Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

14
Menganalisa Perbedaan Makalah dengan Artikel Ilmiah. Dalam kebahasaan, terdapat berbagai jenis karangan ilmiah salah satunya adalah makalah dan artikel. Dalam hal ini keduanya memiliki beberapa karakteristik tersendiri, yang akan dibahas pada penulisan kali ini. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai macam aspek kebahasaan. Adapaun pemaparannya yaitu sebagai berikut. 1. Makalah Definisi dari makalah sangatlah beragam, berikut beberapa pengertian makalah, diantaranya sebagai berikut : a. Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan. b. Karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. c. Uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu dikemukakan untuk mendapat pembahasan lebih lanjut. (Kamus Bahasa Indonesia. W.J.S Poerwadarminta, 1994 : 496). d. Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris – objektif. (E. Zaenal Arifin, 2000 : 2). Dalam pembuatan sebuah makalah, haruslah memperhatikan kualitas dari penyajian informasi dalam makalah tersebut.

description

referensi

Transcript of Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

Page 1: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

Menganalisa Perbedaan Makalah dengan Artikel Ilmiah.

Dalam kebahasaan, terdapat berbagai jenis karangan ilmiah salah satunya adalah makalah

dan artikel. Dalam hal ini keduanya memiliki beberapa karakteristik tersendiri, yang akan

dibahas pada penulisan kali ini. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai macam aspek

kebahasaan. Adapaun pemaparannya yaitu sebagai berikut.

1. Makalah

Definisi dari makalah sangatlah beragam, berikut beberapa pengertian makalah,

diantaranya sebagai berikut :

a. Tulisan resmi tentang suatu pokok yang dimaksudkan untuk dibacakan di muka umum di

suatu persidangan dan yang sering disusun untuk diterbitkan.

b. Karya tulis pelajar atau mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas sekolah atau

perguruan tinggi.

c. Uraian tertulis yang membahas suatu masalah tertentu dikemukakan untuk mendapat

pembahasan lebih lanjut. (Kamus Bahasa Indonesia. W.J.S Poerwadarminta, 1994 : 496).

d. Karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang pembahasannya berdasarkan

data di lapangan yang bersifat empiris – objektif. (E. Zaenal Arifin, 2000 : 2).

Dalam pembuatan sebuah makalah, haruslah memperhatikan kualitas dari penyajian

informasi dalam makalah tersebut. Berikut beberapa aspek yang menjadi komponen dalam

menyajikan sebuah makalah yaitu:

a. Akurat dan menyeluruh (comprehensive), artinya, makalah tersebut menyajikan fakta dan

gagasan secara akurat, dan membahas masalahnya secara lengkap dan tuntas.  Makalah

tersebut juga telah mengantisipasi pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan calon

pembaca mengenai topik tersebut dan kemudian menjawabnya dengan baik.

b. Memiliki sumber informasi yang baik. Ini adalah ciri yang paling penting dari setiap

makalah.  Makalah yang bagus mengakui sumbangan penulis lain yang karyanya tentang

topik itu telah diterbitkan.  Tidak melakukan hal itu dianggap sebagai praktek kesarjanaan

yang buruk.  Makalah tersebut menggunakan sumber informasi yang beragam (semakin

banyak semakin baik).  Untuk semua fakta dan gagasan yang bukan merupakan karya asli

penulis makalah diberikan kutipan.  Kutipan langsung digunakan secara jarang, dan

Page 2: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

dipilih untuk memberikan ilustrasi gagasan penulis lain dalam bahasa mereka sendiri. 

(Penjelasan tentang kutipan dan rujukan lebih lanjut akan diberikan di bawah.).

c. Seimbang, berarti bahwa makalah tersebut membahas fakta, gagasan, dan sudut pandang

yang dibicarakan secara obyektif dan seimbang, dengan memperhatikan kekuatan dan

kelemahan masing-masing.  Makalah yang bagus mungkin bersikap kritis terhadap karya

tulis sebelumnya, tetapi tidak memberikan kitik tanpa dasar dan menyerang secara ad

hominem1  kepada penulis lain.

d. Kreatif, dalam pengertian ilmiah berarti bahwa makalah tersebut tidak sekedar

menyajikan fakta belaka, tetapi ini tidak berarti bahwa informasi yang disajikan itu

“dikarang” atau tidak berdasarkan fakta.  Dalam makalah yang berkualitas, fakta-fakta itu

ditata, dianalisa, dipadukan, dan digunakan sebagai dasar kesimpulan dengan cara yang

inovatif, kreatif, dan orisinal.

e. Secara teknis, penulisannya benar, berarti bahwa makalah tersebut terbebas dari

kesalahan gaya bahasa, tata bahasa, tanda baca, penggunaan kata, dan ejaan.  

f. Tertata dengan baik.  Ini berarti bahwa makalah tersebut memiliki tujuan yang jelas. 

