7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

10
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri Departemen Kesehatan RI Apa latarbelakang perlunya KADARZI ? Apa itu KADARZI ? Mengapa sasarannya keluarga? Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ? Mengapa perlu makan beraneka ragam ? Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam beryodium ? Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan ? Mengapa perlu suplementasi zat gizi ? Bagaimana menilai keluarga sudah Sadar Gizi ? Bagaimana menuju Kadarzi ?

Transcript of 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Page 1: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Keluarga Sadar Gizi(KADARZI)

Mewujudkan keluarga cerdas dan mandiri

Departemen Kesehatan RI

Apa latarbelakang perlunya KADARZI ?

Apa itu KADARZI ?

Mengapa sasarannya keluarga?

Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI

Mengapa perlu memantau berat badan secara teratur ?

Mengapa perlu makan beraneka ragam ?

Mengapa keluarga perlu selalu mengkonsumsi garam beryodium ?

Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan ?

Mengapa perlu suplementasi zat gizi ?

Bagaimana menilai keluarga sudah Sadar Gizi ?

Bagaimana menuju Kadarzi ?

Page 2: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Akankah ada Andre yang lain?

Andre seorang anak laki-laki

berusia 12 bulan terpaksa dibawa ke

puskesmas, karena menderita gizi buruk

dengan komplikasi penyakit diare. Dalam

kesehariannya Andre diasuh oleh

neneknya, karena kesibukan kedua

orang tuanya. Mulai usia 3 bulan,

Andre sudah tidak diberi ASI lagi dan

hanya diberi susu botol. Andre tidak

pernah dibawa ke posyandu yang ada di

daerahnya, sehingga pertumbuhannya tidak

terpantau. Tanpa disadari hari demi hari berat

badannya mengalami penurunan dan kurus

sekali. Kondisi Andre menjadi sangat lemah dan

sakit-sakitan. Apakah kejadian yang menimpa

Andre harus dialami oleh anak-anak lain?

(Suara Kita, 13 Agustus 2004)Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi

kalau Keluarganya Sadar GiziTetapi… siapa yang bertanggung jawab

menyadarkan keluarga Andre ?

Kasus Andre merupakan salah satu contoh kasus yang masih dialami oleh sebagian balita kita. Pada tahun 2002, terdapat 27,3% balita menderita gizi kurang, 8% diantaranya gizi buruk. Disamping gizi kurang, sebanyak 50% balita mengalami kekurangan vitamin A, dan mempunyai risiko terjadinya kebutaan, gangguan pertumbuhan dan penurunan daya tahan tubuh. Masalah gizi lain adalah anemia gizi yang ditemukan pada sekitar 48,1% balita. Beberapa penelitian menyimpulkan 54% kematian bayi dan balita dilatarbelakangi faktor gizi.

Memasuki usia sekolah lebih dari sepertiga (36%) anak tergolong pendek, sebagai indikasi kekurangan gizi menahun. Pada tahun 2003, 11% anak sekolah menderita GAKY. Disamping itu diperkirakan 10 juta anak menderita anemia gizi besi.

Secara keseluruhan gangguan gizi pada anak usia sekolah mempengaruhi prestasi belajar, yang sangat merugikan generasi mendatang.

Pada usia remaja dan usia produktif, anema gizi merupakan masalah yang paling sering ditemui. Sepertiga remaja putri dan WUS serta sekitar 50% ibu hamil menderita anemia gizi. Selain itu kurang energi kronis (KEK) juga ditemui pada sekitar 30 juta kelompok usia produktif. Kurang gizi pada kelompok ini sangat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh dan produktivitas. Masa kehamilan sering disebut periode kritis terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan gizi pada masa ini akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin dan akan berdampak pada periode berikutnya.

Apa latarbelakang perlunya KADARZI ?

Page 3: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Apa itu KADARZI ?

KELUARGA SADAR GIZI adalah keluarga

yang berperilaku gizi seimbang, mampu

mengenali dan mengatasi masalah gizi

anggotanya

PERILAKU GIZI SEIMBANG adalah

pengetahuan, sikap dan praktek keluarga

meliputi mengkonsumsi makanan seimbang

dan berperilaku hidup sehat

MAKANAN SEIMBANG adalah pilihan

makanan keluarga yang mengandung

semua zat gizi yang

diperlukan masing-masing

anggota

keluarga dalam

jumlah yang

sesuai

dengan

kebutuhan dan

bebas dari pencemaran

Dimasa mendatang proporsi usia lanjut akan semakin bertambah, seiring dengan meningkatnya umur harapan hidup. Tanpa disadari sekitar 5 juta lansia menderita gangguan anemia gizi.

