, dan lain-lain. Contohnya saat Badak LNG

bekerja sama dengan IDI Bontang membangun empat unit MCK di wilayah Pagung, Bontang Lestari.

Social responsible business practice yaitu pengadopsian dan pelaksanaan praktik-praktik bisnis dan investasi yang memberikan dukungan pada permasalahan sosial, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan melindungi lingkungan. Dalam pelaksanaannya, perusahaan dapat menjalankannya sendiri atau bermitra dengan organisasi lain. Contohnya adalah bagaimana Badak LNG bermitra dengan masyarakat pesisir untuk melestarikan mangrove melalui pembibitan dan diversifikasi produk olahan mangrove. Kemitraan ini berhasil menciptakan kelompok mitra binaan yang peduli dengan kelestarian mangrove yang terdorong oleh dampak langsung dari sisi ekonomi dan lingkungan yang mereka rasakan.

Charity Bukanlah Inti Kegiatan CSRNamun, di tengah keragaman konsep charity yang dapat dilakukan oleh sebuah perusahaan, perlu disadari bahwa charity bukanlah inti dari kegiatan CSR. Kegiatan charity

“hanya” merupakan sebuah bagian dari program CSR.

Empat pilar CSR Badak LNG

Pemberdayaan Masyarakat

Peningkatan Kapasitas

Infrastruktur

Bantuan Sosial

SINERGY Oktober - November 2017

25CSR CORNER

Page 26: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Perbedaan yang paling terlihat adalah charity merupakan jenis-jenis bantuan langsung perusahaan yang bersifat jangka pendek. Sementara keseluruhan kegiatan CSR mengarah pada program atau pola kemitraan (partnership) dengan seluruh stakeholder. Kemitraan ini bukan hanya bertujuan memandirikan mitra, namun sekaligus dapat meningkatkan kinerja perusahaan.

Kegiatan CSR yang hanya bergantung pada kegiatan charity dapat memberikan efek jangka panjang yang kurang baik. Salah satunya adalah dapat timbulnya ketergantungan masyarakat pada perusahaan, sehingga masyarakat cenderung menjadi objek dari program CSR.

Untuk menyelesaikan permasalahan jangka pendek, charity mungkin cocok untuk dilakukan, tapi tidak untuk jangka panjang.

Oleh sebab itu, Badak LNG tidak menumpukan kegiatan CSR perusahaan pada kegiatan charity saja. Perusahaan berusaha menjalankan empat pilar CSR secara berimbang sesuai kebutuhan melalui pembangunan infrastruktur, peningkatan kapasitas sumber daya masyarakat, dan bimbingan langsung kepada mitra binaan. Dengan demikian Badak LNG berusaha mendorong terbentuknya masyarakat yang berdaya dan mandiri.

EMPAT JENIS CHARITY

CORPORATE PHILANTHROPY

CORPORATE SOCIAL MARKETING

CAUSE PROMOTIONS

SOCIAL RESPONSIBLE BUSINESS PRACTICE

SINERGY Oktober - November 2017

26 CSR CORNER

Page 27: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Corporate Social Responsibility (CSR) programs become an inseparable part of companies that prioritize sustainability in their business. The devising of CSR as a program can be traced back to the 1950s.

In “An Evolution: Corporate Social Responsiveness” published in Michigan Business Review, Patrick Murphy, a professor at University of Notre Dame, identified four eras in the development of CSR concept. According to him, CSR first started to gain attention in the 1950s. He named this era as “Philanthropic” because during that time the companies regularly donated to charity. The period between 1953 and 1967 was called “Awareness”. In this era, the companies had realized their responsibility as a corporate and their role in preserving the environment and empowering the people.

The third era, which took place between 1968 and 1973, was named as “Issue”. During that time companies started to focus on specific issues, such as urban decay, racial discrimination, and pollution problems. The last and current era, “Responsiveness”, has been taking place since 1974. In this era, companies start to implement CSR concept intently by involving their management and organizations. In order to incorporate CSR into their business, companies must restructure their Board of Directors, review their business ethics, and disclose their corporate social performance.

Government Regulation (Peraturan Pemerintah or PP) number 47/2012 on Social and Environmental Responsibility of Limited Liability Company (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan or TJSL) encourages Indonesian companies to implement CSR programs. In this regulation, Social and Environmental Responsibility is described as a company’s commitment to be involved in sustainable economic development to improve welfare and preserve the environment which benefits the company, local communities, and the people in general.

Through this Government Regulation, the government tries to encourage Indonesian companies to implement TJSL, which is better known as CSR. There are two CSR programs that commonly implemented in Indonesia: Partnership Program (Program Kemitraan) and Community Development Program (Program Bina Lingkungan). Partnership Program aims to foster the growth of small enterprises and help them gain financial independence. Community Development Program, on the other hand, works toward the social empowerment of the people.

In order to comply with this regulation, Indonesian companies often implement charitable or philanthropic CSR programs. Badak LNG also incorporates charity into its CSR foundations. The foundations comprise following principles: charity, community empowerment, capacity building, and infrastructure.

The Implementation of Charity Concept at Badak LNGFor the most part, there are two CSR foundations: charity principle and stewardship principle. Charity principle is a program conducted by companies to provide aids to certain individual or group in need of help. This program usually comprises philanthropic activities, such as providing financial aid for poor people who aren’t able to pay for healthcare.

Stewardship principle, on the other hand, determines the consequences of the company’ decisions and policies that affect stakeholders. The devising of this principle stems from the understanding that both the company and the people need each other to thrive. Therefore, this program utilizes the stakeholder approach to satisfy the needs of both sides. By implementing this principle, the company can balance the needs and the interests of various community groups.

Incorporating these CSR foundations can help the company conduct CSR in various forms as well. However, there are only

CHARITY AS A PART OF COMPANIES’ CSR PROGRAMS

SINERGY Oktober - November 2017

27CSR CORNER

Page 28: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

two forms of CSR implementation that are commonly used, which are integrating CSR with the company’s core business (inline) or separating CSR from the company’s core business (better known as the charity).

The implementation of charity concept has following forms:

Corporate philanthropy prompts the company to provide cash, donations, or materials.

Cause promotion requires the company to allocate funds or aids in the form of materials and other resources to raise awareness on social issues. For example, Badak LNG provided second-hand drums that can be recycled into furniture.

Corporate social marketing is campaigns funded by the company that is created to promote change and improve the people’s well-being, preserve the environment, and so on. Badak LNG, for instance, cooperated with Indonesian Medical Association (Ikatan Dokter Indonesia or IDI) Bontang in developing four lavatories in Pagung, Bontang Lestari.

Social responsible business practice is business practices that are adopted by the company to resolve social issues, improve the people’s welfare, and protect the

environment. The company can conduct this practice alone or cooperate with other organizations. For example, Badak LNG cooperated with coastal communities in preserving mangroves through mangrove nursery and diversification of mangrove products. This partnership succeeded in developing trained partners groups that are specialized in preserving mangroves. Their effort is prompted by negative financial and environmental impacts that they directly experienced.

Charity is not an Essential Part of CSR ProgramsAlthough there are various charity concepts that can be implemented by a company, it’s important to note that charity isn’t an essential part of CSR programs. Charity is

“only” a part of CSR programs as it is deemed as a short-term aid, while CSR programs are implemented to develop a partnership with all stakeholders. This partnership doesn’t only aim to help partners gain financial independence but increase the company’s performance as well.

If the company depends heavily on charity programs, it can bring long-term negative impacts, such as increasing

Four Pillars of Badak LNG’s CSR

Community Empowerment

Capacity Building

Infrastructure

Charity

SINERGY Oktober - November 2017

28 CSR CORNER

Page 29: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

the people’s dependency on the company and makes the people as the object of CSR programs. Even though charity programs are beneficial in providing short-term solutions, it may bring negative impacts if it’s implemented as a long-term aid.

Therefore, Badak LNG doesn’t focus its CSR programs only on developing charity programs. The Company also tries to implement its CSR foundations equally by developing infrastructures, improving the quality of community resources, and providing training and workshops for trained partners. As a result, Badak LNG can empower the people and help them gain financial independence.

