Menaksir Tinggi

16
Menaksir Tinggi Tehnik Menaksir Tinggi Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut : 1. Metode Setigiga Keterangan : X = Tinggi yang ditaksir C = Tinggi tongkat A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur B = Jarak tongkat dan pengamat Rumus perhitungan X = C (A+B) B Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga

Transcript of Menaksir Tinggi

Page 1: Menaksir Tinggi

Menaksir Tinggi

Tehnik Menaksir Tinggi

                        Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :

1.         Metode Setigiga

 

                                               Keterangan :

X = Tinggi yang ditaksir

C = Tinggi tongkat

A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur

B = Jarak tongkat dan pengamat

Rumus perhitungan

                        X =  C (A+B)

                                     B

            Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :

Page 2: Menaksir Tinggi

                                                                        Rumus :

                                                                                    X = A

                                                                        Keterangan :

                                                                        X = Tinggi yang ditaksir

                                                                        A = Jarak dengan pengamat

2.         Metode bayangan

            Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.

                                                                        Keterangan :

                                                                        A = Tinggi tongkat

                                                                        B = Tinggi yang ditaksir

                                                                        A’= Bayangan tongkat

Page 3: Menaksir Tinggi

                                                                        B’= Bayangan tinggi yang ditaksir

            Rumus :

                                    B =   D     x A

                                             A

Menaksir Berat

Tehnis Menaksir Berat

                                Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :

 

                dimana :

                                                X = berat yang ditaksir

                                                Y = berat yang diketahui

                Rumus :

                                                X = Y x

Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd

Page 4: Menaksir Tinggi

Menaksir lebar

Menaksir LebarMetode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :

1.             Melempar Tali

                                Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.

2.             Cara Segitiga

                Cara ini digambarkan sebagai berikut :

Page 5: Menaksir Tinggi

 

                Rumus :

                                                Jika  A = B maka

                                                        C = D

                dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D

                atau cara segitiga berikut :

 Penulis : Kakak Drs. Ringsung Suratno, M.Pd

Menaksir Tinggi

Tehnik Menaksir TinggiMetode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi

yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :1.                  Metode kesebandingan Setigiga

Page 6: Menaksir Tinggi

Kelebihan Kekurangan

Tidak Bergantung cuacaBisa d terapkan dimanapun kapanpun

Susah membuat kondisi agar kondisi di lapangan sama dengang kondisi d sesuai gambar segitiga tersebut

2.                  Metode Segitiga pada bayangan

 

Kelebihan Kekurangan

Mudah di terapkan dilapangan Hanya berlaku pada cuaca cerah or ada matahari

3.                  Metode Trigonometri

Page 7: Menaksir Tinggi

 

Kelebihan Kekurangan

Mudah di terapkan dilapanganTidak bergantung cuacaHasil paling akurat d banding yg laen

Kudu membuat kinometerButuh matematika yg agak rumit dikit buat ukuran anak SMP

Menaksir JarakMetode yg digunain buat naksir jarak tuch sederhana, just punya alat yg udah bisa bergerak dgn kecepatan

konstan, pake persamaan kecepatan sederhana buat ngitung jaraknya.

Jarak yang ditempuh = kecepatan x waktu (dalam detik)

a.       Jarak pendek            Alat yg d gunian adalah “langkah kita sendiri”, dgn memperkirakan rata2 kecepatan berjalan kita adalah

0.5 m/s maka

b.      Jarak Panjang           Cara diatas hanya untuk mengetahui jarak pendek, sedangkan untuk jarak yg lumayan panjang, bisa

menggunakan alat apapun yg usdah d ketahui kecepatanya, untuk bisa mengetahui kecepatan alat tersebut

. MenaksirMenaksir adalah meng-agak-agak/mengira-ngira. Oleh karena itu apabila hasilnya berselisih beberapa sentimeter (dalam pengukuran besar) maka hasil penaksiran dianggap baik.Dibawah ini akan kita bicarakan1.Menaksir lebar

