Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

55
BAB I PENDAHULUAN A. JUDUL PRAKTIKUM Termoregulasi B. WAKTU, TANGGAL PRAKTIKUM Waktu : 13.00 – 15.00 WIB Hari, tanggal praktikum : Rabu, 25 November 2015 C. TUJUAN PRAKTIKUM a. Mampu melakukan pemeriksaan suhu inti tubuh manusia. b. Mampu melakukan pengukuran suhu tubuh secara oral pada tubuh manusia. c. Mampu melakukan pengukuran suhu tubuh secara aksiler pada tubuh manusia. d. Mampu memahami perbedaan berbagai temperatur di berbagai tempat di tubuh. e. Mampu mengetahui berbagai faktor yang berpengruh pada pengukuran suhu tubuh. D. DASAR TEORI Termoregulasi adalah pemeliharaan suhu tubuh di dalam suatu kisaran yang membuat sel- sel mampu berfungsi secara efesien. Upaya mempertahankan temperatur tubuh agar berada dalam kisaran normal (termoregulasi) jauh lebih penting artinya pada organisme yang hidup di darat ketimbang organisme air (Campbell, et al. 2004). 1

description

joj

Transcript of Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Page 1: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

BAB I

PENDAHULUAN

A. JUDUL PRAKTIKUM

Termoregulasi

B. WAKTU, TANGGAL PRAKTIKUM

Waktu : 13.00 – 15.00 WIB

Hari, tanggal praktikum : Rabu, 25 November 2015

C. TUJUAN PRAKTIKUM

a. Mampu melakukan pemeriksaan suhu inti tubuh manusia.

b. Mampu melakukan pengukuran suhu tubuh secara oral pada

tubuh manusia.

c. Mampu melakukan pengukuran suhu tubuh secara aksiler pada

tubuh manusia.

d. Mampu memahami perbedaan berbagai temperatur di berbagai

tempat di tubuh.

e. Mampu mengetahui berbagai faktor yang berpengruh pada

pengukuran suhu tubuh.

D. DASAR TEORI

Termoregulasi adalah pemeliharaan suhu tubuh di dalam suatu

kisaran yang membuat sel-sel mampu berfungsi secara efesien. Upaya

mempertahankan temperatur tubuh agar berada dalam kisaran normal

(termoregulasi) jauh lebih penting artinya pada organisme yang hidup

di darat ketimbang organisme air (Campbell, et al. 2004).

Hipotalamus adalah bagian yang sangat peka, yang merupakan

pusat integrasi utama untuk memelihara keseimbangan energi dan suhu

tubuh. Hipotalamus berfungsi sebagai termostat tubuh, dengan

menerima informasi dari  berbagai bagian tubuh di kulit. Penyesuaian

dikoordinasi dengan sangat rumit dalam mekanisme penambahan dan

pengurangan suhu sesuai dengan keperluan untuk mengorekasi setiap

penyimpangan suhu inti dari nilai patokan normal. Hipotalamus mampu

berespon terhadap perubahan suhu darah sekecil 0,01ºC (Sherwood,

1996).

1

Page 2: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Pusat  pengaturan tubuh manusia ada di Hipotalamus, oleh

karena itu jika hipotalamus terganggu maka mekanisme engaturan suhu

tubuh juga akan terganggu dan mempengaruhi thermostat tubuh

manusia. Mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia erat kaitannya

antara kerja sama system syaraf baik otonom, somatic dan endokrin.

Sehingga ketika membahas mengenai pengaturan suhu oleh system

persyarafan maka tidak lepas pula kaitannya dengan kerja system

endokrin terhadap mekanisme pengaturan suhu tubuh seperti TSH dan

TRH.

Ada 2 jenis suhu tubuh :

1. Suhu inti

Suhu inti merupakan suhu jaringan tubuh bagian dalam seperti

rongga abdomen dan rongga pelvis. Suhu inti ini relative konstan. Suhu

tubuh inti yang normal berada dalam satu rentang suhu. Tempat

pengukuran suhu inti terdapat di Rectum, Membrane timpani,

Esophagus, Arteri pulmoner, Kandungan kemih.

2. Suhu permukaan

Suhu permukaan merupakan suhu pada kulit jaringan subkutan,

dan lemak.Suhu permukaan akan meningkat atau menurun sebagai

respon terhadap lingkungan. Bagaimana pun suhu permukaan

berfluktuasi bergantung pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas

yang hilang ke lingkungan luar. Karena fluktuasi suhu permukaan ini,

suhu yang dpat diterima berkisar dari 36⁰C sampai 38⁰C. Fungsi

jaringan dan sel tubuh paling baik dalam rentang suhu yang relative

sempit. Tempat pengukuran suhu permukaan terdapat di kulit,

aksila,dan oral.

\

2

Page 3: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Arteri pulmoner menunjukan nilai yang paling representative

karena darah bercampur dari semua bagian tubuh. Pengukuran suhu

pada arteri pulmoner merupakan standar dibandingkan dengan semua

tempat ang dikatakan akurat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu

Setiap saat suhu tubuh manusia berubah secara fluktuatif. Hal

tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai factor yaitu :

1. Exercise

semakin beratnya exercise maka suhunya akan meningkat 15 x,

sedangkan pada atlet dapat meningkat menjadi 20 x dari basal ratenya.

2. Hormon

Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar (

kelenjar endokrin ) yang berfungsi untuk membawa pesan kimiawi dari

satu sel ke sel lainnya. hormon mempunyai peranan penting untuk

mengontrol fungsi tubuh dan menentukan tingkat metabolismeContoh

hormone diantaranya :

- Hormon Thyroid (Thyroxine dan Triiodothyronine) adalah pengatur

pengatur utama basal metabolisme rate.

- Hormone pertumbuhan ( growth hormone ) dapat menyebabkan

peningkatan kecepatan metabolisme sebesar 15-20%. Akibatnya,

produksi panas tubuh juga meningkat.

- Testosteron adalah hormon yang dianggap sebagai androgen atau

hormon seksual pria. Ini adalah steroid alami dalam tubuh dan

diproduksi terutama di testis, tetapi juga dapat diproduksi dalam

jumlah yang lebih kecil oleh kelenjar adrenal. (Pada wanita, jumlah

yang lebih kecil dari testosteron yang dibuat dalam ovarium.)

Produksi testosteron diatur terutama oleh kelenjar hipofisis, yang

menandakan perlunya testosteron tambahan dengan melepaskan

hormon luteinizing, atau LH.

3

Page 4: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

3. Sistem syaraf

Selama exercise atau situasi penuh stress, bagian simpatis dari

system syaraf otonom terstimulasi. Neuron-neuron postganglionik

melepaskan norepinephrine (NE) dan juga merangsang pelepasan

hormon epinephrine dan norephinephrine (NE) oleh medulla adrenal

sehingga meningkatkan metabolisme rate dari sel tubuh.

4. Suhu tubuh

Meningkatnya suhu tubuh dapat meningkatkan metabolisme

rate, setiap peningkatan 1 % suhu tubuh inti akan meningkatkan

kecepatan reaksi biokimia 10 %.

5. Asupan makanan

Makanan dapat meningkatkan 10 – 20% metabolisme rate

terutama intake tinggi protein.

6. Berbagai macam factor lainnya contohnya diantaranya :

- Status Malnutrisi.

Malnutrisi yang cukup lama dapat menurunkan kecepatan

metabolisme 20 – 30%. Hal ini terjadi karena di dalam sel tidak ada

zat makanan yang dibutuhkan untuk mengadakan metabolisme.

Dengan demikian, orang yang mengalami mal nutrisi mudah

mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermia). Selain itu, individu

dengan lapisan lemak tebal cenderung tidak mudah mengalami

hipotermia karena lemak merupakan isolator yang cukup baik,

dalam arti lemak menyalurkan panas dengan kecepatan sepertiga

kecepatan jaringan yang lain (Guyton, A.C. 1986).

4

Page 5: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

- Kerusakan organ

Kerusakan organ seperti trauma atau keganasan pada

hipotalamus, dapat menyebabkan mekanisme regulasi suhu tubuh

mengalami gangguan. Berbagai zat pirogen yang dikeluarkan pada

saai terjadi infeksi dapat merangsang peningkatan suhu tubuh.