Dalam makalah yang berkualitas, materinya ditata secara logis, dengan kata-kata transisi

yang baik di antara bagian-bagiannya dan dengan kecepatan yang tepat.  

Secara teknis makalah memiliki sistematika tersendiri dalam proses penyajian informasi

didalamnya. Sistematika ini menjadi struktur tersendiri yang akan menjadi bagan yang akan

mempermudah dalam memaparkan informasi. Berikut struktur penulisa yang terdapat dalam

makalah.

a. Bagian pendahuluan. 

Bagian pendahuluan harus merupakan pernyataan yang jelas, menarik, dan ringkas

tentang (a) topik yang akan dibahas dalam makalah tersebut, (b) bagaimana kaitan topik

tersebut dengan bidang ilmu yang sedang dibicarakan dan terutama dengan sub-bidang

ilmu penulis, serta (c) mengapa topik tersebut penting dan menarik untuk

dibicarakan. Dalam bagian ini penulis memaparkan latar belakang dalam mengangkat

topik di makalah tersebut, rumusan masalah yang akan dikaji, tujuan serta manfaat

penulisan yang ingin diperoleh oleh penulis sendiri. Dalam makalah yang berbasis

penelitian, hipotesis yang akan diuji disajikan dalam bagian ini.

Page 3: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

b. Batang tubuh makalah. 

Dalam makalah yang berdasarkan penelitian, bagian ini dibagi menjadi bagian “materi

dan metode penelitian,” bagian “hasil/temuan penelitian,” dan bagian

“diskusi/pembahasan.” Untuk makalah yang disajikan dalam seminar/konferensi, bagian

“hasil/temuan penelitian” dan “pembahasan” ini seringkali digabungkan.

Dalam bagian materi dan metode  penelitian, penulis mengungkapkan dari mana dan

bagaimana dia memperoleh data atau gagasan yang dibicarakan dalam makalah itu. 

Penulis juga menjelaskan metode, prosedur, atau pendekatan yang akan digunakan

untuk memeriksa data atau gagasan tersebut.

Di bagian hasil/temuan penelitian, penulis menyebutkan hasil-hasil analisa atau

evaluasinya terhadap data atau gagasan yang ditelitinya.

Di bagian diskusi/pembahasan, penulis membicarakan implikasi dan makna dari

hasil/temuan penelitiannya itu.  Setiap faktor yang mungkin mempengaruhi

hasil/temuan tersebut, termasuk penulis sendiri, hendaknya dibicarakan di sini.

c. Ringkasan dan Kesimpulan. 

Dalam laporan penelitian yang formal, ini disebut bagian ”penutup/kesimpulan.” 

Ringkasan itu hendaknya menyatakan kembali secara ringkas tujuan makalah, setiap

hipotesis yang diuji, materi dan metode penelitian yang digunakan, dan hasil yang

diperolehnya.  Kesimpulan kemudian ditarik berdasarkan hasil/temuan penelitian tersebut. 

Dalam makalah laporan penelitian, penulis menyatakan apakah hipotesis tersebut diterima

atau ditolak.  Ringkasan tesebut menyatakan berakhirnya penelitian yang telah ia lakukan

tetapi menyebutkan penelitian lanjutan yang masih harus dilakukan mengenai topik

tersebut.

d. Daftar Pustaka. 

Makalah yang bagus menyertakan daftar pustaka (bibliografi).  Bagian ini bisa juga disebut

sebagai ”daftar sumber yang dikutip”.  Ruukan diberikan untuk semua karya yang dikutip

dalam makalah, dan hanya karya yang telah dikutip saja.

Secara aspek kebahasaan, pengggunaan gaya bahasa dalam makalah adalah baku dan

sesuai dengan EYD. Selain itu, untuk sebuah malakah ilmiah yang berbasis penelitian, gaya

bahasa yang dipergunakan pun haruslah ilmiah untuk memaparkan hasil penelitian.

