Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu ...
Transcript of Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu ...
1
STANDAR KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERDASARKAN
SNI TAHUN 2011 DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 7
KOTA JAMBI
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Syarat-syarat guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
dalam Ilmu Perpustakaan
OLEH
FIKRI FATONI
NIM. IPT.101153
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
2
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI
Nama : Fikri Fatoni
NIM : IPT. 101153
Pembimbing I : Drs. H. Buchari Katutu, MM
Pembimbing II : Muhammad Rum, S.Ag, SS, M.Si.
Fakultas : Adab dan Humaniora IAIN STS Jambi
Jurusan : Ilmu Perpustakaan (IP)
Judul Skripsi : Standar Koleksi Perpustakaan Sekolah Berdasarkan SNI
tahun 2011 di SMAN 7 Kota Jambi
Menyatakan bahwa karya ilmiah/skripsi ini adalah asli bukan plagiasi serta
telah diselesaikan dengan ketentuan ilmiah menurut peraturan yang berlaku.
Dengan surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari, ternyata telah ditentukan sebuah pelanggaraan plagiasi dalam
karya ilmiah/skripsi ini, maka saya siap diproses berdasarkan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Jambi, 3 Agustus 2018
Penyusun,
Fikri Fatoni
NIM. IPT. 101153
3
Jambi, 3 Agustus 2018
Pembimbing I : Drs. H. Buchari Katutu, MM
Pembimbing II : Muhammad Rum, S.Ag., SS., M.Si
Alamat : Fakultas Adab dan Humaniora IAIN STS Jambi
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Di-
Jambi
NOTA DINAS
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami
berpendapat bahwa skripsi saudara Fikri Fatoni, NIM. IPT. 101153 berjudul:
STANDAR KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH BERDASARKAN
SNI TAHUN 2011 DI SMAN 7 KOTA JAMBI, telah dapat diajukan untuk
dimunaqasyahkan guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Adab dan
Humaniora IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Maka kami ajukan Skripsi
tersebut agar dapat diterima dengan baik.
Demikianlah, kami ucapkan terima kasih semoga bermanfaat bagi
kepentingan agama, nusa dan bangsa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. H. Buchari Katutu, MM Muhammad Rum, S.Ag., SS., M.Si
NIP. 195207091980031001 NIP. 197107112000031003
iii
iii
4
iv
5
ABSTRAK
Fikri Fatoni. 2017. Standar Koleksi Perpustakaan Sekolah berdasarkan SNI tahun
2011 di SMAN 7 Kota Jambi. Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora Pembimbing (1) Drs. H. Buchari Katutu, MM
Pembimbing (2) Muhammad Rum, M.Si.
Penelitian ini mengkaji standar koleksi perpustakaan sekolah berdasarkan
SNI tahun 211 di SMAN 7 Kota Jambi. Penelitian ini merupakan field research
(penelitian lapangan) yang data-datanya merupakan wawancara, obsevasi dan
dokumentasi sesuai dengan kajian ini, maka pendekatan penelitian menggunakan
metode penelitian kualitatif (deskriptif).
Hasil dari penelitian ini adalah standar koleksi perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi berdasarkan SNI tahun 2011 belum tercapai dimana buku teks belum
tercapai 1 eksemplar per mata pelajaran per peserta didik, dan buku panduan
pendidik juga belum tercapai 1 eksemplar per mata pelajaran per guru mata
pelajaran. Sedangkan buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan
30% fiksi belum juga tercapai. Penambahan koleksi buku per tahun tidak
mencapai 1.000 judul. Kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi dalam menyediakan koleksi berdasarkan SNI tahun 2011 adalah
adalah SDM yang kurang berkualitas untuk bisa memahami koleksi yang sesuai
SNI, faktor dana yang terbatas, pengawasan kepala sekolah yang lemah untuk
menemukan permasalahan standardisasi koleksi yang sesuai peraturan. Upaya
yang dilakukan perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi dengan tetap meningkatkan
jumlah buku sesuai SNI tahun 2011, memberikan kesempatan pelatihan SDM
bagi pengelolaan perpustakaan dan menyusun kebijakan mengusahakan anggaran
untuk memenuhi koleksi dan sarana/prasarana sesuai standar SNI.
Kata kunci: Standar Koleksi, Perpustakaan Sekolah, SNI tahun 2011
v
6
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada
Ayahanda dan ibunda tercinta
Saudara dan keluarga
vi
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Ilahi Rabbi yang telah memberikan berjuta-juta
nikmat kepada seluruh makhluk-Nnya, khususnya kepada penyusun. Shalawat
serta salam semoga tercurahkan kepada sang revolusioner umat Islam, yakni Nabi
Muhammad SAW, yang telah membawa umat Islam dari era kegelapan menuju
masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penyusun menyadari dalam proses penyelesaian skripsi ini masih banyak
kekurangan, mengingat penyusun juga seorang manusia. Akan tetapi setidaknya
karya ilmiah yang berjudul Standar Koleksi Perpustakaan Sekolah
Berdasarkan SNI tahun 2011 di SMAN 7 Kota Jambi inilah yang dapat
penyusun persembahkan kepada almamater Fakultas Adab dan Humaniora,
Program Studi Ilmu Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi. Proses penyusunan skripsi ini ternyata tidak semudah yang
dibayangkan. Banyak kendala menghadang selama penyusun melakukan
penelitian. Oleh karena itu, jika skripsi ini akhirnya (dapat dikatakan) selesai,
maka hal tersebut bukan semata-mata karena usaha penyusun saja, melainkan atas
bantuan dari berbagai pihak.
Akhirnya, berkat orang-orang yang selalu memberikan motivasi kepada
penyusun, serta kritik dan sarannya, maka penyusun ucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Bapak Drs. H. Buchari Katutu, MM selaku Pembimbing I dan Bapak
Muhammad Rum, S.Ag, SS, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang
bersedia memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis dalam menulis
skripsi ini.
2. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA, sebagai Rektor Institut Agama Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Prof. Dr. Maisah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora
Institut Agama Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
4. Bapak Muhammad Rum, S.Ag, SS, M.Si., dan Ibu Masyrisal Miliani,
M.Hum, masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Ilmu
vii
8
Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Kepala dan staf Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi yang banyak memberikan
informasi terkait penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak dan ibu dosen beserta staf pengajar di lingkungan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Para karyawan dan karyawati Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Kepala dan karyawan Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.
9. Seluruh almamater Jurusan Ilmu perpustakaan Angkatan 2010.
Semoga amal ibadah dan mu’amalah mereka mendapatkan ganjaran oleh
Allah SWT, amin. Kritik dan saran yang produktif penyusun harapkan dari semua
pembaca, dan atas perhatiannya penyusun ucapkan terima kasih.
Jambi, 3 Agustus 2018
Penyusun,
FIKRI FATONI
NIM. IPT. 101153
viii
9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ..................................................................... ii
NOTA DINAS .............................................................................................. iii
PENGESAHAN ........................................................................................... iv
MOTTO ....................................................................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................. viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................ 4
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................... 5
D. Kerangka Teori...................................................................... 6
E. Studi Relevan ........................................................................ 21
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................ 25
B. Lokasi Penelitian ................................................................... 26
C. Subjek Penelitian ................................................................... 26
D. Jenis dan Sumber Data .......................................................... 27
E. Metode Pengumpulan Data ................................................... 28
F. Metode Analisis Data ............................................................ 30
G. Trianggulasi Data .................................................................. 33
BAB III GAMBAR UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis, Visi, Misi dan Letak Geografis .............................. 35
B. Struktur Organisasi................................................................ 36
BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Standar Koleksi Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
Berdasarkan SNI tahun 2011 ................................................ 44
B. Kendala-kendala yang dihadapi Perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi dalam Menyediakan Koleksi Berdasarkan SNI
tahun 2011 ............................................................................. 55
C. Upaya yang dilakukan Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
dalam menyediakan Koleksi Berdasarkan SNI tahun 2011 .. 58
ix
10
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................... 66
B. Saran-Saran ........................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perpustakaan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam
lembaga pendidikan. Perpustakaan dikatakan sebagai jantung lembaga
pendidikan yang didasarkan pada suatu teori yang menyatakan bahwa
lembaga pendidikan itu sebetulnya hanya memfasilitasi atau mengkondisikan
dan memberikan kemudahan orang untuk belajar. Banyak masyarakat yang
mengasosiasikan perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap
tumpukan buku dapat dikatakan sebagai perpustakaan, padahal tidak setiap
semua tumpukaan buku dapat dikatakan sebagai perpustakaan. Memang salah
satu perpustakaan adanya bahan pustaka atau koleksi perpustakaan dan arti
perpustakaan itu sendiri merupakan unit kerja, perpustakaan harus mengelola
sejumlah bahan pustaka, perpustakaan harus di manfaatkan oleh pengguna,
sesuai dengan fungsinya sebagai sumber informasi.
Kepuasan pengguna merupakan evaluasi dimana alternatif yang
dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapannya. Identifikasi
dan pengukuran kebutuhan informasi dalam rangka memenuhi kepuasan
pengguna menjadi hal yang penting dan esensial bagi setiap sumber
informasi, hasil identifikasi dapat memberikan umpan balik dan masukan
bagi keperluan pengembangan informasi dan implementasi strategi bagi
peningkatan kepuasan pengguna perpustakaan. Kepuasan pengguna tersebut
dapat diperoleh di perpustakaan melalui pelayanan dan ketersediaan koleksi.
1
2
Untuk mengatur jalannya perpustakaan, diperlukan orang-orang yang akan mengatur jalannya perpustakaan. Orang-orang inilah yang akan
menjadi pengurus perpustakaan. Nama dari pengurus ini terserah pada
keinginan tiap perpustakaan, tapi ada beberapa orang dengan tugas
yang harus dipenuhi, yaitu: 1) Orang yang bertugas memimpin
seluruh kegiatan perpustakaan, 2) Orang yang bertugas mencatat
seluruh kegiatan perpustakaan, termasuk pendataan koleksi
perpustakaan (buku-buku dan alat-alat penunjang), 3) Orang yang
mengurusi masalah keuangan (iuran, denda) dan 4) Orang yang
bertugas mengatur jadwal piket dan jadwal kegiatan orang-orang yang
duduk di kepengurusan perpustakaan ini haruslah orang-orag yang
peduli pada lingkungan dan mempunyai jiwa sosial yang tinggi,
karena mereka akan bekerja untuk masyarakat tanpa ada imbalan. Hal
yng akan didapat dengan menjadi pengurus perpustakaan adalah
pengalaman berorganisasi dan kepuasan melihat adik-adiknya maju.
Supaya perpustakaan ini tetap dapat hidup, sejak awal sudah harus
dipersiapkan generasi yang akan menjadi pengganti kelak. Caranya
dengan mengajak mereka untuk terlibat dalam kegiatan aktif, supaya
mereka dapat melihat cara kerja pengurus.2
Perpustakaan merupakan sebuah ruangan, bagian sebuah gedung,
ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan
terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk dijual.3 Bertumpu dari pengertian tersebut
perpustakan dipandang sebagai wadah atau bentuk organisasi sumber belajar
yang mengelola dan memberikan pelayanan bahan pustaka khususnya bahan
cetak.
Seiring dengan perkembangan zaman, perpustakaan di zaman
sekarang tidak lagi hanya berisikan bahan-bahan cetak saja, tapi juga sudah
mengorganisasikan dan mengelola bahan-bahan non-cetak seperti naskah,
gambar, kaset, foto slide, dan sebagainya. Dengan demikian perpustakaan
2Suharyoto, Mengenal dan Mengelola Perpustakaan, (Yogyakarta: Naafi’ Book Media,
2014), hlm. 87-88. 3Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994),
hlm. 55.
3
dapat dipandang sebagai pusat kegiatan belajar, pusat penyimpanan hasil
karya manusia, pusat penelitian, pusat membaca guna menambah
pengetahuan kecakapan sekaligus sebagai sarana pendidikan yang bersifat
rekreasi. Keberadaan fungsi perpustakaan yang penting itu maka diperlukan
standar koleksi yang ada.
Seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007
tentang perpustakaan menjelaskan bahwa perpustakaan adalah institusi
pengelola karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional
dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.4 Salah satu jenis
perpustakaan yakni perpustakaan sekolah yang ada di SMAN 7 Kota Jambi.
