Memulai dari ,Hal Sederhana -...

3
o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu Minggu 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 20 21 22 23 24 25 26 27 CW 29 30 o Mar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt .Nov drg. Ratu Mirah Afifah, G.C.Clindent., M.D.Se. Memulai dari ,Hal Sederhana DRG. Ratu MirahAfifah, G.C.Clindent., M.D.Sc. sangat percayajika sese- orang melakukan sesuatu dengan sungguh-sung- guh dan terus- men,erus, meski dimulai dari hal "sepele", hasilnya akan memuaskan. Begitu pula dengan perawatan gigi. Makanua dokter gigi ini rajin melakukan kampa- nye betapa pentingnya menggosok gigi di waktu yang tepat. Kliping Humas Unpad 2010 l

Transcript of Memulai dari ,Hal Sederhana -...

o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat o Sabtu • Minggu

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1520 21 22 23 24 25 26 27 CW 29 30oMar OApr OMei OJun OJul OAgs OSep OOkt .Nov

drg. Ratu Mirah Afifah, G.C.Clindent., M.D.Se.

Memulai dari,Hal Sederhana

DRG. Ratu MirahAfifah,G.C.Clindent., M.D.Sc.

sangat percayajika sese-orang melakukan sesuatu

dengan sungguh-sung-guh dan terus- men,erus,

meski dimulai dari hal"sepele", hasilnya akan

memuaskan. Begitu puladengan perawatan gigi.Makanua dokter gigi inirajin melakukan kampa-

nye betapa pentingnyamenggosok gigi di waktu

yang tepat.

Kliping Humas Unpad 2010

l

"Simple things make a bigdifference"

S EDERET kata dalam bahasaInggris yang berarti "perbuatansederhana dapat menghasilkan

perubahan besar" itu amat dipegangteguh drg. Ratu Mirah Afifah, G.C.Clin-dent., M.D.Sc. Tak hanya meyakininyasendiri, perempuan yang lebih akrabdisapa Mirah ini pun giat menularkansemangat tersebut pada sebanyakmungkin orang yang dikenal bahkanbarn ditemuinya.

Sebagai Professional RelationshipManager Oral Care di PT Unilever In-donesia, Tbk., semangat tersebut diwu-judkannya dalam bentuk ajakan kepa-da masyarakat agar rajin menyikat gigisedikitnya 2 kali sehari serta memerik-sakan diri ke dokter gigi setiap 6 bulansekali.

Kampanye tersebut giat dilakoninyasetelah mengamati kenyataan kepedu-lian masyarakat Indonesia terhadap ke-sehatan giginya, dewasa ini, masih ren-dah. Akibatnya, banyak masyarakat In-donesia yang rentan terserang penyakitgigi.. Dalam wawancara yang dilakukan diBandung, akhir pekan lalu, Mirahmengungkapkan hasil Laporan RisetKesehatan Dasar Tahun 2007 yangmenyebutkan bahwa 72,1 persen pen-duduk Indonesia atau sekitar 170 jutaorang menderita penyakit gigi dan mu-lut. Lalu tiap penderita, memiliki rata-rata lima gigi berlubang. Hanya satu gi-gi yang berhasil dirawat atau ditambal.Sementara itu, 25 persennya masihdalam kondisi berlubang dan 75 persensisanya dibiarkan tanpa perawatanhingga kemudian membusuk danakhirnya harus dicabut karena sudahterlalu parah.

Kondisi tersebut tidak perlu terjadijika saja 91,1persen penduduk Indo-nesia berumur di atas 10 tahun yangsudah menggosok gigi setiap hari, me-lakukannya dengan benar. Selama ini,barn 7,3 persen yang menggosok gigidengan benar, yakni setiap setelahsarapan dan sebelum tidur.

"Sisanya, kebanyakan menggosok gi-gi saat mandi karena kebiasaan ter-sebut memang sesuatu yang sudahtelanjur mengakar di masyarakat. Me-reka yang masih melakoni kebiasaantersebut tinggal menambah saja saatsesudah sarapan dan sebelum tidur,"ucapnya.

Lebih lanjut dikatakannya, kebiasaanmenggosok gigi di saat yang tepat iniampuh mengurangi risiko gigi ber-lubang (karies) hingga 50 persen dari-pada mereka yang hanya melakukan-nya sekali dalam sehari. Bisa demikiankarena setelah sarapan banyak sisa ma-kanan yang harus dibersihkan. De-mikian pula saat akan tidur. Mernbi-arkan gigi tak digosok saat akan tidurakan menyebabkan bakteri dalam mu-lut berkembang biak sangat banyak.

Saat tidur, mulut beristirahat dalamposisi tertutup. Tanpa banyak kegiatanseperti itu, bakteri akan tumbuh pesat.Makin meningkat pertumbuhannya ji-ka di sekitar atau sela gigi banyak sisamakanan yang menjadi konsumsimereka. Hal ini yang lambat laun akanmenyebabkan karies.

"Apa sulitnya meluangkan 300 detik(5 menit) dari total waktu 86.400 detikyang kita miliki setiap hari untukmenggosok gigi setiap hari? Percayalahbahwa waktu sesingkat itu untukmelakukan perbuatan sederhana se-misal menggosok gigi dapat meng-hasilkan perubahan besar yang sig-nifikan," tuturnya.

Hal sederhana kedua yang bisa me-ngurangi risiko kerusakan gigi ialahdengan rutin memeriksakan diri kedokter gigi setiap enam bulan sekali.Berdasarkan riset internal yang dila-kukan oleh Unilever tahun 2007, hanya5,5 persen masyarakat Indonesia yangmemeriksakan kesehatan gigi secarateratur ke dokter gigi. Umumnyamasyarakat Indonesia baru mengun-jungi dokter gigi saat sudah merasakansakit gigi. Maka, tindakan penangananyang dilakukan dokter gigi pun terlihatmengerikan, semisal menyuntik, mem-bor, bahkan mencabut gigi.

