Teknik Pengambilan Gambar Produksi Mulok Tv

36
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV 1 BAB IX TEKNIK PENGAMBILAN GAMBAR Dalam Teknik Pengambilan Gambar untuk sebuah produksi acara televisi diperlukan kamerawan yang memahami kaidah-kaidah produksi acara televisi maupun penyiaran televisi, agar gambar yang dibuat terlihat wajar dan tidak mengganggu konsentrasi penonton, tanpa mengabaikan komposisi dan pergerakan. II.1.1. K O M P O S I S I : Komposisi dapat diartikan sebagai pengaturan / penataan dan penempatan secara tersusun terhadap unsur-unsur gambar dalam suatu peristiwa yang diambil secara keseluruhan, menyampaikan tujuan dan maksud/arti kedalam frame / bingkai. Komposisi sangat erat kaitannya dengan rasa seni, perasaan dan ekspresi seseorang. komposisi gambar harus memperhatikan faktor keseimbangan, keindahan, ruang dan warna dari unsur-unsur gambar serta daya tarik tersendiri. Teknik pengambilan gambar, melibatkan kedua-duanya, yakni komposisi statis dan komposisi dinamis. 1. Komposisi statis meliputi dari gambaran-gambaran yang telah ditetapkan. 2. Komposisi dinamis meliputi dari pengambilan gambar dengan mempertimbangkan secara seksama efek dari waktu / kontinuitas cerita dalam satu pengambilan gambar atau itu dapat diciptakan melalui penggabungan gambar.. Sebagai contoh pengambilan satu sore di balai kesenian tradisional apabila anda dapat menggambarkan beberapa aktivitas mulai dari keadaan tempatnya, apasaja kegiatannya, bagaimana penyampai, itu semua adalah sudah dapat dikatakan visual Misalkan anda sedang lakukan suatu bentuk pengambilan gambar dokumen pada pencemaran udara. anda bisa memperbicangkan tentang berbagai hal yang tidak baik atau anda dapat menggambarkan potongan satu peristiwa . Karena apa yang masyarakat dapat lihat di TV terkadang merupakan suatu rekayasa semata bukan merupakan suatu realita yang ada. Oleh karena itu adalah tugas kita sebagai broadcaster menyampaikan pesan yang

Transcript of Teknik Pengambilan Gambar Produksi Mulok Tv

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    1

    BABIX

    TEKNIKPENGAMBILANGAMBAR

    Dalam Teknik Pengambilan Gambar untuk sebuah produksi acara televisi

    diperlukan kamerawan yang memahami kaidah-kaidah produksi acara televisi

    maupun penyiaran televisi, agar gambar yang dibuat terlihat wajar dan tidak

    mengganggu konsentrasi penonton, tanpa mengabaikan komposisi dan pergerakan.

    II.1.1. K O M P O S I S I : Komposisi dapat diartikan sebagai pengaturan / penataan dan penempatan

    secara tersusun terhadap unsur-unsur gambar dalam suatu peristiwa yang diambil

    secara keseluruhan, menyampaikan tujuan dan maksud/arti kedalam frame / bingkai.

    Komposisi sangat erat kaitannya dengan rasa seni, perasaan dan ekspresi

    seseorang. komposisi gambar harus memperhatikan faktor keseimbangan,

    keindahan, ruang dan warna dari unsur-unsur gambar serta daya tarik tersendiri.

    Teknik pengambilan gambar, melibatkan kedua-duanya, yakni komposisi statis dan

    komposisi dinamis.

    1. Komposisi statis meliputi dari gambaran-gambaran yang telah ditetapkan.

    2. Komposisi dinamis meliputi dari pengambilan gambar dengan mempertimbangkan

    secara seksama efek dari waktu / kontinuitas cerita dalam satu pengambilan gambar

    atau itu dapat diciptakan melalui penggabungan gambar..

    Sebagai contoh pengambilan satu sore di balai kesenian tradisional apabila anda

    dapat menggambarkan beberapa aktivitas mulai dari keadaan tempatnya, apasaja

    kegiatannya, bagaimana penyampai, itu semua adalah sudah dapat dikatakan visual

    Misalkan anda sedang lakukan suatu bentuk pengambilan gambar dokumen pada

    pencemaran udara. anda bisa memperbicangkan tentang berbagai hal yang tidak

    baik atau anda dapat menggambarkan potongan satu peristiwa .

    Karena apa yang masyarakat dapat lihat di TV terkadang merupakan suatu rekayasa

    semata bukan merupakan suatu realita yang ada.

    Oleh karena itu adalah tugas kita sebagai broadcaster menyampaikan pesan yang

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    2 nyata kepada masyarakat dengan cara wajar.

    Dalam beberapa hal ini, segala sesuatunya harus didiskusikan agar terbentuk

    visualisasi yang baik yang mencangkup susunan cerita/naskah, komposisi gambar

    (unsur-unsur gambar yang meliputi suatu peristiwa., mulai dari dimana lokasi kejadian

    itu, apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, kenapa hal tersebut dapat terjadi, siapa

    yang terlibat dalam konflik, kapan terjadinya karena sisa dari bagian ini kita akan

    berkonsentrasi pada suatu yang lebih mendasar lengkap.

    Visualisasi yang baik yang mencakup susunan cerita/naskah, komposisi gambar

    (unsur-unsur gambar yang meliputi suatu peristiwa., mulai dari dimana lokasi kejadian

    itu, apa yang terjadi, bagaimana terjadinya, kenapa hal tersebut dapat terjadi, siapa

    yang terlibat dalam konflik, kapan terjadinya karena sisa dari bagian ini kita akan

    berkonsentrasi pada suatu yang lebih mendasar alisasi itu cukup

    Terlebih ditambah berkonsultasi dengan mereka yang sudah mencapai keberhasilan

    dalam produksi acara., akan dipastikan dapat menambah pengalaman yang berarti .

    komposisi adalah suatu seni dan bukan satu ilmu pengetahuan.