Page 8: Menaksir Tinggi

2.Menaksir tinggi3.Menaksir arah/mata angin

1.MENAKSIR LEBAR1.a.Tetapkan check point di seberang sungaib.Jadikan tempat berdiri pada titik Bc.Buat sudut 900 dan bergerak ke C sebanyak X langkahd.Lanjutkan melangkah ke D sebanyak ½ X langkahe.Dari titik D buat sudut 900 dan bergeraklah mundur sambil mengintai ke point A dan Cf.Berhenti setelah A : C dan E berada di satu garis lurus (dengan demikian lebar sungai AB=2DE)2.a.Tetapkan check point Ab.Jadikan tempat tegak pada point Bc.Menghadap ke kiri dengan sudut 900 kemudian berjalan mundurd.Berhentilah apabila telah dapat membuat sudut 450,jika diproyeksikan ke titik Ae.Titik tersebut dinyatakan sebagai titik C. Dengan demikian maka dalam segitiga ABC di atas, sudut A juga = 450 karena itu sisi AB = BC jadi lebar sungai AB = BC3.a.Dengan pandangan melalui ujung topi, tentukan sebuah check point A di seberang sungaib.Berputarlah ke tepi yang lain dengan sikap tubuh dan topi yang samac.Suruh seorang teman menuju ke titik di hujung pandangan melalui topi tersebutd.Titik tersebut kita anggap C, maka BA = BC = radius2.MENAKSIR TINGGI1.Menaksir Tinggi Pohona.Tetapkan 11 unit (meter,langkah dan lain-lain) dari A ke satu titik yang datarb.Titik tersebut dinyatakan D, suruh teman memegang /menegakkan tongkat Pramuka pada titik Dc.Lanjutkan 1 unit lagi ke titik Cd.Dari titik C, seorang teman mengintai kepuncak pohon (b) melalui tongkat yang ditegakkan pada De.Tandai bagian tongkat yang dilalui garis CB. Bagian tersebut adalah E. Dengan demikian tinggi pohon tersebut AB = 12 DE.

2.Menaksir Tinggi Tiang Listrika.Tinggi tongkat AB = 160 cmb.Panjang bayangannya = 20 cmJadi perbandingannya = 20 : 160 = 1: 8Panjang bayang-bayang tiang listrik = 1,20 m = 120 cmJadi panjang tiang listrik = 120 x 8 = 960 cm = 9,6 m.

3. Menaksir Tinggi Bukit

Page 9: Menaksir Tinggi

a.Tentukan suatu benda (pohon,tongkat,orang dll) yang berdiri tegak pada suatu jarak dari bukit untuk ditaksir tingginya dengan tangan direntangkan ke depanb.Melalui pengamatan tinggi pohon AB dialat pengukur terlihat 5 cm,sedangkan tinggi pohon diketahui 2,5 meter. Jadi perbandingannya = 5 cm : 250 cm = 1 : 50c.Pada alat pengukur, tinggi bukit AC terlihat 35 mm. Jadi tinggi bukit AC = 35 x 50 = 1.750 cm = 17,5 m.Keterangan :Pohon diganti dengan orang yang ketinggiannya dianggap sama =2,5 meter yang pada rol terwakili xy, bukit AC pada rol adalah xz.3.MENAKSI ARAH/MATA ANGINArah/mata angin dapat ditetapkan dengan bantuan gugusan bintang,antara lain: Biduk Besar; Salib Selatan; Orion dan lain-lain.Apaila salah satu rasi bintang terlihat dan arah dapat diketahui, maka arah lainnya tentu dapat ditentukan. Di hutan lebat, misalnya: pucuk daun megarah ke timur. Demikian juga batang-batang kayu yang jarang terkena sinar berlumut.Keterangan :Titik-titik yang menghubungkan bintang-bintang sebenarnya tidak ada. Jika digambar ada itu suatu hayalan hanya untuk menghubungkan satu dengan yang lain.Garis lurus yang ditarik dari bintang ke kaki langit juga dimaksudkan sebagai garis proyeksi untuk menetapkan titik potong yang tepat di kaki langit.Rasi-rasi bintang,seperti yang tertera pada gambar tidak selalu tampak pada saat yang bersamaan.Untuk menjelaskan sambil menunjuk jumlah bintang dalam satu rasi yang sama, anda sebaiknya menggunakan senter. Pilihlih malam-malam di bulan kemarau karena pada saat itu langit terang dan bintang-bintang akan tampak jelas.ORIONDi sepanjang lintasan MataharSalib selatan disebut juga GUBUK PANCENG dan bahasa asinnya adalah SOUTHERN CROSS. Berhati-hatilah dalam meneptapkan bintang tersebut, karena di sekitarnya banyak yang mirip. Perhatikan jumlah 5 (lima), sedang yang satu sangat kecil.2. Peta-PitaA. ALAT-ALAT YANG DIPERLUKAN1.Pedoman atau kompas2.Kertas atau buku tulis3.Pensil dan penghapusnya4.Table cheese atau papan dadaB. KETENTUAN-KETENTUAN1.kertas atau buku tulis diagi dalam tujuh kolom, masing-masing kolom diisi dengan :Kolom I : NomorKolom II : WaktuKolom III : ArahKolom IV : JarakKolom V : Rute kiriKolom VI : Rute kananKolom VII : Keterangan/catatan

