Menganalisis Novel Terjemahan

42
Menganalisis Novel Terjemahan I. Identitas Buku A. Judul Buku : N or M ? B. Nama Pengarang : Agatha Christie C. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama D. Kota Terbit : Jakarta E. Tahun Terbit : 2008 F. Ukuran Buku : 18x11 cm G. Tebal Buku : 280 Halaman H. Cover Buku : Putih kombinasi abu-abu dan hitam I. Harga Buku : Rp 30.000,- II. Sinopsis Isi Cerita BAB I Kisah Tentang Vampire Dari Sussex Holmes telah membaca sepucuk surat dengan seksama yang dibawa oleh tukang pos untuknya. Kemudian dengan senyum yang nyaris mendekati tawa lebar, Holmes menyerahkan surat itu kepadaku. “Untuk sebuah cerita yang merupakan campuran antara kepraktisan era modern dan khayalan abad pertengahan yang mustahil, saya pikir isi surat ini berisi campuran antara keduanya,” dia berkata.

Transcript of Menganalisis Novel Terjemahan

Page 1: Menganalisis Novel Terjemahan

Menganalisis Novel Terjemahan

I. Identitas Buku

A. Judul Buku : N or M ?

B. Nama Pengarang : Agatha Christie

C. Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama

D. Kota Terbit : Jakarta

E. Tahun Terbit : 2008

F. Ukuran Buku : 18x11 cm

G. Tebal Buku : 280 Halaman

H. Cover Buku : Putih kombinasi abu-abu dan hitam

I. Harga Buku : Rp 30.000,-

II. Sinopsis Isi Cerita

BAB I

Kisah Tentang Vampire Dari Sussex

Holmes telah membaca sepucuk surat dengan seksama yang dibawa oleh

tukang pos untuknya. Kemudian dengan senyum yang nyaris mendekati tawa lebar,

Holmes menyerahkan surat itu kepadaku.

“Untuk sebuah cerita yang merupakan campuran antara kepraktisan era

modern dan khayalan abad pertengahan yang mustahil, saya pikir isi surat ini berisi

campuran antara keduanya,” dia berkata.

Holmes kemudian mengambil surat kedua yang diletakkan begitu saja

diatas meja, saat Holmes sedang membaca isi surat yang pertama dengan teliti.

Awalnya Holmes membaca surat itu dengan senyum kegirangan di wajahnya, namun

berangsur-angsur senyum itu hilang dan berganti dengan ekspresi wajah yang

menunjukkan perubahan minat dan perhatian. Bunyinya:

Yang terhormat Tuan Holmes.

Page 2: Menganalisis Novel Terjemahan

Saya telah direkomendasikan untuk menghubungi Anda oleh para

pengacara saya tapi tentu saja masalah ini sangat luar biasa sulit bagi saya bahkan

sangat sulit untuk dibicarakan dengan orang lain. Di dalam surat ini saya akan

bercerita tentang teman saya seorang pria yang mempunyai masalah dan saya

menulis surat ini atas nama beliau. Pria ini sekita lima tahun yang lalu menikah

dengan seorang wanita dari Peru. Wanita itu sangat cantik namun kenyataan

mengenai kelahirannya di luar negeri dan kepercayaan yang aneh selalu

menyebabkan perbedaan minat dan perasaan diantara kedua suami isteri itu.

Akibatnya tidak lama kemudian perasaan cinta sang suami menjadi dingin kepada

sang isteri dan suami telah menganggap bahwa pernikahan mereka itu adalah

sebuah kesalahan.

Saya akan menceritakan masalah ini secara lebih terperinci saat kita

bertemu nanti. Si suami telah menikah untuk kedua kalinya dan dia memiliki seorang

anak laki-laki dari pernikahan yang pertama. Anak laki-laki itu kini berusia lima

belas tahun. Seorang anak yang mempesona dan penuh kasih sayang walaupun dia

pernah mengalami kecelakaan saat masih kanak-kanak. Sudah dua kali si isteri

terpergok sedang menyerang anak laki-laki malang itu tanpa alasan yang jelas. Yang

pertama, dia memukul dengan tongkat dan meninggalkan bekas luka yang cukup

besar di lengan anak laki-laki itu.

Namun hal ini bukanlah masalah yang sebanding dengan apa yang dia

lakukan terhadap anaknya sendiri yaitu seorang bayi laki-laki yang usianya belum

genap satu tahun. Dalam satu kesempatan kira-kira satu bulan yang lalu anak ini

telah ditinggal oleh pengasuhnya selama beberapa menit. Tidak lama kemudian anak

itu menjerit menangis kesakitan sehingga pengasuhnya segera bergegas lari menuju

ke tempat anak itu. Si pengasuh menyaksikan sang isteri sedang menyandarkan

anaknya dalam gendongannya dan dia sedang terlihat menggigit leher bayi laki-

lakinya itu. Si pengasuh sangat ketakutan melihat hal itu dia ingin memberitahu

tuannya apa yang telah dia lihat. Namun si isteri memohon dengan sangat kepada si

pengasuh supaya dia tidak melakukan hal itu, melapor kepada tuannya, sembari dia

memberikan uang sejumlah lima poundsterling supaya si pengauh tetap bungkam.

Tentu saja walaupun peristiwa itu dilupakan, kejadian itu meninggalkan

kesan yang menakutkan di benak si pengasuh dan sejak saat itu dia mengawasi sang

Page 3: Menganalisis Novel Terjemahan

nyonya dengan ketat dan menjaga si bayi yang dia sayangi agar selalu dekat

dengannya. Mungkin hal ini tampak tidak masuk akal bagi Anda, Tuan Holmes.

Namun saya memohon kepada Anda untuk mau menyelidiki kasus ini karena jiwa

seorang anak dan kondisi kejiwaan seorang pria bergantung pada kesediaan Anda

untuk menyelidiki kasus ini.

Akhirnya datanglah satu hari yang mengerikan ketika kenyataan yang

ada tidak dapat disembunyikan lagi dari sang suami. Si pengasuh bayi itu sudah

tidak tahan untuk menceritakan kejadian tempo hari kepada tuannya sehingga dia

datang menemui tuannya dan menceritakan kejadian yang dia saksikan sebelumnya.

Bagi sang suami sepertinya apa yang diceritakan oleh pengasuh anaknya merupakan

dongeng belaka yang tidak masuk akal seperti yang mungkin Anda rasakan, Tuan

Holmes. Saat tuan dan pengasuh anak sedang berbicara, tiba-tiba jerit tangis

kesakitan bayi terdengar.

Bayangkanlah perasaan pria itu, Tuan Holmes, saat dia menyaksikan

isterinya sedang berdiri dari posisi berlutut dari tempat tidur bayi dan melihat darah

mengalir dari luka yang menganga di leher anaknya juga dia melihat bercak darah di

seprei tempat tidur anaknya. Dengan teriakan penuh dengan kemarahan, sang suami

membalikkan tubuh isterinya ke tempat yang lebih terang dan dia melihat darah di

sekeliling bibir isterinya.

Oleh karena perbuatannya itulah, sang Nyonya rumah itu kemudian

dikurung di dalam kamarnya. Sampai dengan saat ini tidak ada penjelasan atas apa

yang telah dilakukan sang isteri dan suaminya menjadi sedikit tidak waras karena hal

itu. Teman saya itu tahu dan saya juga tahu perbuatan yang dilakukan oleh isterinya

itu biasa dilakukan oleh vampir. Kami berpikir kalau vampir hanya merupakan

dongeng belaka yang berasal dari negera tetangga.