Berdasarkan studi pendahuluan sesuai SNI tahun 2011 di
perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi menemukan bahwa perpustakaan sekolah
sudah mengembangkan koleksinya disesuaikan dengan kegiatan proses
belajar mengajar di sekolah, hanya saja dalam upaya meningkatkan minat
baca pengembangan koleksi belum diarahkan pada rasio satu murid sepuluh
judul buku. Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi belum mampu menambah
koleksi buku per tahun sekurang-kurangnya 10% dari jumlah koleksi.
Perpustakaan kesulitan menyediakan bacaan yang mendukung kegiatan
pembelajaran di sekolah yang meliputi koleksi nonfiksi yang terkait dengan
kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan perbandingan 60:40. Perpustakaan
SMAN 7 Kota Jambi sudah menyediakan materi perpustakaan referensi.
4Anonim, Undang-undang Perpustakaan No. 24 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Umum,
(Jakarta: Asa Mandiri, 2008), hlm. 12
4
Koleksi materi perpustakaan referensi yang ada meliputi kamus umum bahasa
Indonesia dan kamus bahasa Inggris (untuk pendidikan dasar dan menengah),
kamus bahasa daerah. Hanya saja belum ada kamus kamus bahasa Jerman,
Prancis, Jepang, Arab, Mandarin (untuk pendidikan menengah), kamus
subyek, ensiklopedi, sumber biografi, atlas, peta, bola dunia, serta buku
telepon. SMAN 7 Kota Jambi belum menyediakan akses sumber informasi
elektronik termasuk internet.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk mengkaji lebih
dalam lagi dan dituangkan dalam bentuk penelitian yang diberi judul:
Standar Koleksi Perpustakaan Sekolah Berdasarkan SNI Tahun 2011 di
Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Kota Jambi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana standar koleksi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
berdasarkan SNI tahun 2011?
2. Apa kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
dalam menyediakan koleksi berdasarkan SNI tahun 2011?
3. Bagaimana upaya yang dilakukan perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
dalam menyediakan koleksi berdasarkan SNI tahun 2011?
5
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui standar koleksi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
berdasarkan SNI tahun 2011.
b. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan
SMAN 7 Kota Jambi dalam menyediakan koleksi berdasarkan SNI
tahun 2011.
c. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi dalam menyediakan koleksi berdasarkan SNI tahun 2011.
2. Kegunaan Penelitian
a. Bagi pihak SMAN 7 Kota Jambi. Hasil penelitian ini diharapkan
memberi masukan mengenai standar koleksi perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi berdasarkan SNI tahun 2011.
b. Bagi masyarakat. Memberi wawasan pengetahuan tentang standar
koleksi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi berdasarkan SNI tahun
2011.
c. Bagi peneliti. Untuk memberikan pengalaman ilmiah bagi peneliti
dalam upaya menambah pengetahuan mengenai standar koleksi
perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi berdasarkan SNI tahun 2011.
D. Kerangka Teori
1. Standar
Kamus Besar bahasa Indonesia menjelaskan bahwa standar memiliki
arti ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan, ukuran atau tingkat
6
biaya hidup, sesuatu yang dianggap tetap nilainya sehingga dapat dipakai
sebagai ukuran nilai (harga) atau baku.5
2. Koleksi Perpustakaan
Koleksi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kumpulan,
pengumpulan (gambar-gambar, benda-benda bersejarah, lukisan, dan
sebagainya) yang sering dikaitkan dengan minat atau hobi seseorang.6
Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis,
karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai
nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.7
3. Perpustakaan Sekolah
a. Pengertian Perpustakaan Sekolah
Sekolah mempunyai peran yang sangat penting dalam
pendidikan. Sekolah memerlukan berbagai fasilitas untuk penunjang
proses belajar mengajar, salah satunya diantaranya adalah
perpustakaan sekolah. Sebelum kita definisikan perpustakaan sekolah,
sebaiknya terlebih dahulu kita memahami arti atau definisi
perpustakaan sekolah dalam bahasa Indonesia, istilah “perpustakaan”
dibentuk dari kata dasar pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran
”an”. Pada istilah “Perpustakaan sekolah” merupakan kata yang
menerangkan kata “Perpustakaan”. Memahami perpustakaan secara
umum merupakan dasar memahami perpustakaan sekolah.
5Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional, 2008), hlm. 1375. 6Ibid., hlm. 739. 7Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 1
Ayat (2)
7
Perpustakaan sekolah merupakan bagian dari perpustakaan secara
umum.
Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis,
karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem
yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian,
pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.8
Perpustakaan sekolah merupakan himpunan ilmu dan informasi
yang diperoleh dan dilahirkan umat manusia dari masa ke masa. Ilmu
dan informasi itu disampaikan kepada orang lain. Perpustakaan
sekolah mempunyai tugas sebagai pengantar ilmu dan informasi yang
terhimpun itu kepada masyarakat yang memerlukannya, dan menarik
siswa untuk mempergunakan koleksi perpustakaan sekolah.9
Pendidikan di sekolah diarahkan untuk meningkatkan harkat
dan martabat manusia serta kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan
fasilitas pendidikan. Salah satu fasilitas pendidikan tersebut adalah
perpustakaan sekolah. Perpustakaan merupakan salah satu alat yang
vital dalam setiap program pendidikan dan pembelajaran bagi setiap
lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan.
b. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Setiap perpustakan sekolah didirikan di lingkungan sekolah
yang mempunyai tujuan relatif sama. Hal ini dilakukan karena
8Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 1
Ayat (1) 9Kompri, Manajemen Sekolah, (Bandung: Alfabeta, 2014), hlm. 94.
8
perpustakaan sekolah merupakan bagian yang sangat penting dalam
menunjang proses belajar mengajar dan keberadaannya tidak dapat
dipisahkan dengan sekolah. Tujuan perpustakaan sekolah menurut UU
RI No. 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, Bab 1 Pasal 4
menyatakan perpustakaan bertujuan untuk memberikan layanan
kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa.10
Perpustakaan sekolah mempunyai dua tujuan, yaitu: tujuan
umum dan tujuan khusus, tujuan umum adalah perpustakaan
membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan
pendidikan pada umumnya, sedangkan tujuan khusus perpustakaan
sekolah adalah membantu sekolah mencapai tujuannya sesuai dengan
kebijakan sekolah tempat perpustakaan tersebut bernaung.11
c. Fungsi Perpustakaan sekolah
Sedangkan menurut Sulistyo-Basuki fungsi perpustakan
sekolah adalah sebagai pusat pelayanan bahan pustaka, tempat
bimbingan membaca, dan sebagai pengingat pengalaman belajar. 12
Pada dasarnya buku-buku merupakan suatu hal yang memiliki fungsi
sebagai suatu kesatuan yang mendukung terjadinya proses belajar
mengajar yang efektif. Sehingga tujuan pendidikan akan tercapai
semaksimal mungkin serta mampu menciptakan manusia-manusia
10Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 4 11Sulistyo-Basuki, op. cit., hlm. 50-51. 12Ibid., hlm. 59.
9
yang berdaya guna dan berhasil guna. Begitu besar peranan
perpustakaan sekolah dalam mendukung proses pembelajar, untuk itu,
menurut Noerhayati, dikutip Kompri, secara umum peranan peranan
perpustakaan sekolah dapat dilihat dari fungsinya, yaitu:
1) Pusat informasi. Perpustakaan merupakan sumber informasi utama
yang bisa diperoleh siswa di sekolah. siswa dan guru bisa
memanfaatkan perpustakaan agar dimanfaatkan untuk
mendapatkan informasi mengenai ilmu pengetahuan yang
diajarkan guru dan pelajari siswa di sekolah.
2) Pusat dokumentasi dan sumber penelitian. Perpustakaan sekolah
bisa digunakan sebagai sumber dokumentasi dan sumber
penelitian. Dengan fungsi ini, maka guru dan siswa harus kreatif
dan inovatif.
3) Pusat pelestarian dan pengembangan budaya. Kumpulan tulisan
yang ada diperpustakaan merupakan pusat pelestarian dan
pengembangan budaya suatu bangsa.
4) Sumber pendidikan seumur hidup. Jendela pengetahuan yang
paling potensial untuk sumber pendidikan adalah perpustakaan
sekolah.
5) Pusat rekreasi terarah. Perpustakaan sekolah bisa menjadi alternatif
bagi siswa dan guru untuk melakukan rekreasi terhadap sejumlah
ilmu pengetahuan yang belum pernah diketahui.
10
6) Pusat pengembangan hobi. Perpustakaan sekolah bisa sebagai
tempat menyalurkan hobi siswa selama belajar.13
d. Kegunaan dan Syarat Perpustakaan sekolah
Menurut Noerhayati, dikutip Kompri, bahan-bahan yang
tersedia di perpustakaan sekolah yang dimanfaatkan dalam kegiatan
pembelajaran harus mampu:
1) Mencakup dan menjadi sumber bagi semua bidang atau pun mata
pelajaran-mata pelajaran yang diajarkan di sekolah tersebut.
2) Menjadi sumber informasi yang up to date bagi para siswa, guru
tata usaha, dan masyarakat sekitarnya dengan, adanya bahan-
bahan reference yang lengkap dan baik.
3) Memungkinkan para pengajar memperluas/menambah
pengetahuannya maupun keterampilannya, terutama buku-buku
dalam dunia pendidikan.
4) Menyediakan bahan-bahan bagi anak-anak dan guru yang sesuai
dengan situasi dan kondisi pembelajaran pada setiap waktu.
5) Menyediakan bahan-bahan bacaan yang bersifat rekreatif sehat
baik bagi para siswa, guru maupun orang tua murid ataupun
anggota-anggota masyarakat di sekitar sekolah masyarakat yang
memerlukan bagi pengembangan minat dan kegemaran membaca
para siswa.
13Kompri, op. cit., hlm. 96-97.
11
6) Mengumpulkan, memelihara, dan make it ready untuk semua
bahan-bahan yang penting dalam membantu pengajaran di dalam
kelas.
7) Menyediakan semua bahan-bahan informasi yang penting
(diambil dari harian-harian, majalan-majalan, edaran-edaran, dan
lain-lain), yang berguna bagi pengenalan anak didik akan alam
sekitarnya, kotanya, daerahnya, dan negaranya yang mungkin
banyak dibutuhkan bagi kegiatan-kegiatan kurikulernya maupun
ekstrakurikuler-nya.
8) Meningkatkan/mengembangkan pengetahuan serta kecakapan
pustakawan sekolah maupun anggota stafnya dengan penyediaan
bahan-bahan yang menyangkut/ sehubungan dengan bidang
perpustakaan.14
Perpustakaan sekolah mengembangkan koleksi lain yang
mendukung pelaksanaan kurikulum pendidikan.
Perpustakaan sekolah/madrasah melayani peserta didik
pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan di lingkungan satuan
pendidikan yang bersangkutan. Perpustakaan sekolah/madrasah
mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi
informasi dan komunikasi. Sekolah/madrasah mengalokasikan
dana paling sedikit 5% dari anggaran belanja operasional
sekolah/madrasah atau belanja barang di luar belanja pegawai
dan belanja modal untuk pengembangan perpustakaan.15
Setiap sekolah/madrasah menyelenggarakan perpustakaan yang
memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan
14Ibid., hlm. 95-96. 15Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan Pasal 23
Ayat (1, 2, 3, 4, 5 & 6)
12
Standar Nasional Pendidikan. Perpustakaan sekolah wajib memiliki
koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku teks wajib
pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah yang
mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik.
4. Koleksi Perpustakaan Sesuai Standar SNI tahun 2011
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
Menciptakan pendidikan yang berkualitas tidaklah mudah. Hal ini
memerlukan campur tangan dari seluruh lapisan masyarakat. Seperti yang
dinyatakan dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003, “Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan”.
Salah satu faktor pendukung dalam sekolah dalam hal menciptakan
pendidikan yang berkualitas adalah peran dari perpustakaan sekolah itu
sendiri, walaupun kadang kala ditemukan masih adanya penafsiran bahwa
“tanpa perpustakaan sekolah tetap jalan asal ada guru” penafsiran itu tidak
benar. Untuk itulah pemerintah berupaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan berkualitas dengan pengembangan-pengembangan
perpustakaan untuk dijadikan jantung dari sekolah itu sendiri.