Kelainan kulit berupa jumlah kelenjar keringat yang sedikit juga

dapat menyebabkan mekanisme pengaturan suhu tubuh terganggu.

- Gender

- Iklim

Pusat termoregulasi terdapat di hipotalamus yaitu:

1. Hipotalamus anterior yang berfungsi sebagai regulator terhadap suhu

panas, stiulasi pada hipotalamus anterior akan menyebab kan

hipotermia, penurunan termogenesis: anoreksia, apati,peningkatan

TSH, peningkatan termolisis yaitu:vasodilatasi perifer, berkeringat,

peningkatan respirasi.

2. Hipotalamus posterior yang berfungsi sebagai regulator terhadap suhu

dingin stimulasi pada hipotalamus postteriaor akan menyebabkan

hipertermia , peningkatan termogenesis seperti menggigil, rasa lapar,

peningkatan TSH, penurunan termolisis yaitu : vasokontriksi perifer,

curling up, memakai baju tebal.

Empat mekanisme utama kehilangan panas:

1.   Radiasi

Menurut Ganong (2005) dan Sherwood (2006),” Radiasi

adalah pemindahan panas melalui radiasi elektromagnetik

inframerah dari satu benda ke benda lain dengan suhu berbeda dan

keduanya tidak berkontak (Gbr. 2.1a)”. Apabila seseorang berada

dalam lingkungan yang dingin, terjadi pengeluaran panas melalui

hantaran ke udara di sekitarnya dan melalui radiasi ke benda-benda

dingin di sekitarnya (Ganong, 2005). Kehilangan panas tubuh

melalui radiasi terjadi ketika suhu tubuh di bawah 98,6oF (Decker et

5

Page 6: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

al., 2003). Menurut Boron & Boulpaep, (2003) dan Guyton & Hall,

(2008),”Orang yang telanjang pada suhu kamar yang normal

kehilangan panas kira-kira 60% dari kehilangan panas total (sekitar

15%) melalui radiasi.”

2. Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas antara benda-benda

yang berbeda suhunya yang berkontak langsung satu sama lain

(Gbr. 2.1b), (Sherwood, 2006); [dimana objek tersebut lebih dingin

daripada tubuh], (O’ Connel et al., 2011). Hanya sejumlah kecil

panas, yakni sekitar 3%, yang biasanya hilang dari tubuh melalui

konduksi langsung dari permukaan tubuh ke benda-benda padat,

seperti kursi atau tempat tidur. Sebaliknya, kehilangan panas

melalui konduksi ke udara mencerminkan kehilangan panas tubuh

yang cukup besar (kira-kira 15 persen) walaupun dalam keadaan

normal (Guyton & Hall, 2008). Dan menurut Curtis

(1995),”Terpapar air dapat menghilangkan panas tubuh 25 kali

lebih cepat daripada terpapar udara karena air memiliki densitas

terbesar”. Pakaian yang basah dapat meningkatkan kehilangan

panas lima kali lebih cepat dari pada pakaian yang kering (Decker

et al., 2003); [Stay dry = stay alive!], (Curtis, 1995).

3. Konveksi

Konveksi terjadi ketika kehilangan panas tubuh melalui

udara dingin ataupun angin dingin, dan derajat kehilangan panas

tergantung pada kecepatan angin (O’ Connel et al., 2011). Konveksi

mengacu pada perpindahan energi panas melalui arus udara. Ketika

tubuh kehilangan panas melalui konduksi ke udara sekeliling yang

lebih dingin, udara yang berkontak langsung dengan tubuh akan

menjadi lebih hangat. Karena udara hangat lebih ringan

dibandingkan dengan udara dingin, udara yang sudah dihangatkan

tersebut bergerak ke atas sementara udara yang lebih dingin

bergerak ke kulit untuk menggantikan udara panas yang sudah

pindah tersebut. Proses ini terjadi berulang-ulang (Gbr. 2.1c).

6

Page 7: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Gerakan udara ini, yang dikenal sebagai arus konveksi, membantu

membawa panas menjauhi tubuh (Sherwood, 2006).

4.     Evaporasi

Evaporasi adalah metode terakhir pemindahan panas yang

digunakan oleh tubuh (Sherwood, 2006). Bila air berevaporasi dari

permukaan tubuh, panas sebesar 0,58 Kalori (kilokalori) akan

hilang untuk setiap satu gram air yang mengalami evaporasi.

Bahkan bila orang tersebut tidak berkeringat, air masih berevaporasi

secara tidak kelihatan dari kulit dan paru dengan kecepatan 600

sampai 700 ml/hari. Hal ini menyebabkan kehilangan panas yang

terus menerus dengan kecepatan 16 sampai 19 Kalori per jam

(Guyton & Hall, 2008). Ketika udara menguap dari permukaan

kulit, panas yang diperlukan untuk mengubah air dari keadaan cair

menjadi gas diserap dari kulit, sehingga tubuh menjadi lebih dingin

(Gbr. 2.1d), (Sherwood, 2006). Penguapan yang terjadi dari

permukaan tubuh yang basah (keringat ataupun pakaian basah yang

kita kenakan), (Cartenz, 2011). Dan Sherwood, (2006) juga

mengatakan bahwa baju dalam keadaan basah lebih dingin daripada

baju dalam keadaan kering. Evaporasi banyak membuang panas

tubuh, selain dari pada itu cairan dalam tubuh juga terus berkurang

karena penguapan (Cartenz, 2011).

7

Page 8: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Jalur termoregulasi utama

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa hipotalamus

mendeteksi  perubahan kecil pada suhu tubuh. Jika sel saraf di

hipotalamus anterior menjadi  panas di luar batas pengaturan (set point)

maka impuls dikirimkan untuk menurunkan suhu tubuh. Mekanisme

kehilangan panas adalah berkeringat, vasodilatasi (pelebaran) pembuluh

darah dan hambatan produksi panas. Tubuh akan medistribusikan darah

ke pembuluh darah permukaan untuk menghilangkan  panas. Semakin

banyak darah dari bagian tengah tubuh yang mecapai kulit, semakin

dekat suhu kulit dengan suhu inti. Pembuluh darah kulit melenyapkan

efektivitas kulit sebagai isolator dengan mengangkut panas ke

permukaan, tempat  panas tersebut dapat dikeluarkan tubuh melalui

radiasi, konduksi dan konveksi. Dengan demikian vasodilatasi

pembuluh darah kulit, yang menyebabkan  peningkatan aliran darah ke

kulit, meningkatkan pengurangan panas atau apabila suhu lingkungan

lebih tinggi daripada suhu inti, mengurangi pertambahan panas. Tubuh

dapat memperoleh panas sebagai proses internal yang berasal dari

8

Page 9: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

aktivitas metabolik atau dari lingkungan eksternal. Perubahan aktivitas

rangka merupakan cara utama untuk mengontrol suhu melalui

penambahan panas. Menggigil merupakan satu bentuk respons terhadap

penurunan suhu inti tubuh. Dalam hal ini hipotalamus pertama-tama

meningkatkan tonus otot rangka (tonus otot mengacu pada tingkat

ketegangan konstan di dalam otot). Setalh itu, segera timbul menggigil.

Menggigil terdiri dari konstraksi otot rangka yang ritmik  bergetar yang

terjadi dengan frekuensi tinggi sepuluh hingga empat puluh kali per

detik. Mekanisme ini sangat efektif untuk meningkatkan produksi

panas. Selain respon menggigil, hipotalamus juga berespons untuk

mengurangi  pengeluaran panas dengan vasokonstriksi pada kulit.

Vasokonstriksi mengurangi aliran darah hangat ke kulit, sehingga suhu

kulit tubuh turun. Selain itu, rambut di kulit terperangkap oleh udara

yang lebih hangat jika dalam posisi berdiri dan kurang hangat pada

posisi mendatar. Otot-otot kecil di kulit dapat dengan cepat menarik

rambut menjadi tegak untuk mengurangi hilangnya panas dan

membuatnya mendatar untuk menambah hilangnya panas. Pusat

pengaturan suhu tubuh yang berfungsi sebagai termostat tubuh adalah

suatu kumpulan neuron-neuron di bagian anterior hypothalamus yaitu:

Preoptic area. Area ini menerima impuls-impuls syaraf dari

termoreseptor dari kulit dan membran mukosa serta dalam hipotalamus.