Sudikah kiranya Anda membantu seorang pria yang sedang kebingungan

dengan pengetahuan yang Anda miliki? Jika Anda bersedia, mohon Anda

menghubungi saya di kediaman keluarga Ferguson di Cheeseman, Lamberley dan

besok saya akan datang menemui Anda pada pukul 10.

Hormat saya,

Robert Ferguson.

Page 4: Menganalisis Novel Terjemahan

“Tulislah sebuah surat kepada Tuan Ferguson untukku. Kami akan

menyelidiki kasus Anda dengan senang hati.”

“Kasus Anda?”

“Kita tidak boleh membiarkan Tuan Ferguson berpikir bahwa kita adalah

orang-orang yang tolol. Tentu saja ini kasus dia. Kirimkan surat itu kepadanya dan

biarkan kasus itu kita bicarakan besok pagi saja.” Holmes berkata.

Tepat pada pukul 10 keesokan pagi, Tuan Ferguson memasuki ruangan

kami berdua. Aku ingat dia adalah seorang pria tegap dan tinggi. Tubuhnya dapat

bergerak dengan leluasa dan dapat berbelok dengan cepat saat bermain rugbi. Tentu

saja tidak ada hal yang lebih menyakitkan daripada bertemu orang yang dulunya

adalah seorang atlet yang terbaik di masanya dalam kondisi yang memprihatinkan.

“Saya telah membaca surat Anda, Tuan Holmes. Tidak ada gunanya bagi

saya untuk berpura-pura bertindak untuk kepentingan orang lain rupanya.”

“Sebetulnya akan lebih mudah jika Anda langsung saja mengatakan kalau

Anda yang mempunyai masalah daripada Anda berpura-pura bertindak atas

kepentingan orang lain.” Holmes menjawab.

“Tentu saja. Namun tentu Anda dapat membayangkan betapa sulitnya

bagi Anda untuk membicarakan seorang wanita yang Anda wajib untuk melindungi

dan membantu wanita itu. Demi Tuhan, tolong berikan saran Anda karena saya telah

kehabisan akal menghadapi masalah ini.”

“Tentu saja saya akan membantu Anda, Tuan Ferguson. Mari, silakan

duduk di kursi dan tenangkan diri Anda. Berikanlah saya jawaban yang jelas atas

pertanyaan saya. Saya dapat meyakinkan Anda kalau saya jauh dari kehabisan akal

dan saya percaya kita akan menemukan pemecahan atas masalah ini. Pertama,

langkah apa yang telah Anda lakukan?”

“Keluarga kami mengalami peristiwa yang sangat mengerikan. Isteri saya

adalah seorang wanita yang penyayang, Tuan Holmes. Jika ada seorang wanita yang

mencintai seorang pria dengan seluruh jiwa dan hatinya, seperti itulah isteri saya. Dia

sangat terpukul dan sakit hati, saat saya tahu mengenai rahasia yang mengerikan dan

tidak masuk akal itu. Isteri saya bahkan tidak mau berbicara dengan saya. Dia

mempunyai seorang pelayan yang telah bersama dengannya sejak dia belum menikah.

Namanya Dolores.”

Page 5: Menganalisis Novel Terjemahan

“Kalau begitu apakah bayi laki-laki Anda saat ini tidak dalam keadaan

bahaya?”

“Nyonya Mason, pengasuh bayi laki-laki saya, telh bersumpah bahwa dia

tidak akan meninggalkan anak saya baik di siang maupun malam hari. Saya lebih

mengkhawatirkan kondisi Jack karena seperti yang telah saya ceritakan kepada Anda

melalui surat kalau dia telah dua kali diserang oleh isteri saya.”

“Apakah dia terluka akibat serangan itu?”

“Tidak. Isteri saya memukul anak saya dengan bertubi-tubi. Hal itu sangat

mengerikan mengingat Jack adalah seorang anak yang manis dan kakinya pincang.”

Holmes mengambil surat yang dibacanya kemarin dan membacanya

sekali lagi. “Apakah ada orang lain yang menghuni rumah Anda, Tuan Ferguson?”

“Ada dua orang pelayan yang belum lama tinggal bersama kami. Seorang

pengurus kandang kuda yang tidur di rumah. Isteri saya, saya, anak saya Jack, bayi,

Dolores, dan Nyonya Mason. Hanya itu orang-orang yang tinggal di rumah saya.

“Menurut pendapat saya,” Holmes berkata, “Saya berguna berada di

Lamberley daripada berada di tempat ini. Jelas sekali kalau ini sebuah kasus yang

penyelidikannya saya perlu untuk turun tangan sendiri.”

Ferguson memberikan gerakan yang menunjukkan kelegaan karena

Holmes mau menangani kasusnya.

Saat itu merupakan satu malam yang suram dan berkabut di Bulan

November ketika kami meninggalkan tas-tas kami di Chequers, Lamberley kemudian

kami pergi ke Sussex dengan mengendarai kereta kuda. Kami berkendaraan melewati

jalan pedesaan yang cukup panjang dan akhirnya kami tiba di rumah kediaman

keluarga Tuan Ferguson yang letaknya terpencil.

Ada sebuah ruangan di tengah yang cukup besar. Ferguson membawa

kami ke ruangan itu. Tembok ruangan itu setengahnya terbuat dari papan kayu yang

mungkin sekali dibuat oleh seorang petani dari abad ke-17. bagian itu dihiasi sedikit

dihiasi agak ke bawah dengan dicat, yang dipilih dengan baik berbentuk sebuah garis

yang membagi dinding itu menjadi dua bagian. Dinding bagian atas yang dicat warna

kuning untuk melapisi papan dari kayu oak, digantungkan sekumpulan benda

perkakas dan senjata dari Amerika Selatan yang tentu saja dibawa oleh nyonya rumah

yang berasal dari Peru.

Page 6: Menganalisis Novel Terjemahan

Holmes bangkit dari kursinya dan dengan rasa penasarannya yang timbul

dengan spontan dari otaknya, dia mempelajari benda-benda itu dengan hati-hati. Dia

kembali duduk dengan mata penuh pikiran.

Seekor anjing kecil berbulu panjang sedang berbaring di keranjang yang

diletakkan di pojok ruangan. Anjing itu pelan-pelan berjalan terseok-seok mendekati

tuannya. Kaki belakangnya berjalan dengan tidak beraturan dan ekornya menjulur di

lantai. Anjing itu menjilati tangan Ferguson.

“Ada apakah gerangan Tuan Holmes?”

“Anjing itu. Ada apakah gerangan dengan anjing itu?”

“Itulah yang membingungkan dokter hewan. Anjing itu mengalami

kelumpuhan. Menurut dokter hewan, anjing ini mengalami radang sumsum tulang

belakang. Namun masa kritisnya sudah lewat.”

“Apakah penyakitnya dating tiba-tiba?”

“Dalam satu malam.”

“Kapan hal itu terjadi?”

“Kira-kira empat bulan yang lalu.”

“Sangat luar biasa.”

“Apa yang Anda lihat berkaitan dengan penyakit anjing itu, Tuan

Holmes?”

“Penegasan tentang apa yang telah saya pikirkan.”

Kemudian Dolores masuk ke dalam ruangan itu. Dan dia mengatakan

bahwa Nyonya Ferguson sedang sakit dan dia memerlukan seorang dokter,

Ferguson menatapku dengan mata penuh tanda tanya.