    Jika komposisi adalah secara total suatu ilmu pengetahuan, itu berarti dapat didikte;

    tidak dinamis dan akan berakhir menjadi kaku dan dapat mematikan ruang kreativitas

    kita.

    Dan komposisi adalah suatu seni berarti tidak ada batasan tertentu untuk kita berkreasi

    dalam pembuatan pengambilan gambar asalkan mengikuti pakem yang berlaku di

    pertetevisian.

    II.1.2.UNSUR-UNSUR GAMBAR DALAM KOMPOSISI (VISUAL ELEMENT) Perlu dipahami, dalam membentuk suatu pengambilan gambar yang baik, seorang

    juru kamera harus mengetahui segala sesusatu gambar yang tertangkap oleh mata

    atau lensa kamera.

    Perlu kita ketahui bahwa seorang juru kamera merupakan mewakili mata penonton.

    Yang harus diketahui oleh juru kamera diantaranya :

    - Tokoh dan segala sesuatunya termasuk perlengkapan kostum dan make up

    - Lokasi gedung / tempat kejadian

    - Properti / perlengkapan dan dekorasi , warna, cahaya / lighting

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    3

    GB 1. ..

    II.1.2.1.FRAMING Pedoman penempatan unsur-unsur gambar kedalam bingkai. Yang bertujuan

    menempatkan suatu objek pada komposisi yang baik serta terpenuhinya unsur

    keseimbangan bingkai bagian kiri dan bingkai bagian kanan juga bagian atas dari

    bingkai dan bagian bawah dari bingkai dalam pengelompokan. Ini sering kita sebut

    framing atau membingkai. suatu unsur gambar itu yaitu misalnya letakkan objek

    orang di tengah bingkai/frame dengan dengan berpedoman pembagian pada 2

    buah garis vertikal dan 2 buah garis horizontal dalam sebuah bingkai atau frame,

    sehingga membentuk suatu pertemuan garis vertikal dan garis horizontal , maka

    dapat kita dapati 2 titik bagian atas dan 2 titik bagian bawah yang membentuk titik

    pusat perhatian penonton atau interest point of object.

    Keseluruhan ini disebut juga THE RULE OF THIRDS atau THE GOLDEN MEAN

    GB 2 . The Rule Of Thirds

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    4 Untuk pengambilan gambar dengan objek orang, letakkan mata objek tersebut pada

    titik perhatian sepertiga bagian atas.

    GB 3 . THE RULE OF THIRDS DENGAN OBYEK ORANG

    Sedangkan untuk pengambilan gambar panorama, letakkan batas cakrawala atau

    langit dan daratan pada titik sepertiga bagian bawah. ( lihat gmb diberikut)

    Gb 4 The Rule of Thirds dengan gambar Panorama

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    5 II.1.2.2. HEAD ROOM

    Pertemuan titik perhatian itu akan membentuk batasan ruang diatas kepala sebesar

    sepuluh persen dari bingkai yang ada ini disebut head room. Juga sebagai panduan garis batas dalam bingkai yang akan hilang sekitar sepuluh

    persen mengelilingi setelah mengalami proses penyiaran melalui transmisi atau

    pemancar dan diterima di rumah-rumah yang disebut safety zone

    GB 5 SAFETY ZONE

    GB 6. GAMBAR ORANG DALAM SAFETY ZONE

    SAFETY ZONE

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    6 II.1.2. 3. LOOKING ROOM/NOSE ROOM .

    Dan untuk menunjukkan jarak pandang suatu objek, harus memberikan ruang di

    depan lebih luas dibanding ruang belakang, istilah ini disebut LOOKING ROOM / NOSE ROOM.

    GB 7 LOOKING ROOM

    II.1.2.4. WALKING ROOM

    Untuk pengambilan gambar objek ( orang atau kendaraan) yang sedang bergerak

    ke depan, harus memberikan ruang di depan objek untuk menunjukkan arah lebih

    luas dibanding bagian belakang disebut juga dengan WALKING ROOM.

    GB 8 WALKING ROOM

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    7 II.2. PENGOPERASIAN KAMERA

    Sebagai juru kamera professional mempunyai prinsip-prinsip pengambilan yang

    harus dilaksanakan . Kameraman dituntut untuk menghasilkan suatu visual yang

    baik dan benar, untuk itu pastikan bahwa kamera adalah mewakili mata penonton

    untuk melihat suatu adegan dilokasi peristiwa.

    Gb. 9. Pengoperasian Kamera

    Masalah pengoperasional kamera yang terpenting adalah sebagai berikut :

    1. Kedalaman lapangan yang terbatas (Depth of field) sehingga daerah focus kritis.

    2. Penanganan lensa kamera sangat sulit (narrow angle lens)

    3. Distorsi gambar.

    4. Kesulitan dalam melakukan framing gambar dan dalam mengikuti pergerakan.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    8

    SUDUT PENGAMBILAN KAMERA (CAMERA ANGLE) Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunakan untuk mengambil gambar

    sebuah objek, akan mempengaruhi sikap penonton. intercut yang dilakukan antara high

    angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang dimaksud atau

    ada kesan psikologis.

    Dalam sebuah drama, seorang yang diambil dengan high angle shot akan menghilangkan

    kesan kewibawaan subjek tersebut. dengan low angle shot adalah sebaliknya memberikan

    kekuatan pada subjek.

    Titik pandang yang normal adalah pada ketinggian mata seseorang.

