Mengacu Kepada Bina Gizi Depkes RI Dalam Pengelolaan Gizi

4
Mengacu kepada Bina Gizi Depkes RI dalam pengelolaan gizi, trdapat lima langkah. Langkah pertama dan langkah kedua dikenal dengan Planning. Langkah ketiga lebih ke organizing dengan menentukan langkah perbaikan gizi yang akan dilakukan. Langkah keempat melakukan pelaksanaan perbaikan gizi yang telah ditentukan, dikenal dengan actuacting. Langkah kelima adalah controlling and evaluation. IDENTIFIKASI MASALAH

Transcript of Mengacu Kepada Bina Gizi Depkes RI Dalam Pengelolaan Gizi

Page 1: Mengacu Kepada Bina Gizi Depkes RI Dalam Pengelolaan Gizi

Mengacu kepada Bina Gizi Depkes RI dalam pengelolaan gizi, trdapat lima langkah.

Langkah pertama dan langkah kedua dikenal dengan Planning. Langkah ketiga lebih ke

organizing dengan menentukan langkah perbaikan gizi yang akan dilakukan. Langkah keempat

melakukan pelaksanaan perbaikan gizi yang telah ditentukan, dikenal dengan actuacting.

Langkah kelima adalah controlling and evaluation.

IDENTIFIKASI MASALAH

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan validasi dari data, yang kemudian

dilihat sebaran dan besaran dari gizi, selanjutnya dibandingkan dengan ambang batas dan atau

target dari program gizi. Prioritas masalah perlu diperhatikan dengan mempertimbangkan

pentingnya masalah, kelayakan teknologi, dan sumber daya yang tersedia. Sedangkan ambang

batas dalam menentukan besaran cakupan gizi bertitik tolak kepada Standar Pelayanan Minimal.

Page 2: Mengacu Kepada Bina Gizi Depkes RI Dalam Pengelolaan Gizi

ANALISIS MASALAH

Analisis masalah berdasarkan dari factor penyebab agar lebih jelas, spesifik dan terukur

sehingga mempermudah dalam menentukan alternative, misalnya dengan melihat analisis

hubungan, analisis perbandingan, analisis kecendrungan, dsb.

MENENTUKAN KEGIATAN PERBAIKAN GIZI

Tahap awal dalam langkah ini adalah menentukan tujuan dari kegiatan, terutama upaya

apa yang berkaitan dalam mengatasi keluhan gizi. Penyusunan tujuan ini digunakan metoda

SMART yaitu Spesific (khusus), Measurable (dapat diukur), achievable (dapat dicapai), realistic

(sesuai fakta real) dan timebound (waktu pencapaiannya).

Setelah menentukan tujuan tersebut harus dilakukan strategi untuk mengatasinya, seperti

strategi ‘mutiple appoach’ yaitu dengan dilakukannya pemberdayaan keluarga serta

pemberdayaan masyarakat dengan optimalisasi kinerja baik dari lintas program maupun lintas

sektoral.

Kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan dari penentuan tujuan, strategi yang

digunakan serta kebijakan yang ditetapkan.

MELAKSANAKAN PROGRAM PERBAIKAN GIZI

Beberapa pelaksanaan program yang dilaksanakan berupa :

1. Advokasi: proses mempengaruhi prilaku, opini dari pimpinan atau seseorang yang

bertanggungjawab dalam suatu kebijakan, guna untuk pencapaian tujuan yang telah

ditentukan.

2. Sosialisasi: memasyarakatkan suatu informasi guna untuk sinergisitas dalam pelaksanaan

kegiatan perbaikan gizi.

3. Capacity building: mempersiapkan program untuk meningkatkan kapasitas dari petugas

yang akan bergerakdi bidang peningkatan gizi.

4. Pemberdayaan masyarakat dan pemberdayaan keluarga: kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemecahan masalah gizi sesuai dengan potensi yang ada pada

masyarakat.

Page 3: Mengacu Kepada Bina Gizi Depkes RI Dalam Pengelolaan Gizi

5. Penyiapan sarana dan prasarana

6. Penyuluhan gizi

7. Pelayanan gizi di posyandu dan puskesmas

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Pemantauan berkaitan dengan besarnya INPUT yang diberikan, PROSES yang berjalanan

serta OUTPUT yang dicapai tujuannya untuk memperhatikan kegiatan yang berjadwal agar

sesuai dengan Plan Do Check Action

Evaluasi lebih berkaitan dengan mengukur keterkaitan, efektivitas, efisiensi dan dampak

dari suatu program dan bagaimana prosesnya, sebagai bahan evaluasi dan perbaikan kedepannya.