Page 4: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

2. Artikel Ilmiah

Suatu tulisan (essay ) merupakan suatu usaha untuk mengkomunikasikan informasi, opini

atau perasaan (feeling ), dan biasanya juga menampilkan argumen tentang topik tertentu

(UVic, 1995). Bentuk fisik tulisan ilmiah dapat berupa : buku ilmiah, laporan ilmiah, dan

artikel (paper ) ilmiah. Peran artikel ilmiah sangat tergantung dari peruntukannya, yaitu untuk

melaporkan (to report  ), mengartikan (to interpret ) atau untuk menganalisis (to analyze )

sumber-sumber yang dimiliki. Namun seringkali ketiga hal tersebut tidak dapat dipisahkan.

Artikel sangat berbeda dengan karya tulis ilmiah. Dari segi bahasa, bahwa artikel lebih

sederhana karena sasaran pembacanya menjangkau semua kelompok masyarakat. Sedangkan

bahasa yang digunakan dalam karya tulis ilmiah haruslah menggunakan bahasa yang formal

sehingga kadang-kadang terasa kaku.

Dari segi isi, gagasan-gagasan dalam sebuah artikel tidak perlu ditunjang oleh bukti-bukti

yang lengkap sebagaimana dalam karya tulis ilmiah. Di dalam karya tulis ilmiah, penulis

harus menyertakan sumber data berupa kutipan, catatan kaki, biografi, serta daftar pustaka

pada akhir tulisan.Suatu artikel dikatakan bagus biasa apabila memiliki semua kriteria yang

dimilki artikel yang utama tetapi masih terdapa beberapa bagian yang perlu dilengkapi,

penambahan gambar, dan pranala-pranala merah yang masih perlu dirintis. Ciri artikel yang

berkulitas yaitu aktual, akurat dan mempunyai gambar-gambar sebagai ilustrasi lengkap.

Syarat-syarat artikel yang baik adalah mengandung masalah, topik harus spesifik,

sehingga dapat dengan mudah diuraikan atau dijelaskan semakin spesifik suatu topik, semakin

mudah bagi penulis untuk menyelesaikannya, semua gagasan harus bisa

dipertanggungjawabkan dengan mengikutsertakan alasan, bukti, dan contoh, panjang artikel

antara 3-5 halaman. Sebuah artikel hendaknya menyertakan alternatif pemecahan persoalan

atau menyertakan harapan, usul ataus saran kepada pembaca. Secara lebih spesifik, suatu

artikel ilmiah harus memiliki ciri-ciri berikut (UNBC, 2001) :

1. Merupakan sintesa temuan-temuan tentang suatu topik dan pendapat penulis.

2. Merupakan pekerjaan yang memperlihatkan keaslian (originality ) penulis.

3. Merupakan pengakuan / pernyataan / jawaban terhadap semua sumber yang digunakan.

4. Memperlihatkan bahwa penulis merupakan bagian dari suatu komunitas akademis.

Sehingga secara formal, pengertian artikel ilmiah adalah tulisan yang unik dan

terintegrasi dari fakta (bukti) yang ada diluar penulis dan pengetian personal yang dihasilkan

Page 5: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

dari pemikiran penulisnya (Hamid, 2001). Berdasarkan hal-hal di atas, maka suatu artikel

tidak dapat dikategorikan artikel ilmiah jika (UNBC, 2001) :

- hanya merupakan ringkasan suatu artikel atau buku.

- gagasan orang lain yang diulang tanpa adanya kritik.

- kumpulan cuplikan.

- opini personal yang belum terbukti.

- menyalin atau menerima gagasan pekerjaan orang lain tanpa menyatakan sumbernya.

Dengan demikian, suatu artikel ilmiah adalah suatu tulisan tentang topik tertentu, yang

dilandasi oleh hasil dan pemikiran peneliti sebelumnya, yang menyertakan hasil dan gagasan

penulisnya, sehingga menjadi hasil dan gagasan yang baru.

Struktur suatu tulisan ilmiah akan dipengaruhi oleh bentuk fisik, peruntukan, serta jenis

tulisan ilmiahnya. Namun demikian, secara garis besar suatu tulisan ilmiah akan terdiri dari :

judul dan abstrak; isi yang terdiri dari pengantar, metoda, hasil, diskusi atau analisis,

kesimpulan; serta daftar pustaka. Khusus untuk tulisan ilmiah yang akan dipiblikasikan pada

prosiding atau jurnal tertentu, tentunya perlu mengikuti ketentuan penulisan (termasuk

format) dari penerbitnya.

1) Judul

Judul menjelaskan isi tulisan secara ringkas, jelas, dan tepat, sehingga pembaca dapat

segera memutuskan apakah akan membacanya atau tidak. Selain itu, judul juga

merupakan kata-kata kunci yang biasanya digunakan untuk daftar indeks penelitian.