    III.1. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAMERA ANGLE

    Prinsip-prinsip pengambilan harus dikuasai oleh seorang juru kamera professional ,

    kita dituntut untuk menghasilkan suatu visual yang baik dan benar, untuk itu pastikan

    bahwa kamera adalah mewakili mata penonton untuk melihat suatu adegan dilokasi

    peristiwa.

    Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam menghasilkan suatu visual yang

    baik dan benar adalah sebagai berikut :

    III.1.1 UKURAN GAMBAR ( SHOT SIZE)

    Shot adalah bentuk pengambilan gambar sesuai dengan aturan yang berlaku dalam

    pertelevisian.

    Jadi, sebelum anda melakukan pengambilan gambar, ada dua hal menjadi acuan

    dalam pikiran anda, yaitu:

    A. alasan yang spesifik untuk melakukan pengambilan gambar.

    B. maksud dan tujuan dalam pengambilan gambar dalam keseluruhan produksi. pengambilan gambar

    Keseluruhan aspek pengambilan gambar ini disebut SHOT SIZE ADA 3 (TIGA) KLASIFIKASI SHOT SIZE SBB :

    1. LONG SHOT

    2. MEDIUM SHOT

    3. CLOSE SHOT

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    9 AD.1 Yang tergolong dalam LONG SHOT adalah

    A. EXTREME / EXTRA LONG SHOT ( E.L.S ) adalah pengambilan gambar suasana atau tempat yang tidak memilikki batasan ukuran, sedang objek

    hampir tidak terlihat. biasanya pengambilan gambar panorama dapat juga

    dikatakan SHOT ESTABLISHING.

    Gb. 10 . Extreme / Estra Long Shot

    B . LONG SHOT ( L.S )

    adalah pengambilan gambar suasana dimana batasan objek sepertiga dari

    bingkai atau frame, latar belakang lebih dominan.

    Gb. 11. Long Shot (LS)

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    10 C. FULL SHOT ( F.S ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek

    mulai ujung kepala sampai ujung kaki. latar belakang masih menjadi bagian

    dalam frame, akan tetapi mulai menyempit.

    GB. 12. FULL SHOT ( FS )

    D. KNEE SHOT / MEDIUM LONG SHOT ( K.S / M.L.S ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek mulai ujung kepala sampai lutut, latar

    belakang masih bagian dari frame, semakin sempit.

    Gb. 13. Knee Shot/Medium Long Shot ( KS /MLS)

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    11 AD 2. Yang tergolong dalam MEDIUM SHOT adalah:

    A. MEDIUM SHOT ( M.S ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan objek

    mulai dari ujung kepala sampai pinggang.

    Gb. 14. Medium Shot ( MS )

    B. MEDIUM CLOSE UP ( M.C.U ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasan

    objek mulai dari ujung kepala sampai dada atau batas saku.

    Gb. 15. Medium Close Up (MCU)

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    12 AD 3. Yang tergolong dalam CLOSE SHOT antara lain

    A. CLOSE UP ( C.U )

    adalah pengambilan gambar objek dengan batasan objek mulai dari ujung

    kepala sampai dengan di bawah pundak.

    Gb. 16. Close Up ( CU )

    B. BIG CLOSE UP ( B.C.U ) adalah pengambiilan gambar objek dimana batasannya

    ujung kepala sampai dengan bawah dagu. biasanya untuk menunjukkan ekspresi.

    GB. 17. BIG CLOSE UP ( BCU )

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    13 C. VERY CLOSE UP ( V.C.U ) adalah pengambilan gambar objek dimana batasannya

    mulai dari dahi atau di bawah rambut sampai dengan dagu

    GB. 18 . VERY CLOSE UP ( VCU )

    D. EXTREME / EXTRA CLOSE UP ( E.C.U ) adalah pengambilan gambar detail dari

    bagian objek orang misalkan mata, telinga, tangan dll.

    Gb. 19. Extreme / Extra Close Up)

    Dengan mempergunakan CLOSE SHOT akan menimbulkan anatara lain:

    1. Efek yang kuat dari gambar.

    2. Konsentrasi titik perhatian / point of interest.

    3. TImbulnya reaksi, tanggapan dan emosi.

    4. Informasi yang mungkin tidak terlihat penonton.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    14

    Apabila dipergunakan shot ini, harus diperhatikan bahwa penonton berkeinginan untuk

    melihat ukuran gambar yang diisampaikan dan tidak merasa ;

    1. Telah dirugikan, karena apabila diambil dengan shot yang lebih lebar, ada hal-hal yang

    menarik untuk dilihat.

    2. Terlalu dekat dengan objek ( wajah manusia ) yang dapat memperlihatkan noda nyang

    tidak diinginkan pada wajah orang.

    3. Penonjolan yang berlebihan terhadap subjek tertentu yang sebenarnya sudah umum

    diketahui oleh penonton.

    4. Shot yang diambil tidak berkaitan dengan shot-shot lainnya sehingga penonton akan

    kehilangan orientasi terhadap lingkungan atau lupa akan hubungan dengan subjek

    utama.

    5. Hillangnya informasi karena depth of field yang sempit

    III.1.2 .CAMERA ANGLE (SUDUT PENGAMBILAN KAMERA)

    Sudut pengambilan kamera ( camera angle ) yang dipergunnakan untuk mengambil

    gambar sebuah objek, akan mempengaruhi sikap penonton. intercut yang dilakukan

    antara high angle dan low angle dari seseorang akan memperlihatkan pengaruh yang

    dimaksud atau ada kesan psikologis.

    Dalam sebuah drama, seorang yang diambil dengan high angle shot akan

    menghilangkan kesan kewibawaan subjek tersebut. dengan low angle shot adalah

    sebaliknya memberikan kekuatan pada subjek.

    Ada 3 (tiga) jenis sudut pengambilan kamera yaitu :.

