Menganalisis Hubungan Antara Authority

17
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi membutuhkan pengelolaan yang baik sesuai dengan arah atau tujuan yang hendak dicapai sebagaimana tertuang dalam visi misi organisasi. Suatu visi dan misi hanya dapat tercapai bila dalam organisasi terdapat pengelolaan yang baik yang lazim disebut sebagai manajemen. Keefektifan dari manajemen ini hanya akan tejadi bila seorang pemimpin dan para anggota yang ada didalamya berjalan secara dinamis mengikuti arahan yang secara bijaksana disebut sebagi kewenangan. Dalam hal ini pemimpin harus dapat mengajak anggotanya bersikap dengan cara-cara yang bermanfaat bagi organisasi. Ini dapat meliputi suatu peraturan yang dirundingkan, tetapi pengaturan manusialah yang melibatkan pelaksanaan kekuasaan. Individu yang bergabung dengan organisasi mencari manfaat tertentu. Dalam kebanyakan kasus, individu dalam organisasi juga menginginkan rasa kendali (a sense of control), bukan sekedar masalah dimana seseorang merasa cocok tetapi kemana seseorang bergerak. Organisasi bukan sekedar tempat mencari keuntungan. Organisasi menggambarkan suatu bagian nyata dari kehidupan dan identitas pribadi. Istilah 1

description

ghah

Transcript of Menganalisis Hubungan Antara Authority

Page 1: Menganalisis Hubungan Antara Authority

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap organisasi membutuhkan pengelolaan yang baik sesuai dengan

arah atau tujuan yang hendak dicapai sebagaimana tertuang dalam visi misi

organisasi. Suatu visi dan misi hanya dapat tercapai bila dalam organisasi

terdapat pengelolaan yang baik yang lazim disebut sebagai manajemen.

Keefektifan dari manajemen ini hanya akan tejadi bila seorang pemimpin dan

para anggota yang ada didalamya berjalan secara dinamis mengikuti arahan yang

secara bijaksana disebut sebagi kewenangan. Dalam hal ini pemimpin harus

dapat mengajak anggotanya bersikap dengan cara-cara yang bermanfaat bagi

organisasi. Ini dapat meliputi suatu peraturan yang dirundingkan, tetapi

pengaturan manusialah yang melibatkan pelaksanaan kekuasaan. Individu yang

bergabung dengan organisasi mencari manfaat tertentu. Dalam kebanyakan

kasus, individu dalam organisasi juga menginginkan rasa kendali (a sense of

control), bukan sekedar masalah dimana seseorang merasa cocok tetapi kemana

seseorang bergerak. Organisasi bukan sekedar tempat mencari keuntungan.

Organisasi menggambarkan suatu bagian nyata dari kehidupan dan identitas

pribadi. Istilah pemberdayaan (empowerment) merujuk kepada proses yang

menyangkut cara individu menggunakan kekuasaan secara efektif dalam

organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu Authority dan Power

2. Apa itu Leadership dan Manajement

3. Bagaimana hubungan Authority dan Power dengan Leadership dan

Management

1

Page 2: Menganalisis Hubungan Antara Authority

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu Authority dan Power

2. Untuk mengetahui apa itu Leadership dan Manajement

3. Untuk mengetahui dan memahami hubungan Authority dan Power

dengan Leadership dan Manajemen

1.4 Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab II : Isi

Bab III : Penutup

2

Page 3: Menganalisis Hubungan Antara Authority

BAB II

ISI

2.1 Definisi

Authority dan Power

Authority/kewenangan adalah kekuasaan resmi untuk bertindak dari suatu

organisasi yang didapat oleh karena kedudukan atau posisinya dalam sebuah

organisasi. (Samson, 2009 hal 5)

Authority adalah hak untuk memberikan perintah untuk bertindak dalam

sebuah organisasi. Pemimpin atau manajer perlu menggunakan kekuasaan yang

diberikan kepadanya oleh sebuah organisasi dengan cara yang tepat sesuai situasi.

Power adalah kemampuan untuk memaksakan kehendak pada orang lain

untuk mewujudkan perilaku tertentu pada orang lain. Pada beberapa organisasi

authority dan power harus diberikan secara proposional untuk melaksanakan

tanggungjawab. (Marquis dan Huston, 2003 hal 32).

Kekuasaan adalah sesuatu yang memungkinkan seseorang mencapai

tujuan dan kemampuan untuk bertindak atau kekuatan serta potensi untuk

mencapai sesuatu. Sehingga dengan memiliki kekuasaan berarti memiliki

kemampuan untuk mengubah sikap dan perilaku individu dan kelompok.

(Marquis. Bessie L, Carol)

Leadership dan Management

Leadership/ Kepemimpinan adalah salah satu dari banyak fungsi

manajemen, kepemimpinan memerlukan keterampilan yang lebih kompleks

dibandingkan dengan manajemen.

