Mengembangkan Musik Liturgi Khas Indonesiadigilib.isi.ac.id/5165/4/Pages from Mengembangkan... ·...

44
Mengembangkan Musik Liturgi Khas Indonesia PERJALANAN HIDUP DAN KARYA-KARYA KARL-EDMUND PRIER Rianti Mardalena Pasaribu PENERBIT PT KANISIUS

Transcript of Mengembangkan Musik Liturgi Khas Indonesiadigilib.isi.ac.id/5165/4/Pages from Mengembangkan... ·...

Mengembangkan Musik Liturgi Khas Indonesia

PERJALANAN HIDUP DAN KARYA-KARYAKARL-EDMUND PRIER

Rianti Mardalena Pasaribu

PENERBIT PT KANISIUS

Mengembangkan Musik Liturgi Khas Indonesia1015003xxx© 2015-PT Kanisius

PENERBIT PT KANISIUS (Anggota IKAPI)Jl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal, Depok, SlemanDaerah Istimewa Yogyakarta 55281, INDONESIATelepon (0274) 588783, 565996; Faks (0274) 563349E-mail : [email protected] : www.kanisiusmedia.com

Cetakan ke- 3 2 1Tahun 17 16 15

Editor : KristiyantoChristinusDesainer Sampul : Joko SutrisnoDesainer Isi : Yustinus Saras

ISBN 978-979-21-xxxx-x

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarangmemperbanyakkaryatulisinidalambentukdandengancaraapapun,tanpaizintertulisdariPenerbit

DicetakolehPTKanisiusYogyakarta

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................. 3Daftar Gambar ........................................................................ 5Daftar Notasi ........................................................................... 7

Bab IPendahuluan .......................................................................... 11

Bab IIRiwayat Hidup Karl-Edmund Prier ................................... 23A. MasaKecildanPerkenalandenganMusik ..................... 23B. PerjalananBerlikuKarl-EdmundPrierMenjadiImam .. 32

Bab IIIPeran Karl-Edmund Prier dalam Pusat Musik Liturgi Yogyakarta ............................................................................. 45A. Konsili Vatikan II ............................................................ 45B. KondisiUnikdiIndonesia .............................................. 48C. MasaSetelahKonsiliVatikanIIdiIndonesiadan BerdirinyaPusatMusikLiturgiYogyakarta ................... 50D. ProgramKegiatanAwalPusatMusikLiturgi ................. 61

Daftar Isi4

Bab IVKarya-karya Karl-Edmund Prier Bersama Pusat Musik Liturgi Yogyakarta ................................................................ 71A. Kelahiran Madah Bakti ................................................... 74B. PembahasanLagu-laguInkulturasiMadah Bakti ........... 89C. BukuMusikKaryaKarl-EdmundPrier .......................... 103D. KursusMusikGerejadiPML ......................................... 112

Bab VKesimpulan ............................................................................ 119

Kepustakaan ............................................................................ 123

Daftar Gambar

Gambar 1TampakdepanKoleseSantoIgnatius,JalanAbubakarAlino.1Yogyakarta.BersebelahandenganTokoPuskatdankantorPML ..................................................................... 53

Gambar 2PusatKateketik(Puskat).SetelahberpindahdarikompleksGerejaKidulLojitahun1967,PuskatmenempatigedunginiyangberalamatdiJl.AhmadJazulino.2Yogyakarta ............. 55

Gambar 3SuasanadikantorPMLpadatahun1973.RomoPriersebagaipimpinanPMLsedangmemberikanpengarahankepadaparastafPML................................................................................. 58

Gambar 4KantorPMLYogyakartapadatahun2012.KantorPMLtelahmengalamibeberapakalirenovasi.Kantorinitepatberadadibelakang Toko Puskat. ........................................................... 61

Gambar 5KegiatankursusOrgandiPMLYogyakartatahun1973 ........ 63

Daftar Gambar6

Gambar 6PaduanSuaraVocalistaSonorapimpinanPaulWidyawansaatdiundanguntukbertemuSriPausdiVatikanpadatahun 1988 .............................................................................. 64

Gambar 7RomoPrierbesertaparastafdidepankantorPMLYogyakartapadatahun1973. ..................................................................... 66

Gambar 8TampakdepantokoPuskat,ditepiJalanAbubakarAliNo.1Yogyakarta .............................................................................. 72

Gambar 9SuasanadidalamTokoPuskat.Banyakdijualbuku-buku,cddankasetproduksiPMLYogyakarta .................................. 74

Gambar 10MadahBaktiEdisi2000 .......................................................... 87

Gambar 11NusantaraBernyanyijilid4 .................................................... 111

Gambar 12SeorangsiswakursusmusikGerejasedangpraktikmengiringipaduansuaradiGerejaKotabaru ............................................ 114

Gambar 13PenataranDirigenyangdilakukanolehPML.DiikutiolehpesertadariberbagaiGereja .................................................... 116

Daftar Notasi

Notasi 1TinggallahDalamHati(MadahBaktino.701) ...................... 92

Notasi 2BahagiaOrangyangTakwa(MadahBaktino.636) ............... 95

Notasi 3KamiBawakeBukitTuhan(MadahBaktino.607) .............. 98

Notasi 4YaBapa,AkuTelahBerdosa(MadahBaktino.374) ............. 101

Karl-EdmundPrier,SJ(2011)

Bab I Pendahuluan

“KamimenyediakansaranaibadatAnda.

PelayananadalahTugasUtamaKami”

TulisantersebutpenulisbacapadaplastikpembungkusPusatMusik LiturgiYogyakarta setelahmembeli bukuMadahBakti diTokoPuskat.PusatMusikLiturgiterletakdiJalanAbubakarAli1,Yogyakarta.Padatahunini,tepatnyatanggal11Juli2011diperingati40 tahun berdirinya PusatMusik LiturgiYogyakarta (selanjutnyadisingkatdenganPML).PMLdidirikanpadatanggal11Juli1971,diprakarsaiolehseorangmisionarisYesuitkelahiranJerman,yaituRomoPrieryangbernamalengkapKarl-EdmundPrier,SJ.

IdemendirikanPMLbermuladaridiskusiberkalaRomoPrierdenganPaulWidyawanmulai tahun1967.PaulWidyawanadalahseorangpemusikyangbanyakberkaryadalambidangpaduansuaragerejawidantelahmendirikanpaduansuaraVocalistaSonorapadatahun 1964. Diskusi ini menghasilkan suatu konsep yang semula samar-samar,namunlambatlaunmenjadisemakinkonkret.1 Dasar dari diskusi ini adalah keinginan untukmenanganimusik Gerejasecara profesional, mulai dengan eksperimen menciptakan lagu

1 Karl-EdmundPrier,SJ.Perjalanan Musik Gereja Katolik Indonesia Tahun 1957-2007 (Yogyakarta:PML.2008),17.

Bab I Pendahuluan 12

liturgi baru sesuai cita-cita liturgi baru, sehinggabisamendorongumatuntuksemakinbersemangatdalambernyanyi.

Gagasan Romo Prier dan Paul Widyawan tersebut dilatar-belakangiolehkondisiGerejaKatolikdiIndonesiapadawaktuitu.MusikGereja di Indonesia belum terumuskan dan tertata denganbaik,karenamemangbelumadasebuahlembagayangsecaraseriusmewadahihalini.GerejaKatolikdiIndonesiabesertaparatokohdidalamnyaseakanbarumencaribentuknyanyianliturgiyangsesuaidan pas dengan jiwa dan kepribadian umatKatolik di Indonesia.Kondisi ini merupakan sebuah kegelisahan bersama, mengingatnyanyian liturgi adalah sebuah unsur yang sangat penting dalamliturgi, yaitu sebagai bagian integral dari liturgi sebagai sebuahungkapan iman umat untukmemuliakanAllah danmenguduskanumat.2

Karl-Edmund Prier, SJ tiba di Indonesia awal tahun 1964.SituasimusikGereja pada saat itumemangbelum tertata denganbaik.Dimasing-masingdaerah,musikGerejayangberlakuadalahsesuaidengantradisidaerahasalparamisionaris.MisalnyadiJawa,tradisi yang berlaku berasal dari Belanda. Nyanyian GregoriansangatdijunjungtinggidiBelanda.MakaketikaKarl-EdmundPrier,SJtibadinovisiatSJdiGiriSontadiUngaranuntukbelajarbahasaJawa, beliau mendapati bahwa para novis3 hafal berbagai lagu Gregorian yang berbahasa Latin, walaupunmerekamenyanyikandenganbanyaktekniktremolodandalamtempolambatalamusikJawa.4 Sedangkan, lagu-lagu liturgi yang menjadi kebiasaan diJerman, seperti Kirchenlieder atau Betsingmesse tidak diketahuidi Jawa. Selanjutnya Romo Prier dipindahtugaskan keWonosari

2 Hardawiryana,SJ(terj.).Sacrosanctum Concilium (Jakarta: Departemen Dokumentasi danPeneranganKWI.1990PeneranganKWI.1990),44.