    A. HIGH ANGLE

    Shot yang memberikan penonton sesuatu kekuatan atau rasa superrioritas, efek ini

    akan meningkat dengan pertambahan jaraki yang ditimbulkan.

    Oleh karna iitulah high angle shot dibuat untuk mengurangi rasa superioritas dan

    sekaligus subjek akan lemah kelihatan kedudukannya yang berarti mempunyai kesan

    psikologis tertindas atau derajatnya dibawah pada umumnya.

    B. EYE ANGLE

    Shot ini yang normal atau umum dilakukan untuk pengambilan subjek yang setara

    atau sama derajatnya.

    Hal ini yang menjadikan seluruh subjek yang diambil adalah sama atau sederajat

    tanpa membedakan kedudukan.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    15 C. LOW ANGLE

    Dengan shot ini membuat subjek nnampak kelihatan mempunyai kekuatan yang

    lebih menonjol. disini seseorang ( subjek ) akan kelihaatan kekuasaannya atau

    autoritas atau mempunyi kesan psikologis kewibawaan dan derajat yang lebih tinggi.

    sebagai contoh seorang raja, presiden.

    Demikian juga dalam pergerakan akan menjadi lebih dramatik.

    lebih close gambar lebih kuat efek yang ditimbulkan

    Gb. 20. High Angle, Eye Angle, Low Angle

    III . 2. IMAGINARY LINE ( AXIS OF ACTION )

    Pada produksi acara televisi sering penonton disajikan oleh shot-shot yang bagus,

    tetapi mereka tak nyana bahwa pengambilan gambar mempunyai aturan.

    Intercutting yang baik adalah dari shot-shot yang dihasilkan oleh kamera yang

    letaknya pada bagian yang sama dari imaginary line ( axis of action ) Imaginary line ( axis of action ) yaitu antara kamera 1 dan kamera 2, atau antara kamera 3 dan kamera 4.

    Akan tetapi intercutting antara kamera yang letaknya tidak pada satu bagian dari

    imaginary line akan mengakibatkan jump cuts.

    hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini

    high

    eye

    low

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    16

    GB. 21. IMAGINARY LI

    Berikut contoh yang benar:

    Berikut contoh yang salah

    Gb. 22. Contoh Sudut Pandang

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    17

    1. REVERSE ANGLE SHOT

    A. Arah pandang akan terbalik pada saat melakukan cuting antara kamera 1 dan

    kamera 2. hal ini disebabkan salah satu kamera telah melewati imaginary line.

    B. Pada situasi di bagian ini, reverse angle ahot dapat dipergunakan dengan

    ketentuan bahwasannya kamera berada pada satu bagian daripada imaginary

    line

    2. POSISI SUBJEK YANG MELIHAT KE DEPAN

    A. Apabila posisi orang adalah seperti menunggang kuda, motor, berlari, kita

    harus perhatikan arah awal kuda itu berjalan, apabila dimulai dari arah kanan

    itu berarti pengambilannya harus terus mengarah ke kanan atau sebaliknya.

    B. Kecuali terdapat netral shot atau pengambilan sebagai jembatan untuk

    merubah arah pengambilan untuk menghindari jump cuts, caranya adalan

    apabila itu seperti di atas netral shotnya adalah dengan mengambil gambar

    dari arah depan baru lakukan pengambilan dengan arah yang berlawanan.

    III.2 .1 BLOCKING CAMERA / PENEMPATAN KAMERA

    Penempatan atau peletakan sebuah kamera yang mengarah kepada suatu

    objek sesuai dengan tuntutan naskah atau story board yang dibuat.

    Peletakan ini akan membentuk sebuah arah pandang antara lain: frontal adalah

    penempatan kamera tepat didepan objek itu berarti gambar yang dihasilkan

    adalah objek berada ditengah frame, sedang profile adalah penempatan

    kamera menyamping dari objek, shot ini menghasilkan pengambilan gambar

    objek seperti layaknya wayang kulit

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    18

    GB. 23. BLOKING CAMERA

    III.2.2 OVER SHOULDER SHOT

    Pengambilan gambar dua subjek yang sedang melakukan pembicaraan,

    sementara kamera diletakkan dibelakang pundak salah satu subjek, sehingga

    di dalam frame terdapat subjek yang menghadap sedikit serong dari kamera,

    dikarenakan subjek sedang menghadap lawan

    bicaranya dengan foreground atau latar depan. begitu sebaliknya atau shot

    berikutnya dengan shot yang sama.

    Penyampaian suatu acara televisi baik dalam bentuk acara drama, sinetron dan

    perbincangan, dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya;

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    19

    Gb. 24. Over Shoulder Shot V.2.3. OBJECTIVE SHOT

    Teknik pengambilan ini sering kali ditampilkan dalam hampir seluruh acara

    televisi, sebagai contoh acara perbincangan, kuis, pariwara/iklan.

    Dimana teknik pengambilan ini mempunyai kesan psikologis, bahwa

    penonton hanya sebagai pengamat atau peninjau ( observer ), jadi kesan

    yang ditimbulkan adalah penonton dimanjakan untuk menikmati oleh sajian-

    sajian yang ditayangkan oleh stasiun televise.

    V.2.4. SUBJECTIVE SHOT

    Teknik pengambilan gambar ini hanya dilakukan untuk menciptakan suasana

    dramatic khususnya acara sinetron yang memungkinkan suasana cerita ini

    menjadi bagian dari penonton.

    Untuk teknik pengambilan ini mempunyai kesan psikologis, bahwa seolah-

    olah penonton dilibatkan dalam acara tersebut sebagai pelaku dalam adegan

    ini.

