Meneropong Metode Dakwah Rasulullah Saw

4
Meneropong Metode Dakwah Rasulullah saw Written by Hidayatullah Senin, 31 Mei 2010 Dakwah mengajak kepada Allah adalah sebaik-baik aktifitas dalam kehidupan seorang muslim dan muslimah. Dakwah dalam maknanya yang luas adalah mengajak manusia yang belum berislam untuk berislam dan menjalankan kewajibannya kepada Allah secara totalitas. Secara umum ia juga adalah mengeluarkan manusia dari tradisi kejahiliyyaan kepada cahaya tradisi Islam yang terang-benderang. Inilah aktifitas yang dahulu pernah dilakukan oleh para rasul dan nabi. Kemudian dilanjutkan oleh para pewaris mereka sepanjang sejarah. Demikian pula dakwah menyeru kepada kebaikan Islam secara konprehensif ini juga sampai kepada kita yang hidup di era modern sekarang. Keadaan zaman yang terus berkembang dan budaya manusianya yang juga terus berubah, tidak justru menyebabkan dakwah itu harus mati dan kehilangan jati dirinya. Dakwah tetaplah dakwah. Tapi yang harus diperhatikan adalah manusianya sebagai pelaku utama, uslub dan manhajnya yang harus dipelajari. Hal ini dimaksudkan dalam rangka agar dakwah ini tetap berada dalam garis perjuangan risalah yang sebenarnya. Tidak menyimpang apalagi keluar dari misi suci yang sebenarnya.  Tapi, bukan berarti uslub dan gaya dakwah harus mengikuti perubahaan zaman tanpa mengindahkan metode yang digunakan oleh Rasulullah saw sebagai suri teladan. Tidak! Tapi dakwah yang tetap berada dalam garis yang diajarkan oleh beliau tapi juga dikemas oleh masa kekinian tanpa menghilangkan identitas keasholahan itu sendiri.  Namun secara umum, kita bisa mengeksplorasi banyak dari garis asholah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw, dilanjutkan oleh para sahabatnya dan para tabi'in setelah mereka. Setidaknya kita bisa simak konsep asasi dakwah dalam firman Allah swt berikut:   ﻓﻴﻬﻢ رﺴوﻠﺎ ﻣﻦ أﻨﻔﺴﻬﻢ ﻳﺘﻠوﺎ ﻋﻠﻴﻬﻢ آﻴاﺘﻪ وﻴزﻜﻴﻬﻢ ﻟﻘﺪ ﻣﻦ اﻠﻠﻪ ﻋﻠﻰ اﻠﻤؤﻤﻨﻴﻦ إﺬ ﺑﻌﺚ وإﻦ ﻛاﻨوﺎ ﻣﻦ ﻗﺒﻞ ﻟﻔﻰ ﺿﻠاﻞ ﻣﺒﻴﻦ وﻴﻌﻠﻬﻤﻢ اﻠﻜﺘاﺐ واﻠﺤﻜﻤﺔ Artinya: " Allah telah memberikan nikmat kepada orang-orang beriman ketika Dia mengutus kepada mereka seorang rasul yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, membersikan hati mereka, mengajarkan kitab (al-Qur'an) dan hikmah (hadits,pelajaran) di saat mereka berada dalam kesesatan yang nyata ."(Qs al-Baqoroh:164)  Perhatikan manhaj yang demikian mulia pada ayat di atas.  1 / 4

description

Menerapkan metode dakwah rasulallah

Transcript of Meneropong Metode Dakwah Rasulullah Saw

  • Meneropong Metode Dakwah Rasulullah sawWritten by HidayatullahSenin, 31 Mei 2010Dakwah mengajak kepada Allah adalah sebaik-baik aktifitas dalam kehidupan seorang muslimdan muslimah. Dakwah dalam maknanya yang luas adalah mengajak manusia yang belum berislam untuk berislam dan menjalankan kewajibannya kepada Allah secara totalitas. Secara umum ia juga adalah mengeluarkan manusia dari tradisi kejahiliyyaan kepada cahayatradisi Islam yang terang-benderang. Inilah aktifitas yang dahulu pernah dilakukan oleh pararasul dan nabi. Kemudian dilanjutkan oleh para pewaris mereka sepanjang sejarah. Demikian pula dakwah menyeru kepada kebaikan Islam secara konprehensif ini juga sampaikepada kita yang hidup di era modern sekarang. Keadaan zaman yang terus berkembang danbudaya manusianya yang juga terus berubah, tidak justru menyebabkan dakwah itu harusmati dan kehilangan jati dirinya. Dakwah tetaplah dakwah. Tapi yang harus diperhatikanadalah manusianya sebagai pelaku utama, uslub dan manhajnya yang harus dipelajari. Hal inidimaksudkan dalam rangka agar dakwah ini tetap berada dalam garis perjuangan risalah yangsebenarnya. Tidak menyimpang apalagi keluar dari misi suci yang sebenarnya. Tapi, bukan berarti uslub dan gaya dakwah harus mengikuti perubahaan zaman tanpamengindahkan metode yang digunakan oleh Rasulullah saw sebagai suri teladan. Tidak! Tapidakwah yang tetap berada dalam garis yang diajarkan oleh beliau tapi juga dikemas olehmasa kekinian tanpa menghilangkan identitas keasholahan itu sendiri. Namun secaraumum, kita bisa mengeksplorasi banyak dari garis asholah yang pernah dilakukan oleh Rasulullah saw, dilanjutkan oleh para sahabatnya dan para tabi'in setelah mereka. Setidaknya kita bisa simak konsep asasi dakwah dalam firman Allah swtberikut: Artinya: "Allah telah memberikan nikmat kepada orang-orang beriman ketika Dia mengutus kepada mereka seorang rasul yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, membersikan hatimereka, mengajarkan kitab (al-Qur'an) dan hikmah (hadits,pelajaran) di saat mereka beradadalam kesesatan yang nyata."(Qs al-Baqoroh:164) Perhatikan manhaj yang demikian mulia pada ayat di atas.