FOUR TYPES OF CHARITY

CORPORATE PHILANTHROPY

CORPORATE SOCIAL MARKETING

CAUSE PROMOTIONS

SOCIAL RESPONSIBLE BUSINESS PRACTICE

SINERGY Oktober - November 2017

29CSR CORNER

Page 30: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Restoran terapung atau floating resto sebenarnya bukan hal yang baru, karena sudah banyak sekali restoran sejenis baik di Indonesia ataupun di dunia. Restoran terapung adalah jenis tempat makan yang menggunakan sebuah

landasan datar yang diletakkan di area perairan, seperti sungai, danau, bahkan laut. Besar landasan tergantung pada keinginan pemilik restoran dan area perairan yang tersedia. Salah satu contoh restauran terapung berukuran jumbo adalah restoran The Jumbo Kingdom di Aberdeen, Hong Kong.

Terkadang, kapal laut atau feri yang sudah tidak beroperasi lagi dapat dialihfungsikan oleh pemiliknya menjadi restoran terapung. Restoran DiMillo’s di Portland adalah salah satu contohnya. Restoran ini berasal dari sebuah kapal feri yang tidak lagi beroperasi. Contoh lainnya adalah Captain John’s Harbour Boat Restaurant, sebuah restoran terapung terkenal di dunia yang terletak di Toronto.

Di Indonesia sendiri, konsep restoran terapung telah lama diterapkan di berbagai daerah. Bukan hanya milik perorangan, tetapi banyak juga keterlibatan pemerintah daerah, terutama Dinas Pariwisata yang ingin membangun destinasi wisata jenis ini. Contohnya adalah restoran terapung yang terdapat di kawasan Teluk Ambon atau Muara Angke, Jakarta.

Memang dengan status sebagai negara yang memiliki wilayah perairan luas, restoran terapung sangat wajar jika dijadikan destinasi wisata di Indonesia. Hal yang sama berlaku untuk Kota Bontang yang 70% wilayahnya adalah perairan. Idealnya kota ini memiliki banyak destinasi wisata yang berbasis perairan seperti restoran terapung.

Untuk mendukung hal ini, Badak LNG mendorong salah satu mitra binaannya, Kelompok Kerapu Macan untuk mendirikan sebuah restoran terapung. Bagi Kelompok Kerapu Macan, floating resto ini merupakan pengembangan usaha dari usaha intinya sebagai pembudidaya ikan kerapu cantik dan cantang, yang merupakan ikan komoditas ekspor dengan harga jual cukup tinggi.

Kerja Sama Erat Badak LNG dengan Kelompok Kerapu MacanKelompok Kerapu Macan berdiri sejak tahun 2011 dengan jumlah anggota sebanyak 10 orang. Hubungan erat Badak LNG dengan Kelompok Kerapu Macan bermula ketika Badak LNG memberikan pendampingan. Ketika itu, kelompok tersebut kesulitan mendapatkan bibit ikan kerapu di Kota Bontang dengan harga yang terjangkau. Bahkan untuk mencari bibit ikan kerapu mereka harus mencarinya ke luar Kota

FLOATING RESTO, SENSASI MAKAN DI PERAIRAN BONTANG

SINERGY Oktober - November 2017

30 CSR CORNER

Page 31: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Bontang dengan harga yang cukup mahal. Badak LNG melalui program Community Development berupaya membantu permasalahan ini dengan menggalang kerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut (BBPPBL) Bali.

Melalui kerja sama ini, program budidaya kerapu semakin berkembang karena mendapat kontrol kualitas yang lebih baik dari Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian (DPKP) Kota Bontang dan BBPPBL Bali. Bahkan kelompok Kerapu Macan dan mitra binaan lain yang sama-sama bergerak di bidang budidaya ikan kerapu, juga mendapat bantuan bibit kerapu dari BBPPBL Bali secara cuma-cuma, yaitu 4.000 ekor pada tahun 2015 dan 6.000 ekor pada tahun 2016.

Bantuan ini benar-benar menghemat biaya pengadaan bibit ikan kerapu. Sebab pada awalnya mereka harus membeli bibit kerapu dengan harga Rp20.000,00 per ekor. Dengan adanya bantuan ini, selama masa pembesaran

mereka hanya menanggung biaya pakan dan operasional hingga masa panen ikan kerapu pada usia 6-8 bulan.

Selain mempermudah akses bibit kerapu dengan harga terjangkau, Badak LNG juga terus melakukan

pembinaan melalui berbagai pelatihan dan pendampingan budidaya ikan kerapu agar mendapat hasil panen yang maksimal.

Pendirian Floating Resto Kelompok Kerapu MacanKini usaha Kelompok Kerapu Macan semakin berkembang dengan pen-dirian restoran terapung. Berdirinya resto terapung ini juga turut memberdayakan nelayan sekitar yang tergabung dalam Koperasi Nelayan. Hal ini terlihat dari pengelolaan resto terapung yang tidak hanya melibatkan anggota kelompok saja, tetapi juga para anggota Koperasi Nelayan yang juga terlibat dalam pemasaran dan pemasok ikan.

Restoran ini sendiri diresmikan oleh Director & COO Badak LNG, Yhenda Permana pada 7 Oktober 2017. Peresmian itu ditandai dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan langsung oleh Yhenda kepada ketua Kelompok Kerapu Macan, Akip. Pada acara ini, Yhenda Permana serta jajaran Manajemen Badak LNG berkesempatan

Badak LNG memberikan berbagai bantuan untuk mendorong masyarakat Kota Bontang

mampu mandiri secara ekonomi.

SINERGY Oktober - November 2017

31CSR CORNER

Page 32: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

melihat perkembangan dari usaha kelompok ini. Setelah melakukan peninjauan, Yhenda mengungkapkan apresiasinya pada kegigihan serta ketekunan Kelompok Kerapu Macan dalam mengembangkan usahanya. Ia juga bersyukur bahwa Badak LNG hingga kini masih bisa terus mewujudkan komitmen untuk maju bersama masyarakat dan memberikan berbagai bantuan untuk mendorong masyarakat Kota Bontang mampu mandiri secara ekonomi.

“Konsistensi Badak LNG dalam program Community Development terhadap masyarakat Bontang dengan pengembangan usaha dan fasilitas yang sudah ada, diharapkan dapat meningkatkan kemandirian secara ekonomi,” ujar Yhenda.

Kelompok Kerapu Macan pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Badak LNG karena telah mendukung dan memberikan bantuan kepada mereka untuk mengembangkan usahanya. Tak hanya dalam hal budidaya ikan kerapu macan, tetapi juga dalam pemasaran secara langsung kepada pengunjung yang datang.

“Terima kasih kepada Badak LNG yang tetap peduli dan konsisten dalam membimbing kami menuju ke arah yang lebih baik,” ungkap Akip, ketua Kelompok Kerapu Macan.

Akses ke Floating Resto Kelompok Kerapu MacanUntuk menuju ke floating resto, pengunjung dapat memulainya dari kawasan mangrove di daerah Berbas Ujung dengan menggunakan perahu yang merupakan fasilitas tambahan dari Kelompok Kerapu Macan. Waktu tempuh yang dibutuhkan cukup 10 menit dan tidak ada biaya tambahan untuk menikmati fasilitas tersebut. Pengunjung hanya perlu menghubungi pengelola untuk menentukan waktu penjemputan.

Sesampainya di tempat, pengunjung akan mendapat suguhan langsung pemandangan keramba ikan disertai bangunan floating resto yang cukup luas di sisi samping. Selain dapat melihat langsung pembudidayaan ikan kerapu macan, pengunjung

juga dapat menikmati hidangan ikan kerapu macan bakar secara langsung di tempat yang nyaman dan cukup luas dengan kapasitas mencapai 70 orang. Selain sensasi makan terapung, pengunjung juga dapat menangkap atau memilih ikannya sendiri.

Tempat yang dilengkapi dengan panel surya sebagai penunjang sumber listrik ini tidak hanya menawarkan ikan kerapu macan saja, ada juga beberapa jenis ikan lainnya seperti ikan putih, ikan kakap, dan ikan baronang. Restoran ini juga menawarkan menu tambahan seperti sayur dan buah.