“Saya akan sangat senang jika saya dapat membantu.” aku berkata.

“Maukah Nyonya menemui Dokter Watson?” Ferguson berkata kepada

Dolores.

“Saya akan membawa Dokter Watson menemui nyonya. Nyonya tidak

mengijinkan saya meninggalkan dia. Dia memerlukan dokter.”

Kemudian aku mengikuti gadis itu ke lantai atas dan berjalan ke arah

koridor kuno. Di ujung koridor itu terdapat sebuah pintu besar yang tepinya dijepit

dengan besi. Gadis itu mengambil kunci dari saku bajunya.

Page 7: Menganalisis Novel Terjemahan

Di atas tempat tidur tergeletak seorang wanita yang tampak jelas kalau dia

mengalami demam tinggi. Aku melangkah mendekati dia dan berbicara dengan

beberapa patah kata untuk menenangkan dia dan dia berbaring terdiam saat aku

memeriksa denyut jantung dan suhu badannya. Denyut jantung dan suhu badannya

sama-sama tinggi. Menurut pendapatku kondisinya lebih disebabkan karena gangguan

mental daripada serangan suatu penyakit.

Aku mengobrol tentang peristiwa yang terjadi dengannya sejenak.

Kemudian aku kembali ke ruangan di lamntai bawah tempat dimana Holmes dan

Ferguson duduk tidak jauh dari perapian. Ferguson mendengarkan dengan bermuram

durja saat aku menceritakan percakapanku dengan Nyonya Ferguson.

Seorang pelayan yang cukup pandai masuk membawa teh. Saat pelayan

itu sedang menghidangkan teh, pintu ruangan itu terbuk dan seorang anak laki-laki

memasuki ruangan.

Anak itu tampan, berwajah pucat dan berambut pirang dengan mata

berwarna biru muda tampak berbinar-binar dipenuhi emosi kegembiraan saat melihat

kehadiran ayahnya dan dia bergegas maju dan melingkarkan kedua tangannya ke

sekeliling leher ayahnya. Ferguson dengan lembut melepaskan dirinya dari rangkulan

anaknya sambil sedikit merasa malu dengan tingkah anaknya.

“Apakah itu Tuan Holmes, sang detektif?”

“Ya,”

Anak itu menatap kami berdua dengan sorot mata yang tajam dan

tampaknya bagiku pandangannya itu tidak bersahabat.

“Bagaimana dengan anak Anda yang satunya, Tuan Ferguson?” Holmes

bertanya. “Dapatkah kita bertemu dengan bayi Anda?”

“Minta Nyonya Mason untuk membawa bayinya kemari.” Ferguson

berkata. Anak laki-laki itu pergi dengan penasaran. Tidak lama kemudian anak itu

kembali dan di belakangnya terdapat seorang wanita yang sedang menggendong bayi.

Ferguson terlihat jelas menyayangi bayi itu. Dia mengambil bayi itu dari gendongan

pengasuhnya dan menimang bayi itu dengan lembut.

Pada saat inilah aku berkesempatan untuk menatap Holmes dan aku

menyaksikan satu ekspresinya yang paling bersungguh-sungguh. Roman mukanya

tampak seperti seakan-akan diukir di gading yang sudah tua dan matanya, yang sesaat

Page 8: Menganalisis Novel Terjemahan

menatap sang ayah dan bayinya, saat ini menatap dengan penuh rasa penasaran

dengan sesuatu yang terletak pada sisi lain ruangan itu. Aku mengikuti arah tatapan

Holmes dan aku hanya dapat menerka kalau dia sedang melihat keluar melalui jendela

ke arah halaman. Tentu saja daun jendela tertutup sebagian di sebelah luar dan

menghalangi pemandangan. Sehingga Holmes harus berkonsentrasi penuh. Kemudian

dia tersenyum dan matany kembali menatap ke arah Ferguson. Di leher bayi itu

teradapt tanda luka kecil. Tanpa berkata-kata, Holmes memeriksa luka itu dengan

sekasama. Akhirnya dia menggoyangkan salah satu tangan bayi yang mengepal dan

melambai-lambai di depan matanya.

Kemudian Holmes membawa Nyonya Mason menjauh dan berbicara

dengan serius selama beberapa menit. Setelah selesai, wanita itu pergi meninggalkan

ruangan itu sambil membawa bayi Ferguson.

“Apakah kamu menyukai Nyonya Mason, Jack?” Holmes dengan tiba-

tiba bertanya kepada Jack. Wajah anak itu dengan segera menggelengkan kepalanya.

“Jack mempunyai perasaan suka dan tidak suka yang sangat kuat,”

Ferguson berbicara sambil melingkarkan tangannya di kedua bahu anaknya. “Untung

saja saya termasuk orang yang disukainya.”

Anak itu mengeluarkan suara dengan lemah lembut tanda setuju dan

merebahkan kepalanya di depan dada ayahnya. Ferguson melepaskan anaknya dengan

lembut.

“Pergilah Jacky kecil,” dia berkata sambil menatap anaknya yang berjalan

pergi dengan penuh kasih sayang. “saya merasa kalau saya telah membuat Anda

terlibat dalam suatu masalah yang dihadapi oleh seseorang yang tolol. Anda

memberikan rasa simpati kepada saya, maka masalah itu pastilah sangat suulit dan

rumit menurut sudut pandang Anda.”

“Tentu saja kasus ini sulit,” temanku berkata sambil tersenyum

kegirangan. “Namun sampai dengan saat ini, saya belum menemui kerumitan seperti

yang Anda katakan. Kasus ini merupakan kasus yang memerlukan pengambilan

kesimpulan secara intelektual. Tetapi ketika kesimpulan secara intelektual yang asli

telah dipastikan satu demi satu dengan sejumlah kejadian yang terjadi secara terpisah

kemudian sesuat yang subjektif berubah menjadi objektif, barulah kemudian kita

dapat mengatakan dengan penuh keyakinan kalau kita sudah mencapai tujuan kita.

Page 9: Menganalisis Novel Terjemahan

Pada kenyataannya saya telah menemukan pemecahan masalah ini sebelum kita pergi

meninggalkan kediaman saya di Baker Street. Sisanya hanyalah merupakan

pengamatan dan penegasan saja.”

“Demi Tuhan, Holmes,” dia berkata dengan suara serak. “Jika Anda bisa

melihat apa yang sesungguhnya terjadi didalam masalah ini, jangan membuat saya

bertanya-tanya dalam ketegangan mengenai pemecahan masalah ini. Bagaimana saya

dapat mengatasi hal itu? Apa yang harus saya lakukan? Saya tidak peduli bagaimana

Anda menemukan pemecahan kasus ini asalkan Anda memang memiliki pemecahan

itu.”

“Tentu saja saya berhutang penjelasan mengenai kasus ini pada Anda dan

saya akan menjelaskan kepada Anda. Tetapi tentunya Anda akan mengijinkan saya

untuk menangani masalah ini dengan cara saya sendiri, bukan begitu? Apakah

Nyonya Ferguson mampu bertemu dengan kita, Watson?”

“Dia sakit namun kondisinya lumayan rasional.”

“Baiklah kalau begitu, hanya dengan kehadiran Nyonya Ferguson kita

bisa menjernihkan masalah ini. Mari kita pergi ke lantai atas untuk menemui dia.”

“Dia tidak akan mau menemui saya,” Ferguson berseru.