    Sebagai contoh pengambilan gambar suasana pasar yang ramai, sementara

    juru kamera melakukan pergerakan kamera maju atau track ini diantara

    keramaian orang-orang, yang ingin disampaikan disini oleh pengarah acara

    adalah seorang pencuri melarikan diri dari kejaran seorang polisi, yang

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    20 dirasakan oleh penonton adalah seolah-olah penonton yang berlari sebagai

    pencurinya

    TYPE OF SHOT

    Type of shot adalah proses pengambilan gambar yang dilihat dari pergerakan

    kamera maupun lensa.

    Ada 3 (tiga) type of shot sebagai berikut :

    1. SIMPLE SHOTS

    Proses pengambilan gambar dengan menggunakan pengambilan statis, yang

    dimaksud dengan statis adalah pengambilan gambar cut to cut tanpa

    mempergunakan pergerakan kamera atau lensa.

    2. COMPLEX SHOTS

    Proses pengambilan gambar dengan menggunakan pengambilan gambar yang

    bervariasi antara lain mengkombinasikan antarastatis dan menggunakan

    pergerakan kamera. Yang alhasil terciptalan suatu bentuk pengambilan yang

    dramatic dan nikmat ditonton.

    3. DEVELOPING SHOTS

    Proses pengamabilan gambar dengan memperlihatkan seluruh pergerakan

    kamera dari sebuah sudut pandang ke sudut pandang yang lain. Hal ini akan

    memperlihatkan hubgungan yang terdapat dalam gambar.

    Untuk mengikuti gambar memerlukan penanganan kamera yang baik, karena

    hasilnya akan sangat efektif.

    Pergerakan kamera yang kontinui akan menjelaskan suatu scene. Apabila dilakukan

    intercuting akan menghancurkan suasana yang diinginkan.

    Tujuanya antara lain :

    a) Merubah suasana.

    b) Merubah titik perhatian.

    c) Merubah dan memberikan informasi baru.

    d) Memberikan aksi reaksi.

    e) Merubah sudut pandang.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    21

    MASALAH OPERASIONAL KAMERA :

    1. Depth of field yang terbatas ( sempit ) sehingga daerah fokus kritis.

    2. Penanganan lensa kamera sangat sulit ( narrow angle lens ).

    3. Distorsi gambar.

    4. Kesulitan dalam melakukan framing gambar dan dalam mengikuti pergerakan.

    CAMERA MOVEAMENT ( PERGERAKAN KAMERA ) Mungkin kita hanya dapat menikmati hasil program acara televisi bahkan film layar

    lebar, tetapi bagaimana terbentuknya / terciptanya tontonan yang menarik itu.

    Sekelumit contoh pergerakan dari area gelap ke area yang bercahaya itu

    menandakan suatu kebebasan, pergerakan ini penting guna mengangkat emosional

    penonton.

    Pengambilan gambar dari dalam kendaraan mengarah kedepan dengan mengikuti

    alur jalan, setidak-tidaknya mengajak penonton itu ikut dalam cerita.

    Ini semua harus dilakukan dengan pedoman dalam proses pembuatan untuk

    menghasilkan pengambilan gambar yang tepat.

    PEDOMAN MELAKUKAN PERGERAKAN KAMERA

    1. PAD ( PERSIAPAN )

    2. PACE ( KECEPATAN )

    3. PRECISSION ( KETEPATAN / AKURAT )

    1. P A D ( PERSIAPAN ) Persiapan sebelum melakukan pergerakan kamera atau lakukan ancang-ancang

    terlebih dahulu, dimana dengan dimulai melakukan perekaman / recording suatu

    gambar harus diawali dengan statis / tidak bergerak selama 5 detik diakhiri

    dengan statis selama 5 detik juga sebelum berhenti recording.

    Hal ini untuk memudahkan seorang editor melakukan penyambungan /

    penggabungan gambar, bahkan dapat pula menjadi bahan shot bila diperlukan.

    Contoh pengambilan gambar sebuah objek dengan menggunakan zoom untuk

    menghasilkan detailnya, janganlah setelah tombol record ditekan langsung

    bergerak dan pada saat masih melakukan pergerakan langsung pula berhenti

    recording, lakukanlah ancang-ancang terlebih dahulu dan diakhiri dengan

    ancang-ancang setelah itu barulah tekan tombol record.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    22 2. P A C E ( KECEPATAN )

    Kecepatan melakukan pergerakan kamera, lakukan pergerakan itu sesuai

    dengan kebutuhan kita karena kamera kita mewakili mata penonton, kita harus

    mengetahui seberapa cepat kita bergerak, karena kalau pergerakan kita lakukan

    terlalu cepat mengakibatkan hasil yang kita buat tidak dapat diterima / dinikmati penonton yang berarti kurang informatif.

    Contoh pengambilan gambar suatu seminar dimana dihadiri oleh berbagai

    kalangan, kita perlu mengambil detail gambar perorang guna mengetahui siapa

    saja yang hadir di seminar itu dengan melakukan panning yang terlalu cepat

    mengakibatkan penonton kurang mengetahui siapa saja yang hadir, karena

    terlalu cepat.

    Pergerakan kamera yang lambat juga kurang baik, karena mengakibatkan

    kejenuhan penonton dalam melihat / menikmati gambar.

    Sebagai contoh pengambilan gambar objek orang yang sedang dimeja kerja

    dengan beberapa teman kerja lainnya, sementara letak objek berjauhan, tetapi

    kita melakukan pergerakan panning lambat ke objek lain akibatnya penonton

    disajikan gambar yang tidak bermanfaat / kosong pada saat bergerak.

    3. PRECISSION ( KETEPATAN / AKURASI )

    Ketepatan pengambilan gambar dengan pergerakan yang sesuai dengan shot

    size dan ketepatan membingkai / framing yang tepat.

    mulai dengan ketepatan pada saat start recording dan melakukan pergerakan

    kamera dan melakukan stop recording secara tepat.