Dengan konsep dan tempat yang menarik, diharapkan keberadaan floating resto ini secara khusus dapat menambah nilai positif. Pendirian floating resto juga diharapkan dapat menjadi motivasi kelompok lain untuk semakin kreatif dan selalu berinovasi. Pengembangan mitra binaan ini juga semakin mengukuhkan komitmen dan peran positif program Comdev Badak LNG dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat.

FloatingResto

Bagi pembaca yang ingin mengunjungi floating resto milik kelompok Kerapu Macan ini, Anda dapat menghubungi lang-sung Ketua Kelompok Kerapu Macan, Akip di 081347444860.

Segera tentukan waktu penjemputan yang diinginkan, lalu rasakan sensasi makan ikan di atas perairan Kota Bontang.

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana memotong tumpeng dalam rangka syukuran pembukaan floating resto kelompok Kerapu Macan.

SINERGY Oktober - November 2017

32 CSR CORNER

Page 33: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

A floating restaurant isn’t a new innovation. Many floating restaurants are in operation in Indonesia and around the world. A floating restaurant is a type of eating place that uses flat foundations and placed on the water, such as a river, lake, or

even sea. The size of the foundations can be adjusted to the size of the water and restaurant owners’ wish. One of the biggest floating restaurants is The Jumbo Kingdom that’s located in Aberdeen, Hong Kong.

It’s also not unusual to convert a defunct vessel or ferry into a floating restaurant. DiMillo’s and Captain John’s Harbour Boat Restaurants that are located in Portland and Toronto respectively are examples of vessels that are converted into floating restaurants.

With its huge waters, it’s only natural for Indonesia to develop floating restaurants as one of its tourist attractions. In fact, some floating restaurants have been in operation for quite a long time, such as the ones that are established in Teluk Ambon and Muara Angke, Jakarta. Both Indonesian private companies and local governments, especially the Culture and Tourism Agency, are interested and keen to be involved in developing similar restaurants.

Since water makes up about 70% of Bontang City’s area, the city becomes an ideal place as water-based destinations, such as floating restaurants.

To support this plan, Badak LNG encourages one of its trained partners, Kerapu Macan Group, to establish a floating restaurant.

Developing the floating restaurant is a way for Kerapu Macan Group to expand its business from cultivating beautiful groupers, a highly-priced export commodity, to tourism.

Badak LNG’s Cooperation with Kerapu Macan GroupKerapu Macan Group, established in 2011, is manned by 10 personnel. Cooperation between Badak LNG and Kerapu Macan Group begun when the Company helped the group obtain grouper seeds. At that time, the group had difficulty in acquiring grouper seeds at an affordable price. The group even had to find the seeds outside Bontang City, but it still wasn’t reasonably priced. Through Community Development programs, Badak LNG cooperated with Bali’s Marine Culture Research and Development Office (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut or BBPPBL) to solve the problem.

Through this combined effort and quality control conducted by Bontang City’s fishery, marine, and agriculture office and Bali’s BBPPBL, grouper cultivation program was able to flourish. BBPPBL even provided 4,000 grouper seeds in 2015 and 6,000 grouper seeds in 2016 free of charge for Kerapu Macan Group and other trained partners that were specialized in cultivating groupers.

This aid helped the groups cut the cost of grouper seeds procurement. Previously, they needed to buy grouper seeds that cost them Rp20,000.00 apiece. With BBPPBL’s aid, the

FLOATING RESTAURANT: AN INTIMATE DINING EXPERIENCE IN

BONTANG WATERS

SINERGY Oktober - November 2017

33CSR CORNER

Page 34: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

only expenses that they have to incur until the groupers are ready to be harvested at the age of 6 to 8 months are grouper feed and operational costs.

In addition to alleviating the procurement of reasonably priced grouper seeds, Badak LNG also helped grouper cultivator groups maximize their harvest by organizing various training and workshops.

The Establishment of Kerapu Macan Group’s Floating RestaurantWith the establishment of floating restaurant, Kerapu Macan Group was able to expand its business. The restaurant also helped empower fishermen nearby who belonged to the fishermen cooperative (Koperasi Nelayan) by entrusting them with the task of marketing and supplying fishes to the place.

The restaurant was inaugurated by Director & COO Badak LNG, Yhenda Permana, on October 7, 2017. The inauguration was marked with a tumpeng-cutting ceremony. Yhenda took the first cut and handed it over to the head of Kerapu Macan Group, Akip. In the event, Yhenda Permana and Badak LNG’s Management had the opportunity to see the group’s progress in developing the restaurant. After surveying the place, Yhenda showed his appreciation of Kerapu Macan

Group’s persistence and conscientiousness in developing its business. He was also grateful that Badak LNG was able to realize its commitments to prosper along with the people and provide assistance to help the people of Bontang City gain financial independence.

“It is hoped that, through Community Development programs, Badak LNG’s consistency in developing available businesses and facilities can help the people

of Bontang gain financial independence,” Yhenda said.

Kerapu Macan Group also expressed their gratitude to

Badak LNG for supporting and providing aids that

helped the group expanded their business. The Company didn’t only help the group cultivate tiger groupers, but also market the floating restaurant to visitors.

“We would like to extend our thanks to Badak LNG for

consistently supporting and guiding us to achieve prosperity,”

said Akip.

The Access to Kerapu Macan Group’s Floating RestaurantTo reach Kerapu Macan Group’s floating restaurant, visitors must head to mangrove area in Berbas Ujung District by boat which is facilitated by Kerapu Macan Group. The trip only

Badak LNG hopes consistency in developing available businesses and

facilities can help the people of Bontang gain financial independence.

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana took a picture with Akip, leader of Grouper Tiger Group in the inauguration of floating restaurant.

34 CSR CORNER

SINERGY Oktober - November 2017

Page 35: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

takes 10 minutes and doesn’t incur any additional expense. Visitors only need to contact the manager of the restaurant to arrange a pickup schedule.

When they arrive, visitors can see various fish cages and the floating restaurant at the side of the area. Besides watching the process of cultivating tiger groupers, visitors also can eat grilled tiger grouper dishes in a comfortable and spacious room that could hold 70 people. They also can catch and choose their own fish.

The menu of the restaurant isn’t only limited to tiger grouper-based dishes, but also other fish dishes, such as whitefish,

snapper, and rabbitfish. The restaurant also offers vegetable and fruit dishes.

With its unique concept, it’s hoped that the floating restaurant could give positive impact to the people of Bontang and fishermen nearby. The establishment of the restaurant also could motivate other groups to create creative innovation. The development of Kerapu Macan Group’s floating restaurant corroborates the positive impacts and the commitment of Comdev Badak LNG programs in empowering the people’s socio-economy..

Director & COO Badak LNG Yhenda Permana accompanied by Management of Badak LNG and Grouper Macan Group gave appreciation for the establishment of floating restaurant.

If you’re interested to visit Kerapu Macan Group’s floating restaurant, you can reach the head of the group, Akip, at 081347444860. Please make an ap-pointment beforehand. Experience an intimate din-ing experience at Bontang Waters.

SINERGY Oktober - November 2017

35CSR CORNER

Page 36: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Berkompetisi dalam dunia kerja kadang masih dipandang negatif oleh beberapa orang. Hal ini tidak terlepas dari gambaran bahwa kompetisi di tempat kerja cenderung menghasilkan persaingan tidak sehat di lingkungan kerja.

Namun, bila dilihat dari kaca mata positif, kompetisi di dunia kerja bukanlah sesuatu yang buruk. CEO Clear Financial Corp. Michael Rangel mengatakan bahwa kompetisi dapat mendatangkan hasil yang positif.

“Dengan mendorong suasana yang kompetitif, kita dapat mendorong pertumbuhan dan meminimalkan kepuasan diri, karena ide tentang persaingan akan membuat Anda tumbuh karena tidak ada yang mau kalah,” jelasnya.

Kompetisi yang sehat dalam dunia kerja mendorong setiap pekerja atau kelompok kerja untuk terus berkembang dan mencapai target-target tertentu yang telah ditetapkan bersama. Kompetisi antar kelompok juga mendorong setiap anggota kelompok untuk saling membantu dan lebih memahami peran dan kemampuan masing-masing.

