Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

47
Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Transcript of Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Page 1: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Page 2: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• Film merupakan hasil karya seni yang berasal dari perpaduan banyak unsur, seperti suara, gambar, dan gerak, dll.

• Pemerintah sendiri mendefinisikan film sebagai berikut : “Film adalah karya cipta seni budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita selluloid, pita video, piringan video, atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam bentuk, jenis, ukuran melalui kimiawi, proses elektronik atau proses lainnya atau tanpa suara yang dapt dipertunjukkan dan atau ditayangkan dengan sistem proyek mekanik, elektronik dan atau lainnya (UU Perfilman th. 1992, Bab I, Pasal 1).”

Page 3: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terbitan Balai Pustaka (1990 : 242), film adalah selaput tipis yang dibuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat potret) atau untuk tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop)

Page 4: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• Video/Film adalah rangkaian banyak Frame gambar yang diputar dengan cepat.

• Masing-masing Frame merupakan rekaman dari tahapan -tahapan dari suatu gerakan. Semakin cepat perputarannya semakin halus gerakannya, walaupun sebenarnya terdapat jeda antara frame namun kita sebagai manusia tidakbisa menangkap jeda tersebut

Page 5: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• Kamera Video adalah perangkat perekam gambar video yang mampu menyimpan gambar digital dari mode gambar analog.

• Kamera Video termasuk salah satu produk teknologi digital, sehingga disebut pula salah satu perangkat digitizer yang memiliki kemampuan mengambil input data analog berupa fr ekuensi sinar dan mengubah ke mode digital elektronis.

Page 6: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Standard broadcast video

• PAL, kependekan dari phase-alternating line, phase alternation by line atau untuk phase alternation line (bahasa Indonesia: garis alternasi fase), adalah sebuah encoding berwarna digunakan dalam sistem televisi broadcast, digunakan di seluruh dunia kecuali di kebanyakan Amerika, beberapa di Asia Timur (yang menggunakan NTSC), sebagian Timur Tengah dan Eropa Timur, dan Perancis (yang menggunakan SECAM, walaupun kebanyakan dari mereka telah memulai proses menggunakan PAL). PAL dikembangkan di Jerman oleh Walter Bruch, yang bekerja di Telefunken, dan pertama kali diperkenalkan pada 1967.

Page 7: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• NTSC adalah sistem televisi analog yang digunakan di Amerika Serikat dan banyak negara lainnya, termasuk Amerika dan beberapa bagian Asia Timur. Namanya diambil dari National Television System(s) Committee, badan industri pembuat standar yang menciptakannya. NTSC dikembangkan pada tahun 1950, yang mendefinisikan standar video yang dibuat sampai 525 garis scan horizontal setiap 1/30 detik.

Page 8: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• SECAM ("Sequential Color with Memory") adalah sistem [televisi analog] yang digunakan di Perancis dan beberapa negara lainnya, termasuk Rusia dan beberapa negara Eropa timur.

• Sistem yang dikembangkan oleh sebuah tim dengan ketuanya, Henri de France, ini merupakan standar video analog yang pertama di Eropa.

Page 9: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 10: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Video Analog dan Digital

Video Analog adalah Gambar dan Audio direkam dalam bentuk sinyal Magnetik pada pita magnetik.

Video Digital adalah juga serupa dengan Video analog, gambar dan sura digital direkam dalam pita magnetic, tetapi menggunakan sinyal digital berupa kombinasi angka 0 dan 1.

Page 11: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Film berdasarkan proses produksinya, Heru Effendy dalam bukunya Mari Membuat Film (Konfiden, 2002) membagi jenis film menjadi 4 antara lain :

1. Film dokumenter2. Film cerita pendek (short films)3. Film cerita panjang (feature-length films)4. Film-film jenis lain : profil perusahaan (corporate

profile), iklan televisi (tv commercial/tvc), program televisi (tv programme), dan video klip (music video).

Page 12: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Himawan Pratista dalam bukunya Memahami Film (Homerian Pustaka, 2008) membagi jenis film menjadi 3 jenis yakni:

1. Film Dokumenter2. Film Fiksi3. Film Eksperimental (abstrak)

Page 13: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Mempersiapkan pra-penyalaan periferal perekam gambar

• Memasang Baterai

1

2

Page 14: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

1. Penutup lensa2. Layar LCD3. Tombol pembuka layar LCD

1

23

5

4

6

7

8

910

• ada

4. Tombol volume5. Batery6. Pengunci batery7. Tombol power8. Tombol start/stop

merekam9. Jek memasukan

listrik dari adaptor10. Tempat

memesang tali handy camera

Page 15: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

11. Informasi batery12. Tombol lampu13. Tombol kualitas warna 14. Lensa15. Mikrophone/mike16. Lampu tanda merekam17. Infrared (merekam di

tempat gelap)18. Tombol control vidio19. Tombol pengunaan

lampu20. Tombol FADER21. Tombol BACK LIGHT22. Tombol FOCUS23. Lampu sensor remot

12

23

19

1811

17

16

15

14

13

22

20

21

Page 16: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• Memasang kaset video

1 2 3

Page 17: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Mengoperasikan Kamera

Lepas penutup lensa

Pindahkan posisi tombol power dari off ke camera dengan menekan dan tahan tombol kunci, kemudian dorong ke atas.