3 Novis adalah calon biarawan dan biarawati. SedangkanNovisiat adalah tempat paranovisdididik.

4 Karl-EdmundPrier,SJ,2008,7.

Bab I Pendahuluan 13

untuk mempraktikkan bahasa Jawa yang telah dipelajarinya. DisanadidapatiRomoPriersuatuhalyangkontrasdengansituasidiNovisiatGiriSonta.SetiapSabtusorediadakanpelatihannyanyianGregorium untuk para putra altar. Namun ternyata bagi mereka, latihaninimenjadisebuahsiksaan,karenanyanyianGregoriandirasabegitusulit.Tidakjarang,bilamendapatilaguyangsulit,diputuskanuntukdinyanyikansecararesitatif5sajasebagaisolusidarimasalahtersebut.TernyatakasussepertiinitidakhanyaterjadidiWonosari,namunjugadiparoki-parokilaindiIndonesia.

Padatahun1965,terjadisemacamrevolusidalamtubuhGerejaKatolikdiduniadenganberakhirnyaKonsiliVatikanIIyangsudahberlangsung sejak tahun1962dan diprakarsai olehPausYohanesXXIII. Konsili ini menghasilkan sebuah perubahan besar dalamtubuh Gereja Katolik, termasuk di dalamnya perubahan dalamliturgi.KonsiliVatikan II dalamKonstitusiGaudium et Spes art.119-120memberikandeskripsisebagaiberikut.

Tradisimusikyangmemainkanperanpentingdalamkehidupanberagamadanbermasyarakathendaknyamendapatpenghargaanselayaknyadantempatyangsewajarnya,baikdalammembentuksikap religious mereka, maupun dalam menyesuaikan ibadatdengansifat-perangaimereka.6

DalamKonsiliVatikanII,semakinnyatalahkesadaranGerejauntuk membuka diri dan memulai suatu pembaruan liturgi yangsesuai dengan kebudayaan setempat umat di setiap daerah. Adasemacam kesadaran kuat bahwa umat Katolik di seluruh duniamemiliki tradisi dan kebudayaanmasing-masing, sehingga liturgitidakdapatdiseragamkandenganberbagaiaturanyangketat.Umatakan kesulitan untuk mengungkapkan iman dengan cara yang

5 Resitatif adalah cara menyanyi dengan gaya yang bebas, sehingga mengakibatkanpenyimpanganritmis,bahkanjugapenyimpangannada.

6 Hardawiryana,SJ,(terj.)Dokumen konsili Vatikan II (Jakarta 1993), 46.

Bab I Pendahuluan 14

asingbagimereka,sebaliknyaakansangatmudahbagiumatuntukmelaksanakan liturgi yang sesuai dengan tradisi dan kebudayaanyangsudahsangatdipahamimereka.Sebagaicontoh,sepertiyangtelahdisebutkansebelumnya,wajarbilaparaputraAltardiWonosarikesulitandalambelajarlaguGregorianyangberbahasaLatin.

Konsili Vatikan II kemudian membawa dampak yang besarbagi proses inkulturasi liturgi Gereja Katolik di seluruh dunia,termasukdiIndonesia.Memangpadadekade-dekadesebelumnya,terdapatberbagaiupayayangdilakukanolehparatokohdiIndonesiauntuk mengembangkan inkulturasi liturgi. Namun bisa dikatakanbahwaKonsiliVatikan IImenjadisemacamgaris startyang tegasdalamusahainkulturasiliturgidiGerejaKatolikdiseluruhdunia.Pada puncaknya di tahun 1965, Konsili Vatikan sebagai instansitertinggidalamorganisasiGerejaKatolikseluruhduniasecararesmimenginstrusikan agarGerejaKatolikmembuka diri danmemulaiinkulturasi.Makaselanjutnya,GerejaKatolikdiseluruhduniamulaiseriusmenindaklanjutiKonsiliVatikanIIini.

SuatukondisiyangkurangmenguntungkanterjadidiIndonesia.Padasaatyangsama,yakniditahun1965,situasisosialpolitikdiIndonesiasedangmemanasterkaitdenganG-30-SPKI.Setelah30September1965,situasisosialpolitikdiIndonesiamasihpanasdanlabil.Harusdiakui,halinijugamenjadihambatanbesarbagiprosesinkulturasiliturgidiIndonesia,menindaklanjutiKonsiliVatikanIIyang berakhir tahun 1965.

KekacauansituasisosialpolitikdiIndonesiajugadialamiolehKarl-Edmund Prier, SJ. Baru saja satu tahun menjalankan studibahasadiIndonesia, ia ikutmerasakandampakbesardariG-30-SPKI.SalahsatudampakterbesarbagiKarl-EdmundPrier,SJadalahpenundaan pendidikan Teologi. Karl-Edmund Prier, SJ yang saatitumasihmenjadifraterakhirnyaharusterlambatdalammengikuti

Bab I Pendahuluan 15

pendidikanTeologiyangbarudimulaipadatahun1967,setelahsituasisosialpolitikdiIndonesiamereda.Sebuahpenantianyangpanjangmengingatpadasaatitu,usianyasudahmenginjak29tahun.Namunternyatakejadiantersebutjustrumenjadisuatublessing in disguise atau berkah yang tersembunyi. Ia bersama frater seangkatannya justrumendapat kuliah denganTeologi baru dariKonsiliVatikanII. Sebab, Romo Tom Jacobs, SJ dan Romo Hardowiryono, SJyangbarusajapulangdariRoma,mengajarkanTeologiyangbarubagi para calon imam.Usaimenyelesaikan studinya, Frater Prierditahbiskan menjadi imam oleh Kardinal Darmayuwana pada 18Desember 19697.

Masa pendidikan Teologi barumenjadi sesuatu yang sangatberartibagiseorangKarl-EdmundPrier,SJ.RomoTomJacobsdanRomoHardowiryono,SJmengajarkanbanyakhaltentanginkulturasiliturgidariKonsiliVatikanII.Halinimenjaditonggakbesardalamkehidupan pelayanan seorang Karl-Edmund Prier selanjutnya.Membentuk pemikirannya yang kuat mengenai inkulturasi musik liturgi,mengingatlatarbelakangpendidikanmusiknyayangkuatdiJerman.

Sebagai imambaru,RomoPrier tidakditempatkandiParokisebagaiPastorParoki,melainkandiberitugaskhususolehProvinsialSJ untuk mengembangkan musik liturgi khas Indonesia (PastorKategorial).Misiinisejatinyaadalahmisi‘permintaan’RomoPriersendiri kepada Provinsial. Sebagai seorang yang memiliki latarbelakang pendidikan musik di Jerman, Romo Prier sudah lamamemilikikegelisahanmengenaimusikGerejadiIndonesia.Sepertiyangtelahdisebutkandiatasbahwasejaktahun1967,seorangKarl-EdmundPrier,SJseringberdiskusidenganPaulWidyawanmengenaikeinginan untuk menangani musik Gereja secara profesional.Gagasan ini kemudian disampaikan kepada Romo Provinsial, R.

7 BukuKenangan40tahunImamatKarl-EdmundPrier,SJ.

Bab I Pendahuluan 16

Soenarjo,SJdanbermuarapadakeputusanbahwasesudahtahbisanimam,Karl-EdmundPrier,SJakanditugaskanuntukmemulaikaryabaru ini.

Langkah pertama yang dilakukan oleh Romo Prier adalahmencari pembantu dari awam dan mempersiapkan Pusat MusikLiturgiYogyakarta.Padatanggal11Juli1971tepatpadaperingatanSt.Benedictus,PusatMusikLiturgi(PML)didirikandiYogyakarta.Awalnya, PML mulai hidup dengan dua orang staf saja, yaituRomoPrier,imamyangbaruditahbiskandariSerikatYesusdanB.Paryanto, lulusan AKI8tahun1971.Namun,ternyatamerekatidaksendirian.AdabeberaparelasisepertipaduansuaraVocalistaSonoradanpimpinannya,PaulWidyawan,PusatPastoraldiSolopimpinanP.ArthurWaibel,SJ,danAkademiMusik Indonesia serta InstitutFilsafat Teologi Kentungan. Relasi ini banyak membantu PMLdalamberkaryadanmengembangkandiri.

PMLmulaimelaksanakanberbagaiprogramdalammengembanmisi pengembangan musik liturgi di Indonesia. Program yangdijalankan oleh PML antara lain pelatihan musik, membantukonggresmusik liturgi nasional, lokakarya, danpenyusunan sertapenerbitanbuku-bukuliturgi.PMLsemakinberkembangdanbanyakmenghasilkankaryabagimusikliturgidiIndonesia.

SalahsatukaryaterbesarPMLadalahbukuMadah BaktiedisiperdanayangdiresmikanolehKomisiLiturgipadatahun1980saatKonggresLiturgiIIIdiJakarta.MadahBaktimerupakansebuahbukuliturgikhasIndonesiayangmemilikisejarahpanjang.Madah Bakti memuatsekitar600laguyangdidalamnyabanyakunsurinkulturasimusik Indonesia, hasil dari lokakarya komposisi yang dilakukanPMLsejaktahun1977diberbagaidaerahIndonesia.BukuMadah BaktidipandangsebagaibukupemersatuumatKatolikdiIndonesia.Bp.LibertyManik sesudahkonggresmengatakanbahwa“Madah

8 AKI:AkademiKateketik Indonesia yang kemudian berganti namamenjadi STKAt /Sekolah Tinggi Kateketik yang sekarang merupakan IPPAK Sanata Dharma.