Hal ini diamini oleh Direktur Piedmont Avenue Consulting, David Mitroff yang menyatakan bahwa dengan menetapkan target, perbandingan, dan persaingan yang sehat di antara pekerjanya, ia mempromosikan refleksi diri dan memotivasi mereka. “Hal ini mengarah pada peningkatan produktivitas dan hasil yang lebih baik untuk sebuah pekerjaan atau bisnis,” tambahnya.

Kompetisi Berbuah Proses PerbaikanSadar akan pentingnya kompetisi positif dalam perusahaan, Badak LNG memperhatikan aspek kompetisi dalam proses pengembangan perusahaan. Salah satunya dengan memposisikan Badak LNG dalam alur kompetisi global sehingga dapat menentukan secara jelas siapa saja yang menjadi kompetitornya.

Positioning ini terlihat jelas dari hasil benchmarking Phillip Townsend Associates Inc. yang menunjukkan posisi Badak LNG sebagai peringkat pertama dalam hal safety, health & environment, reliabilitas kilang, rendahnya biaya perawatan, rendahnya persentase kehilangan gas, dan rendahnya biaya personel. Benchmarking ini dilakukan terhadap 14 perusahaan gas kelas dunia dengan parameter dan standar yang sama.

Kompetisi juga mendorong Badak LNG untuk terus berusaha memperbaiki diri. Salah satunya terlihat dari bagaimana

proses Badak LNG mampu mencapai penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pada awal mengikuti kompetisi PROPER, Badak LNG sempat hanya mendapatkan Proper Hijau selama tiga tahun berturut-turut (2008-2010). Namun kemudian Badak LNG terus melakukan pembenahan dan perbaikan di berbagai sektor untuk meningkatkan prestasinya. Hasil perbaikan ini terlihat jelas dengan keberhasilan Perusahaan meraih PROPER Emas, bahkan hingga enam kali berturut-turut (2011-2016).

21 3 4

MEMPERBAIKI DIRI LEWAT KOMPETISI

SINERGY Oktober - November 2017

36 POTRET

Page 37: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Kompetisi dan Pengembangan DiriUntuk menjaga kemampuan perusahaan dalam berkompetisi secara regional maupun global, Badak LNG senantiasa melakukan pengembangan kompetisi pekerjanya. Salah satunya dengan memicu peningkatan sumber daya manusia dengan mendorong para pekerjanya mengikuti kompetisi-kompetisi antar perusahaan. Misalnya pada ajang CIP, pekerja Badak LNG yang tergabung dalam beberapa tim dapat berkompetisi hingga ke level internasional.

Contoh lainnya adalah kegiatan HSSE Fair di kantor Pusat PT Pertamina (Persero) Jakarta yang berlangsung pada 21 dan 22 Agustus 2017. Dalam kegiatan yang diikuti oleh seluruh anak perusahaan PT Pertamina (Persero) ini, Badak LNG mengikuti dua jenis perlombaan yaitu First Aider dan Firefighting Combat Challenge. Keduanya merupakan perlombaan mengadu kemampuan antar personel dalam mengatasi dua aspek penting dalam keselamatan kerja, yaitu P3K dan bencana kebakaran.

Menyambut kegiatan perlombaan ini, kedua tim yang mewakili Badak LNG bersiap diri dengan melakukan latihan selama satu bulan. Fokus utama latihannya adalah elemen-elemen yang dilombakan. Misalnya untuk tim Firefighting Combat Challenge, anggota tim dilatih ketangkasannya untuk menaklukkan berbagai jenis tantangan seperti: monkey bar and zig zag with hose on the shoulder, carried fire extinguisher and deploy a hose, hose roll, dan victim rescue.

Sementara tim First Aider terus menerus diasah kemampuannya dalam praktik P3K. Salah satunya dalam latihan menangani pekerja yang mengalami henti jantung, misalnya dengan melakukan kompresi dada serta resusitasi jantung dan paru-paru.

Melalui ketekunan dan kerja keras selama pelatihan, hasilnya ternyata sangat memuaskan. Tercatat dalam kedua lomba tersebut, Badak LNG berhasil meraih juara kedua di Firefighting Combat Challenge dengan total catatan waktu 5 menit 8 detik. Angka ini hanya terpaut tiga detik dari juara pertama. Sementara itu untuk ajang First Aider tim dari Badak LNG berhasil meraih juara pertama.

Berkaitan dengan pencapaian ini, Senior Manager SHE&Q Department Badak LNG Muhaimin mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian yang diraih tim Badak LNG. Ia bersyukur karena seluruh tim dapat menyelesaikan tugasnya dengan hasil yang baik dan tetap selamat. “Yang penting semua tim sehat walafiat, meskipun harus berjuang keras, namun sehat dan selamat tetap jadi prioritas nomor satu,” ujar Muhaimin.

Pernyataan Muhaimin ini menegaskan bahwa kompetisi bukan sekedar persoalan kalah menang. Sehat dan selamat misalnya tetap harus jadi prioritas nomor satu. Selain itu ada faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan di balik sebuah kompetisi atau perebutan gelar juara. Salah satunya adalah peningkatan kemampuan atau skill yang dilakukan secara kontinu.

Spesialis Occupational Health SHE&Q Department Badak LNG, Gunawan mengungkapkan bahwa latihan peningkatan skill bagi para tim yang mengikuti HSSE Competition ini bukan hanya untuk perlombaan saja. Namun juga untuk mengukur perbaikan diri dan mengembangkan kemampuan mereka.

Ia mengambil contoh tim First Aider Badak LNG. “Selain untuk mengikuti lomba First Aider, semua latihan ini juga berguna untuk melatih awareness serta kesigapan setiap orang, terutama dalam kemampuan memberi pertolongan, dan ketepatan reaksi dari tim First Aider Badak LNG,” terangnya.

Melalui cara ini, kemampuan yang berhasil ditumbuhkan dalam rangka persiapan lomba tetap dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam ruang lingkup Perusahaan, latihan untuk peningkatan kemampuan ini akan membuat skill masing-masing pekerja akan terus meningkat. Dengan demikian, ada kesinambungan proses yang dapat berdampak pada semakin terjaganya aspek SHEQ di Badak LNG, yang diawali dan dibangun melalui kompetisi serta konsistensi.

85 6 7

SINERGY Oktober - November 2017

37POTRET

Page 38: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Some people view competition as a negative conduct as it’s regarded as the cause of unhealthy competition at work. Competition, however, isn’t necessarily a bad thing. CEO of Clear Financial Corp, Michael Rangel, said that competition could

bring positive impacts.

“By fostering a competitive atmosphere, we are able to promote growth and minimize complacency. Just the idea of competition forces you to grow because no one wants to lose,” he explained.

Healthy competition at work can improve workers’ personal development and help them attain specific goals. Competition between groups of workers can encourage every member of the groups to help each other and understand their own capabilities and roles in the groups.

The head of Piedmont Avenue Consulting, David Mitroff, agreed with the importance of competition as well. “By setting the tone for comparisons and healthy competition among my employees, I am promoting self-reflection and motivating employees which lead to increased productivity and better results for the business,” he said.

Competition Fosters Development

Badak LNG understands the importance of positive competition. Therefore, the Company takes competition into account in developing its business. For example, as a world-class company, Badak LNG can determine its competitors by positioning itself in a global market.

Benchmark conducted by Phillip Townsend Associates Inc. proves that Badak LNG is a capable and reliable company. In 2014, Phillip Townsend Associates benchmarked 14 LNG plants using the same parameters and standards. Based on the benchmark, Badak LNG took first place in SHE (Safety, Health & Environment), plants reliability, lowest gas loss, lowest maintenance and personnel cost.

Competition also encourages Badak LNG to improve its performance and quality. Also, by continuously improving its CSR programs, Badak LNG is able to attain PROPER in Gold (Emas) category from Ministry of Environment and Forestry.

Previously, the Company was only able to receive PROPER in Green (Hijau) category for three years in a row (2008-2010). Learning from this experience, Badak LNG constantly develops and improves various sectors to improve its PROPER rank. As a

result of its effort, the Company managed to attain PROPER in Gold category for six years in a row (2011-2016)..