Neuron-neuron pada area  peroptic membangkitkan impuls syaraf pada

frekuensi tinggi ketika suhu darah meningkat dan frekuensi berkurang

jika suhu tubuh menurun. Impuls-impuls syaraf dari area preoptic

menyebar menjadi 2 bagian dari hipotalamus diketahui sebagai pusat

hilang panas dan pusat peningkatan panas, dimana ketika distimulasi

oleh area preoptic, mengatur kedalam serangkaian respon operasional

yang meningkatkan dan menurunkan suhu tubuh secara berturut-turut,

9

Page 10: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh Berubah

1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh meningkat yaitu :

Vasodilatasi

Vasodilatasi pembuluh darah perifer hampir dilakukan pada

semua area tubuh. Vasodilatasi ini disebabkan oleh hambatan dari

pusat simpatis pada hipotalamus posterior yang menyebabkan

vasokontriksi sehingga terjadi vasodilatasi yang kuat pada kulit,

yang memungkinkan percepatan pemindahan panas dari tubuh ke

kulit hingga delapan kali lipat lebih banyak.

a. Berkeringat

Pengeluaran keringat melalui kulit terjadi sebagai efek

peningkatan suhu yang melewati batas kritis, yaitu 37°C.

pengeluaran keringat menyebabkan peningkatan pengeluaran panas

melalui evaporasi. Peningkatan suhu tubuh sebesar 1°C akan

menyebabkan pengeluaran keringat yang cukup banyak sehingga

mampu membuang panas tubuh yang dihasilkan dari metabolisme

basal 10 kali lebih besar. Pengeluaran keringat merupakan salh satu

mekanisme tubuh ketika suhu meningkat melampaui ambang kritis.

Pengeluaran keringat dirangsang oleh pengeluaran impuls di area

preoptik anterior hipotalamus melalui jaras saraf simpatis ke seluruh

kulit tubuh kemudian menyebabkan rangsangan pada saraf

kolinergic kelenjar keringat, yang merangsang produksi keringat.

Kelenjar keringat juga dapat mengeluarkan keringat karena

rangsangan dari epinefrin dan norefineprin.

b. Penurunan pembentukan panas

Beberapa mekanisme pembentukan panas, seperti termogenesis

kimia dan menggigil dihambat dengan kuat.

10

Page 11: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh menurun, yaitu :

a.Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh

b.Vasokontriksi terjadi karena rangsangan pada pusat simpatis

hipotalamus posterior.

Piloereksi

Rangsangan simpatis menyebabkan otot erektor pili yang melekat

pada folikel rambut berdiri. Mekanisme ini tidak penting pada

manusia, tetapi pada binatang tingkat rendah, berdirinya bulu ini akan

berfungsi sebagai isolator panas terhadap lingkungan.

c. Peningkatan pembentukan panas

Pembentukan panas oleh sistem metabolisme meningkat melalui

mekanisme menggigil, pembentukan panas akibat rangsangan

simpatis, serta peningkatan sekresi tiroksin.

Mekanisme demam

Demam adalah peningkatan suhu tubuh diatas suhu normal.

Demam dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:

- infeksi atau peradangan (bahan pyrogenic)

jika tubuh terdapat invasi mikroba, sel darah putih akan

mengeluarkan suatu zat kimia yang dikenal sebagai pirogen endogen,

yang memiliki banyak efek melawan infeksi dan juga bekerja pada

pusat termoregulasi hipotalamus untuk meningkatkan patokan

termostat. Pirogen endogen meningkatkan titik patokan termostat

hipotalamus selama demam dengan memicu pengeluaran lokal

prostaglandin, merupakan zat perantara kimiawi lokal yang bekerja

langsung di hipotalamus. Aspirin yang dikonsumsi sebagai obat

penurun demam, menurunkan demam dengan menghambat sintesis

prostaglandin.

11

Page 12: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Gambar II.3 Tahap Terjadinya Demam Akibat Adanya Bahan Pirogenik

Sumber: Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, hal. 604

Terdapat beberapa tingkatan demam, yaitu:

a. stage of chill

Merupakan fase dimana penderita merasa dingin yang

disertai menggigil. Menggigil merupakan cara involunter primer

untuk menignkatkan produksi panas. Dengan menggigil, kontraksi

otot rangka yang ritmik bergetar sangat efektif menghasilkan panas.

Walaupun kontraksi otot merupaka cara utama untuk meningkatkan

panas, termogenesis non-menggigil juga berperan dalam

termoregulasi.

Seperti pada bayi yang memiliki jaringan lemak khusus

(lemak coklat) yang mampu mengubah energi kimia menjadi panas.

Pada fase ini, heat loss menurun dan heat production meningkat.

b. stage of fastigium

Merupakan fase krisi dari penyakit. Pada fase ini heat loss

meningkat, sehingga sering terjadi berkeringat dan heat production

menurun.

Ada tiga gangguan demam, yaitu:

12

Page 13: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

- Heat Cramps

Keadaan dimana demam disertai kejang.

- Heat Exhaustion

Merupakan keadaan kolaps, biasanya bermanifestasi sebagai

pingsan, yang disebabkan oleh penurunan tekanan darah akibat kerja

mekanisme pengeluaran panas yang berlebihan. Keringat berlebihan

mengurangi curah jantung karena volume plasma berkurang dan

vasodilatasi kulit yang ekstensif menyebabkan penurunan resistensi

perifer total. Karena tekanan darah ditentukan oleh curah jantung

dikalikan dengan resistensi perifer total, tekanan darah turun dan

jumlah darah yang disalurkan ke otak berkurang, sehingga yang

bersangkutan akan mengalami pingsan. Dengan demikian, heat

exhaustion adalah konsekuensi dari aktivitas berlebihan mekanisme

pengeluaran panas dan bukan akibat gangguan dari mekanisme

tersebut. Karena mekanisme pengeluaran panas sangat aktif, pada heat

exhaustion suhu tubuh hanya sedikit meningkat. Dengan memaksa

aktivitas berhenti setelah mekansime pengeluaran panas tidak lagi

mampu mengatasi penambahan panas yang ditimbulkan oleh olahraga

atau lingkungan yang panas, heat exhaustion berfungsi sebagai ‘katup

pengaman’ untuk membantu mencegah konsekuensi yang lebih serius,

yaitu heat stroke.

- Heat Stroke

Merupakan situasi yang sangat berbahaya, timbul akibat rusak

totalnya mekanisme termoregulasi hipotalamus. Heat exhaustion dapat

menjadi heat stroke apabila mekanisme pengeluaran panas terus dipacu

secara berlebihan. Gambaran paling mencolok adalah tidak adanya

tindakan kompensasi untuk mengurangi panas (seperti berkeringat)

dalam menghadapi peningkatan suhu tubuh yang cepat. Selama

pembentukan heat stroke, suhu tubuh mulai meningkat karena

mekanisme pengeluaran panas pada akhirnya dikalahkan oleh

penambahan panas yang terus menerus dan berlebihan. Setelah suhu

inti mencapai sautu titik ketika pusat kontrol suhu hipotalamus rusak

akibat panas, suhu tubuh meningkat lebih tinggi. Hal tersebut

13

Page 14: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

menyebabkan metabolisme meningkat (karena suhu tubuh yang tinggi

meningkatkan metabolisme).

E. METODE PEMERIKSAAN

Metode pemeriksaan yang digunakan adalah peroral dan peraxiler.

Cara peroral merupakan salah satu cara mengukur suhu tubuh dengan

menaruh thermometer di dalam mulut, tepatnya di bagian bawah lidah.

Sedangkan cara peraxiler dengan meletakkan thermometer di bawah

ketiak. Pengukuran yang dilakukan dengan cara peraxiler menunjukkan

suhu yang lebih rendah dari pengukuran dengan cara peroral sekitar

0,5oC.

Jenis Pengukuran Suhu Tubuh :

pengukuran suhu tubuh, terdapat empat (4) macam cara, yaitu :

1. Peroral (sublingual), yaitu mengukur suhu melalui

oral(mulut).