Bab I Pendahuluan 17

Bakti merupakan suatu Milestone/tonggaksejarahmusikGerejadiIndonesia”.

HampirseluruhumatKatolikdiIndonesiatahudansudahakrabdengan Buku Madah Bakti, walaupun sejak tahun 1992 Komisi LiturgimeresmikanPuji Syukur sebagai buku pegangan resmi untuk pelaksanaanliturgidiIndonesia.SampaisaatinimasihbanyakumatKatolikdiIndonesiayangmenggunakanMadah Bakti sebagai buku liturgi.BanyakumatKatolikyangmenyatakankesenangannyapadalagu-lagu dalambukuMadah Bakti dan sering kalimemuji bukuMadah Bakti sebagai buku liturgi yang sangat bermutu.

Madah Baktiadalahsebuahkaryabesarhasilkerjakerasdanketekunan banyak pihak. Namun harus disadari bahwa seorangKarl-EdmundPrier,SJmemiliki jasayangbesardalamkarya ini.SebagaiseorangJermanyanglahirdiWeinheim,Jerman,kemauanuntukberkaryasecaratotaldanmengabdikandirisepenuhnyauntukmengembangkan inkulturasi musik liturgi di Indonesia sangatlahmengagumkandanmenyentuhhati.Iasangatmenyadaripanggilanhidupnya dan mengemban tugas mulia ini dengan sepenuh hatisampaisekarang,ketikausianyasudahmenginjak74tahun.

Romo Prier sangat mencintai Indonesia dan menganggapIndonesia sebagai tanah air keduanya. Indonesia adalah negarayangsangatjauhdarinegeriasalKarl-EdmundPrier,SJ.Berangkatsebagai misionaris ke Indonesia adalah sebuah pertaruhan yangbenar-benarserius.Semuanyaberawaldaritahun1957,ketikaPaterKarlFank,SJmengabarkankepadaKarl-EdmundPrier,SJ:“DicarimisionarisYesuit dari Jerman untuk pergi ke Indonesia.Maukahkamu?”Mendapat tawaran tersebut,FraterPriersempatbimbang.IatidakpernahmembayangkanmenjadimisionarisdinegeriyangberiklimtropissepertiIndonesia.ImpiannyasaatituadalahmenjadimisionarisdidaerahyangdingindisekitarKutubUtara.Ditengah

Bab I Pendahuluan 18

kegalauan hatinya, ia akhirnya mengambil keputusan berani. Karl-EdmundPrier,SJmenyanggupiuntukmenunaikankaryamisinyadiIndonesia.

RomoPriertelahbanyakberkaryabagiperkembanganGerejaKatolikdiIndonesiakhususnya,danIndonesiapadaumumnya.RomoPrieradalahseorangyangbenar-benarmengerti secaramendalammengenaimusikGereja.Tidakhanyamengenai perjalananmusikGereja Katolik di Indonesia, namun juga sejarah musik Gerejasecara keseluruhan dan esensi dari musik Gereja serta bagian-bagian yang ada di dalamnya, misalnya paduan suara, nyanyian,pengetahuantentanginstrumenorgan,dansebagainya.BanyakyangtelasditulisolehRomoPriermengenaimusikGereja.Tidakhanyamengertidanmenulis,RomoPriersekaligusmenjadipelakunyatamusikGereja selama puluhan tahun.RomoPriermemang secarakhususmengabdikandiripadapanggilanpelayananmengenaimusikGereja,khususnyainkulturasimusikliturgidiIndonesia.

RomoPrierjugamenulisbanyakbukuliturgidanmusikliturgi,sampai buku-buku musik umum seperti buku Ilmu Harmoni, Teori Musik Umum, Ilmu Bentuk Musik, Sejarah Musik,danmasihbanyaklagi. Salah satu bukunya, Sejarah Musik yang terdiri dari empatjilid,ditulisbersamaProf.DieterMackmenjadibukumusikyangsangatpentingdalampendidikanmusikdiperguruantinggimusikdiIndonesiasampaisaatini,sepertidijurusanmusikISIYogyakarta.Suka Hardjana, seorang musikolog ternama di Indonesia sangatmengapresiasidanmemujibukuinilewattulisannyadisebuahmediamasa nasional. Romo Prier bahkan mengumpulkan dan menulislagu-lagu tradisional di seluruh Indonesia lewat bukuNusantara Bernyanyiyangterdiridari9seriberisikan275lagu.

Buku-buku musik umum yang ditulis oleh Romo PriersekaligusmenunjukkanbahwaRomoPrieradalahseorangakademisi

Bab I Pendahuluan 19

musikyanghebat.Sejakumur9,iamulaibelajarpianodiJerman.Selanjutnya, pada tahun 1953-1956, ia memperoleh pelajaranmengenaiorgandanteorimusik,meliputiilmuharmoni,ilmubentukdan kontrapungdi tanah kelahirannyaWeinheim, Jerman.Sepertiyang sudah disebutkan, Romo Prier sudah menulis buku dalambahasa Indonesia mengenai pelajaran-pelajaran musik yang telahditerimanyasemasadiJerman.HalinimembuktikanbahwaRomoPriersetiapadabidangnyadantelahberhasilmengaplikasikanilmuyangdiperolehnyadengansuatukaryayangnyata.

Berbagai jabatan penting juga pernah diemban oleh Karl-EdmundPrier,SJ antara lainmenjadiKetuaSeksiMusikKomisiLiturgi Majelis Agung Wali Gereja Indonesia dari tahun 1973-1988.Iajugaditugaskanmengajardiberbagaiinstitusipendidikan.Mengajar drumband di SMAKolese De Britto.MengajarMusikGerejadiUniversitasSanataDharmaFakultasFilsafatdanTeologidari tahun 1982 sampai sekarang. Mengajar Ilmu BentukMusikdanIlmuKontrapungdiISIYogyakartatahun1971-2004.Memberikuliah di Universitas InnsbruckAustria pada tahun 1985 tentangInkulturasidiIndonesia.

Banyak sekali karyaRomoPrier sebagai seorangmisionarisdi Indonesia. Sungguh, dari seluruh karya-karya besarnya, selaludiawali Romo Prier dari sebuah kesederhanaan namun dilandasikeyakinandansemangatyangbesar,sertaketekunandankedisiplin-an yang penuh. Ia tidak pernahmalasmewujudkan sesuatu yangdiyakininya, dan selalu merealisasikan impiannya sedikit demisedikit hingga akhirnya berbuah besar, seperti perumpamaan bijisesawiyanghidupdalamdirinya.Bahkan,bukuPerjalanan Musik Gereja Katolik Indonesia Tahun 1957-2007 ditulis Romo Prierketika sedang menjalani masa perawatan kesehatan di Jerman.Tenggangwaktudiantarapemeriksaandanterapimerupakansuatu

Bab I Pendahuluan 20

kesempatan emas untuk menulis buku ini.9 Suatu semangat danenergiyangmengagumkanbagiseorangyangsudahberusia lebihdari70tahun.

RomoPriermemangseorangpribadiyangtangguhdanpantangmenyerah.47 tahunsudahdijalaniRomoPriersebagaimisionarisdi Indonesia sejak tahun 1964. Banyak suka duka, berbagai ke-berhasilandanrintanganyangtelahdijalaniRomoPrier.Sungguhbukanwaktuyangsingkatbagiseorangmisionarisdarinegeriyangjauh,Jerman.RomoPriermenyadarisepenuhnyabahwasegalahalyangterjadidalamhidupnyasaatiniadalahkaryaAllahyangluarbiasa.TermasukkabarmengejutkandariPaterKarlFank,SJpadatahun1957mengenaidibutuhkannyamisionarisYesuituntukpergikeIndonesiaadalahrencanayangtelahdipersiapkanolehAllah.

Romo Prier adalah seseorang yang sangat penting dalamperjalanan Gereja Katolik di Indonesia. Tidak hanya itu, ia jugamemberikan sumbangan nyata bagi pendidikan seni musik diIndonesia.Maka penulis inginmenulis sebuah biografimengenaiKarl-EdmundPrier,SJsebagaibentukrasakekagumandanapresiasiyang tulus terhadap kehidupan dan karya-karyanya. Terlebih lagiketika mengetahui banyak masyarakat, bahkan umat Katolik yang tidakmengenalsosokRomoPrierdankarya-karyanya.

Dalam buku Kenangan 40 Tahun Imamat Romo Karl-Edmund Prier, SJ, kalimat pembuka pertama adalah Romo Prier punika sinten ta???Kalimat tersebut adalah pertanyaan yang keluar daribeberapa umat di ParokiKumetiranYogyakarta, tempat perayaan40 Tahun Imamat Romo Prier pada tahun 2009. Memang agakironis,mengingatkaryabesarRomoPriersepertibukuMadah Bakti sudahtidakasinglagidikalanganumatKatolik,namunsosokyangbekerjakerasdibalikMadah Bakti tersebut seakan tidakdikenal,yaituRomoPriersendiri.Padahal,selainmenjadiPastorKategorial,

9 Karl-EdmundPrier,SJ,2008,3.

Bab I Pendahuluan 21

Romo Prier pernahmelayani setiapminggu di ParokiKumetiransejaktahun1973hingga1979,padazamanRomoReijnderssebagaiPastorParokidiKumetiran.