Competition and Personal Development

In order to maintain its capability in competing in both regional and global market, Badak LNG continuously

improves its workers’ competence, such as by encouraging the workers to compete with other companies’ workers in competitions. For example, Badak LNG sent teams that consist of the Company’s experienced workers to join international CIP competitions.

PERSONAL DEVELOPMENT THROUGH COMPETITION

21 3 4

SINERGY Oktober - November 2017

38 PORTRAIT

Page 39: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Another example is Badak LNG’s participation in HSSE Fair at PT Pertamina (Persero) head office in Jakarta, that’s held on August 21-22, 2017. All Pertamina (Persero)’s subsidiaries attended the fair, including Badak LNG. In this event, the Company competed in First Aider and Firefighting Combat Challenge. These competitions pitted participants against each other. They were tasked to resolve two important aspects of occupational safety, which are first aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan or P3K) and fire disaster.

In order to prepare for this competition, both teams sent by Badak LNG made preparations by training for a month. The training focused on tasks that must be completed in the competition. For example, Firefighting Combat Challenge teams must improve their agility by overcoming obstacles, such as tackling monkey bars and zigzagging while carrying a hose on their shoulder, carrying a fire extinguisher and deploying a hose, rolling up a hose, and rescuing victims.

First Aider team, on the other hand, must improve their first aid skills. For example, the team must give first aid to heart attack victim by carrying out chest compression and CPR.

With their hard work and persistence, they were able to get favorable results. In Firefighting Combat Challenge, Badak LNG managed to reach second place with a time of 5 minutes and 8 seconds, while the victor of the contest was only three seconds ahead. Badak LNG’s First Aider team, on the other hand, succeeded in reaching the first place.

Badak LNG’s SHE&Q Senior Manager, Muhaimin, expressed his gratitude over the achievements attained by Badak LNG’s teams. He was grateful that the teams were able to complete their task successfully and safely. “It’s important that all teams could return safely. Even though they had to compete, safety is still their first priority,” Muhaimin said.

Muhaimin’s statement shows that competition isn’t only about winning or losing; it’s important for every participant to put safety as their top priority above anything else. There are also other factors in the competition that can be beneficial to everyone involved. For example, a tight competition can motivate participants to keep improving their skills.

Badak LNG’s Occupational Health Specialist SHE&Q Department, Gunawan, said that it’s should be noted that the training didn’t only help Badak LNG’s teams compete in HSSE Competition but evaluate their personal and skill development as well.

He took Badak LNG’s First Aider team as an example. “In addition to competing in First Aider contest, this training can raise people’s awareness and improve their attentiveness, especially in giving first aid, and help Badak LNG’s First Aider team develop their decision-making skill,” he said.

By implementing this procedure, skills that the teams acquired from the training can be applied in their daily life. As a result, the training can help improve workers’ skills even further as well. After discussing previous examples, it can be concluded that there’s a correlation between competition and personal development. It doesn’t only help workers improve their skills but continuously implement SHEQ aspects as well. .

85 6 7

SINERGY Oktober - November 2017

39PORTRAIT

Page 40: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Pada 17 September 2017, tepat pukul 24.00 berlangsung hal yang tidak biasa untuk para pekerja shift malam di

Badak LNG. Jajaran Manajemen Badak LNG mengunjungi para pekerja di MCR 1, MCR 2, Laboratorium, Fire & Safety Section, serta Security Section. Bukan sekadar berkunjung, Manajemen juga melakukan pemotongan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur.

Ternyata pada waktu tersebut, Badak LNG telah resmi mencapai 90 juta jam kerja aman tanpa kecelakaan kerja. Oleh karena itu, seluruh Manajemen dan pekerja Badak LNG melakukan perayaan khusus sebagai ungkapan syukur atas pencapaian luar biasa ini. Dengan prestasi ini, Badak LNG selama sebelas tahun atau tepatnya sejak bulan Desember 2006, belum pernah mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan hilangnya jam kerja aman.

Sebelas tahun tanpa catatan kecelakaan tentu bukan capaian yang main-main, apalagi jika mengacu pada

pendapat pakar K3 Indonesia Tarwaka. Ia menyatakan bahwa dalam setiap proses produksi, peralatan atau mesin di tempat kerja yang digunakan selalu mengandung potensi bahaya tertentu. Potensi bahaya ini bila tidak mendapat perhatian secara khusus akan dapat menimbulkan kecelakaan kerja.

Hal yang sama berlaku untuk produksi LNG yang menggunakan peralatan kompleks dan kondisi proses ekstrim. Belum lagi penyebab khas kecelakaan yang banyak dijumpai di industri LNG seperti kerusakan peralatan, kesalahan operator, dan kondisi area kerja yang ekstrim. Bahkan kondisi perpipaan juga sangat berpotensi jadi sumber kecelakaan, misalnya jika terjadi kebocoran karena cacat bahan atau cacat pengelasan.

Pencapaian 90 juta jam kerja aman telah menjadi bukti bahwa Badak LNG mampu mengatasi semua potensi yang mungkin dapat jadi pemicu kecelakaan. Hal ini juga tidak terlepas dari kualitas dan kerja keras pekerja untuk menjaga aspek SHEQ selama bekerja. Sebab berdasarkan data yang diungkap oleh International Labour Organization (ILO), sekitar 85% penyebab utama

kecelakaan adalah dari faktor manusia. Sedangkan yang 15% barulah faktor kondisi lapangan yang berbahaya atau alam yang ekstrim. Misalnya kecelakaan akibat kerusakan peralatan.

Empat Lapis SafetyBadak LNG sangat menyadari bahwa faktor sumber daya manusia menjadi salah satu faktor terbesar kecelakaan kerja. Untuk itu, Badak LNG secara kontinu terus melakukan edukasi bagi para pekerja mengenai aspek SHEQ. Bahkan penanaman konsep SHEQ telah dilakukan sejak para pekerja mengurus badge kerja. Seorang pekerja tidak mungkin mendapatkan badge kerja tanpa terlebih dahulu mengikuti safety class dan mendapatkan SHE-Q Passport yang menandakan ia sudah mengerti aturan keselamatan kerja.

Namun untuk menjaga kesalahan yang mungkin dapat terjadi akibat human error, Badak LNG telah menyiapkan berbagai tools keselamatan yang dapat diakses semua pihak dan dijalankan secara berlapis. Tools ini bermanfaat untuk mencegah terjadinya sebuah kecelakaan yang sudah dapat

EMPAT LAPIS KONTROL SAFETY BADAK LNGDi Balik Pencapaian 90 Juta Jam Kerja Aman Badak LNG

SINERGY Oktober - November 2017

40 SHEQ CORNER

Page 41: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

diprediksi atau pernah terjadi. Badak LNG menggunakan empat lapis safety sebagai tools keselamatan di lingkungan perusahaan.

Lapisan pertama dan terluar adalah konsep kontrol secara global yang dilaksanakan secara menyeluruh dalam sebuah kegiatan besar (biasanya setingkat divisi). Contohnya

adalah melalui kegiatan SHEQ Talk Akbar (misalnya SHEQ Talk Akbar Production Division). Contoh lainnya adalah kegiatan traffic inspection yang dilaksanakan secara random untuk memeriksa kelengkapan stiker serta surat-surat kendaraan.

Melalui lapisan pertama ini, Manajemen Badak LNG turun langsung untuk melakukan edukasi mengenai safety kepada para pekerja dalam lingkup besar. Seringkali materi yang disampaikan adalah materi yang berulang, yang mungkin para pekerja sudah memahaminya. Tujuan pengulangan ini bukan untuk mencari kesalahan, namun untuk mengingatkan. Hal ini penting untuk dilakukan karena keselamatan kerja harus secara konsisten diterapkan serta diingatkan kembali, baik dalam rangka praktik lapangan (di area kerja) atau teori (dalam sebuah kelas berukuran besar atau kecil).