Page 18: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

3

Buka layar LCD, dengan menekan kunci layar LCD. Secara otomatis viewfinder akan mati.

Tekan tombol start/stop untuk memulai merekam dan berhenti merekam.4

Page 19: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Melakukan perawatan peralatan multimedia

1. Merawat Daya Battery dan Stok Video untuk Sebuah Shooting

• Baterai merupakan komponen yang sangat penting sekali bagi kamera. Sebab dengan komponen ini, kamera dapat bekerja.

• Lepaskan Battery jika disimpan dalam waktu yang lama

Page 20: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

2. Mengisi dan memelihara battery selama pembuatan film

• Bagian perlengkapan akan melakukan inventarisasi

baterai untuk kemudian baterai tersebut akan dipisahkan berdasarkan waktu hidup atau daya yang tersimpan pada baterai.

• Setiap baterai yang kosong hendaknya segera diisi sehingga ketika syuting berjalan tidak akan ada masalah.

Page 21: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Menentukan posisi sudut pengambilan gambar :

• Normal Angle• Hight Camera Angle• Low Camera Angle• Bird Eye View• Subjective Camera Angle• Objective Camera Angle

Page 22: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Macam Bidang Pemandangan Gambar :

ELS ( Extreme Long Shot) LS (Long Shot) MLS (Medium Long Shot) MS (Medium Shot) MCU (Medium Close Up) CU (Close UP) BCU ( Big Close Up) ECU (Extreme Close Up)

Page 23: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Gerakan Kamera Dalam Pengambilan Gambar seringa banyak digunakan :

Pan, PanningTilt, TiltingDolly, TrackPedestalCrabCrane ArcZoom

Page 24: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

1. Pan, Panning Pan adalah gerakan kamera secara horizontal

(mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

– Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)– Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)

Page 25: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

2. Tilt, Tilting Tilting adalah gerakkan kamera secara

vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya.– Tilt up : mendongak ke atas– Tilt down : menunduk ke bawah

Page 26: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

3. Dolly, Track Dolly atau track adalah gerakan di atas tripot

atau dolly mendekati atau menjauhi subyek.

– Dolly in : mendekati subyek– Dolly out: menjauhi subyek

Page 27: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

CamDolly V2

Page 28: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Camera Slider Dolly

Page 29: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

4. Pedestal Pedestal adalah gerakan kamera di atas

pedestal yang bisa dinaik turunkan. Sekarang ini banyak digunakan Porta-Jip

Traveller.– Pedestal up : kamera dinaikkan– Pedestal down : kamera diturunkan

Page 30: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Studio TV Camera on Pedestal

Page 31: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

5. CrabGerakan kamera secara lateral atau

menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.– Crab left (bergerak ke kiri)– Crab right ( bergerak ke kanan)

Page 32: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

6. Crane Crane adalah gerakkan kamera di atas katrol

naik turun.

Page 33: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 34: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 35: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 36: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 37: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

7. ArcArc adalah gerakkan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke

kanan atau sebaliknya. 8. ZoomZooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi

obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.

– Zoom in : mendekatkan obyek dari long shot ke close up– Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot

Page 38: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 39: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 40: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Mengoperasikan clapperboard selama produksi.

Camera, Light, Action

• Bentuk dari Camera, Light, Action beragam, namun sepintas bentuknya sama.

• Clapperboard atau film slate merupakan alat bebentuk papan terbuat dari kayu ataupun akrilik yang digunakan untuk menginformasikan dan mengidentifikasi data adegan yang diperlukan untuk editing film

Page 41: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• Clapperboard digunakan saat proses pengambilan gambar dan suara dalam produksi film. Disetiap awal merekam adegan, Clapperboard yang telah ditulis data ditempatkan di depan kamera, difilmkan secara singkat yang diiringi dengan pernyataan dari kru film tentang detail adegan yang akan diambil, kemudian mengatupkan clapstick setelah ada aba-aba “action” dari sutradara.

Page 42: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

• Clapperboard profesional memiliki standar ukuran9.75″x 12″ dengan area penulisan 8″x 12”. Clapstick pada Clapperboard Biasnya terdapat magnet kecil untuk menjaga keseimbangan antara kedua pelat baja, diberi warna hitam-putih selang-seling guna memberi aksen visual agar mudah diidentifikasikan lewat kamera.

Page 43: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 44: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Bagian-Bagian Clapperboard

1.Judul film : Judul film secara keseluruhan.2.Production : Production house atau perusahaan yang membiayai film3.Director : Sutradara yang bekerja dalam film tersebut.4.Camera : Kamera yang dipakai dalam melakukan pengambilan gambar5.Date : Tanggal pengambilan gambar6.Scene :Urutan Scene yang sedang diambil7.Take :Pengambil gambar

Page 45: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi
Page 46: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Tugas 1 Per-Kelompok

• Buatlah adegan film dengan mempertimbangkan – Sudut pengambilan gambar– Camera movement

Page 47: Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi

Kelompok Kelompok I• Sanvia• Yoga• Lilik Siswanti• Dini Fauziyah• Indah• Melinda

Kelompok II • Ika• Ihsan Wahyudi• Suci Radita• Wawan• Nabila

Kelompok 3• Farkhatina• Alifatul …• Umar• Melly• Savira

Kelompok 4 • Hairat Ulfah• Renita Dela• Wisnu• Tiara• Norma Yunita