Keuntungan:

Mudah dijangkau dan tidak membutuhkan perubahan

posisi.

Memberi pembacaan suhu permukaan yang akurat.

Nyaman bagi klien.

Kerugian:

Tidak boleh dilakukan pada klien

yang bernapas lewat mulut.

Tidak boleh dilakukan pada klien

yang mengalami bedah oral,

trauma oral, riwayat epilepsi, atau

gemetar akibat kedinginan.

Tidak boleh dilakukan pada bayi,

anak kecil, anak yang sedang

menangis atau klien konfusi, tidak

sadar atau tidak kooperatif.

Risiko terpapar cairan tubuh.

2. Peraxila, yaitu mengukur suhu melalui axila 14

Page 15: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Keuntungan:

Aman dan non-invasif

Cara yang lebih disukai pada bayi baru lahir dank lien yang

tidak kooperatif.

Kerugian:

Waktu pengukuran lama

Memerlukan bantuan perawat untuk mempertahankan posisi

klien

3. Perrektal, yaitu mengukur suhu melalui rectum.

Keuntungan :

Terbukti lebih dapat diandalkan bila

suhu oral tidak dapat

diperoleh Menunjukkan suhu inti

Kerugian:

Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalami bedah

rektal, kelainan rektal, nyeri pada area rektal, atau

cenderung perdarahan.

Memerlukan perubahan posisi dan dapat merupakan sumber

rasa malu dan ansietas klien.

Risiko terpajan cairan tubuh

Memerlukan lubrikasi

Dikontradiksikan pada bayi baru lahir.

4. Peroftal, yaitu mengukur suhu melalui telinga(jarang dipakai).

Keuntungan:

tempat mudah dicapai.

perubahan posisi yang dibutuhkan minimal.

memberi pembacaan inti yang akurat.

waktu pengukuran sangat cepat (2-5 detik).

dapat dilakukan tanpa membangunkan atau mengganggu

klien.

Kerugian:

Alat bantu dengar harus dikeluarkan sebelum

15

Page 16: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

pengukuran.

Tidak boleh dilakukan pada klien yang mengalah

bedah telinga atau membrane timpani.

Membutuhkan pembungkus probe sekali pakai.

Impaksi serumen dan otitis media dapat

mengganggu pengukuran suhu.

Keakuratan pengukuran pada bayi baru lahir dan

anak-anak dibawah 3

tahun masih diragukan. Keempat macam cara

ini dapat digunakan

salah satunya saja. Karena pada dasarnya

memiliki tujuan yang sama.

Namun, itu tergantung jenis bagian suhu mana

yang ingin kita ketahui.

Cara Mengukur Suhu Tubuh Anak

Cara paling akurat adalah dengan suhu rektal. Namun,

mengukur suhu oral bisa akurat bila dilakukan pada anak di atas 4-5

tahun, atau suhu telinga pada anak di atas 6 bulan. Mengukur suhu

ketiak adalah yang paling kurang akurat, namun dapat berguna saat

dilakukan pada anak kurang dari 3 bulan. Bila suhu ketiak lebih dari

37.2ºC, maka suhu rektal harus diukur. Di sisi lain, tidaklah akurat bila

mengukur suhu tubuh dengan merasakan kulit anak. Hal ini disebut

suhu taktil (sentuhan) karena bersifat subyektif, yaitu pengukuran

sangat dipengaruhi oleh suhu orang yang merasakan kulit si anak.

Berikut cara mengukur suhu anak:

- Suhu rektal

anak dibaringkan di pangkuan pemeriksa dengan perut

sebagai dasarnya, sebelumnya oleskan sedikit krim atau jely

pelumas (misal: Vaseline) pada ujung termometer, masukkan

termometer dengan hati-hati ke dubur anak sampai ujung perak

termometer tidak terlihat (0,5-1,25 cm di dalam dubur), tahan

termometer pada tempatnya. Tahan selama 2 menit untuk

16

Page 17: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.

- Suhu oral

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah jangan mengukur

suhu pada mulut anak bila anak makan atau minum yang panas atau

dingin dalam 30 menit terakhir. Sebelumnya bersihkan termometer

dengan air dingin dan sabun kemudian bilas dengan air sampai

bersih. Tempatkan ujung termometer di bawah lidah ke arah

belakang. Minta anak untuk menahan termometer dengan bibirnya.

Upayakan bibirnya menahan termometer selama kira-kira 3 menit

untuk termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.

- Suhu ketiak:

tempatkan ujung termometer di ketiak anak yang kering

kemudian Tahan termometer dengan mengempitnya antara siku

dengan dada selama 4-5 menit.

- Suhu telinga

Hal-hal yang perlu diperhatikan bahwa termometer telinga tidak

digunakan untuk anak di bawah 6 bulan. Bila anak baru dari luar rumah

di mana cuaca sedang dingin, tunggu 15 menit sebelum mengukur suhu

telinga. Infeksi telinga tidak mempengaruhi akurasi suhu telinga.

Caranya, ibu harus menarik telinga ke arah luar-belakang sebelum

memasukkan termometer kemudian tahan alat di telinga anak selama

kira-kira 2 detik (Anonim. 2010).

F. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan:

a. Dua buah termometer air raksa

b. Air es

c. Kapas

d. kapas

e. Alkohol 70%

f. Termometer kamar

G. CARA KERJA

17

Page 18: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

1. Probandus tidur terlentang dengan badan bagian atas terbuka. Fossa

axilaris dikeringkan lebih dahulu dengan handuk supaya keringat

tidak membasahi termometer.

2. Termometer klinis dimasukkan ke dalam fossa axilaris dan sebelum

termometer dipakai perhatikan, apakah air raksa dalam termometer

sudah turun sampai 35 oC.

3. Lengan atas di adduksi pada toraks dengan demikian terjadi di sekitar

tempat air raksa suatu ruangan yang tertutup, beberapa saat kemudian

suhu mendekati suhu darah. Disebabkan oleh karena panas darah

diteruskan dengan lambat melalui kulit pada termometer.

4. Termometer diabaikan selama 10menit didalam fossa axilaris

kemudian dibaca

F. Air raksa dalam termometer diturunkan dan thermometer dibersihkan

dengan alkohol.

G. Termometer dimasukkan ke dalam mulut sehingga ujung thermometer

terletak di bawah lidah.

H. Mulut ditutup rapat biarkan 10menit di dalam mulut. Ambil termometer

dari mulut kemudian baca .

I. Sekarang probandus bernafas dengan tenang melalui mulut terbuka

setelah air raksa diturunkan maka letakkanlah thermometer di bawah

lidah. Berapakah temperature setelah 5 menit berapakah temperatur

setelah 10 menit tanpa menurunkan air raksa lebih dahulu .

J. Sekarang berkumur air es kemudian termperatur di pasang lagi seperti

percobaan sesudah air raksa diturunkan lebih dahulu. Pembacan

dilakukan pada seperti percobaan di atas.

K. Percobaan no 1-4 diulangi dengan probandus yng berbeda

L. Amati hasil perubahan suhu tersebut dan jelaskan mengapa terjadi

perubahan suhu perbedaan suhu tersebut

18

Page 19: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

BAB II

ISI DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

Nama Axilla Oral Sublingual dengan variasi

bernafas dengan mulut

terbuka

Oral

menggunakan

air es

5 menit 5 menit Menurunka

n air raksa

( 2,5 menit )

Tanpa

menurunkan

air raksa

( 5 menit )

5 menit

Gugah 36,60C 36,60C 35,60C 35,60C 36,60C

Roy 370C 37,20C 36,90C 36,90C 35,80C

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pemeriksaan diperoleh data bahwa pengukuran

suhu yang paling mendekati akurat adalah pengukuran suhu yang

dilakukan oleh roy karena sesuai data yang di bawah ini:

USIA SUHU(DERAJAT CELCIUS)

3 Bulan 37,5°C

6 Bulan 37,5°C

1 Tahun 37,7°C

3 Tahun 37,2°C

5 Tahun 37,0°C

7 Tahun 36,8°C

9 Tahun 36,7°C

11 Tahun 36,7°C

13 Tahun 36,6°C

Dewasa 36,4°C

>70 Tahun 36,0°C

19

Page 20: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Akan tetapi pengukuran suhu yang dilakukan oleh gugah tidak sesuai

pada saat perlakuan oral menggunakan air es seharusnya suhu turun

sedangkan data yang di peroleh menunjukan adanya kenaikan suhu.