“Oh, ya. Dia akan menemui Anda,” Holmes berkata. Holmes kemudian

menulis dengan cepat beberapa kata di selembar kertas dan dia menyuruh aku untuk

memberikan catatan itu untuk Nyonya Ferguson.

Aku pergi ke lantai atas dan memberikan catatan itu kepada Dolores yang

dengan hati-hati membuka pintu kamar Nyonya Ferguson. Satu menit kemudian aku

mendengar sebuah jeritan dari dalam kamar. Jeritan yang di dalamnya kegembiraan

dan keterkejutan bercampur menjadi satu. Dolores melongok keluar.

“Nyonya akan bertemu dengan Tuan dan Anda berdua. Dia akan

mendengarkan apa yang akan kalian katakan,” dia berkata.

Aku memanggil Ferguson dan Holmes untuk naik ke lantai atas. Nyonya

itu menatap Holmes dengan mata lebar dan rasa kagum.

“Pertama saya akan mengatakan sesuatu untuk menentramkan pikiran

Anda. Istri Anda adalah seorang wanita yang sangat baik, sangat penyayang dan

wanita yang telah diperlakukan secara tidak adil.”

Ferguson beranjak dari kursinya dengan teriakan kegembiraan.

Page 10: Menganalisis Novel Terjemahan

“Saya akan membuktikan hal itu kepada Anda. Namun dengan melakukan

hal itu disatu sisi saya harus nenyakiti hati Anda.”

“Saya tidak mempedulikan hal itu asalkan Anda membersihkan nama istri

saya. Segala sesuatunya di bumi ini tidak sebanding jika dibandinkan dengan hal itu.”

“Saya akan memberitahu Anda. Ide mengenai vampir sangat tidak masuk

akal bagi saya. Hal semacam itu tidak dikenal didalam kasus-kasus kriminal yang

terjadi di Inggris. Namun pengamatan Anda juga tepat. Anda telah menyaksikan istri

Anda berdiri disamping tempat tidur bayi Anda dengan bercak darah di mulutnya.”

“Ya, saya melihat hal itu.”

“Pernahkah Anda berpikir kalau darah yang keluar dari luka di leher bayi

Anda mungkin telah dihisap untuk tujuan lain yang selain untuk diminum darahnya?

Bukankah di dalam sejarah di Inggris ada seorang Ratu yang menghisap darah dari

semacam luka yang sama dengan bayi Anda demi untuk menghisap racun dari luka

itu?”

“Racun?”

“Racun dari salah satu benda dari Amerika Selatan. Perasaan saya

mengatakan adanya benda-benda semacam itu digantungkan di tembok, bahkan

sebelum saya melihat benda-benda itu dengan mata kepala saya sendiri. Ketika saya

melihat tempat anak panah kecil yang kosong di samping busur, hal itu seperti yang

sudah saya duga sebelumnya. Jika bayi Anda ditusuk dengan salah satu anak panah

itu yang telah dicelupkan ke dalam racun atau obat yang membahayakan lainnya, hal

itu akan berarti kematian jika racunnya tidak bisa keluar.”

“Dan anjing itu! Jika seseorang menggunakan racun yang sama seperti

yang digunakan terhadap anak Anda, bukankah seseorang akan mencobanya lebih

dulu untuk melihat apakah racunnya masih bisa bekerja atau tidak, bukankah begitu?”

“Nah, sekarang bisakah Anda mengerti? Istri Anda takut akan adanya

serangan terhadap bayinya. Dia menyaksikan adanya serangan itu dan

menyelamatkan jiwa anak itu. Namun dia menolak untuk memberitahukan yang

sebenarnya terjadi karena dia tahu Anda sangat mencintai anak laki-laki Anda dan dia

takut hal itu menyakiti hati Anda.”

“Jacky?”

Page 11: Menganalisis Novel Terjemahan

“Saya memperhatikan gerak-gerik Jacky saat Anda mengegendong bayi

Anda belum lama ini. Raut wajahnya terpantul sangat jelas di kaca jendela yang daun

jendelanya menjadi latar belakang jendela. Saya melihat kecemburuan, kebencian

yang amat sangat, yang jarang saya saksikan diraut wajah seseorang.”

“Anakku Jacky?”

“Anda harus mengahadapi hal ini, Tuan Ferguson. Hal itu lebih

menyakitkan karena demi cintanya yang berlebihan terhadap Anda dan mungkin juga

terhadap almarhum ibunya, sehingga dia melakukan ini semua. Jiwanya dipenuhi

dengan perasaan benci terhadap bayi yang tampan ini, yang ketampanan dan

kesehatannya bertolak belakang dengan kelemahan yang dimiliki Jack. Apakah saya

telah mengatakan yang sesungguhnya terjadi, Nyonya?”

Wanita itu menangis tersedu-sedu dengan kepala disembunyikan di

bantal.

“Bagaimana aku bisa memberitahu kamu, Bob? Aku merasa hal itu akan

membuatmu terpukul dan lebih baik aku menunggu hal itu diucapkan oleh orang lain

dari pada aku yang mengatakannya.”

“Hanya saja masih ada satu hal yang belum jelas, Nyonya. Kami bisa

mengerti tindakan Anda menyerang Tuan Jacky. Tentu saja ada batas bagi kesabaran

seorang ibu. Tetapi bagaimana Anda bisa berani meninggalkan anak Anda selama dua

hari terakhir ini?”

“Saya telah memberitahu Nyonya Mason. Dia sudah mengetahui tentang

hal ini.”

“Tentu saja, seperti yang saya perkirakan.”

Ferguson bangkit berdiri di samping tempat tidur istrinya. Suaranya

tercekik, kedua tangannya diulurkan dan gemetar.

“Ini saatnya bagi kita untuk keluar dari kamar ini, Watson. Saya pikir kita

harus meninggalkan mereka sebagai jawaban atas surat yang ditulis oleh Morrison,

Morrison dan Dodd kepadanya.

BAB II

Kisah Detektif yang Sekarat

Page 12: Menganalisis Novel Terjemahan

Nyonya Hudson, pemilik pondokan yang ditempati oleh Sherlock Holmes

datang ke kamarku pada tahun kedua pernikahanku. Dia menceritakan tentang kondisi

menyedihkan yang menimpa sahabatku yang malang itu.

“Dia sedang sekarat, Dr. Watson,” cerita Nyonya Hudson. “Dia telah

benar-benar menderita selama tiga hari ini. Dia tidak mengizinkan saya untuk

menghubungi Dokter. Pagi ini ketika saya melihat tulangnya menonjol dari wajahnya,

dan mata indahnya yang besar menatap saya, oh! Saya tidak tahan melihatnya seperti

itu. ‘Saya tidak peduli jika Anda akan pergi dari sini, Tuan Holmes, tapi saya akan

memanggilkan dokter untuk Anda saat ini juga,’ kata saya kepadanya. ‘Kalau begitu

biar Watson saja,’ katanya. Saya tidak akan menyia-nyiakan waktu barang sejam pun,

Tuan, atau kita akan melihatnya mati.” Aku

benar-benar terkejut mendengar tentang sakitnya sahabatku ini dan dengan bergegas

mengambil mantel dan juga topiku. Ketika kami dalam perjalanan, kembali aku

menanyakannya secara lengkap.

“Tidak banyak yang bisa saya ceritakan pada Anda, Tuan. Dia sedang

menangani kasus di Rotherhithe, di sebuah jalan kecil di dekat sungai, dan dia

kembali dengan membawa penyakit ini. Dia merebahkan diri ke kasur sejak hari

Rabu, dan sejak saat itu dia tak bergerak sama sekali. Selama tiga hari ini, tidak ada

sedikitpun makanan maupun minuman yang mauk ke mulutnya.”