Bahkan sekarang, di jurusanmusik ISI, yang banyakmeng-gunakanbuku-bukumusiktulisanRomoPrier,banyakmahasiswayangtidakmengenalRomoPrier.MerekahanyasebatasmengetahuibahwaRomoPrieradalahseorangRomodariJermanyangsekarangberadadiPMLdanbanyakmenulisbukumusik.PengetahuanitupundiperolehdaribiografisingkatyangterdapatdibukumusiktulisanRomoPrier,sepertibukuSejarah Musik jilid IdanII.Padahal,RomoPrierpernahmengajardijurusanmusikISIdalamwaktuyanglama,tahun 1971-2004.

Maka,penulis semakin terdorongdan termotivasiuntukme-nulis biografi tentang Karl-Edmund Prier, SJ yang telah banyakberkaryadi Indonesiadalambidangmusik,khususnya inkulturasimusikliturgi.Mengingat,terlalusayanguntukdilupakanperjalananhidupdankarya-karyaberhargadariseorangtokohyangbesar,Karl-EdmundPrier,SJ.

Biografi bermanfaat sebagai catatan sejarah kehidupan se-seorang yang bisa dibagikan kepada orang lain dan menjadi in-spirasi dan pelajaran berharga bagi orang lain.Kehidupan terlaluberhargauntukdiabaikanbegitusaja,dilupakanbersamaandenganberlalunyawaktu.Banyakhaldalamdiriseorangtokohyangbisadigalidankemudiandiceritakankepadabanyakorangdalambentuksebuah tulisan biografi. Yang paling penting adalah mengetahuidanmengertibagaimanapandangantokohyangdijadikanbiografiterhadappanggilanhidupnya.

Bab II Riwayat Hidup

Karl-Edmund Prier

A. Masa Kecil dan Perkenalan dengan Musik

Karl Edmund Prier lahir pada tanggal 18 September 1937diWeinheim, Jerman dari pasangan Georg Prier dan Else Prier.Weinheim adalah sebuah kota kecil di bagian barat daya Jerman,tepatnyaberadadipropinsiBaden-Wuttemberg.Weinheimberadakira-kiradi15kmsebelahutarakotaHeidelbergdan20kmsebelahtimur laut dari kotaMainheim. Ketiga kota ini membentuk jalursegitigayangdisebutsegitigaRhein-NeckarkarenaberadadijalurantarasungaiRheindanNeckar.

SungaiRheinsendirimerupakansungaiterpanjangdiJermandenganpanjangsekitar1300kilometermulaidariwilayahpegununganSwis,kemudianmengalirkearahutarasampaiakhirnyamenujukelaututara.KotaWeinheimberadatepatditepidataransungaiRhein,sehinggatanahdiWeinheimbegitusuburdenganiklimyangsejuk.Kondisiinisangatcocokuntukdaerahpertanian,khususnyaanggur.Daridulu,kotaWeinheimmemangsudah terkenalsebagaidaerah

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 24

pertaniananggurdannamaWeinheimsendirisejatinyaberasaldarikata Wine yangberartianggur.Menurutcatatansejarah,Weinheimadalahkotayangsangattua.Nama‘Winenheim’telahtercatatpadatahun755MdalambukuLorscherCordex,sebuahbukucatatandaribiaraLorsch.Padatahun2005laludiadakanperayaanbesar1250tahun kota Weinheim.10

KeluargaKarl-EdmundPriermemangberasaldariWeinheim.Dalamsebuah rumahsederhanadiWeinheim,Karl-EdmundPriertinggalbersamaayahdanibunya,sertakeduaadiknyayangbernamaWernerPrierdanRudolfPrier.

Pada tahun1943,KarlEdmundPrieryangsaat ituberusia6tahun memulai pendidikan dasar di Friedrichschule yang setara dengan jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Indonesia.Friedrichschuleberadahanyasekitar500meterdarirumahkeluargaPrier.Sangatdekat,sehinggaKarl-EdmundPrierkecilberjalankakisendirisetiappulangdanpergikesekolah.Iasudahmulaibelajarmandirikarenatidakpernahdiantarkesekolaholehorangtua.

PendidikandiFriedrichschuleinitidakberjalansebagaimanamestinya karena pada saat itu Jerman yang dipimpin olehAdolfHitlersedangterlibatdalamPerangDuniaIIyangberlangsungpadatahun 1939-1945. Kondisi perang menyebabkan jadwal sekolahtidakteratur.Murid-muridseringdiliburkandantidakjarangdisuruhpulangkembalikerumahketikakondisidirasatidakaman.11

PerangtelahmenyebabkankeadaandiJermanmenjadikacaubalau. George Prier, ayah Karl-Edmund Prier terpaksa juga ikutmenjadi tentara untuk membela negara. Ia meninggalkan rumahdanberangkatmenujumedanperangpadatahun1948ketikaKarl-Edmund Prier masih berusia 3 tahun . Pada waktu itu, memangdiberlakukanaturanwajibmiliter.Setiappemudalaki-lakibahkansebagian diantaranya remaja, ikut serta menjadi tentara dalam

10 SejarahkotaWeinheimdalamhttp://en.wikipedia.org/wiki/Weinheim11 Karl-EdmundPrier,wawancaradiPMLYogyakartatanggal6Desember2011.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 25

peperangan.Beruntung,padawaktu ituKarl-EdmundPriermasihanak-anaksehinggatidakikutsertadalamperang.

Makadi rumahhanya tinggalElsePrier,Karl-EdmundPrierdan adiknya yang pertama bernama Werner Prier. Adapun adikkeduaKarl-EdmundPrier lahirpada tahun1946,bernamaRudolfPrier.KeluargaPrier hidupdalamkesederhanaankarenamemangkondisipadasaatitusedangsulitakibatperang.NamunbagiKarl-EdmundPrierkecilyangmasihlugudanpolos,kondisiyangpenuhkeprihatinan tersebut tidak membuatnya kehilangan keceriaan.Ia tetaplah anak-anak dan situasi perang tidak terlalumembebanipikirannya seperti orang dewasa. Bayang-bayang ketakutanmengenaiperangkadang-kadangmenghantui,namunKarl-EdmundPrier dan teman-temannya masih bisa bermain dengan ceria diWeinheim.

Padasaatperangmemangbanyakpembomanyangdilakukanolehtentarasekutudiwilayah-wilayahJerman.Namunberuntung,karenaWeinheimadalahkotakecil,makatidakikutmenjadisasaranpemboman.BisadikatakanWeinheimrelatifamandanKarl-EdmundPriermemahamikondisiini.

Berbeda dengan kondisi diWeinheim, kotaMainheim yanghanya berjarak 20 km dari Weinheim termasuk dalam sasaranpemboman,mengingatkotaMainheimadalahkotayangcukupbesardantermasukpusatindustriyangpentingbagiNaziJermansemasaPerangDuniaII.KotaMainheimjugamerupakankotaterbesardiwilayahsegitigaRhein-Neckar.MakaancamanbomterhadapkotaMainheimbegitutinggidanmasyarakatdisanamerasacemasakanhal ini.

Di tengah kondisi tersebut, ada satu keluarga yang tidakdikenaldariMainheimdatangkerumahkeluargaPrierdanmenemuiElsePrier.Keluargainiinginmenitipkanpianodirumahkeluarga

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 26

Prier sampai perang selesai. Else Prier akhirnya memperbolehkan karenakeberadaanpianotersebuttidakmengganggukondisirumah.Padasaat itu tidakadasatupunanggotakeluargaPrieryangbisabermain piano. Selang beberapa waktu, terdengar kabar bahwarumahkeluargapemilikpianodiMainhaimikutterkenabom.KotaMainhaim mengalami kerusakan yang besar setelah dibombardirseranganbomudaraolehtentarasekutu.12

Akibat dari keadaan kota yang tidak kondusif maka pianodi rumah keluarga Prier tidak diambil dalam waktu yang lama,menunggu sampai situasi tenang danmemungkinkan. Padamasaitulah Else Prier berinisiatif supaya anak-anaknya bisa belajar piano.Mengingatpadamasa-masaitu,pianoadalahalatmusikyangsangatistimewa.Tidaksemuakeluargabisamemilikipianokarenaharganyamahal dan ditambahkeadaan sedang sulit akibat terjadiperang. Keberadaan piano titipan di rumah keluarga Prier benar-benar disadari olehElse Prier sebagai kesempatan yang berhargabagi anak-anaknya untuk belajar piano.