13
Standar nasional perpustakaan sekolah merupakan dasar acuan
pendirian, pengelolaan dan pengembangan perpustakaan yang berlaku
sama secara nasional. Standar Nasional Indonesia (SNI) tahun 2011 untuk
Perpustakaan SMA/ MA menjelaskan bahwa:16
a. Ruang lingkup. Standar perpustakaan SMA/ MA meliputi standar
koleksi, sarana prasarana, layanan, tenaga, penyelenggaraan,
pengelolaan, pengorganisasian bahan pustaka, anggaran, perawatan,
kerja sama dan integrasi dengan kurikulum. Standar ini berlaku pada
perpustakaan SMA/ MA baik negeri maupun swasta.
b. Acuan normatif: Permendiknas No. 24 tahun 2007, Daftar Tajuk ,
Subjek Perpustakaan Nasional tahun 2010, Peraturan Pengatalogan
Indonesia tahun 2007 dan Terjemahan Klasifikasi Dewey Desimal
tahun 2010
c. Istilah dan definisi. Ada 10 istilah dalam standar ini yaitu cacah ulang,
literasi informasi, layanan pembaca, layanan teknis, pemustaka,
penyiangan koleksi, perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah
menangah, rombongan belajar, dan tenaga perpustakaan sekolah.
d. Koleksi. Koleksi perpustakaan meliputi buku, terbitan berkala, audio
visual, dan layanan TIK. Jumlah koleksi:
1) Buku teks 1 eksemplar per mata pelajaran per peserta didik
2) Buku panduan pendidik 1 eksemplar per mata pelajaran per guru
mata pelajaran
16Perpustakaan Nasional RI, Standar Nasional Perpustakaan Bidang Perpustakaan Sekolah
dan Perpustakaan Perguruan Tinggi, (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2011), hlm. 1-9
14
3) Buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan 30%
fiksi, dengan ketentuan bila 3 6 rombel jumlah buku sebanyak
1.000 judul, 7 12 rombel jumlah buku sebanyak 1.500 judul, 13 18
rombel jumlah buku sebanyak 2.000 judul, 19 27 rombel jumlah
buku sebanyak 2.500 judul.
4) Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun. 1.000 judul
penmbahan sebanyak 10%, 1.500 judul penambahan sebanyak 8%,
2.000 judul atau lebih penambahan sebanyak 6%. Perpustakaan
melanggan minimal 3 judul majalah dan 3 judul surat kabar.
e. Bahan perpustakaan referensi-referensi. Perpustakaan menyediakan
minimal meliputi KUBI, kamus bahasa Inggris, kamus bahasa Jerman,
kamus bahasa Perancis, Kamus bahasa Jepang, kamus bahasa
Mandarin, kamus bahasa Arab, kamus bahasa daerah, kamus subjek,
ensiklopedi umum dan khusus, biografi tokoh, atlas, peta, kamus ilmu
bumi, kitab suci, peraturan perundang-undangan, direktori, dan
almanak.
f. Pengorganisasian bahan perpustakaan. Bahan pustaka dideskripsikan,
diklasifikasi, diberi tajuk subjek dan disusun secara sistematis dengan
mengacu pada pedoman deskripsi bibliografi dan penentuan tajuk entri
utama, bagan klasifikasi Dewey, dan pedoman tajuk subjek.
g. Cacah ulang dan penyiangan. Cacah ulang dan penyiangan dilakukan
sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
15
h. Perawatan. Perpustakaan melakukan perawatan bahan pustaka dengan
cara pengendalian kondisi ruangan berupa menjaga kecukupan cahaya
dan kelembaban udara. Perbaikan buku rusak minimal satu tahun
sekali.
i. Sarana dan prasarana
1) Gedung/ruang. Perpustakaan menyediakan gedung/ruang yang
cukup untuk koleksi, staf, dan pemustakanya dengan ketentuan bila
3 6 rombel seluas 112 m2, 7 12 rombongan belajar seluas 168 m2,
13 18 rombel seluas 224 m2, 19 27 rombel seluas 280 m2. Lebar
minimal 5 m.
2) Area. Gedung/ruang perpustakaan sekurang-kurangnya meliputi
area koleksi, area baca, area kerja, dan area multimedia
3) Sarana. Perpustakaan menyediakan sarana sekurang-kurangnya
meliputi: rak buku (15), rak majalah (1), rak surat kabar (1), meja
baca (15), kursi baca (30), kursi kerja (3), meja kerja (3), lemari
katalog (1), lemari (2), papan pengumuman (1), meja sirkulasi (1),
majalah dinding (1), rak buku referensi (2), komputer administrasi
(1), komputer akses internet (2), komputer katalog (1), TV (1),
DVD (1), tempat sampah (3), jam dinding (2).
j. Lokasi. Lokasi perpustakaan di pusat kegiatan pembelajaran dan
mudah dijangkau.
16
k. Layanan.
1) Jam buka perpustakaan. Perpustakaan memberikan layanan
sekurang-kurangnya 8 jam per hari kerja.
2) Jenis layanan perpustakaan. Jenis layanan perpustakaan sekurang-
kurangnya meliputi layanan baca di tempat, layanan sirkulasi,
layanan referensi, dan layanan TIK
3) Program wajib kunjung perpustakaan. Sekolah memiliki program
wajib kunjung perpustakaan sekurang-kurangnya 1 jam pelajaran/
kelas/ minggu
4) Program pendidikan pemustaka. Perpustakaan memiliki program
pendidikan pemustaka minimal setahun sekali.
5) Program literasi informasi. Perpustakaan memiliki program literasi
informasi minimal 4 X/tahun/tingkat kelas.
l. Tenaga perpustakaan sekolah/ madrasah
1) Jumlah tenaga perpustakaan. Perpustakaan dikelola tenaga
perpustakaan minimal 1 orang. Bila sekolah memiliki lebih dari 6
rombel diwajibkan memiliki minimal 2 orang. Kualifikasi tenaga
perpustakaan minimal D2 ilmu perpustakaan. Gaji tenaga
perpustakaan minimal setara UMR
2) Kepala perpustakaan. Sekolah dapat mengangkat kepala
perpustakaan jika memiliki lebih dari 1 orang tenaga perpustakaan
dan memiliki lebih dari 6 rombel. Kualifikasi minimal D2 ilmu
perpustakaan atau bidang lain dan sudah memperoleh sertifikat
17
perpustakaan dari lembaga sertifikasi terakreditasi. Gaji kepala
perpustakaan sekolah/ madrasah minimal setara standar gaji guru
sesuai dengan jenjang kepangkatan.
m. Penyelenggaraan
1) Penyelenggaraan dan pendirian perpustakaan. Setiap sekolah
menyelenggarakan perpustakaan. Pendirian perpustakaan sekolah
ditetapkan dengan surat keputusan kepala sekolah atau yayasan
yang menaunginya.
2) Nomor pokok perpustakaan. Setiap perpustakaan sekolah
diwajibkan memberitahukan keberadaannya kepada perpustakaan
nasional RI untuk memperoleh nomor pokok perpustakaan (NPP).
3) Struktur organisasi. Struktur organisasi perpustakaan mencakup
kepala perpustakaan, layanan pemustaka dan layanan teknis
(pengadaan dan pengolahan), layanan TIK. Strukturnya langsung di
bawah kepala sekolah.
4) Program kerja. Perpustakaan membuat program kerja tahunan yang
mengacu pada program sekolah.
n. Pengelolaan
1) Visi perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah memiliki visi yang
mengacu pada visi sekolah
2) Misi perpustakaan sekolah. Misi perpustakaan sekolah menyediakan
informasi dan ide yang merupakan fondasi agar berfungsi secara
baik di dalam masyarakat masa kini yang berbasis informasi dan
18
pengetahuan. Perpustakaan menyediakan sarana bagi peserta didik
agar mampu belajar sepanjang hayat dan mengembangkan daya
pikir agar hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab.
3) Tujuan perpustakaan. Perpustakaan sekolah bertujuan
mengembangkan dan meningkatkan minat baca, literasi informasi,
bakat dan kecerdasan peserta didik, pendidik, dan tenaga
kependidikan dalam rangka mendukung tujuan pendidikan nasional
melalui penyediaan sumber belajar.
4) Kebijakan pengelolaan perpustakaan. Perpustakaan membuat
kebijakan tertulis meliputi komponen anggaran, tempat, sarana
prasarana, pengembangan koleksi, teknologi, organisasi,
ketenagaan, layanan dan promosi yang terintegrasi dengan
kurikulum.
5) Tugas perpustakaan sekolah. Tugas perpustakaan sekolah meliputi
a) Mengembangkan koleksi perpustakaan,
b) Mengorganisasi bahan pustaka,
c) Mendayagunakan koleksi perpustakaan,
d) Menyelenggarakan pendidikan pemustaka,
e) Melakukan perawatan koleksi,
f) Menunjang terselenggaranya pbm di sekolah,
g) Mendayagunakan hasil karya tulis peserta didik, pendidik, dan
tenaga kependidikan,
h) Menyediakan jasa perpustakaan dan informasi,
19
i) Melaksanakan kegiatan literasi informasi,
j) Melakukan kerja sama perpustakaan, dan
k) Melakukan promosi perpustakaan.
6) Fungsi perpustakaan sekolah. Perpustakaan sekolah memiliki fungsi
sebagai pusat sumber belajar, pusat kegiatan literasi informasi, pusat
penelitian, pusat kegiatan baca membaca, dan tempat kegiatan
kreatif, imajinatif, inspiratif, dan menyenangkan.
7) Anggaran. Sekolah menjamin tersedianya anggaran perpustakaan
setiap tahun sekurang-kurangnya 5% dari total anggaran sekolah di
luar belanja pegawai dan pemeliharaan serta perawatan gedung.
o. Teknologi informasi dan komunikasi. Dalam kegiatan layanan dan
organisasi informasi, perpustakaan sekolah memanfaatkan TIK untuk
meningkatkan kinerja dan keperluan pengguna perpustakaan.
SNI 7329:2009 menjelaskan bahwa perpustakaan Sekolah
dimaksudkan untuk menyediakan acuan tentang manjemen perpustakaan
yang berlaku pada perpustakaan sekolah baik negeri maupun swasta yang
meliputi pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Standar koleksi
perpustakaan sekolah adalah:
a. Pengembangan koleksi. Perpustakaan memperkaya koleksinya dan
menyediakan materi perpustakaan dalam berbagai bentuk media dan
format dalam rangka mendukung proses belajar mengajar di sekolah.
1) Perpustakaan sekolah mengembangkan koleksinya disesuaikan
dengan kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Dalam upaya
20
meningkatkan minat baca pengembangan koleksi diarahkan pada
rasio satu murid sepuluh judul buku.
2) Perpustakaan menambah koleksi buku per tahun sekurang-
kurangnya 10% dari jumlah koleksi.
b. Terbitan berkala. Perpustakaan melanggan minimal satu judul majalah
dan satu judul surat kabar yang terkait dengan kelangsungan proses
pembelajaran.
c. Buku pelajaran pelengkap. Perpustakaan menyediakan buku pelajaran
pelengkap yang sifatnya membantu atau merupakan tambahan buku
pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru.
d. Buku bacaan. Perpustakaan wajib menyediakan bacaan yang
mendukung kegiatan pembelajaran di sekolah yang meliputi koleksi
nonfiksi yang terkait dengan kurikulum dan koleksi buku fiksi dengan
perbandingan 60:40.
e. Materi perpustakaan referensi. Perpustakaan sekolah menyediakan
materi perpustakaan referensi. Koleksi materi perpustakaan referensi
minimal meliputi kamus umum bahasa Indonesia dan kamus bahasa
Inggris (untuk pendidikan dasar dan menengah), kamus bahasa daerah,
kamus bahasa Jerman, Prancis, Jepang, Arab, Mandarin (untuk
pendidikan menengah), kamus subyek, ensiklopedi, sumber biografi,
atlas, peta, bola dunia, serta buku telepon.
f. Materi perpustakaan elektronik. Perpustakaan menyediakan akses
sumber informasi elektronik termasuk internet.
21
g. Pengolahan materi perpustakaan
1) Materi perpustakaan diorganisasikan agar dapat ditemubalik secara
cepat dan tepat.
