Menelusuri Ajaran Syiah Memutuskan Sesat Tapi Tidak...

3
12 MPA 305 / Februari 2012 Menelusuri ajaran Syiah memang pekerjaan tak gampang. Sebab dengan ajaran Taqiyah (berkelit meski dengan menipu sekalipun), menjadikan informasi yang tersebar di masyarakat tumpang-tindih – sehingga tak bisa menggambarkan ajaran Syiah secara jelas. Oleh karenanya, Habib Achmad bin Zein Alkaf lebih memilih untuk mengambil kitab rujukan resmi kaum Syiah yang empat itu; al- Kafi, al-Istibshor, al-Tahdzib dan Man Laa Yahdhuruhul Faqih. Dengan begitu akan melahirkan sebuah tulisan yang otentik tentang Syiah. Di sisi lain, tulisan yang lahir dari rujukan resmi semacam itu, tak akan mudah terbantahkan. “Saya te- lah menulis empat belas buku menge- nai Syiah. Sampai sekarang nggak ada dari pihak mereka yang me- nyangga satu bukupun,” tutur pria kelahiran Kudus 1 Nopember 1942 ini. “Sebab semuanya otentik. Baik ber- sumber dari ahlussunnah maupun Syiah,” terangnya. Ketua Bidang Organisasi Yaya- san al-Bayyinat – yayasan yang mengkanter aliran Syiah ini, telah melakukan studi riset selama 25 ta- hun. Dan buku-buku yang dijadikan literatur, adalah buku-buku yang men- jadi rujukan resmi orang-orang Syiah. Jadi bukan dari buku-buku yang di- terbitkan di Indonesia yang diguna- kan oleh mereka sebagai propaganda Syiah. Menurutnya, Syiah adalah sesat dan menyesatkan karena telah me- nyimpang dari yang diajarkan Rasul- ullah SAW. Ajaran Syi’ah Imamiyyah Itsna asyariyyah yang berkembang di Indonesa – yang biasanya me- makai sebutan madzhab Ahlul Bait, sangat berseberangan dengan ahlus- sunnah dalam masalah ushul al-din, tauhid dan aqidah. Sebab Syiah terlanjur meyakini kalau al-Qur’an yang ada sudah tidak orisinil lagi. Hadits-hadits yang mere- ka pakai juga tak sama dengan hadits- hadits yang lazim digunakan oleh ahlussunnah. Mereka mempunyai ki- tab hadits sendiri dan tidak menerima hadits-hadits ahlussunnah. Mengenai al-Qur’an, mereka menuduh bahwa sebagian isi al- Qur’an telah diubah oleh para saha- bat. Ada beberapa ayat yang dibu- ang, dan ada beberapa ayat yang di- tambahkan. Tapi mereka akan menga- takan bahwa al-Qur’annya sama kepada orang-orang yang tak meng- kaji tentang Syiah. Padahal dalam kitab-kitab Syiah disebutkan, bahwa al-Qur’an yang ada sekarang ini sudah tidak orisinil lagi. Sebut misal dalam kitab Fashlul Khithab fi itsbat tahrif kitab robbil arbab. “Kitab ini berisi 2000 hadits. Ini hadits mereka dan bukan hadits Rasulullah,” terangnya. “Di situ dite- rangkan ayat yang sebenarnya begini dan bukan begitu. Dan itu sangat berbeda dengan ayat-ayat al-Qur’an yang biasa kita baca,” tegasnya. Yang seringkali membuat ma- syarakat Islam-Sunni marah, mereka kerap menyerang pemimpin-pemim- pin Islam. Baik yang ada sekarang, maupun para pemimpin terdahulu. Orang-orang Syiah kerap menjelek- jelekkan para sahabat Nabi. Sebab mereka berkeyakinan bahwa Abu Ba- kar, Umar dan Utsman merampok ke- khalifahan Ali. “Hal semacam itulah yang membuat umat Islam marah mendengarnya,” kilah pria yang ting- gal di Jl. Petukangan Surabaya ini. “Jadi kalau ada yang bilang Syiah itu tidak sesat, maka sama halnya menga- takan matahari tidak ada. Sebab kesesatan Syiah itu telah difatwakan oleh para Ulama’ sedunia,” tandas- nya. Bayangkan, Allah telah memuji para sahabat Nabi SAW. Bagaimana mereka yang asalnya manusia biasa, tapi berkat bimbingan Rasulullah menjadi manusia yang istimewa. Tapi ajaran Syi’ah meyakini, setelah Ra- sulullah wafat para sahabat menjadi murtad kembali. Hanya segelintir sahabat saja yang masih beriman. Begitu juga dengan Aisyah. Da- lam surah an-Nur Allah SWT telah menurunkan ayat yang isinya pujian kepada Aisyah Ummul Mukminin. Menelusuri Ajaran Syiah Memutuskan Sesat Tapi Tidak Mengkafirkan Relawan Kesehatan. Tim Mer-C berada di penampungan membantu pelayanan kesehatan jamaah Tajul Muluk di pengungsian