"Jika rutin memeriksakan gigi, tentutindakan ekstrem seperti itu tidak akanterjadi karena potensi kerusakan bisadicegah dan diantisipasi sedari dini,Pengalaman pertama berkunjung kedokter gigi tak akan menyeramkan danpada kemudian hari pun tak akankapok untuk kembali," ucap Mirahyang sejak kecil pun rajin diajak keduaorang tuanya memeriksakan diri kedokter gigi setiap enam bulan sekali,Karena pengalaman yang menyenang-kan itu pula, bungsu dari tiga bersa-udara ini pun tak keberatan saat di-minta kedua orang tuanya agar me-nempuh pendidikan sebagai dokter.

Efek dari rutin mengunjungi doktergigi tak hanya menghilangkan trauma,tapi juga dapat mendeteksi penyakit-penyakit lain yang kemunculannya

berhubungan dengan gigi. Di-ungkapkan Mirah, gigi yang di-biarkan membusuk akan menjadisumber infeksi yang berakibatlanjut memicu munculnya infek-si di bagian tubuh lain semisaljantung, ginjal, sendi, serta ke-mungkinan kelahiran dini sertaprematur.

Nama lengkap:Drg. Ratu Mirah Alifah, G.C.Clindent., M.D.Sc.

Tempat, tanggal lahir:Jakarta, 2 Februari 1970.

Pendidlkan:Fakultas Kedokteran Gigi UniversitasPadjadjaran, Bandung, 1988·1995.

'@ Dental School University of QueenslandBrisbane, Australia, 2004·2005.Dental School University of Sydney,Australia, 2005-2007.

Pekerjaan:Professional Relationship Manager Oral CarePT Unilever Indonesia Tbk., 2008-sekarang.

TakmudahUntuk mengubah kebiasaan

yang telanjur mengakardi masyarakat bu-kanlah perkaramudah.Akantetapi, Mirahdan tempat-nya bekerja,takpernah

patah semangat. Kampanye pe-nyadaran masyarakat untukmeningkatkan kepedulian serta meng-ubah perilaku mereka dilakukan lebihgencar. Bahkan, selama Juli ,2010, dige-lar Bulan Kesehatan Gigi Nasional yangdiisidengan berbagai kegiatanpenyadaran tersebut.

SejakdiniIbu dari dua anak ini menyadari, me-

nanamkan kepedulian akan kesehatangigi pada anak usia dini jauh lebih mu-dah daripada mengubah perilaku orangdewasa yang sudah menjadikannya se-bagai sebuah kebiasaan. Oleh karenaitu, kampanye ke sejumlah sekolahgencar pula dilakoninya. Sedikitnya 4,5juta anak Indonesia dari 12.500 seko-lah di 65 kota di Indonesia telah men-dapat edukasi seputar gigi darinya.

Kepada anak-anak tersebut disam-paikan waktu yang baik untuk meng-gosok gigi serta cara menggosok yangbenar.

"Di tiap sekolah, kami praktikkancara menggososk gigi dengan menggu-nakan model. Antusiasme mereka sa-ngat tinggi dan terbawa sampai ke ru-mah hingga menjadi kebiasaan. Peri-laku seperti mereka ini yang dimasa mendatang akanmemperbaiki kepedulianmasyarakat Indonesiaterhadap kesehatangiginya," tutur Mi-rah.

Selama tigatahun terakhirmenjalani be-ragam aktivitaskampanye,adasatu hal yangmeninggalkan ke-san mendalam bagiMirah. "Saat mem-berikan pengetahuankepada para kaderdan melihat merekatak segan membagikankembali ilmu tersebutkepada masyarakat.Bahkan,denganmodal sendiri, sung-guh menjadi pen-galaman tak ter-

. lupakan sekaligussangatmenyenang-kan. Dengan tam-bahan peran aktifmereka, kami op-timistis, masa de-pan kesehatandan kepedulianmasyarakat In-donesia akan gi-gi akan lebihbaik," ucapnya.

Peningkatankepedulianmasyarakat In-donesia ter-hadapkese-hatan gigi me-mang

$#

••••• ••'"••..•.

'"•_.NI

*l :'"'-••,.-

menjadi konsentrasi utama dari perem-puan yang mendedikasikan seluruhtenaga dan waktunya untuk me-nyebarkan kampanye ini. Hal tersebutsudah menjadi target yang dirancang-nya sejakjauh-jauh hari, sebelum ber-gabung dengan perusahaan tempatnyabekerja saat ini.

Lakukan yang terbaikBahkan, saat ditanya mengenai cita-

citajangka panjang yang tengah dica-painya saat ini, Mirah yang sejak kecilselalu berusaha melakukan yang ter-baik demi membahagiakan serta mem-banggakan orang tua dan dirinyasendiri ini mantap menjawab, "Akuingin peningkatan akan kepedulian ke-sehatan gigi menjadi gerakan mena-sional, di mana setiap orang menjadiagen perubahan yang tak segan me-nyampaikan semangat ini ke sebanyakmungkin orang yang dikenalnya."

Sungguh sebuah cita-cita yangmembutuhkan kesabaran, dedikasi,serta kerja keras tanpa henti. Akantetapi, selama apa pun, target tersebutdapat terpenuhi, Mirah menjanjikandirinya akan tetap menjalaninya."Menjadi sebuah kebanggaan dan ke-

bahagiaan tersendiri bagi saya jikasemangat ini dapat menyebar

sebagai pesan perubahan ba-gi masyarakat luas," ucap-nya. (Riesty Yusnila-ningsih/"PR") ***

\.