2) Materi perpustakaan dideskripsikan, diklasifikasi dan disusun secara
sistematis dengan menggunakan :
a) Pedoman deskripsi bibliografis;
b) Bagan klasifikasi;
c) Pedoman tajuk subjek dan atau tesaurus;
d) Pedoman penentuan tajuk entri utama.
h. Perawatan materi perpustakaan. Perawatan materi perpustakaan
meliputi kegiatan yang bersifat pencegahan dan penanggulangan
kerusakan.17
E. Studi Relevan
Pada kajian pustaka ini ada beberapa hasil penelitian atau karya yang
membahas subjeknya sama atau berhubungan. Beberapa penelitian sebelumnya
yang relevan dengan penelitian ini dipaparkan sebagai berikut:
Pertama, Sri Wahyuni &, Elva Rahmah dalam Jurnal Ilmu Informasi
Perpustakaan dan Kearsipan Vol. 1, No. 1, September2012, Seri E menulis
Pengembangan Koleksi Perpustakaan di Perpustakaan Kopertis Wilayah X.
kesimpulan penelitian ini sebagai berikut. (1) Proses pengembangan koleksi
yang dilaksanakan di Kopertis Wilayah X adalah: Proses pengembangan
koleksi Perpustakaan di Perpustakaan Kopertis Wilayah X dalam proses
17Standar Nasional Indonesia, SNI 7329:2009: Perpustakaan sekolah, Jakarta: Badan
Standardisasi Nasional, 2011), hlm. 3-4.
22
pengembangan koleksi belum melakukan semua proses pengembangan koleksi.
Itu terlihat dari beberapa hal yang dilakukan Perpustakaan Kopertis Wilayah X,
seleksi bahan pustaka dan pengadaan koleksi masih berupa pembelian dan
sumbangan. Sedangkan proses pengembangan koleksi yang belum dilakukan
yaitu analisis masyarakat pengguna, kebijakan seleksi, penyiangan dan evaluasi
koleksi Perpustakaan. (2) Bentuk koleksi yang dikembangkan di Perpustakaan
Kopertis Wilayah X adalah: Bentuk Jenis koleksi di Perpustakaan Kopertis
Wilayah X belum begitu lengkap, karena koleksi yang tersedia masih dalam
bentuk karya cetak. Walaupun ada dalam bentuk tidak tercetak seperti CD, dan
kaset. Itu pun yang terdapat di dalam buku tertentu. Bentuk koleksi yang belum
dikembangkan di Perpustakaan Kopertis Wilayah X yaitu: rekaman gambar,
seperti film, video, mikrofilm dan mikrofis. Rekaman suara, seperti piringan
hitam dan CD. Rekaman data, dan yang dikemas secara on-line.
Kedua, HM. Mansyur dengan tulisan berjudul Manajemen Perpustakaan
Sekolah. Kesimpulan tulisan ini adalah perpustakaan Sekolah idealnya menjadi
sarana yang penting dalam menunjang tercapainya proses pembelajaran dan
meningkatkan hasil pembelajaran. Untuk mewujudkan harapan tersebut maka
perpustakaan harus dikelola dengan baik. Hal ini membutuhkan pustakawan
yang berkualifikasi dan berkompetensi sesuai dalam bidangnya. Bukan itu saja,
manajemen perpustakaan yang baik memerlukan kerja sama yang baik antara
guru, pustakawan, orang tua murid, kepala sekolah dan seluruh pihak yang
terkait untuk berkomitmen mengembangkan perpustakaan.
23
Ketiga, Isji Hardi berjudul Pengukuran Kinerja Perpustakaan
Universitas Sumatera Utara Tahun 2010 Berdasarkan ISO 11620
Penelitiannya menjelaskan bahwa pada ISO 11620 telah dicatat sebagian besar
indikator berupa data kumulatif seperti jumlah koleksi, jumlah pengunjung,
jumlah peminjam, jumlah pegawai, dan lain sebagainya. Penelitian tersebut
menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah dokumentasi, pengamatan dan studi kepustakaan. Tujuan
penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui kinerja perpustakaan
dengan menggunakan Performance Indicator Measurement. Hasil aspek yang
diukur yaitu dari penelitian tersebut menunjukkan penilaian kinerja
perpustakaan sebagai berikut: (1) Circulation perCapita dengan hasil yang
wajib dilayani 7 eksemplar buku yang dipinjam, (2) In-Library Material Use
perCapita jumlah yang digunakan perorang 47 eksemplar pertahun, (3) Library
Visit perCapita yaitu berkunjung 32 kali kunjungan pertahun, (4) Program
Attandance perCapita yaitu peserta yang ikut ke acara yang dilakukan pertahun
0,07 kali, (5) Reference Transaction perCapita yaitu permintaan informasi
pertahun 0,05 permintaan informasi yang dilakukan, (6) Reference Fill Rate
yaitu mengukur semua pertanyaan yang dapat dijawab oleh petugas sebesar
100% pertahun, (7) Title Fill Rate yaitu judul koleksi yang diinginkan pertahun
sebesar 36,4%, (8) Subject and Autor Fill Rate yaitu permintaan literatur
pertahun sebesar 64,5%, (9) Registration as a Percentage of Population yaitu
anggota yang mendaftar kembali sebesar 93,30% pertahun, (10) Turnover Rate
yaitu rata-rata koleksi yang digunakan pertahun 3 kali peminjaman. Penelitian
24
tersebut berkontribusi pada penelitian ini karena indikator yang diteliti hampir
sama, karena itu dapat dijadikan perbandingan penelitian berikutnya meskipun
beda alat ukur standarnya.
Keempat, Mohamad Fajar yang tesis berjudul Evaluasi Kinerja Layanan
Perpustakaan dan Informasi Berdasarkan ISO 11620-1998 pada Kelompok
Layanan Bahan Pustaka Baru dan kelompok Layanan Bahan Pustaka Langka
di Perpustakaan Nasional RI”. Tujuannya untuk mengukur dan
membandingkan tingkat kinerja layanan perpustakaan dan informasi pada 2
kelompok layanan. Penelitiannya dilakukan melalui pengukuran indikator
kinerja berdasarkan ISO 11620-1998 tentang indikator kinerja perpustakaan.
Indikator kinerja ditentukan dan dipilih yang berkaitan dengan layanan
perpustakaan yaitu persentase judul yang diminta dalam koleksi, median waktu
temu kembali dokumen dari koleksi tertutup, tingkat ketepatan jawaban yang
diberikan, tingkat keberhasilan penelusuran melalui katalog judul, tingkat
keberhasilan penelusuran melalui katalog subyek, tingkat penggunaan fasilitas
dirinci menjadi 4 sub indikator: tingkat penggunaan kursi, tingkat penggunaan
meja baca, tingkat penggunaan monitor OPAC, dan tingkat penggunaan mesin
fotokopi, serta tingkat keterisian kursi.
Penelitiannya menggunakan metode deskriptif dengan teknik penelitian
survei. Teknik pengumpulan data melalui pengukuran langsung di lapangan,
observasi, penyebaran kuesioner/angket, dan data statistik yang dimiliki oleh
bidang layanan koleksi umum dan bidang layanan koleksi khusus, Pusat Jasa
Perpustakaan dan Informasi Perpustakaan Nasional RI. Hasil penelitiannya
25
adalah pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan baik apabila indikator-
indikator kinerjanya jelas, obyektif, mudah dilakukan, dan tersedia data
statistik yang menunjang. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini
adalah alat ukurnya, tetapi penelitian tersebut berkontribusi pada penelitian ini
karena indikator yang diteliti salah satunya sama dengan penelitian ini yaitu
bidang layanan.
Dari penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh beberapa
pihak ada kesamaan isi tetapi dalam sudut alat pengukurannya berbeda dengan
penelitian yang saya lakukan. Karena beberapa penelitian terdahulu masih
jarang menggunakan SNP 009:2011, untuk itu saya melakukan penelitian
dengan menggunakan alat ukur standarisasi tersebut.
26
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Pendekatan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lingkungan Perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Alasan menggunakan metode kualitatif deskriptif ini karena data
yang diungkapkan merupakan data dalam bentuk pendapat, komentar, kritik,
alasan, dan sebagainya. Kemudian peneliti harus memahami dan menafsirkan
makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu
dan dengan menggunakan analisis model Milles and Huberman untuk
menghindari data yang tidak penting. Analisis ini meliputi reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Pendekatan kualitatif adalah “penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati”.18 Kegiatan penelitian, kendatipun merupakan kegiatan
yang sifatnya bebas, transparan dan sangat betergantungan pada kehendak
dan keinginan dari peneliti dalam meneliti objek penelitiannya, namun
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan aturan-aturan yang telah
ditentukan, baik melalui literatur yang diciptakan oleh pakar-pakar penelitian,
maupun melalui buku pedoman dan aturan-aturan akademik yang menjadi
acuan peneliti dalam melaksanakan penelitian, sehingga diharapkan
terciptanya suatu penelitian yang berguna dan bermanfaat bagi kelangsungan
18Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi), (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), hlm. 4.
26
27
objek penelitian serta memberi sumbangan pemikiran yang sangat berguna
bagi objek penelitian khususnya.
Pendekatan kualitatif dipandang cocok untuk membahas standar
perpustakaan di SMAN 7 Kota Jambi sesuai SNI tahun 2011. Penyusunan
data dilakukan dalam bentuk uraian dari hasil wawancara, observasi dan
dokumentasi untuk mendapatkan makna dari standar perpustakaan di SMAN
7 Kota Jambi sesuai SNI tahun 2011.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SMAN 7 Kota Jambi terletak di
Seberang Kota Jambi. Sekolah ini adalah sekolah yang ada di Seberang Kota
Jambi.
C. Subyek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah kepala perpustakaan, kepala
sekolah, pengelola perpustakaan dan siswa. Istilah subyek penelitian
digunakan karena penelitian ini bersifat kualitatif. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan
sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu
yang dimaksud adalah subjek-subjek yang mengenai tema kajian ini.
D. Jenis dan Sumber Data
28
1. Jenis Data
Untuk memudahkan pengumpulan data yang peneliti lakukan
dalam penelitian ini, maka peneliti menggolongkan data menjadi dua
golongan yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan, diolah dan
disajikan oleh peneliti dari sumber pertama/utama.19 Dalam
penelitian ini sebagai data primer adalah data yang diperoleh melalui
observasi mengenai hal yang berkaitan dengan judul dan wawancara
dengan kepala perpustakaan, kepala sekolah, siswa dan pengelola
perpustakaan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan, diolah dan
disajikan oleh pihak lain, yang biasanya dalam bentuk publikasi atau
jurnal.20 Data sekunder dalam penelitian ini meliputi geografis,
sejarah perpustakaan, dan data-data yang berkaitan dengan penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data
diperoleh.21 Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara
dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu
19Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi. (Jambi: Fakultas Adab dan Humaniora, 2011),
hlm. 31. 20Ibid.,hlm. 31. 21Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hlm. 172.
29
orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti,
baik tertulis maupun lisan.22
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
1) Kepala perpustakaan,
2) Staf perpustakaan
3) Kepala sekolah
4) Guru,
5) Siswa.
6) Dokumen terkait.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Metode observasi atau disebut juga dengan pengamatan merupakan
“kegiatan pemuatan perhatian semua objek dengan menggunakan seluruh
indera.”23 Peneliti menggunakan metode observasi ini untuk mendapatkan
informasi mengenai standar perpustakaan di SMAN 7 Kota Jambi sesuai
SNI tahun 2011.
2. Wawancara
Wawancara adalah “sebuah dialog yang dilaksanakan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.”24 Metode
pengumpulan data dengan wawancara ini penulis lakukan dalam rangka
untuk memperoleh data melalui keterangan-keterangan dari orang-orang
22Ibid. 23Ibid., hlm. 156. 24Ibid., hlm. 155.
30
yang diwawancarai. Metode ini peneliti gunakan untuk memperoleh data
responden secara langsung, seperti dari:
1) Kepala Perpustakaan.
2) Kepala Sekolah
3) Pengelolaan perpustakaan
4) Siswa.