Kepemimpinan didefinisikan sebagai suatu proses untuk mempengaruhi

orang lain untuk mencapai suatu tujuan.

3

Page 4: Menganalisis Hubungan Antara Authority

Manajemen merupakan suatu proses mempengaruhi orang lain dengan

perhatian yang lebih spesifik dalam mencapai tujuan organisasi. Manajemen

menekankan pada pengendalian (mengendalikan waktu, biaya, gaji, lembur, izin

kerja, inventaris dan kekayaan) Manajemen merupakan sesuatu yang sah secara

khusus ditunjuk oleh organisasi, menjadi manajer yang baik harus memiliki

kekuasaan yang mendukung untuk menjadi pemimpin yang efektif,

2.2 Analisis Hubungan antara Authority dan Power dengan Leadership

dan Management

Kekuasaan adalah dasar dari kepemimpinan dimana kepemimpinan

menggunakan kekuasaan secara bijaksana. Hal ini terutama berlaku pada

kepemimpinan transformatif. Kekuasaan dibutuhkan oleh para pemimpin dan

manajer dalam mempengaruhi orang lain. Ketegasan dan kepercayaan diri

berhubungan dengan kekuasaan dan kepemimpinan. Kepemimpinan dapat

dicirikan sebagai kekuasaan atau kekuatan dalam pelayanan kepada orang lain.

Menurut Frenc dan Raven, ada 5 tipe kekuasaan:

1. Kekuasaan menghargai (reward power)

Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi

pengaruh untuk memberi penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi

untuk melaksanakan perintah. memberi keuntungan positif kepada yang

dipimpin. Tentu hal ini bisa terlaksana dalam konteks bahwa sang

pemimpin mempunyai kemampuan dan sumber daya untuk memberikan

penghargaan kepada bawahan yang mengikuti arahan-arahannya.

Penghargaan bisa berupa pemberian hak otonomi atas suatu wilayah yang

berprestasi, promosi jabatan, uang, pekerjaan yang lebih menantang.

2. Kekuasaan memaksa (coercive power)

Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang

yang dipengaruhi kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan.

(teguran sampai hukuman) dalam upaya pengendalian. Yang dipimpin

juga menyadari bahwa apabila dia tidak mematuhinya, akan ada efek

negatif yang bisa timbul. Pemimpin yang bijak adalah yang bisa

4

Page 5: Menganalisis Hubungan Antara Authority

menggunakan kekuasaan ini dalam konotasi pendidikan dan arahan yang

positif kepada anak buah. Bukan hanya karena rasa senang-tidak senang,

ataupun faktor-faktor subyektif lainnya.

3. Kekuasaan Sah (legitimate power)

Merupakan kekuasaan yang dimiliki seorang pemimpin sebagai hasil dari

posisinya dalam suatu organisasi atau lembaga. Kekuasaan yang memberi

otoritas atau wewenang (authority) kepada seorang pemimpin untuk

memberi perintah, yang harus didengar dan dipatuhi oleh anak buahnya.

Bisa berupa kekuasaan seorang jenderal terhadap para prajuritnya,

seorang kepala sekolah terhadap guru-guru yang dipimpinnya, ataupun

seorang pemimpin perusahaan terhadap karyawannya.

4. Kekuasaan Keahlian (expert power)

Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi

pengaruh mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang

tidak dimiliki oleh orang yang dipengaruhi. (professional atau tenaga

ahli). yakni kekuasaan yang berdasarkan karena kepakaran dan

kemampuan seseorang dalam suatu bidang tertentu, sehingga

menyebabkan sang bawahan patuh karena percaya bahwa pemimpin

mempunyai pengalaman, pengetahuan dan kemahiran konseptual dan

teknikal. Kekuasaan ini akan terus berjalan dalam kerangka sang pengikut

memerlukan kepakarannya, dan akan hilang apabila sudah tidak

memerlukannya.

5. Kekuasaan Rujukan (referent power)

Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan

pada indentifikasi pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan

bagi yang dipengaruhi oleh karisma, keberanian, simpatik, karakteristik

individu, keteladanan atau kepribadian yang menarik. Logika sederhana

dari jenis kekuasaan ini adalah, apabila saya mengagumi dan memuja

anda, maka anda dapat berkuasa atas saya.