Else Prier memang menyukai musik dan ia juga memilikiharapan besar supaya anak-anaknya bisa belajar musik terutama sebagai keseimbangan dengan pelajaran akademis dan untukmengasahkepekaanrasaanak-anaknyaagarmencintaikeindahan.Dulu sebelum menikah, Else Prier sangat gemar menonton opera dan konser-konser musik. Karena harga tiket opera dan konsermusik yang mahal, Else Prier sering kali berdiri di dekat pintumasukataudibelakangbarisanpenonton,sekadaruntukmenikmatimusik.Pengalaman-pengalamanseperti iniselaludiceritakanElsePrierkepadaanak-anaknyaagarmerekaterpancinguntukmenyukaimusik.ElsePrier selalumenanamkannilai-nilai keindahanmusikkepadaanak-anaknya.Cerita-ceritamengenaimusikdariElsePrier,lambatlaunmenumbuhkanketertarikanKarl-EdmundPrierterhadap

12 Karl-EdmundPrier,wawancaradiPMLYogyakartatanggal19November2011

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 27

musik.Selainmenjadipenikmatmusik,ElsePrierjugaaktifdalamkelompokpaduansuaradiGerejaMainheim.Ternyata,ketikamasihmudaElsePriersangatinginbelajarpiano.Namunhargapianoyangmahalmembuatcita-citanyatidakpernahmenjadikenyataan.MakaketikaadapianoyangditipkandirumahkeluargaPrier,ElsePriertidakmaumelewatkankesempatanagaranak-anaknyabisabelajarpiano.

ElsePrierkemudianmemintaadikpenitippiano,yaituEmmaMüllerseoranggurupianoyangkebetulanjugatinggaldiWeinheimuntuk memberi pelajaran piano kepada Karl-Edmund Prier danadiknya.PelajaranbermainpianodimulaiketikaKarl-EdmundPrierberusia delapan tahun, tepatnya pada tahun 1945. Inilah rupanyamasaawalbagiseorangKarl-EdmundPrierbelajardanmengenalmusik,berawaldariperistiwayangtidakpernahdirencanakanakibatkeberadaanpianotitipandirumahkeluargaPrier.

Karl-Edmund Prier memanfaatkan kesempatan berharga inidenganbaik. Iadengan tekunmengikutipelajaranyangdiberikanEmma Müller dan berlatih piano secara rutin di rumah. Emmamengajardenganpenuhperhatiandankesabaran.Iaselalumenanyaimusik kesukaan Karl-Edmund Prier dan memberikan pelajaranpianoyangberkaitandengankesukaanKarl-EdmundPrier.Emmamemang tidak pernahmemaksaKarl-EdmundPrier untuk belajarEtude-etude13pianoyangsulitdanmenjemukansepertiEtude Carl-Czerny,Heller,dansebagainya.Emmamengawalipelajaranpianodengan lagu-lagu mars yang merupakan kesukaan Karl-EdmundPrier.Kemudian, ia jugamemberikanpelajaranmengenaiSonata-sonata piano karyaBeethoven dan juga aria-aria dari opera yangdisukai Else Prier. Else Prier sering kali meminta EmmaMülleruntuk mengajarkan iringan piano aria kesukaannya supaya bisa dilatiholehanak-anaknya.

13 Etudeadalahkomposisimusikyangsecarakhususdibuatuntukmelatihketerampilandalambermaininstrumenmusik.Biasanyaetudebersifatsangatteknis.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 28

Karl-Edmund Prier sangat menikmati pelajaran bermainpiano. Dengan penuh keceriaan dalammengajar, Emma rupanyatelah berhasil menumbuhkan kecintaan Karl-Edmund Prierterhadapmusik.SemakinlamaKarl-EdmundPriersemakintertarikmendalamimusik.Selainmengajar,Emma jugaberinisiatifuntukmengadakanpentassederhanadirumahnya.Duakalidalamsetahun,iamengajakmurid-muridnyauntukikutberpartisipasidalamkonsertersebut.Emmajugamengundangorangtuamuridpianonyauntukmenonton konser tersebut.Walaupun bertempat di rumah denganmenggunakan piano pribadi, namun Emma mendesain pentastersebutsepertipentassungguhandansangatmenarik.

Karl-Edmund Prier sangat antusias setiap kali menyambutpentas. Ia mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh danberlatihkerassetiaphariagarbisamemberikanyangterbaikpadasaat pentas. Sering kali, Karl-Edmund Prier memainkan Sonata-sonatapianoBeethovenpadasaatpentas.14

Akhirnyatigatahunberlalusemenjakpianotersebutdititipkan.Perang telah usai dan kondisi kota Mainhaim mulai stabil dankembaliaman,setelahsebelumnyaporak-porandaakibatseranganbomtentarasekutu.Makapadatahun1948,keluargapemilikpianodatangkerumahkeluargaPrier.MerekamengambilpianotersebutdanmembawanyakembalikeMainhaim.

Pada tahun yang sama, masa studi Prier di Friedrichschuleberakhir. Seharusnya ia beserta teman-teman seangkatan bisa lulus dari Friedrichschule satu tahun sebelumnya, sesuai dengan masapendidikan normal di Friedrichschule yaitu empat tahun. Namunkarenaperangdansekolahseringdiliburkan,Prierdanteman-temanharusmenempuhmasapendidikandasarselamalimatahun.SetelahlulusdariFriedrichshule,Karl-EdmundPriermelanjutkanstudidi

14 Karl-EdmundPrier,wawancaradiPMLYogyakartatanggal6Desember2011.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 29

gymnasium Viernheim15 yang merupakan sebuah kompleks sekolah yangbesar,dandisanaadaratusansiswaterbagidalam9kelas.

Setelah piano di rumah Prier diambil oleh empunya, Karl-EdmundPriermerasakehilangan.Rupanyaiaterlanjurjatuhcintakepada piano. Else Prier mengerti bahwa anak-anaknya sudahmencintai piano dan ingin terus bermain piano.Maka Else PriermenyewapianodiHeidelberg,sehinggapelajaranpianobagikeduaanaknya terus berlanjut di sana. Masih dengan guru piano yangsama, Emma Müller. Pelajaran piano berlangsung sampai sekitar tahun1952ketikaKarl-EdmundPrierberusia15tahun.

Setelah itu, Karl-Edmund Prier tertarik untuk belajar organpipa di gereja.DiWeinheim saat itu ada tiga gerejaKatolik danKarl-EdmundPriermemilihbelajar organdi gerejayang terbesardandekatdenganrumahnya.DiGerejatersebutjugaadakelompokpaduan suara yang cukup bagus dan terlatih dengan baik. Bisadikatakan,musikliturgidiGerejatersebutsudahberkembangdanmaju.

Karl-Edmund Prier kemudian menemui organis di gerejatersebut yang merupakan guru organ profesional bernama Alfons Meissenberger.MeissenbergerjugamerupakandosenkonservatoridiHeidelberg.Priermulai belajar organdi gerejadibimbingolehMeissenberger.NamunberbedadengangurupianoterdahuluyaituEmmaMuller,Meissenbergermengajardengansangatdisiplindankeras.SemulaPrierkagetdengancaramengajargurunyadanmerasabegitu tertekan dalam belajar organ. Meissenberger memberikanbahan-bahan pelajaran bermain organ yang sulit seperti Invention16

15 GymnasiumadalahsekolahlanjutantingkatduadiJermansetelahmenyelesaikansekolahtingkat dasar. Siswa-siswa Gymnasium disebut Gymnasiast. Setelah menyelesaikanstudidariGymnasium,paraGymnasiastbisamelanjutkanpendidikankejenjangyanglebihtinggi,sepertiuniversitasdansejenisnya.MasastudinormaldiGymnasiumadalahSembilan tahun. Sehingga ada periode belajar selama 13 tahun di Jerman sebelummenempuhpendidikandiperguruantinggi.

16 Karya musik pendek bagi alat musik berjenis keyboard yang dibuat dengan sistem

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 30

karya J. S.Bach dan berbagai Etude-etude teknis.Meissenbergerbegitu ketat dalammembimbing Prier saat berlatih organ. Setiaplaguharusdimainkandenganbaikdanbenar,bahkanposisinomorjaritidakbolehsalah.IatakseganmemarahiPrierjikamelakukankesalahandalambermain.

Masa-masa awal belajar organ di bawah bimbinganMeissenberger benar-benar terasa berat bagi Karl-Edmund Prier.Namun karena tekad yang kuat untuk bisa bermain organ pipadenganbaik,Priertetaptekunberlatihdanmengikutisetiappelajarandarigurunya.KetekunandankesabaranKarl-EdmundPrierlambatlaun membuahkan hasil yang nyata. Ia merasakan bimbingan Meissenberger berhasil membuat permainan organnya mengalami kemajuanpesatdariwaktukewaktu.

Karl-EdmundPriersegeramerasakanperbedaanketikabelajarorgandenganbelajar pianodulu. Iamerasa bahwaEmmaMullerterlalu lunak dalam mengajar. Sering kali Emma membiarkandirinyaketikasalahdalammemainkanlagudanjugatidakpernahmengawasi posisi nomor jari. Karena sikap lunak Emma, Karl-EdmundPriermerasasudahbaikdalambermainpianodaniamerasanyamandenganpermainannya,walaupunsebenarnyamasihseringmelakukan kesalahan.