Sedangkan lapisan kedua adalah konsep kontrol yang tetap melibatkan manajemen namun dalam ruang lingkup lebih kecil, biasanya ada dalam level departemen. Salah satu aplikasinya adalah kegiatan SHEQ Talk yang rutin dijalankan di setiap departemen, kegiatan STAR (SHEQ Tour and Review) yang dilakukan satu bulan dua kali, serta kegiatan Management Inspection pada setiap awal tahun.

Pada lapisan kedua ini, Manajemen kembali turun ke setiap lapisan

pekerja serta mitra kerja. Dengan ruang lingkup yang lebih kecil, diharapkan semua knowledge tentang safety ini bisa lebih menyentuh sasaran. Sebab dalam skala yang lebih kecil, manajemen dapat berbicara dan melakukan diskusi dengan para pekerja secara lebih dekat.

Setelah manajemen turun kepada para pekerja dalam lingkup besar dan kecil, lapisan ketiga adalah konsep saling mengingatkan antar pekerja. Salah satunya melalui penerapan pembiasaan toolbox meeting pada setiap kelompok kerja. Selain itu, Badak LNG juga sudah memiliki tools yang disebut dengan Attitude Reinforcement Techniques (ART). Melalui pelaksanaan program ART, pekerja dan mitra kerja menciptakan interdependent culture yaitu budaya tim yang tidak hanya memperhatikan keselamatan diri sendiri tetapi juga memperhatikan keselamatan orang lain di sekitar.

Dalam praktiknya, diharapkan ART dapat mencegah kerugian baik materiil maupun non materiil, mencegah cedera fisik, serta melakukan perbaikan performa dan budaya SHEQ. ART juga melibatkan seluruh pekerja Badak LNG untuk peduli atau sadar dengan aspek SHEQ. Dengan demikian, pekerja akan bersama-sama mencegah perilaku dan kondisi tidak aman dengan membangun komunikasi dua arah dan mewujudkan budaya interdependen.

President Director & CEO Badak LNG Didik Sasongko Widi menandatangani plakat 90 Juta Jam Kerja Aman, disaksikan oleh Walikota Bontang Neni Moerniaeni.

Latihan pemadam kebakaran, salah satu aktivitas yang memerlukan safety tingkat tinggi di Badak LNG.

41SHEQ CORNER

SINERGY Oktober - November 2017

Page 42: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Selain itu, konsep saling mengingatkan juga tampak dari penerapan SHEQ Campaign secara konsisten dengan tema berbeda setiap bulannya. SHEQ campaign ini dilaksanakan melalui kegiatan seperti training, workshop, penyebaran flyer, pemasangan banner, inspeksi, dan audit

Lingkaran terakhir adalah lingkaran paling utama karena paling dekat dengan individu para pekerja. Lingkaran ini berupa tools untuk mengingatkan diri sendiri. Misalnya adalah dengan mewajibkan pekerja sebelum bekerja untuk melaksanakan Sistem Izin Kerja, membuat dan menerapkan Task Risk Assessment (TRA), dan melakukan Take Two sebagai personal risk assessment.

Dengan berbagai tools ini, para pekerja serta mitra kerja dibiasakan untuk memeriksa ulang kesiapannya dalam bekerja. Misalnya dalam konsep Take Two yang secara teknis berarti menyisihkan waktu dua menit sebelum memulai sebuah pekerjaan. Dalam waktu dua menit ini pekerja harus memeriksa empat aspek pekerjaannya sendiri, yaitu Talk, Action, Knowledge, dan Equipment.

Aspek Talk yang dimaksud adalah apakah sebelum memulai pekerjaan pekerja telah berbicara dengan orang-orang

yang terlibat dalam pekerjaan. Sedangkan aspek Action dan Knowledge membahas mengenai apakah pekerja mengetahui cara yang tepat dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengerjakan pekerjaannya. Aspek terakhir, Equipment memastikan ketersediaan peralatan yang tepat untuk melaksanakan pekerjaan.

Dengan terbiasa mengoreksi diri sendiri maka secara langsung pekerja akan terbiasa mengingat segala aspek safety yang telah ia ketahui. Jika ia lupa, maka lapisan ketiga atau konsep saling mengingatkan antar rekan kerja akan menjadi semacam bumper pengaman. Jika lapisan ketiga ini tidak juga efektif maka lapisan kedua yaitu knowledge sharing di level departemen mungkin bisa jadi pengingat. Lalu yang terakhir, sebuah kegiatan level besar yang ada di lapisan terluar merangkum semuanya menjadi satu.

Dengan melaksanakan semua ini secara konsisten, bukan tidak mungkin di masa mendatang Badak LNG akan mampu mencapai angka 100 juta jam kerja. Mari kita wujudkan bersama-sama.

Manajemen dalam lingkup luas

Konsep saling mengingatkan

Empat Lapis Safety Control

Konsep mengingatkan diri sendiri

Manajemen dalam lingkup sempit

SINERGY Oktober - November 2017

42 SHEQ CORNER

Page 43: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

On September 17., 2017, Badak LNG’s Management visited the night-shift workers in MCR 1, MCR 2, Laboratory, Fire & Safety Section, and Security Section at midnight. Besides seeing the workers, the Management

also cut a tumpeng to express their gratitude.

On that day Badak LNG officially achieved 90 million safe man-hours without experiencing any accident. To commemorate this occasion, all Badak LNG’s Management and workers held a special celebration to express their gratitude for this outstanding achievement. This accomplishment shows that Badak LNG hasn’t experienced any lost time incident that afflicted the workers since December 2006.

Preventing accidents in a high-risk environment for eleven years isn’t an easy feat. Tarwaka, an Indonesian expert in occupational safety and health, said that in every production process, both the equipment and the machines always pose a dire threat which requires special attention to prevent any accident at work.

LNG production process also faces the same threat as it utilizes complex machinery and the workers work in an extreme environment. There are other problems that often occur in LNG industry that may contribute to accidents, such as damaged equipment, mistakes made by the operators, and a dangerous working environment. Even pipe condition

could pose a big threat that may cause accidents, such as a gas leak due to defective materials or welding failure.

Badak LNG’s achievement in attaining 90 million safe man-hours proves that the Company is able to resolve all threats that may cause accidents. The skills and the hard work of all Badak LNG’s workers in implementing SHEQ aspect allow the Company to attain this achievement. Based on data from International Labour Organization (ILO), human factors make up about 85% of the major cause of accidents, while dangerous environment and problems that arise at work, such as damaged equipment, only make up about 15% of the cause of accidents.

The Four Layers of SafetyBadak LNG understands that human resources contribute as the biggest cause of accidents at work. Therefore, Badak LNG regularly educate its workers to help them fully comprehend the aspects of SHEQ. They are even required to study the concept of SHEQ before they can get their work badge. In order to get the badge, workers must attend a safety class and get SHE-Q Passport which signifies that they understand occupational safety rules.

Badak LNG has prepared various safety tools that can be accessed easily by workers and used systematically to prevent any accident caused by a human error. These safety tools can

BADAK LNG’S FOUR LAYERS OF SAFETY CONTROLThe Efforts Behind Badak LNG’s Achievement in

Attaining 90 Million Safe Man Hours

SINERGY Oktober - November 2017

43SHEQ CORNER

Page 44: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

be utilized to prevent an accident that has been predicted or happened previously. Badak LNG employs the four layers of safety as safety tools that can be utilized in its area.

The first and the outermost layer is the concept of global control that can be incorporated extensively into large-scale activities that usually involve its divisions, such as SHEQ Talk Akbar (SHEQ Talk Akbar Production Division for instance), and traffic inspection that’s conducted in random to examine the stickers, the vehicle registration certificate, and the ownership document.

In this first layer, Badak LNG’s Management personally educates workers on occupational safety. Although the subjects of the lecture are often given repeatedly and have

been fully understood by the workers, the management still needs to remind them in every opportunity. This lecture was deemed as an important undertaking because workers must implement occupational safety consistently when they work and need to be reminded through a lecture.

The second layer is the concept of controls that involves the management in small-scale activities that usually involve its departments, such as SHEQ Talk that’s carried out regularly in each department, STAR (SHEQ Tour and Review) that’s held twice a month, and Management Inspection in the beginning of the year.