    Sebagai contoh pengambilan gambar suatu objek dengan pergerakan gambar

    haruslah tepat, apabila pengambilan awal dengan komposisi yang tepat diakhiri

    dengan komposisi yang tepat pula jangan sampai objek tersebut terpotong / tidak

    tepat.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    23

    Maksud dan arti dari pergerakan kamera itu sendiri adalah:

    Pengambilan gambar dengan melakukan :

    1. PERPINDAHAN / PERGERAKAN LENSA KAMERA,

    2. PERGERAKAN BADAN KAMERA PADA POROS PENYANGGA (TRIPOT)

    3. PERGERAKAN SELURUH BADAN KAMERA PADA DOLLY TRIPOT,

    Masing-masing pengambilan tersebut diatas mempunyai makna tersendiri. dan

    dengan menggunakan zoom dengan menjaga titik focus / ketajaman gambar dan

    irish / diafragma atau terang gelap objek

    VII.1. PERGERAKAN LENSA KAMERA

    Dalam suatu program acara televisi banyak kita dapati pengambilan-

    pengambilan yang fantastis diantaranya pengambilan gambar terhadap suatu

    objek dengan menggunakan wide lens / luas kemudian mendekat secara

    perlahan dengan menggunakan narrow lens / tele

    Tanpa menghiraukan latar belakang yang begitu cepat menyempit atau

    sebaliknya ini semua disebut PERGERAKAN LENSA ZOOM.

    Ada 2 (dua) pergerakan lensa ZOOM :

    1. ZOOM IN : adalah pengambilan gambar terhadap suatu obyek dengan menggunakan wide lens/luas kemudian

    mendekat secara perlahan-lahan ini berarti secara

    START/

    RECORD 5 DETIK STATIS

    STOP/

    RECORD 5 DETIK STATIS

    PAN ZOOM TILT

    TRACK SWING CRAB

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    24 psykologis adanya pusat perhatian yang utama ( point

    interest )

    2. ZOOM OUT : adalah pengambilan gambar terhadap suatu objek dengan menggunakan narrow lens / tele kemudian

    menjauh secara perlahan dengan menggunakan wide

    lens berarti juga menjauhkan pusat perhatian

    Sebagai contoh di suatu sidang paripurna MPR misalnya terlihat pimpinan

    sidang sedang memaparkan hasil kesimpulan dari rapat yang sedikit panjang,

    sementara terlihat dari kejauhan meja sidang, para anggota sedang

    mendengarkan secara seksama, tetapi di tengah itu tiba-tiba lensa kamera

    itu mendekat ke salah satu sudut, dan terlihat salah satu anggotanya tertidur

    pulas, itu berarti yang awal secara keseluruhan penonton disajikan yang

    biasa-biasa saja tiba-tiba dipaksa untuk memusatkan perhatian pada orang

    yang sedang tidur. itulah fungsi dari zoom, atau sebaliknya.

    VII.2. PERGERAKAN PADA POROS PENYANGGA ( TRIPOT )

    Pergerakan pada poros penyangga ada 2 (dua) gerakan yang disebut : 1. PAN

    2. TILT

    Masing- masing gerakan dapat dijelaskan sbb :

    1. P A N

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    25 Pergerakan ini ingin menunjukkan keberadaan disekeliling pandangan

    mata, pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih

    pada poros penyangga ( tripot ) ke kiri atau ke kanan dapat juga berfungsi

    menjelaskan macam-macam objek yang masih berhubungan.

    Beberapa gerakan PAN sbb :

    1. PAN LEFT : adalah pengambilan gambar dengan melakukan pergerakan kamera masih dalam poros kearah kiri.

    2. PAN RIGHT : adalah pengambilan gambar dengan melakukan

    pergerakan kamera masih dalam poros kearah kanan

    3. PANNING : adalah pengambilan gambar dengan melakukan

    pergerakan kamera masih dalam poros yang

    berfungsi menjelaskan macam-macam objek yang masih berhubungan.

    PAN LEFT

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    26 PAN RIGHT

    Sebagai contoh live event seorang reporter melakukan reportase tentang jatuhnya pesawat terbang dengan latar belakang puing pesawat, sambil dia

    melaporkan kepada penonton seorang juru kamera melakukan pergerakan

    kamera ke salah satu sisi dari reporter untuk menunjukan gambar puing-puing itu

    lebih detail sesuai dengan apa yang dibicarakan, tetapi dengan satu syarat lakukan pergerakan ini satu arah saja, itu berarti pada saat yang bersamaan reporter terus menyampaikan ulasannya, seandainya reporter itu di haruskan

    muncul kembali juga, hendaklah muncul dari arah yang berlawanan yaitu jikalau

    kamera itu berhenti bergerak dari salah satu sisi, berarti reporter harus masuk /

    inframe dari sisi yagng berlawanan, tetapi kalau dalam posisi kamera masih

    bergerak ingin juga muncul karena terbatasnya waktu live, seorang reporter

    harus melintasi belakang kamera sambil masih mereportasekan ulasan tersebut

    dan muncul dari sisi yang berbeda arah lalu kamera berhenti dengan komposisi

    yang baik tentunya perhatikan focus, irish / diafragma, looking room dan head

    room karena jarak kamera awal dengan setelah pergerakan mungkin saja

    berbeda.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    27

    2. T I L T

    Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan ketinggian dan keutuhan

    suatu objek mulai dari atas ke bawah dan mulai dari bawah ke atas juga untuk

    menunjukan kontinuitas / kesinambungan suatu gambar satu ke gambar yang

    lain. disebut juga tilting

    1. Tilt down adalah Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan

    ketinggian dan keutuhan suatu objek mulai dari atas ke bawah

    TILT DOWN

    TILT UP

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    28 2. TILT UP : adalah Pengambilan gambar dengan maksud menunjukan

    ketinggian dan keutuhan suatu objek mulai dari bawah ke atas 3. TILT ING : adalah Pengambilan gambar untuk menunjukan kontinuitas /

    kesinambungan suatu gambar satu ke gambar yang lain.