3. Dokumentasi
Dokumentasi sebagai data yang didapat secara tidak langsung
dalam bentuk terlulis seperti catatan manuskrip, buku, surat kabar,
majalah, notulen rapat, prasasti, legger, agenda dan sebagainya.25 Metode
dokumentasi digunakan untuk mendapatkan informasi non manusia,
sumber informasi (data) non manusia ini berupa catatan-catatan,
pengumuman, instruksi, aturan-aturan, laporan, keputusan atau surat-surat
lainnya, catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada kaitannya dengan fokus
penelitian. Data yang dikumpulkan mengenai teknik tersebut berupa kata-
kata, tindakan dan dokumen tertulis lainnya, dicatat dengan menggunakan
catatan-catatan. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data yang
valid, informasinya diberikan oleh informan melalui wawancara. Data
diambil melalui dokumentasi yang ada di Perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi meliputi:
a. Sejarah dan geografis
b. Keadaan perpustakaan,
25Ibid., hlm. 231.
31
c. Sarana dan prasarana
F. Metode Analisis Data
Analisis data yang dilakukan disesuaikan dengan tujuan penelitian.
Setelah semua data terkumpul, maka proses selanjutnya adalah melakukan
analisis data lebih mendalam. Analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah berdasarkan analisis interaktif sebagaimana dikemukan oleh Miles
dan Huberman yaitu:26
1. Reduksi Data (Data Reduction)
Hasil pengamatan dan wawancara yang ditemukan data yang
sedemikian banyak dan kompleks serta campur aduk, maka langkah yang
perlu diambil adalah mereduksi data. Reduksi data adalah aktifitas peneliti
dalam memilih dan memilah data yang dianggap relevan untuk disajikan.
Menurut Miles dan Hubermen, data reduction refer to the process of
selecting, focusing, simplying, abstracting and transforming the “row”
data that appear in written up fieldnot27. Proses pemilihan data
memfokuskan pada informasi yang mengarah untuk pemecahan masalah,
pemaknaan dan penemuan untuk menjawab pertanyaan penelitian.
Reduksi data ini digunakan untuk merangkum dan memilih hal-hal
yang penting dan menyisihkan data yang tidak penting mengenai koleksi
Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi sesuai standar SNI tahun 2011.
26Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman, Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber
Tentang Metode-Metode Baru. Terj. Tjetjep Rohedi Rohidi, (Jakarta: UI Press, 2007), hlm. 16-20. 27Ibid., hlm. 21.
32
2. Penyajian Data (Data Display)
Penyajian data disajikan secara sistematis, agar lebih mudah
dipahami tentang hubungan antar bagian yang mempengaruhi proses
pengelolaan pelayanan. Menurut Miles dan Haberman, we define a
’display’ as an organized assembly of information that permits conduction
drawing and action tacking.28 Bentuk penyajian data lebih banyak berupa
narasi yaitu pengungkapan secara tertulis, tujuannya adalah untuk
mempermudah mengikuti kronologis alur peristiwa, sehingga dapat
terungkap apa sebenarnya terjadi dibalik peristiwa tersebut, melalui
display data ini dapat dipahami pula interaksi antar bagian konteks utuh.
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data/menyajiakan data. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, dan sejenisnya yang paling sering digunakan
untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks.
Penyajian data ini digunakan untuk menyajikan data mengenai koleksi
Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi sesuai standar SNI tahun 2011.
3. Penarikan Kesimpulan (Verification)
Langkah ketiga dalam analisis data dalam penelitian kualitatif
menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
mengalami perubahan apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang
28Ibid., hlm. 21.
33
mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti
yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian kesimpulan dalam
penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak.
Mengapa bisa demikian? karena seperti telah dikemukakan di atas
bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di
lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru
yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau
bahkan gelap, sehingga setelah diteliti menjadi jelas. Kesimpulan ini dapat
berupa hubungan kausal atau interaktif, maupun hipotesis atau teori.
G. Triangulasi Data
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembandingan terhadap data. Menurut Moleong dalam Iskandar,
penelitian yang menggunakan teknik triangulasi dalam pemeriksaan melalui
sumbernya artinya membandingkan atau mengecek ulang derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda.
34
Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang terhadap sumber-sumber
data dengan cara:
a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara;
b. Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang di depan umum
dengan yang dikatakan secara pribadi;
c. Membandingkan apa yang dikatakan oleh seseorang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakan oleh seseorang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai
pendapat dan pandangan orang lain;
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan.29
Berdasarkan teknik triangulasi tersebut di atas, maka dimaksud untuk
mengecek kebenaran dan keabsahan data-data yang diperoleh di lapangan
tentang koleksi Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi sesuai standar SNI tahun
2011 dari sumber hasil observasi, wawancara maupun melalui dokumentasi,
sehingga dapat dipertanggung jawab keseluruhan data yang diperoleh di
lapangan dalam penelitian tersebut.
29Lexy J. Moleong, op. cit.., hlm. 330.
35
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Historis, Visi, Misi dan Geografis
1. Historis
SMA Negeri 7 Kota Jambi pertama kali didirikan atas dasar tidak
adanya sekolah menengah atas negeri di Seberang Kota Jambi. Dengan
potensi anak usia sekolah lanjutan atas yang sangat besar, maka
masyarakat di Kecamatan Pelayangan dan Kecamatan Danau Teluk
mengajukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk diadakan
sekolah menengah atas dan dibangunkan tahun 1984. Sejak itu dikenalkan
dengan nama SMA Negeri 7 Kota Jambi yang memilih lokasi jalan KH.
M. Zuhdi RT.08 Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk Kota
Jambi.30
2. Visi dan Misi
Dalam usahanya SMA Negeri 7 Kota Jambi sebagai sekolah
terdepan di Kota Jambi. Kepala sekolah, majelis guru dan staf tata usaha
berusaha menerapkan kedisiplinan di berbagai bidang dengan penuh
semangat dan kekeluargaan dan kebersamaan, untuk mewujudkan visi
SMA Negeri 7 Kota Jambi yaitu: berakhlak mulia, cerdas dan mandiri.
Sedangkan misinya adalah:
a. Mengembangkan potensi anak didik meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan, jasmani dan rohani, seni dan estetika dengan tetap
30Dokumen SMA Negeri 7 Kota Jambi, 2017
35
36
memperhatikan kaidah agama, akhlak, budi pekerti dan nilai-nilai
budaya.
b. Melaksanakan budaya 4S (senyum, sapa, salam dan salim).
c. Mengembangkan potensi anak didik secara utuh sesuai kecerdasannya.
d. Menumbuhkembangkan kemandirian dalam melaksanakan pendidikan
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
e. Mengembangkan wawasan kebangsaan dan cinta tanah air.
f. Menyiapkan warga sekolah menghadapi era globalisasi, komunikasi,
teknologi dan informasi.31
3. Letak Geografis
SMA Negeri 7 Kota Jambi beralamat di jalan KH. M. Zuhdi RT.08
Kelurahan Ulu Gedong Kecamatan Danau Teluk Kota Jambi dengan
batas-batas sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berbatasan dengan rumah penduduk
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah penduduk.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan rumah penduduk.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan rumah penduduk.32
B. Struktur Organisasi
Sebagai satuan organisasi tidak akan terlepas dari suatu struktur
organisasi kepengurusan. Karena kepengurusan itulah yang akan menjalankan
roda-roda organisasi. Maju atau mundurnya suatu organisasi sangat
ketergantungan pada manusia yang duduk di kepengurusan tersebut.
31Ibid. 32Ibid.
37
Kemudian tugas seorang pemimpin untuk mengatur dan memberikan
kebijaksanaan dalam mengatur langkah-langkah yang harus ditempuh karena
pemimpinlah yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab secara penuh
dan konsekuen.
Lembaga pendidikan formal sebagai penyelenggaraan organisasi kerja,
diselenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah, karena organisasi
dilaksanakan untuk menciptakan proses serangkaian yang terarah pada tujuan
yang telah ditetapkan. Sebagai organisasi kegiatan kerja maka untuk mencapai
tujuan organisasi itu harus disusun sebagai tata laksana yang dapat
melaksanakan tugasnya masing-masing baik tujuan umum maupun tujuan
khusus menurut jenis dan tingkatnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya ada
baiknya dilihat struktur organisasi SMA Negeri 7 Kota Jambi sebagai berikut:
38
STRUKTUR ORGANISASI SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI
TAHUN 2017/201833
33Ibid.
Kepala Sekolah
Samuri, S.Pd
Tata Usaha (TU)
Nanang
SISWA-SISWA
___________ : Garis Komando
----------- : Garis Koordinasi
Waka Kurikulum
Basri, S.Pd
Waka Kesiswaan
Ubaidillah, M.Pd.I
Wali Kelas
Guru BK
Majelis Guru
Waka Sapras
Delnedi Ziswan, S.Pd,M.Pd
Komite Sekolah
39
Berdasarkan skema struktur organisasi di atas, maka jelaslah bahwa
dalam suatu organisasi sekolah, peranan kepala sekolah sangat penting dan
menentukan dimana setiap kegiatan yang menyangkut sekolah tidak terlepas
dari pengawasan kepala sekolah. Pembagian tugas masih-masing tenaga
kependidikan pada struktur SMAN 7 Kota Jambi adalah:
a. Kepala sekolah
1) Merencanakan pengembangan sarana dan prasarana.
2) Menyelenggarakan administrasi sekolah.
3) Membuat laporan berkala.
4) Mengkoordinator penerimaan siswa baru.
b. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum:
1) Menyusun program pengajaran.
2) Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran.
3) Menyusun jadwal dan pelaksaan ulangan dan jadwal ujian akhir
4) Menerapkan krietria persyaratan naik/tidak naik dan kriteria kelulusan.
5) Mengatur jadwal penerimaan buku laporan penilaian hasil belajar dan
STTB.
6) Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan satuan pelajaran.
7) Menyusun laporan pelaksaan pelajaran.
8) Membina kegiatan MGMP.
9) Membina kegiatan sanggar PKG/MGMP/Media.
10) Menyusun laporan pendayagunaan sanggar PKG/MGMP/Media
11) Melaksanakan pemilihan guru teladan.
40
c. Wakil Kepala Madrasah Urusan Kurikulum. Bertugas sebagai:
1) Pengelolaan sistem angka kredit seperti persyaratan perolehan angka
kredit dan mengarahkan guru dalam penyusunan naskah soal Ujian
Semester.
2) Membantu Kepala Madrasah di dalam pembagian tugas guru.
3) Pengelola kegiatan belajar mengajar
4) Pengelolaan penilaian
5) Pengelolaan kegiatan ko-kurikuler
6) Pengelolaan perpustakaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7) Menyusun laporan kegiatan kurikulum secara berkala.
d. Wakil Kepala Madrasah Urusan Kesiswaan. Bertugas dan bertanggung
jawab membantu Kepala Madrasah dalam bidang:
1) Menyusun program pembinaan kesiswaan
2) Perencanaan dan penerimaan siswa baru.
3) Kegiatan Ekstrakurikuler, meliputi kegiatan pramuka, smart english
club, arabic club, qosidah modern “ar-rohmah”, mukhadhoroh, PMR
(palang merah remaja), kegiatan kesenian qosidah dan sholawat,
kegiatan ketrampilan teknik komputer, olah raga prestasi (volly ball,
futsal) dan kegiatan peringatan hari besar nasional/Islam
(PHBN/PHBI)
4) Pembinaan OSIS
5) Penyusunan tata tertib siswa dan sanksi bagi siswa yang melanggar
tata tertib.
41
6) Membina dan melaksanakan koordinasi 6K.
7) Kegiatan keuangan meliputi mendata para siswa yang mendapatkan
bantuan siswa miskin dan berprestasi.
8) Melaksanakan pemilihan calon siswa teladan dan penerima beasiswa.
9) Mengadakan pemilihan siswa untuk mewakili madrasah dalam
kegiatan di luar madrasah.
10) Mengatur Mutasi Siswa.
11) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kesiswaan secara berkala.
e. Waka Humas. Tugas fokok dan fungsi wakil kepala bidang humas adalah:
1) Menyusun program kegiatan studi banding dan kunjungan kerja warga
sekolah,
2) Mencatat dan menampung pengaduan, keluhan dan masukkan, kritik
dan masukkan dari orang tua dan masyarakat dan
3) Mengatur kelembagaan komite sekolah atau organisasi sejenisnya
f. Waka Sarana Prasarana. Tugas waka sarana dan prasarana adalah:
1) Menyusun program kerja sesuai kebijakan mutu dan sasaran mutu
sarana dan prasarana,
2) Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan perawatan dan perbaikan
sarana prasarana serta pemeliharaan lingkungan dan
3) Menindaklanjuti hasil monitoring dan evaluasi perawatan dan
perbaikan.
g. Wali Kelas
1) Membuat daftar kelas.