Dalam membuat judul, hindari kata-kata yang tidak perlu, misalnya : "studi tentang" atau

"suatu penelitian tentang", dan sejenisnya. Hindari penggunaan singkatan dan jargon,

serta hindari judul yang mempunyai kesan "aneh".

2) Abstrak

Abstrak berisi laporan keseluruhan secara ringkas, tanpa adanya suatu tambahan di luar

tulisan/artikel dan tanpa adanya kerincian tertentu, misalnya menunjuk pada gambar,

tabel atau sumber tertentu. Abstrak berisi pernyataan tujuan utama penelitian, metoda

yang digunakan, ringkasan hasil yang terpenting, serta pernyataan kesimpulan yang

utama dan yang paling signifikan. Abstrak dibatasi oleh jumlah kata yang biasanya

sekitar 50 sampai 300 kata. Proses penyusunan abstrak dapat dilakukan dengan cara

Page 6: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

menyarikan hal-hal pokok dari setiap bagian tulisan, yang kemudian dipadatkan menjadi

suatu kesatuan tulisan.

3) Pengantar

Pengantar berisi tentang persoalan yang dibahas yang meliputi persoalan yang diteliti,

ringkasan penelitian sebelumnya yang relevan, dan konsep yang melandasi penelitian

yang akan dilakukan; pentingnya persoalan; serta tujuan penelitian yang berupa upaya

untuk menjawab hipotesis, pertanyaan penelitian, atau penggunaan/perbaikan metoda.

Proses penulisan pengantar ini dimulai dari pernyataan yang bersifat umum menuju ke

pernyataan yang spesifik. Dalam hal ini dapat berupa persoalan dalam dunia nyata atau

studi literatur menuju ke eksperimen atau pengembangan yang dilakukan.

4) Metode

Metode menguraikan bagaimana persoalan dipelajari dan diselesaikan. Di sini diuraikan

secara rinci percobaan, prosedur atau pengembangan yang dilakukan. Material dan

peralatan serta teknik/metoda apa yang digunakan. Atau data dan teknik serta metoda apa

yang digunakan sebagai dasar pengembangan, dan bagaimana mengembangkannya.

Proses penulisan metoda menjelaskan tahapan yang dilakukan secara rinci, sehingga

memungkinkan dilakukan pengulangan. Dalam penulisan metoda, digunakan bentuk

lampau (menceritakan /past tense), serta menggunakan ukuran-ukuran kuantitatif yang

tegas. Pada bagian ini tidak perlu menyertakan prosedur statistik umum yang rinci dan

tidak mencampur-adukkan antara prosedur dan hasil.

5) Hasil

Hasil berisi hasil dari setiap percobaan atau prosedur yang dilakukan dan/atau

diobesevasi. Selain itu juga disampaikan hasil utama yang didukung oleh data terpilih,

apakah merupakan data yang umum atau data yang ideal atau data kekecualian. Penulisan

hasil disusun secara logis dimulai dari yang paling penting ke yang kurang penting, atau

dari yang sederhana ke yang kompleks. Dalam penulisan hasil digunakan bentuk lampau

(menceritakan /past tense), tidak menginterpretasikan hasil, serta menggunakan kalimat

yang ringkas.

6) Diskusi/Analisis

Diskusi/analisis berisi tentang hasil dari metoda, yang menjelaskan temuan-temuan yang

terpenting dengan memperhatikan kesimpulan awal yang dapat diambil yang berupa pola,

Page 7: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

prinsip, atau hubungan; kaitan dengan penelitian sebelumnya yang dicuplik atau

dijadikan basis penelitian. Pada bagian ini juga berisi penjelasan tentang hasil atau

temuan-temuan tersebut.

7) Kesimpulan

Bagian ini berisi penjelasan tentang bagaimana hasil yang diperoleh menjawab tujuan

penelitian serta persoalan yang lebih luas, yang berupa implikasi teoritik, aplikasi praktis,

atau generalisasi pada situasi yang berbeda. Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan

hasil analisis yang dilakukan sehingga tidak terkesan spekulatif dan melakukan

generalisasi yang berlebihan. Selain itu, bagian ini dapat berisi penelitian lanjut untuk

menjawab kontradiksi yang terjadi atau untuk menjelaskan kekecualian yang terjadi.