Page 10: Menaksir Tinggi

KETERANGANNo : ditulis sejak tikungan pertamaWaktu : ditulis mulai berangkatArah : selalu dihitung dari arah utara menuju berapa derajat ke titik sasaranJarak : dihitung dari tikungan yang satu ke tikungan berikutnyaRute kiri : digambar tanda-tanda topografi menurut benda yang ada di pinggir jalanRute kanan : SDACatatan : diisi dengan keadaan cuaca atau tempat atau pemandangan sekelilingnya dan titik sasarannya sehingga pemeriksa tahu, lagi pula mengerti hanya dengan melihat peta-pita yang anda buat dan cara menulisnya dari bawah ke atas.2.Pembuatan pita dimulai dari bawah dan digunakan pada suatu perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain yang dituju, maka peta-pita berbentuk panjang dan gulungan.3.Penggunaan peta-pita lebih baik kita cantumkan peta rutenya seperti contoh. Sehingga permasalahannya cukup jelas dan terjamin.GAMBAR PETA-PITA

CARA CARA MENAKSIR Menaksir itu adalah mengira-ngira. Oleh karena itu jika hasil penaksiran berbeda sedikit dengan kenyataan sebenarnya (dengan batas tertentu. Kemudian disebut toleransi) sudah dianggap baik/benar.Menaksir Lebar Sungai

Dengan cara perbandingan1.    Tetapkan titik A diseberang sungai (pohon/batu)2.    Jadikan tempat kita berdiri (titk B)3.    Berjalanlah ke kiri/sisi sungai sejauh 10m, itu titik C4.    Dari titik C jalan terus sejauh 5m (setengah dari jarak BC) dan itu adalah titik D.

5.    Dari titik D tersebut kita jalan menjauhi sungai kearah E,dengan pandangan melihat ke samping. Berhentilah jika sudah melihat titik C dan titik A tepat satu garis.

6.    Dengan demikian jarak lebar sungai adalah 2XDE

Menaksir Tinggi a.          Menaksir Tinggi Pohon1.       Kita berjalan dari pohon sejauh 11m, sebut saja titik B2.       Di titik B, berdiri seorang temanmu (diam) dengan sebatang Tongkat. Lalu kita maju 1m ke titik C.3.       Di titik C, kita bertiarap dan intai ujung atas pohon melalui Sisi tongkat. Perhatikan tinggi pohon

terletak dimana pada Tongkat. Sebut itu titik D tinggi pohon adalah titik E4.       Maka tinggi pohon (AE) adalah 12 x BD.5.       Rumus tingginya AE = 12 BD

b.          Menaksir Tinggi Tiang Listrik / bendera

1.       Tinggi Tongkat (AB) missal adalah 160cm

Page 11: Menaksir Tinggi

2.       Tinggi tiang listrik dimisalkan CD3.       Banyangan tongkat misalkan 20cm. jadi perbandingan 20 : 160 = 1: 8

4.       Jika panjang bayangan tiang listrik di tanah 80cm,menaksir tinggi tiang dengan cara mengalikanya dengan skala perbandingan tongkat Tinggi Tiang = 80cm x 8 = 640cm = 6,4m

Menaksir Kecepatan Arus Sungaia.   Kita tentukan 2 titik di tepi sungai / selokan, sebut saja titik A dan B

b.   Jaraknya jangan terlalu jauh, 2m,5m, atau 10m (usahakan mencari lintasan air yang lurus, tidak banyak rintangan)c.   Lalu di titik A kita hanyutkan benda yang ringan dan mengapung, benda akan terbawa arus ke B.d.   Hitung waktu dari mulai titik A sampai benda itu sampai ke titik B.RUMUS Kecepatan Arus adalah V = Jarak / waktu jarak 10m, waktu tempuhnya 4,5 detik.         Kecepatan arus adalah = 10m : 4,5detik = 22m/dtk                                   

3. Menyelesaikan Soal Cerita Sebuah bak mandi berbentuk kotak memiliki ukuran panjang 120 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 80

cm. Bak mandi tersebut diisi dengan air dari sebuah keran. Jika setelah 20 menit bak mandi tersebut penuh, berapa l/detik debit air yang mengalir dari keran tersebut?

Jawab: Diketahui: Bak mandi berbentuk kotak dengan panjang p = 120 cm, lebar = 50 cm, dan tinggi t = 80 cm. Bak mandi terisi penuh air setelah 20 menit. Ditanyakan: Berapa debit air yang mengalir dari keran? Penyelesaian: Agar lebih mudah, kita ubah terlebih dahulu satuan cm ke dm. p = 120 cm = 12 dm, = 50 cm = 5 dm, t = 80 cm = 8 dm.Satuan Volume dan Debit

Page 12: Menaksir Tinggi
Page 13: Menaksir Tinggi

Volume bak mandi = p × × t = 12 dm × 5 dm × 8 dm = (12 × 5 × 8) dm3

= 480 dm3

= 480 l. Debit air = Volume yang diperoleh Waktu yang diperlukan = 480 20 menit l = 24 l/menit = 24 1 menit l = 24 60 detik l = 25 l/detik = 0,4 l/detik

Jadi, debit air yang mengalir dari keran adalah 0,4