42
2) Menyusun piket kelas
3) Menentukan peringkat kelas
4) Mengisi raport pada tiap semester
5) Membuat struktur kelas.
h. Tata Usaha:
1) Menyusun keuangan sekolah.
2) Mengelola keungan sekolah.
3) Mengurus administrasi ketenagaan dan siswa.
4) Membina dan pengembangan karir pengawai tata usaha sekolah.
5) Menyusun adminitrasi perlengkapan sekolah.
h. Bagian Tenaga Pengajar (Guru). Tenaga pengajar bertugas melaksanakan
pendidikan atau pengajaran di sekolah meliputi:
1) Menyusun satuan pembelaaran yang akan diberikan
2) Membimbing siswa dalam belajar
3) Memberikan pelajaran kepada siswa dengan baik dan ikhlas
4) Mencari bakat yang ada pada diri siswa.
i. Tugas Siswa. Siswa bertanggung jawab untuk menerima pelajaran yang
diberikan oleh guru, mentaati aturan-aturan yang telah ditetapkan di
sekolah.34
Kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah itu, harus ada
kerja sama dengan baik, baik antara kepala sekolah dengan guru, kepala
sekolah dengan siswa bahkan kepala sekolah dengan wali siswa.
34Ibid.
43
BAB IV
TEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Standar Koleksi Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi Berdasarkan SNI
tahun 2011
Standar koleksi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi Berdasarkan SNI
tahun 2011 bisa dilihat pada bagian di bawah ini:
1. Standar Koleksi
SMAN 7 Kota Jambi sebagai salah satu lembaga pendidikan yang
telah lama ada di Kota Jambi, dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas
dari keberadaan perpustakaan sebagai salah satu sarana meningkatkan
mutu pendidikan. Wawancara dengan kepala Samuri, S.Pd, kepala SMAN
7 Kota Jambi bahwa:
“Buku teks belum tercapai 1 eksemplar per mata pelajaran per
peserta didik,dan buku panduan pendidik juga belum tercapai 1
eksemplar per mata pelajaran per guru mata pelajaran.sedangkan
buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan 30% fiksi
belum juga tercapai. Penambahan koleksi buku per tahun tidak
mencapai 1.000 judul.”35
Kebijakan koleksi perpustakaan perlu dipastikan dapat berjalan
secara optimal dan kebijakan yang ada sudah tepat. SMAN 7 Kota Jambi
sebagai salah satu lembaga pendidikan yang telah lama ada di Kota Jambi,
dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari keberadaan perpustakaan
sekolah. Sebagaimana hasil wawancara dengan Kepala SMAN 7 Kota
35Wawancara, 25 September 2017
43
44
Jambi yang mengatakan: “Koleksi yang ada sudah banyak, hanya saja
belum sesuai dengan jumlah siswa yang ada.”36
Bahkan pendapat informan lain cukup berbeda yang lebih fokus
pada koleksi. Untuk lebih jelasnya seperti paparan wawaran berikut ini:
“Saat ini kondisi yang ada yaitu dari kelengkapan koleksi buku teks
pelajaran sesuai mata pelajaran sudah memadai, namun dari jumlah atau
banyaknya koleksi buku teks pelajaran masih kurang.”37
Berkenaan dengan jumlah atau banyaknya koleksi yang ada di
SMAN 7 Kota Jambi disajikan pada table di bawah ini:
Tabel 4.1
Jumlah Koleksi Perpustakaan di SMAN 7 Kota Jambi
Sekolah Koleksi
Monograf
Koleksi Buku
Teks/Buku
Belajar
Koleksi Terbitan
Berseri
SMAN 7
Kota
Jambi
209 109 62
Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa jumlah koleksi
monograf di SMAN 7 Kota Jambi lebih banyak secara kuantitas, termasuk
koleksi buku teks dan koleksi terbitan berseri, maka lebih banyak dari
SMAN 7 Kota Jambi. Padahal sedianya sebagai sekolah yang sudah lama
dan berpengalaman dalam penyelenggaraan pendidikan, maka SMAN 7
Kota Jambi tentu harus memiliki koleksi yang lebih banyak dari sekolah
lain yang ada di seberang Kota Jambi.
36Ibid. 37Wawancara, 4 Oktober 2017
45
Penyelenggaraan perpustakaan harus sesuai dengan kebutuhan
penggunanya., Sementara siswa mengatakan: “Saya sesekali saja
menggunakan buku di perpustakaan, karena saya memanfaatkan buku-
buku yang dibeli setiap semesternya dalam kegiatan pembelajaran”.38
Dari berbagai pernyataan informan di atas maka disimpulkan bahwa
Manajemen yang ada belum layak karena masih sering tidak menguasai
tugas dan fungsinya dalam bekerja. Kemudian kekurangan sarana dan
prasarana perpustakaan. Jumlah buku sangat terbatas.
Standar pemenuhan koleksi perpustakaan belum tercapai. Sarana dan
prasarana yang memadai sangat dibutuhkan dalam pengelolaan
perpustakaan. Apalagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai
dimensi kehidupan tidak kecuali perpustakaan. Realitas sarana dan
prasarana yang ada di perpustakaan menurut sebagai pengelola
perpustakaan mengatakan: “Sarana dan prasarana yang ada buku, almari,
meja baca, dan meja pengelola perpustakaan”.39
Dari pendapat yang disampaikan sebelumnya sangat berbeda dengan
penjelasan pengelola lebih menjelaskan tentang penyediaan koleksi buku
teks pelajaran di perpustaan di SMAN 7 Kota Jambi sebagai berikut:
“Untuk penyediaan koleksi perpustakaan di perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi sudah ada, baik itu di bidang pengetahuan umum maupun di bidang
pengetahuan agama, tetapi koleksi buku teks pelajaran yang ada masih
38Wawancara, 25 September 2017 39Wawancara, 26 September 2017
46
belum mencukupi jumlahnya untuk siswa di sekolah ini. Jumlahnya yang
masih terbatas membuat kebutuhan terhadap koleksi buku teks pelajaran
tersebut masih kurang dan untuk koleksi digital tidak ada, di samping
kurangnya meja baca dan rak buku”.40
Dari hasil wawancara yang diperoleh penulis dari informan
mengenai sarana dan prasarana dapat diketahui perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi memiliki buku, almari, meja baca, dan meja pengelola. Namun
perlu penambahan terutama meja baca dan rak buku yang masih kurang.
Sedangkan untuk penyediaan koleksi di perpustakaan tersebut sudah ada
baik itu untuk bidang umum ataupun bidang pengetahuan agama. Namun
ketersediaan koleksi yang ada belum mencukupi jumlahnya. Sebab
jumlahnya yang masih terbatas dan untuk koleksi digital tidak ada. Sarana
dan prasana yang belum mendukung operasional Perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi sebagaimana dijelaskan kepala sekolah: “Sarana dan prasarana
yang ada belum lengkap atau sesuai standar yang ada”.41
Didukung dengan hasil wawancara dengan pengelola perpustakaan
SMAN 7 Kota Jambi yang mengatakan bahwa: ”Sarana dan prasarana
yang ada di perpustakaan belum lengkap atau sesuai standar yang ada”.42
Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa sarana
dan prasarana yang ada belum lengkap atau sesuai standar yang ada. Tetap
ada kendala dalam pengadaan sarana dan prasarana perpustakaan.
Permasalahan koleksi Perpustakaan menurut pengelola perpustakaan yang
40Ibid. 41Ibid. 42Ibid.
47
mengatakan: “Kendalanya adalah keterbatasan biaya untuk membeli
sarana dan prasarana yang kurang tersebut. Kemudian sumber daya
manusia yang kreatif menghasilkan sarana dan prasarana yang sederhana
juga belum ada”.43
Wawancara dengan siswa SMAN 7 Kota Jambi yang mengatakan:
“Koleksi perpustakaan masih kurang. Hal ini mungkin yang menyebabkan
saya menjadi berkurang keinginannya untuk membaca di perpustakaan”.44
Dapat disimpulkan bahwa kendala sarana dan prasarana perpustakaan
selama ini adalah keterbatasan biaya untuk membeli sarana dan prasarana
serta sumber daya manusia yang belum kreatif menghasilkan sarana yang
sederhana sekalipun. Berkenaan dengan pelayanan pengelolaan
Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi menurut keterangan pengelola
menjawab sebagai berikut: “layanan perpustakaan sudah jalan sesuai
dengan keinginan selama ini”.45
Adapula yang disampaikan salah satu siswa yang mengatakan
penting atau tidaknya perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi berikut ini:
“pelayanan yang ada tetap ada bagi siswa yang meminjam buku”.46
Perpustakaan sekolah yang dipakai proses pembelajaran adalah suatu
sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan yang ada dibuat agar
memungkinkan siswa belajar secara individual. Bentuk-bentuk kepedulian
pihak manajemen sekolah terhadap pengelolaan dalam bentuk
43Ibid. 44Ibid. 45Wawancara, 27 September 2017 46Ibid.
48
penganggaran dan fasilitas perpustakaan. Seperti disampaikan oleh
pengelola yaitu: “Memperhatikan fasilitas dan akan mensejahterakan serta
memberi peluang untuk mengikuti diklat”.47
Hal ini juga diungkapkan oleh siswa di SMAN 7 Kota Jambi
mengatakan: “Perpustakaan sekolah bagi pengajaran sangat penting sekali
keberadaannya. Untuk itu kami selalu mengusahakan penganggaran untuk
menambah koleksi”.48
Adapula yang disampaikan siswa di SMAN 7 Kota Jambi yang
mengatakan: “Sebagian guru mengarahkan kami menggunakan koleksi
perpustakaan yang ada sebagai sumber belajar. Menurut saya koleksi yang
ada masih kurang dan perlu ditambah”.49
Dari pernyataan yang telah dipaparkan di atas dapat disimpulkan
bahwa bentuk kepedulian manajemen sekolah sudah ada selama ini.
Adapun bentuk kepedulian antara lain (1) Memperhatikan fasilitas, akan
mensejahterakan dan memberi peluang mengikuti diklat, (2)
Menguasahakan penganggaran untuk menambah koleksi karena koleksi
yang ada masih kurang dari jumlahnya, dan (3) Mengarahkan untuk
mengunakan koleksi.
Perawatan terhadap koleksi masih belum memenuhi standar. Hal
ini dari faktor yang mempengaruhi secara struktur berasal dari pihak
manajemen perpustakaan. Adapun perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
mengalami kendala menurut keterangan wawancara Samsuri, S.Pd yaitu:
47Ibid. 48Ibid. 49 Ibid.
49
“Dengan keterbatasan SDM yang berkompetensi merawat koleksi
perpustakaan serta buku-buku yang belum memadai jumlahnya serta
minimnya bantuan sosial bagi penambahan koleksi Perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi”.50
Dari hasil wawancara yang dilakukan penulis, dapat diketahui
bahwa kendala pengelolaan perpustakaan di perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi yaitu keterbatasan SDM yang berkompeten. Selain itu kendala
buku-buku belum memadai dan jumlahnya minim.
2. Standar Pendukung Koleksi
Pendukung koleksi terpenting adalah manajemen dan SDM
perpustakaan. Pengorganisasian perpustakaan yang dilakukan dengan
maksud memberikan tugas pekerjaan kepada bawahan yang
berkompetensi melakukan fungsi manajemen di perpustakaan.
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen di
Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi dalam pengelolaan perpustakaan.
Seperti diungkapkan pengelola perpustakaan melalui wawancara ialah:
“Tugas pengelola perpustakaan diberikan salah satu guru yang bisa
bekerja mengelola perpustakaan ini, di samping tugas lain sebagai guru.
Tugas pengelola perpustakaan adalah melayani pemustaka di
perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi. Wawancara dengan pengelola bahwa:
”Saya mengakui saya memang tidak mengetahui secara luas ilmu
perpustakaan, sehingga dalam pengelola ini saya banyak dibantu kepala
50Wawancara, 28 September 2017
50
sekolah dan guru yang sudah lama mengajar dan mengetahui ilmu
perpustakaan meskipun juga tidak banyak.”51
Dari hasil wawancara di atas dapat diketehui tugas pengelola
perpustakaan diberikan kepada guru yang bisa bekerja mengelola
perpustakaan dan disamping tugas lain sebagai guru. Tugas pengelola
perpustakaan antara lain membuat rencana, mengorganisasikan dan
melayani pemustaka. Akan tetapi pengelola perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi untuk saat ini kurang berkompeten terutama pada bidang
Manajemen perpustakaan karena bukan sarjana ilmu perpustakaan.