Disamping masalah gizi kurang, prevalensi gizi lebih meningkat dengan tajam, terutama di perkotaan. Gizi lebih terkait dengan perubahan gaya hidup dan sosial ekonomi. Gizi lebih merupakan salah satu risiko timbulnya penyakit degeneratif.

Mencermati perkembangan masalah gizi dan pengalaman didalam pelaksanaan program perbaikan gizi, diperlukan pergeseran orientasi program perbaikan gizi, mengacu pada paradigma sehat.

Upaya perbaikan gizi mempertimbangkan beberapa hal penting sebagai berikut;- Arah perbaikan gizi lebih mengedepankan

perubahan perilaku keluarga, untuk mencegah dan menanggulangi gizi kurang dan gizi lebih.

- Sasaran perbaikan gizi diperluas mencakup seluruh kelompok siklus hidup, meliputi; bayi, balita, usia sekolah, remaja dan usia produktif serta usia lanjut.

- Pendekatan yang lebih mengutamakan pemberdayaan keluarga, pemberdayaan masyarakat, peningkatan cakupan

dan kualitas pelayanan didukung kerjasama lintas sektor.

Keluarga Sadar Gizi (KADARZI), merupakan gambaran keluarga yang berperilaku gizi seimbang, mampu mengenali dan memecahkan masalah gizi anggota keluarganya.

Page 4: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Mengapa sasarannya Keluarga ?

PENGAMBILAN KEPUTUSAN dalam bidang

pangan, gizi dan kesehatan dilaksanakan

terutama di tingkat keluarga

SUMBER DAYA dimiliki dan dimanfaatkan

di tingkat keluarga

MASALAH GIZI yang terjadi di tingkat

keluarga, erat kaitannya dengan perilaku

keluarga, tidak semata-mata disebabkan

oleh kemiskinan dan ketidaktersediaan

pangan

KEBERSAMAAN antar keluarga dapat

memobilisasi masyarakat untuk

memperbaiki keadaan gizi dan

kesehatan

Beberapa contoh perilaku SADAR GIZI

1. Memantau berat badan secara

teratur

2. Makan beraneka ragam

3. Hanya mengkonsumsi garam

beryodium

4. Memberikan hanya ASI saja kepada

bayi sampai usia 6 bulan

5. Mendapatkan dan memberikan

suplementasi gizi bagi anggota

keluarga yang membutuhkan

Page 5: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Mengapa perlu memantau berat badan secara

teratur ?

Perubahan berat badan menggambarkan

perubahan konsumsi makanan atau

gangguan kesehatan

Menimbang dapat dilakukan oleh keluarga

dimana saja

Keluarga dapat mengenali masalah

kesehatan dan gizi anggota keluarganya

Keluarga mampu mengatasi masalahnya

baik oleh sendiri atau dengan bantuan

petugas

BAGAIMANA Memantau

berat badan anak ?1. Anak dapat ditimbang di rumah atau di posyandu

atau di tempat lain sekurangnya 2 bulan

sekali

2. Berat badan anak dimasukkan ke dalam KMS

3. Bila grafik berat badan pada KMS Naik (sesuai

garis pertumbuhannya), berarti anak sehat, bila

tidak naik berarti ada penurunan konsumsi

makanan atau gangguan kesehatan dan perlu

ditindaklanjuti oleh keluarga atau meminta

bantuan petugas kesehatan

BAGAIMANA Memantau berat badan orang dewasa?

1. Ditimbang di rumah atau di tempat lain

2. Diukur Tinggi dan Berat Badan

3. Dihitung indeks Massa tubuh (IMT)

Page 6: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Cara Menghitung IMT

Pak Hadi umur 42 tahun, Tinggi Badan 168 cm, Berat Badan 76 Kg.

Sesuai rumus, IMT Pak Hadi dapat dihitung :

Kesimpulan:

Pak Hadi gemuk, IMT 26,9 (antara 25.1-27.0)

Berat Badan (Kg)

Tinggi BadanxTinggi Badan (m)IMT =

Arti IMT:

< 17.0 = Sangat kurus17.0 - 18.4 = Kurus18.5 - 25.0 = Normal25.1 - 27.0 = Gemuk > 27.0 = Obes

IMT = 76 Kg

1.68 x 1.68 m = 26,9

Contoh :

Mengapa perlu makan beraneka ragam?