Dia memang terlihat menyedihkan. Di kelabunya bulan November yang

berkabut, ruangan itu tampak kelam, namun pandangan dari wajah kurus kering itulah

yang membuatku merinding. Matanya menunjukkan bahwa di demam parah, ada rona

kemerah-merahan di pipinya, dan lapisan kulit yang terpisah di atas bibirnya. Tangan

kurusnya tergeletak di atas selimut dan suaranya parau tidak beraturan. Dia diam tak

berdaya ketika aku memasuki ruangan, namun ada pancaran sinar harapan di matanya

saat melihatku.

“Oh sahabatku!” tangisku sambil berjalan mendekatinya.

“Menjauh! Menjauhlah dariku!” katanya dengan nada angkuh. Kupikir ini

hanya terjadi pada saat kritis seperti ini. “Bila kau mendekat Watson, maka aku akan

mengusirmu dari rumah ini!”

“Tapi mengapa?”

Page 13: Menganalisis Novel Terjemahan

“Karena aku menginginkannya seperti itu. Mengerti? Ini demi

kebaikanmu sendiri Watson,” erangnya.

“Demi kebaikanku?”

“Aku tahu apa yang sedang terjadi pada diriku saat ini. Ini adalah

penyakit yang menjangkiti para buruh berasal dari Sumatera. Penyakit ini lebih

diketahui oleh orang Belanda daripada kita. Satu hal pasti, penyakit ini mematikan

dan menular.”

“Menular melalui sentuhan Watson, melalui sentuhan! Jaga jarakmu

dariku dan semua akan baik-baik saja.”

“Ya ampun, Holmes, kau pikir hal itu sempat terlintas di benakku? Hal itu

tidak akan berpengaruh walaupun kau bukan sahabatku. Kau pikir itu akan

menghentikanku untuk menolong seorang sahabat?”

Sekali lagi aku bergerak maju, namun di menolakku dengan tatapan

penuh kemarahan.

Aku terlampau menghormati Holmes sehingga aku selalu menaati

kemauannya, walaupun kadang untuk sulit kumengerti. Tapi kali ini insting

kedokteranku mulai tertantang. Dia bisa menjadi atasanku di mana saja, tapi tidak di

kamar ini.

Aku berusaha terus untuk membujuknya agar dia mau aku obati.

“Aku tahu maksudmu, Watson,” kata sahabatku yang sakit antara isak

tangis dengan raungan. “Haruskah ku contohkan bagaimana kau semestinya bersikap?

Apa yang kau ketahui tentang penyakit Tapanuli? Apa yang kau ketahui tentang

perubahan formosa hitam?”

“Aku tak pernah mendengar itu!”

“Ada banyak sekali jenis penyakit, banyak kemungkinan patologi aneh di

Timur, Watson.” Dia berhenti sejenak untuk mendapatkan kekuatannya kembali.

“Aku telah belajar banyak dalam penelitianku tentang aspek kriminal yang terjadi

dalam kedokteran. Karena itulah aku mengidap penyakit ini. Tak ada yang bisa kau

lakukan.”

“Mungkin tidak. Tapi aku kenal dr. Ainstree, seseorang yang paham betul

tentang penyakit tropis. Dan saat ini dia sedang berada di London. Semua keluhanmu

Page 14: Menganalisis Novel Terjemahan

tak ada artinya, Holmes, aku akan pergi memanggilnya saat ini juga.” aku berjalan ke

arah pintu dengan langkah pasti.

Namun tiba-tiba, dengan kecepatan seekor harimau, Holmes mencegatku

di pintu. Tak pernah aku seterkejut ini! Aku mendengar bunyi pintu dikunci.

Selanjutnya dia berjalan sempoyongan menuju temapat tidur, kelelahan dan bernapas

pendek setelah mengeluarkan energi yang sangat besar.

“Kau tidak akan mendapatkan kunci pintu itu dariku, Watson. Kau di

bawah perintahku, sahabatku. Disinilah kau saat ini dan disinilah kau tinggal sampai

aku mengijinkanmu pergi. Tapi aku akan membuat lelucon untukmu.” Semua ini

dikatakannya dalam hembusan nafas kecil-kecil dan usaha yang keras untuk bernapas.

“Kebaikanmulah yang aku harapkan saat ini. Kau boleh melakukan apa saja nanti,

tapi biarlah aku memulihkan kekuatanku dulu. Bukan sekarang waktunya, Watson.

Sekarang baru pukul empat. Kau boleh pergi pada pukul enam.”

Akhirnya aku mengalah dan aku tetap tinggal di kamar ini. Karena tak

mampu berkonsentrasi untuk membaca, maka aku berjalan perlahan-lahan

mengelilingi ruangan, melihat gambar-gambar kemenangannya mengungkap kasus

kriminal yang menghiasi seluruh dinding kamarnya. Akhirnya aku berjalan tanpa

gairah menuju rak di perapian. Di tengah-tengah benda berserakan ada sebuah kotak

kecil yang terbuat dari gading berwarna hitam dan putih, dengan tutup yang bisa

bergeser. Benda itu sangat rapi dan pada saat aku hendak memeriksa kotak itu, tiba-

tiba dia menangis dan berteriak. Ketika aku berputar aku melihat wajahnya yang lucu

dan matanya yang bingung. Kotak kecil itu ada di tanganku dan aku tak mampu

bergerak.

“Taruh kotak itu saat ini juga, Watson, sekarang juga kataku!”

Insiden itu meninggalkan kesan yang tidak menyenangkan di benakku.

Kehebohan yang diikuti kata-katanya yang kasar, sungguh jauh berbeda dari sikapnya

yang biasanya sopan. Hal itu menunjukkan seberapa kacau pikirannya. Aku duduk

terdiam dengan rasa sedih, hingga tiba waktu yang telah dijanjikannya. Sepertinya dia

juga sedang melihat jam dinding, karena saat itu jauh sebelum pukul enam ketika dia

mulai berbicara dengan nada kesakitan seperti sebelumnya.

Page 15: Menganalisis Novel Terjemahan

Dia mengoceh dengan kata-kata tak karuan. Hingga akhirnya dia

menyuruh aku memanggil Tuan Culverton Smith yang tinggal di Jalan Lower Burke

13. Aku bingung, karena aku tak pernah mendengar nama itu sebelumnya.

Akhirnya Holmes menjelaskan bahwa Tuan Culverton bukanlah seorang

dokter tetapi seorang pemilik perkebunan. Tuan Culverton tinggal di Sumatera tetapi

sekarang sedang berada di London.

“Kau harus memberitahunya tentang keadaanku sebagaimana adanya aku,

saat kau meninggalkan ruangan ini,” katanya.

“Aku akan membawanya ke sini dengan kereta kuda atau aku akan

membopongnya ke sini bila perlu.”

Aku meninggalkannya dalam kondisi mengoceh tak karuan bagaikan anak

kecil. Dia memberikanku kunci kamarnya dan aku menerimanya dengan gembira,

karena aku khawatir dia akan mengunci dirinya di kamar. Saat aku sedang menanti

datangnya sebuah kereta kuda, seorang pria datang mendekatiku.

“Bagaimana keadaan Tuan Holmes” tanyanya.

Pria itu adalah teman lama kami, Inspektur Morton, dari Scotland Yard.