    1 / 4

  • Meneropong Metode Dakwah Rasulullah sawWritten by HidayatullahSenin, 31 Mei 2010 Diutusnya Rasulullah saw, Muhammad sebagai seorang duta ilahi kepada kemanusiaan kemuka bumi ini adalah nikmat pertama bagi manusia saat itu. Eksistensi di tengah-tengah bangsa jahiliyyah saat itu bagaikan tetesan air embun di pagi hari yang menyejukkan kalbumereka yang terbangun di pagi untuk merasakan kelembutan dan kesejukkannya. Sosok beliau yang sempurna memancarkan cahaya, magnet dan kerinduan bagi manusiayang berada dalam kesesatan dan kejahiliyaan turun-temurun. Lalu, tugas beliau sebagai seorang rasul dan duta Allah adalah membacakan ayat-ayat Allah, al-Qur'an kepada mereka. Sentuhan wahyu yang langsung bersumber dari-Nya adalah manhajmutlak yang tidak terhindarkan lagi. Betapupun hitam dan berkaratnya hati-hati mereka. Sebabal-Qur'an adalah nikmat yang tertulis sebagai panduan dan pedoman. Sedangkan sosokRasulullah adalah nikmat yang berjalan sebagai penterjemah riil dari konsep al-Qur'an itu. Biasanya, siapa saja yang ingin membangun peradaban tanpa mengacu kepada manhaj yangsuci ini pasti akan rapuh dan bagaikan rumah laba-laba yang gampang roboh. Bagaimanapun kekuatan faktor lain yang dijadikan sebagai daya dukungnya. Dan sudah banyak contoh-contohyang mengisahkan hal ini. Saat ini, yang menjadi kelemahan umat Islam adalah kelemahan dan ketidaksadaran untukback to al-Qur'an. Wallahu a'lam, apakah ini bentuk dari kembali kepada ajaran jahili dahuluyang akan membuat mereka jadi tersesat dan terancam malapetaka kemanusiaan? Semogasaja tidak. Demikian pula dengan banyaknya arus pemikiran yang jauh dari nilai-nilai al-Qur'an.Dan juga sengaja mengomersilkan ayat-ayat al-Qur'an agar mudah diterima di tengah-tengah masyarakat, tapi sebenarnya mereka sedang 'menjual' ayat-ayat Allah ini. Mungkin rahasia kenapa kita disuruh untuk kembali kepada al-Qur'an dengan caramempelajari dan mentadabburinya adalah agar kita terus dinamis, makin terbuka dan terangsang untuk melakukan eksplorasi lebih dalam terhadap luasnya kandungan isinya.Semakin dieksplor al-Qur'an maka akan semakin membangkitkan kesadaran kita untukmengamalkannya. Kemudian, Allah juga menjelaskan tujuan di balik melakukan aktifitas tilawah, tadabbur dan

    2 / 4

  • Meneropong Metode Dakwah Rasulullah sawWritten by HidayatullahSenin, 31 Mei 2010ta'amul (muamalah) ini. Apa itu? Yakni proses tazkiyah(pensucian jiwa). Memang, bagi kita yang selalu konnek dan menjalin interaksi yang intensifdengan al-Qur'an, maka akan semakin terasa akan bangkitnya proses tazkiyah ini. Sebabal-Qur'an memang diturunkan untuk mentazkiyah hati dan jiwa manusia. Membersihkannyadari dosa dan kekotoran maksiat. Tidak ada proses tazkiyah yang demikian dahsyat dalamhidup ini selain tazkiyah yang diperoleh dari nilai-nilai al-Qur'an. Hingga pada akhirnya dari semua tahapan itu muncul proses ta'limul kitab dan hikmah (yakni pengajaran terhadap al-Qur'an dan sunnah). Al-Qur'an, sunnah Rasulullah saw danhikmah adalah sisi yang selalu terpaut pada diri seorang mukmin. Selama seorang muslimmelakukan ta'amulyang baik, benar dan intensif Insya Allah kenikmatan-kenikmatan dalam dakwah ini akansemakin terasa. Walaupun ia dikelilingi oleh berbagai hambatan dan rintangan yang memangsudah menjadi sunnatullah(hukum Allah) dan sunnatul hayah(hukum kehidupan). Saudaraku..Inilah bentuk konsep asholah yang dahulu dilakukan Rasulullah saw kepada para sahabat dan generasi setelahnya. Denganlahirnya syakhsiyyahIslamiyyahhasil tempaan robbani ini, peradaban duniapun mudah diraih dan sejarah keemasan manusiasepanjang sejarahpun tergores. Kini, umat, bangsa dan pemimpin sangat menanti penerapan manhaj yang terbaik ini.Masihkah kita terombang-ambing, sementara al-Qur'an sebagai dustur itu berada di tengah-tengah kita dan jejak Rasulullah bersama kita? Hanya mereka yang masih memiliki nurani dakwah dan kesadaran terhadap masa depandakwah ini saja yang sanggup memikul beratnya amanah Allah.

    3 / 4

  • Meneropong Metode Dakwah Rasulullah sawWritten by HidayatullahSenin, 31 Mei 2010 Hasbunallahu wani'mal wakil. Ni'mal mawla wani'man nashir. Wallahu a'la bish-showab (Hidayatullah, Lc)

    4 / 4