Prier lantas membandingkan bahwa cara mengajarMeissenberger yang begitu disiplin benar-benarmembuat dirinyaberkembangpesat.BerbedadengancaramengajarEmma.NamunPriermenyadaribahwajasaEmmabegitubesardalammengenalkanmusikkepadadirinya.Selamatujuhtahun,daritahun1945hingga1952,EmmamembimbingPrierdenganpenuhperhatiandantelahmembuat dirinya begitu menikmati dan mencintai musik. Karl-EdmundPriersungguhmensyukurihalini.

kontrapung danmerupakan polifoni. Johann Sebastian Bach banyakmembuat karyapolifoniInventiondalamduasuaramaupuntigasuara.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 31

PelajaranorgandigerejaterusberlanjutdanKarl-EdmundPriersemakinpiawaidalambermainorgan.Karenatelahdianggapmampu,seringkaliMeissenbergermemberikepercayaankepadadirinyauntukmengiringikelompokpaduansuaraGerejadanpakMeissenbergenmenjadidirigen.Halinibenar-benarmenjadikebanggaanbagiPrier.Kerjakerasdanketekunannyadalambelajarorgantidaksia-sia.IasangatberterimakasihkepadaMeissenberger.

Selain menguasai permainan organ, Meissenberger ternyata juga menguasai berbagai ilmu-ilmu musik seperti teori musik, ilmu harmoni,ilmubentukmusik,ilmukontrapung,dansebagainya.Makadi sela-sela belajar organpipa,Karl-EdmundPrier jugadiajarkanilmu-ilmu musik tersebut. Meissenberger selalu memberikan tugas-tugasmengenai pelajaran ilmumusik kepadaKarl-Edmund Prieruntuk dikerjakan di rumah. Bahkan sering kali Meissenbergermenyuruh muridnya ini untuk menyalin partitur-partitur musikdengantulisantangan.Karl-EdmundPriermerasakanbahwatugasmenyalin partitur ini membuatnya bisa belajar banyak sekali hal mengenaimusik.Ketikaharusmenyalinnadasatupersatudenganpenuhketelitian,iasekaligusmelihatlebihdalammengenaimelodi,ritme, harmoni, struktur setiap lagu.

Belajarmusik di bawah bimbinganMeissenberger dirasakanoleh Karl-Edmund Prier sebagai proses pendidikan musik yangbenar-benar lengkap. Kemampuan bermain organ mengalami kemajuan pesat, ilmu-ilmu musik juga telah dikuasai dirinya.Kemampuan musik inilah yang nantinya menjadi bekal berhargabagiKarl-EdmundPrierdalamsetiaplangkahkehidupannya.

Pelajaran organ pipa oleh Meissenberger terus berlangsung sampaitahun1957ketikaKarl-EdmundPrierberusia20tahun.Padasaat itu,Meissenbergermenilaibahwamuridnya ini sudahpiawaibermain organ dan pandai dalam ilmu-ilmu musik. Pada tahun

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 32

yangsama,masastudiKarlEdmundPrierdigymnasium Viernheim berakhir. Kemudian Karl-Edmund Prier melanjutkan studi untukmenjadiimam.

B. Perjalanan Berliku Karl-Edmund Prier Menjadi Imam

Terpanggiluntukmenjadiimambukanlahhalyangsederhanadandatangtiba-tiba.Perluproseshidupdanpergumulanbatinyangpanjang. Memutuskan untuk menanggapi panggilanAllah, hidupsebagai biarawan dan mengabdikan diri untuk melayani adalahsebuahpilihanbesardalamdiriseseorang.BegitupuladenganKarl-EdmundPrier.Perjalanannyamenjadibiarawanbegitupanjangdanberliku.

Sejak kecil, Karl-Edmund Prier sering melayani di gerejaWeinheim sebagai putra altar yang bertugas membantu imam saat Perayaan Ekaristi. Berawal dari tugas sebagai putra altar, Karl-EdmundPriermengenalliturgisecaramendalamdankecintaannyaterhadappelayananrohanibertumbuh.BelajarorgansecaraseriusdigerejadanseringmengiringimisajugamembuatKarl-EdmundPriersemakinakrabdenganliturgi17.

Disela-selamasastudidigymnasium,Karl-EdmundPriersukamembacabuku-bukurohani.Sampaipadamasaremaja,iamembacasebuah buku yang sangat berkesan dan banyak memberikanpengaruhbaginyadalampanggilanmenjadibiarawan.Bukutersebutmenceritakan perjalanan seorang misionaris ke Alaska untukmemberitakan Injil bagi orang-orang Eskimo. Setelah membacabuku tersebut, Karl-Edmund Prier benar-benar terpanggil untukmenjadi seorang biarawan. Ia bermimpi suatu saat bisa menjadi

17 Karl-EdmundPrier,wawancaradiPMLYogyakartatanggal19November2011.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 33

misionarisdidaerahorangEskimosepertikisahmisionarisdalambuku kesayangannya.

Di gymnasiumViernheim ada dua jurusan yang bisa dipiliholeh siswa-siswanya, yaitu jurusan fisika-matematika dan jurusanbahasa.Karl-EdmundPriermemilihjurusanbahasasesuaidenganminatnya. Di jurusan bahasa tersebut, bersama ratusan siswa lainnya, Priermendapatmatapelajaranberbagaibahasa,antaralainbahasaPerancis,Inggris,Yunani,danbahasaLatin.Selamasembilantahunpenuh masa studi di Gymnasium, Karl-Edmund Prier mendapatpelajaranbahasaLatin.Pendidikanbahasalatindigymnasiumbenar-benarbagussehinggaKarl-EdmundPriersudahmenguasaibahasaLatin ketika lulus dari gymnasium. Kemampuan berbahasa Latinmemangharusdikuasaiketikainginmenjadiseorangbiarawan.

Menanggapipanggilanhidupnya,setelahlulusdarigymnasium pada tahun 1957,Karl-EdmundPriermemilih untukmelanjutkanstudidiSerikatJesus(SJ).IamemilihordoSJkarenamemberikanjaminanuntukbisabertugasdiluarnegeriatausecaralebihspesifikadakesempatanbagiPrieruntukbisamenjadimisionarisdidaerahorang Eskimo seperi impiannya.

DiJermanbilaseseorangterpanggilmenjadibiarawan,iatidakperlu menempuh masa studi di seminari menengah yang setaradenganjenjangSMAsepertihalnyadiIndonesia.Setelahlulusdarigymnasium, ia langsungbisamenempuhstudiNovisiat.Pelajaranbahasa Latin juga sudah bisa dipelajari di Gymnasium.MenurutKarl-Edmund Prier, jenjang pendidikan seminari menengah yangberlaku di Indonesia bisa membuat para siswanya terpisah daridunialuar.18 Prier berpikir sebenarnya mungkin bila seseorang yang ingin menjadi biarawan tetap bersekolah di SMA umum denganmengambilkursustambahanbahasaLatin.SetelahlulusSMAbarumengikuti panggilan untuk studi ke Novisiat. Dengan demikian,

18 Karl-EdmundPrier,wawancaradiPMLpadatanggal6Desember2011.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 34

tidakperlumenjadi siswakhusus semenjakmasih remajadenganmasuk ke seminari menengah.

Padakenyataannya,selaluadasiswaseminarimenengahyangdi tengah perjalanan studinya merasa bahwa menjadi biarawanternyata bukanlah panggilan hidupnya. Kemudian mereka tidakmeneruskan pendidikan di seminari menengah dan berpindahmenjadi siswa di SMA umum lagi. Maka menurut Prier, yangterpentingbukanlahpendidikanyangdikhususkan sejakdini bagicalonbiarawan,namunyangpalingutamaadalahkemantapanhatiseseorangterhadappanggilanhidupsebagaibiarawan.

Karl-EdmundPriermenempuh studiNovisiat diNeuhausen,Jerman, selama dua tahun sampai tahun 1959. Pendidikan diNovisiat lebih ditekankan pada aspek rohani, bukan pendidikansecara akademis. Selama dua tahun di Novisiat, Karl-EdmundPrier lebihbanyakmenerimapendidikankerohaniandanberbagaikegiatan, seperti gladi rohani dan meditasi untuk membina imanyang bertujuan untuk memantapkan panggilan sebagai biarawan. DiNovisiatadapendalamanKitabSucisecaraserius, tetapi tidakbersifat studimelainkan lebihbersifat reflektifuntukmembangunsemangat kerohanian.

SalahsatupelajaranyangpalingberkesanbagiPriersewaktudiNeuhausenadalahpelajaranbermeditasi.ParaJesuityangmengajardi Novisiat selalu melatih para novis untuk rutin bermeditasi.Meditasi bertujuan untuk menenangkan pikiran, memfokuskanpikirandanperasaan,menghayatipanggilandanmenangkapsuaraTuhandalamkeheningan.Hampirsetiaphariparanovisbermeditasidalam waktu kurang lebih satu jam. Ternyata kegiatan meditasibenar-benar dirasakan manfaatnya oleh Prier. Meditasi menjadisaranaolahrohaniyangsangatbaikdanmelatihberbagaihalpositifdalam diri Prier. Hingga saat ini, kebiasaan bermeditasi masihdilakukanolehKarl-EdmundPriersetiaphari.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 35

Di Neuhausen, tidak ada organ dan piano, sehingga selamadua tahun di sana, Karl-Edmund Prier tidak lagi bisa mengasahketerampilan bermusiknya. Dulu, hampir setiap hari ia bermain pianodanorgan.Makaketikakegemarannyatiba-tibaharusberhentidalamkurunwaktuyangcukuplama,Priermerasaadasesuatuyangkurangdalamdirinya.DiNeuhausenhanyaadasebuahharmoniumkecil,sebuahalatmusikmiripakordionkecilyanghanyaterdiridaribeberapaoktafdanharusdipompaterusmenerusketikadimainkan.Kondisiharmonium inipunsudahhampir rusak, sehinggapraktistidakbisadigunakanolehPrieruntukberlatihdanbermainmusik.