“Dia sakit parah,” jawabku.

Dia melihatku dengan pandangan tidak biasa.di bawah sinar lampu yang

temaram, aku melihat ada sedikit ekspresi gembira tergambar di wajahnya. Tiba-tiba

datang sebuah kereta kuda, kemudian aku pergi meninggalkannya.

Kereta kudaku berhenti di depan sebuah rumah yang memiliki jeruji pagar

model kuno, pintu gerbabg yang sangat besar dan terdapat begitu banyak benda-

benda bersinar yang terbuat dari kuningan. Rumah itu memancarkan aura

kesombongan dan kebanggaan. Di depan rumah berdiri seorang kepala pelayan

berwajah serius.

“Ya, Tuan Culverton ada di dalam. Dr. Watson! Baiklah saya akan

memberitahu Tuan Culverton bahwa Anda datang untuk menemuinya.”

Nama maupun titelku ternyata tidak membuat Tuan Culverton Smith

terkesan. Dari celah pintu yang setengah terbuka, aku mendengar suara bernada

tinggi, tajam, dan pemarah.

Terbayang di otakku Holmes sedang gelisah di tempat tidur karena

sakitnya. Pasti dia juga sedang menghitung waktu sampai akhirnya aku bisa

Page 16: Menganalisis Novel Terjemahan

membawakan pertolongan untuknya. Hidupnya bergantung pada ketepatanku

bertindak. Saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk memikirkan soal kesopanan.

Sebelum si kepala pelayan menyampaikan pesan itu kepadaku, aku telah berjalan

melewatinya dan masuk ke dalam ruang kerja Tuan Culverton Smith.

Dengan marah, Tuan Culverton Smith beranjak bangun dari tempat

duduknya yang berada di dekat perapian. Aku melihat sebuah wajah besar berwarna

kuning, yang tampak keras dan berminyak. Dagunya bertumpuk dua, dan mata

kelabunya yang terletak di bawah alis pirangnya yang berbulu tebal, memandangku

dengan pandangan mengancam. Kepala botaknya ditutupi oleh sebuah topi beludru

kecil. Ukuran kepalanya sungguh besar, membuatku sangat terkejut ketika melihat

postur tubuhnya yang ternyata kecil dan lemah. Pundak dan punggungnya berbentuk

aneh, seolah-olah dia pernah menderita penyakit rakhitis di masa kecil.

“Maafkan saya,” kataku, “Tapi masalah ini tidak dapat ditunda hingga

esok pagi. Tuan Sherlock Holmes………………”

Ada efek yang luar biasa aneh yang tampak dari wajah pria itu saat

kusebutkan nama sahabatku. Sepintas wajahnya terlihat marah, lalu berubah menjadi

keras dan waspada.

Setelah itu aku menjelaskan keadaan Holmes yang sebenarnya kepada dia

dan aku menyampaikan pesan Holmes kepada dia agar dia dapat datang ke rumah

Holmes untuk memeriksa Holmes sebagaimana perintah Holmes kepadaku.

Akhirnya Tuan Culverton pun setuju untuk datang ke rumah Holmes

walaupun pada awalnya agak ragu.

“Saya akan ikut Anda saat ini juga.” Katanya.

Aku teringat perintah Holmes bahwa aku tidak boleh pergi ke rumah

Homes bersama dengannya.

“Maaf, tapi saya ada janji lain,” kataku.

“Baiklah saya akan pergi sendiri. Saya punya alamat rumah Tuan Holmes.

Saya akan sampai disana setenagh jam lagi, paling lama. Percayalah!”

Aku masuk ke dalam kamar Holmes dengan hati ciut, karena bisa saja

terjadi sesuatu yang buruk saat aku pergi meninggalknnya. Namun, kelegaan yang

luar biasa menghampiriku, Holmes tampak lebih baik dari sebelumnya.

Page 17: Menganalisis Novel Terjemahan

Penampilannya masih tampak menyedihkan, namun kegilaan yang menyerangnya

telah hilang. Dia berbicara dengan suara yang lemah.

“Apakah kau sudah menemuinya, Watson?”

“Ya sudah. Dia akan datang.”

“Bagus! Nah Watson, kau telah melakukan apa yang seharusnya

dilakukan oleh seorang sahabat. Sekarang kau boleh pergi.”

“Aku harus ada disini dan mendengar apa katanya, Holmes.”

“Ya tentu saja kau harus, tapi kupikir dia akan berbicara secara lebih

terbuka jika dia menganggap hanya kami berdua di ruangan ini. Nah, ada sebuah

ruangan kecil di balik sandaran tempat tidurku, Watson! Ruangan itu sebenarnya

bukan untuk tempat bersembunyi, tapi tidak akan ada yang mencurigainya.”

Dari ruang persembunyianku, aku mendengar suara langkah kaki menaiki

tangga, kemudian bunyi pintu kamar yang dibuka dan ditutup kembli. Lalu ada

keheningan yang sangat lama, hanya terdengar suara napas berat sahabatku yang

sakit. Bisa kubayangkan si tamu berdiri di tempat tidur, menatap ke sahabatku yang

menderita itu. Akhirnya keheningan itu terpecahkan.

Mereka melakukan beberapa percakapan mengenai penyakit yang diidap

oleh Holmes.

“Aku tidak heran, Holmes. Dan aku tidak terkejut kalau itu penyakit yang

sama. Musibah buatmu! Si Victor yang malang meninggal pada hari keempat. Dia

seorang pemuda yang kuat dan berhati tulus. Seperti katamu, memang mengejutkan

bahwa dia bisa terkena penyakit aneh dari Asia, di tengah-tengah London. Penyakit

yang sangat kukuasai. Kebetulan yang aneh, Holmes. Cerdas sekali kau bisa

mengetahui itu, tapi sepertinya jahat kalau kau berpikir bahwa ini hanya masalah

sebab dan akibat.”

“Aku tahu kaulah yang melakukannya.”

“Benarkah? Tapi sayangnya kau tidak punya bukti. Apa yang ada di

otakmu? Menyebarkan berita seperti itu tentangku, dan kini kau meminta

pertolonganku saat kau sedang kesakitan? Permainan macam apa ini?”

Holmes meraung.

Page 18: Menganalisis Novel Terjemahan

“Lakukanlah apa yang bisa kau lakukan untukku. Yang lalu biarlah

berlalu.” Bisiknya. “Aku tidak akan memikirkan ucapan tadi, aku janji. Sembuhkan

saja aku, dan aku akan melupakan semuanya.”

“Melupakan apa Holmes?”

“Tentang kematian Victor Savage. Kau baru saja mengakuinya. Aku akan

melupakan itu.”

“Kau boleh mengingatnya atapun melupakannya, terserah saja. Bukanlah

dia yang harus kita bicarakan saat ini, tapi kau!”

“Baiklah.”

“Pria yang datang kepadaku tadi, aku lupa namanya, dia berkata kau

mendapatkan penyakit ini dari pelaut di East End.”

“Hanya dugaanku saja.”

“Kau bangga sekali dengan otakmu, benar Holmes? Kau menganggap

dirimu pintar? Tapi kau bertemu dengan orang yang lebih pintar kali ini. Putar

kembali ingatanmu, Holmes. Tidak mungkinkah kau terkena penyakit ini di tempat

lain?”

“Aku tak bisa berpikir. Otakku kosong. Demi Tuhan, tolonglah aku!”