Adapun hal tersebut terjadi karena beberapa factor diantaranya : cara

penggunaan thermometer belum tepat, thermometer belum terlalu

kering setelah di bersihkan dengan air raksa, thermometer tidak

langsung di masukakkan ke mulut setelah kumur kumur dengan air es

sehingga suhu kembali naik.

Demikian halnya saat pengukuran suhu di bawah lidah yang telah

dikondisikan dalam keadaan dingin. Hal ini terjadi karena dalam

mulut, memiliki banyak pembuluh darah dan jarang terpapar suhu

udara luar di bandingkan di ketiak. Selain itu, terdapat pula faktor-

faktor yang mempengaruhi termoregulasi, yaitu :

Selain itu, terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi

termoregulasi, yaitu :

a. Usia

Pada saat lahir, bayi meninggalkan lingkungan yang

hangat, yang relatif konstan, masuk dalam lingkungan yang

suhunya berfluktuasi dengan cepat. Suhu tubuh bayi dapat

berespon secara drastis terhadap perubahan suhu lingkungan. Bayi

baru lahir mengeluaran lebih dari 30% panas tubuhnya melalui

kepala oleh karena itu perlu menggunakan penutup kepala untuk

mencegah pengeluaran panas. Bila terlindung dari ingkungan yang

ektrem, suhu tubuh bayi dipertahankan pada 35,5 oC sampai 39,5 oC. Produksi panas akan meningkat seiring dengan pertumbuhan

bayi memasuki anak-anak. Perbedaan secara individu 0,25 oC

sampai 0,55 oC adalah normal.

20

Page 21: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

b. Olahraga

Aktivitas otot memerlukan peningkatan suplai darah dalam

pemecahan karbohidrat dan lemak. Hal ini menyebabkan

peningkatan metabolisme dan produksi panas. Segala jenis

olahraga dapat meningkatkan produksi panas akibatnya

meningkatkan suhu tubuh. Olahraga berat yang lama, seperti lari

jaak jauh, dapat meningatkan suhu tubuh untuk sementara sampai

41 oC.

c. Kadar hormon

Secara umum, wanita mengalami fluktuasi suhu tubuh

yang lebih besar dibandingkan pria. Variasi hormonal selama

siklus menstruasi menyebabkan fluktuasi suhu tubuh.

Kadarprogesteron meningkat dan menurun secara bertahap selama

siklus menstruasi. Bila kadar progesteron rendah, suhu tubuh

beberapa derajat dibawah kadar batas. Suhu tubuh yang rendah

berlangsung sampai terjadi ovulasi. Perubahan suhu juga terjadi

pada wanita menopause. Wanita yang sudah berhenti mentruasi

dapat mengalami periode panas tubuh dan berkeringat banyak, 30

detik sampai 5 menit. Hal tersebut karena kontrol vasomotor yang

tidak stabil dalam melakukan vasodilatasi dan vasokontriksi

d. Irama sirkadian

Suhu tubuh berubah secara normal 0,5 oC sampai 1 oC

selama periode 24 jam. Bagaimanapun, suhumerupakan irama

stabil pada manusia. Suhu tubuh paling rendah biasanya antara

pukul 1:00 dan 4:00 dini hari. Sepanjang hari suhu tubuh naik,

sampai seitar pukul 18:00 dan kemudian turun seperti pada dini

hari. Penting diketahui, pola suhu tidak secara otomatis pada orang

yang bekerja pada malam hari dan tidur di siang hari. Perlu waktu

1-3 minggu untuk perputaran itu berubah. Secara umum, irama

suhu sirkadian tidak berubah sesuai usia. Penelitian menunjukkan,

puncak suhu tubuh adalah dini hari pada lansia.

21

Page 22: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

e. Stres

Stres fisik dan emosi meningkatkan suhu tubuh melalui

stimulasi hormonal dan persarafan. Perubahan fisiologi tersebut

meningkatkan panas. Klien yang cemas saat masuk rumah sakit

atau tempat praktik dokter, suhu tubuhnya dapat lebih tinggi dari

normal

f. Lingkungan

Lingkungan mempengaruhi suhu tubuh. Jika suhu dikaji

dalam ruangan yang sangat hangat, klien mungkin tidak mampu

meregulasi suhu tubuh melalui mekanisme pengluaran-panas dan

suhu tubuh akan naik. Jika kien berada di lingkungan tanpa baju

hangat, suhu tubh mungkin rendah karena penyebaran yang

efektif dan pengeluaran panas yang konduktif. Bayi dan lansia

paling sering dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena mekaisme

suhu mereka kurang efisien.

Penggunaan aspirin dan paracetamol

Aspirin adalah asam organik lemah yang unik diantara obat-obat AINS

dalam asetilasi dan juga inaktivasi siklo-oksigenese ireversibel. AINS lain

termasuk salisilat semuanya menghambat siklo-oksigenase irreversible. Secara

teori, penghambat COX-2 selektif mungkin menguntungkan karena dapat

membatasi jaringan inflamasi. Aspirin cepat dideasetilasi oleh esterase dalam

tubuh, menghasilkan salisilat, yang mempunyai efek anti - inflamasi, anti-piretik

dan anlgesik. Suatu derivate diflurofenil assam salisilat, tidak dimetabolisme

menjadi salisilat dan karena itu menyebakan intoksikasi salisilat (Meycek,

2001).

Penggunaan lain aspirin digunakan untuk mencegah thrombus koroner

dan thrombus vena-dalam berdasarkan efek penghambat agregasi trombosit.

Laporan menunjukkan bahwa dosis aspirin kecil (325 mg/hari) yang diminum

tiap hari dapat mengurangi incident infark miokard akut, dan kematian pada

penderita angina tidak stabil (Tjay, 1978)..

22

Page 23: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Parasetamol menghambat siklooksigenase sehingga konversi asam

arakhidonat menjadi prostaglandin terganggu. Setiap obat menghambat

siklooksigenase secara berbeda (Wilmana, 1995). Parasetamol menghambat

siklooksigenase pusat lebih kuat dari pada aspirin, inilah yang menyebabkan

parasetamol menjadi obat antipiretik yang kuat melalui efek pada pusat

pengaturan panas. Parasetamol hanya mempunyai efek ringan pada

siklooksigenase perifer (Dipalma, 1986). Inilah yang menyebabkan parasetamol

hanya menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang.

Parasetamol tidak mempengaruhi nyeri yang ditimbulkan efek langsung

prostaglandin, ini menunjukkan bahwa parasetamol menghambat sintesa

prostaglandin dan bukan blokade langsung prostaglandin. (Wilmana, 1995).

Parasetamol dapat menghambat biosintesis prostaglandin

apabila lingkungannya mempunyai kadar peroksida yang rendah seperti di

hipotalamus, sehingga parasetamol mempunyai efek anti-inflamasi yang rendah

karena lokasi peradangan biasanya mengandung banyak peroksida yang

dihasilkan oleh leukosit(Ian Tanu,1972).

Selain itu, efek samping lain diantaranya adalah ulkus lambung dan

perdarahan saluran cerna, hal ini disebabkan oleh adanya iritasi akibat hambatan

biosintesis prostaglandin PGE2 dan prostacyclin. PGE2 dan PGI2 banyak

ditemukan di mukosa lambung dengan fungsi untuk menghambat sekresi asam

lambung dan merangsang sekresi mukus usus halus yang bersifat sitoprotektan

(IanTanu,1972). \

C. APLIKASI KLINIS

Aplikasi Klinis

1. Sistem Imun

Sistem imun kita terdiri dari rangkaian sel, protein, jaringan otot, dan

organ-organ tertentu. Sel yang terlibat dalam sistem imun manusia adalah lekosit

(sel darah putih) yang diproduksi dan disimpan di berbagai lokasi di tubuh,

seperti thymus, limpa, dan sumsum tulang. Dari lokasi-lokasi tersebut, lekosit

23

Page 24: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

menyebar ke seluruh organ tubuh melalui pembuluh limpatik dan pembuluh

darah. Dengan demikian, sistem kekebalan tubuh dapat bekerja secara

terkoordinasi dalam mengawasi pertahanan tubuh kita.