SeusaistudidiNovisiat,Karl-EdmundPriermenempuhstudifilsafatdiHochschule für Philosophie,Münchenhinggatahun1962.Ditempatnyastudi,terdapatorganpipasehinggaKarl-EdmundPrierbisa kembali berlatih organ walaupun waktunya terbatas karena kesibukan dalam studi filsafat. Namun Prier merasakan bahwakesempatan ini benar-benar bermanfaat untuk kembali mengasah kemampuanbermusiknyasetelahdua tahundiNovisiat tidakbisaberlatih musik.

Padatahun1960,semasastudinyadiMunchen,Karl-EdmundPrier mendapat tawaran dari Pater Karl Fank, SJ untuk menjadimisionarisdiIndonesia.PaterFankberkata,“DicarimisionarisYesuitdariJermanuntukpergikeIndonesia.Maukahkamu?”Menanggapitawaran ini, Karl-Edmund Prier merasa bimbang. Ia sebenarnyainginbertugasdidaerahorangEskimodanmenjadimisionarisdiIndonesiabenar-benartidakpernahdibayangkanolehnya.Ditambahlagi, Indonesia adalah negeri tropis yang sangat asing bagi Prierberkebalikandenganimpiannya.

Karl-Edmund Prier cukup lamamempertimbangkan tawaranuntuk menjadi misionaris di Indonesia. Ia benar-benar bimbangsampai pada akhirnya ia memutuskan untuk mencoba tawaran

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 36

tersebut. Setelah menyelesaikan studi filsafat pada tahun 1962,Priermenyanggupkandiriuntukmenjadimisionarisdi Indonesia.IamengajukandirikepadaprovinsialSerikatJesusuntukberangkatke Indonesia danprovinsial segeramenyetujuinya.NamunketikaPrier sudah mengurus segala sesuatu untuk pergi ke Indonesia,pengajuanvisanyaditolakolehpemerintah Indonesia.Kondisi inimenyebabkan Prier harus menunggu sampai pengajuan visanya bisa disetujui.

Ditengahmasajedamenungguvisa,ProvinsialSJmenugaskanPrieruntukmengajarmusikdisebuahGymnasium Stella Matutina diAustriayangmemiliki sekitar400 siswadibagidalam9kelas.Sebagian besar siswanya tinggal di asrama. Gymnasium tersebutmemiliki banyak alat musik dan di sana ada berbagai kegiatanpendidikanmusik.MakaKarl-EdmundPriermendapattugasuntukmengelolakegiatanpendidikanmusikdisanadansekaligusmenjadipengajar musik bagi para siswa.

Tugas Prier cukup banyak, meliputi tugas untuk mengajarteori musik, melatih paduan suara siswa, memimpin orkestra,Padaawalnya,Priermerasatidaksiapuntukmenjalankantugasinikarenatidakmemilikipengalamanmengajarsebelumnya.Tiba-tibadi gymnasium ini ia harus bertanggung jawab terhadap kegiatanpendidikanmusikbagiratusansiswa.Namunsetelahwaktuberjalan,Prier mulai menikmati pekerjaannya dan merasa bahwa banyakpelajarandanpengalamanyangiadapatselamamenjalankantugas.

Di gymnasiumsendirijugaterdapatbanyakkoleksibuku-bukumusik dan rekaman audio musik, sehingga Prier juga bisa terusmenambahpengetahuanmusiknya.Disela-selakegiatanmengajardigymnasium, Prier juga mengambil beberapa kursus musik antara lain kursusdireksipaduansuaradandireksiorkestra.DiAustriamemangbanyak sekali kursus musik yang berkualitas. Semangat belajar

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 37

Priermemang tinggi. Iaselalumembuatdirinya tenggelamdalamkesibukan untuk belajar hal-hal baru yang bisa mengembangkan dirinya.NamunPrierselaluselektifdalammemilihapayangharusdipelajarinya.Iaselalumemilihhal-halyangmemangbergunadandibutuhkansebagaibekalhidupdimasadepan.

Setelah sekitar satu tahun bertugas di Austria, Prier men-dapatkabarbahwapengajuanvisanyadisetujui.Maka tugasPrierdi Gymnasium dihentikan dan ia pulang ke Jerman untuk mem-persiapkandiri.Padaawaltahun1964,Karl-EdmundPrierberangkatkeIndonesia.

PadabulanJanuaritahun1964,PriermenginjakkankakiuntukpertamakalinyadiIndonesia.PriertidaklangsungditugaskanolehprovinsialSJuntukmenjalankanmisikarenaiabelumditahbiskanmenjadi imam.PrierditugaskankeWonosari,GunungkiduluntukbelajarbahasaJawa.DisanaKarl-EdmundPriertinggaldipastorandan hidup di tengah-tengah masyarakat setempat. Selain belajarbahasaJawa,Priersekaligusbelajarkebudayaansetempat.

KeadaandiWonosarisaatitumasihsangatsederhana,belumadalistrik.Gaplekmenjadimakanansehari-haripenduduksetempatkarena keadaan masih sulit. Karl-Edmund Prier turut merasakansuasana penuh kesederhanaan diWonosari. Pada saat merayakanNatal pertamadiWonosari,Priermerasa sedih.Priermerindukankampung halamannya di Jerman dan membayangkan bagaimanaperayaanNataldisanajugatengahberlangsung,sementaraiaberadaditempatyangsangatjauhseorangdiridanmerayakanNataldengankesederhanaanbersamamasyarakatWonosari.

Lambat laun Priermulaimenikmati kehidupan diWonosari.Keramahan masyarakat di lingkungan sekitar membuat Priermerasaditerima,bukansebagaiorangasingnamunsebagaisahabatdan terlebih seperti seoranganggotakeluargabaru.Kemanapun

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 38

ia pergi, penduduk desa selalumenyapa danmemberi senyumanhangat. Prier menjalin hubungan yang akrab dengan masyarakatsetempat. Suasana keakraban yang terjalin membuat Prier semakin cepatdalammempelajaribahasaJawadankebudayaanJawasecaramendalam.

Ada hal yang sangat berkesan bagi Prier ketika berada diWonosari.Disampingpastoran,adasalahsatuwargayangmemilikisatusetgamelandirumahnya.Suatumalam,ketikawargasedangberlatihgamelandi rumah tersebut,Priermenengokdanmemintaizin sang pemilik rumah untuk boleh menonton. Sang pemilikirumahdengan senanghatimemperbolehkandankemudianmalahmenawari Prier untuk ikut bermain gamelan bersama para warga. Prier awalnya menolak karena tidak bisa bermain gamelan danbelum pernah bermain gamelan sebelumnya. Pemilik rumah berkata:“Ayo,cobasaja.Silahkanpilihmaumainkanapa,apasajaboleh!”MakakemudianPriermencobabermaingamelandanitulahpengalamanpertamakalidirinyaberkenalandengangamelan.Prierselalu teringat akan peristiwa yang sangat berkesan ini.19

Karl-Edmund Prier berada di Wonosari selama setengahtahun.Padaawaltahun1965,iamenujuYogyakartadanberencanauntukmengambilpendidikanteologidalammasawaktustudiduatahun di SekolahTinggi FilsafatTeologiKentungan,Yogyakarta.Pendidikan teologi memang sebuah jenjang yang harus dijalanibilaseseoranginginmenjadiimam.Priersangatantusiasuntukbisasegeramendapatkanpendidikanteologi.Namunrencanainitiba-tibaberubah.Saatitu,tahun1965situasisosialpolitikdiIndonesiasedangmemanasdanpuncaknyaterjadidenganadanyaperistiwaGestapu.Karl-EdmundPrierikutterkenadampakdarisituasiini.Semenjaktiba di Yogyakarta dari Wonosari, provinsial memberitahukanbahwapendidikanteologitidakbisasegeraditempuhkarenasituasi

19 Karl-EdmundPrier,wawancaradiPMLYogyakartapadatanggalNovember2011.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 39

sosialpolitikdiIndonesiasedangtidakmemungkinkan.Akibatdarikondisitersebutsegalasesuatumenjaditidakpasti.