Transcript of Menelusuri Ajaran Syiah Memutuskan Sesat Tapi Tidak...

Page 1: Menelusuri Ajaran Syiah Memutuskan Sesat Tapi Tidak ...jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar305/ylcz1328598926.pdfsebuah tulisan yang otentik tentang Syiah. Di sisi lain, tulisan yang

12 MPA 305 / Februari 2012

Menelusuri ajaran Syiahmemang pekerjaan tak gampang.

Sebab dengan ajaran Taqiyah(berkelit meski dengan menipu

sekalipun), menjadikan informasiyang tersebar di masyarakat

tumpang-tindih – sehingga takbisa menggambarkan ajaran

Syiah secara jelas. Olehkarenanya, Habib Achmad binZein Alkaf lebih memilih untukmengambil kitab rujukan resmikaum Syiah yang empat itu; al-

Kafi, al-Istibshor, al-Tahdzib danMan Laa Yahdhuruhul Faqih.

Dengan begitu akan melahirkansebuah tulisan yang otentik tentangSyiah. Di sisi lain, tulisan yang lahirdari rujukan resmi semacam itu, takakan mudah terbantahkan. “Saya te-lah menulis empat belas buku menge-nai Syiah. Sampai sekarang nggakada dari pihak mereka yang me-

nyangga satu bukupun,” tutur priakelahiran Kudus 1 Nopember 1942 ini.“Sebab semuanya otentik. Baik ber-sumber dari ahlussunnah maupunSyiah,” terangnya.

Ketua Bidang Organisasi Yaya-san al-Bayyinat – yayasan yangmengkanter aliran Syiah ini, telahmelakukan studi riset selama 25 ta-hun. Dan buku-buku yang dijadikanliteratur, adalah buku-buku yang men-jadi rujukan resmi orang-orang Syiah.Jadi bukan dari buku-buku yang di-terbitkan di Indonesia yang diguna-kan oleh mereka sebagai propagandaSyiah.

Menurutnya, Syiah adalah sesatdan menyesatkan karena telah me-nyimpang dari yang diajarkan Rasul-ullah SAW. Ajaran Syi’ah ImamiyyahItsna asyariyyah yang berkembangdi Indonesa – yang biasanya me-makai sebutan madzhab Ahlul Bait,sangat berseberangan dengan ahlus-sunnah dalam masalah ushul al-din,tauhid dan aqidah.

Sebab Syiah terlanjur meyakinikalau al-Qur’an yang ada sudah tidakorisinil lagi. Hadits-hadits yang mere-

ka pakai juga tak sama dengan hadits-hadits yang lazim digunakan olehahlussunnah. Mereka mempunyai ki-tab hadits sendiri dan tidak menerimahadits-hadits ahlussunnah.