Ada dua jenis lekosit, yakni fagosit dan limposit. Fagosit adalah sel-sel

yang menghancurkan organisme pengganggu, sementara limfosit adalah sel-sel

yang mengingat dan mengenali para pengganggu sebelumnya dan kemudian

membantu tubuh untuk menghancurkan mereka. Rangkaian sel, protein, jaringan

otot, dan organ-organ tertentu itu adalah bagian dari sistem imun yang

melindungi manusia dalam serangkaian proses yang dinamai respon imun.

Karena ada respon imun, maka sistem imun kita dapat menyerang para

pengganggu penyebab berbagai penyakit tersebut.

Sistem respon itu dimulai ketika suatu antigen (substansi asing yang

menyerang tubuh) memasuki tubuh. Tubuh kemudian mengenali dan merespon

antigen tersebut dengan cara memicu produksi antibodi (protein khusus yang

diarahkan untuk antigen tertentu juga).

Bila sudah diproduksi, antibodi itu akan bertahan di dalam tubuh dan

bersiaga untuk menghalau antigen yang telah dikenali sebelumnya.Sehingga,

bila seseorang sudah pernah terkena suatu penyakit tertentu, misalnya cacar air,

biasanya ia tidak akan terkena penyakit yang sama untuk kedua kalinya. Konsep

itulah yang mendasari cara kerja imunisasi. Vaksin imunisasi memperkenalkan

tubuh terhadap antigen tertentu. Antigen itu diformulasikan sedemikian rupa

untuk tidak membuat tubuh sakit, melainkan memicu tubuh untuk memproduksi

antibodi yang akan melindungi tubuh dari serangan antigen tersebut. Dengan

demikian, antibodi itu diharapkan akan melindungi tubuh dari serangan antigen

sejenis di masa depan.

Walau antibodi mampu mengenali antigen dan menempatkannya sebagai

sasaran, antibodi tidak dapat menghancurkannya tanpa bantuan. Disinilah sel-T

menunjukkan kemampuannya sehingga lumrah bila sel-T dikenal dengan nama

"sel pembunuh".Selain mengenali dan menargetkan antigen, antibodi juga dapat

menetralkan racun yang diproduksi oleh berbagai organisme. Pun, antibodi

punya wewenang untuk mengaktivasi "komplemen", satu kelompok protein

24

Page 25: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

yang merupakan bagian dari system imun dan berfungsi membantu membunuh

bakteri, virus, atau sel yang terinfeksi.

Semua bagian sistem imun itu bekerja melindungi tubuh kita dari

berbagai penyakit. Perlindungan itu dinamai imunitas. Namun, imunitas setiap

orang berbeda. Ada yang terlihat selalu sehat, ada yang mudah sakit. Seiring

pertambahan usia, antibodi kita pun mengenal semakin banyak antigen. Itulah

sebabnya orang dewasa cenderung lebih jarang sakit dibandingkan anak-anak.

Perbedaan itu bisa terletak pada salah satu dari tiga jenis imunitas yang pada

dasarnya dimiliki oleh setiap orang. Pertama, imunitas natural ada di dalam

tubuh kita sejak kita lahir. Imunitas ini membuat tubuh kita terlindung dari

kuman-kuman yang dapat menyerang makhluk lain. Oleh sebab itu, virus yang

menyebabkan leukemia pada kucing tidak berpengaruh apa pun pada manusia.

Demikian juga sebaliknya.

Virus flu burung dan flu babi yang menyerang manusia adalah varian

virus yang sudah bermutasi sehingga dapat menembus imunitas kita. Memang

ditulari oleh hewan, namun masuk ke dalam tubuh manusia dalam bentuk mutan

baru. Jenis kedua, yakni imunitas adaptif, adalah imunitas yang berkembang

seumur hidup kita karena tubuh kita terkena serangan penyakit atau mendapat

vaksinasi. Imunitas pasif adalah jenis yang ketiga. Dinamai pasif karena

"dipinjam" dari sumber lain dan bertahan untuk waktu singkat. Misalnya ASI.

Melalui ASI, seorang Ibu memberikan antibodinya kepada si bayi sehingga

memberikan imunitas sementara terhadap antigen-antigen yang telah dikenali

oleh antibodi tersebut saat masih berada di dalam tubuh sang ibu. Antibodi itu

akan melindungi si bayi di masa-masa awal pertumbuhannya. Namun, seperti

payung yang terkadang tak dapat melindungi seluruh tubuh kita dari terpaan

hujan, imunitas pun tak selalu berhasil menjalankan tugasnya. Inilah penyebab

mengapa kita menjadi sakit atau terinfeksi. Biasanya hal tersebut disebabkan

oleh berbagai masalah. Ada empat kategori penyebab masalah pada sistem imun

manusia, yakni gangguan immunodefisiensi, autoimun, alergi, atau kanker pada

bagian tertentu di sistem imun (Anonim, 2012).

1. Demam

25

Page 26: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Bila suhu tubuh naik lebih satu derajat dari suhu normal dan

menimbulkan ketidaknyamanan , kita menyebut hal ini sebagai demam. Secara

awal demam dapat diketahui dari perasaan lebih panas pada perabaan di kepala,

leher dan tubuh. Pengukuran lebih akurat dilakukan dalam keadaan istirahat

dengan thermometer pengukur suhu tubuh. Seseorang dapat dikatakan demam

bila suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius. Penderita demam sering menggigil

dan merasa kedinginan bila suhu tubuh naik beberapa derajat secara mendadak.

Pada dasarnya demam adalah alarm tubuh yang diberikan sang pencipta

kepada kita, yang memberitahukan bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak beres

dalam tubuh. Demam. memang gejala yang dapat berdiri sendiri atau bagian dari

kumpulan gejala suatu penyakit. Karena itu segeralah mencari tahu faktor apa

yang menyebabkan demam itu. Dokter biasanya akan mencari gejala lain untuk

menetapkan penyebab demam tersebut. Misalnya bila demam disertai mual dan

muntah, berarti ada gangguan didaerah pencernaan. Atau demam yang disertai

batuk berlendir maka gangguan adalah pada saluran pernafasan. Pada bayi dan

anak-anak, infeksi virus dan bakteri merupakan penyebab utama demam. Naik

turunnya suhu tubuh kita diatur oleh thermostat pengatur suhu yang berada di

otak kita (hipotalamus). Pusat pengaturan suhu tubuh itu mematok suhu badan

kita di satu titik yang disebut set point. Dimanapun kita berada, apakah di gurun

pasir yang terik atau di kutub utara yang dingin suhu tubuh manusia sehat tetap

dijaga sekitar 37 derajat Celcius. Termostat hipotalamus bekerja berdasarkan

informasi dari ujung saraf dan suhu darah yang beredar di tubuh. Di udara

dingin hipotalamus akan membuat program agar tubuh tidak kedinginan, dengan

menaikkan set point alias menaikkan suhu tubuh. Caranya dengan mengerutkan

pembuluh darah, sehingga badan menggigil dan tampak pucat.Sedangkan di

udara panas, hipotalamus tentu saja harus menurunkan suhu tubuh untuk

mencegah heatstroke. Caranya dengan mengeluarkan panas melalui penguapan.

Pembuluh darah melebar, pernapasan pun menjadi lebih cepat. Makanya, pada

saat kepanasan, selain berkeringat, kulit kita juga tampak kemerahan.

Demam bisa muncul akibat infeksi yang terjadi setelah invasi bakteri

atau virus ke dalam tubuh kita. Ketika kuman menyerang, tubuh berusaha

26

Page 27: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

mengatasi invasi itu dengan mengerahkan sistem pertahanan tubuh (perangkat

daya tahan tubuh). Pada kondisi ini semua perangkat daya tahan tubuh

meningkatkan aktifitasnya untuk menghancurkan kuman penyebab infeksi.

Hypotalamus yang terdapat di otak segera memerintahkan peningkatkan suhu

tubuh. Boleh jadi temperature yang tinggi sengaja diciptakan untuk lebih mudah

mengenyahkan virus mengingat virus memang tidak tahan hidup pada suhu

tinggi (Kimin, 2011).