“Aku aka membantumu. Aku akan membuatmu paham dimana dirimu

berada dan bagaimana kau bisa berada disana. Aku ingin kau tahu itu sebelum kau

mati.”

“Tolong berikan sesuatu yang bisa mengurangi rasa sakit ini.”

“Menyakitkan, bukan? Ya, para buruh biasanya menjerit-jerit sampai

akhir hayat mereka. Dan kurasa mereka juga kejang-kejang.”

“Ya, betul, itulah yang kurasakan.”

“Nah, kau bisa mendengarku. Dengarkan aku sekarang juga! Apakah kau

ingat ada suatu insiden yang tidak biasa dalam hidupmu beberapa saat sebelum

terkena penyakit ini?”

“Tidak ada apa-apa.”

“Coba kau ingat-ingat lagi.”

“Aku terlalu sakit untuk berpikir.”

“Oh baiklah, aku akan membantumu. Adakah sesuatu yang datang

melalui pos?”

Page 19: Menganalisis Novel Terjemahan

“Melalui pos?”

“Sebuah kotak mungkin?”

“Aku merasa akan pingsan.”

“Dengar Holmes! Terdengar bunyi seolah dia sedang menggoncang-

goncang tubuh sahabatku yang sekarat. “Kau harus mendengarkanku. Apakah kau

ingat sebuah kotak gading? Datangnya hari Rabu. Kau membukanya, ingat itu?”

“Ya, ya aku membukanya. Ada pertajam di dalamnya. Lelucon

yang……….”

“Itu bukan lelucon. Bodohnya kau! Kau memang seharusnya

mendapatkannya. Siapa yang menyuruhmu ikut campur dalam urusanku? Kalau kau

tidak mengusik diriku, aku pasti tidak akan menyakitimu, Holmes.”

“Aku ingat,” kata Holmes dengan napas tersengal-sengal. “Per itu! Dia

mengeluarkan darah. Kotak ini….ada di atas meja.”

Suara Holmes mengecil bagaikan bisikan samar.

“Kau bilang apa?” kata Smith. “Nyalakan lampu minyaknya? Ah, sudah

malam rupanya. Ya, aku akan menyalakannya, agar aku bisa melihatmu dengan lebih

jelas.” Dia melangkah ke seberang ruangan dan menyalakan lampu minyak. “Apakah

ada hal lain yang bisa aku lakukan untukmu, temanku?

“Korek api dan sebatang rokok.”

Hampir saja aku berteriak penuh takjub dan gembira. Holmes telah

kembali berbicara dengan nada suaranya yang biasa, sedikit lemah mungkin, tapi

suara yang sangat aku kenal. Ada jeda yang sangat lama, dan aku merasa kalau

Culverton Smith sedang berdiri diam menatap Holmes dengan terkejut.

“Apa maksud semua ini?”

“Akting,” kata Holmes. “Selama tiga hari aku tidak makan maupun

minum, hanya untuk membuatmu percaya. Tapi tembakau itu sulit untuk aku lupakan.

Ah, ini rokoknya.”

Ada bunyi langkah kaki di luar, lalu pintu terbuka, dan Inspektur Morton

muncul.

“Semuanya dalam urutan yang benar, dan inilah orang yang kau cari.”

Kata Holmes kepadanya.

Page 20: Menganalisis Novel Terjemahan

Inspektur polisi itu memberi peringatan seperti biasanya sebelum

melakukan penangkapan.

“Saya menangkap Anda atas tuduhan pembunuhan terhada Victor

Savage,” katanya mengakhiri ucapannya.

“Dan boleh kau tambahkan, usaha pembunuhan terhadap Sherlock

Holmes.” Tambahnya dengan sedikit tertawa. Lalu Inspektur Morton membawa

Culverton keluar.

“Jebakan yang bagus! Jerit sebuah suara melengking. “Dia lah yang

memintaku datang kemari untuk menyambuhkannya. Aku merasakan kasihan

kepadanya, karena itulah aku datang. Sekarang aku yakin bahwa dia berpura-pura

bahwa aku teah mengungkapkan hal-hal yang telah dicurigainya. Kau boleh

berbohong semaumu, Holmes. Kata-kataku akan lebih baik darimu.”

Setelah itu aku keluar dari persembunyian. Holmes menceritakan semua

kejadian kepadaku. Dia juga mengucapkan terima kasih kepadaku atas bantuan yang

aku berikan, selain itu dia juga berterima kasih kepada Nyonya Hudson yang

mengkhawatirkan keadaannya. Kemudian Holmes mengajakku ke kantor polisi untuk

menyelesaikan urusan. Setelah itu dia akan mengajakku ke Simpson’s untuk makan.

I. Menganalisis Isi Buku

Bab 1

Nilai moral

1. Memang bisa menjengkelkan kalau kita bersikap seperti itu. (Halaman 6)

2. Kita telah memperbaiki kesalahan. (Halaman 13)

Nilai Ekonomi

1. Dan berat rasanya menerima uang yang disisihkan Derek untukku. (Halaman

7)

2. Mrs.Perenna menjelaskan harga-harga telah berubah. Dan Tommy pun

menjelaskan pendapatannya sekarang tidak sebanyak dulu, lebih-lebih dengan

adanya segala macam pokok. (Halaman 22)

3. Tapi karena Mr. Meadowes saudara Miss. Meadowes, ia akan memberi

keringanan uang sewa. (Halaman22)

Nilai politik

Page 21: Menganalisis Novel Terjemahan

1. Perang ini dimulai dengan penuh optimisme. (Halaman12)

2. Tapi semuanya percaya pada tujuan-tujuan dan prinsip-prinsip Nazi, dan ingin

prinsip-prinsip kaku itu menggantikan prinsip demokrasi kita yang liberal.

(Halaman 14)

Nilai agama :

1. Ya, Tuhan tentu aku kesana sekarang juga. (Halaman 11)

Nilai sosial :

1. Saya harus menemui teman saya. Dia jatuh dan kakinya terkilir. Tak ada siapa-

siapa kecuali anaknya yang kecil. Jadi saya harus kesana untuk menemui dan

merawatnya. (Halaman 11)

Bab 2

Nilai budaya :

1. Tommy berkata ”Orang memang biasa bangun pagi di Timur sana. Memang

sudah lama sekalo. Tapi kebiasaan itu masih saya lakukan sampai sekarang.”

(Halaman 32)

Nilai moral :

1. Disiplin. Itulah yang kita perlukan (Halaman 33)

2. Tuppence merasakan arus emosi kuatbergolak dalam diri pemuda itu.

(Halaman 37)

3. Kau pengungsi. Kau harus bisa menerima yang keras meupun yang lembut.

(Halaman 38)

Nilai Pendidikan :

1. Saya bisa saja mengajar dua atau tiga orang muda itu tentang perang.

(Halaman 34)

Nilai politik :

1. Hidup dan merdeka. Yang lainnya kau harus sadar itu tak bisa dihindari.

Negara ini sedang berperang. (Halaman38)

Nilai ekonomi :

1. Beli ham rebus di Quillers harganya dua pence lebih murah.

Page 22: Menganalisis Novel Terjemahan

Bab 3

Nilai sosial :

1. Tuppence dan saya tidak biasa begitu. Kami selalu menghadapi segalanya

bersama-sama. (Halaman 60)

Bab 4

Nilai ekonomi :

1. Misalnya Mr. Cayley dengan syalnya dan keluhannya tentang usahanya yang

bangkrut. (Halaman 64)

2. Dan biaya hidup jadi lebih mahal dengan dua rumah tangga seperti itu.

(Halaman 64)

3. Dia membeli beberapa perangko, setelah keluar berjalan ke telepon umum.

Dan sebelum kembali, ia singgah dulu di toko untuk membeli benang wol.