Sumber daya manusia juga mempengaruhi kualitas pengelolaan
perpustakana. Sumber daya manusia adalah setiap individu atau
sekelompok seorang yang berpotensi melakukan kegiatan/usaha. Sumber
daya manusia yang mampu dalam pengelolaan perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi masih minim sebagaimana dikatakan kepala sekolah bahwa:
“Keinginan pihak sekolah adalah agar diletakkan sesuai dengan latar
belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Namun saat ini belum seperti itu
karena sumber daya manusia yang ada kurang berkualitas. Dan kurangnya
sumber daya manusia yang handal dalam pengelolaan perpustakaan”.52
Namun ada perbedaan dari hasil wawancara dengan pengelola
perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi yang mengatakan bahwa: ”Setelah
pembagian tugas kerja, maka sumber daya yang ada bekerja, meskipun
51 Wawancara, 27 September 2017 52Ibid.
51
selama ini masih belum maksimal karena masih minimnya pelatihan di
bidang perpustakaan”.53
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa
keinginan pihak sekolah adalah meletakkan petugas perpustakaan
berdasarkan latang belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Namun
sumber daya manusia yang bekerja diperpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
belum maksimal karena kurang kualitas dan minimnya pelatihan di bidang
perpustakaan. Sesuai dengan pengamatan penulis di perpustakaan SMAN
7 Kota Jambi sangat terbatas atau masih banyak yang belum memadai54.
Permasalahan sumber daya manusia perpustakaan biasanya adalah
keterbatasan pelatihan, pendidikan dan pengembangannya. Permasalahan
dari sumber daya manusia dalam pengelolaan Perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi menurut Sumari, S.Pd yang mengatakan: “Tetap ada permasalahan
yaitu kurangnya sumber daya manusia yang tak handal dalam pengelolaan
perpustakaan, suberdaya manusia yang kurang berkualitas”.55
Diperkuat dengan wawancara dengan Mat Rikin, S.Pd, kepala
sekolah dikatakan bahwa: “Khusus pengiriman peserta untuk mengikuti
program pelatihan keluar adalah positif untuk meningkatan mutu sumber
daya manusia perpustakaan, meskipun hal ini belum ada”.56
Dari pendapat yang telah disampaikan bahwa manajemen
perpustakaan merupakan faktor sangat penting dalam mendukung
53Ibid. 54Observasi, 27 September 2017 55Wawancara, 27 September 2017 56Wawancara, 28 September 2017
52
penyampaian informasi. Dan Manajemen perpustakaan di SMAN 7 Kota
Jambi berusaha merencanakan dalam memenuhi penyampaian seperti
penyedian koleksi monograf, koleksi berseri, alat-alat perpustakan dan
sebagainya.
Perencanaan merupakan bagian awal dari manajemen perpustakaan.
Sementara perencanaan Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi yaitu:
“Berencana untuk menerapkan sistem komputer dan akan menambah judul
buku, berusaha meningkatkan siswa agar rajin berkunjung ke
perpustakaan, dan menambah rak buku.”57
Hal ini sesuai dengan argument Sumari, S.Pd melalui wawancara
yaitu: ”Dengan merencanakan penambahan buku-buku perpustakaan,
Menyusun rencana pemanfaatan perpustakaan dan Merencanakan
pengawasan terpadu setuap hari dalam pemanfaatan perpustakaan oleh
guru dan siswa”.58
Berdasarkan wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa aktivitas
perencanaan yang dilakukan kepala dan pengelola di SMAN 7 Kota Jambi
dimana berencana untuk menerapkan sistem komputer dan akan
menambah judul buku, berusaha meningkatkan siswa agar rajin
berkunjung ke perpustakaan, dan menambah rak buku. Kemudian ada
juga rencana penambahan buku-buku perpustakaan, menyusun rencana
pemanfaatan perpustakaan dan merencanakan pengawasan terpadu setuap
hari dalam pemanfaatan perpustakaan oleh guru dan siswa.
57Wawancara, 29 September 2017 58Ibid.
53
Hal ini didukung dengan pengamatan penulis dalam aktivitas
perencanaan yang dilakukan kepala dan pengelola di SMAN 7 Kota Jambi
seperti (1) Menyusun rencana pemanfaatan perpustakaan, dan (2)
Merencanakan pengawasan terpadu dalam pemanfaatan perpustakaan.
Namun semuanya tidak dilaksanakan secara efektif, seperti ditemukan
tidak adanya penambahan secara kuantitas dan kualitas buku-buku di
perpustakaan, meskipun hal itu telah direncanakan setiap tahun.59
Menurut pengelola perpustakaan bahwa fungsi pengawasan yang
dilakaukan pada kualitas pengelolaan perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
yaitu: “Memantau di mana letak titik kelemahan yang dimiliki
perpustakaan ini seperti jumlah kunjungan ke perpustakaan, jumlah dan
kondisi koleksi yang ada, pelayanan yang ramah kepada pengunjung dan
lain sebagainya.”60
Hal ini juga diungkapkan oleh pengelola perpustakaan SMAN 7
Kota Jambi berkaitan pengelolaan perpustakaan ialah: "Kepala sekolah
melakukan koordinasi dengan pengelola pustaka untuk memantau kondisi
pemanfaatan pustaka oleh guru dan siswa untuk setiap harinya di SMAN
7 Kota Jambi”.61
Dari pernyataan diatas bahwasanya pengawasan dilakukan untuk
memantau. Terutama memantau titik kelemahan yang dimiliki
perpustakaan. Misalnya berkaitan dengan jumlah kunjungan
keperpustakaan, jumlah dan kondisi koleksi yang ada.
59Observasi, 29 September 2017 60Wawancara, 29 September 2017 61Ibid.
54
B. Kendala-Kendala yang dihadapi Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
dalam Menyediakan Koleksi Berdasarkan SNI tahun 2011
Kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
dalam menyediakan koleksi berdasarkan SNI adalah:
1. SDM yang Terbatas
Kendala mengikuti SNI adalah ketepatan kebijakan tersebut untuk
diimplementasikan. Selalu ada kendala kebijakan tersebut dalam
pengelolaan Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi seperti dijelaskan kepala
sekolah bahwa: “Untuk paham bahkan koleksi perpustakaan harus sesuai
SNI tentu membutuhkan SDM yang tahu itu, dan kami belum memiliki
SDM tersebut saat ini”.62
Bahkan staf perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi juga menjelaskan
kendala yang sama yaitu: “Kendala dalam kebijakan perpustakaan adalah
saya yang bukan sarjana perpustakaan dan belum mengerti semua koleksi
perpustakaan yang sesuai SNI 2011”.63
Dapat disimpulkan bahwa kendala dialami oleh perpustakaan
SMAN 7 Kota Jambi yaitu dalam pengelola perpustakaan yaitu kurangnya
sumber daya manusia yang handal dan kurang berkualitas dalam
pengelolaan perpustakaan. Berupaya untuk pengiriman peserta agar
mengikuti program pelatihan keluar demi meningkatan mutu sumber daya
manusia perpustakaan, meskipun hal itu belum pernah dilakukan.
2. Keterbatasan Anggaran
62Wawancara, 30 September 2017 63Ibid.
55
Kendala mencapai standar SNI bagi perpustakaan adalah dana.
Dana adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk operasional kegiatan.
Seperti halnya di lembaga pendidikan setingkat SMA seperti dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah), pembiayaan pendidikan BOS ini sangat
diperlukan bagi kelangsungan operasional lembaga pendidikan itu. Untuk
lebih jelasnya penulis menanyakan langsung kepada pengelola
perpustakaan mengatakan: “Dana operasional perpustakaan sangat minim
sekali karena dana yang dimiliki oleh perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
sangat tidak mendukung bagi pencapaian koleksi perpustakaan yang sesuai
SNI 2011”.64
Tidak jauh berbeda dengan paparan Sumari, S.Pd, selaku kepala
SMAN 7 Kota Jambi mengatakan: “Sangat minim sekali karena dana yang
dimiliki oleh perpustakaan sekolah sangat tidak mendokong untuk
pengelolaan perpustakaan”.65
Dari pernyataan diatas bahwasanya dana operasional perpustakaan
sangat minim dimana dana yang dimiliki oleh perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi sangat tidak mendukung operasional dan fasilitas perpustakan.
Maka secara tidak langsung tidak mendukung pengelolaan perpustakaan.
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan.
Tidak terkecuali dengan SMAN 7 Kota Jambi. Bahkan anggaran adalah
aspek penting dalam manajemen perpustakaan karena penggerak segala
kebijakan yang ada. Dana yang dibutuhkan dalam pengelolaan
64Ibid. 65Wawancara, 2 Oktober 2017
56
perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi sebagai penjelasan berikut ini: “Dana
yang dibutukan sangat besar.” Dana yang ada saat ini belum memadai
karena dari dana tersebut belum bisa mengadakan koleksi yang sesuai SNI
2011”.66
Hasil wawancara dengan pengelola perpustakaan mengatakan:
“Kebutuhan dana bagi peningkatan kualitas perpustakaan ini sangat
besar”.67
Kendala dana bagi pengelolaan perpustakaan yaitu berhubungan
dengan sistem pendanaan yang terpusat dan satu arah dari pemerintah, di
samping tidak adanya sumber dana dari pihak lain seperti masyarakat dan
perusahaan.
3. Keterbatasan Pengawasan
Pengawasan terhadap pengelolaan perpustakaan yang ada belum
efektif atau berjalan dengan baik. Seperti disampaikan oleh Mat Rikin,
S.Pd, kepala sekolah mengatakan: “Belum efektif, karena pengawasan
tidak dilakukan terus menerus dan masalah yang ada tidak semua bisa
diselesaikan”.68
Selanjutnya kepala sekolah SMAN 7 Kota Jambi melakukan
koordinasi dengan pengelola perpustakaan demi memantau kondisi
pemanfaatan perpustakaan oleh guru dan guru setiap hari di perpustakaan.
Sedangkan pengamatan penulis di SMAN 7 Kota Jambi lebih fokus pada
66Ibid. 67Ibid. 68Wawancara, 3 Oktober 2017
57
pengawasan aktivitas guru dalam mengajar dan kurang mengawasi koleksi
perpustakaan apakah sesuai SNI 2011 atau tidak.69
Pengawasan sangat urgen sifatnya untuk memastikan tujuan
tercapai. Seberapa pentingnya pengawasan dalam pengelolaan
Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi dapat diketahui melalui hasil
wawancara dengan pengelola perpustakaan berikut ini: “Kesibukan
mengurusi semua aspek sekolah, terkadang kami tidak tahu jika koleksi
yang ada kurang sesuai SNI 2011 karena kepala sekolah juga jarang
mengawasi kerja kami”.70
Dari penyataan-pernyataan diatas dapat penulis simpulkan bahwa
pengawasan pengelola perpustakaan sangat penting karena sebagai acuan
pencapaian tujuan pengelolaan perpustakaan.
C. Upaya yang dilakukan Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi dalam
Menyediakan Koleksi Berdasarkan SNI tahun 2011
Upaya yang dilakukan perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi dalam
menyediakan koleksi berdasarkan SNI tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kualitas SDM
Pelatihan berguna untuk menutup gap antara kecakapan yang
dipersyaratkan dengan kemampuan yang ada saat ini. Pelatihan untuk
pengembangan kompetensi sumber daya manusia sudah diusahakan,
sebagaimana dijelaskan kepala SMAN 7 Kota Jambi mengatakan: “sudah
69Observasi, 29 September 2017 70Wawancara, 30 September 2017
58
ada pelatihan bagi pengelola perpustakaan dan selama ini frekuensinya
masih jarang”.71
Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa sudah
ada pelatihan bagi pengelola perpustakaan dan selama ini pelaksanaannya
masih jarang.