2. Hipotermia

Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami penurunanan

suhu inti (suhu organ dalam). Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya

pembengkakan di seluruhtubuh (Edema Generalisata), menghilangnya reflex

tubuh (areflexia), koma, hingga menghilangnya reaksi pupil mata. Disebut

hipotermia berat bila suhu tubuh < 32°C. Untuk mengukur suhu tubuh pada

hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low readingtermometer)

sampai 25°C. Di samping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakanawal

penyakit yang berakhir dengan kematian.Beberapa jenis hipotermia, yaitu:

Accidental hypothermia, terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35°C>.

Primary accidental hypothermia, merupakan hasil dari paparan langsung

terhadap udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat.

Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik

(seluruh tubuh) yang serius. Kebanyakan terjadinya sih di usim dingin (salju)

dan iklim dingin.

Penyebab Hipotermi, yaitu:

1. Yang utama, ada kontak dengan lingkungan yang dingin.

2. Adanya gangguan atau penyakit yang diderita.

3. Penggunaan obat-obatan (alkohol, barbiturate, phenothiazine, insulin,

steroid, β-blocker.

4.Sepsis, hipotiroid, radang pancreas.

27

Page 28: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Gejala dan Indikasi Penyakit Hipotermia

Gejala awal hipotermia apabila suhu < 36°C atau kedua kaki dan tangan teraba

dingin. Bila seluruh tubuh bayi teraba dingin, maka bayi sudah mengalami

hipotermia sedang (suhu 32°C -<36°C).

Gigi gemeretakan, merasa sangat letih dan mengantuk yang sangat luar

biasa.Selanjutnya pandangan mulai menjadi kabur, kesigapan mental dan fisik

menjadi lamban.

Bila tubuh korban basah, maka serangan hiportemia akan semakin cepat dan

hebat.Selain itu bila angin bertiup kencang, maka pendaki akan cepat sekali

kehilangan panas tubuhnya (“faktor wind cill”). Jadi kalau badan basah kuyub

kehujanan dan angin bertiup kencang, maka potensi hipotermia menjadi

“paradoxical feeling of warmt” akan semakin cepat terjadi.

Puncak dari gejala hipotermia adalah korban tidak lagi merasa kedinginan, tapi

diamalah merasa kepanasan (dalam bukunya Norman Edwin disebut

“paradoxical feeling of warmt”). Oleh karena itu si korban akan melepas

bajunya satu per satu dan tetap masih merasa kepanasan.

Hipotermia menyerang saraf dan bergerak dengan pelan, oleh karena itu sang

korban tidak merasa kalau dia menjadi korban hipotermia. Dari sejak korban

tidak bisa menahan kedinginan sampai merasa kepanasan di tengah udara yang

terasa membekukan, korban biasanya tidak sadar kalau dia telah terserang

hipotermia.

Dalam kasus penderita hipotermia yang sampai pada taraf “paradoxical feeling

of warmt” selain merasa kepanasan dia juga terkena halusinasi. Akan tetapi,

dalam banyak hal lainnya, halusinasi juga telah terjadi walau si korban tidak

sampai mengalami“paradoxical feeling of warmt”. Yang jelas, ketika si korban

hipotermia sudah kehilangan “kesadaran”, maka dia akan mudah terkena

halusinasi. Dan faktor halusinasi ini yg sangat berbahaya karena korban akan

“melihat bermacam-macam hal” dan diaakan mengejar apa yg dilihatnya itu

tanpa menghiraukan apa-apa yang ada di hadapannya.Jadi tidaklah

28

Page 29: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

mengherankan kalau banyak korban hipotermia ditemukan jatuh ke jurang telah

meninggal dunia.

Tindakan-tindakan Pencegahan Penyakit Hipotermia:

Gejala kedinginan yang lebih parah akan membuat gerakan tubuh menjadi tidak

terkoordinasi, berjalan sempoyongan dan tersandung-sandung. Pikiran menjadi

kacau,bingung, dan pembicaraannya mulai ngacau. Kulit tubuh terasa sangat

dingin bila disentuh, nafas menjadi pendek dan lamban. Denyut nadi pun

menjadi lamban,seringkali menjadi kram bahkan akhirnya pingsan. Untuk

membantu penderita sebaiknya jangan cepat-cepat menghangatkan korban

dengan botol berisikan air panas atau membaringkan di dekat api atau pemanas.

Jangan menggosok-gosok tubuh penderita. Jika korban pingsan, baringkan dia

dalam posisi miring. Periksa saluran pernafasan, pernafasan dan denyut nadi.

Mulailah pernafasan buatan dari mulut dan menekan dada.

Pindahkan ke tempat kering yang teduh. Ganti pakaian basah dengan pakaian

kering yang hangat, selimuti untuk mencegah kedinginan. Jika tersedia, gunakan

bahan tahan angin, seperti alumunium foil atau plastik untuk perlindungan lebih

lanjut. Panas tubuh dari orang lain juga bagus untuk diberikan, suruh seseorang

melepas pakaian, dan berbagi pakai selimut dengan si korban. Jika penderita

sadar, berikan minuman hangat jangan memberikan minuman alkohol. Segeralah

cari bantuan medis (Anonim, 2005)

3. Hipertermia

Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh di atas titik pengaturan

Hipotalamus bila mekanisme pengeluaran panas terganggu (oleh obat dan

penyakit) atau dipengarhui oleh panas eksternal (lingkungan) atau internal

(metabolik).Sengatan panas (heat stroke) per definisi adalah penyakit berat

dengan ciri temperatur inti > 40 derajat celcius disertai kulit panas dan kering

serta abnormalitas sistem saraf pusat seperti delirium, kejang, atau koma yang

disebabkan oleh panas lingkungan (sengatan panas klasik) atau kegiatan fisik

yang berat. Lingkungan yang terlalu panas juga berbahaya bagi bayi. Keadaan

ini terjadi bila bayi diletakkan dekat dengan sumber panas, dalam ruangan yang

udaranya panas, terlalu banyak pakaian dan selimut.

29

Page 30: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Gejala hipertermia pada bayi baru lahir :

Suhu tubuh bayi > 37,5 °C

Frekuensi nafas bayi > 60 x / menit

Klinis

Sengatan panas memiliki ciri khas di mana suhu tubuh inti lebih dari

40,6 derajat celcius disertai disfungsi sistem saraf pusat yang berat (psikosis,

delirium, koma) dananhidrosis (kulit yang panas dan kering). Manifestasi dini,

disebut kelelahan panas (heat exhaustion), tidak khas dan terdiri dari rasa

pusing, kelemahan, sensasi panas,anoreksia,mual, muntah, sakit kepala dan

sesak napas. Komplikasi serangan panas mencakup gagal jantung kongestif dan

aritmia jantung,edema serebral dan kejang serta defisit neurologis difus dan

fokal, nekrosis hepatoseluler dan syok.

Terapi

Kunci mengatasi hipertermia adalah pendinginan. Hal ini dimulai segera

dilapangan dan suhu tubuh inti harus diturunkan mencapai 39°Celsius dalam

jam pertama. Lamanya hipertermia adalah yang paling menentukan hasil akhir.

Berendam dalam es lebih baik dari pada menggunakan alkohol maupun kipas

angin. Komplikasi membutuhkan perawatan di ruang intensif.

Suhu tubuh kita dalam keadaan normal dipertahankan di sekitar 37°C

oleh pusat pengatur suhu di dalam otak yaitu hipotalamus. Pusat pengatur suhu

tersebut selalu menjaga keseimbangan antara jumlah panas yang diproduksi

tubuh dari metabolisme dengan panas yang dilepas melalui kulit dan paru

sehingga suhu tubuh dapat dipertahankan dalam kisaran normal. Walaupun

demikian, suhu tubuh kita memiliki fluktuasi harian yaitu sedikit lebih tinggi

pada sore hari jika dibandingkan pagi harinya. Demam merupakan suatu

keadaan dimana terdapat peningkatan suhu tubuh yang disebabkan kenaikan set

point di pusat pengatur suhu di otak. Hal ini serupa dengan pengaturan set point

30

Page 31: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

(derajat celsius) pada remote AC yang bilamana set point nya dinaikkan maka

temperatur ruangan akan menjadi lebih hangat. Suatu nilai suhu tubuh dikatakan

demam jika melebihi 37,2 „C pada pengukuran di pagi hari dan atau melebihi

37,7'C pada pengukuran di sore hari dengan menggunakan termometer mulut.