In this second layer, the Management also must communicate with workers and trained partners in person. Since this layer personally involves the management in small-scale activities,

it’s hoped that the workers and the trained partners can fully comprehend all information and knowledge on occupational safety.

The third layer is a concept that encourages the workers to remind each other. For instance, every worker group must hold toolbox meeting. Badak LNG also has a tool called Attitude Reinforcement Techniques (ART). By implementing ART programs, the workers and the trained partners can form an interdependent culture which prompts them to not only look after themselves but watch other people’s safety as well.

It’s hoped that ART can prevent both financial and non-financial loss, physical injury, and improve the implementation of SHEQ.

ART also encourages all Badak LNG’s workers to incorporate SHEQ aspects. As a result, together the workers can prevent unsafe behaviors and conditions by developing a two-way communication and interdependent culture.

Moreover, holding a monthly SHEQ Campaign that focuses on various themes consistently can encourage workers to keep reminding each other. This SHEQ Campaign is carried out by organizing several activities, such as training, workshop, flyers distribution, putting up banners, inspection, and audit.

The last safety layer is the major one as it’s the closest to the workers. This layer is utilized to help workers remind themselves. For example, by implementing this layer, workers are required to conduct work authorization

President Director & CEO Badak LNG Didik Sasongko Widi along with Management of Badak LNG photographed with workers at celebration event of 90 million safe manhours.

SINERGY Oktober - November 2017

44 SHEQ CORNER

Page 45: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

system (Sistem Izin Kerja), create and incorporate Task Risk Assessment (TRA), and use Take Two as their own personal risk assessment.

By utilizing these tools, rechecking all preparations become a habitual part of workers and trained partners’ daily routine at work. For example, the concept of Take Two requires the workers to set two minutes aside to check these aspects: Talk, Action, Knowledge, and Equipment.

Talk aspect prompts workers to talk to other workers who are involved in the job before working. Action and Knowledge aspects, on the other hand, encourage workers to discuss their own capability and knowledge to do their job properly. The last aspect, Equipment, is conducted to ensure the availability of correct equipment that is needed to do the job.

If workers are able to correct their own mistakes, implementing safety aspects will be a habitual part of their routine at work. If they fail to remember or implement the safety aspects, the third safety layer, which prompts workers to remind each other, can be used as a fail-safe procedure. The second safety layer, the department-level knowledge sharing, can help refresh their memory. The last and the outermost safety layer comprises large-scale activities that cover all safety layers and regulations.

If these safety layers are implemented consistently, it’s not unlikely for Badak LNG to reach 100 million safe man-hours. Let’s do our best to attain this target together.

The involvement of the management in large-

scale activities

Reminding each other

Four Layers of Safety Control

Reminding ourselves

The involvement of the management in small-

scale activities

SINERGY Oktober - November 2017

45SHEQ CORNER

Page 46: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

F rom October 3-5, 2017, Badak LNG held its first Rigger Certification (Sertifikasi Operator Pesawat Angkat). The event was attended

by 40 people and held at Learning Centre Building Badak LNG. As a part of the cooperation between Badak LNG and LSP PPT MIGAS Cepu, Badak LNG invited Cepu’s instructors to teach attendees.

Director & COO Badak LNG, Yhenda Permana, said that the certification was organized to realize the Company’s commitment to prosper along with the people. He also reminded participants of the certification to make use of rigger profession as a means to improve their welfare. “We hope that this certification can help participants improve their skill in operating a crane. If you have an opportunity to work overseas, don’t forget to save some money to meet your family’s household expenses and improve the Bontang’s economy,” Yhenda said.

Selama tiga hari, sejak 3-5 Oktober 2017, Badak LNG untuk kali pertama menyelenggarakan kegiatan Sertifikasi Operator Pesawat Angkat (rigger). Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 40 orang peserta ini berlangsung di Gedung

Learning Centre Badak LNG. Sementara untuk tenaga pengajar, Badak LNG mendatangkan instruktur dari Cepu, sebagai bagian dari kerja sama Badak LNG dengan LSP PPT MIGAS Cepu.

Direktur & COO Badak LNG, Yhenda Permana mengatakan sertifikasi yang dilaksanakan hari ini adalah bentuk

komitmen perusahaan untuk maju bersama masyarakat. Ia juga mengingatkan peserta untuk menjadikan profesi rigger sebagai alat untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup. “Kami berharap sertifikasi ini menjadi modal bagi peserta untuk lebih mengasah kemampuan mengoperasikan crane. Nanti jika sudah bekerja di luar negeri jangan lupa uangnya di bawa pulang ke Bontang, agar keluarga dapat terpenuhi kebutuhannya dan perekonomian masyarakat Bontang lebih hidup,“ jelasnya.

BADAK LNG GELAR SERTIFIKASI RIGGER

BADAK LNG HELD RIGGER CERTIFICATION

Bukan hanya teori, para peserta sertifikasi rigger juga melakukan praktik langsung di lapangan | Not just get a theory, the rigger certification participants also do direct practice.

SINERGY Oktober - November 2017

46 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 47: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Seleksi penerimaan Cooperative Education Program (COOP) angkatan 29 berlangsung pada 5 Oktober 2017, bertempat

di gedung Town Centre Badak LNG. Tes seleksi yang diikuti oleh 69 mahasiswa ini meliputi tes potensi akademik, bahasa Inggris, dan tes wawancara.

Pada sambutannya, Senior Manager Corporate Communication Department Badak LNG Hanes Utama menegaskan bahwa program COOP ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja bagi para mahasiswa, sehingga mereka akan memiliki persiapan lebih saat kelak memasuki dunia kerja.

“Perusahaan ini adalah aset negara dan objek vital nasional. Maka sebenarnya keputusan untuk mengikuti pelatihan COOP di Badak LNG adalah sesuatu yang tepat,” ujar Hanes.

Setelah seluruh tes dilakukan, akhirnya didapat sepuluh orang mahasiswa

yang akan magang selama enam bulan di Badak LNG. Mereka akan ditempatkan di berbagai departemen,

seperti SHE&Q, HR&D, AOC, Services, Procurement & Contract, dan Corporate Communication.

O n October 5, 2017, the 29th Cooperative Education Program (COOP) entrance exam was held at Town Centre Building Badak

LNG. The exam that was attended by 69 university students comprised academic potential test, English language test, and an interview.

In his speech, Senior Manager Corporate Communication Department Badak LNG, Hanes Utama, said that the COOP program aimed to provide working experience for university students. Therefore, they were prepared when they join the workforce.

“This Company is a vital asset to our country. And that’s why attending COOP training at Badak LNG is the right decision,” Hanes said.

Of 69 university students who attended the examination, ten students were selected to participate in an internship program for six months at Badak LNG. They would be appointed in various departments, such as SHE&Q, HR&D, AOC, Services, Procurement & Contract, and Corporate Communication.

THE 29TH COOP ENTRANCE EXAM

Senior Manager Corporate Communication Department Badak LNG Hanes Utama memberikan sambutan pada acara seleksi COOP angkatan 29.

COOP entrance exam was held at Town Centre Building Badak LNG and was attended by 69 university students.

SELEKSI PENERIMAAN COOP ANGKATAN 29

SINERGY Oktober - November 2017

47BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 48: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

Pada 11 Oktober 2017, bertempat di Conference Room Kantor Utama Badak LNG, berlangsung acara penyerahan jabatan Corporate Secretary yang sebelumnya dijabat oleh Kardjono Hadi. Penyerahan mandat ini berkaitan dengan

Kardjono Hadi akan memasuki Masa Persiapan Purna Karya (MPPK). Acara pengembalian jabatan Corporate Secretary ini turut disaksikan oleh President Director & CEO Badak LNG Didik Sasongko Widi, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana, beserta seluruh jajaran Manajemen Badak LNG.

Dalam sambutannya, President Director & CEO Badak LNG Didik Sasongko Widi memberikan apresiasi yang tinggi kepada Kardjono Hadi atas kinerja dan prestasinya selama berkarya di Badak LNG. “Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kardjono Hadi atas kontribusi yang diberikannya kepada Badak LNG, yang menurut saya sangat berhasil,” ujar Didik.