    Sebagai contoh sebuah gedung opera yang megah tempat para selebritis

    berkumpul menikmati malam dengan suguhan drama dan sendra tari yang

    menawan, akan tetapi bukan itu yang akan dtampilkan dilayar melainkan bentuk

    atau arnamen yang ada dalam gedung tersebut, karena naskah yang diangkat

    seperti itu, otomatis kita harus memberikan suatu gambaran gedung yang megah

    itu dengan detail-detail ornamen yang ada. disini fungsi dari tilting untuk

    menunjukan ketinggian suatu objek dan detailnya

    VII.3.PERGERAKAN SECARA KESELURUHAN BADAN KAMERA

    Pergerakan secara keseluruhan badan kamera yang merubah pandangan

    penonton terhadap suatu objek seolah-olah mendekat dengan wide lens / tanpa

    menggunakan zoom, sehingga terlihat tidak mengubah background sedangkan

    objek semakin dekat, pergerakan kamera secara vertikal maju mundur

    pergerakan horizontal kanan dan kiri, gerakan setengah melingkar gerakan

    vertikal keatas kebawah dengan alat penyangga kamera serta gerakan kamera

    dengan menggunakan leher layaknya katrol .

    Beberapa pergerakan kamera diklasifikasikan sbb :

    1.T R A C K

    2.CRAB (TRUCK)

    3. SWING

    4. PEDESTAL

    5. CRAIN

    1. TRACK

    Pergerakan seluruh badan kamera yang mengubah pandangan penonton

    terhadap suatu obyek seolah-olah mendekat dengan wide lens/tanpa

    menggunakan zoom ,sehingga terlihat tidak mengubah background

    sedangkan obyek semakin dekat, pergerakan kamera secara vertikal maju

    mundur .

    Ada dua klasifikasi Trac :

    a. Track in : adalah pergerakan kamera secara vertikal maju

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    29 b. Track out : adalah pergerakan kamera secara vertikal mundur

    Sebagai contoh suasana dari balik kerumunan massa seseorang sedang

    berorasi didepan umum tiba-tiba dari sela-sela massa kamera bergerak maju

    mendekat hingga di depan beberapa meter dari seorang orator tadi ( track in

    ), tiba-tiba sepucuk pistol diacungkan mengarah masuk dalam frame lalu

    letupan mesiupun mengejutkan massa dan tersungkurlah orator tadi, secepat

    itulah kamera bergerak mundur menjauh dari kejadian itu ( track out ).

    Pengambilan gambar seperti ini sangat dramatik melibatkan penonton, yang

    awalnya merupakan objective shot yaitu hanya sebagai pengamat kemudian

    berubah menjadi subjective shot karena kamera itu bergerak mendekat dan

    menjauh.

    Dengan pemikiran ini disepakati secara psikologis melibatkan penonton.

    2. CRAB (TRUCK)

    Pergerakan kamera dengan mengambil suatu objek secara horizontal dari

    kanan / crab right ke kiri / crab left disebut crab / truck.

    Tujuan mekanik melakukan crab/truck adalah sbb ;

    A) Untuk melihat sebuah subjek dari sudut pandang yang lain ( tanpa terjadi

    transisi gambar )

    B) Unttuk mengikutiatau tidak mengikuti subjek-subjek pada foreground

    maupun background.

    C) Untuk memperbaiki posisi subjek yang salah letaknya.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    30 D) Untuk memperlihatkan informasi ataupun subjek baru yang muncul dalam

    gambar.

    E) Untuk meng-komposisi- kan kembali gambar.

    Tujuan artistik adalah untuk merubah titik perhatian pada penonton. Tujuan mekanik: melakukan subyek yang bergerak adalah :

    A. pada close shots.

    agar subjek tetap berada pada frame gambar untuk memperlihatkan

    reaksi atau informasi secara detail.

    B. pada long shots:

    untuk memperlihatkan aktivitas subjek pada suatu lingkungan atau

    hubungannya dengan subjek-subjek lainnya dalam gambar.

    Tujuan artistiknya :

    Untuk menghubungkan subjek dengan lingkungannya. Untuk menghindari transisi. Untuk menghindari perubahan sudut pandang. Untuk kontinuitas dapat dipertahankan dengan baik.

    CRAB

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    31

    Pergerakan ini dapat dibagi dua arti A. Pergerakan secara umum lebih menunjukan perubahan tempat, apabila dengan

    menggunakan lensa narrow / tele untuk pengambilan medium sampai close

    dapat dirasakan perubahannya, karena seolah meninggalkan objek. tetapi kalau

    mencoba dengan objek yang bergerak baru telihat perubahannya. sebagai

    contoh bila kita melakukan pengambilan seseorang sedang berjalan di tepi jalan

    disekitar toko-toko dan kamera kita hanya tertuju kepada objek tersebut berarti

    kamera tersebut mengikuti orang / follow the subject, yang kita dapat adalah

    orang bergerak dengan background yang berubah.

    B. Yang paling menarik dari pergerakan ini, apabila kita melakukan pengambilan

    gambar dengan menggunakan wide lens untuk pengambilan suatu objek dengan

    memanfaatkan benda di depan objek / foreground dengan membedakan titik

    fokus dengan objek utama untuk menunjukan suatu dimensi gambar. seperti

    contoh pengambilan sebuah rumah, kalau dilakukan dengan crab tanpa

    menggunakan foreground tidak begitu terlihat perubahannya, tetapi dengan

    menggunakan foreground baru terlihat kalau kamera itu bergerak.