Mengenai al-Qur’an, merekamenuduh bahwa sebagian isi al-Qur’an telah diubah oleh para saha-bat. Ada beberapa ayat yang dibu-ang, dan ada beberapa ayat yang di-tambahkan. Tapi mereka akan menga-takan bahwa al-Qur’annya samakepada orang-orang yang tak meng-kaji tentang Syiah.

Padahal dalam kitab-kitab Syiahdisebutkan, bahwa al-Qur’an yangada sekarang ini sudah tidak orisinillagi. Sebut misal dalam kitab FashlulKhithab fi itsbat tahrif kitab robbilarbab. “Kitab ini berisi 2000 hadits.Ini hadits mereka dan bukan haditsRasulullah,” terangnya. “Di situ dite-rangkan ayat yang sebenarnya beginidan bukan begitu. Dan itu sangatberbeda dengan ayat-ayat al-Qur’anyang biasa kita baca,” tegasnya.

Yang seringkali membuat ma-syarakat Islam-Sunni marah, merekakerap menyerang pemimpin-pemim-

pin Islam. Baik yang ada sekarang,maupun para pemimpin terdahulu.Orang-orang Syiah kerap menjelek-jelekkan para sahabat Nabi. Sebabmereka berkeyakinan bahwa Abu Ba-kar, Umar dan Utsman merampok ke-khalifahan Ali. “Hal semacam itulahyang membuat umat Islam marahmendengarnya,” kilah pria yang ting-gal di Jl. Petukangan Surabaya ini.“Jadi kalau ada yang bilang Syiah itutidak sesat, maka sama halnya menga-takan matahari tidak ada. Sebabkesesatan Syiah itu telah difatwakanoleh para Ulama’ sedunia,” tandas-nya.

Bayangkan, Allah telah memujipara sahabat Nabi SAW. Bagaimanamereka yang asalnya manusia biasa,tapi berkat bimbingan Rasulullahmenjadi manusia yang istimewa. Tapiajaran Syi’ah meyakini, setelah Ra-sulullah wafat para sahabat menjadimurtad kembali. Hanya segelintirsahabat saja yang masih beriman.

Begitu juga dengan Aisyah. Da-lam surah an-Nur Allah SWT telahmenurunkan ayat yang isinya pujiankepada Aisyah Ummul Mukminin.

Menelusuri Ajaran SyiahMemutuskan Sesat Tapi Tidak Mengkafirkan

Relawan Kesehatan. Tim Mer-C berada di penampungan membantupelayanan kesehatan jamaah Tajul Muluk di pengungsian

Page 2: Menelusuri Ajaran Syiah Memutuskan Sesat Tapi Tidak ...jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar305/ylcz1328598926.pdfsebuah tulisan yang otentik tentang Syiah. Di sisi lain, tulisan yang

13MPA 305 / Februari 2012

Ayat itu menolak tuduhan orang-o-rang munafiqin yang menuding Ai-syah telah melakukan perbuatan se-rong. Tapi dalam ajaran Syi’ah dinya-takan, bahwa Aisyah telah melakukanperbuatan serong.

Di sisi lain, cinta mereka terha-dap Imam Ali sangatlah berlebihan.Disamping mereka menolak kepemim-pinan sahabat lainnya, mereka berke-yakinan kalau pengangkatan ImamAli itu sudah ada dalam nash al-Qur-’an. “Kita menghormati Sayidina Alisebagai orang yang teramat mulia.Namun kita tak memposisikannya dimaqamnya Rasulullah atau Rabbul‘alamin,” tuturnya membandingkan.

Sedangkan orang-orang Syiahmendudukkannya di tempatnya Ra-sulullah, dengan memberinya sifatma’shum. Mereka juga memposisi-kannya di tempatnya Rabbul ‘alamin,dengan meletakkan Sayidina Ali seba-gai orang yang menentukan orangmasuk surga atau neraka. “Ini sudahbukan lagi cinta, melainkan ihanah..pujian yang kelewat batas” tegasnya.“Sayidina Ali sendiri sebenarnya sa-ngat keras memerangi mereka,” tam-bahnya.