Termometer ketiak akan memberikan hasil nilai pengukuran suhu yang lebih

rendah sekitar 0.5'C jika dibandingkan dengan termometer mulut sehingga jenis

termometer yang digunakan berpengaruh dalam pengukuran suhu secara tepat.

Sebagian besar kasus demam memang disebabkan oleh berbagai

penyakit infeksi dan peradangan sehingga gejala demam seringkali diidentikkan

dengan adanya infeksi dalamtubuh. Namun sebenarnya ada banyak proses

lainnya selain infeksi yang dapat menimbulkan gejala demam antara lain alergi,

penyakit autoimun, kelainan darah dan keganasan. Berbagai proses tersebut akan

memicu pelepasan pirogen, yaitu mediator penyebab demam, ke dalam

peredaran darah yang lebih lanjut akan memicu pelepasan zat tertentu yang

bernama prostaglandin sehingga akan menaikkan set point di pusat pengaturan

suhu di otak. Pelepasan prostaglandin tersebut yang merupakan dalang dari

timbulnya berbagai gejala yang sering menyertai demam yaitu badan meriang,

pegal-linu dan sakit kepala.Set point di pusat pengatur suhu di otak yang tiba-

tiba naik tersebut akan membuat tubuh merasa bahwa suhu badan berada

dibawah nilai normal akibatnya pembuluh darah akan menyempit untuk

mencegah kehilangan panas badan dan tubuh akan mulai menggigil untuk

menaikkan suhu tubuh. Jadi menggigil dapat dikatakan suatu tahapan awal dari

kenaikan suhu tubuh dalam proses demam. Dengan demikian, gejala menggigil,

demam,sakit kepala, dan badan pegal-linu merupakan satu paket gejala yang

disebabkan oleh proses yang sejalan.

Selain itu terdapat pula kondisi demam lainnya namun yang tidak

disebabkan oleh kenaikan set point di pusat pengatur suhu di otak, yaitu dikenal

sebagai hipertermia. Pada hipertermia, terdapat kenaikan suhu tubuh yang tinggi

yang disebabkan oleh peningkatan suhu inti tubuh secara berlebihan sehingga

terjadi kegagalan mekanisme pelepasan panas.

31

Page 32: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

Hipertermia antara lain dijumpai pada heat stroke (tersengat panasnya

udara lingkungan), aktivitas fisik yang berlebihan pada cuaca panas serta

dikarenakan efek dari beberapa jenis obat-obatan seperti ekstasi.

Terapi hipertermia (disebut juga termoterapi, selanjutnya kita sebut

hipertermia saja) adalah pengobatan kanker dengan cara memanaskan jaringan

tubuh sampai mencapai 44°bahkan 45°C. Riset membuktikan bahwa suhu yang

tinggi dapat menghancurkan danmembunuh sel kanker, dengan kerusakan

minimal pada jaringan normal. Dengan merusak protein maupun struktur sel,

hipertermia dapat membunuh sel kanker dan memperkecil ukuran tumor.

Biasanya hipertermia digunakan bersamaan dengan terapi lain, misalnya

radioterapi, kemoterapi, atau imunoterapi, karena hipertermia dapat membuat

sel kanker lebih sensitif, bahkan dapat langsung menghancurkan sel-sel kanker

yang tidak dapatdihancurkan oleh radiasi.

Efek Samping Hipertermia

Terapi hipertermia pada umumnya tidak menyebabkan kerusakan

jaringan normal/sehat jika suhunya tidak melebihi 43,8°C. Tetapi perbedaan

karakter jaringan dapat menimbulkan perbedaan suhu atau efek samping pada

jaringan tubuh yang berbeda-beda. Yang sering terjadi adalah rasa panas (seperti

terbakar), bengkak berisi cairan, tidak nyaman, bahkan sakit. Teknik perfusi

dapat menyebabkan pembengkakan jaringan, penggumpalan darah,perdarahan,

atau gangguan lain di area yang diterapi. Tetapi efek samping ini bersifat

sementara. Sedang whole body hyperthermia dapat menimbulkan efek samping

yang lebih serius tetapi jarang terjadi seperti kelainan jantung dan pembuluh

darah. Kadang efek samping yang muncul malah diare, mual, atau muntah

(Kartika, 2009)

32

Page 33: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

BAB III

KESIMPULAN

1. Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai

keseimbangan produksi panas dan kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat

dipertahankan secara konstan.

2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya termoregulasi yaitu : usia,

olahraga, kadar hormon, irama sirkadian, stres, lingkungan.

3. Dalam melakukan sebuah tindakan pemeriksaan suhu diperlukan ketepatan dan

dalam pemilihan alat seperti termometer pada saat mengukur suhu harus sesuai

dengan fungsinya masing-masing.

33

Page 34: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Sistem Imun Manusia.

http://www.hdindonesia.com/info-medis/sistem- imun-manusia. Diakses

tanggal 29 November 2015

Anonim. 2010. Pengaturan Suhu Tubuh. http://www.staff.ui.ac.id/thermoregulation.

Diakses pada tanggal 29 November 2015

Champbell NA, Reece JB, Mitchell LG. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Alih Bahasa:

Wamen Manalu. Jakarta: Erlangga.

Curtis, Rick (1995), Outdoor Action Guide to Hypothermia and Cold weather

Injuries, Outdoor Action Program, The University of Princeton, Princeton.

Diphalma, J. R., Digregorio, G. J. 1986. Basic Pharmacology in Medicine. 3th ed.

New York: Mcgraw-hill Publishing Company.

Decker, Wyatt W., et al (2003), Hypothermia  and Other  Cold-Related Emergencies,

dalam Emergency Medicine Practice, ed. Abella, B.,  Frost, Held,  the

University of Chicago, Chicago

Ed. Setiawan, Irawati. Jakarta: Penerbit EGC

Elsevier, Inc: PennsylvaniaJohn R Cameron & James G. Skofronick. 1978. Medical

Physics 2nd Edition. John Wily &Son Inc., New York.

Ganong, William F, (2005), Review of Medical Physiology, twenty 2nd edition, Jack

and Deloris Lange Professor Physiology Emeritus, University of California: San

Francisco

Guyton, Arthur C. 2006. Textbook of Medical Physiology, 11thed.

Guyton, Arthur C, dan John E. Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.

34

Page 35: Membuat Makalah Termoregulasi 1.2 Fixs

https://www.academia.edu/9783268/makalah_biofisika . Diakses pada tanggal 29

November 2015

https://sutisnadoank.wordpress.com/2012/12/26/pengukuran-suhu-tubuh/ . Diakses

pada tanggal 29 November 2015

https://www.academia.edu/8345112/pusat_termoregulasi_di_hypotalamus . Diakses

pada tanggal 29 November 2015

https://raldorasuh.wordpress.com/2013/02/21/termoregulasi/ . Diakses pada tanggal

29 November 2015

http://apotekputer.com/ma/index.php?option=com_content&task=view&id=33&It

emid=9. Diakses tanggal 29 November 2015

Ian Tanu. 1976. Farmakologi dan Terapi Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Kimin, Azril. 2011. Sekilas Lintas Tentang Demam.

Sherwood, L. 1996.Fisiologi Manusia; dari sel ke system edition 2.Alih bahasa

Brahm U Pendit. Jakarta: EGC .

Sunaryo, Wilmana. 1995. Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta: Penerbit

FK

UI.

O’Connel, James., et al. 2011. Accidental Hypothermia & Frostbite: Cold – Related

Conditions, The Health Care of Homeless Persons, Part II, pp. 189 – 197.

Sherwood, Lauralee, 2006, Buku Ajar Fisiologi Manusia, Eds. Santoso, Blatricia I.,

Jakarta: Penerbit EGC.

Tjay, Tan Hoan. 2002. Obat – Obat Penting.PT Elex Media Komputindo :

Jakarta.

35