Tubuh manusia memerlukan semua zat gizi

(energi, lemak, protein, vitamin dan mineral)

sesuai kebutuhan

Tidak ada satu jenis bahan makanan pun

yang lengkap kandungan zat gizinya

Mengkonsumsi makanan

beraneka ragam yang

mengandung sumber

energi, lemak, protein,

vitamin dan mineral untuk

menjamin pemenuhan

kebutuhan gizi Apabila tersedia pilihlah makanan yang

telah diperkaya dengan zat gizi

tertentu

Page 7: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Mengapa keluarga perlu

selalu mengkonsumsi

garam beryodium? Zat yodium diperlukan tubuh setiap

hari

Gangguan akibat kekurangan yodium

(GAKY) menimbulkan penurunan

kecerdasan, gangguan pertumbuhan

dan pembesaran kelenjar gondok

Kandungan zat yodium dalam air dan

tanah di beberapa daerah belum

mencukupi kebutuhan

Gunakan selalu garam

yang berlabel garam

beryodium

Mengapa ibu harus memberikan ASI saja kepada bayi sampai usia 6 bulan ?

ASI merupakan makanan bayi yang

paling sempurna, bersih dan sehat

ASI dapat mencukupi kebutuhan gizi

bayi untuk tumbuh kembang dengan

normal sampai berusia 6 bulan (ASI

Eksklusif)

Praktis karena lebih mudah diberikan

setiap saat

Meningkatkan kekebalan tubuh bayi

Menjalin hubungan kasih sayang

antara ibu dan bayi

Page 8: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Bagaimana menyusui secara eksklusif ?

Mulai memberikan ASI SEGERA setelah

lahir

Jangan diberikan makanan lain sampai

bayi berumur 6 bulan

Berikan ASI melalui payudara kiri dan

kanan BERGANTIAN setiap kali

menyusui

Ibu menyusui perlu minum dan makan

lebih banyak dengan MENU

SEIMBANG

Mengapa perlu suplementasi zat gizi ?

Kebutuhan zat gizi pada kelompok bayi,

balita, ibu hamil dan ibu menyusui

meningkat dan seringkali tidak bisa dipenuhi

dari makanan sehari-hari, terutama vitamin A

untuk balita, zat besi untuk ibu dan yodium

untuk penduduk di daerah endemis gondok

Suplementasi zat gizi (tablet, kapsul atau

bentuk lain) diperlukan untuk memenuhi

kebutuhan zat gizi tersebut

Apabila kebutuhan zat-zat gizi tersebut

dipenuhi dari pengkayaan makanan, maka

suplementasi zat gizi dapat dihentikan

secara bertahap

Tablet Besi

Kapsul YodiumKapsul Vitamin A

Page 9: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Bagaimana menilai keluarga sudah SADAR GIZI ?

Status gizi seluruh anggota keluarga

khususnya ibu dan anak baik

Tidak ada lagi bayi berat lahir rendah pada

keluarga

Semua anggota keluarga mengkonsumsi

garam beryodium

Semua ibu memberikan hanya ASI saja

pada bayi sampai usia 6 bulan

Semua balita dalam keluarga yang

ditimbang naik berat badannya sesuai

umur

Tidak ada masalah gizi lebih dalam

keluarga

Bagaimana menuju KADARZI ?

Perilaku keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap, serta faktor-faktor lain seperti lingkungan, sosial ekonomi, dan ketersediaan sumber daya.

Di tingkat keluarga :

Keluarga mencari informasi gizi yang tersedia secara terus menerus

Tukar pengalaman antar keluarga serta pendampingan oleh tokoh masyarakat dan petugas

Memanfaatkan fasilitas rujukan kompeten secara

berjenjang yang terjangkau (posyandu, puskesmas

dan rumah sakit)Di tingkat masyarakat:

Terbentuknya kelompok masyarakat yang

mendukung upaya menuju KADARZI (LSM;

organisasi keagamaan; organisasi kepemudaan;

PKK; kelompok budaya, organisasi profesi;

organisasi wanita; pengusaha)

Setiap kelompok akses terhadap informasi gizi dan

informasi sistem pelayanan gizi

Sekurangnya terdapat kader di masing-masing

kelompok

Setiap kelompok aktif menyediakan dan

menyebarluaskan informasi dan sumber daya

kesehatan dan gizi

Page 10: 7. DepKes - Keluarga Sadar Gizi

Di tingkat Pemerintah

(Pusat,propinsi dan Kab/Kota)

Setiap sektor akses terhadap informasi dan

pelayanan kesehatan dan gizi, Setiap sektor mempertimbangkan aspek

kesehatan dan gizi dalam merumuskan

kebijakan sektor Setiap sektor menyediakan sumber daya untuk

perbaikan kesehatan dan gizi masyarakat