Ibnu Saba’ sendiri, orang Yahudiyang pura-pura masuk Islam dankemudian mendirikan kelompok Syi-ah, konon telah dibakar oleh Sayidi-na Ali. “Jadi Syiah itu benar-benarsesat. Kalau sampai ada orang Syiahtak mencaci-maki para sahabat, ber-arti dia ahlussunnah bukan Syiah,”tukasnya.

Lantaran ajaran-ajaran yang me-

resahkan masyarakat seperti itu, sim-pulnya, maka kehadiran Syiah di In-donesia harus dilarang. Sebab kalautidak, tentu akan menimbulkan ben-turan Syiah-ahlussunnah. Terjadinyaperistiwa di beberapa daerah terma-suk Sampang, adalah bukti yang takbisa dipungkiri lagi.

Fakta lain juga menunjukkan,sebuah daerah yang biasanya tenangselalu jadi ricuh setelah kemasukankaum Syiah. Di sana selalu terjadikeributan dan pertentangan. Oleh ka-renanya, cara dakwah model Syiahharus dihentikan. Sebab kalau dibiar-kan tentu akan menimbulkan gesek-an-gesekan antar Syiah-Sunni. “Apa-rat harus cepat-cepat turun menyi-kapinya. Kalau tidak, saya khawatirapa yang terjadi di Timur Tengahsaling bunuh antar Syiah-Sunni bakalterjadi di sini,” tengarainya serius.

PWNU Jawa Timur juga punyasikap senada. Para pengurusnyamengharapkan agar orang-orangSyiah tak menjajakan ajarannya ke-pada orang yang sudah punya faham,keyakinan dan aqidah sendiri. Apa-lagi faham Syiah kerap menyerangserta menjelek-jelekkan pihak lain,dan bahkan para sahabat Nabi SAWsekalipun.

Ajaran yang mereka doktrinkanadalah masalah sejarah. Yang dice-ritakannya masalah ke-luarga Nabi. Fatimah yangdisia-siakan Abu Bakar,putranya terbunuh danseterusnya. Padahal yangmereka ceritakan itu ada-

lah cerita bohong yang ditambah-tambahi. Banyak hadits Nabi yangdirekayasa untuk mendukung ceritatersebut. “Repotnya kan justru anakmuda suka yang begitu-begitu itu,”sesal KH. Miftahul Akhyar. “Padahalkalau keluarga Nabi SAW dibegitu-kan, kan bisa membuat marah umatIslam,” tukasnya.

Masalah Syiah memang bukan-lah hal baru bagi kaum Nahdliyin. Takayal jika Syiah divonis sesat. Salahsatu rujukannya, adalah kitab RisalahAhlussunnah wal Jama’ah tulisanKiai Hasyim Asy’ari. Dan di tahun1997 NU pernah mengeluarkan kepu-tusan bahwa Syiah itu sesat. Kepu-tusan tersebut ditandatangani olehKH. Ilyas Ruchiyat dan Katibnya Da-wam Anwar. “Tapi jangan salahfaham, sesat itu belum tentu kafir lho..Kafir itu sudah tidak percaya lagi.Tapi orang sesat itu masih percaya,”terangnya.

Jadi yang perlu ditandaskan,tutur Rois Syuriyah PWNU JawaTimur ini, bahwa kasus di Sampangitu bukanlah persoalan furu’iyyah.Kalau orang memandang itu sebagaifuruiyyah fiqhiyyah, mereka keliru.Tapi furu’iyyah aqdiyyah itu mung-kin. Sebuah keyakinan, kalau di-ganggu, bisa terjadi seperti kasus diSampang. Terjadinya peristiwa terse-

Habib Achmad bin Zein Alkaf KH. Miftahul Akhyar

Page 3: Menelusuri Ajaran Syiah Memutuskan Sesat Tapi Tidak ...jatim.kemenag.go.id/file/file/mimbar305/ylcz1328598926.pdfsebuah tulisan yang otentik tentang Syiah. Di sisi lain, tulisan yang

14 MPA 305 / Februari 2012

but, karena penyakitnya tidak di-amankan. “Makanya PWNU memintasi Tajul dan tokoh-tokoh lainnya ja-ngan ada di sana lagi,” tegasnya.