(Halaman 77)

Nilai sosial :

1. Dia membantu orang Inggris lari di negara musuh. (Halaman 67)

Bab 5

Nilai ekonomi :

1. Kedua pondok itu lalu dibeli oleh pengusaha London dan dijadikan satu.

(Halaman 85)

2. Lalu beberapa tahun yang lalu pondok itu dijual pada seorang Jerman bernama

Hahn. (Halaman 86)

3. Hahn telah mengeluarkan biaya banyak untuk tempat ini. (Halaman 86)

4. ”Akhirnya aku membeli tempat ini ketika dijual,” lanjut Pak Komandan yang

tak mau beralih dari cerita favoritnya.

Nilai agama :

1. Demi Tuhan, ia akan menangkap mereka! (Halaman 93)

Nilai sosial :

Page 23: Menganalisis Novel Terjemahan

1. Itu akan dilakukannya bersama Tommy. (Halaman 102)

Bab 6

Nilai moral

1. Kurang ajar. Biadab. Menembaki pengungsi di jalan. (Halaman 108)

2. Patriotisme saja tidak cukup. Aku tidak boleh memendam rasa benci di hati.

(Halaman 111)

Nilai politik :

1. Lainnya adalah topeng perang yang kita pakai. Ini merupakan bagian dari

perang mungkin bagian yang penting tapi tidak abadi. (Halaman 111)

Nilai agama :

1. Ya, Tuhan, pikir Tuppence sambil berjalan menuruni bukit. (Halaman 111)

Nilai ekonomi :

1. Dia membeli tiket pulang-pergi, dan tiba-tiba saja bertemu dengan Sheila

Perenna begitu meninggalkan loket. (Halaman 112)

2. Lalu dibelinya koran mingguan yang memuat hal-hal yang sedang terjadi.

(Halaman 117)

Bab 7

Nilai ekonomi :

1. Mereka pergi ke kota untuk membeli mainan bebek yang akan bernang di bak

mandi Betty. (Halaman 130)

Nilai agama :

1. Ya, Tuhan, dia akan melempar anak itu ke jurang. (Halaman 150)

Bab 8

Nilai ekonomi :

1. Menurut informasi mereka memiliki uang dalam jumlah lebih banyak daripada

rata-rata pengungsi. (Halaman 155)

Nilai agama :

1. Seperti dalam Alkitab saja, Daud dan Goliath. (Halaman 161)

Page 24: Menganalisis Novel Terjemahan

IV. Mengidentifikasi Nilai-Nilai Dalam Novel

1. Nilai Moral

Bab 1 : 59 nilai

Bab 2 : 52 nilai

Total : 111 nilai

2. Nilai Agama

Bab 1 : 5 nilai

Bab 2 : 2 nilai

Total : 7 nilai

3. Nilai Pendidikan

Bab 1 : 2 nilai

Bab 2 : 2 nilai

Total : 4 nilai

4. Nilai Ekonomi

Bab 1 : 2 nilai

Bab 2 : 1 nilai

Total : 3 nilai

5. Nilai Budaya

Bab 1 : 2 nilai

Bab 2 : 1 nilai

Total : 3 nilai

Page 25: Menganalisis Novel Terjemahan

A. Menentukan Nilai Dominan

Berdasarkan identifikasi nilai-nilai yang terkandung di dalam novel di atas, kita

dapat mengetahui bahwa nilai dominan atau nilai yang paling banyak muncul dalam

novel “Sherlock Holmes The Adventure of The Sussex Vampire” adalah nilai moral.

B. Bagaimana Kaitan Nilai Dominan Yang Ada Dalam Kehidupan Saat Ini

Kita telah tahu bahwa nilai dominan dalam novel “Sherlock Holmes The

Adventure of The Sussex Vampire” adalah nilai moral. Sebagian besar nilai moral di

dalam novel ini tidak relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia saat ini yang masih

memegang nilai-nilai agama dan nilai-nilai falsafah Pancasila. Sebagian besar nilai moral

di dalam novel ini adalah nilai moral yang bersifat buruk yang tidak mencerminkan nilai-

nilai Pancasila. Sehingga nilai moral yang bersifat buruk tersebut telah mengalami

pergeseran nilai dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, ada

beberapa nilai moral yang bersifat baik di dalam novel ini dan nilai moral tersebut

mencerminkan nilai-nilai Pancasila yang dipegang oleh masyarakat Indonesia saat ini.

D. Nilai-Nilai Yang Dapat Dilestarikan

Nilai-nilai dalam novel yang dapat dilestarikan adalah nilai-nilai yang harus

mencermikan nilai-nilai Pancasila dan nilai-nilai agama, seperti nilai moral yang bersifat

baik, misalnya mempunyai rasa kasih sayang yang besar, memiliki kelembutan, memiliki

kesopanan, saling tolong menolong, dll; nilai agama, nilai ini adalah nilai yang paling

utama harus dilestarikan karena kita merupakan makhluk beragama yang harus selalu

mengingat Tuhannya; nilai pendidikan, nilai ini harus dilestarikan karena setiap saat kita

harus belajar, membaca, dan selalu ingin tahu seperti yang dilakukan oleh Sherlock

Holmes.

Page 26: Menganalisis Novel Terjemahan

E. Membandingkan Novel Indonesia dengan Novel Terjemahan

Novel Indonesia yang berjudul “Belenggu” dengan novel terjemahan yang

berjudul “Sherlock Holmes The Adventure of The Sussex Vampire” memiliki beberapa

perbedaan, seperti:

1. Bahasa yang digunakan dalam kedua novel berbeda. Novel Indonesia tersebut

cenderung menggunakan bahasa yang sulit untuk dipahami, sedangkan novel

terjemahan tersebut menggunakan bahasa yang mudah untuk dipahami.

2. Jalan cerita antara kedua novel berbeda, yaitu jalan cerita novel Indonesia tersebut

memiliki alur maju-mundur (campuran), sedangkan jalan cerita novel terjemahan

tersebut memiliki alur maju.

3. Nilai-nilai yang terkandung di dalam kedua novel berbeda. Nilai yang terkandung

di dalam novel Indonesia antara lain nilai moral, nilai agama, nilai pendidikan,

nilai sosial, nilai ekonomi, nilai budaya, dan nilai politik. Sedangkan nilai yang

Page 27: Menganalisis Novel Terjemahan

terkandung di dalam novel terjemahan adalah nilai mora, nilai agama, nilai

pendidikan, nilai ekonomi, dan nilai budaya.

4. Novel Indonesia menggunakan beberapa majas dalam kalimatnya, sedangkan

novel terjemahan tidak ada menggunakan majas.

5. Sudut pandang penulis kedua novel berbeda. Novel Indonesia menggunakan

sudut pandang orang ketiga, sedangkan novel terjemahan menggunakan sudut

pandang orang pertama.

Novel TerjemahanNovel Terjemahan

“Sherlock Holmes The Adventure of The“Sherlock Holmes The Adventure of The

Sussex Vampire”Sussex Vampire”

Page 28: Menganalisis Novel Terjemahan

Oleh

Nama : T. Ima Putri Oktavia

Kelas : XI A2

Pembimbing : Ibu Milda, S.Pd.

SMA Negeri 1 Pekanbaru

TP. 2008-2009