    3. S W I N G

    Paling memikat jenis dari pergerakan adalah pergerakan kamera dengan membentuk

    setengah lingkaran / diagonal ke kiri / swing left atau ke kanan / swing right disebut

    juga swing, terutama bila itu dilakukan pergerakan yang diawali mulai dari bagian bawah objek menuju bagian atas.

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    32 Konsep ini yang dihubungkan dengan suatu pengambilan gambar dengan miring /

    canted shot juga disebut dutch angle / sudut belanda.terutama dari satu penjuru /

    sudut rendah, adalah sering digunakan untuk mengartikan juga kekuasaan / tenaga

    atau energi.

    Sebagai contoh pengambilan gambar seorang mafia yang sedang menatap ke

    depan, diambil dengan miring / canted shot mulai dari sepatu yang bermerk dan

    berkilau kemudian kamera bergerak perlahan swing sambil badan kamera naik /

    crane up sampai wajah, ini menunjukan bahwa orang ini adalah seorang mafia yang

    berkuasa dan kejam.

    4. PEDESTAL Pergerakan pedestal ini adalah pergerakan kamera secara vertikal ke atas dan ke

    bawah dengan menggunakan alat penyangga kamera yang umum disebut pedestal

    Tujuannya adalah membuaat kesan psikologis high angle, eye angle dan low angle.

    Ada 2 (dua) gerakan pedestral yaitu :

    1. Pedestral Up

    2. Pedestral Down

    Tujuan mekanik melakukan Pedestral Up adalah :

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    33 a. untuk melihat suatu pergerakan secaa keseleruhan. b. untuk menghindari objek dari foreground yang menghalangi

    Tujuan artistic Pedestral Up :

    a. untuk melihat suatu objek/subjek dari atas ke bawah.

    b. untuk mengurangi kekuatan dari subjek

    c. untuk mengurangi dominasi dari foreground.

    Sedangkan tujuan mekanik melakukan Pedestral Down :

    a. untuk mendpatkan level shots dari subjek yang rendah letak kedudukannya.

    b. untuk mengambil gambar dengan subjek/objek pada foreground gambar.

    c. agar action yang terdapat di bagian belakang gambar tidak kelihatan dengan

    jelas.

    Tujuan artistik: melakukan Pedestral Down :

    Untuk meningkatkan perhatian penonton.untuk menambah kekuatan subjek.

    5. CRAINE

    Pergerakan seluruh badan atau penyangga kamera dengan menggunakan leher

    layaknya katrol yang sering kita lihat sehari-hari. Craine tersebut ada kalanya

    ditunggangi oleh juru kamera dan peralatannya dan ada juga yang tidak. UP

    DOWN

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    34 Tujuan penggunaan craine ini adalah untuk mendapatkan pengambilan yang

    dramatic mulai dari low angle sampai dengan top/over head shot dalam satu

    adegan/scene.

    MINI CRAINE

    JIB

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    35 TRANSISI GAMBAR

    Dalam pertelevisian sering kita jumpai perubahan gambar ke gambar lain, hal

    tersebut muncul pada saat melakukan pasca produksi di meja editing, tetapi bukan

    ber arti seorang juru kamera tidak perlu tahu, justru hal itu menjadi panduan pada

    saat pengambilan gambar yang diperlukan.

    Perlu diketahui bahwa apa yang dilakukan di atas, akan mempunyai dampak

    terhadap penampilan, penyajian dn suasana acara.

    Secara artistik sebuah acara dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

    a. Sebuah acara dapat dilaksanakan dengan hanya sebuah kamera, walaupun

    demikian berkat editing yang trampil penonton akan disuguhkan sesuatu yang

    lain hasilnya.

    b. Dengan editing, peristiwa-peristiwa yang berlainan waktunya maupun

    tempatnya dapat diperlihatkan dalam satu bagian.

    c. Berkat editing, informai dapat ditambahkan, serta perbaikan dan sensor.

    d. Dengan editing dapat diciptakan hubungan, yng mungkin maupun yang tidak

    mungkin ada.

    e. Editing berarti dapat melakukan pemilihan gambar yang diinginkan dan

    penyusunan tersebut tentunya akan mempengaruhi reaksi dan interprestasi

    penonton.

    Adapun jenis-jenis transisi antara lain:

    1. Cutting 2. Dissolving / mix 3. Fading

    1. CUTTING Perubahan atau peralihan gambar secara tiba-tiba, mulai dari gambar satu ke

    gambar yang lain, tanpa mengesampingkan urutan pengambilan gambar. Dengan

    kata lain penggabungan gambar secara tiba-tiba tetapi masih dalam satu adegan

    ( kontinuitas gambar ) .Yang dimaksud disini adalah masih dalam satu adegan yang

    sama atau terkait.

    2. MIX / DISSOLVING Perubahan atau peralihan gambar secara perlahan dengan cara menggabungkan

    atau mencampur dua buah gambar yang bebeda, mulai dari gambar pertama

  • Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Sainuddin S.Sos TEKNIK PENULISAN BERITA TV

    36 digantikan dengan gambar berikutnya. Hal tersebut untuk menjembatani gambar satu

    dengan yang lain yang berbeda suasana.

    3. FADE Perubahan atau peralihan gambar mulai dari blank atau gelap menuju ke gambar

    yang disebut fade in, ini berarti dimulainya atau dibuka acara tersebut atau sebaliknya mulai dari gambar menuju ke blank atau gelap disebut fade out, untuk mengakhiri acara.

    Untuk itu seorang juru kamera diharuskan mengetahui shot-shot mana yang nantinya

    dipergunakan untuk penggabungan gambar satu dengan yang lain dengan

    memberikan suatu transisi. Visual yang digunakan untuk transisi haruslah menambah

    sekitar lima sampai sepuluh detik dari yang biasanya.