Sikap keras NU tersebut tak bisahanya dilihat pada konteks kekiniansemata. Ini harus dibingkai denganperistiwa di waktu silam. Sebab pihakNU sudah memberikan toleransiyang cukup lebar. Banyak pengorban-an yang dilakukan NU demi rasa to-leransi tersebut. Tapi karena sikapSyiah dianggap keterlaluan, sehing-ga batas toleransi yang diberikan ituretas.

Selama ini, pihak NU sebenarnyasudah berkali-kali melakukan dialog.Tapi hanya kebohongan yang merekadapatkan. Sebab, sekali lagi, merekamempunyai ajaran Taqiyah. Di satuwaktu mereka setuju, tapi di saat lainkesepakatan tersebut tak dilakukan.“NU sudah terlalu husnudzdzon danpercaya, sehingga kewaspadaan NUmenjadi turun. Nah, kelengahan itulahyang dimanfaatkan mereka masukkembali,” kilahnya.

Wilayah tempat masyarakat NUtak sedikit yang direbut oleh kelom-

pok mereka. Madrasahnya HabibHasan di Bondowoso juga sudah di-kuasai oleh Syi’ah. Pihak NU sebe-narnya sudah cukup toleran. Tapi ca-ra berdakwah orang-orang Syiahyang tak cukup cantik. “Seharusnyamereka kan tahu mana wilayah yangkosong, abu-abu dan yang terangbenderang. Lha masak sudah jelas-jelas wilayahnya warga NU kok yadimasuki juga,” ungkapnya kesal.“Sudah berapa warga NU yang telahdimangsa mereka,” keluhnya.

Meski rumah NU selama inimerasa diobok-obok Syiah, tapi pihakNU ingin memfokuskan pada masalahSyiahnya Tajul semata. Sebab Syiahyang ada di Indonesia itu bermacam-macam. Ini demi melokalisir masalahagar tidak merembet kemana-mana.Oleh karenanya, pihaknya berharapagar aparat pemerintah segera meng-embalikan kondisi Jawa Timur yangselama ini sudah kondusif. “Jadi ja-ngan sampai ada lagi gangguan-gangguan. Janganlah mengutak-utiklagi sehingga menyulut kemarahanmasyarakat Jawa Timur,” pintanya.“Kita butuh tenang dan damai. Tapi

ketenangan itu juga butuh amputasi.Di kedokteran saja kalau ada penyakityang akan merembet kemana-mana,pasti akan diamputasi kok..,” tambah-nya memisalkan.

Susahnya, ketika mereka akandirelokasi langsung mengadu keHAM. Padahal di HAM sendiri adaperaturan yang menyatakan, agarsetiap orang itu harus menjaga HAMorang lain. Di antaranya adalah ma-salah keyakinan. Jadi jangan sampaimereka yang mengangkat pelanggar-an HAM dengan melanggar HAMyang lain. “Jadi yang sebenarnya me-langgar HAM terlebih dahulu itu ada-lah Tajul, karena telah mengganggukeyakinan orang lain,” tegasnya.“Lha masyarakat sudah tenang-te-nang kok malah diganggu denganmenyebarkan virus penyakit aqidah.Kita aja belum selesai membangkitkankeyakinan mereka, ini kok malah di-robohkan,” tukasnya.

Makan aparat pun harus sigapdan terus-menerus waspada. Sebabkalau sampai sebagai pengayom le-ngah, masyarakat yang terus digang-gu itu tak akan lagi bisa diam. Kalausampai benturan fisik itu terjadi, yangrugi pemerintah juga.

Laporan: Muhammad Hisyam(Surabaya).

Berebut Bantuan. Para jamaah Tajul Muluk di pengungsian sedangmenyeleksi bantuan yang datang