Dalam masa penantian, Prier diminta mengajar drumbanddi SMA De Britto Yogyakarta. Ini adalah sebuah tawaran yangbenar-benarbarubagiPrier. Iabelumpernahmengajardrumbandsebelumnya,bahkanbermaindrumbandpunbelumpernah.Namunpihak sekolah mengatakan kepada Prier untuk mencoba danmempercayakantugasinikepadanyakarenadianggapsebagaiahlimusik.MakapadabulanJuni1965,PriermulaimengajardrumbanddiSMADeBritto.SungguhmerupakansuatupengalamanmenarikdalamhidupPrier.Dengansusahpayah,karena tidakmempunyaibekalmengenai drumband, Priermengajar siswa-siswaDeBrittobermaindrumband.SeiringberjalannyawaktuakhirnyaPrierbisamenguasaikeadaandanmampumembimbingparasiswabermaindrumband dengan baik. Prier mengajar drumband di SMA DeBritto sampai pada akhir September tahun1965, tepatnya setelahmeletusnya peristiwa Gestapu. Walaupun singkat hanya sekitar empat bulan, Prier merasakan bahwa pengalaman mengajar drumband adalah salah satu pengalamanbermusikyangunikdantidak terlupakan di sepanjang hidupnya.Dalamprofil di berbagaibukutulisannya,PrierselalumencantumkanpengalamanmengajardrumbanddiSMAKoleseDeBrittosebagaibagiandariperjalananhidupnya.

Setelah peristiwaGestapu, situasi sosial politik di Indonesiamasih belum stabil. Akhirnya provinsial mengumumkan bahwa masa pendidikan teologi ditunda sampai situasi sosial politikmenjadistabildanamankembali,sampaipadawaktuyangbelumditentukan.

Pada tahun 1965 pula, terjadi semacam revolusi dalamtubuhGerejaKatolikdiduniadenganberakhirnyaKonsiliVatikan

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 40

II yang sudahberlangsung sejak tahun1962dandiprakarsai olehPaus Yohanes XXIII. Konsili ini menghasilkan sebuah perubahan besar dalam tubuh Gereja Katolik, termasuk di dalamnya adalahcita-citaakanadanyamusikliturgiyangsesuaidengankebudayaanmasyarakat setempat.Selama ini,GerejaKatolikdi seluruhduniamengacu pada liturgi berbahasa Latin, termasuk juga nyanyian-nyanyianliturgiyangberbahasaLatin.

Dalammasa-masapenantianpendidikanteologi,KarlEdmundPrierjugamemperkayakemampuanbermusikdenganbelajarkepadarelasi-relasibaruyangmerupakantokoh-tokohmusikdiYogyakartaseperti pak Hardjosubroto, pak Siswanto, pak Sukodi. KetiganyamemilikipengetahuansecaramendalammengenaimusikBarat20danmusikTimurdanjugamemahamibagaimanarelasikeduanya.MakaKarl-Edmund Prier yang berasal dari Jerman dan memiliki latarbelakang pendidikanmusikBaratmerasa sangat perlu untuk bisamenimbailmukepadatokoh-tokohtersebut.PriermendapatbanyaksekalipenjelasanmengenaihubunganantarmusikBaratdanmusikTimurdankhususnyamengenaipemahamanakanmusiktimuritusendiri,mulaidariinstrumen,tangganada,gayamusik,kebudayaan,danmasihbanyaklagi.

Pengalaman belajar bersama tokoh-tokoh musik terkemuka ini sungguhmembuka cakrawala pengetahuan seorangKarl-EdmundPriermengenaimusik.Kelakdimasadepan,inimenjadibekalawaldaripelayananPrierdibidangmusikliturgidiIndonesia.Lagi-lagiPriermendapatilmuyangbegituberhargamelaluijalurpendidikannon-formal. Ia tidakpernahmempunyai ijazahdalam setiap studimusikyangdijalaninya, namun ilmuyang ia perolehbenar-benarbermanfaatsecaranyata.

20 MusikBaratadalahsebutanparaakademisibagimusikKlasikyangmerupakanbudayaorang Barat. Sedangkan musik timur cenderung merupakan musik di wilayahAsia,termasukIndonesia.Meliputimusik-musiktradisisetempat.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 41

Padaawaltahun1967ketikasituasisosialpolitikdiIndonesiasudahkembalistabildanaman,Karl-EdmundPrierdiperbolehkanuntuk mengambil pendidikan teologinya di Sekolah Tinggi danFilsafat Teologi Kentungan. Benar-benar bukan masa penantian yangsingkatbagiPrieryangpadasaatitusudahberusia29tahun.JalanKarl-EdmundPrieruntukmenjadiseorangimambenar-benarberliku, jika dilihat kembalimasa-masa iamenunggu visa ketikamasih di Jerman hingga penundaan pendidikan teologi sampaidua tahun.NamunKarl-EdmundPrieradalahpribadiyangsangatdewasa.Prierpercayabahwasegalasesuatudalamhidupnyaadalahrencana Tuhan yang terindah, walaupun ia belum tahu ke manaTuhan akan membawanya.

Kepercayaan Prier berbuah nyata.Ternyata penundaanmasapendidikan teologi selama dua tahun justru menjadi semacamblessing in disguise atau berkah yang tersembunyi. Ia bersama frater seangkatnyajustrumendapatkuliahdenganTeologibarudariKonsiliVatikanII.Sebab,RomoTomJacobs,SJdanRomoHardowiryono,SJyangbarusajapulangdariRoma,mengajarkanTeologiyangbarubagiparacalonimam.

Masa pendidikan Teologi barumenjadi sesuatu yang sangatberartibagiseorangKarl-EdmundPrier,SJ.RomoTomJacobs,SJdanRomoHardowiryono,SJjugamengajarkanbanyakhaltentanginkulturasiliturgisebagaihasildariKonsiliVatikanII.RomoTomdan Romo Hardo begitu bersemangat dalam mengajar murid-muridnya. Terkait dengan pendidikan teologi baru yang merekaperoleh sepulangdariRoma,RomoTomdanRomoHardo selaluberkatakepadamurid-mudirnyabahwaadabanyakpeluanguntukberkarya dalam Gereja, terutama mengenai inkulturasi liturgi.Prier mengenang, proses pembelajaran teologi saat itu benar-benar menarik dan menyenangkan. Setiap individu memiliki cita-citauntuk berkarya yang terbaik bagi Gereja.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 42

PriersangatantusiasmenerimapendidikanbaruinidannantinyamenjaditonggakbesardalamkehidupanpelayananPrierselanjutnya.Selain RomoTom dan RomoHardo, ada pula Romo Stolk yangmengajar kuliah mengenai inkulturasi liturgi. Romo Stolk selalumendorongPrieruntukkelakmembuatliturgiyangkhasIndonesia.Masa pendidikan teologi selama empat tahun diKentungan telahberhasilmembukawacanaPrierdanmembentukpemikirannyayangkuatmengenai inkulturasimusik liturgi.Priermemangcenderungmengarahkanperhatiannyadalambidanginkulturasimusikliturgi,mengingat latarbelakangpendidikanmusikyangkuat sewaktudiJerman.

Tepatsetelahmenyelesaikanpendidikanteologi,Karl-EdmundPrier ditahbiskan oleh Kardinal Darmojuwono pada tanggal 18Desember1969diGerejaKotabaruYogyakarta.Misapentahbisanberlangsung khidmat dan menjadi saat-saat yang mengharukanbagiKarl-EdmundPrier,SJ,mengingatperjalanandirinyamenjadiseorangimambenar-benarberlikudanpenuhtantangan.Mulaidaripenundaan visa selama dua tahun hingga penundaan masa studiteologi karena peristiwa Gestapu.

Jikadilihatdarikacamatanormal,seakanKarl-EdmundPriermengalamiketerlambatanbeberapatahununtukditahbiskanmenjadiimam.Saatditahbiskan,iasudahberusia32tahun.Sungguhusiayangtidakmudalagibagiseorangbiarawanuntukditahbiskanmenjadiimam.NamunternyatasegalapenundaanyangdialamiolehKarl-EdmundPrieradalahmasayangdipersiapkanTuhanuntuksebuahkarya pelayanan Prier di masamendatang. Jika tidakmengalamipenundaan,berartiPrier juga tidakakanmendapatkanpendidikanteologibarudariRomoTomJacobs,SJdanRomoHardowiryono,SJ.Pendidikanteologibaruyangdidalamnyamencakupmengenaiinkulturasimusikliturgisesuaidengancita-citaKonsiliVatikanIIberhasilmembukapemikiranKarl-EdmundPrier.

Bab II Riwayat Hidup Karl-Edmund Prier 43

Makasetelahditahbiskansebagaiimam,RomoKarl-EdmundPrier,SJmengusulkansebuahidekepadaprovinsialSerikatJesus.Priermengutarakankepadaprovinsialsupayasegeradibentukpusatmusik liturgi untuk menindaklanjuti cita-cita Konsili Vatikan II.Menurut Prier pusat musik liturgi ini nantinya berfungsi sebagai wadah untuk merumuskan liturgi yang sesuai dengan budayaIndonesia, termasuk di dalamnya menciptakan lagu-lagu liturgiinkulturasiyangsesuaidenganbudayamasyarakatlokal.

Ide Prier ditanggapi dengan antusias oleh provinsial, danprovinsial segera menyetujuinya. Sesuai dengan keinginanRomoPriersendiri, ia tidakditempatkandiParokisebagaiPastorParoki, melainkan diberi tugas khusus oleh Provinsial SJ untukmengembangkanmusikliturgikhasIndonesia(PastorKategorial).Nantinya, ide Prier ini akan ditindaklanjuti dengan didirikannyaPusatMusikLiturgiYogyakartapada11Juli1971.