Dua aspek yang menentukan dalam teknik penulisan ilmiah adalah gaya penulisan dan

teknik notasi (Suriasumantri, 1984). Gaya penulisan menentukan dalam pembuatan

pernyataan ilmiah. Gaya penulisan dalam upaya mengkomunikasikan hasil penelitian harus

bersifat jelas dan tepat, sehingga proses penyampaian pesannya bersifat reproduktif dan

impersonal. Gaya penulisan ilmiah harus bersifat reproduktif, artinya penerima pesan

mendapatkan pesan yang benar-benar sama dengan yang disampaikan. Dalam hal ini tidak

boleh terdapat penafsiran yang lain selain dari isi yang terkandung dalam pesan tersebut. Hal

ini diperlukan oleh karena komunikasi ilmiah ditujukan untuk penalaran. Pernyataan yang

tidak jelas dan bermakna jamak harus dihindarkan. Pernyataan ilmiah (proposisi ilmiah) harus

berisi salah satu penilaian benar atau salah, dan tidak dapat keduanya. Demikian juga bentuk

pernyataan yang mempunyai konotasi emosional harus dihindarkan.

Gaya penulisan ilmiah harus bersifat impersonal, artinya tidak menggunakan kata ganti

perorangan, tetapi menggunakan kata ganti universal. Sehingga bentuk kalimat ilmiah

berbentuk pasif. Bentuk lainnya adalah gabungan kalimat pasif dan kalimat aktif.

Teknik notasi merupakan teknik penulisan sumber kepustakaan yang mengidentifikasi

suatu pernyataan ilmiah dalam bentuk tulisan. Dalam suatu pernyataan ilmiah harus

teridentifikasi tiga hal, yaitu : orang yang membuat pernyataan, media komunikasi ilmiah

(misalnya jurnal, buku), serta penerbit, tempat, dan saat penerbitan.

Suatu bentuk pertanggungjawaban yang sekaligus merupakan penghargaan atas upaya

penelitian yang dilaporkan, maka pada setiap tulisan/artikel ilmiah dicantumkan nama dan

institusi penulis. Dalam pencantuman nama-nama penulis, yang tercantum adalah nama-nama

Page 8: Menganalisa Perbedaan Makalah Dengan Artikel Ilmiah

yang berkontribusi langsung terhadap penelitian tersebut. Sedangkan yang berkontribusi

secara tidak langsung, misalkan dalam pendanaan, administratif, atau

pendapat/gagasan/usulan "lepas", cukup dinyatakan dalam bentuk ucapan terima kasih, yang

biasanya berada pada bagian akhir tulisan setelah bagian kesimpulan. Pencantuman nama

institusi secara tidak langsung menyatakan tanggung jawab dan pernyataan terima kasih

penulis pada institusinya.

Konvensi dalam pencantuman nama penulis yang menjadi standar umum yang berlaku

adalah sebagai berikut (Schrag,2001):

a. Semua yang berkontribusi langsung dan signifikan pada penelitian, disertakan sebagai

penulis.

b. Semua nama yang tercantum pada tulisan ilmiah yang dipublikasikan, mengetahui dan

berkontribusi pada penelitian tersebut.

c. Penanggung jawab utama yang juga kontributor utma dari tulisan ilmiah dicantumkan

pertama kali, kemudian diikuti oleh nama-nama lainnya sesuai dengan kontribusinya.

Dengan demikian, pencantuman nama peneliti sesuai dengan kontribusinya dan

pernyataan terima kasih pada bagian ucapan terimakasih, juga merupakan bentuk

penghargaan yang dianut dalam komunitas ilmiah.

Daftar sumber kepustakaan merupakan komponen wajib yang harus disertakan dalam

artikel ilmiah. Bentuk daftar pustaka dalam suatu artikel ilmiah memiliki sistem dokumentasi

standar untuk tulisan ilmiah paling tidak terdiri dari 6 (tujuh) sistem, yaitu (UW, 1997) :

1. Sistem APA (American Psychological Association ).

2. Sistem MLA (Modern Language Association ).

3. Sistem Chicago/Turabian (A footnote or endnote System ).

4. Sistem APSA (American Political Science Association ).

5. Sistem CBE (Council of Biology Editors ).

6. Sistem Referensi Elektronik (Citing Electronic Sources ).

Dari keenam sistem tersebut, sistem yang sering digunakan pada tulisan ilmiah

keteknikan dan umum digunakan adalah sistem yang mengacu/menyerupai Sistem CBE

berbasis nama-tahun (name-year system ) dan Sistem Nomor. Perkembangan terakhir, dengan

berkembangnya teknologi informasi, maka diperlukan juga pengetahuan tentang penggunaan

Sistem Referensi Elektronik.