2. Meningkatan Jumlah Koleksi Perpustakaan
Jumlah koleksi yang memadai sangat dibutuhkan di Perpustakaan
SMAN 7 Kota Jambi menurut Samuri, S.Pd, sebagai kepala sekolah
mengatakan: “Penambahan jumlah koleksi yang ada sangat dibutuhkan
seperti penambahan judul buku, meja baca, rak buku dan kotak saran”.72
Kemudian hasil wawancara dengan Samuri, S.Pd tidak jauh
berbeda dengan informan sebelumnya yang mengatakan yaitu: “Kebijakan
yang ada untuk menambah koleksi tetap ada melalui bantuan dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah)”.73
Dari pernyataan yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan
bahwa pihak SMAN 7 Kota Jambi sudah berusaha menambah koleksi
berdasarkan anggaran yang ada.
Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa saat ini
dibutuhkan penambahan koleksi yang ada seperti penambahan judul buku,
meja baca, rak buku dan kotak saran. Sedangkan kondisi kelengkapan
koleksi terkhusus buku teks pelajaran sudah sesuai. Akan tetapi jumlah
koleksi tersebut masih kurang. Hal tersebut selaras dengan pengamatan
71Wawancara, 4 Oktober 2017 72Ibid. 73Wawancara, 25 September 2017
59
penulis di Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi di mana kelengkapan koleksi
buku teks pelajaran sesuai mata pelajaran sudah memadai.74 Untuk
mencapai tujuan perpustakaan, maka pengelolaan sarana dan prasarana
perpustakaan tidak dapat diabaikan, melainkan harus dipikirkan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitasnya di perpustakaan.
3. Menyusun Kebijakan untuk Memenuhi Koleksi yang Sesuai Standar
Kebijakan peningkatan kualitas koleksi perpustakaan adalah segala
perbuatan yang dikehendari pengelola perpustakan untuk dilakukan atau
tidak dilakukan yang dirumuskan dalam suatu kebijakan, untuk mencapai
tujuan yang hendak dicapai melalui program-program pengelolaan
perpustakan. Berdasarkan wawancara dengan Sumari, S.Pd tentang
kebijakan di SMAN 7 Kota Jambi dalam pengelolaan perpustakaan:
“Untuk pengelolaan perpustakaan, kebijakan yang ada adalah
menyerahkan segala aspek perencanaan, pengorganisasian dan
pengaraha dan pengawasan kepada pengelola, kepala sekolah
hanya sebagai pemberi pertimbangan dan penanggung jawab”.75
Pandangan berbeda disampaikan siswa SMAN 7 Kota Jambi yang
mengatakan: “Petugas perpustakaan di sekolah ini adalah satu guru yang
ditetapkan kepala sekolah.76
Hal tersebut tidak jauh berbeda dari hasil wawancara dengan
pengelola perpustakaan yang mengatakan: “Saya ditunjuk kepala sekolah
untuk mengelola perpustakaan ini”.77
74Observasi, 4 Oktober 2017 75Wawancara, 3 Oktober 2017 76Wawancara, 4 Oktober 2017 77Ibid.
60
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa untuk pengelolaan
perpustakaan, kebijakan yang ada adalah menyerahkan segala aspek
perencanaan, pengorganisasian dan pengaraha dan pengawasan kepada
pengelola. Sementara kepala sekolah hanya sebagai pemberi pertimbangan
dan penanggung jawab. Bahkan pengelola perpustakaan SMAN 7 Kota
Jambi ditetapkan pada guru yang ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.
4. Mengusahakan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor yang sangat
penting demi berjalannya proses pendidikan. Adapun sarana dan prasarana
yang dapat menunjang demi berkelangsungannya suatu proses pendidikan
di Sekolah
Hal tersebut tidak jauh berbeda dari hasil wawancara dengan
pengelola perpustakaan yang mengatakan: “Sarana dan prasarana
perpustakaan kami usahakan memadai seperti meja dan kursi baca, rak
buku, ac di ruang baca dan lain sebagainya, meskipun penambahan
jumlahnya tidak signifikan bertambah setiap tahunnya”.78
Ada tiga faktor yang harus ada dalam proses pembelajaran yaitu
guru, siswa dan instrumen belajar. Ketiadaan salah satu dari faktor tersebut
maka tidak mungkin terjadi proses pembelajaran. Satu bentuk dari
instrumen belajar yaitu sarana dan prasarana. peranannya.
78Ibid.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan temuan lapangan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut:
1. Standar koleksi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi berdasarkan SNI tahun
2011 belum tercapai dimana buku teks belum tercapai 1 eksemplar per
mata pelajaran per peserta didik, dan buku panduan pendidik juga belum
tercapai 1 eksemplar/mata pelajaran bagi setiap guru mata pelajaran.
Sedangkan buku pengayaan dengan perbandingan 70% nonfiksi dan 30%
fiksi belum juga tercapai. Penambahan koleksi buku setiap tahun tidak
mencapai 1.000 judul.
2. Kendala-kendala yang dihadapi perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi dalam
menyediakan koleksi berdasarkan SNI tahun 2011 adalah adalah sumber
daya manusia yang kurang berkualitas untuk bisa memahami koleksi yang
sesuai SNI, faktor dana yang terbatas, pengawasan kepala sekolah yang
lemah untuk menemukan permasalahan standardisasi koleksi yang sesuai
peraturan.
3. Upaya yang dilakukan perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi dengan tetap
meningkatkan jumlah buku sesuai SNI tahun 2011, memberikan
kesempatan pelatihan SDM bagi pengelolaan perpustakaan dan menyusun
kebijakan anggaran untuk memenuhi koleksi dan sarana/prasarana sesuai
standar SNI.
61
62
C. Saran-saran
1. Kepada kepala SMAN 7 Kota Jambi untuk menambah sumber daya
manusia perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan sekolah dan
mengalokasikan anggaran yang sesuai kebutuhan pengelolaan
perpustakaan.
2. Kepada segenap sumber daya perpustakaan dan guru di SMAN 7 Kota
Jambi untuk memaksimalkan lagi potensi yang ada dari berbagai aspek
untuk menciptakan manajemen perpustakaan yang membantu kegiatan
pendidikan dan pembelajaran di SMAN 7 Kota Jambi.
3. Kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jambi untuk memperbanyak kegiatan
pelatihan dan pertemuan ilmiah di bidang perpustakaan. Dengan hal ini,
maka tenaga pengajar bisa mengembangkan kemampuan
profesionalitasnya menuju pengelolaan perpustakaan di SMAN 7 Kota
Jambi yang berkualitas.
63
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Undang-undang Perpustakaan No. 24 Tahun 2007 tentang
Perpustakaan Umum. Jakarta: Asa Mandiri, 2008.
Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pusat
Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.
Isji Hardi. Pengukuran Kinerja Perpustakaan Universitas Sumatera Utara Tahun
2010 Menggunakan Performance Indicator Measurement yang
Dikeluarkan oleh American Library Association (ALA). Medan: FIB,
2011.
Kompri. Manajemen Sekolah. Bandung: Alfabeta, 2014.
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif (edisi revisi), Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2010.
Matthew B. Miles dan A. Michael Huberman. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Terj. Tjetjep Rohedi Rohidi.
Jakarta: UI Press, 2007.
Mohamad, Fajar. Tesis: Evaluasi Kinerja Layanan Perpustakaan dan Informasi
Berdasarkan ISO 11620-1998 pada Kelompok Layanan Bahan Pustaka
Baru dan kelompok Layanan Bahan Pustaka Langka di Perpustakaan
Nasional RI. Depok: FIPB, 2004.
Perpustakaan nasional RI. Standar Nasional Perpustakaan Bidang perpustakaan
Sekolah dan Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Perpustakaan
Nasional RI, 2011.
Sri Purnomowati. Mengukur Kinerja Perpustakaan. Jurnal Baca. Vol. 25, no. 3-4,
September-Desember, 2000.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta, 2010.
Suharyoto. Mengenal dan Mengelola Perpustakaan. Yogyakarta: Naafi’ Book
Media, 2014.
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1994.
64
Tim Penyusun. Pedoman Penulisan Skripsi. Jambi: Fakultas Adab dan Humaniora, 2011.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
Pasal 1 Ayat (2)
65
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Judul Skripsi: STANDAR KOLEKSI PERPUSTAKAAN SEKOLAH
BERDASARKAN SNI TAHUN DI SMAN 7 KOTA JAMBI
A. Pedoman Wawancara
1. Kepala SMAN 7 Kota Jambi
a. Bagaimana ketersediaan koleksi di Perpustakaan sekolah?
b. Bagaimana Perawatan koleksi di Perpustakaan sekolah?
c. Berapa jumlah petugas Perpustakaan sekolah?
2. Kepala Perpustakaan
a. Apa saja acuan normatif dalam pengelolaan perpustakaan sekolah?
b. Bagaimana keadaan standar buku teks per mata pelajaran per peserta
didik
c. Bagaimana keadaan buku panduan pendidik per mata pelajaran per
guru mata pelajaran
d. Bagaimana keadaan buku pengayaannya?.
e. Bagaimana perpustakaan menambah koleksi buku per tahunnya.
f. Keadaan semua koleksi yang ada di perpustakaan sekolah?
g. Bagaimana pengorganisasian bahan perpustakaan sekolah?
h. Bagaimana pelaksanaan cacah ulang dan penyiangan koleksi
perpustakaan sekolah?
i. Bagaimana pelaksanaan perawatan koleksi perpustakaan sekolah?
j. Bagaimana sarana dan prasarana perpustakaan sekolah?
k. Bagaimana lokasi perpustakaan sekolah saat ini?
l. Bagaimana layanan pemustaka saat ini?
m. Bagaimana ketersediaan dan kinerja tenaga perpustakaan sekolah?
n. Bagaimana penyelenggaraan, pendirian, program kerja dan struktur
organisasi perpustakaan sekolah ini?
o. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan perpustakaan sekolah?
p. Bagaimana penganggaran perpustakaan sekolah?
q. Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kegiatan layanan dan organisasi informasi?
3. Siswa
a. Bagaimana keadaan standar buku teks pelajaran?
b. Bagaimana perpustakaan menambah koleksi buku per tahunnya?
c. Keadaan semua koleksi yang ada di perpustakaan sekolah?
d. Bagaimana sarana dan prasarana perpustakaan sekolah?
e. Bagaimana lokasi perpustakaan sekolah saat ini?
f. Bagaimana layanan pemustaka saat ini?
g. Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kegiatan layanan dan organisasi informasi?
66
B. Pedoman Observasi
1. Bagaimana keadaan standar buku teks per mata pelajaran per peserta didik
2. Bagaimana keadaan buku panduan pendidik per mata pelajaran per guru
mata pelajaran
3. Bagaimana keadaan buku pengayaannya?.
4. Bagaimana perpustakaan menambah koleksi buku per tahunnya.
5. Keadaan semua koleksi yang ada di perpustakaan sekolah?
6. Bagaimana pengorganisasian bahan perpustakaan sekolah?
7. Bagaimana pelaksanaan cacah ulang dan penyiangan koleksi perpustakaan
sekolah?
8. Bagaimana pelaksanaan perawatan koleksi perpustakaan sekolah?
9. Bagaimana sarana dan prasarana perpustakaan sekolah?
10. Bagaimana lokasi perpustakaan sekolah saat ini?
11. Bagaimana layanan pemustaka saat ini?
12. Bagaimana ketersediaan dan kinerja tenaga perpustakaan sekolah?
13. Bagaimana penyelenggaraan, pendirian, program kerja dan struktur
organisasi perpustakaan sekolah ini?
14. Bagaimana pelaksanaan pengelolaan perpustakaan sekolah?
15. Bagaimana penganggaran perpustakaan sekolah?
16. Bagaimana pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
kegiatan layanan dan organisasi informasi?
C. Pedoman Dokumentasi
1. Sejarah Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
2. Visi dan Misi Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
3. Struktur organisasi Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
4. Keadaan anggota Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
5. Keadaan sarana dan prasarana Perpustakaan SMAN 7 Kota Jambi
67
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Pribadi
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Tempat dan Tanggal Lahir :
4. Kebangsaan : Indonesia
5. Agama : Islam
6. Alamat :
7. No. Kontak :
B. Riwayat Pendidikan
1. Sekolah Dasar :
2. SMP :
3. SMA :
4. Perguruan Tinggi : IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
Fakultas Adab dan Humaniora, Jurusan Ilmu
Perpustakaan Angkatan 2011.