O n October 11, 2017, a formal handover of Corporate Secretary position that previously held by Kardjono Hadi was conducted at Conference Room Kantor Utama Badak LNG. The handover was conducted as Kardjono Hadi would enter

retirement (Masa Persiapan Purna Karya or MPPK). The handover event was attended by President Director & CEO Badak LNG Didik Sasongko Widi, Director & COO Badak LNG Yhenda Permana, and Badak LNG’s Management.

In his speech, President Director & CEO Badak LNG, Didik Sasongko Widi, highly appreciated Kardjono Hadi for his performance and achievements when he worked at Badak LNG “In this opportunity, I want to express my gratitude to Kardjono Hadi for his outstanding contribution to Badak LNG,” Didik said.

PENYERAHAN MANDATCORPORATE SECRETARY

THE HANDOVER OF CORPORATE SECRETARY

POSITION

SINERGY Oktober - November 2017

48 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 49: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

P ada 12 Oktober 2017, bertempat di Gedung Rega Badak LNG, berlangsung acara pelepasan para mahasiswa yang telah selesai melaksanakan kegiatan Cooperative Education Program (COOP) Angkatan ke 28. Para mahasiswa ini dilepas

langsung secara resmi oleh Senior Manager Corporate Communication Badak LNG Hanes Utama.

Dalam sambutannya, Hanes memberikan apresiasi kepada kinerja para mahasiswa yang tergabung dalam COOP angkatan 28 ini. “Harapan kami, mahasiswa COOP semua dapat mengambil hikmah dan nilai positif saat mengikuti program magang di Badak LNG ini, mampu mengetahui dunia kerja yang sebenarnya, mampu bertanggung jawab pada tugasnya masing-masing dan selalu disiplin dalam segala hal,” ujarnya.

O n October 12, 2017, the released of the students who have completed the 28th Cooperative Education Program (COOP) activity was held at Rega Badak LNG Building. These students were officially released by Senior Manager of

Corporate Communication Badak LNG Hanes Utama.

In his speech, Hanes gave appreciation to the performance of the students who joined in this 28th COOP. “Our hope, COOP students can all take the wisdom and positive value during the apprenticeship program at Badak LNG, able to know the real world of work, able to be responsible for their respective duties and always discipline in everything,” he said.

BADAK LNG RELEASED 28TH COOP STUDENT

PELEPASAN COOP ANGKATAN 28

SINERGY Oktober - November 2017

49BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

Page 50: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

P ada 26 Oktober 2017, bertempat di SMK Negeri 2 Bontang berlangsung acara penyerahan bantuan pendidikan kepada sekolah-sekolah serta perguruan tinggi di Kota Bontang. Lewat prakarsa dari Badak LNG, program bantuan

pendidikan dari Osaka Gas Foundation of International Cultural Exchange (OGFICE) telah menjadi agenda rutin selama 25 tahun sejak tahun 1992.

Acara ini dibuka oleh Pjs. Senior Manager Corporate Communication Badak LNG, Busori Sunaryo, dan turut dihadiri Hiroshi Sumitomo selaku Executive Director of OGFICE. Selain itu hadir pula Kepala Dinas Pendidikan

Kota Bontang Akhmad Suharto beserta rektor/pimpinan perguruan tinggi, kepala sekolah, dan para siswa penerima bantuan pendidikan.

Pada tahun ini, OGFICE memberikan bantuan berupa peralatan sekolah kepada lima sekolah, yaitu SD Aisyiyah Bontang, SD YPPI Melahing, SD Pulau Gusung, MTS DDI Bontang, dan SMA Tunas Bangsa Bontang. Selain itu OGFICE juga memberikan bantuan beasiswa bagi 125 siswa SMA dan 20 orang mahasiswa. Total bantuan yang diberikan oleh OGFICE pada tahun ini adalah sebesar Rp316.500.000,00.

O n October 26, 2017, the handover of educational aids to schools and universities in the City of Bontang was held at SMK Negeri 2 Bontang. Through the initiative of the LNG Badak, the education aid programs of Osaka

Gas Foundation of International Cultural Exchange (OGFICE) has been a routine agenda for 25 years since 1992.

The event was opened by acting Senior Manager Corporate Communication Badak LNG, Busori Sunaryo, and was also attended by Hiroshi Sumitomo as Executive Director of OGFICE.

In addition, there was also Head of Education Department of Bontang City Akhmad Suharto and the rector/head of universities, principals, and students who received educational aids.

This year, OGFICE gives school equipment to five schools, namely SD Aisyiyah Bontang, SD YPPI Melahing, SD Gusung Island, MTS DDI Bontang, and SMA Tunas Bangsa Bontang. In addition, OGFICE also gives scholarships for 125 high school students and 20 students. The total aids provided by OGFICE this year is Rp316,500,000.00.

BADAK LNG MEMFASILITASI PENYERAHAN BANTUAN DARI OGFICE

BADAK LNG FACILITATES HANDOVER AIDS FROM OGFICE

Executive Director of OGFICE Hiroshi Sumitomo memberikan beasiswa secara langsung kepada para pelajar yang terpilih di Kota Bontang | Executive Director of OGFICE Hiroshi Sumitomo provides scholarships directly to selected students in Bontang City.

50 BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

SINERGY Oktober - November 2017

Page 51: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke

B adak LNG kembali ikut memeriahkan Bontang City Expo 2017 yang berlangsung pada 1 November 2017 hingga 5 November 2017 di Pelabuhan Lok Tuan, Bontang, Kalimantan Timur. Dalam acara ini, Badak LNG mendapatkan

stan pameran yang terletak di lantai dua. Pada stan tersebut, Badak LNG memamerkan berbagai produk milik mitra binaannya. Seperti pakaian dengan corak khas Kalimantan dan berbagai makanan ringan produk mitra binaan berupa olahan mangrove, keripik pisang, opak, VCO, terasi udang papai, dan es krim kepiting.

Walikota Bontang Neni Moerniaeni mengucapkan terima kasih dan apresiasinya pada semua kegiatan CSR yang dilakukan oleh Badak LNG. Menurutnya, setiap kegiatan CSR Badak LNG telah membuahkan hasil yang dapat dipetik manfaatnya oleh masyarakat. Misalnya saja program budidaya mangrove yang telah menghasilkan pariwisata Mangrove Ecotourism dan produk olahan sirup mangrove.

“Partisipasi Badak LNG ini tentu bisa menyemangati yang lainnya agar mau berkolaborasi untuk kemajuan kota Bontang,” ujar Neni.

B adak LNG re-enliven Bontang City Expo 2017 that held on 1 November 2017 to 5 November 2017 in the Port Lok Tuan, Bontang, East Kalimantan. In this event, Badak LNG gets exhibition stands located on the second floor. At the booth, Badak

LNG exhibited various products owned by its trained partners. Such as clothes with typical Borneo style and a variety of snacks product from trained partners namely processed mangrove, banana chips, opak, VCO, papai shrimp terasi, and ice cream.

Mayor of Bontang City Neni Moerniaeni expressed his gratitude and appreciation to all Badak LNG’s CSR activities. According to him, every activity of CSR Badak LNG has yielded results that can be benefited by society. For example, a mangrove cultivation program that has resulted in Mangrove Ecotourism and mangrove syrup.

“Badak LNG participation is certainly able to encourage others to collaborate for the progress of Bontang city,” said Neni.

BADAK LNG MEMERIAHKAN BONTANG CITY EXPO 2017

BADAK LNG ENLIVENS BONTANG CITY EXPO 2017

Jajaran Manajemen Badak LNG dan perwakilan Pemkot Bontang tampak meramaikan stand Badak LNG di Bontang City Expo 2017 | Management of Badak LNG and Bontang City Government Representatives seemed to enliven Badak Bontang stand at Bontang City Expo 2017.

51BINGKAI | FRAME ACTIVITIES & CEREMONIALS

SINERGY Oktober - November 2017

Page 52: Mengenal Empat Lapis - Badak LNGportal.badaklng.co.id/dam/jcr:c83d8c66-0dbb-4885-8f42-0d7f7dbd4917... · hal yang baru dalam dunia industri. Sejarahnya dapat kita tarik sampai ke