5

Page 6: Menganalisis Hubungan Antara Authority

Apapun tipe kekuasaan seseorang, potensi untuk mempengaruhi orang

lain untuk melakukan arahan yang disepakati bersama, menggambarkan bahwa

hubungan antara kewenangan dan kekuasaan merupakan hal yang melekat pada

diri seorang pemimpin/manajer. Manajer yang cakap dalam menggunakan

kewenangan dan kekuasaan dan strategi politis dengan baik akan lebih efektif

dalam memenuhi tujuan pribadi, unit, dan organisasi. Seorang pemimpin yang

hebat mampu membangun moral yang tinggi karena lebih banyak memberikan

delegasi dan berkembang dengan upaya tim. Oleh karena itu pekerja menjadi

bagian pertumbuhan dan daya suatu organisasi. Kepemimpinan yang efektif

(effective leadership) terealisasi pada saat seorang pemimpin dengan

kekuasaannya mampu menggugah pengikutnya untuk mencapai kinerja yang

memuaskan.

Hersey dan Colleagues menguraikan hubungan antara gaya

kepemimpinan dan kesediaan pengikut dalam penggunaan kekuasaan. Harsey

mengatakan kesiapan para pengikut menentukan gaya kepemimpinan yang

mungkin akan berhasil, dimana dasar kekuasaan berhasil mempengaruhi perilaku

pengikut. Konsep ini memaksimalkan probabilitas pemimpin sukses. Kesiapan

merupakan kemauan individu atau kelompok untuk mengambil tanggung jawab

dan mengarahkan perilaku mereka sendiri dalam situasi.

2.3 Peran kepemimpinan dan fungsi management terkait dengan politik

organisasi, perolehan kekuasaan dan kewenangan.

Peran kepemimpinan

a. Menciptakan iklim yang meningkatkan kepatuhan sebagai respons

terhadap kewenangan.

b. Mengenali piramida ganda kekuasaan yang ada antara organisasi dan

pegawainya.

c. Menggunakan karakter yang kuat untuk meningkatkan rasa hormat dan

mengurangi rasa takut pekerja.

d. Mengenali kapan waktu yang tepat untuk mempertanyakan kewenangan

atau untuk meragukan kewenangan.

6

Page 7: Menganalisis Hubungan Antara Authority

e. Secara pribadi nyaman dengan kekuasaan di arena politik

f. Memberdayakan perawat lain

g. Membantu staff dalam menggunakan strategi politis yang tepat

Fungsi manajemen

a. Menggunakan kewenangan untuk memastikan bahwa tujuan organisasi

terpenuhi

b. Menggunakan strategi politis yang bersifat melengkapi fungsi unit dan

organisasi

c. Membangun landasan kekuasaan yang adekuat untuk peran manajemen

yang telah diberikan

d. Mempertahankan kesenjangan kewenangan-kekuasaan tetap kecil

e. Memahami esensi dan kelayakan penggunaan kekuasaan

f. Menjaga kredibilitas pribadi dengan pekerja

g. Berperan sebagai model peran perawat yang berwenang.

Untuk menggunakan kekuasaan secara sah dan bijaksana dibutuhkan

pengambilan keputusan yang jelas, asertif, bertanggung jawab, dan berkeinginan

untuk menyampaikan pandangan pribadinya serta dibutuhkan sikap proaktif

bukan reaktif dan memerlukan ketegasan. Untuk menentukan kekuasaan baik

atau buruk akan sangat membantu untuk melihat kebalikannya yakni

ketidakberdayaan. Pemimpin yang tidak berdaya akan menciptakan manajemen

yang berorientasi peraturan, diktator, picik dan tidak efektif seperti suka

memerintah, menindas, menghukum dan kaku dalam pengambilan keputusan,

menyembunyikan informasi dari orang lain dan sulit berkerja sama. Hal ini

menunjukkan kekuasaan yang buruk karena ketidakberdayaan. Sedangkan

kekuasaan yang cenderung menghasilkan lebih banyak kekuasaan dalam siklus

yang meningkat, karena mempunyai kredibilitas untuk mendukung tindakan

adalah seseorang yang berkuasa mempunyai kemampuan besar untuk mencapai

tujuan dan memperkuat landasannya, pemimpin seperti ini tidak terlalu memaksa

mereka bekerja lebih kooperatif, hal ini juga didukung oleh budaya, orientasi

nilai, yang juga membentuk karakter dari seorang pemimpin yang efektif (Jurnal

7

Page 8: Menganalisis Hubungan Antara Authority

Hl. 2). Jadi kekuasaan mempunyai sisi negative dan positif. Sisi negative dilihat

dari aspek dominasi “ saya menang anda kalah” sedangkan sisi kekuasan yang

positif terjadi saat seseorang mengeluarkan pengaruhnya dari kepentingan

seseorang atau sesuatu bukan terhadap seseorang atau sesuatu. Oleh karena itu

kekuasaan bukanlah baik atau buruk, tetapi bagaimana kekuasaan digunakan dan

apa tujuannya. Kekuasaan menentukan apakah kekuasaan tersebut baik atau

buruk. Jika kekuasaan adalah energy dasar yang dibutuhkan untuk memulai dan

mempertahankan kedudukan, maka kekuasaan tidak berkualitas.

Kepemimpinan dan manajemen sama pentingnya dalam proses, namun

fokusnya berbeda, dibutuhkan berdasarkan situasi yang spesifik. Keduanya tidak

terpisahkan namun tetap berbeda, namun terdapat kesamaan, contohnya Harsey

de collagues (2008) Konsep lebih luas daripada menejemen. Manajemen

merupakan bagian dari kepemimipanan. Namun berdasarkan definisi,

karakteristik dan proses konsep kepemimpinan dan menejemen adalah berbeda.

Tetapi terdapat pada area yang sama. Contohnya: secara langsung berada dalam

aktifitas yang sama, dimana dijabarkan dalam satu visi yang jelas dari fungsi

kepemimpinan. Agar fungsi kepemimpinan mencapai potensi bersama, konsep

kepemimpinan dan manajemen harus berintegrasi artinya pemimpin harus

berusaha mengintegrasikan karakteristik kepemimpinan melalui setiap fase

proses menejemen.

Gardner (1990) menyatakan bahwa pemimpin atau manajer yang

terintegrasi memilih enam sifat yang membedakan:

1. Berpikir jangka panjang. Mereka memiliki visi dan pandangan masa

depan. Mereka memepertimbangkan efek keputusan mereka pada

tahun yang akan datang termasuk konsekuensi lansung dari keputusan

2. Melihat keluar ke organisasi yang lebih besar tidak menyempitkan

focus, mereka mampu memahami bagaimana memposisikan dengan

tepat unit atau bagainnnya pada gambaran yang lebih besar.

3. Memengaruhi orang lain selain kelompoknya. Pemimpin/ manejer

yang efektif dapat menembus batas birokrasi organisasi.

8

Page 9: Menganalisis Hubungan Antara Authority

4. Menekankan pada visi, nilai, dan motivasi. Mereka sangat sensitive

terhadap pada orang lain dan perbedaan dalam setiap situasi.

5. Cerdik dalam menilai situasi. Pemimpin mampu mengatasi tuntutan

dan harapan yang bertentangan dengan berbagai sumber.

6. Berpikir dalm konteks perubahan dan pembaruan. Pemimpin /manejer

mengkaji kenyataan perubahan yang terjadi terus menerus da mencari

penyelesaian agar laju organisasi tetap terjaga.

9

Page 10: Menganalisis Hubungan Antara Authority

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kekuasaan merupakan sesuatu yang dinamis sesuai dengan kondisi yang

berubah. Berkaitan dengan hal ini telah dikemukakan bahwa melalui proses-

proses politis kekuasaan/ wewenang yang dimiliki seorang pemimpin merupakan

usaha-usaha untuk mempengaruhi dan mengubah tindakan orang lain melalui

pengaturan untuk mencapai tujuan suatu unit atau organisasi.

Dalam kaitan dengan kekuasaan, para pemimpin membutuhkan

kekuasaan tertentu agar efektif. Keberhasilan pemimpin sangat tergantung pada

cara penggunaan kekuasaan. Pemimpin yang efektif kemungkinan akan

menggunakan kekuasaan dengan cara yang halus, hati-hati, meminimalisasi

perbedaan status dan menghindari ancaman-ancaman terhadap rasa harga diri

para pengikut.

Keberhasilan seorang pemimpin dalam melaksanakan fungsinya tidak

hanya ditentukan oleh salah satu aspek semata-mata, melainkan perpaduan antara

sifat, perilaku, orientasi nilai dan kekuasaan-pengaruh saling menentukan sesuai

dengan situasi yang mendukungnya. Kekuasaan-pengaruh mempunyai peranan

sebagai daya dorong bagi setiap pemimpin dalam mempengaruhi, menggerakkan,

dan mengubah perilaku yang dipimpinnya ke arah pencapaian tujuan organisasi.

10

Page 11: Menganalisis Hubungan Antara Authority

Daftar Pustaka

Huber. Dianne L. 2010. Leadership and Nursing Care Management. USA.

Elsevier Mosby.

Marquis. Bessie L, Carol J. Huston. 2008. Kepempinan dan Manajemen

Keperawatan. Jakarta. EGC

http://web.a.ebscohost.com/ehost/pdfviewer/pdfviewer?vid=4&sid=f05cea51-

1009-4687-9e58-090999912e89%40sessionmgr4005&hid=4207(Diakses

4 Maret 2014)

Samson. Rebecca. 2009. Leadership and management in Nursing Practice and

Education. USA.

Jitender P Vij. Tappen, Sally dan Dianne. 1998. Essentials of Nursing

Leadership and Management. USA. Davis Company.

Tommey Marriner. 2004. Nursing Management and Leadership. USA. Elsevier

Mosby.

11

Page 12: Menganalisis Hubungan Antara Authority

12